SKRIPSI
Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
2023
ABSTRAK
Agus Mus Thofa, 2023.”Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman
Melalui Model Problem Based Learning untuk Anak Tunagrahita Ringan
Kelas V SLBN Bungo Jambi”. Skripsi. Padang: Departemen Pendidikan Luar
Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi dan wawancara dengan guru
kelas V SLBN Bungo Jambi, terdapat permasalahan kemampuan membaca siswa
belum terkonsep secara baik secara pemahaman. Guru mengalami kesulitan dalam
melaksanakan KBM pada topik membaca pemahaman. Guru melaksanakan
pembelajaran hanya berfokus pada satu buku sumber yaitu Buku Pegangan Guru
dan sangat jarang sekali menerapkan model-model pembelajaran karena menurut
beliau metode ceramahlah yang lebih praktis dan efisien untuk diterapkan. Dari
hasil interview ternyata beliau juga memang jarang memvariasikan pembelajaran,
kartu bergambar dan tutor sebaya yang pernah beliau terapkan di kelas. Dalam
upaya mengatasi permasalahan tersebut, peneliti dan guru kelas berkolaborasi
untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa
tunagrahita ringan di kelas V SLBN Bungo Jambi dapat meningkat dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian tindakan
kelas dilakukan pada anak tunagrahita sedang di kelas V SLBN Bungo Jambi,
dengan jumlah siswa dua orang. Teknik pengumpulan data meliputi observasi dan
dokumentasi. Pendekatan analisis data penelitian ini adalah statistik deskriptif yang
didasarkan pada analisis refleksi pada siklus.
Hasil penelitian ini pada siklus I, aktivitas guru menunjukkan 79% kemudian
pada siklus II meningkat menjadi 96%. Aktivitas anak pada siklus I sebesar 83%
dan meningkat menjadi 98%. Nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman
pada siklus I 47,5% meningkat menjadi 79% pada siklus II. Berdasarkan uraian
yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman
mengalami peningkatan pada siswa tunagrahita ringan kelas V SLBN Bungo
Jambi dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam
pembelajaran membaca materi teks narasi sederhana.
Kata kunci : membaca pemahaman, siswa ATG Ringan, model pembelajaran Problem
BasedLearning
i
ABSTRACT
Keywords: reading comprehension, mild ATG students, learning model of problem based
learning
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan Rahmat
Bungo Jambi”.
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yakni: BAB I berupa
hasil penelitian dan pembahasan yang berisi kondisi awal penelitian, deskripsi
penelitian, siklus I, siklus II, pembahasan antar siklus. BAB V berupa simpulan
dan saran.
arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin
dosen pembimbing akademik, dan semua pihak yang telah mendoakan serta
iii
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis terkhususnya
Penulis,
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
SAW beserta keluarga dan sahabatnya, semoga kita mendapat syafaatnya di hari
akhir kelak. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar S1
Padang. Penulis menyadari bahwa selama proses penyelesaian skripsi ini banyak
mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, do’a serta dukungan dari berbagai pihak
yang diberikan kepada penulis. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini, penulis
1. Teruntuk Ibu Dr. Nurhastuti, M.Pd. selaku Kepala Departemen PLB FIP UNP
2. Bapak Dra. Zulmiyetri, M.Pd dan Ns. Setia Budi, M.Kep. selaku dosen penguji,
terimakasih untuk semua masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
3. Bapak dan ibu dosen serta staff di Jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas
Negeri Padang, terimakasih untuk semua ilmu, pengalaman serta saran yang
telah diberikan dan kemudahan selama masa perkuliahan begitu juga dalam
v
5. Terkhusus kepada kedua orang tua ku, bapak dan ibuk yang saya cintai dan
6. Terimakasih untuk semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................................. v
vii
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29
C. Prosedur Penelitian.......................................................................... 28
C. Siklus I ............................................................................................ 38
D. Siklus II ........................................................................................... 42
A. Kesimpulan ..................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................ 56
viii
LAMPIRAN 5 RPP ............................................................................................. 67
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
x
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek, meliputi empat aspek,
(Irma, 2020). Faktor fisiologis meliputi jenis kelamin dan kesehatan jasmani.
Gangguan pada alat pendengaran, alat bicara, dan alat penglihatan dapat
dengan kemampuan dalam berfikir. Orang yang memiliki daya serap yang baik
yang memiliki daya serap yang rendah. Lingkungan sekolah dan rumah
termasuk ke dalam faktor lingkungan. Selain itu, faktor lain yang dapat
minat siswa dan motivasi. Motivasi sangat dibutuhkan dalam mendrong siswa
kamus bahasa Indonesia memiliki arti kecendrungan hati seseorang yang tinggi
terhadap sesuatu.
1
2
Dari sekian banyak karya sastra saat ini adalah teks narasi. Teks narasi
utama dari teks narasi adalah untuk menghibur, memberikan informasi, atau
Teks narasi dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain narasi fiksi, narasi
non-fiksi, narasi autobiografi, narasi biografi, dan narasi legenda. Tujuan dari
pembaca atau pendengar tentang suatu hal. Melalui cerita atau kisah yang
dan atmosfer yang sesuai dengan cerita yang diinginkan. Teknik-teknik naratif
seperti tokoh, latar, konflik, dan plot digunakan untuk membantu membangun
teks cerita narasi sederhana (Rozaliana, 2019). Namun demikian, hal ini tidak
belajar dan kemampuan yang tidak sama antara satu dengan lainnya.
3
berulangkali agar dapat mengerti terhadap apa yang sedang mereka pelajari.
Dalam hal ini artinya semakin rendah intelektual seseorang maka akan semakin
banyak membutuhkan latihan dan pengulangan terhadap suatu hal yang mereka
pelajari.
laksanakan selama ini. Tujuan dari observasi dan wawancara awal yaitu
Studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti di Kelas V.C SLB
satu buku sumber yaitu Buku Pegangan Guru dan sangat jarang sekali
ceramahlah yang lebih praktis dan efisien untuk diterapkan. Dari hasil
kartu bergambar dan tutor sebaya yang pernah beliau terapkan di kelas. Dalam
dalam berinteraksi dengan orang lain. Model Pembelajaran PBL ini merupakan
yang nyata sehingga diharapkan mereka akan lebih mudah untuk terfokus
dalam pembelajaran dan mudah dalam memahami bacaan yang mereka baca.
Dalam penerapan model pembelajaran PBL ini perlu inovasi dan kreativitas
guru. Guru dapat menggunakan media seperti gambar, animasi, video, audio
ataupun media lain yang dapat membawa siswa ke dalam situasi nyata.
Membawa siswa untuk belajar di luar ruangan menjadi salah satu ide yang
cukup bagus, seperti mengajak siswa untuk belajar di taman sekolah. Dalam
hal ini, seorang pengajar atau pendamping anak tunagrahita perlu memberikan
konkret sebagai media visualisasi latar cerita. Dengan begitu, anak tunagrahita
dapat lebih mudah memahami unsur intrinsik cerpen yang terkait dengan latar,
1. Rumusan Masalah
2. Pemecahan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis model pembelajaran ini dapat digunakan oleh guru dalam
tunagrahita maupun anak lain. Selain itu dapat juga dipakai untuk
membutuhkan.
2. Manfaat Praktis
isi teks narasai sederhana pada anak tunagrahita ringan di kelas V.C
SLB Bungo.
d. Bagi anak dapat membantu untuk lebih bisa semangat lagi dalam
e. Bagi sekolah dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi para guru
1. Pengertian Membaca
strategi dalam memahami informasi yang terdapat pada teks tertulis. Proses
yang digunakan untuk memahami makna teks yang dibaca (Alma, 2011).
nilai, fungsi, keadaan, dan dampak dari bacaan tersebut (Nurhadi, 2016).
2. Pembelajaran Membaca
8
9
siswa untuk berlatih membaca secara terstruktur dan melalui interaksi sosial
3. Jenis-Jenis Membaca
bahasa, membaca sekilas dan cepat. Berdasarkan pendapat dua ahli di atas
terdengar atau tidaknya suara kita oleh oranglain ketika membaca. Jika kita
jika tidak terdengar oleh oranglain suara kita disebut dengan membaca
dalam hati.
4. Teknik Membaca
1) Skimming
Dalam teknik membaca ini hanya diambil point-poin penting atau inti
lebih dalam terhadap informasi yang ada dalam bacaan tersebut. Namun
tidak semua orang dapat menggunakan teknik ini, biasanya teknik ini
2) Scanning
Dalam teknik membaca scanning ini sama halnya dengan dengan teknik
3) Selecting
4) Skipping
terpenting dalam membaca adalah memahami isi dari teks atau bacaan
tersebut.
5. Membaca Pemahaman
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pembaca terkait teks yang akan
akan dibaca; c) suatu proses dalam mendapatkan ide pokok dari teks yang
agar si pembaca paham betul terhadap apa yang ia baca. Dalam hal ini
tinggi. Namun demikian hal ini tidak dapat menjamin bahwasanya orang
bacaan dengan baik. Mereka belum tentu dapat menangkap makna tersirat
dalam belajarnya.
yang aktiv. Dalam hal ini, guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber ilmu,
siswa berperan aktif dalam mencari dan mengolah informasi, berfikir kritis,
14
dihadapkan pada masalah yang artinya masalah menjadi kunci dalam model
interaksi antara stimulus atau respons, merupakan hubungan antara dua arah
menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata (real world) untuk memulai
konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.
sudut pandang.
Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator. Guru hadir apabila ada
Dalam tahap ini, guru membantu siswa dalam rangka menyajikan hasil
kelompok belajarnya.
masalah tersebut.
secara seimbang.
17
Dari pendapat para ahli yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan
yaitu bertujuan untuk membuat siswa dapat belajar secara aktif dan mandiri
hasil belajar.
c. Siswa menjadi lebih paham terhadap apa yang mereka pelajari karena
sendiri.
kelas tersebut dapat tercapai. Selain itu kreativitas siswa secara individu
(Edriani, 2011).
dalam hal ini memerlukan usaha guru yang lebih untuk memotivasi siswa
c. Siswa tidak akan mempelajari apa yang ingin mereka pelajari sampai
Anak tunagrahita memiliki IQ yang jauh lebih rendah dari anak normal
dan konsisten, dengan metode yang tepat dan lingkungan yang kondusif.
sekitar.
tunagrahita juga mengalami hambatan pada prilakunya dalam bina diri yang
keadaannya.
yang ringan, Imbesil untuk yang sedang, dan Idiot untuk yang berat dan
IQ kurang dari 30. Anak-anak dalam kategori ini memiliki kapasitas yang
tunagrahita lebih suka berteman dengan anak yang lebih kecil, sangat
dapat melakukan aktivitas atau tugas untuk waktu yang lama. Karena
khusus (ABK) lainnya, mereka cepat bosan dan segala sesuatu harus
tunagrahita meliputi:
b. Play Therapy (Terapi Bermain). Terapi bermain adalah salah satu jenis
untuk belajar.
tugas sehari-hari.
hari.
berupa:
tunagrahita.
c) Pendidikan Terpadu
D. Kerangka Berpikir
anak agar dapat memahami suatu bacaan teks narasi sederhana yang dibuktikan
konflik dalam suatu teks narasi yang dibaca. Model pembelajaran menjadi faktor
menarik dan terlalu monoton sehingga siswa terlihat tidak antusias dan
cencerung menolak ketika guru memberikan instruksi /materi sehingga hal ini
belajar siswa tidak tuntas sesuai KKM. Penerapan model pembelajaran dalam
pengajaran sebagai salah satu variasi dalam mengajarkan komunikasi pada siswa
Kondisi Awal:
Anak kesulitan dalam memahami bacaan teks narasi sederhana, Guru
tidak menerapkan model pembelajaran yang dapat menarik anak
untuk belajar, anak tidak antusias mengikuti pelajaran, siswa tidak
tuntas KKM pada materi membaca teks narasi sederhana
Tindakan:
Penerapan model PBL dalam pembelajaran
membaca pemahaman teks narasi sederhana
Prosedur Penelitian:
1.Perencanaan 2. Pelaksanaan tidakan
3. Observasi & evaluasi 4. Refleksi
Pelaksanaan Tindakan:
Dengan menggunakan minimal dua siklus yang
setiap siklusnya terdiri dari 4 pertemuan
Observasi
Refleksi
Hasil penelitian
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui
Model PBL untuk Anak Tunagrahita Ringan Kelas V SLB
Bungo Jambi
A. Jenis Penelitian
dengan menerapkan model pembelajaran PBL maka jenis penelitian ini adalah
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
strategi, pendekatan, model, metode, teknik dan cara-cara yang dipilih untuk
dilaksanakan oleh guru dan peneliti dalam hal merancang dan merefleksikan
Agar masalah tersebut dapat terselesaikan dengan lebih komprehensif, PTK ini
B. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Guru Kelas kelas V.C SLB Bungo Jambi.
2. Tempat Penelitian
29
30
3. Waktu Penelitian
C. Prosedur Penelitian
2. Tindakan (Action)
3. Pengamatan (Observasi)
4. Refleksi (Reflection)
Siklus I
a. Perencanaan
kegiatannya:
1) Menyususn RPP
b. Tindakan
PBL.
sebagai berikut :
pembelajaran PBL.
c. Observasi
yang terjadi, dan hasil akhir yang dicapai sebagai hasil dari kegiatan
d. Refleksi
siklus berikutnya.
Siklus II
a. Perencanaan
b. Tindakan
gambar serta pemberian poin bagi siswa dan kelompok yang aktif.
c. Observasi
d. Refleksi
aktivitas siswa:
E. Kriteria Keberhasilan
jumlah siswa yang tuntas dari siklus I ke siklus II dengan kriteria 70% dari
A. Kondisi Awal
Penelitian dilaksanakan oleh peneliti dari tahap awal sampai tahap akhir
Learning. Adapun tahap pertama sekali yang dilakukan oleh peneliti adalah
melakukan observasi dan wawancara langsung dengan guru kelas V.C SLBN
wawancara terhadap guru adalah untuk memastikan data yang telah diperoleh
melalui kegiatan observasi dan mendapatkan data siswa kelas V.C SLBN
Bungo Jambi.
siswa dengan kategori tunagrahita ringan kelas V.C SLBN Bungo Jambi adalah
Hal ini dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam menjawab soal tek narasi
berfokus pada satu buku sumber yaitu Buku Pegangan Guru dan sangat jarang
36
37
ceramahlah yang lebih praktis dan efisien untuk diterapkan. Dari hasil
awal siswa kelas V.C SLBN Bungo Jambi dalam kemampuan membaca
pemahaman adalah sebagai berikut A 42%, dan C 56%. Dapat dilihat pada
50 42
40
30
%
20
10
0
A C
Inisial Siswa ATG Ringan
Berdasarkan hasil dari kemampuan awal siswa di kelas V.C SLBN Bungo
dalam membaca pemahaman. Hal ini dibuktikan dari mereka yang tidak dapat
menjawab pertanyaan dari teks narasi sederhana yang baru saja mereka baca.
Untuk itu peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam upaya meningkatkan
38
Adapun kegiatan penelitian ini terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus
dilaksanakan dua kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan dan
pertemuan adalah 4 kali. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan yaitu
C. Siklus I
Pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan yaitu pada tanggal
30 Juni dan 7 Juli 2023. Hasil penelitian siklus 1 pada proses pelaksanaan
kegiatan siswa, tes tulisan, dan tindak lanjut untuk guru dengan komponen
I. Perencanaan Tindakan
2) Menyusun RPP
39
pembelajaran PBL.
model pembelajaran PBL di kelas V.C SLBN Bungo Jambi. Jika tindakan
a. Kegiatan Awal
Guru dan peneliti tiba di kelas pukul 09.00 WIB. Peneliti duduk
menuliskan di papan tulis judul atau topik yang akan dipelajari serta
b. Kegiatan Inti
narasi sederhana.
Binatang”.
Guru menanyakan:
depan?
c. Kegiatan Penutup
dengan teks narasi, siswa juga diminta untuk menyusun kata menjadi
guru, hasil observasi terhadap siswa, dan hasil tes yang dilihat dari jawaban
siswa selama pembelajaran. Hal ini dapat dilihat selama proses KBM
Hasil tes siswa ATG Ringan dalam penelitian ini adalah untuk
pembelajran PBL. Hal ini diperoleh dari perbandingan data hasil tes
60
50
40
30
%
20
10
0
A C
Inisial Siswa ATG
Pertemuan 1 Pertemuan 2
dan hasil tes siswa ATG Ringan. Dari lembar observasi terhadap guru
yang dibutuhkan dalam kegiatan inti tidak sesuai dengan yang ada di
reward kepada siswa yang aktif dan bisa menjawab soal, tidak adanya
soal yang ditampilkan guru, tidak mengulangi membaca soal dan tidak
terlaksanakan.
hanya soal pertama yang dapat mereka jawab. Untuk anak inisial C
pembelajaran PBL. Dari hasil observasi terhadap guru dan siswa, Masih
adanya permasalahan yang didapatkan dalam siklus 1 dan hasil tes siswa
D. Siklus II
yang ada di lembar kerja masih cenderung ragu sehingga masih memerlukan
bimbingan guru. Hasil observasi guru dan siswa juga masih ada aktivitas yang
sederhana.
meningkat serta didapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
pertemuan yang dimulai dari 10 Juli 2023 sampai 14 Juli 2023. Untuk tahapan
kegiatan sama seperti yang dilakukan di siklus I yang dimulai dari kegiatan
48
kegiatan refleksi II. Adapun penjelasan dari setiap prosedurnya antara lain:
I. Kegiatan Perencanaan II
melaksanakan pembelajaran.
6) Pemberian arahan lebih lanjut kepada siswa yang belum bisa menjawab
II. Tindakan II
pertama dan ke dua di siklus II ini, kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
tercantum dalam RPP. Hal yang perlu perbaikan pada siklus I, dilakukan
siklus II. Adapun hal-hal yang perlu guru perbaiki telah tercantum dalam
narasi sederhana. Hasil ini dapat dilihat pada grafik berikut bahwa dari
pemahaman naik cukup banyak untuk siswa inisial A 16% dan untuk siswa
80
70
60
50
40
%
30
20
10
0
A B
Inisial Siswa ATG Ringan
Pertemuan 1 Pertemuan 2
yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil belajar siswa. Data siklus
kedua ini akan terhubung dengan data pada siklus I yang akan dibuat
Penulis bersama guru akan menyimpulkan bahwa dari data yang telah
tunagrahita ringan kelas V SLBN Bungo Jambi dalam penelitian ini dengan
dari dua siklus Tindakan dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan.
52
Bungo Jambi. Peningkatan yang dicapai dilihat dari kemampuan siswa dalam
menjawab soal dan menyusun kata menjadi kalimat berdasarkan isi teks narasi
pembelajaran PBL.
ke dua. Untuk siswa berinisial C dari 47% menjadi 55%. Dikarenakan belum
memenuhi kriteria maka dilanjutkan dengan siklus II. Di siklus II ini presentase
ATG Ringan inisial A dari 71% menjadi 87% dan dari 68% di petemuan
pertama siklus II menjadi 76% untuk siswa ATG Ringan inisial C. Peningkatan
80
70
60
50
40
%
30
20
10
0
A C
Inisial Siswa ATG Ringan
Grafik 4.4. Rekapitulasi Hasil Tes Siswa Kondisi awal, Siklus I, dan Siklus II.
Karena pada siklus II pertemuan 2 sudah mencapai hasil di atas 70% baik
peningkatan juga terjadi pada guru dalam melaksanakan KBM dan juga
pendapat (Rohman, 2011) yang menyatakan bahwa salah satu tujuan dari
bahwa masalah yang dalam hal ini berupa soal adalah sesuatu yang menarik
untuk dipecahkan bukan suatu yang harus dihindari, sehingga menarik siswa
pembelajaran PBL sampai pada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar
54
Untuk dapat menjawab pertanyaan dari suatu teks bacaan lebih efektif
siswa mengetahui terlebih dahulu soal yang diajukan. Hal ini sesuai dengan
sintak dalam model pembelajaran PBL yaitu di awal tahap model PBL ini siswa
yang diajukan akan memudahkan siswa dalam memahami isi teks bacaan
sehingga nantinya siswa dapat menjawab soal yang berkaitan denga isi teks
narasi. Selain hal tersebut model pembelajaran PBL ini memiliki keunggulan
siswa. Isi teks narasi yang dibaca diambil dari kehidupan sehari-hari dan
aktifitas siswa untuk itu peneliti memilih judul teks narasi “Berlibur ke Kebun
kompetensi yang harus siswa kuasai pada tema 8 yaitu tentang memelihara
Hewan dan Tumbuhan. Alasan lain yang juga menjadi dasar adalah siswa akan
Selain dari hasil tes, kualitas guru dalam mengajar juga mengalami
peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari lembar observasi terhadap guru. Guru
menjadi lebih aktif dan semangat mengembangkan diri. Guru yang berkualitas
Dari hasil tes siswa dan lembar observasi guru dan siswa menggunakan
pola dua siklus, terbukti dapat menguji hipotesis tindakan yang diajukan dalam
A. Kesimpulan
membaca pemahaman siswa ATG Ringan kelas V.C SLBN Bungo Jambi
siswa dalam menjawab dan menyusun kata menjadi kalimat berdasarkan isi
B. Saran
sebagai berikut:
terdapat satu, dua sintak tidak terlaksanakan dengan baik oleh guru.
56
57
58
59
LAMPIRAN 1
LEMBAR WAWANCARA
Jawab:
1. 9 tahun
2. 1 tahun
3. Kelas V
61
4. 11 orang
5. 3 kategori; tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat
6. 2 orang siswa laki-laki.
7. Masih tergolong rendah dalam hal membaca. Mereka seringkali tidak
memahami apa isi dari bacaan tersebut.
8. Tidak pernah
9. Ada orangtua yang mau membimbing anaknya belajar membaca di rumah
tetapi lebih sedikit disbanding dengan yang sama sekali tidak pernah
membimbing.
10. KD 3.2 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
11. Saat ini saya mengajar di kelas hanya berpedoman pada buku kurikulum 13
untuk anak kelas 5 tunagrahita.
12. Model pembelajaran yang pernah saya terapkan di kelas diantaranya kartu
bergambar dan tutor sebaya.
13. Saya jarang sekali menerapkan berbagai model-model pembelajaran selama di
kelas. Pembelajaran sering saya sampaikan dengan menggunakan metode
ceramah karena lebih praktis dan tidak ribet.
62
LAMPIRAN 2
Ket:
Obs : Observasi
Tes : Tes
Dok : Dokumentasi
Penulis,
LAMPIRAN 3
INSTRUMEN PENELITIAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
KELAS V SLB BUNGO JAMBI
Siklus :
Pertemuan :
Tanggal :
SKOR PENILAIAN
NO INDIKATOR A C
2 1 0 2 1 0
1 Membaca teks narasi sederhana berjudul
“Berlibur ke Kebun Binatang”
Berlibur ke Kebun Binatang
Libur sekolah telah tiba.
Budi bersama keluarga pergi berlibur ke
kebun binatang.
Ada ayah, ibu, dan adiknya bernama Rara.
Budi bangun pagi sekali.
Mereka berangkat mengendarai mobil.
Di kebun binatang Budi berjumpa dengan
banyak binatang.
Ada gajah, jerapah, singa, harimau dan masih
banyak lagi .
Budi sangat senang sekali hari itu.
2 Mengamati miniatur yang berhubungan
dengan teks narasi.
3 Mengenal kebun binatang.
4 Menjawab pertanyaan dari isi teks narasi
sederhana berjudul “Pergi Berlibur ke Kebun
Binatang” yang dibacakan oleh guru.
Apa judul teks narasi di atas?
Kapan Budi sekeluarga pergi ke kebun
Binatang?
Siapa saja yang pergi ke Kebun Binatang?
Binatang apa saja yang mereka temui?
Bagaimana perasaan Budi ketika pergi
berlibur?
64
Keterangan:
2 : Bisa tanpa bantuan
1 : Bisa dengan bantuan
0 : Tidak bisa
Jumlah Skor Perolehan
Nilai = X 100%
Jumlah Skor Maksimal
Penulis,
LAMPIRAN 4
Siklus :
Pertemuan :
Objek : Guru Kelas V.C SLBN Bungo Jambi
Observasi : Saat Pembelajaran Berlangsung.
Keterangan:
Iya :2
Tidak : 1
Skor Keseluruhan :
Jumlah Skor Perolehan
Nilai = X 100%
Jumlah Skor Maksimal
Skor guru :
Penulis,
LAMPIRAN 5
H. Penilaian
1. Tehnik penilaian
a) Penilaian Sikap
b) Penilaian pengetahuan ; tes tertulis dan lisan
c) Penilaian ketrampilan : unjuk kerja dan observasi
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a) Penilaian Sikap
Rasa Ingin Disiplin Percaya Diri
No NAMA Tahu
SB B C K SB B C K SB B C K
b) Penilaian Pengetahuan
KRITERIA BOBOT
Menjawab 5 pertanyaan dengan benar 5
Menjawab 4 pertanyaan dengan benar 4
Menjawab 3 pertanyaan dengan benar 3
Menjawab 2 pertanyaan dengan benar 2
Menjawab 1 pertanyaan dengan benar 1
Instrumen penilaian : tes tertulis (Isian)
c) Penilaian Keterampilan
➢ Penilaian pengamatan kegiatan diskusi
72
Jambi,
Penulis,
LAMPIRAN 6
Siklus :
Pertemuan :
Objek : Siswa Tunagrahita Ringan Kelas V
Observasi : Saat Pembelajaran Berlangsung.
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN Iya Tidak
Keterangan:
Iya :2
Tidak : 1
Skor Keseluruhan :
Skor siswa :
Penulis,
LAMPIRAN 7
LAMPIRAN 8
DOKUMENTASI