Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH SEMINAR Ke-SD-an

MEDIA BIG BOOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN


LITERASI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUTIARA ANGGRAINI


NPM : (5019137)

DOSEN PEMBIMBING : YUNI KRISNAWATI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS PGRI SILAMPARI (UNPARI)
KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN
MEDIA BIG BOOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
LITERASI SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR

MUTIARA ANGGRAINI
(5019137)

Makalah ini dibuat sebagai persyaratan


Untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Seminar Ke-SD an

Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing

Yuni Krisnawati, M.Pd.


NIDN. 0214068901

Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tio Gusti Satria, M.Pd.


NIDN. 0212089301
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah seminar ke-Sd-an dengan judul
“Media Big Book untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Siswa Kelas 5 Sekolah
Dasar”. Shalawat dan salam penulis peruntukkan kepada junjungan nabi besar kita
Muhammad SAW sebagai contoh yang baik dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Melalui tulisan ini penulis ingin mengucapkan begitu banyak terima kasih kepada
dosen pembimbing yaitu Ibu Yuni Krisnawati, M. Pd yang telah membimbing dengan
penuh sabar dan selalu menjadi motivator sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang senantiasa membantu dan mendukung penulis untuk dapat menyelesaikan makalah
ini.
Penulis menyadari tanpa bantuan dari beberapa pihak makalah ini tidak akan
terselesaikan seperti sekarang ini.Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
sebanyak-banyaknya atas bantuan tersebut.penulis menerima apapun saran dan masukan
dari para pembaca makalah ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat.

Lubuklinggau,31 Mei 2022


Penulis

Mutiara Anggraini
NPM.5019137
ABSTRAK

Literasi membaca merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa dalam meraih
peningkatan, siswa yang memiliki kemampuan dalam membaca akan mudah menggali
informasi dari berbagai sumber tertulis. Maka dari itu literasi membaca hendaknya
diterapkan sejak jenjang pendidikan dasar yaitu saat anak masih berada di bangku
SD.Untuk menarik minat anak dalam membaca harus dilengkapi dengan media
pembelajaran seperti media big book.Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan
kemampuan literasi membaca dengan menggunakan media Big Book di sekolah
dasar.Masalah tersebut terjadi karena siswa kurang memahami kata-kata, dan kurang
memahami sebuah kalimat, serta guru tidak menerapkan literasi membaca 15 menit
sebelum dimulainya pembelajaran, dan penyampaian materi hanya menggunakan media
buku paket, minimnya media pembelajaran. Salah satu metode literasi membaca dengan
menggunakan steinberg akan memudahkan anak dalam membaca dengan menyamakan
gambar dan bentuk tulisan yang terdapat pada media Big Book.

Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Media Big Book


DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan masalah ...................................................................................................3
C. Tujuan .....................................................................................................................3
D. Manfaat....................................................................................................................3

BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................................4


A. Deskripsi Teori........................................................................................................4
1. Media Pembelajaran .........................................................................................4
2. Media Big Book.................................................................................................4
3. Perkembangan peserta didik kelas 5 SD............................................................5
4. Media Big Book pada kemampuan literasi siswa kelas 5 SD...........................9
5. Literasi membaca……………………………………………………………..9
B. Penelitian Yang Relevan ………………………………………………………...13
C. Pembahasan………………………………………………………………………15

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..19


A. Kesimpulan………………………………………………………………………19
B. Saran……………………………………………………………………………..20

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..21


LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang penting karena,
tercantum dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
penumbuhan budi pekerti yakni perwujudannya melalui diberlakukannya kewajiban
membaca 15 menit sebelum dimulai pembelajaran dimulai dari tingkat
SD,SMP,maupun SMA.Membaca menurut Tarigan (2008:7),sebuah proses yang
digunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang disampaikan oleh penulis
melalui bahasa tulis.
Selain itu, menurut Nafi’ah (2018:40),membaca adalah proses pengubahan lambang
visual menjadi lambang bunyi. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan membaca
adalah proses pengubahan lambang menjadi bunyi yang dilakukan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis baik atau bahasa tulis.
Selain itu, tujuan membaca menurut Tarigan (2008: 9),untuk mendapat informasi
meliputi isi dan makna bacaan. Pendapat lain menurut Nafi’ah (2018: 43),tujuan
membaca adalah memahami apa yang dibacanya.Jadi, dapat disimpulkan bahwa
tujuan membaca adalah untuk memperoleh informasi agar dapat dipahami oleh
pembaca dan orang disekitarnya. Banyak persoalan yang muncul akibat rendahnya
keterampilan membaca.Banyak yang beranggapan bahwa membaca itu sulit,
membosankan, dan melelahkan.Ada pun penyebab dari persoalan tersebut
diungkapkan De Porter dan Henacki dalam (Pratiwi:2008),bahwa persoalan membaca
itu tidak terlepas dari pengaruh keyakinan, kebiasaan,atau pengalaman serta
pemahaman membaca. Jadi, penyebab persoalan rendahnya keterampilan membaca
berkaitan dengan kebiasaan, keyakinan dan pemahaman.Terkait permasalahan
membaca di Indonesia dibuktikan dengan beberapa penelitian antara lain, penelitian
yang dilakukan oleh Central Connecticut State University di New Britain yang dirilis
pada tahun 2016 menyatakan peringkat minat baca Indonesia berada di urutan 60 dari
61 negara dan posisi Indonesia berada satu peringkat diatas Botswana.
Tidak hanya itu, hasil penelitian internasional lain yakni, Progamme for
International Student Assesment (PISA) tahun 2015
tentang kemampuan membaca siswa di Indonesia menduduki urutan ke-69 dari 76
negara yang disurvei. Hasil penelitian lain, Progress in International Reading Literacy
(PIRLS) atau studi internasinal dalam bidang membaca pada naka-anak di seluruh
dunia disponsori oleh The International Association for the Evaluation Achievement,
yang diungkapkan Srie (2013)Oleh karena itu, banyak ahli yang mencari solusi untuk
mengatasi permasalahan membaca tersebut.Solusi yang ditemukan salah satunya
adalah penggunaan media pembelajaran.Media pembelajaran yang sering digunakan
untuk mengatasi permasalahan membaca adalah media big book.Menurut Madyawati
(2016: 174), big book adalah sebuah buku berisi gambar dan teks yang dipilih untuk
diperbesarkan. Jadi,dalam big book ini terdapat gambar juga teks yang ukurannya
diperbesar.
Menurut USAID (2014),ciri-ciri big book antara lain, cerita singkat (10 halaman-15
halaman), pola kalimat jelas, gambar memiliki makna, jenis dan ukuran huruf jelas,
jalan cerita mudah dipahami.Sehingga, dalam big book terdapat gambar dan teks
dengan ciri-ciri seperti cerita singkat, pola kalimat jelas, dan sebagainya. Penggunaan
big book untuk mengatasi masalah membaca didukung oleh jurnal penelitian antara
lain, jurnal PGSD “ Pengaruh Penggunaan Media Big book terhadap Kemampuan
Literasi Informasi di Sekolah Dasar “ oleh Riska Dwi Puspaningrum 5 dan Ganes
Gusnansyah Volume 03 nomor 02 tahun 2015, hasilnya penggunaan media big book
memiliki pengaruh terhadap masalah membaca hal tersebut, dapat dibuktikan dari data
yang menunjukkan bahwa hasil rata-rata (mean) hasil kemampuan literasi informasi
siswa kelas eksperimen sebesar 14,50. Sedangkan nilai rata-rata (mean) hasil
kemamapuan literasi informasi siswa kelas kontrol sebesar 6,82. Hasil tesebut
menunjukkan adanya pengaruh pada penggunaan media big book pada kelas
eksperimen yang diberi beberapa perlakuan (treatment).Selain itu, hal tersebut juga
ditunjang dengan keterlaksanaan penggunaan media bigbook.Hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai rata-rata dari kedua observer sebesar 92.5 % dengan kategori sangat baik.
Sehingga dapat diketauhi bahwa guru melaksanakan semua kegiatan pembelajaran
dengan baik dan memperhatikan.penggunaan media big book. Dari jurnal tersebut
dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh dari penggunaan media big book.
Pengaruh yang menunjukkan pengaruh yang sangat baik setelah penggunaan media
big book.
berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas tentang “Media Big
Book untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas adalah
1. Apakah yang dimaksud dengan media Big Book?
2. Bagaimana Langkah-langkah pembuatan media Big Book?
3. Apakah Kelebihan dan kekurangan media Big Book?
4. Bagaimana media Big Book pada kemampuan literasi siswa kelas 5 SD?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan media Big Book
2. Mengetahui Langkah-langkah pembuatan media Big Book
3. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan media Big Book
4. Mengetahui penggunaan media Big Book terhadap kemampuan literasi siswa
kelas 5 SD

D. Manfaat
Dengan penulisan makalah ini, diharapkan nantinya akan bermanfaat dalam
menambah pengetahuan bagi pembaca. Serta dapat dijadikan sebagai pertimbangan
dalam memilih media pembelajaran bagi guru ataupun calon guru. Dan juga
memberikan wacana untuk menambah variasi mengajar.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. DESKRIPSI TEORITIK
1.Media pembelajaran
Kata “media” berasal dari bahasa latin, bentuk jamak dari kata “medium” yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Russell media merupakan
saluran komunikasi yang menjadi perantara antara sumber pesan (a source) dengan
penerima pesan (a receiver).Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar
sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar.

Ada macam-macam media pembelajaran sederhana yang dapat Anda coba untuk
dipraktekkan :

-Media Audio. Macam-macam media pembelajaran audio berfungsi untuk


menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. ...
-Media Visual. ...

-Media Audio Visual. ...

-Media Serbaneka. ...

-Gambar fotografi. ...

-Peta dan Globe.

Kriteria media pembelajaran yang baik ,Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


yang Baik

-Sesuai Dengan Tujuan. ...

-Praktis, Luwes, dan Bertahan. ...

-Mampu dan Terampil Menggunakan. ...

-Pengelompokan Sasaran. ...

-Mutu Teknis.
2. Media Big Book

a.Definisi media Big Book?


Media literasi merupakan proses yang mengintegrasikan penyelidikan secara
ktitis serta memerlukan keterampilan bagaimana mengakses, menganalisis,
mengevaluasi, membuat, dan mendistribusikan pesan dengan keterlibatan secara
penuh dan partisipasi aktif (Laily & Gunansyah,2018:14).Media literasi meliputi
unsur keterampilan berbahasa yang terdiri dari (1) keterampilan menulis, (2)
membaca, (3) menyimak, (4) berbicara, dan (5) bersastra.Dari kelima
keterampilan tersebut, yang menjadi sorotan adalah keterampilan
membaca.Melalui media literasi, guru dapat mengkondisikan partisipasi siswa
secara aktif.
Salah satu media literasi yang dapat digunakan oleh guru pada saat
pembelajaran membaca permulaan yaitu media big book.Big book merupakan
salah salah satu media pembelajaran visual yang berkarakteristik khusus di antara
media pembelajaran lainnya.Menurut Madyawati (2016:174) “big book adalah
buku bergambar yang dipilih untuk diperbesarkan, yang memiliki karakteristik
yang khusus, yaitu adanya pembesaran teks maupun gambar”.
Sesuai dengan namanya, Big book atau buku besar merupakan buku cerita
yang berkarakteristik khusus yang dibesarkan, baik teks maupun
gambarnya,sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama
antara guru dan murid.Buku ini mempunyai karakteristik khusus seperti penuh
warna-warni, memiliki kata yang dapat diulang-ulang, mempunyai alur cerita
yang mudah ditebak, dan memiliki pola teks yang sederhana (Karges dalam
Solehuddin, dkk. 2008:7). Sedangkan menurut Karges and Bone dalam United
States Agent International Development (2014: 53), agar pembelajaran bahasa
dapat lebih efektif dan berhasil, sebuah Big book sebaiknya memiliki ketentuan
antara lain; (a) ceritanya singkat (10-15 halaman), (b) Pola kalimat jelas, (c)
Gambar memiliki makna, (d) Jenis dan ukuran huruf jelas terbaca, (e) Jalan cerita
mudah dipahami.
b.langkah-langkah pembuatan media big book
pembuatan Big Book dalam penelitian ini disesuaikan dengan kriteria para
ahli. Langkah pembuatan Big Book pada penelitian ini sebagai berikut.
a. Siapkan buku gambar ukuran A3 sejumlah 8-10 halaman, pewarna berupa
krayon, pensil, penghapus, dan drawing pen.
b. Menyiapkan topik cerita sesuai dengan tema, sub tema, pembelajaran,
kompetensi kasar dan indikator yang akan dibuat Big Book.
c.Mengembangkan topik cerita menjadi untuh sesuai dengan materi yang
dibutuhkan dan jenjang kelas I.Pilihlah kalimat yang sederhana untuk
memudahkan siswa memahami cerita.Konten cerita dikonsultasikan dengan ahli
bahasa, dalam penelitian ini yaitu dosen pembimbing.
d.Siapkan gambar ilustrasi yang mewakili setiap kalimat pada cerita.Gambar
ilustrasi digunakan untuk membantu anak mengerti kalimat yang
dibacanya.Gambar merupakan visual yang membantu siswa memahami konsep
abstrak dari tulisan menjadi lebih konkret.Gambarlah sketsa ilustrasi yang
proporsional pada buku gambar menggunakan pensil kemudian tebalkan dengan
drawing pen, hapuslah sisa pensil sehingga hanya tersisa drawing pen.Warnai
sketsa dengan krayon dengan warna yang dapat menarik 46 perhatian
siswa.Perhatikan kontras warna antara konten gambar dengan background agar
mudah terlihat oleh siswa.Konsep gambar dan teks dikonsultasikan dengan
validator expert media.
e. Scan gambar kemudian atur Level kecerahan gambar agar warna menjadi
lebih hidup pada saat proses scaning. Edit gambar yang telah di-scan pada
aplikasi Corel Draw, buatlah halaman sampul disertai judul, tema, sub tema,
serta pembelajaran. Halaman isi cerita berisi cerita yang mewakili gambar.Huruf
yang dipilih dalam pembuatan Big Book pada penelitian ini adalah Comic Sans
MS, ukuran huruf 80 untuk judul serta 72 untuk isi cerita, dengan efek Bold.
f. Cetak gambar yang telah diedit dengan ukuran kertas A3+. g. Susun halaman
dengan urut kemudian jilid kiri.
c.kelebihan dan kekurangan media Big Book
USAID (2014:45) memaparkan beberapa keistimewaan media Big Book yaitu
sebagai berikut.
a. Memberikan kesempatan kepada siswa terlibat dalam pembelajaran.
b. Memungkinkan semua siswa melihat tulisan dan gambar yang sama ketika
guru memberikan contoh membaca tulisan.
c. Memungkinkan seluruh siswa secara bersama memberikan makna tulisan
pada setiap lembar Big Book.
d. Memberi kesempatan kepada siswa yang lambat membaca untuk mengenali
tulisan dengan bantuan guru dan teman-teman lainnya.
e. Disukai oleh siswa, termasuk oleh siswa yang lambat membaca. Dengan
membaca Big Book secara bersama-sama maka timbul keberanian dan keyakinan
bahwa mereke sudah bisa membaca.
f. Mengembangkan semua aspek kebahasaan. g. Dapat diselingi dengan
percakapan yang relevan mengenai isi cerita bersama siswa sehingga topik
bacaan menjadi semakin berkembang.
Sedangkan Kekurangan media pembelajaran berupa Big Book yaitu:
1.Tidak dapat menampilkan audio karena Big Book hanya menampilkan visual
berupa gambar dan tulisan.
2.Tidak dapat menampilkan gambar bergerak karena Big Book hanya
menampilkan visual berupa gambar dan tulisan yang diam atau tak bergerak.
3.Guru terbatas dalam menampilkan gambar serta tulisan melalui Big Book
terutama untuk benda berbentuk tiga dimensi.
3.Perkembangan peserta didik kelas 5 SD
Piaget dalam Dwi,(2004:41) mengemukakan bahwa masa umur 7-11 tahun
termasuk dalam tahap operasional konkret, yaitu kemampuan berfikir secara
logis meningkat.Anak mampu mengklasifikasikan, memilih, mengurutkan, dan
mengorganisasikan fakta untuk menyelesaikan masalah. Masa usia sekolah dasar
sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasihan bersekolah.Siswa
kelas V termasuk dalam tahap operasional konkret.Karakteristik utama siswa
sekolah dasar kelas V adalahmereka menampilkan perbedaan-perbedaan
individual dalam banyak segi danbidang, di antaranya, perbedaan dalam
intelegensi, kemampuan dalamkognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian
dan perkembangan fisik anak.Menurut Suyati (1992:14 –16) karakteristik anak
umur 10-13 tahun atau kelas 5-6 adalah sebagai berikut. 1 Karakteristik Sosial
dan Emosional
a. Bersamaan dengan proses kematangan fisik, emosinya pada waktu itutidak
stabil. b. Karena hasrat bergabung dan adanya perbedaan cara menimbulkan
salah paham antara anak satu dan lainnya.
c. Anak usia ini mudah timbul takjub.
d. Anak-anak usia ini emosi biasa berontak.
e. Mempunyai tanggapan positif terhadap penghargaan dan puji-pujian.
f. Anak-anak masa ini mempunyai pandangan kritis terhadap tindakan orang
dewasa. g.Rasa kebanggaan berkembang. h Setiap hal yang dikerjakan,
menginginkan adanya penghargaan atau pengenalan. i Ingin pengenalan atau
penghargaan dari kelompok. 2 Karakteristik Mental
a. Anak-anak masa ini lebih gemar bermain-main dengan mempergunakan bola.
b.Anak-anak lebih berminat dalam permainan-permainann berregu atau
berkelompok.
c.Anak-anak sangat terpengaruh apabila ada kelompok yang menonjol atau
mencapai prestasi tinggi. 38
d.Sementara anak masa ini mudah putus asa, karena itu usahakan bangun
kembali atau bangkit kembali apabila tidak berhasil dalam mencapai sesuatu.
e.Dalam melakukan sesuatu usaha, selalu berusaha mendapat persetujuan dari
guru terlebih dahulu.
f.Anak-anak masa ini pada umumnya memperhatikan soal waktu, karena itu
berusaha bekerja tepat pada waktunya. Sejalan dengan hal tersebut, Syamsu
Yusuf (2007: 25) berpendapat jika masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar umur
10 sampai 12 tahun memiliki sifat khas sebagai berikut.
1.Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini
menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-
pekerjaan yang praktis.
2.Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar.
3.Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepadahal-hal dan mata pelajaran
khusus.
4.Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa
untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannnya. Selepas umur tersebut
anak pada umumny menghadapi tugas-tugas dengan bebas dan berusaha
menyelesaikannya.
5.Pada masa ini anak memandang nilai angka raport sebagai ukuran tepat
mengenai prestasi sekolah.
6.Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untui
dapat bermain bersama-sama.
4. Media Big Book pada kemampuan literasi siswa kelas 5 SD.
Harimurti (2014:5-6) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran membaca
menggunakan media Big Book yaitu kegiatan sebelum membaca, kegiatan
membaca cerita dengan utuh, kegiatan pengulangan membaca, kegiatan setelah
pengulangan membaca, dan kegiatan tindak lanjut. 1.Kegiatan Sebelum
Membaca Guru memperlihatkan bagian depan buku, mengomentari ilustrasi atau
gambar dan kata yang terdapat pada halaman sampul Big Book.Guru
membacakan dengan nyaring judul Big Book. Guru mengarahkan siswa untuk
mengomentari gambar apa yang terdapat pada halaman sampul Big Book. Siswa
diajak memprediksi cerita pada Big Book dengan melihat halaman sampul.
2.Kegiatan Membaca Cerita dengan Utuh Guru membacakan cerita dari halaman
pertama sampai terakhir dengan ditirukan oleh siswa. Setelah guru selesai
membacakan kalimat pada setiap halaman, siswa menirukan kalimat yang dibaca
guru. 3.Kegiatan Pengulangan Membaca Saat membaca ulang halaman Big
Book, guru menunjuk kata demi kata pada setiap halaman. Guru mengarahkan
siswa untuk berkomentar, memberi kesempatan siswa menebak kata. 4.Kegiatan
Setelah Pengulangan Membaca Guru membimbing siswa untuk menuliskan kosa
kata pada Big Book.Guru membimbing siswa untuk mengartikan setiap kosa
kata.Siswa mengungkapkan bagian-bagian cerita yang disukai. Guru memberikan
penekanan cara membaca pada bagian tertentu. 5. Kegiatan Tindak Lanjut Guru
memberikan kegiatan tindak lanjut sebagai pendukung dengan apa yang telah
dibaca siswa.Misalnya menebalkan huruf, mewarnai gambar benda-benda yang
terdapat dalam cerita, melengkapi kalimat rumpang, menjodohkan gambar
dengan teks yang sesuai.
5.Literasi membaca
a. Definisi Literasi Membaca
Literasi membaca dalam pengertian masyarakat umum atau non ahli adalah
membaca.Definisi Literasi membaca telah mengalami perkembangan dengan
makna yang lebih luas.Literasi membaca tidak hanya sebatas membaca buku
teks dengan memperoleh pemahaman/makna dari kata atau kalimat dalam suatu
teks atau yang terucap saja.Definisi literasi membaca menurut Clay dalam
(Taylor & Mackenney,(2008: 230) adalah kegiatan mendapatkan pesan,dan
secara fleksibel yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Definisi literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami dan
menggunakan bentuk-bentuk bahasa tertulis yang dibutuhkan oleh masyarakat
dan / atau dihargai oleh individu.Pembaca muda dapat membangun makna dari
berbagai teks.Mereka membaca untuk belajar,untuk berpartisipasi dalam
komunitas pembaca dan untuk kesenangan (Mullis, Martin, & Sainsbury,
2006:3).Definisi yang lebih luas disampaikan Reinking dalam Reinking, Mc
Kenna, Labbo & Kieffer (2009:xiv) literasi membaca adalah meningkatnya
kelaziman dan minat pada bentuk-bentuk membaca dan menulis
elektronik.Scribner dalam Britt, Rouet, & Durik (2018:1) menyampaikan
definisi literasi membaca adalah penggunaan simbol-simbol tertulis pada taktik-
praktik sosial. Dalam masyarakat pasca-industri, penggunaan media cetak
meliputi aktivitas orang-orang selama masa hidup, mulai dari belajar di sekolah
hingga mencari pekerjaan, berkomunikasi dengan teman dan kerabat, berbelanja
online, dan berpartisipasi dalam masyarakat.Dari definisi ini dapat dijelaskan
bahwa literasi membaca tidak sebatas membaca huruf/ kata /kalimat/ tulisan
dalam selembar kertas atau buku, namun lebih luas lagi ketika seseorang telah
menggunakannya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Literasi membaca
sebagai penggunaan dalam bekerja, belajar, berkomunikasi baik on/line maupun
verbal/nonverbal.Beberapa definisi literasi membaca tersebut diadaptasi menjadi
definisi literasi membaca OECD (2009: 23) yaitu memahami, menggunakan,
merenungkan dan terlibat dengan teks tertulis, untuk mencapai tujuan seseorang,
untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi seseorang, dan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat.Dengan demikian literasi membaca merupakan
kemampuan membaca dan menggunakan teks tidak hanya terbatas
pengembangan keterampilan dan pengetahuan saja, namun juga keterlibatan
membaca.Pada OECD (2009: 24) definisi keterlibatan membaca individu adalah
keterlibatan membaca individu mengacu pada atribut motivasi dan karakteristik
perilaku membaca siswa. Keterlibatan membaca yang dimaksud dalam definisi
ini adalah individu memiliki kemandirian dalam menentukan kegiatan
membacanya, seperti jenis materi bacaan, topik-topik yang diminati, jumlah dan
luas bacaanya, dan tujuan membaca.Pembaca
melaksanakan kegiatan membaca baik secara mandiri, ataupun membaca melalui
kegiatan dalam suatu jaringan sosial untuk memperluas dan berbagi pengetahuan
serta pengalaman.
b. Kategori Literasi Membaca
OECD (2009: 25-26) menyebutkan literasi membaca dalam kategori situasi
berdasarkan Common European Framework of Reference (CEFR,2006:14-15)
adalah:membaca yang digunakan untuk keperluan pribadi;membaca untuk
digunakan untuk keperluan yang bersifat umum; membaca untuk mendukung
pekerjaan dan membaca untuk kepentingan di bidang pendidikan. Kategori dari
CEFR ini telah diadaptasi untuk OECD yang akan dijelaskan dalam sebagai
berikut :
1) Kategori pribadi berhubungan dengan teks untuk kepentingan pribadi
seseorang, keduanya digunakan dalam keperluan hidup sehari-hari dan yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Kategori ini misalnya surat-surat
pribadi, fiksi, biografi, dan teks informasi yang dimaksudkan untuk dibaca untuk
memuaskan rasa ingin tahu, sebagai bagian dari kegiatan menyegarkan kembali
jasmani dan rohani. Kategori pada media elektronik misalnya surat elektronik
pribadi, pesan instan dan
blog bergaya buku harian.
2) Kategori publik berupa teks bacaan yang berhubungan dengan kegiatan dan
keprihatinan masyarakat yang lebih luas. Kategori ini misalnya dokumen resmi
serta informasi tentang acara publik. Secara umum, ada kontak anonim dengan
orang lain termasuk pada kategori ini. Termasuk informasi berupa blog, situs
berita dan pemberitahuan umum yang tampil secara on line maupun cetak.
3) Isi naskah pendidikan. Naskah ini dirancang khusus untuk tujuan pengajaran.
Misalnya buku teks cetak dan perangkat lunak pembelajaran interaktif.
Pembacaan dalam pendidikan digunakan untuk memperoleh informasi ilmu
pengetahuan sebagai bagian dari tugas belajar. Bahannya dari pembacaan
tersebut merupakan penugasan
dari guru.
4) Membaca dalam konteks pekerjaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan
proses pelaksanaan tugas dalam menyelesaikan pekerjaan. Kegiatan ini mulai
dari proses mencari pekerjaan, baik dengan membaca iklan koran cetak, atau on
line; atau kegiatan menyelesaikan pekerjaan dengan mengikuti petunjuk di
tempat kerja.
c. Klasifikasi Teks
Membaca membutuhkan bahan bacaan untuk dibaca para pembacanya.Teks
sebagai bahan bacaan tersebut diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Sedang: cetak (Intinya, teks cetak memiliki eksistensi tetap atau statis seperti
lembaran tunggal, brosur, majalah dan buku) dan elektronik.
2) Lingkungan: ditulis dan berbasis pesan Teks elektronik berbentuk web,
desktop dan e-mail.Sana adalah lingkungan elektronik lainnya yang
menggunakan teks tertulis seperti pesan teks ponsel dan buku harian elektronik.
3) Format teks: kontinyu, tidak kontinyu, campuran dan banyak.
a) Teks kontinyu yaitu teks berbentuk paragraph yang disusun dengan kalimat-
kalimat.
b) Teks tidak kontinyu misalnya dokumen yang disusun berbeda untuk teks
kontinyu, dan dengan cara membaca yang berbeda.Contohnya tabel, grafik,
diagram, iklan, jadwal, katalog, indeks dan formulir.
c) Teks Campuran adalah teks yang didalamnya terdapat satu kesatuan baik
berbentuk format kontinyu maupun tidak kontinyu.
d) Jenis teks: deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, instruksi dan transaksi.
1) Deskripsi adalah jenis teks berupa informasi yang menjelaskan sifat benda
dalam ruang. Ciri khas dari teks deskriptif adalah dapat diberi pertanyaan apa.
2) Narasi adalah jenis teks berupa informasi yang menjelaskan sifat benda pada
waktunya. Ciri khas dari narasi ini apabila dapat diberi pertanyaan kapan, atau
dalam urutan apa.
3) Eksposisi adalah jenis teks dimana informasi disajikan sebagai konsep
komposit atau konstruksi mental, atau unsur-unsur di mana konsep atau
konstruksi mental dapat dianalisis. Teks tersebut memberikan penjelasan tentang
bagaimana berbagai
elemen saling terkait dalam keseluruhan yang bermakna. Narasi ini memiliki ciri
khas dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana caranya.
4) Argumentasi adalah jenis teks yang menyajikan hubungan antara konsep atau
proposisi. Teks argument sering menjawab pertanyaan mengapa.
5) Instruksi (kadang disebut perintah) adalah jenis teks yang memberikan arahan
tentang apa yang harus dilakukan. Instruksi Arahkan arah untuk perilaku tertentu
agar bisa menyelesaikan tugas.
6) Transaksional adalah jenis teks yang ditulis untuk jenis tujuan tertentu.
Pada Abad ke-21 ini siswa dihadapkan dalam berbagai macam teks baik teks
dalam bentuk tradisonal maupun teks elektronik. Peserta didik berhadapan
langsung baik dalam kegiatan di dalam maupun di luar sekolah.Baik membaca
teks tradisional maupun teks elektronik dipahami untuk mencapai pengetahuan
dan keterampilan akademik. Pemahaman adalah pusat membaca. Pemahaman
membutuhkan makna dari kata-kata saat mendengarkan, berbicara, membaca,
dan menulis. Pembaca yang baik memiliki tujuan untuk membaca dan
menggunakan pengalaman serta latar belakang pengetahuan mereka untuk
memahami teks. Pemahaman dicapai dengan membuat koneksi dan mampu
memproses kata-kata yang kami baca di tingkat pemikiran. Lebih lanjut peserta
didik diberikan strategi untuk membantunya mengatur dan membuat makna saat
dia membaca. (Tankersley, 2003: 90).
d. Keterlibatan Membaca.
Membaca bagi peserta didik merupakan hal yang utama dalam kegiatan
belajarnya. Berbagai macam faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam
keterlibatan membacanya. Salah satu faktor yang mempengaruhi frekuensi
keterlibatan membaca adalah adanya dorongan atau motivasi. Dalam Self
Determinant Theory, perilaku dimotivasi dari dalam diri adalah ketika seseorang
melakukan suatu tindakan atas kemauan sendiri (Ryan & Deci, 2017: 3). Dengan
adanya motivasi intrinsik ini maka
akan mendorong lebih kuat untuk mencapai tujuan dan keinginan. Individu akan
berusaha mencari jalan atau cara/strategi yang dianggap tepat untuk
mencapainya
B. Penelitian Yang Relevan
1. Diah Permatasari Kusuma Dayu dan Liya Atika Anggrasari. 2017. Pengaruh
Penggunaan Media Big Book Writing terhadap Keterampilan Menulis Bahasa
Indonesia Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Pilangbango Madiun. Al-Bidayah : Jurnal
Pendidikan Dasar Islam Volume 9, Nomor 1, ISSN: 2085-0034. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media pembelajaran Big Book Writing memperoleh hasil
keterampilan menulis siswa kelas V SDN Tegalarum pada kelas kontrol atau
kelas yang tidak diberi perlakuan dengan menggunakan meida big book writing,
hanya menggunakan media konvensional memiliki nilai rata-rata 67, sedangkan
kelas eksperimen atau kelas yang diberikan perlakuan dengan menggunakan
media pembelajaran big book writing
2. Dita Indah Fahmi, dkk .2014 . Improving Student’s Reading Comprehension
Using Big Book. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan nilai rata-
rata kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri 32
Pontiank dari58,60 pada siklus I dan 77,66 pada siklus II. Jadi penggunaan media
Big Book pada kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri 32 Pontianak.
Berdasarkan hasil penelitian diatas media Big Book dapat meningkatkan
kemampuan literasi siswa kelas V sekolah dasar.

C.PEMBAHASAN
a.Definisi Big Book
Big book merupakan salah salah satu media pembelajaran visual yang
berkarakteristik khusus di antara media pembelajaran lainnya. Menurut
Madyawati (2016:174) “big book adalah buku bergambar yang dipilih untuk
diperbesarkan, yang memiliki karakteristik yang khusus, yaitu adanya pembesaran
teks maupun gambar”.
Sesuai dengan namanya, Big book atau buku besar merupakan buku cerita
yang berkarakteristik khusus yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya,
sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara guru dan
murid. Buku ini mempunyai karakteristik khusus seperti penuh warna-warni,
memiliki kata yang dapat diulang-ulang, mempunyai alur cerita yang mudah
ditebak, dan memiliki pola teks yang sederhana (Karges dalam Solehuddin, dkk.
2008:7).
b.Langkah pembuatan media Big book
pembuatan Big Book dalam penelitian ini disesuaikan dengan kriteria para ahli.
Langkah pembuatan Big Book pada penelitian ini sebagai berikut.
a. Siapkan buku gambar ukuran A3 sejumlah 8-10 halaman, pewarna berupa
krayon, pensil, penghapus, dan drawing pen.
b. Menyiapkan topik cerita sesuai dengan tema, sub tema, pembelajaran,
kompetensi kasar dan indikator yang akan dibuat Big Book.
c. Mengembangkan topik cerita menjadi untuh sesuai dengan materi yang
dibutuhkan dan jenjang kelas I. Pilihlah kalimat yang sederhana untuk
memudahkan siswa memahami cerita. Konten cerita dikonsultasikan dengan ahli
bahasa, dalam penelitian ini yaitu dosen pembimbing.
d. Siapkan gambar ilustrasi yang mewakili setiap kalimat pada cerita. Gambar
ilustrasi digunakan untuk membantu anak mengerti kalimat yang dibacanya.
Gambar merupakan visual yang membantu siswa memahami konsep abstrak dari
tulisan menjadi lebih konkret. Gambarlah sketsa ilustrasi yang proporsional pada
buku gambar menggunakan pensil kemudian tebalkan dengan drawing pen,
hapuslah sisa pensil sehingga hanya tersisa drawing pen. Warnai sketsa dengan
krayon dengan warna yang dapat menarik 46 perhatian siswa. Perhatikan kontras
warna antara konten gambar dengan background agar mudah terlihat oleh siswa.
Konsep gambar dan teks dikonsultasikan dengan validator expert media.
e. Scan gambar kemudian atur Level kecerahan gambar agar warna menjadi lebih
hidup pada saat proses scaning. Edit gambar yang telah di-scan pada aplikasi
Corel Draw, buatlah halaman sampul disertai judul, tema, sub tema, serta
pembelajaran. Halaman isi cerita berisi cerita yang mewakili gambar. Huruf yang
dipilih dalam pembuatan Big Book pada penelitian ini adalah Comic Sans MS,
ukuran huruf 80 untuk judul serta 72 untuk isi cerita, dengan efek Bold.
f. Cetak gambar yang telah diedit dengan ukuran kertas A3+. g. Susun halaman
dengan urut kemudian jilid kiri.
c.kelebihan dan kekurangan Big Book
USAID (2014: 45) memaparkan beberapa keistimewaan media Big Book
yaitu sebagai berikut.
a. Memberikan kesempatan kepada siswa terlibat dalam pembelajaran.
b. Memungkinkan semua siswa melihat tulisan dan gambar yang sama ketika
guru memberikan contoh membaca tulisan.
c. Memungkinkan seluruh siswa secara bersama memberikan makna tulisan
pada setiap lembar Big Book.
d. Memberi kesempatan kepada siswa yang lambat membaca untuk mengenali
tulisan dengan bantuan guru dan teman-teman lainnya.
e. Disukai oleh siswa, termasuk oleh siswa yang lambat membaca. Dengan
membaca Big Book secara bersama-sama maka timbul keberanian dan keyakinan
bahwa mereke sudah bisa membaca.
f. Mengembangkan semua aspek kebahasaan.
g. Dapat diselingi dengan percakapan yang relevan mengenai isi cerita bersama
siswa sehingga topik bacaan menjadi semakin berkembang.
Sedangkan Kekurangan media pembelajaran berupa Big Book yaitu:
1. Tidak dapat menampilkan audio karena Big Book hanya menampilkan visual
berupa gambar dan tulisan.
2.Tidak dapat menampilkan gambar bergerak karena Big Book hanya
menampilkan visual berupa gambar dan tulisan yang diam atau tak bergerak.
3.Guru terbatas dalam menampilkan gambar serta tulisan melalui Big Book
terutama untuk benda berbentuk tiga dimensi.
d. Media Big Book pada kemampuan literasi siswa kelas 5 SD.
Harimurti (2014:5-6) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran membaca
menggunakan media Big Book yaitu kegiatan sebelum membaca, kegiatan
membaca cerita dengan utuh, kegiatan pengulangan membaca, kegiatan setelah
pengulangan membaca, dan kegiatan tindak lanjut.1.Kegiatan Sebelum Membaca
Guru memperlihatkan bagian depan buku, mengomentari ilustrasi atau gambar
dan kata yang terdapat pada halaman sampul Big Book.Guru membacakan
dengan nyaring judul Big Book. Guru mengarahkan siswa untuk mengomentari
gambar apa yang terdapat pada halaman sampul Big Book. Siswa diajak
memprediksi cerita pada Big Book dengan melihat halaman sampul.2.Kegiatan
Membaca Cerita dengan Utuh Guru membacakan cerita dari halaman pertama
sampai terakhir dengan ditirukan oleh siswa. Setelah guru selesai membacakan
kalimat pada setiap halaman, siswa menirukan kalimat yang dibaca
guru.3.Kegiatan Pengulangan Membaca Saat membaca ulang halaman Big Book,
guru menunjuk kata demi kata pada setiap halaman.Guru mengarahkan siswa
untuk berkomentar, memberi kesempatan siswa menebak kata.4.Kegiatan Setelah
Pengulangan Membaca Guru membimbing siswa untuk menuliskan kosa kata
pada Big Book.Guru membimbing siswa untuk mengartikan setiap kosa
kata.Siswa mengungkapkan bagian-bagian cerita yang disukai. Guru memberikan
penekanan cara membaca pada bagian tertentu.5. Kegiatan Tindak Lanjut Guru
memberikan kegiatan tindak lanjut sebagai pendukung dengan apa yang telah
dibaca siswa.Misalnya menebalkan huruf, mewarnai gambar benda-benda yang
terdapat dalam cerita, melengkapi kalimat rumpang, menjodohkan gambar
dengan teks yang sesuai.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang penting karena,
tercantum dalam Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
penumbuhan budi pekerti yakni perwujudannya melalui diberlakukannya kewajiban
membaca 15 menit sebelum dimulai pembelajaran dimulai dari tingkat
SD,SMP,maupun SMA.Membaca menurut Tarigan (2008: 7),sebuah proses yang
digunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan yang disampaikan oleh penulis
melalui bahasa tulis.
Progamme for International Student Assesment (PISA) tahun 2015 tentang
kemampuan membaca siswa di Indonesia menduduki urutan ke-69 dari 76 negara
yang disurvei. Hasil penelitian lain, Progress in International Reading Literacy
(PIRLS) atau studi internasinal dalam bidang membaca pada naka-anak di seluruh
dunia disponsori oleh The International Association for the Evaluation Achievement,
yang diungkapkan Srie (2013) Oleh karena itu, banyak ahli yang mencari solusi
untuk mengatasi permasalahan membaca tersebut. Solusi yang ditemukan salah
satunya adalah penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang sering
digunakan untuk mengatasi permasalahan membaca adalah media big book. Menurut
Madyawati (2016: 174), big book adalah sebuah buku berisi gambar dan teks yang
dipilih untuk diperbesarkan. Jadi,dalam big book ini terdapat gambar juga teks yang
ukurannya diperbesar.
USAID (2014: 45) memaparkan beberapa keistimewaan media Big Book yaitu
sebagai berikut.

a. Memberikan kesempatan kepada siswa terlibat dalam pembelajaran.


b. Memungkinkan semua siswa melihat tulisan dan gambar yang sama ketika guru
memberikan contoh membaca tulisan.
c. Memungkinkan seluruh siswa secara bersama memberikan makna tulisan pada
setiap lembar Big Book.
d. Memberi kesempatan kepada siswa yang lambat membaca untuk mengenali
tulisan dengan bantuan guru dan teman-teman lainnya.
e. Disukai oleh siswa, termasuk oleh siswa yang lambat membaca. Dengan membaca
Big Book secara bersama-sama maka timbul keberanian dan keyakinan bahwa
mereke sudah bisa membaca.
f. Mengembangkan semua aspek kebahasaan. g. Dapat diselingi dengan percakapan
yang relevan mengenai isi cerita bersama siswa sehingga topik bacaan menjadi
semakin berkembang.
Sedangkan Kekurangan media pembelajaran berupa big book yaitu:
1. Tidak dapat menampilkan audio karena big book hanya menampilkan visual
berupa gambar dan tulisan.
2. Tidak dapat menampilkan gambar bergerak karena big book hanya menampilkan
visual berupa gambar dan tulisan yang diam atau tak bergerak.
3. Guru terbatas dalam menampilkan gambar serta tulisan melalui big book terutama
untuk benda berbentuk tiga dimensi.

Diah Permatasari Kusuma Dayu dan Liya Atika Anggrasari. 2017. Pengaruh
Penggunaan Media Big Book Writing terhadap Keterampilan Menulis Bahasa
Indonesia Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Pilangbango Madiun. Al-Bidayah : Jurnal
Pendidikan Dasar Islam Volume9,Nomor1,ISSN:2085-0034.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media pembelajaran Big Book Writing memperoleh hasil
keterampilan menulis siswa kelas V SDN Tegalarum pada kelas kontrol atau kelas
yang tidak diberi perlakuan dengan menggunakan meida big book writing, hanya
menggunakan media konvensional memiliki nilai rata-rata 67, sedangkan kelas
eksperimen atau kelas yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media
pembelajaran big book writing
Dita Indah Fahmi, dkk .2014 . Improving Student’s Reading Comprehension
Using Big Book. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat peningkatan nilai rata-rata
kemsmpuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri 32 Pontiank dari
58,60 pada siklus I dan 77,66 pada siklus II. Jadi penggunaan media Big Book pada
kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri 32 Pontianak.

B. Saran
Dalam pembahasan ini menjelaskan tentang pengembangan media Big Book,
penulis dapat memberikan saran bahwa seorang guru harus dapat memilih dan
menggunakan media yang tepat dalam melakukan proses pembelajaran agar tujuan
belajar dapat tercapai secara maksimal. Media Big Book sangat menarik untuk
digunakan serta dapat membantu siswa belajar dengan susasana yang lebih santai
dan menyenangkan. Media ini dapat digunakan pada semua mata pelajaran. jadi
penulis memberikan saran agar guru dapat menggunakan media Big Book ini pada
pembelajaran yang ia lakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Dini Pebrianti,Ani Rosidah,(2021). kemampuan literasi membaca dengan menggunakan


media Big Book di Sekolah Dasar. Seminar Nasional Pendidikan, FKIP UNMA
2021.
Laily, K. E. & Gunansyah G. (2018).Penggunaan Media Big Book Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas V SDN Rangkah 1 Surabaya. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
Halimatussa’diyah,(2017).Pengembagan media big book untuk menstimulasi kemampuan
membaca permulaan anak kelompok B PAUD Tanwirul Qulub tahun ajaran
2016/2017. Cakrawala Dini Volume 8 Nomor 2.
Pengembangan Media Big Book Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Anak Usia
5-6 Tahun (Gunanti Setiyaningsih, Amir Syamsudin).
Karges, L & Bone. (1992). Bring on the big books. The reading teacher.
Ningpramesthi. (2014).Peningkatan kemampuan literasi melalui pemanfaatan media Big
Book cerita pengalaman pada siswa kelas II SDN popoh 03 Kabupaten Blitar.
Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Malang.
Al bidaah,(2018),Jurnal Pendidikan Dasar Islam ISSN Print: 2085-0034; ISSN Online:
2549-3388.
Setiawan, Denny,dkk,(2001). Belajar Membaca yang Menyenangkan dengan Big Book.
Jakarta: Indolatih Manajemen.
Masjidi, Noviar,(2007). Agar Anak Suka Membaca. Yogyakarta: Media Insani.
LAMPIRAN

Cara pembuatan media belajar Big Book


pertama,Gabungkan kertas bekas dengan menggunakan lem menjadi seukuran
kertas A3 dan didoble, jadi 1 gambar membutuhkan 4 kertas bekas.

Gambar 1, pengambungan kertas bekas

Kedua,setelah menentukan konsep dari pada isi big book ini,buatlah gambar
sesuai cerita dengan menggunakan pensil dan ditebalkan dengan dengan
menggunakan spidol hitam,dan setelah semua gambar selesai,barulah
gambar di warnai dengan warna yang menarik,yang tujuannya menarik minat
membaca pada anak usia dini.

Gambar 2, mengambar dan mewarnai big book.


Ketiga,mulai tempelkan semua cerita dengan naskah cerita yang dibuat secara
sederhana.

Gambar 3. Penggabungan anatara gambar cerita dengan naskah

Keempat, ambilah plastik untuk melapisi gambar agar awet kemudian disetrika
dengan dilapisi kain untuk melaminating big book.

Gambar 4. Proses laminating dari big book


Kelima, bagian akhir dari pembuatan media big book ini adalah gabungkan semua
gambar dengan urut dengan menggunakan spiral dari binder bekas. Dan jadilah big book
sederhana.

Gambar 5. Menyatukan semua dari isi big book

Anda mungkin juga menyukai