Anda di halaman 1dari 4

FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA

Argumentasi Kritis Perjalanan Pendidikan Nasional

Nama Kelompok:
1. Dicky Prasetyo Wibowo (230211105878)
2. Kurnia Mas Rahmawati (230211105761)
3. Nisa Nadhifah (230211105774)
4. Septania Nur Farida (230211105759)
Tugas argumentasi kritis termuat dalam pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Apa praktik Pendidikan saat ini yang ‘membelenggu’ kemerdekaan peserta didik dalam
belajar dengan melihat Perjalanan Pendidikan Nasional sebelum kemerdekaan dan
sesudah kemerdekaaan?

Jawab:
 Siswa diharuskan untuk bisa memahami semua materi yang ada. Akibatnya siswa
akan berlomba-lomba siang dan malam mengejar target nilai tinggi tanpa dibarengi
nilai-nilai kebudayaan.
 Guru sibuk mentransfer ilmu kepada siswa tanpa mempertimbangkan kebutuhan
siswa. Contohnya seperti penggunaan metode ceramah yang berpusat pada guru
sehingga siswa kurang bisa mengeksplor pengetahuannya, siswa disibukkan dengan
banyaknya tugas dan pr, dll. Hal ini akan membebani siswa dan akhirnya
membelenggu kemerdekaan siswa dalam belajar.
 Penerapan teknologi yang tersedia saat ini, tidak semua peserta didik mampu untuk
menjangkau atau membeli alat teknologi yang sering digunakan seperti smartphone
atau laptop. Peserta didik yang latar belakang ekonominya menengah ke bawah mau
tidak mau harus mempunyai teknologi yang dapat mendukung proses pembelajaran di
kelas.
 Pelaksanaan kurikulum pendidikan yang masih sering berubah-ubah membuat guru
dan peserta didik harus melakukan adaptasi lagi. Guru masih menganggap peserta
didik itu semuanya sama, ketika ada peserta didik yang berbeda maka dianggap aneh,
karena guru belum sepenuhnya memahami karakter tiap peserta didik sehingga
kebutuhan peserta didik belum terpenuhi dengan baik.
 Orientasi peserta didik hanya pada nilai akhir atau raport yang diatas rata-rata, tanpa
mempertimbangkan bagaimana pengembangan karakter dan proses belajar dari
masing-masing peserta didik.

2. Adakah model-model Pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat melepaskan ‘belenggu’
yang belum memerdekakan peserta didik?
Jawab:
 Penggunaan model pembelajaran yang dapat berpihak kepada peserta didik supaya
dapat mengembangkan bakat dan minat dari masing-masing peserta didik tanpa
adanya tekanan.
 Model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning), dimana guru
mengaitkan materi yang diajarkan dengan keadaan atau situasi pada dunia nyata dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapannya dalam kehidupan, dengan memuat tujuh komponen pembelajaran
efektif, yaitu kontruktivisme, bertanya, menemukan, belajar kelompok, pemodelan,
dan penilaian. Model CTL dapat digunakan di daerah terpencil yang kurang sarana
dan prasarana. Dimana siswa dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai objek
pembelajaran.
 Pembelajaran berdiferensiasi, yaitu pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan
belajar peserta didik. Dalam pembelajaran ini peserta didik dijadikan fokus
pembelajaran. Ada tahapan asesmen diagnostik untuk menentukan gaya belajar siswa
dan kebutuhan siswa sebelum pelaksanaan pembelajaran, sehingga siswa bebas untuk
berinovasi dan belajar dengan mandiri dan kreatif sesuai potensi dan minatnya.
 Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada masalah dunia nyata (real world) untuk memulai pembelajaran dan
merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi
belajar aktif kepada siswa.

3. Apa yang Anda tawarkan sebagai model Pendidikan yang dapat melepaskan belenggu
dan memerdekakan peserta didik?
Jawab:
 Mendesain model pendidikan yang berorientasi pada proses pembelajaran yang
dilakukan peserta didik, tida hanya berorientasi pada hasil ahir saja karena evaluasi
pengajaran yang sebenarnya harus diikuti dengan proses yang benar dan teristimewa
dalam pembelajaran yang menggunakan sistem digital.
 Menerapkan model pendidikan humanism yang memberikan kebebasan terhadap
peserta didik dalam proses pendidikan supaya dapat menjadi manusia yang lebih
tercerahkan karena pendidikan yang mengutamakan pada proses untuk membangun
kesadaran dari peserta didik itu jauh lebih penting dibandingkan dengan pendidikan
yang lebih berfokus pada menghafal teori-teori pengetahuan.
 Model pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subjek melalui student
centre learning dan diintegrasikan dengan teknologi informasi dan komunikasi
sehingga sesuai dengan perkembangan zaman.
 Hal yang paling utama sebelum menerapkan model pembelajaran adalah sebagai guru
harus mengetahui materi pelajarannya, capaian pembelajaran, ketersediaan sarana
belajar, kemampuan dasar siswa, gaya belajar siswa dan kebutuhan siswa. Untuk
menerapkan model pendidikan sangatlah perlu kita memperhatikan hal-hal tersebut,
agar dapat dijalankan dengan baik dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai