1. Kualitas pendidikan masih belum merata, hal ini dikarenakan kurang merata nya sarana
dan prasarana, akses, dan kualitas tenaga pendidik pada daerah pedalaman.
3. Pada kurikulum sekarang, pendidikan tidak hanya menilai intelektual saja, namun juga
membentuk karakter pancasila dan kebudayaan indonesia.
Adakah model-model Pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat melepaskan
‘belenggu’ yang belum memerdekakan peserta didik?
Ada, yaitu pada model yang terdapat didalam kurikulum merdeka, dimana kurikulum ini
berorientasi kepada pendidik dan peserta didik diberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam
menyusun perangkat pembelajaran yang di sesuaikan kepada keberagaman peserta didik dan
kemampuan peserta didik (teach at the right level). Pendidik dituntut mampu melepaskan
belenggu yang selama ini menahan peserta didik. Contoh dari model tersebut misalnya ialah
model broblem based learning, dimana model tersebut membuat siswa lebih aktif dalam
pembelajaran dan mengembangkan kemampuan serta kratifitasnya sendiri. Karena yang
berperan aktif dalam model ini ialah siswa itu sendiri, guru hanya mengarahkan apa yang
belum siswa ketahui, dan memberikan evaluasi terhadap hasil karyanya.
Apa yang Anda tawarkan sebagai model Pendidikan yang dapat melepaskan
belenggu dan memerdekakan peserta didik?
Komponen paling utama dalam melepaskan belenggu dan memerdekakan peserta didik
adalah dengan mengimplementasikan Merdeka Belajar yaitu Kurikulum Merdeka. Model
pendidikan yang kritis juga saat ini dibutuhkan karena perkembangan zaman yang semakin
kompleks dengan permasalahannya harus mulai dibiasakan kepada peserta didik, sehingga
peserta didik memiliki fondasi untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan
mengembangkan critical thinking. Dalam hal ini guru berperan penting untuk mendesain
pembelajaran secara kreatif.