Anda di halaman 1dari 3

1) Apa praktik Pendidikan saat ini yang ‘membelenggu’ kemerdekaan peserta didik dalam belajar

dengan melihat perjalanan Pendidikan Nasional sebelum kemerdekaan dan sesudah


kemerdekaaan?
Di setiap tahapan perjalanan sejarah Pendidikan nasional, ada berbagai praktik Pendidikan yang
telah memainkan peran penting dalam membentuk kemerdekaan peserta didik dalam belajar.
Namun dalam prosesnya saat ini masih ada hal ‘membelenggu’ kemerdekaan peserta didik baik
sebelum maupun setelah kemerdekaan.

Sebelum kemerdekaan, praktik pendidikan di Indonesia cenderung ‘membelenggu’


kemerdekaan peserta didik, salah satunya adalah bahwa pendidikan jaman kolonial dinilai berat
sebelah, dan janji pendidikan untuk rakyat bumi putera dinilai hanya janji belaka (Fitroh &
Rosidi, 2023). Sistem pendidikan pada masa itu sangat terbatas, hanya tersedia bagi kalangan
bangsawan atau priyai, sedangkan rakyat jelata belum mempunyai akses tersebut. Hal ini
menimbulkan ketimpangan pendidikan dan menghambat perkembangan sosial ekonomi
masyarakat.

Setelah kemerdekaan, praktik Pendidikan di Indonesia yang ‘membelenggu’ diantaranya:

 Kurikulum Tidak Fleksibel: Kurikulum yang tidak fleksibel dapat membatasi


kemerdekaan peserta didik dalam memilih mata pelajaran atau minat mereka. Hal ini
dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengembangkan potensi pribadi
mereka.

 Metode Pengajaran Tradisional : Meskipun ada peningkatan dalam penggunaan metode


pengajaran yang lebih interaktif, banyak lembaga pendidikan masih mengandalkan
metode pengajaran tradisional yang berpusat pada guru.Ini dapat membuat peserta
didik kurang aktif dalam pembelajaran mereka.
 Penilaian yang Tidak Holistik: Penilaian Penilaian yang hanya berfokus pada tes
tertulis dan angka-angka dapat mengabaikan aspek-aspek penting lainnya, seperti
keterampilan sosial, kreativitas, dan pemecahan masalah.

 Eksklusivitas: Beberapa praktik pendidikan saat ini masih mempertahankan


eksklusivitas, di mana pendidikan hanya tersedia bagi mereka yang memiliki status sosial
atau finansial yang tinggi. Hal ini dapat membatasi akses peserta didik terhadap
pengetahuan dan peluang pendidikan.
 Fasilitas Pendidikan yang Tidak Merata: Sarana dan Prasarana Pendidikan yang tidak
merata di beberapa daerah yang belum memadai, misalnya dalam bidang teknologi.
Terutama di daerah terpencil, yang masih sulit dalam mengakses internet.

 SDM yang terbatas: Beberapa sekolah masih ada guru yang tidak sesuai dengan
bidangnya.

2) Adakah model-model Pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat melepaskan ‘belenggu’ yang
belum memerdekakan peserta didik?
kurikulum merdeka belajar yang sedang dipelajari saat ini diupayakan untuk melepaskan
belenggu belajar dalam pendidikan baik bagi guru maupun peserta didik. Karena kurikulum
merdeka menggunakan prinsip yang ada pada pembelajaran paradigma baru, dimana guru
diberikan kebebasan dalam merusmuskan perencanaan dan pelaksaanaan suatu pembelajaran.
Kemudian dalam kurikulum kemerdekaan ini peserta didik tidak dipaksa untuk mengusai semua
materi karena tujuan pembelajaran disesuiakan dengan kemampuan , kebutuhan dan minat
peserta didik. Contoh model pembelajaran yang dapat digunakan dalam kurikulum merdeka
antara lain:
 Model pembelajaran STEAM: model pembelajaran terpadu yang mendorong peserta didik untuk
berpikir lebih luas tentang masalah-masalah yang terjadi di dunia nyata
 Model Environmental Learning: model pembelajaran yang berbasis lingkungan yang
dikembangkan agar peserta didik memperoleh pengalaman lebih berkaitan dengan lingkungan
 Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning): pembelajaran yang melibatkan peserta didik
dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu produk
 Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning): pembelajaran yang menuntun peserta didik
untuk memecahkan masalah dalam memperoleh materi yang dipelajari
 Model pembelajaran inkuiri: merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan proses
belajar siswa. Model pembelajaran inkuiri mengembangkan keterampilan berfikir secara kritis
dan kreatif sekaligus melatih keterampilan berkolaborasi secara terbuka bagi peserta didik.

3) Apa yang Anda tawarkan sebagai model Pendidikan yang dapat melepaskan belenggu dan
memerdekakan peserta didik?
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tahun 2013 menjelaskan bahwa
pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang:

 Berpusat pada peserta didik.


 Mengembangkan kreativitas peserta didik.
 Menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang.
 Bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika.
 Menyediakan pengalaman belajar yang beragam.

Adapun model Pendidikan yang dapat melepaskan belenggu dan memerdekakan peserta didik yaitu:

 Pendidikan akhlak, baik di madrasah maupun di rumah.


 Pendidikan yang menekan pada aspek kognisi atau kemampuan berpikir.
 Pendidikan skill atau keterampilan.
 Pendidikan yang berpusat pada peserta didik (pembelajaran berdiferensiasi).
 Pendidikan yang mengembangkan kreativitas peserta didik.
 Pendidikan yang menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang.
 Pendidikan yang bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika.
 Pendidikan yang menyediakan pengalaman belajar yang beragam.

Anda mungkin juga menyukai