PENDAHULUAN
serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat telah diupayakan
pendidikan di Indonesia.
beberapa aktivitas pembelajaran seperti: belajar tidak lagi terbatas pada paket-paket
pengetahuan terstruktur namun belajar tanpa batas sesuai minat, pola belajar
menjadi lebih informal, keterampilan belajar mandiri semakin berperan penting dan
banyak cara untuk belajar serta banyak sumber yang bisa diakses seiring
Peserta didik di Indonesia yang saat ini dikenal dengan generasi z sangat
disampaikan oleh guru. Informasi dan pengetahuan yang hadir dalam format digital
baik terstruktur maupun tidak terstruktur telah menjadi bagian dari “big data” yang
mudah diakses.
1
teknologi tersebut sebagai modalitas untuk mewujudkan berbagai inovasi dalam
pembelajaran. Salah satu inovasi dalam pembelajaran yang berkaitan erat dengan
kebebasan dalam belajar (self directed learning), suka mempelajari hal-hal baru
yang praktis dan nyaman dengan lingkungan yang terhubung jaringan internet,
memanfaatkan sumber daya yang dimiliki peserta didik. Akan tetapi, kondisi ideal
generasi z di atas ternyata tidak sepenuhnya sesuai dengan kondisi peserta didik di
setiap sekolah.
satu tema yang aktual dekat dengan dunia peserta didik dan ada dalam kehidupan
sehari-hari. Tema ini menjadi satu pemersatu materi yang beragam dari beberapa
mata pelajaran. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata
Salah satu tema yang dipelajari di kelas III semester 1 yaitu Tema 3 Benda di
keuntungan bagi peserta didik maupun guru sendiri. Pembelajaran tersebut bersifat
luwes, menyenangkan dan bersifat kontekstual. Namun tidak dipungkiri pada sistem
2
Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan suatu metode
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi peserta didik. Salah satu
belajar, dengan adanya minat belajar peserta didik akan menjadi lebih efektif dan
proses pembelajaran karena adanya daya tarik tersendiri bagipeserta didik. Hal ini
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi faktor sosial diantaranya
3
internal meliputi faktor fisiologisdiantaranya keadaan jasmani serta pancaindera
dan faktor psikologis yang berasal daridalam diri seperti intelegensi, minat, sikap,
langkah- langkah diantaranya yaitu (1)orientasi peserta didik kepada masalah, (2)
Penyelidikan autentik, kerja sama, dan menghasilkan karya dan peragaan. Menurut
belajar pada pendidikan formal telah berakhir. Selain itu juga dapat
mempunyai minat lebih besar memungkinkan peserta didik untuk belajar lebih giat
4
pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik. Melalui proses pembelajaran berbasis
B. Identifikasi Masalah
1. Kondisi ideal generasi z yang menyukai kebebasan dalam belajar (self directed
learning), suka mempelajari hal-hal baru yang praktis, dan nyaman dengan
secara daring adalah pembelajaran yang cukup menjemukan dan tidak menarik.
C. Pembatasan Masalah
waktu, dana, dan kemampuan peneliti, maka tidak semua permasalahan dapat
dibahas secara keseluruhan. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini dibatasi
pada upaya meningkatkan minat belajar tema peserta didik dengan model
5
Pembelajaran Berbasis Masalah pada pembelajaran daring kelas III SD Ihsaniyah 1
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
berikut:
F. Manfaat Penelitian
1. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi penelitian sejenis dimasa yang akan
datang.
2. Dapat memberikan referensi bagi guru tema tentang model pembelajaran yang
3. Dapat memberikan referensi bagi guru tema tentang cara meningkatkan minat
6
4. Dapat menambah kajian tentang model pembelajaran sehingga sekolah
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
classroom action riseach. Dari nama tersebut terkandung tiga kata yakni
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
c. Kelas :dalam hal ini tidak terikat pada ruang kelas ,tetapi dalam pengertian
yang lebih spisifik, yakni sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang
sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Sehingga
dengan menggabungkan ketiga kata tersebut diatas, yakni (1) penelitian, (2)
kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan (2) melaksanakan, dan (3)
memperbaiki kerja guru sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
8
masalah yang dihadapi, atau memperbaiki sesuatu. ( Masnur Muslich,
2011 : 9)
2006: 14)
agar hasil yang diperoleh dari PTK yang dilaksanakan mencapai hasil yang optimal.
Menurut Zainal Aqib dkk, merumuskan langkah – langkah PTK sebagai berikut :
a. Tahap perencanaan
secara matang dan teliti. Dalam perencanaan PTK, terdapat tiga dasar, yaitu
1) Identifikasi Masalah
dilakukan oleh dokter kepada pasiennya. Jika diagnosisnya tepat, maka obat
resep obatnya pasti juga tidak tepat sasaran. Demikian pula dalam PTK,
9
dapat bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar peserta didik. Sebaliknya,
identifikasi masalah yang keliru hanya akan membuat penelitian menjadi sia-
titik tolok bagi perencanaan PTK yang lebih matang. Sebab, tidak semua
tertentu.
masalah tersebut harus ditemukan akar penyebabnya. Banyak cara yang bisa
didik, observasi langsung, dan lain sebagainya. Di samping itu, peneliti juga
dapat ditemukan.
terjadinya masalah. Akar masalah inilah yang nantinya akan menjadi tolok
ukur tindakan. Dengan menemukan akar masalah, maka sama halnya dengan
10
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa akar masalah menjadi tumpuan
langkah mengatasi masalah inilah yang disebut dengan ide orisinal peneliti.
pengayaan tindakan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah peneliti harus
mempunyai dukungan teori atau referensi rujukan atas tindakan yang akan
dikenakan kepada peserta didik. Sebab, PTK adalah kegiatan ilmiah sehingga
tanpa adanya dukungan teori yang memadai, sebaik apa pun tindakan guru,
maka hal itu tidak akan dianggap sebagai perilaku ilmiah. Setelah identifikasi
alternatif tindakan sebagai solusi masalah, maka peneliti dapat membuat judul
penelitian.
apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Hendaknya
perlu diingat bahwa pada tahap ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi
harus terkesan alamiah dan tidak direkayasa. Hal ini akan berpengaruh dalam
proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan dengan
maksud semula.
menyatakan bahwa observasi yang dimaksud pada tahap III adalah pengumpulan
data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan jenis
data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrumen pengumpulan
11
d. Tahap Refleksi
Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi (reflecting). Refleksi
adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi
juga sering disebut dengan istilah "memantul.” Dalam hal ini, peneliti seolah
Jika penelitian dilakukan secara individu, maka kegiatan refleksi lebih tepat
disebut sebagai evaluasi diri. Evaluasi diri adalah kegiatan untuk melakukan
introspeksi terhadap diri sendiri. Ia harus jujur terhadap dirinya sendiri dalam
mengakui kelemahan dan kelebihannya. Dalam hal ini, guru dan peneliti juga harus
mengakui sisi-sisi mana yang telah sesuai dan sisi mana harus diperbaiki. Refleksi
atau evaluasi diri baru bisa dilakukan ketika pelaksanaan tindakan telah selesai
dilakukan. Refleksi akan lebih efektif jika antara guru yang melakukan tindakan
berhadapan langsung atau diskusi dengan pengamat atau kolabolator. Tetapi, jika
PTK dilakukan secara sendirian, maka refleksi yang paling efektif adalah berdialog
Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai dari perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, hingga pada evaluasi. Dalam hal ini, yang dimaksud siklus-
siklus dalam PTK adalah satu putaran penuh tahapan-tahapan dalam PTK,
sebagaimana disebutkan di atas. Jadi, satu siklus adalah kegiatan penelitian yang
Jika dalam PTK terdapat lebih dari satu siklus, maka siklus kedua dan
seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan sebelumnya. Hanya saja, antara
siklus pertama, kedua, dan selanjutnya selalu mengalami perbaikan setahap demi
12
setahap. Jadi, antara siklus yang satu dengan yang lain tidak akan pernah sama,
Setiap akhir refleksi selalu menjadi babak baru bagi siklus berikutnya. Artinya,
guru dan pengamat harus selalu diskusi setiap akhir refleksi untuk merencanakan
tindakan baru atau memasuki siklus kedua. Dengan proses atau tahapan yang sama,
siklus tertentu ia belum merasa puas atau belum berhasil mendongkrak prestasi
belajar peserta didik. Demikian seterusnya, sehingga semakin banyak siklus yang
dilalui, semakin baik hasil yang diperoleh. Hasilnya adalah, kepuasan guru dan
B. Pembelajaran Tematik
Abdul Majid mengutip pendapat Gorsy Keraf (2001) menyatakan bahwa kata
tithenai berubah menjadi tema. Menurut kata aslinya tema berarti “sesuatu yang
dari beberapa konsep materi kepada anak dengan menggabungkan isi kurikulum
secara utuh. Tujuan dari kurikulum terpadu ini adalah agar anak mampu mengenal
beberapa konsep secara jelas, memperkaya bahasa anak didik, dan membuat
aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi
mata pelajaran yang berbeda menjadi satu tema dalam satu kali pembelajaran.
13
a. Pembelajaran yang berangkat dari satu tema sebagai pusat yang
dari satu bidang studi yang bersangkutan maupun bidang studi lainnya.
tertentu yang ditinjau dari berbagai mata pelajaran yang diajarkan dalam
baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep
a. Perkembangan pengetahuan
14
pengetahuan peserta didik dalam beragai bidang, kemajuan pengetahuan itu
tidak serta merta dapat diadopsi dalam kurikulum. Akibatnya, apa yang
sedang dan telah dipelajari peserta didik sering kali basi dan usang karna
c. Relevansi kurikulum
ketika mereka tidak mengerti untuk apa mereka belajar materi yang
hanya untuk menghadapi tes atau ujian. Padahal dalam kehidupan sehari-
baik dan dari berbagai sudut pandang. Persoalan itu yang menjadi pemicu
perdebatan apa tujuan dari pendidikan, apa yang harus dipelajari anak, dan
15
menyeimbangi kehidupan bermasyarkat.
pembelajaran yang didalamnya peserta didik berperan aktif secara mental untuk
pembelajaran
3. Pembelajaran Daring
pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik belajar lebih luas, lebih
banyak, dan bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem tersebut,
peserta didik dapat belajar kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh jarak,
ruang dan waktu. Materi pembelajaran yang dipelajari lebih bervariasi, tidak
hanya dalam bentuk verbal, melainkan lebih bervariasi seperti visual, audio,
16
pembelajaran. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mampu
seperti smartphone atau telepon android, laptop, komputer, tablet, dan iphone
yang dapat dipergunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan di mana
saja.
besar bagi pola hubungan antar individu, antar komunitas, bahkan antar
negara atau bangsa. Perkembangan ICT ini telah mengubah pemikiran baru
yang tidak terikat waktu, tempat, dan ritme kehadiran guru atau pengajar,
diartikan sebagai proses panjang yang dialami manusia sejak manusia ada
sampai manusia tiada. Konsep belajar ini biasanya dikenal sebagai belajar
17
sepanjang hayat. Belajar tidak mengenal istilah waktu, kapan pun dan
dimana pun belajar dapat dilakukan oleh manusia. Konsep belajar sepanjang
walaupun ada halangan datang dalam berbagai bentuk. Seperti yang terjadi
belajar.
bukan sekedar materi yang dipindah melalui media internet, bukan juga
sekedar tugas dan soal-soal yang dikirimkan melalui aplikasi social media.
penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa
pola-pola yang telah disebutkan. Guru harus menyusun materi yang sesuai
18
utuh, melainkan materi dalam bentuk rangsangan untuk menjembatani
pembelajaran.
secara online atau daring. Pembelajaran daring ini dapat memenuhi tujuan
1. Zoom adalah salah satunya aplikasi yang dapat digunakan dengan cara
antara peserta didik dengan pengajar secara virtual atau video sehingga
3. Whatsapp adalah aplikasi yang sangat populer saat ini, aplikasi ini
19
4. Youtube merupakan aplikasi untuk mengupload video. Youtube banyak
didik dan pengajar dapat berinteraksi dengan baik serta adanya feed back
dengan baik.
peserta didik juga bisa mengirim email kepada peserta didik lain, mengirim
komentar pada forum diskusi, memakai ruang chat, hingga link video
materi pembelajaran.
diataranya adalah :
20
2. Banyak kendala yang dihadapi seperti tidak adanya sinyal internet,
tidak punya HP, dan kurang layaknya fasilitas lain dalam mendukung
pembelajaran daring.
yang mampu memberikan manfaat besar bagi kepentingan para peneliti, guru
dan peserta didik, maka guru perlu memahami karakteristik atau potensi
didik pada program pembelajaran daring, selain itu peserta didik dapat belajar
preferences for particular work activities”, yang berarti minat didefinisikan sebagai
menambahkan bahwa:
Interests can be described with regard to their target, direction, and intencity.
minat dapat berupa aktivitas, petunjuk dari minat dapat berupa ketertarikan
21
Nitko (2007 : 448) menyatakan bahwa “interest are preferences for specific
types of activities when a person is not under external pressure”, yang berarti minat
tidak sedang berada dalam tekanan dari luar dirinya. Menurut Schraw & Lehman
(dalam Schunk, 2010 : 210), “interest refers to the liking and willful engagement in
an activity”, yang berarti minat merujuk pada kegemaran dan keterlibatan dalam
yang ditunjukkan dengan suatu hubungan antara seseorang dengan aktivitas atau
objek tertentu.
Sax (1980 : 473) menyatakan bahwa minat merupakan pilihan terhadap satu
kegiatan dibandingkan dengan yang lainnya. Pengertian ini menekankan pada dua
hal. Pertama, minat melibatkan pilihan dan rangking dari kegiatan sepanjang
dimensi suka-tidak suka. Kedua, minat melibatkan aktifitas atau perilaku yang
sebagai perasaaan atau pilihan terhadap kegiatan, cita-cita, atau objek tertentu. Ini
diekspresikan peserta didik melalui pernyataan lebih menyukai sesuatu dari pada
yang lain, partisipasi aktif dalam suatu kegiatan, perhatian yang lebih besar
terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa menghiraukan hal lain. Menurut Strong
(dalam Savickas & Spokane, 1999: 22-23), dalam pandangan kualitatif terdapat
empat unsur minat. Dua unsur kualitatif yang pertama adalah ketekunan
22
mengungkapkan unsur kualitatif yan ketiga adalah tujuan karena kegemaran
untuk menjauhi suatu objek. Unsur yang keempat dari minat adalah aktivitas,
Selain unsur kualitatif, Strong juga mengungkapkan dua unsur dalam pandangan
kegemaran peserta didik terhadap suatu kegiatan atau aktivitas tanpa adanya
D. Model Pembelajaran
atau pemilihan model, media, dan peralatan serta informasi dalam proses
23
proses pembelajaran yang merupakan langkah taktis bagi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu cara atau pola yang digunakan untuk
Peserta didik tidak hanya menguasai materi perihal pengetahuan dan keterampilan
tugas-tugas di masa depan dan untuk keperluan belajar mandiri. Sedangkan Dick
peserta didik dapat menguasai isi pelajaran atau mencapai tujuan pembelajaran
Pendapat lain dikemukakan oleh Gerlach dan Ely (dalam Sri Anitah, 1989: 1)
Model pembelajaran meliputi: sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat
guru harus dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada peserta didik dalam
yaitu: rasional teoritik yang logis, tujuan pembelajaran yang akan di capai, tingkah
laku belajar mengajar yang diperlukan untuk keberhasilan pelaksanaan model, dan
24
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
dapat menuntun peserta didik dalam penyelidikan dan inkuiri. Ngeow (dalam
pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar di mana peserta didik
bekerja sama di dalam kelompok untuk mencari solusi pada masalah bermakna dan
PBL can enhance both team and individual outcomes. In PBL teams, students
who may not be at the top of their class based on traditional measures of
academic accomplishment have the opportunity to make meaningful
contributions to the team, such as organizing tasks, managing conflicts,
negotiating agreements, and facilitating interpersonal communication.
PBL dapat meningkatkan hasil kelompok dan individu. Dalam kelompok PBL,
peserta didik yang mungkin bukan peserta didik terbaik di kelasnya berdasarkan
25
Untuk mendorong peserta didik agar mampu mengarahkan dirinya sendiri dalam
belajar pada motivasi yang lebih tinggi, ingatan materi yang lebih baik,
mengembangkan pemahaman yang lebih baik pada peserta didik dari proses
peserta didik. Akan tetapi, PBL dirancang untuk membantu peserta didik
orang dewasa dan pembelajar yang independen serta mandiri. Sehingga, peran guru
konvensional, seperti yang ditulis Chamberlin & Moon (2008: 87) bahwa:
Apalagi, dalam PBL, porsi guru tema sebagai pelatih metakognitif secara spesifik
dirinya sendiri dalam pembelajaran sehingga mereka paham apa yang dibutuhkan
26
a. Memposisikan peserta didik sebagai self-directed problem solver melalui
kegiatan kolaboratif.
penyelesaian.
informasi.
e. Collaboration (kolaborasi).
Menurut Tatang Herman (2006: 4) tipe masalah yang dapat digunakan dalam
27
Menurut Sugiman (2006: 8) dalam PBL guru, peserta didik, dan masalah
memiliki peran yang berbeda. Peran tersebut dapat digambarkan seperti tabel
berikut:
Peserta didik
Masalah sebagai awal
Guru sebagai pelatih sebagai problem
tantangan dan motivasi
solver
berpikir) pemahaman
5. Mengatur dinamika
kelompok
6. Menjaga
berlangsungnya
proses
Arends (2004: 406) menjelaskan hal-hal yang dilakukan guru selama PBL
28
Tabel 2.2. Tingkah laku guru selama Problem Based Learning (PBL)
masalah
penyelesaian masalah
29
Lebih lanjut, Arends (2004: 407) menyatakan bahwa di dalam pelaksanaan
PBL tidak terdapat aturan baku mengenai cara pengelompokan peserta didik dalam
pembelajaran.
Dari uraian dan beberapa pendapat di atas, maka Problem Based Learning
(PBL) dalam penelitian ini merupakan model pembelajaran yang menantang peserta
didik untuk belajar dan bekerja sama secara aktif, baik dengan berpasangan atau
terbuka atau terstruktur, dapat menuntun peserta didik dalam penyelidikan dan
peserta didik.
Pada tahap ini guru mengorganisasikan kondisi kelas, apakah peserta didik
30
heterogenitas anggotanya, dimana anggota kelompok mempunyai kemampuan
dalam diskusi.
Pada tahap ini guru meminta peserta didik mencermati masalah dalam lembar
keterampilan.
Pada tahap ini peserta didik mempresentasikan hasil diskusi mereka agar
ditanggapi oleh peserta didik lain. Tahap ini dilakukan agar terjadi tukar ide
peserta didik. Sehingga guru berperan untuk membimbing dialog dan tanya
Pada tahap ini guru membimbing peserta didik untuk mengevaluasi proses
31
Selanjutnya guru dan peserta didik bersama-sama menarik kesimpulan dari
E. Kerangka Berpikir
peserta didik di dalam kelas tersebut, peserta didik selalu ingin unggul dari teman-
temannya dan tidak dapat dipisahkan dari usaha-usahanya dalam meraih prestasi
belajar itu, terutama proses belajar. Dalam suatu pembelajaran salah satunya adalah
dengan menyukai atau minat terhadap mata pelajaran tersebut, sehingga dengan
menyukai mata pelajaran tersebut peserta didik tidak akan terpaksa dalam
pembelajaran. Selain itu, jika peserta didik minat akan pelajaran tersebut, peserta
didik akan lebih mudah menghafalkan dan menyimpan materi pembelajaran yang
disampaikan.
Kondisi awal peserta didik kelas III SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal memiliki
minat belajar yang masih rendah. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara lain
membosankan, sehingga peserta didik malas untuk belajar Tema , peserta didik
mudah lupa terhadap materi yang dijelaskan oleh guru. Selain itu, model
membosankan.
pembelajaran yang lebih bervariatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan memilih model pembelajaran yang sesuai. Salah satunya dengan model
Based Learning adalah salah satu model pembelajaran yang digunakan untuk
32
mengajak peserta didik berpikir lebih tinggi dan kritis. Sedangkan pembelajaran
belajar peserta didik, sehingga akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta
F. Hipotesis Tindakan
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah peserta didikkelas IIISD Ihsaniyah 1 Kota Tegal
yang berjumlah 28 peserta didik. Objek dalam penelitian ini adalah keseluruhan
C. Siklus Penelitian
2) Pelaksanaan
a) Menyiapkan media, bahan dan lembar kegiatan peserta didik
b) Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran :
Kesiapan kelas
34
Berdoa
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Memberi motivasi
c) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
d) Guru memberikan evaluasi pada akhir siklus I melalui Google Classroom
e) Pemberian angket tahap awal melalui Google Formulir
https://forms.gle/kBi7GyFcTx99fbMj6
3) Pengamatan
Mengamati aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dengan
melalui lembar observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka
pengamatan difokuskan pada :
a) Minat belajar peserta didik
b) Aktivitas peserta didik
Kehadiran peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Keantuasiasan peserta didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
4) Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan yang
dilakukan pada siklus I. Analisis dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan unsur-unsur yang diamati pada siklus I, kemudian merefleksikan
hasil analisis tersebut untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
b. Siklus II
1) Perencanaan
a) Merancang rencana pembelajaran pada saat pelaksanaan siklus I.
b) Merancang lembar kegiatan peserta didik.
c) Menyusun lembar observasi pengamatan aktivitas belajar peserta didik
d) Menyusun tes formatif
2) Pelaksanaan
a) Menyiapkan media, bahan dan lembar kegiatan peserta didik
b) Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran :
Kesiapan kelas
Berdoa
Menyampaikan tujuan pembelajaran
35
Memberi motivasi
c) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
d) Guru memberikan evaluasi pada akhir siklus II melalui Google
Classroom
e) Pemberian angket tahap akhir melalui Google Formulir
https://forms.gle/agbTG2foFSdDYnos6
3) Pengamatan
Mengamati aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dengan
melalui lembar observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka
pengamatan difokuskan pada :
a) Minat belajar peserta didik
b) Aktivitas peserta didik
Kehadiran peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Keantuasiasan peserta didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran
4) Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan
yang dilakukan pada siklus II. Selain untuk mengetahui minat belajar
peserta didik, analisis juga dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam proses belajar mengajar dikelas pada siklus II.
Berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi pada siklus I dan II terhadap minat
belajar melalui pembelajaran berbasis masalah, maka akan menyimpulkan apakah
hipotesis tindakan telah tercapai atau tidak.
D. Instrumen Penelitian
1. Peneliti
2. Pedoman Observasi
36
3. Angket Minat
Angket minat berisi kumpulan pernyataan yang diberikan kepada peserta didik
dilaksanakan. Angket minat belajar peserta didik diberikan kepada peserta didik
E. Rancangan Penelitian
dan refleksi dalam suatu spiral yang saling terkait. Adapun model penelitian
tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart dapat terlihat pada gambar berikut ini:
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari beberapa siklus hingga
tercapai adanya peningkatan minat belajar peserta didik. Apabila setelah siklus I,
37
seterusnya sampai indikator keberhasilan dari pembelajarantercapai. Secara rinci
a. Pengisian angket
siswa berupa angket minat untuk mengukur minat belajar siswa terhadap
menggunakan google forms. Angket minat belajar ini akan diberikan setelah
b. Observasi
dengan mengisi lembar observasi yang telah dibuat. Lembar observasi ini
akan diisi dengan bantuan dua observer dengan cara memberikan tanda
didik, hasil observasi dan catatan lapangan dalam proses pembelajaran, dan hasil tes
evaluasi belajar yang dilaksanakan dengan peserta didik setelah akhir pembelajaran.
Angket dalam penelitian ini yaitu angket tentang minat belajar kelas III dalam
38
tersebut terdiri dari 10 pernyataan dengan empat alternatif jawaban yang
tersedia, yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang – kadang (KK), dan Tidak
Pernah (TP). Hasil angket minat belajar peserta didik dianalisis dengan langkah-
langkah :
b) Berdasar pedoman penskoran yang telah dibuat dihitung jumlah skor tiap-
berikut :
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak pernah 1 4
maksimal yang akan dicapai peserta didik yaitu 120 dan skor minimal
Dimana :
39
P = Persentase
m = Skor minat
B = Skor Maksimal
2 75 – 89 Tinggi
3 70 – 74 Sedang
4 1 – 69 Rendah
berikut :
40
Tabel 5. Kriteria Sikap Peserta didik
2 75 – 89 Baik
3 70 – 74 Cukup
4 1 – 69 Kurang
H. Indikator Keberhasilan
1. Minat belajar peserta didik dikatakan berhasil jika apabila skor dari penilaian
melalui lembar angket mencapai lebih dari atau sama dengan 75% (kriteria
tinggi)
41
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru berlangsung secara daring melalui Google
Classroom saja. Siswa diminta untuk membaca sendiri materi pelajaran yang ada di
buku tema yang disampaikan melalui Google Classroom dan tugas-tugas juga
guru yang hanya memberikan tugas melalui Google Classroom. Tugas sebagian
besar dikirimkan siswa dengan terlambat. Minat belajar siswa dalam pembelajaran
termasuk ke dalam kategori rendah. Hal ini terlihat dari hasil analisis angket minat
tematik.
Tabel 4 Perolehan Skor Lembar Angket Minat Belajar Siswa Kondisi Awal
42
10. Hilal Musyaffa 28
11. Kayla Almira Maritza 24
12. Khanza Mutiara Nabilla 23
13. Kirana Adinda Putri 20
14. Laely Fadhilah Putri 21
15. M.Kayyis Maulana El Yafie 28
16. M.Zainnadhir Amrullah 26
17. Mahira Hasna Ramadhani 20
18. Maureen Diandra Kanaya 26
19. M. Khawarizmi Alim 24
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 22
21. Nizam Aurellio Azhar 22
22. Rafardhan Arsakha K 25
23. Razi Labib Balakosa 20
24. Reyhan Adya Rafif 20
25. Royyan Asyraful Anam 21
26. Saefyani Putri Pertiwi 28
27. Satria Zulfikar Aldizza 20
28. Zahran Javas Nararya 21
Berdasarkan tabel di atas, pada pertemuan pertama terdapat 28,57%
2. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
43
masalah (Lampiran 1).
b. Tindakan
44
yang telah dilakukan
Melalui Zoom
Tahap Membimbing penyelidikan Meeting
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalahnya
Tahap mengembangkan dan menyajikan
4. Siswa menuliskan hasil pengamatan dan
mengirimkannya ke google classroom
5. Guru meminta siswa melakukan presentasi hasil
pengamatan yang telah dilakukan
Tahap Analisis dan mengevaluasi
6. Guru melakukan pembahasan dengan siswa
mengenai kegiatan percobaan yang telah di
lakukan melalui kegiatan tanya jawab
7. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
percobaan
8. Guru memberikan pertanyaan mengenai suatu
peristiwa
9. Siswa menganalisis peristiwa tersebut
Tahap Orientasi
10. Guru menyajikan sebuah gambar melalui Power
Point
11. Siswa melakukan pengamatan
Tahap mengorganisasi
12. siswa mengidentifikasi gambar yang disajikan
Tahap membimbing
13. Guru memberikan pertanyaan terkait gambar
dekoratif yang di sajikan
14. Guru memberikan penjelasan mengenai materi
gambar dekoratif
15. Guru memberikan video tutorial tentang
membuat gambar dekoratif
45
Tahap mengembangkan dan menyajikan
16. Siswa membuat gambar dekoratif (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)
Tahap analisis dan evaluasi
17. Siswa memfoto hasil karyanya kemudian
mengirimkan ke google Classroom (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)
Tahap Orientasi
18. Dajikan sebuah permasalahan matematika
berhubungan dengan satuan berat
Tahap Mengorganisasi
19. Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi
masalah
Tahap membimbing
20. Guru memberikan pertanyaan ke siswa terkait
pengalaman pribadi yang berhubungan dengan
konversi satuan waktu
Tahap mengembangkan dan menyajikan
21. Guru memberikan pertanyaan terkait konversi
satuan berat untuk mengembangkan
kemampuan siswa
Dalam observasi siswa, yang diamati adalah minat belajar siswa dalam
46
dimaksudkan hasilnya dapat digunakan pedoman untuk merencanakan tindakan
pada siklus II. Selain menggunakan lembar observasi minat belajar siswa,
pembelajaran) total siswa yang terlibat yaitu sebanyak 19 siswa atau 67,85 %.
tanpa diminta) total siswa yang terlibat yaitu 4 siswa atau 14,28%. Pada
diberikan / menjawab soal) total siswa yang terlibat pada indikator nomor C
siswa atau 75%. Dari persentase tersebut diperoleh rata-rata persentase hasil
kategori dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada pertemuan pertama
47
Persentase
Indikator Observasi
Terdapat dua angket minat belajar dalam penelitian ini yaitu angket siklus I
dan angket siklus II. Angket I untuk mengukur minat belajar siswa pada siklus
I , dan angket pada siklus II untuk mengukur minat belajar siswa pada siklus II
48
13. Kirana Adinda Putri 39
14. Laely Fadhilah Putri -
15. M.Kayyis Maulana El Yafie 39
16. M.Zainnadhir Amrullah 32
17. Mahira Hasna Ramadhani -
18. Maureen Diandra Kanaya 40
19. M. Khawarizmi Alim 35
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 30
21. Nizam Aurellio Azhar 30
22. Rafardhan Arsakha K 30
23. Razi Labib Balakosa 20
24. Reyhan Adya Rafif 22
25. Royyan Asyraful Anam 23
26. Saefyani Putri Pertiwi 34
27. Satria Zulfikar Aldizza -
28. Zahran Javas Nararya -
Berdasarkan tabel di atas, pada pertemuan pertama terdapat 64,71% (18
siswa) siswa kelas III memperoleh skor minat belajar ≥ 25 . Hal tersebut sudah
memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu, 64,28 % siswa kelas
III memperoleh skor minat belajar dalam sedang dengan batas minimal skor
minat belajar sebesar 25. Akan tetapi belum mengukur tingkat minat semua
siswa dikarenakan ada 7 siswa yang tidak bisa mengikuti kegiatan zoom meeting
sesuai jadwal.
e. Refleksi
kembali data yang telah diperoleh. Berdasarkan analisis tindakan pada siklus I
49
telah direncanakan dalam RPP. Akan tetapi, dalam aktifitas pembelajaran
2) Pada siklus I belum semua siswa dapat mengikuti pembelajaran secara daring
3. Siklus II
a. Perencanaan
(Lampiran 1).
b. Tindakan
50
3. Siswa mengisi absensi secara online
4. Guru mengirimkan tata tertib pada saat
melakukan pertemuan di Zoom Meeting
5. Guru membuka pembelajaran dengan Melalui
menyapa, dan berdoa sebelum memulai Zoom
pembelajaran Meeting
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa
agar semangat dalam melaksanakan
pembelajaran hari ini
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti 8. Guru mengirimkan LKPD Melalui
Google
Classroom
51
Meeting selesai)
Tahap Analisis dan mengevaluasi
15. mGuru dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan tentang proses perubahan
wujud yang terjadi pada proses pembuatan
garam
Tahap Orientasi
16. Guru menyajikan sebuah gambar jam,
peserta didik mencoba membuktikan
hubungan antara satuan waktu (jam dan
menit)
Tahap mengorganisasi
17. siswa mengidentifikasi gambar yang
disajikan
Tahap membimbing
18. Guru memberikan pertanyaan terkait
hubungan jam dan menit melalui gambar
ataupun pengamalan pribadi peserta didik
Tahap mengembangkan dan menyajikan
19. Guru membimbing peserta didik melalui soal
untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik dalam mengidentifikasikan hubungan
janm dengan menit
Tahap analisis dan evaluasi
20. Siswa mengerjakan latihan soal (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)
Tahap Orientasi
21. Guru menyajikan video tentang cara melipat
baju
22. Peserta didik mengamati video yang disajikan
Tahap membimbing
23. Guru bersama memberikan bimbingan terkait
52
video melipat baju
c. Observasi Siswa
Dalam observasi siswa pada siklus II yang diamati sama dengan kegiatan di
siklus II . Hasil observasi siklus II yaitu total siswa yang terlibat pada indikator
yang terlibat pada indikator nomor C yaitu sebanyak 10 siswa atau 35,71%.
metodologi penelitian maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada
53
siswa sebesar 5,60 % (lampiran 3. 4)
Persentase Siklus I
Siklus II
Indikator Observasi
54
16. M.Zainnadhir Amrullah 32
17. Mahira Hasna Ramadhani 37
18. Maureen Diandra Kanaya 40
19. M. Khawarizmi Alim 35
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 30
21. Nizam Aurellio Azhar 30
22. Rafardhan Arsakha K 30
23. Razi Labib Balakosa 23
24. Reyhan Adya Rafif 22
25. Royyan Asyraful Anam 25
26. Saefyani Putri Pertiwi 34
27. Satria Zulfikar Aldizza 35
28. Zahran Javas Nararya 22
Berdasarkan tabel di atas, pada siklus ke II terdapat 78,57 % (22
siswa) siswa kelas III memperoleh skor minat belajar ≥ 25 . Hal tersebut
siswa kelas III pada siklus II memperoleh skor minat belajar dalam tinggi
e. Refleksi
pelaksanaan tindakan pada siklus II. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui
kekurangan yang terdapat pada siklus II. Hasil Refleksi pada siklus II yaitu
1) Bagi guru
2) Bagi siswa
55
a) Saat pembelajaran masih ada siswa yang belum terlibat.
menunjukan baik.
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan pada siklus III yaitu berpijak terhadap hasil refleksi
(Lampiran 1).
b. Tindakan
56
menyapa dan mengingatkan peserta WAG
didik untuk melaksanakan pembiasaan
pagi
2. Guru mengirimkan link Zoom
Meeting, dan mengingatkan peserta
didik untuk mengisi link absensi secara
online
3. Peserta didik mengisi absensi secara
online Melalui
4. Guru mengirimkan tata tertib pada saat Zoom
melakukan pertemuan di Zoom Meeting
Meeting
57
mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalahnya
Tahap mengembangkan dan
menyajikan
4. Peserta didik menuliskan hasil
pengamatan dan mengirimkannya ke
google classroom
Tahap Analisis dan mengevaluasi
5. Guru menyajikan teks bacaan sesuai
yang ada di bahan ajar
6. Peserta didik dapat membuat
pertanyaan dari teks bacaan .
(dilakukan setelah kegiatan pertemuan
di Zoom Meeting)
1. Peserta didik mengamati video tentang
sikap tolong menolong.
(dilakukan setelah kegiatan pertemuan
di Zoom Meeting)
Tahap Orientasi
2. Guru menyajikan sebuah video tentang
sikap tolong menolong
3. Peserta didik melakukan pengamatan
Tahap mengorganisasi
4. peserta didik mengidentifikasi sikap
tolong menolong yang ada di video
Tahap membimbing
5. Guru memberikan pertanyaan terkait
video yang disajikan
6. Guru memberikan manfaat kegiatan
tolong menolong
7. Guru memberikan video tutorial
tentang membuat gambar dekoratif
Tahap mengembangkan dan
58
menyajikan
8. Peserta didik membaca teks bacaan
tentang sikap tolong menolong
Tahap analisis dan evaluasi
9. Peserta didik membuat video yang
menceritakan pengalamannya dalam
tolong menolong kemudinan
mengirimkan jawabannya ke Google
Classroom
Penutup 4. Guru memberikan penguatan Melaui
mengenai materi yang sudah Zoom
dipelajari. Meeting
5. Peserta didik mengerjakan soal
latihan di google form (setelah
pertemuan di Zoom Meeting)
6. Guru memberikan motavisi peserta
didik agar tetap semangat
melaksanakan pembelajaran di
rumah.
c. Observasi Siswa
Dalam observasi siswa pada siklus III yang diamati sama dengan kegiatan di
siklus II . Hasil observasi siklus II yaitu total siswa yang terlibat pada indikator
yang terlibat pada indikator nomor C yaitu sebanyak 12 siswa atau 42,85%.
59
pertama yaitu 63,39%. Berdasarkan kategori yang telah ditentukan pada
metodologi penelitian maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa pada
pertemuan pertama dalam kategori baik.Di siklus III terjadi kenaikan aktivitas
Persentase Siklus I
Siklus II
Indikator Observasi
Tabel 6 Perolehan Skor Lembar Angket Minat Belajar Siswa Siklus III
60
5. Elang Aquila Khalifi 22
6. Elvira Hanate Dynar A 36
7. Fatmawati Hakim 33
8. Fernando Evan Wijaya 30
9. Hanifatun Najja 30
10. Hilal Musyaffa 36
11. Kayla Almira Maritza 30
12. Khanza Mutiara Nabilla 31
13. Kirana Adinda Putri 39
14. Laely Fadhilah Putri 27
15. M.Kayyis Maulana El Yafie 40
16. M.Zainnadhir Amrullah 32
17. Mahira Hasna Ramadhani 37
18. Maureen Diandra Kanaya 40
19. M. Khawarizmi Alim 35
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 30
21. Nizam Aurellio Azhar 30
22. Rafardhan Arsakha K 30
23. Razi Labib Balakosa 26
24. Reyhan Adya Rafif 22
25. Royyan Asyraful Anam 25
26. Saefyani Putri Pertiwi 34
27. Satria Zulfikar Aldizza 35
28. Zahran Javas Nararya 22
Berdasarkan tabel di atas, pada siklus III terdapat 85,71 % (24 siswa)
siswa kelas III memperoleh skor minat belajar ≥ 25 . Hal tersebut sudah
kelas III pada siklus III memperoleh skor minat belajar dalam tinggi dengan
61
e. Refleksi
pelaksanaan tindakan pada siklus III. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui
kekurangan yang terdapat pada siklus III. Hasil Refleksi pada siklus II yaitu
3) Bagi guru
4) Bagi siswa
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan melalui 3 (dua) siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus
III . Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut yaitu peningkatan minat belajar
pada tema 3 yaitu dikarenakan adanya masalah yaitu rendahnya minat belajar siswa
kelas 3 SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal. Berdasarkan analisis hasil angket minat pada
pra siklus menunjukkan bahwa dari 28 siswa hanya 8 siswa yang mempunyai minat
belajar yang tinggi. Penerapan model ini dapat dikatakan cocok digunakan di kelas
3 SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal karena dengan model pembelajaran ini siswa bisa
62
terlibat aktif dalam pembelajaran secara daring juga menjadi bervariasi tidak
Dalam kegiatan siklus I, siklus II dan siklus III peneliti menggunakan model
Tabel 8 . Perbandingan minat belajar siswa pada prasiklus siklus I, siklus II dan siklus
III
63
19. M. Khawarizmi Alim 24 35 35 35
20. Nadia Nur Aulia Filmuslim 22 30 30 30
21. Nizam Aurellio Azhar 22 30 30 30
22. Rafardhan Arsakha K 25 30 30 30
23. Razi Labib Balakosa 20 20 23 26
24. Reyhan Adya Rafif 20 22 22 22
25. Royyan Asyraful Anam 21 23 25 25
26. Saefyani Putri Pertiwi 28 34 34 34
27. Satria Zulfikar Aldizza 20 - 35 35
28. Zahran Javas Nararya 21 - 22 22
% skor minat ≥ 25 28,57% 64,28% 78,57% 85,71 %
Pada tabel di atas terdapat empat siswa yang kolom skor minat belajar tidak
ada. Hal tersebut dikarenakan jumlah kehadiran keempat siswa tersebut tidak
Minat belajar siswa pada pra siklus menunjukkan 28,57 % (8 siswa) termasuk
kedalam kategori minat rendah. Pada siklus I menunjukkan 64,28% (18 siswa)
siswa kelas III memiliki minat belajar ≥ 25 , pada siklus II terdapat 78,57% ( 22
siswa) kelas III memiliki minat belajar ≥ 25 dan pada siklus III 85,71 ( 24 siswa)
Hal tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II dan III ini indikator
III ini, selain terjadi peningkatan minat belajar, hasil refleksi siklus I yang dihadapi
pada siklus I sudah mulai nampak hasilnya dengan rekomendasi yang telah
direncanakan pada refleksi siklus . Berdasarkan hasil tindakan pada siklus III,
64
BAB V
A. Kesimpulan
65
1. Proses Pembelajaran
tiga kali siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Perbedaan
antara pembelajaran di siklus I dengan siklus II dan III ada pada penggunaan
platform yang digunakan dalam diskusi kelas yaitu penggunaan forum google
classroom pada siklus I dan penggunaan whatsapp grup kelas pada siklus II dan
dengan RPP yang telah disusun. Secara umum proses pembelajaran daring
belajar peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil
angket minat belajar peserta didik dari prasiklus, siklus I, siklus II dan siklus
1 Kota Tegal.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dan dalam upaya
peningkatan minat belajar Tema peserta didik dalam pembelajaran daring dengan
66
1. Bagi peserta didik, minat belajar yang sudah meningkat harus dipertahankan dan
ditingkatkan lagi dan hendaknya harus lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran
daring tema .
peralatan dan media, serta intruksi yang jelas agar peserta didik dapat mengikuti
3. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
DAFTAR PUSTAKA
67
Simulasi Pembelajaran. Jurnal Penelitian dan. Educational Technology And
Society, 16, 2.
Elliot, S. N., Kratochwill, R. T., Cook, L. J., et al. (2000). Educational psychology:
effective teaching, effective learning. Boston, MA: The Mc GrawHill
Companies, Inc.
Fitriyani, Y., Fauzi, I., & Sari, M. Z. (2020). Motivasi Belajar Mahapeserta didik Pada
Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan:
Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan,
Pengajaran dan Pembelajaran, 6(2), 165-175.
68
DI SMK NEGERI 1 AIRMADIDI. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan
Budaya, 4(2), 209-209.
69
Lampiran
Lampiran 1. A. RPP Siklus I
(RPP DARING)
Satuan pendidikan : SD IHSANIYAH 1 TEGAL
Kelas / semester : III (Tiga) / 1
Tema : 4. Benda di sekitarku
Sub Tema : 3. Perubahan Wujud Benda
Pembelajaran : 3 (Bahasa Indonesia, SbdP dan Matematika )
Alokasi waktu : 1 Hari (6JP x 35 menit)
70
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.1 Menggali informasi tentang konsep 3.1.1 Membaca wacana
perubahan wujud benda dalam tentang proses
kehidupan sehari-hari yang disajikan membuat garam.
dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan.
2 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang 4.1.1 Menceritakan kembali
konsep perubahan wujud benda dalam pokok informasi terkait
kehidupan sehari-hari dalam bentuk wacana .
lisan, tulis, dan visual menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif.
Matematika
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.7 Mendeskripsikan dan menentukan 3.7.1 Mengenal konversi
hubungan antar satuan baku untuk berat.
panjang, berat, dan waktu yang umumnya
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
SBdP
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.1 Mengetahui unsur-unsur rupa dalam karya 3.1.1 Memahami karya dekoratif.
dekoratif.
2 4.1 Membuat karya dekoratif. 4.1.1 Membuat karya dekoratif
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui percobaan yang dilakukan sesuai dengan LKPD yang dikirimkan
melalui google Classroom , peserta didik dapat mengidentifikasikan perubahan
71
wujud menguap dengan benar
2. Dengan mengajukan pertanyaan, peserta didik dapat mengidentifikasikan
beberapa proses perubahan wujud yang terjadi pada peristiwa sehari-hari dengan
tepat
3. Melalui pengamatan gambar dan tayangan video tutorial peserta didik dapat
membuat karya dekoratif, dengan baik.
4. Melalui penjelasan dari video pembelajaran peserta didik dapat mengenal
konversi satuan berat baku dengan satuan berat lainnya dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
72
b. Buku Siswa Tema : Benda di SekitarkuKelas III (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018).
c. Bahan ajar Tema 3 Benda Sekitarku
d. Buku Pendamping Tematik Terpadu : Bupena 3B. Jakarta : Erlangga 2018
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Keterangan
Pendahuluan 1. Guru mengirimkan pesan untuk menyapa dan Melalui WAG
mengingatkan siswa untuk melaksanakan
pembiasaan pagi
2. Guru mengirimkan link Zoom Meeting, dan
mengingatkan siswa untuk mengisi link absensi
secara online
3. Siswa mengisi absensi secara online
4. Guru mengirimkan tata tertib pada saat
melakukan pertemuan di Zoom Meeting Melalui Zoom
Meeting
5. Guru membuka pembelajaran dengan menyapa,
dan berdoa sebelum memulai pembelajaran
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
semangat dalam melaksanakan pembelajaran
hari ini
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti 1. Guru mengirimkan LKPD Melalui
Tahap orientasi Google
Siswa melakukan percobaan secara mandiri sesuai Classroom
dengan LKPD dan melakukan pengamatan terhadap
percobaan yang di lakukan (Kegiatan mandiri
siswa di rumah)
Tahap Mengorganisasikan
2. Guru memberikan pertanyaan terkait percobaan
yang telah dilakukan Melalui Zoom
Meeting
Tahap Membimbing penyelidikan
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
73
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalahnya
Tahap mengembangkan dan menyajikan
4. Siswa menuliskan hasil pengamatan dan
mengirimkannya ke google classroom
5. Guru meminta siswa melakukan presentasi hasil
pengamatan yang telah dilakukan
Tahap Analisis dan mengevaluasi
6. Guru melakukan pembahasan dengan siswa
mengenai kegiatan percobaan yang telah di
lakukan melalui kegiatan tanya jawab
7. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil
percobaan
8. Guru memberikan pertanyaan mengenai suatu
peristiwa
9. Siswa menganalisis peristiwa tersebut
Tahap Orientasi
10. Guru menyajikan sebuah gambar melalui Power
Point
11. Siswa melakukan pengamatan
Tahap mengorganisasi
12. siswa mengidentifikasi gambar yang disajikan
Tahap membimbing
13. Guru memberikan pertanyaan terkait gambar
dekoratif yang di sajikan
14. Guru memberikan penjelasan mengenai materi
gambar dekoratif
15. Guru memberikan video tutorial tentang
membuat gambar dekoratif
Tahap mengembangkan dan menyajikan
16. Siswa membuat gambar dekoratif (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)
Tahap analisis dan evaluasi
74
17. Siswa memfoto hasil karyanya kemudian
mengirimkan ke google Classroom (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)
Tahap Orientasi
18. Dajikan sebuah permasalahan matematika
berhubungan dengan satuan berat
Tahap Mengorganisasi
19. Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi
masalah
Tahap membimbing
20. Guru memberikan pertanyaan ke siswa terkait
pengalaman pribadi yang berhubungan dengan
konversi satuan waktu
Tahap mengembangkan dan menyajikan
21. Guru memberikan pertanyaan terkait konversi
satuan berat untuk mengembangkan
kemampuan siswa
H. PENILAIAN
1. Penilaian Kognitif : Tes tertulis dengan mengerjakan soal melalui
link yang ada di Google Classroom
2. Penlaian praktik : Lembar penilaian praktik hasil percobaan dan
membuat gambar dekoratif bentuk matahari
3. Penilaian sikap : lembar observasi yang diberikan kepada orang
75
tua siswa.
Mengetahui, Tegal, 17 Oktober 2020
Kepala SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal Guru Kelas 3
(RPP DARING)
Satuan pendidikan : SD IHSANIYAH 1 TEGAL
Kelas / semester : III (Tiga) / 1
Tema : 3. Benda di sekitarku
Sub Tema : 4. Keajaiban Perubahan Wujud di Sekitarku
Pembelajaran : 1 (Bahasa Indonesia, SbdP dan Matematika )
Alokasi waktu : 1 Hari (6JP x 35 menit)
76
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan
berakhlak mulia.
SBdP
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 3.4 Mengetahui teknik potong, lipat, dan 1.4.1 Mengamati teknik
sambung. melipat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca wacana tentang proses pembuatan garam, siswa dapat
mengidentifikasikan informasi yang terkait dengan perubahan wujud benda
77
yang tepat.
2. Dengan membuat cerita bergambar siswa, dapat menceritakan kembali pokok
informasi yang terkait wacana dengan tepat
3. Melalui pengamatan gambar siswa dapat mengenal konversi waktu dengan
tepat.
4. Dengan mengamati video cara melipat siswa dapat mengidentifikasi teknik melipat
kain dengan tepat.
5. Dengan mempraktikkan teknik melipat baju, siswa dapat menggunakan teknik
melipat dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Perubahan wujud benda
2. Konversi satuan waktu
3. Teknik melipat baju
3. Sumber Belajar
78
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Keterangan
Pendahuluan 1. Guru mengirimkan pesan untuk menyapa dan Melalui WAG
mengingatkan siswa untuk melaksanakan
pembiasaan pagi
2. Guru mengirimkan link Zoom Meeting, dan
mengingatkan siswa untuk mengisi link
absensi secara online
3. Siswa mengisi absensi secara online
4. Guru mengirimkan tata tertib pada saat Melalui Zoom
melakukan pertemuan di Zoom Meeting Meeting
5. Guru membuka pembelajaran dengan
menyapa, dan berdoa sebelum memulai
pembelajaran
6. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar
semangat dalam melaksanakan pembelajaran
hari ini
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kegiatan pembelajaran hari ini
Kegiatan Inti 8. Guru mengirimkan LKPD Melalui
Google
Classroom
79
Tahap Membimbing penyelidikan
Tahap Orientasi
16. Guru menyajikan sebuah gambar jam, peserta
didik mencoba membuktikan hubungan antara
satuan waktu (jam dan menit)
Tahap mengorganisasi
17. siswa mengidentifikasi gambar yang disajikan
Tahap membimbing
18. Guru memberikan pertanyaan terkait hubungan
jam dan menit melalui gambar ataupun
pengamalan pribadi peserta didik
Tahap mengembangkan dan menyajikan
19. Guru membimbing peserta didik melalui soal
untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik dalam mengidentifikasikan hubungan
janm dengan menit
Tahap analisis dan evaluasi
20. Siswa mengerjakan latihan soal (dilakukan
mandiri di rumah setelah pertemuan di Zoom
Meeting)
80
Tahap Orientasi
21. Guru menyajikan video tentang cara melipat
baju
22. Peserta didik mengamati video yang disajikan
Tahap membimbing
23. Guru bersama memberikan bimbingan terkait
video melipat baju
H. PENILAIAN
1. Penilaian Kognitif : Tes tertulis dengan mengerjakan soal melalui
link yang ada di Google Classroom
2. Penilaian Praktik : Lembar penilaian praktik membuat cerita
bergambar dan video proses melipat baju
3. Penilaian sikap : lembar observasi yang diberikan kepada orang
tua peserta didik.
Mengetahui, Tegal, 24 Oktober 2020
Kepala SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal Guru Kelas 3
81
82
Lampiran 1. C. RPP Siklus III
(RPP DARING)
Satuan pendidikan : SD IHSANIYAH 1 TEGAL
Kelas / semester : III (Tiga) / 1
Tema : 3. Benda di sekitarku
Sub Tema : 4. Keajaiban Perubahan Wujud di Sekitarku
Pembelajaran : 2 (Bahasa Indonesia, PPKn )
Alokasi waktu : 1 Hari (4JP x 35 menit)
PPKn
NO KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
1 1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam 1.4.1 Memahami kegiatan tolong-
keberagaman di lingkungan sekitar menolong.
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa.
2 2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai 2.4.1 Mengerti tentang aktivitas
wujud bersatu dalam keberagaman di tolong menolong.
lingkungan sekitar.
3 3.4 Memahami makna bersatu dalam 3.4.1 Mengidentifikasi kegiatan
keberagaman di lingkungan sekitar. tolong-menolong.
4 4.4 Menyajikan bentukbentuk kebersatuan 4.4.1 Bercerita tentang aktivitas
dalam keberagaman di lingkungan tolong menolong.
sekitar.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. PENILAIAN
1. Penilaian Kognitif : Tes tertulis dengan mengerjakan soal melalui
Google Classroom
2. Penlaian praktik : Lembar penilaian hasil pengamatan dan lembar
penilaian praktik menceritakan kegiatan tolong menolong.
3. Penilaian sikap : lembar observasi yang diberikan kepada orang
tua peserta didik.
Mengetahui, Tegal, 9 November 2020
Kepala SD Ihsaniyah 1 Kota Tegal Guru Kelas 3
Nama :
No. Absen :
PETUNJUK:
No. Pernyataan S SL J TP
Dimulai
pembelajaran tema
S :4
SL : 3
J :2
TP : 1
S :1
SL : 2
J :3
TP : 4
No. Absen :
PETUNJUK:
1. Tulislah nama dan nomor absen di tempat yang telah disediakan.
No. Pernyataan S SL J TP
Dimulai
pembelajaran tema
materi tema
10. Saya tidak berbuat apa-apa jika ada materi tema
S :4
SL : 3
J :2
TP : 1
S :1
SL : 2
J :3
TP : 4
No. Absen :
PETUNJUK:
1. Tulislah nama dan nomor absen di tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah pernyataan dengan seksama dan pilihlah salah satu jawaban yang
5. Keterangan: SS: SangaT Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat
Tidak Setuju.
Dimulai
pembelajaran tema
SS : 4
S :3
TS : 2
STS : 1
SS : 1
S :2
TS : 3
STS : 4
No. Absen :
PETUNJUK:
6. Tulislah nama dan nomor absen di tempat yang telah disediakan.
No. Pernyataan S SL J TP
Dimulai
pembelajaran tema
materi tema
10. Saya tidak berbuat apa-apa jika ada materi tema
S :4
SL : 3
J :2
TP : 1
S :1
SL : 2
J :3
TP : 4
Petunjuk: Berilah tanda ( v) pada pernyataan yang sesuai dengan minat yang
DIAMATI
A B C D
dst.
Jumlah Skor
Persentase
Rata-rata Persentase
Kategori
Keterangan:
menjawab soal
Tegal, ……………………..2020
Observer1 observer 2
Lampiran 3. 1 Hasil Angket Minat Siklus I
2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
4. Azka Sastranegara - - - - - - - - - - -
7. Fatmawati Hakim 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 33
9. Hanifatun Najja - - - - - - - - - - -
Observer I Peneliti
2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
4. Azka Sastranegara 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
7. Fatmawati Hakim 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 33
9. Hanifatun Najja 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
Observer I Peneliti
2. Ainayya Fatkhiyyaturrahma 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
4. Azka Sastranegara 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 22
7. Fatmawati Hakim 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 33
9. Hanifatun Najja 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
Observer I Peneliti