Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FPI (FILOSOPI PENDIDIKAN INDONESIA)

Topik 1 Ruang Kolaborasi

Dosen pengampu:

Prof. Dr. I Wayan Santyasa, M.Si.

Disusun Oleh: Kelompok 3

Kamariah (2364823076) (No absen 19)

PENDIDIKAN PROFESI GURU

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2023
A. Argument kritis perjalanan pendidikan nasional
1. Apa praktik pendidikan saat ini yang ‘membelenggu’ kemerdekaan peserta didik dalam
belajar dengan melihat perjalanan pendidikan nasional sebelum kemerdekaan dan
sesudah kemerdekaaan?
Jawab:
• Perjalanan pendidikan nasional sebelum kemerdekaan:
a. Pendidikan masih digunakan untuk kepentingan bangsa penjajah.
b. Masyarakat yang bersekolah pada saat itu adalah masyarakat dari kalangan
bangsawan yang memiliki hubungan dengan pemerintah Belanda.
c. Sekolah-sekolah yang didirikan sesuai kebutuhan penjajah untuk membantu
mereka dalam bekerja.
d. Jumlah guru dan sekolah yang terbatas.
e. Sistem pendidikan masih memakai sistem pendidikan bangsa Eropa.
f. Banyak masyarakat yang tidak mau bersekolah karena takut terpengaruh
dengan budaya barat.
• Perjalanan pendidikan nasional sesudah kemerdekaan
a. Ada pemerataan pendidikan di Kota namun pendidikan di Daerah-daerah
tertentu belum mendapatkan hak, fasilitas, dan perhatian yang sama dari
pemerintah.
b. Pergantian kurikulum yang terus menerus membuat guru dan siswa sulit untuk
beradaptasi karena adanya perubahan sistem pendidikan, guru dan siswa
dipaksa untuk beradaptasi dengan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat.
c. Perkembangan teknologi yang digunakan dalam pendidikan di daerah-daerah
belum terjangkau sehingga adanya ketimpangan antata pendidikan di kota dan
di daerah.
2. Adakah model-model pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat melepaskan ‘belenggu’
yang belum memerdekakan peserta didik?
Jawab:
Model pendidikan yang dapat melepaskan belenggu yang belum memerdekakan
peserta didik adalah model pendidikan merdeka belajar yang berbasis teknologi dan
mensinergikan tripusat pendidikan dapat menuntun peserta didik dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki secara maksimal, sesuai pemikiran Ki Hajar
Dewantara. Dimana guru dan peserta didik memiliki kebebasan untuk berinovasi,
kebebasan untuk belajar dengan mandiri, dan kreatif.
3. Apa Langkah awal melepaskan belenggu pada Pendidikan Indonesia dalam Upaya
mewujudkan Pendidikan yang memerdekan peserta didik?
Jawab:
Langkah awal yang digunakan untuk melepaskan belenggu pada pendidikan Indonesia
agar terwujudnya pendidikan yang memerdekakan peserta didik adalah dengan
memahami dan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam sistem pendidikan:
1. Analisis dan evaluasi terhadap kurikulum pendidikan: Mengevaluasi apakah
kurikulum yang digunakan pada saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan peserta didik dan perkembsngsn jaman. Perlu dipastikan bahwa
kurikulum tersebut memberikan pengetahuan dan keterampilan yang relevan untuk
menghadapi tantangan di masa depan.
2. Memberikan perhatian pada pendidikan karakter: Membangun pendidikan yang
tidak hanya berfokus pada penguasaan materi pelajaran, tetapi juga memberikan
penekanan pada pembentukan karakter dan nilai-nilai moral peserta didik. Hal ini
dapat dilakukan melalui implementasi program-program pendidikan karakter yang
holistik.
3. Mendorong partisipasi aktif masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam
pengambilan keputusan terkait kebijakan pendidikan. Ini dapat dilakukan melalui
pembentukan dewan guru, komite sekolah, atau melibatkan orang tua dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pendidikan.
4. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan: Memberikan pelatihan
dan pengembangan terus-menerus bagi guru dan tenaga kependidikan, untuk
memastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
dalam menghadapi tantangan pendidikan saat ini.
5. Menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai: Memastikan bahwa
sekolah-sekolah memiliki fasilitas dan sumber daya yang cukup untuk memberikan
pendidikan yang berkualitas. Hal ini termasuk memperbaiki infrastruktur fisik
sekolah, penyediaan bahan ajar yang memadai, dan akses terhadap teknologi
sehingga ada pemerataan dalam kualitas pendidikan diseluruh Indonesia.
Melalui langkah-langkah ini, diharapkan dapat melepaskan belenggu pada
pendidikan Indonesia dan mewujudkan pendidikan yang memerdekan peserta
didik, yaitu pendidikan yang memberdayakan peserta didik untuk menjadi pribadi
yang mandiri, kritis, kreatif, dan adaptif sebagai pendidik, kita harus membekali
diri dengan keterampilan terkait pembelajaran dan pengajaran untuk menjadi
pendidik yang professional. Melaksanakan pendidikan yang berpusat pada peserta
didik, sebagai guru kita harus memposisikan diri sebagai fasilitator untuk
mengarahkan dan membimbing dalam pembelajara bukan sebagai pusat
pembelajaran.

Sebagai seorang guru, mengapa kita perlu melepaskan diri dari belenggu praktik-
praktik Pendidikan yang belum memerdekan peserta didik?
Jawab:
Sebagai seorang guru, melepaskan diri dari belenggu praktik-praktik pendidikan yang
belum memerdekan peserta didik sangat penting karena alasan-alasan berikut:
1. Membangun peserta didik yang mandiri: Praktik-praktik pendidikan yang
memerdekan peserta didik akan mendorong mereka untuk mengembangkan
kemandirian dalam belajar. Peserta didik akan diajak untuk mengambil tanggung
jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri, mengatur waktu dan belajar secara
efektif, serta mengembangkan motivasi internal dalam belajar.
2. Mendorong kreativitas dan inovasi: Praktik pendidikan yang memerdekan peserta
didik memberikan kesempatan bagi mereka untuk melibatkan kreativitas dan
inovasi dalam proses belajar. Guru tidak hanya menjadi pemberi informasi, tetapi
juga pendukung dan fasilitator bagi peserta didik dalam mengembangkan ide-ide
baru dan solusi kreatif terhadap masalah.
3. Membangun pemikiran kritis dan analitis: Melalui praktik pendidikan yang
memerdekan peserta didik, guru akan mendorong mereka untuk berpikir secara
kritis dan analitis. Peserta didik diajak untuk menganalisis informasi,
mempertanyakan, dan mengevaluasi ide-ide yang mereka temui. Praktik ini akan
membantu mereka menjadi individu yang mampu berpikir kritis, mengembangkan
argumentasi yang kuat, dan membuat keputusan yang baik.
4. Membentuk karakter yang baik: Praktik pendidikan yang memerdekan peserta
didik akan mendorong pembentukan karakter yang baik. Guru dapat memberikan
contoh dan memberikan penekanan pada pengembangan nilai-nilai moral, etika,
empati, dan kepemimpinan. Hal ini penting untuk membentuk peserta didik yang
memiliki integritas, bertanggung jawab, dan memiliki kepedulian terhadap sesama.
Menghadapi tuntutan dunia yang terus berkembang: Praktik pendidikan yang
memerdekan peserta didik akan membekali mereka dengan keterampilan dan
pengetahuan yang relevan dengan tuntutan dunia yang terus berkembang. Peserta
didik perlu dibekali dengan keterampilan abad ke-21 seperti keterampilan
komunikasi, keterampilan kolaborasi, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis.
Dengan demikian, mereka dapat siap menghadapi tantangan dan bersaing di era
global.

Anda mungkin juga menyukai