Anda di halaman 1dari 22

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SDN 017 BULUH KASAP


DUMAI TIMUR
2017

halaman pengesahan :

HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah dengan judul “MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB ANAK

UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS KELOMPOK DALAM MODEL PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V.B SDN 017 BULUH KASAP T.P 2017 /

2018 “ ini diajukan sebagai syarat untuk kenaikan pangkat bagi guru yang disusun

oleh :

Nama :

FITRAYANI, S.H.

NIP : ******************

Mengetahui,
                                                                    Ka. SDN 017 Buluh Kasap

                                                                   __________________ 
                                                                   NIP ******************

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang terus

menerus melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tinjaun ilmiah yang berjudul ”Pemberian Tugas dengan Sumber Rujukan dari Buku-Buku
di Perpustakaan Untuk Meningkatkan Minat Baca Anak pada Siswa Kelas V.B SDN 017

Buluh Kasap T.P 2016 / 2017 ”.

Tinjauan ilmiah ini menjadi salah satu syarat pengembangan profesi dan produk

karya tulis ilmiah sebagai persyaratan untuk kenaikan pangkat. Untuk itu penulis

menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1.    Helmiyah, A.Ma.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN 017 Buluh Kasap Dumai.

2.    Hema Marlina, selaku penanggung jawab perpustakaan SDN 017 Buluh Kasap.

3.    Seluruh teman sejawat di SDN 017 Buluh Kasap Dumai yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu, atas bimbingan, bantuan dan kerjasamanya yang memudahkan

penulis menyelesaikan penelitian ini.

Penulis sangat menyadari bahwa tinjauan ilmiah ini jauh dari sempurna karena

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, karena itu penulis sangat

mengharapkan saran dan perbaikan untuk kesempurnaan tinjauan ilmiah ini.

Penulis berdoa semoga Allah SWT meridhoi langkah-langkah penulis dan senantiasa

memberikan ampunan, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita serta berkenan membalas

budi baik yang telah diberikan.

Akhirnya penulisi berharap kegiatan ini memberikan perubahan dalam

pendidikan, khususnya pada diri Penulis sebagai guru menuju peningkatan

profesionalisme dan untuk rekan-rekan sesama guru semoga penelitian ini dapat

memberi masukan dan bermanfaat sehingga dapat meningkatkan profesionalitas dan

kinerja kita.

Dumai, Februari 2017

Penulis

FITRAYANI, S.H.

daftar isi :
DAFTAR ISI

Lembar pengesahan ……………………………………………………………………………………….

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………… ii

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………… iv

Abstrak ……………………………………………………………………………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah …………………………………………………………………………… 1

B.    Deskripsi Masalah …………………………………………………………………………………… 2

C.    Tujuan Penulisan …………………………………………………………………………………….. 2

D.   Manfaat Penulisan …………………………………………………………………………………… 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Membaca ……………………………………………………………………………….

B.    Jenis-jenis Membaca ……………………………………………………………………………….

C.    Manfaat Membaca ………………………………………………………………………………. 6

D.   Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca pada Anak ………………………………. 8

E.    Faktor-faktor Penyebab Anak Malas Mengunjungi Perpustakaan ………………. 10

F.    Cara meningkatkan Minat Baca pada Anak ……………………………………………….

13

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

A.    Metode Pemecahan Masalah …………………………………………………………………….

17

B.    Pelaksanaan Pemecahan Masalah …………………………………………………………. 20

C.    Pembahasan Hasil Pemecahan Masalah ………………………………………………. 21

BAB IV PENUTUP

A.    Kesimpulan …………………………………………………………………………………………. 24

B.    Saran ……………………………………………………………………………………………………. 25


DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 26

LAMPIRAN

 
abstrak:

ABSTRAK

Buku adalah jendela dunia. Kamu bisa membuka jendela itu dengan membaca.
Membaca adalah wadah untuk membuka jendela dunia. Karena dengan membaca
dapat membuka dan memperluas wawasan kita. Dalam dunia pendidikan aktivitas dan
tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar. Sebagian besar
pemerolehan ilmu dilakukan siswa melalui aktivitas membaca. Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui kebiasaan membaca anak dan bagaimana cara
meningkatkan minat baca anak kelas V.B di SDN 017 Buluh Kasap tahun pelajaran 2016
/ 2017. Pihak sekolah dalam hal ini guru-guru harus ikut berperan aktif untuk
meningkatkan kembali minat baca anak. Siswa lebih diarahkan lagi untuk menemukan
informasi sendiri, dan guru bersifat lebih kepada memberikan arahan kepada siswa.
Untuk itu penulis mencoba mengambil langkah dengan memberikan tugas kepada siswa
yang mana tugas tersebut rujukannya adalah buku-buku yang ada di perpustakaan.
Dari sekian banyak penyebab rendahnya minat baca, semuanya kita kembalikan pada
diri pribadi masing-masing untuk menyadari betapa penting manfaat dari membaca itu
sendiri, dari poin pertama hingga terakhir itu tidak akan menjadi kendala jika kita mau
untuk menumbuhkan sifat gemar membaca dan mewariskannya. Sebagai solusi atau
permasalahan rendahnya minat baca terutama pada anak ini perlu dilakukan kerja
sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua.

BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah

Buku adalah jendela dunia. Kamu bisa membuka jendela itu dengan membaca.

Membaca adalah wadah untuk membuka jendela dunia. Karena dengan membaca

dapat membuka dan memperluas wawasan kita. Dalam dunia pendidikan aktivitas dan

tugas membaca merupakan suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar. Sebagian besar

pemerolehan ilmu dilakukan siswa melalui aktivitas membaca. Keberhasilan studi

seseorang akan sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan membacanya.

Bahkan setelah seseorang siswa menyelesaikan studinya, kemampuan dan kemauan

membacanya tersebut akan sangat mempengaruhi keluasan pandangan tentang

berbagai masalah. Oleh karena itu pengajaran bahasa yang mempunyai tugas membina
dan meningkatkan kemampuan membaca siswa hendaknya menaruh perhatian yang

cukup terhadap usaha peningkatan kemampuan ada kemauan membaca.

Sesuai dengan perkembangan zaman, dimana semakin meluasnya pemakaian

media elektronik seperti televisi, komputer, internet dalam masyarakat, fungsi bahasa

tulisan semakin hilang. Hal inilah yang membuat para siswa mulai meninggalkan dunia

baca tulisan, mereka lebih betah menerima informasi lewat media elektronika. Padahal

dengan membaca akan membuat sel-sel syaraf mereka lebih aktif dibandingkan dengan

memanfaatkan media elektronik. Kebiasaan ini akan berpengaruh buruk terhadap minat

untuk mendekatkan ke dunia perpustakaan yang merupakan sumber ilmu.

Yang lebih parah lagi, keadaan perpustakaanlah yang menjadi alasan, sehingga

para siswa malas mendekati perpustakaan, seperti buku yang tidak lengkap, tidak ada

ruang baca, perpustakaan sempit. Meminjam buku dengan membawanya pulang adalah

salah satu langkah untuk mencari tempat yang nyaman untuk membaca. Membaca

tidak harus dalam perpustakaan , banyak tempat yang bisa dimanfaatkan untuk

membaca.

Berdasarkan kenyataan ini maka penulis akan memberikan suatu solusi sehingga

para siswa bisa memanfaatkan perpustakaan dan bisa meningkatkan minat membaca.

Salah satu caranya dengan memberikan tugas dengan sumber rujukan dari buku-buku

yang ada di perpustakaan.

B.           Deskripsi Masalah

Adapun permasalahan dalam makalah ini yang akan dibahas pada Bab

berikutnya adalah sebagai berikut :

1.       Apakah yang dimaksud dengan membaca ?

2.       Apakah faktor-faktor yang menyebabkan anak malas membaca ?

3.       Apakah faktor-faktor yang menyebabkan anak malas mengunjungi perpustakaan?

4.       Bagaimana cara meningkatkan minat baca pada anak ?

C.           Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kebiasaan membaca

anak dan bagaimana cara meningkatkan minat baca anak kelas V.B di SDN 017 Buluh

Kasap tahun pelajaran 2016 / 2017.

D.           Manfaat Penulisan

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :

1.      Bagi siswa

Meningkatkan rasa keingintahuan siswa serta keaktifan siswa dalam belajar sehingga

membangkitkan semangat untuk mengikuti pembelajaran dan meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

2.      Bagi guru

Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan sebagai salah satu

alternative pemecahan permasalahan dalam proses belajar mengajar.

3.      Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Kepala Sekolah di Sekolah Dasar

Negeri 017 Buluh Kasap dalam meningkatkan minat baca anak, dan penelitian ini

diharapkan sebagai sumbangan yang berarti bagi sekolah dalam memperbaiki sistem

perpustakaan.

4.      Bagi Peneliti

Hasil penelitian dapat menjadi rujukan dalam rangka menindak lanjuti penelitian ini

dengan luang lingkup yang lebih luas

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.           Pengertian Membaca

1.    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI )


Membaca adalah melihat dan paham isinya, bisa dengan melisankan atau dalam hati

saja.

2.    Menurut Mr. Tampubolon, ( 1987 ) halaman 6

Bahasa tulisan adalah suatu ide-ide / pemikiran, sehingga dalam pemahaman dialek

sebuah tulisan dengan metode membaca sebagai sebuah proses penalaran.

3.    Menurut Mr. Juel dalam buku Mr. Sandjaja ( 2005 )

Membaca merupakan sebuah proses untuk dapat mengenal kata-kata dan memadukan

menjadi arti kata dan menjadi kalimat dan struktur baca.

4.    Menurut Mr. Finochiaro ( 1973 ) halaman 119

Membaca yaitu memahami sebuah arti dan maknanya yang terkandung pada bahasa

yang tertulis.

5.    Menurut Mr. Lado ( 1976 )

Membaca yaitu memahami dari beberapa pola atau tata bahasa dari gambaran yang

tertulis.

6.    Menurut Keraf Mr. Gorys

Membaca merupakan suatu proses yang mengandung komponen fisik dan mental.

Sepanjang jalur tersebut dapat diterjemahkan juga sebagai metodologi memberikan

pentingnya gambar visual.

7.    Menurut Mr. Hodgson ( 1960 )

Membaca yaitu sebuah proses yang dilakukan oleh para pembaca untuk mendapatkan

sebuah pesan yang akan disampaikan dari penulis dengan perantara media kata-kata

ataupun bahasa tulisan.

8.    Menurut Mr. Fredick Mc Donald ( 1996 )

Membaca merupakan rangkaian respon-respon yang lengkap, yang mencakup respon

sikap, kognitif, dan manipulatif.

9.    Menurut Bonomo ( 1973 )

Membaca merupakan suatu cara untuk memahami sebuah arti dan maknanya yang ada

dalam bahasa tertulis.


10. Menurut Kolker

Membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan menggunakan

bahas tulis.

11. Menurut Mr. Smith dalam buku Mr. Ginting ( 2005 )

Membaca merupakan proses yang membangun sebuah pemahaman sari bacaan ( teks )

yang tertulis.

12. Menurut Mr. Juel dan Mr. Sandjaja ( 2005 )

Membaca bahwa metodologi untuk menjadi lebih berkenalan dengan beberapa kata-

kata dan mengkoordinasikan ke pentingnya kata-kata menjadi kalimat dan struktur

meneliti. Dengan cara ini, dibangun dari meneliti dapat membuat esensi dari bagian.

B.           Jenis-jenis Membaca

1.    Membaca Nyaring

Dalam proses membaca nyaring sering dipakai oleh seseorang untuk

menyampaikan suatu gagasan terhadap orang lain dengan cara membaca teks.

Membaca nyaring adalah sebuah kegiatan membaca yang dilakukan dengan teknis atau

cara membaca keras-keras di depan umum.

2.    Membaca dalam Hati

Membaca dalam hati merupakan sebuah kegiatan membaca dengan seksama

yang dilakukan untuk dapat mengerti dan juga memahami maksud serta tujuan dari

penulis dalam media tulis.

Membaca dalam hati meliputi dua aspek yaitu membaca ekstensif dan membaca

intensif.

a.    Membaca ekstensif adalah tahapan awal dimana pembaca dituntut untuk bias

menyurvei atau menilai dengan membaca secara sekilas maupun membaca dangkal
b.    Membaca intensif merupakan tahapan lanjutan untuk dapat memahami isi dan

memahami konteks bahasa dalam yang digunakan dalam penulisan. 1

C.           Manfaat Membaca

1.    Membaca dapat menghilangkan rasa kegundahan dan kecemasan

2.    Dengan sering melakukan kegiatan membaca, seseorang dapat mengembangkan

kefasihan dan keluwesan dalam bertutur kata

3.    Membaca dapat membantu menjernihkan cara berpikir dan mengembangkan pikiran

4.    Membaca meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman

seseorang

5.    Dengan seringnya membaca, kita dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain

6.    Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk

mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu

dan aplikasi di dalam hidup

7.    Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku keagamaan.

Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk

menuntuk seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan

8.    Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dan menyelamatkan

waktunya agar tidak sia-sia dengan hal negatif

9.    Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari

berbagai model kalmia

Membaca benar-benar dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika

membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat

membantu mencegah gangguan pada otak termasuk penelitian telah menunjukkan

bahwa latihan otak seperti membaca buku atau majalah, bermain teka-teki silang,

Sudoku, dan lain-lain dapat menunda atau mencegah kehilangan memori. Menurut para

peneliti, kegiatan ini merangsang sel-sel otak dapat terhubung dan tumbuh. Dengan

Membaca sesorang menjadi cerdas dan berpengaruh pada kepribadian dan kemampuan

1
nya untuk berinteraksi sehingga menjadikan manusia yang siap menjadi inti dari

kemajuan bangsa dan negaranya. Dengan gemar membaca menjadi gerbang utama

kemajuan sebuah negara karena rakyatnya maju dan cerdas.

D.           Faktor Penyebab Rendahnya Minat Baca pada Anak

Sebagai warga negara Indonesia mungkin perlu kita ketahui fakta bahwa di

tahun 2013 suatu studi telah mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia

tergolong rendah dan memprihatinkan. Sesuai dengan hasil indeks nasional, indeks

minat baca di tanah air ternyata hanya mencapai 0.01. Coba bandingkan dengan rata-

rata indeks baca negara maju yang berada di antara angka 0.45 hingga 0.62. Di antara

negara-negara di kawasan Asia lainnya pun semangat membaca warga negara

Indonesia tergolong minim.

Kenyataan ini akan semakin memprihatinkan bila terjadi pada anak-anak dan

remaja yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa. Minimnya minat baca

akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia dan dengan kualitas diri yang

lebih rendah bila dibandingkan dengan bangsa lain tentu kita tak akan mudah bersaing

pada dunia yang semakin global sebagaimana saat ini.

Sesungguhnya banyak hal yang menjadi faktor penyebab rendahnya semangat dan

motivasi untuk membaca, yaitu :

1.            Lingkungan keluarga

Mustahil seorang anak tumbuh dengan kebiasaan membaca bila kondisi di rumah atau

lingkungan keluarga tak pernah membiasakan budaya membaca bagi anggota keluarga.

Inilah sebabnya sedini mungkin sangat penting untuk membiasakan buah hati kita

untuk membaca agar karakter ini tertanam hingga mereka dewasa kelak. Padahal

membaca bisa menjadi salah satu bentuk rekreasi yang menyenangkan dan bisa

membuat kita menjadi lebih santai.

2.            Lingkungan masyarakat

Dapat dikatakan bahwa hingga saat ini lingkungan sekitar masih sering memandang

ganjil orang yang menghabiskan waktu dengan membaca misalnya sambil mengantri,

saat berada di kereta, atau sekedar duduk di taman kota sambil membaca. Tak hanya

dipandang dengan aneh, kadang ada pula yang meremehkan atau mengatakan hal-hal
yang negatif sehingga yang bersangkutan merasa malu. Padahal orang-orang yang

membaca di area publik seperti ini umum ditemui di negara-negara lain.

3.            Perkembangan teknologi yang kian canggih

Kemajuan pesat teknologi selain membawa dampak positif dengan memudahkan

pekerjaan manusia ternyata juga bisa membawa dampak negatif bila tak digunakan,

diawasi, dan dikendalikan dengan baik. Pengguna terbesar produk-produk berteknologi

tinggi adalah para pemuda dan sayangnya mereka lebih banyak menghabiskan waktu

dengan gadget-gadget canggih tersebut daripada membaca.

4.            Di sekolah siswa kurang dirangsang untuk membaca dalam mencari informasi

Sistem pendidikan yang diterapkan di sekolah-sekolah ternyata juga mempunyai

dampak terhadap minat baca. Pada umumnya proses belajar mengajar di tanah air

menggunakan model penjelasan dan sangat minim mengarahkan siswa untuk

mendapatkan informasi dengan membaca buku. Inilah sebabnya siswa menjadi pasif

dan hanya menerima saja tanpa berusaha sendiri untuk mencari tahu lebih banyak.

Kondisi ini telah dikoreksi pada kurikulum yang baru tetapi tentu dibutuhkan waktu

untuk mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan.

5.            Kurang motivasi

Masih banyak orang yang menganggap membaca adalah hal yang tak terlalu penting

sehingga kurang mempunyai kesadaran serta motivasi untuk rajin membaca. Intinya

harus ditanamkan dalam diri bahwa membaca adalah salah satu sarana untuk

meningkatkan kualitas diri sehingga tercipta motivasi untuk menggiatkan diri dalam

membaca buku.

6.            Sarana yang minim

Kurangnya minat baca pada anak bisa juga karena tak ada atau kurangnya sarana

untuk kegiatan tersebut. Di rumah orangtua mungkin kurang menyediakan buku-buku

bacaan berkualitas sehingga anak tak diperkenalkan dengan kegiatan membaca.

Sementara itu kondisi perpustakaan juga kadang masih lemah terutama di daerah-

daerah terpencil.2

2
E.            Faktor-Faktor Penyebab Anak Malas Mengunjungi Perpustakaan

Beberapa hal yang menyebabkan siswa malas untuk mengunjungi perpustakaan

antar lain:

1.            Minat baca siswa itu sendiri yang rendah.

Dorongan/ motivasi dari dalam diri untuk membaca itu kurang sehingga mereka tidak

ingin pergi ke perpustakaan untuk membaca atau untuk meminjam buku. Disini

solusinya adalah guru dapat merekomendasikan mereka mencari literatur/ referensi

buku di perpustakaan untuk mengerjakan tugas dan kemudian guru juga dapat

memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat mengajar. Dengan demikian secara tidak

langsung guru tersebut juga memperkenalkan dan memperlihatkan keadaan

perpustakaan sehingga siswa berkunjung ke perpustakaan. Kemudian dari sisi

perpustakaan juga dapat memberikan peraturan kenaikan siswa adalah dengan

meminjam buku minimal 2x dalam satu tahun ajaran, hal ini memang terkesan agak

memaksa namun lebih efektif dari pada banner promosi perpustakaan atau ajakan/

nasehat karena kalau cuma omongan biasanya masuk “telinga kanan keluar telinga kiri”

2.            Letak perpustakaan yang terlalu jauh dari kelas membuat mereka malas untuk

berkunjung ke Perpustakaan.

Kita mengetahui bahwa perpustakaan adalah jantung dari sekolah maka dari itu

lokasinya pun harus strategis, yaitu ditengah-tengah sekolah atau pusat sekolah. Lokasi

saja tidak cukup tetapi ukuran pun harus besar atau luas, hal ini sangat penting

mengingat koleksi perpustakaan tiap tahun semakin bertambah banyak dan tentunya

dengan ruang yang luas ini dapat digunakan untuk pengembangan perpustakaan

selanjutnya. Solusinya jelas, yaitu memindah lokasi perpustakaan ke lokasi yang mudah

diakses oleh siswa, guru dan karyawan.

3.            Fasilitas diperpustakaan yang sangat terbatas.

Misalnya untuk jumlah komputer untuk internet yang sangat sedikit kemudian untuk

meja baca dan kursi yang juga sedikit padahal siswa yang berkunjung terkadang

sampai over load. Niat dari siswa untuk berkunjung sudah ada namun karena terbatas

pada fasilitas yang minim dan ruang yang penuh maka mereka lebih memilih keluar

perpustakaan. Untuk menambah jumlah komputer, meja dan kursi baca juga tidak
mungkin karena terbatas pada ruang, ini kaitannya dengan luas perpustakaan sehingga

kita berusaha memanajemen perpustakaan dengan ukuran yang ada dan tidak begitu

luas ini agar tetap optimal. Solusinya pasti dengan penambahan fasilitas yang lebih

banyak dan lengkap untuk mendukung kegiatan perpustakaan.

4.            Koleksi perpustakaan yang tidak up to date.

Buku-buku yang sudah tua dan berdebu masih saja menjadi koleksi perpustakaan.

Solusinya adalah kita telah melakukan penyiangan buku, yaitu memilah buku yang tidak

pernah dipinjam untuk disiangi untuk ditaruh gudang. Disisi lain jika ada buku yang

keluar maka kita harus memasukkan buku baru. Kita telah berusaha melakukan

pengadaan buku khususnya buku request siswa namun kadang terhambat, jumlah dana

yang keluar pun lama dan terbatas.

Jika kekurangan perpustakaan dapat ditutupi dengan baik dan solusi-solusi diatas

dijalankan dengan baik tentunya dengan proses yang bertahap, maka tidak ada siswa

yang malas untuk datang ke perpustakaan, pengunjung perpustakaan menjadi lebih

banyak. Semakin sering berkunjunganya siswa ke perpustakaan berarti menandakan

semakin akan haus bacaan. Disinilah terjadinya dinamika kegiatan perpustakaan untuk

mencerdaskan siswa dan tentu saja akan mencerdaskan kehidupan bangsa.

F.            CARA MENINGKATKAN MINAT BACA PADA ANAK

Minat baca siswa tinggi adalah harapan kita para guru semua, karena membaca

adalah jembatan menggapai dunia. Karena sangat pentingnya membaca, sudah

semestinya guru punya target agar siswa-siswa nya punya minat baca tinggi sehingga

membaca menjadi kebiasaan para siswa.

1.            Berikan tugas membaca dan anda ikut juga didalamnya.

Jika para guru dan orang tua ingin meningkatkan minat baca anak dan siswa nya maka

kita juga harus ikut membaca juga. Seperti pepatah yang kita sering dengar guru

adalah orang yang digugu dan ditiru, sehingga ketika kita ikut terlibat maka siswa akan

mengikutinya. Hal ini sama seperti yang dituliskan di edutodia

2.            Membacalah sebagai kesenangan.


Langkah selanjutnya dengan menjadikan membaca sebagai suatu kesenangan, caranya

dengan memberikan bacaan yang berisi cerita dongeng, cerita novel, informasi,

petunjuk, hubungan dengan orang lain, dan sebagainya. Usahakan menambah bacaan

setiap harinya walaupun hanya setengah halaman.

3.            Bagikan pengalaman membaca Anda.

Berbagi pengalaman dengan sesama guru, apa yang pernah mereka alami kemudian

membagi pengalamannya kepada siswa. Katakan kepada mereka apa yang telah Anda

baca, apa yang telah Anda dapatkan atau pelajari dari teks-teks ini, apa yang Anda

rekomendasikan. Sebagai seorang guru, saya dengan sengaja dan teratur memberi

tahu murid-murid saya apa yang sedang saya baca, di mana saya membaca, (“di kamar

mandi!”); Saya membawa buku-buku yang saya baca, saya membaca beberapa bagian

untuk mereka. Bantu mereka melihat apa yang pembaca lakukan. Dan baru-baru ini

saya menemukan sebuah situs Goodreads, yang mana situs ini kita bisa mendapatkan

rekomendasi buku bacaan dan buku-buku menarik yang direkomendasikan untuk

dibaca

4.            Ajak siswa untuk saling beriteraksi dengan temannya.

Ciptakan sebuah kelompok baca sangat membantu minat baca siswa. membuat sebuah

kelompok baca kemudian memberikan literatur bacaan kepada mereka dan saling

menceritakan apa yang menarik dari bacaanya kepada temannya.Kebanyakan siswa

laki-laki perlu berinteraksi satu sama lain, Ini sangat meningkatkan pemahaman mereka

dan membuatnya jauh lebih menyenangkan.

5.            Membuat sebuah piknik membaca.

Aturlah sebuah kegiatan piknik dekat alam sekitar khusus untuk membaca, persiapkan

buku yang akan dibaca siswa baik oleh guru atau siswa itu sendiri. Dengan kondisi alam

yang berbeda akan membantu siswa untuk meningkatkan minat bacanya. Orang tua

harus ikut memberikan dukungan dalam hal ini mungkin dengan menyiapkan makanan

dan hal lain yang diperlukan.

6.            Lakukan kunjungan pustaka.

Melakukan kunjungan keperpustakaan adalah salah satu cara lain meningkatkan minat

baca siswa. Aturlah Kunjungan ke beberapa perpustakaan terdekat, baik itu pustaka
universitas atau toko buku. Kita melakukan ini bukan untuk membeli buku, tetapi untuk

melihat-lihat, atau memegang buku-buku yang tersedia disana. Hal ini dapat menarik

minat siswa karena dengan tersusun banyak nya buku disitu akan muncul insting “itu

buku tentang apa ya?, disana buku apa” itu secara tidak langsung akan terjadi pada

siswa. Biarkan mereka berkeliling dan melihat-lihat.

7.            Kontak penulis berbicara walau melalui email.

Seperti halnya menonton filem seandainya bertemu artisnya itu adalah hal yang paling

menyenangkan apalagi sempat berfoto. Begitu juga dengan penulis buku, kalau anak

bisa mendapatkan sebuah balasan email dari penulis dengan begitu timbul penasaran

buku apa saja yang ditulisnya sehigga timbul niat membaca keseluruh buku penulis

tersebut. Kegiatan ini harus didukung oleh admin dan orang tua. Anak-anak dapat

sangat terpengaruh mendengar seorang penulis (jika mungkin, terutama yang memiliki

latar belakang yang sama dengan mereka) berbicara tentang membaca dan menulis.

8.            Buat permasalahan yang berhubungan dengan bacaan.

Permasalahan yang saya maksud bisa berhubungan dengan sejarah, politik, agama

ataupun ekonomi. Contoh “kenapa dahulu timbulnya perbudakan”? berikan mereka

tugas itu untuk membaca kenapa itu terjadi, dari mana dasarnya. Suruh mereka

menggali informasi tentang itu sebanyak-banyak?. Contoh lain “Apa yang menyebabkan

perbedaan kurs mata uang berbeda-beda disetiap negara”. Masih banyak hal yang lain

silahkan di explore sendiri

9.            Pelajari tentang kebutuhan tertentu untuk siswa tertentu.

Setiap siswa berbeda pola pikir, berbeda pula pendekatan yang cocok untuk kita

terapkan. Oleh karena itu seorang guru harus tahu berbagai macam metode dan teknik

untuk diterapkan kepada anak yang berbeda. Maka saya sarankan anda membaca

quantum teaching dan quantum learning.

10.         Ajarkan strategi membaca.

Terakhir, saya yakin dan percaya bahwa semua guru, punya strategi berbeda dalam

membaca, tapi yang penting harus bertanggung jawab untuk mengajar membaca.

Siswa tidak akan senang membaca jika mereka tidak tahu bagaimana cara

melakukannya. Tidak ada yang suka melakukan sesuatu yang sangat sulit. Kita harus
memberi mereka keterampilan membaca pada saat yang sama kita telah

menumbuhkan minat mereka membaca.

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

A.           Metode Pemecahan Masalah

Dari uraian dan kajian literatur tersebut di atas dapat diidentifikasi bahwa ada

beberapa faktor penyebab rendahnya semangat dan motivasi untuk membaca. Berikut

ini akan penulis rangkum beberapa faktor penyebab rendahnya semangat dan motivasi

untuk membaca pada anak tersebut dengan langkah yang bisa diambil untuk

mengatasinya, yaitu :

1.            Lingkungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan bagian terpenting dalam pembentukan karakter

anak. Peran, perhatian, dan dukungan orang tua dalam hal ini sangat besar

pengaruhnya. Untuk itu diharapkan kepada orang tua agar dapat membiasakan budaya

membaca bagi anggota keluarganya, terutama untuk anak-anak sehingga kebiasaan ini

tertanam dalam diri anak hingga dewasa kelak.

Dukungan orang tua dalam hal ini bisa berupa menyediakan fasilitas bagi anak

untuk membaca. Bagi keluarga yang mampu tentu tidak akan merasa keberatan untuk

membelikan putra-putrinya berbagai bahan bacaan. Tapi bukan berarti untuk keluarga

yang kurang mampu juga harus membeli berbagai bahan bacaan tersebut. Mereka bisa

memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh pemerintah yaitu Perpustakaan

Daerah.

2.            Lingkungan masyarakat

3
Memang tak bisa dipungkiri bahwa dalam masyarakat kita masih ada yang

memandang bahwa orang yang menghabiskan waktu dengan membaca misalnya

sambil mengantri, saat berada di kereta, atau sekedar duduk di taman kota sambil

membaca adalah sesuatu yang aneh.

Kita sebagai bagian dari masyarakat bisa memulai untuk menghilangkan

kebiasaan atau pandangan yang menganggap orang yang gemar membaca itu aneh

dan kurang bergaul dengan masyarakat. Kita mulai dari diri kita sendiri untuk tidak lagi

melontarkan kata-kata yang bernada mengejek kepada orang yang sedang asyik

membaca, sehingga mereka tak lagi malu dengan kebiasaan gemar membacanya.

3.            Perkembangan teknologi yang kian canggih

Perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak mungkin dapat kita redam.

Karena memang kemajuan teknologi tersebut sangat kita butuhkan dalam kehidupan

kita. Tapi tak dapat dipungkiri, kehadiran teknologi ditengah-tengah kita juga

membawa dampak negatif. Sebagai contoh adalah dengan adanya internet. Sekarang

dari mulai anak-anak hingga orang tua dapat dengan mudah mengakses jaringan

internet. Seperti yang kita ketahui bahwa apa yang dapat dilihat di internet bukan

hanya tulisan tetapi hal-hal visual lainnya yang kadangkala kurang tepat bagi konsumsi

anak-anak. Tugas orang tua mengarahkan anak-anak dalam hal pemanfaatan internet

untuk hal-hal positif dari internet tersebut.

4.            Di sekolah siswa kurang dirangsang untuk membaca dalam mencari informasi

Penulis dalam hal ini selaku pendidik sering merasa heran, dimana banyak siswa

yang ketika diberi latihan menjawab soal, dimana jawabannya sebenarnya ada dalam

uraian materi yang ada di dalam buku. Tapi masih ada beberapa siswa yang salah

menjawabnya. Setelah ditelusuri kenapa siswa tersebut bisa tetap salah menjawab

pertanyaan yang sebenarnya jawabannya sudah tersedia, ternyata disebabkan siswa

tersebut malas untuk membaca kembali uraian materi tersebut.

Oleh karena itu penulis berharap pihak sekolah dalam hal ini guru-guru ikut

berperan aktif untuk meningkatkan kembali minat baca anak. Siswa lebih diarahkan lagi

untuk menemukan informasi sendiri, dan guru bersifat lebih kepada memberikan

arahan kepada siswa.


5.            Kurang motivasi

Sebagai guru dan juga sebagai orang tua, tugas kitalah untuk memberikan

motivasi agar anak gemar membaca. Intinya harus ditanamkan dalam diri bahwa

membaca adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas diri sehingga tercipta

motivasi untuk menggiatkan diri dalam membaca buku.

6.            Sarana yang minim

Untuk masalah sarana, harus ada kerjasama dengan pemerintah agar lebih

diperhatikan lagi kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan.

Dari sekian banyak penyebab rendahnya minat baca, semuanya kita kembalikan

pada diri pribadi masing-masing untuk menyadari betapa penting manfaat dari

membaca itu sendiri, dari poin pertama hingga terakhir itu tidak akan menjadi kendala

jika kita mau untuk menumbuhkan sifat gemar membaca dan mewariskannya.

Sebagai solusi atau permasalahan rendahnya minat baca terutama pada anak ini

perlu dilakukan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para

pendidik, juga orang tua.

B.           Pelaksanaan Pemecahan Masalah

Seperti yang telah penulis ungkapkan di atas bahwa pihak sekolah dalam hal ini

guru-guru harus ikut berperan aktif untuk meningkatkan kembali minat baca anak.

Siswa lebih diarahkan lagi untuk menemukan informasi sendiri, dan guru bersifat lebih

kepada memberikan arahan kepada siswa.

Untuk itu penulis mencoba mengambil langkah dengan memberikan tugas

kepada siswa yang mana tugas tersebut rujukannya adalah buku-buku yang ada di

perpustakaan.

Penulis memberi tugas kepada siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu

mencari unsur-unsur cerita dalam cerita rakyat dan menceritakan kembali cerita rakyat

yang telah dibaca dengan bahasa sendiri. Cerita rakyat yang dimaksud dapat ditemukan

pada buku-buku cerita yang tersedia di perpustakaan.


Dalam pelaksanaannya ada beberapa kendala yang terjadi, tapi meskipun

demikian penulis tetap berusaha untuk mengatasi kendala tersebut dengan berbagai

cara. Kendala-kendala yang penulis temui yaitu :

1.            Ruangan perpustakaan sempit

Kondisi ruangan perpustakaan SDN 017 Buluh Kasap sudah dilengkapi dengan

AC, sehingga pengunjung perpustakaan tidak kepanasan lagi di ruangan tersebut. Tapi

rungannya belum bisa menampung seluruh siswa karena sempit. Jadi tidak

memungkinkan bagi penulis untuk membawa seluruh siswa kelas V.B sekaligus dalam

satu waktu untuk melakukan kunjungan pustaka dan mengerjakan tugas tersebut. Jadi

penulis mengambil kebijakan tugas tersebut dikerjakan dalam jangka waktu satu

minggu. Dan siswa dapat meminjam buku perpustakaan untuk dibawa pulang.

2.            Buku yang tersedia jumlahnya terbatas

Memang dalam kenyataannya jumlah buku-buku yang tersedia di perpustakaan

SDN 017 Buluh Kasap sangat terbatas, terutama untuk jenis buku cerita rakyat. Jadi,

penulis mengambil kebijakan agar semua siswa kelas V.B dapat menyelesaikan

tugasnya. Penulis menyampaikan kepada siswa bahwa buku rujukan untuk tugas

tersebut ada tersedia di perpustakaan tapi jumlahnya terbatas. Siapa yang rajin ke

perpustakaan untuk mencari bukunya, pasti bisa meminjam buku tersebut. Dan bagi

yang lambat dan suka menunda-nunda berkemungkinan tidak dapat bagian buku untuk

dipinjam. Dan alternatif terakhir siswa dibenarkan untuk mencari sendiri buku cerita

rakyat bagi yang tidak mendapatkan buku pinjaman dari perpustakaan.

C.           Pembahasan Hasil Pemecahan Masalah

Sebagian besar siswa kelas V.B melakukan kunjungan ke perpustakaan untuk

mendapatkan buku sumber untuk membuat tugas. Beberapa anak tidak kebagian buku

pinjaman dan memutuskan untuk mencari sendiri buku dengan meminta orang tuanya

membeli sendiri buku cerita tersebut, dan ada pula yang mengusahakan buku tersebut

dengan meminjam dari tetangga.


Jumlah pengunjung perpustakaan dan jumlah buku yang dipinjam meningkat

pada saat penulis memberikan tugas tersebut kepada siswa kelas V.B. Setelah siswa

mengumpulkan tugasnya, penulis mengajak siswa untuk menceritakan pengalamannya

ketika melakukan kunjungan pustaka. Dan juga bagaimana rasanya ketika membaca

buku-buku cerita yang mereka pinjam atau beli tersebut.

Penulis menyampaikan kepada siswa bahwa sangat banyak manfaat dari

kegemaran membaca, yaitu :

1.    Membaca dapat menghilangkan rasa kegundahan dan kecemasan

2.    Dengan sering melakukan kegiatan membaca, seseorang dapat mengembangkan

kefasihan dan keluwesan dalam bertutur kata

3.    Membaca dapat membantu menjernihkan cara berpikir dan mengembangkan pikiran

4.    Membaca meningkatkan pengetahuan, meningkatkan memori dan pemahaman

seseorang

5.    Dengan seringnya membaca, kita dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain

6.    Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk

mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu

dan aplikasi di dalam hidup

7.    Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku keagamaan.

Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk

menuntuk seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan

8.    Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dan menyelamatkan

waktunya agar tidak sia-sia dengan hal negatif

9.    Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari

berbagai model kalmia

Jadi sangat banyak keuntungan bagi orang yang gemar membaca. Dan penulis

menyampaikan harapan agar siswa tidak lagi malas untuk membaca. Siswa tidak hanya

dituntut untuk membaca ulang materi-materi yang mungkin membuat mereka jenuh.

Mereka mulai diajak membaca dengan membaca buku-buku yang menurut mereka

menarik dan menyenangkan.


Mengenai kondisi perpustakaan yang belum bisa menampung pengunjung dalam

jumlah yang besar dan jumlah buku yang terbatas, perlu dilakukan kerja sama antara

pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para pendidik, juga orang tua.

BAB IV

PENUTUP

A.           Kesimpulan

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa membaca benar-benar

dapat langsung meningkatkan daya ikat otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang

dan stimulasi (rangsangan) secara teratur dapat membantu mencegah gangguan pada

otak termasuk penelitian telah menunjukkan bahwa latihan otak seperti membaca buku

atau majalah, bermain teka-teki silang, Sudoku, dan lain-lain dapat menunda atau

mencegah kehilangan memori. Menurut para peneliti, kegiatan ini merangsang sel-sel

otak dapat terhubung dan tumbuh. Dengan Membaca sesorang menjadi cerdas dan

berpengaruh pada kepribadian dan kemampuan nya untuk berinteraksi sehingga

menjadikan manusia yang siap menjadi inti dari kemajuan bangsa dan negaranya.

Dengan gemar membaca menjadi gerbang utama kemajuan sebuah negara karena

rakyatnya maju dan cerdas.

Dari sekian banyak penyebab rendahnya minat baca, semuanya kita kembalikan

pada diri pribadi masing-masing untuk menyadari betapa penting manfaat dari

membaca itu sendiri, dari poin pertama hingga terakhir itu tidak akan menjadi kendala

jika kita mau untuk menumbuhkan sifat gemar membaca dan mewariskannya.

Sebagai solusi atau permasalahan rendahnya minat baca terutama pada anak ini

perlu dilakukan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah, para

pendidik, juga orang tua.


B.           Saran

Seperti yang telah disampaikan di atas bahwa untuk meningkatkan minat baca

pada anak ini perlu dilakukan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti pemerintah,

para pendidik, juga orang tua.

1.            Pemerintah diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana yang layak dan

nyaman untuk lebih meningkatkan daya tarik masyarakat untuk mau berkunjung ke

perpustakaan. Tidak hanya untuk perpustakaan daerah, tapi juga untuk perpustakaan

yang ada di sekolah-sekolah.

2.            Para pendidik dalam hal ini guru dan kepala sekolah diharapkan bisa saling bekerja sama

untuk lebih meningkatkan kegemaran membaca bagi siswa.

3.            Orang tua diharapkan mau untuk ikut serta mengarahkan anaknya untuk gemar

membaca. Dan peran serta orang tua dalam hal ini bisa diwujudkan dengan kesediaan

untuk memberikan sumbangan bahan bacaan berupa buku (dengan catatan buku

tersebut buku yang mendidik dan sesuai dengan tingkat sekolah yang diberi

sumbangan) untuk koleksi perpustakaan sebagai kenang-kenangan.

Anda mungkin juga menyukai