SKRIPSI
SKRIPSI
yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya
studi dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan ada program studi Pendidikan
Makassar.
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu sepatutnya penulis
1. Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Saleh Pallu, M.Eng., selaku Rektor Universitas
Bosowa Makassar
2. Dr. Asdar, S.Pd., M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bosowa.
4. Prof. Dr. Muhammad Yunus, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang setia
dan sedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran guna memberikan masukan-
masukan berupa ide dan pikiran dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.
5. Soma Salim S, S.Pd., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
skripsi ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat bagi penulis. Beserta seluruh Staf Fakultas Keguruan
7. Adel Zakeus Sukuk, S.Pd., selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin
10. Bapak Nimrot Lema dan Ibu Fransina Mou yang tidak pernah lelah
12. Rekan-rekan seperjuangan LCS yang selalu ada dari peneliti memulai
ix
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang
Penulis
x
DAFTAR ISI
xi
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................27
A. Metode Penelitian.......................................................................................27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................................27
C. Subjek Penelitian ........................................................................................28
D. Prosedur Penelitian Tindakan ....................................................................28
E. Kriteria Keberhasilan Tindakan..................................................................30
F. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................30
G. Teknik Analisis Data ..................................................................................31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................35
A. Kesimpulan ................................................................................................60
B. Saran ...........................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................62
LAMPIRAN ..........................................................................................................64
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I........ 40
Tabel 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II....... 41
Tabel 4.4 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I....... 47
Tabel 4.5 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II...... 48
Tabel 4.7 Hasil Observasi Perbandingan Siklus I dan Siklus II ............... ............51
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Oleh Kurt Lewin ......................... .27
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Lembaran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ...... .....69
I ................................................................................................... .....73
I ................................................................................................. .....84
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan
yang bertautan, dan meliputi berbagai unsur antara unsur satu dengan unsur yang
lain.
Pendidikan menurut KBBI adalah “proses pengubahan sikap dan tata laku
upaya pengajaran dan pelatihan”. Untuk mendukung usaha dan tujuan pendidikan
tersebut, maka dibuat suatu sistem pendidikan nasional dan sebagai landasan
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
yang ada pada anak-anak tersebut agar mereka dapat mencapai keselamatan dan
1
2
dalam membangun aspek fisik, intelektual, religious, moral, sosial emosi, dan
manusia Indonesia yang berkualitas. Di masa yang akan datang para siswa akan
pendidikan tidak terlepas dari peranan seorang guru sebagai pendidik, teman
pembelajaran. Salah satu hal yang dapat menarik minat dan semangat siswa dalam
model pembelajaran adalah teknik yang dikuasai pendidik atau guru untuk
seperti yang lazim yaitu ceramah, examples non examples, picture and picture,
Student Team Achievement Divisions (STAD) dan masih banyak lagi model
kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran
anggota tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa secara heterogen (Nurachmad,
dihabiskan untuk menjelaskan materi ajar, tetapi sedikit sekali waktu siswa
Negeri Batulaccu khususnya di kelas IV, masih dijumpai beberapa siswa yang
kurang aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran yang berdampak pada
hasil belajar dan prestasi belajar mereka. Siswa di kelas IV kurang aktif
tidak melibatkan siswa secara aktif. Guru hanya menjelaskan materi dan siswa
mendengar kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan soal. Ini adalah salah satu
contoh model pembelajaran yang diterapkan di kelas IV. Hal tersebut yang
Interaksi antara guru dan siswa sangat penting. Adanya interaksi tersebut
dengan bantuan guru yang berperan sebagai fasilitator. Oleh karena itu, guru
dengan jelas secara lisan maupun tulisan, dan (3) meningkatkan kemampuan
memiliki kewajiban untuk menarik minat siswa agar pelajaran yang diberikan bisa
pembelajaran IPS.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri
Batulaccu.
D. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran tipe
STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran
E. Tujuan Penelitian
dengan penerapan model pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPS pada
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dan menjadikan guru lebih
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Pembelajaran
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu siswa agar
seseorang manusia serta dapat berlaku di mana pun dan kapan pun.
tidak dapat berhasil tanpa ada orang yang membantu. Pembelajaran adalah
belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Sagala,
2017).
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
6
7
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses
motivasi, latar belakang akademis, latar belakang ekonomi siswa, dan lain
a. Komponen Pembelajaran
materi, model pembelajaran, media, dan evaluasi. Interaksi merupakan ciri utama
sumber belajar yang lain. Ciri lain dari pembelajaran adalah yang berhubungan
menurut Hamalik (2011: 28) adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
b. Tujuan Pembelajaran
diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Tujuan pembelajaran merupakan arah
yang ingin dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses
spesifik, aktual, dan terstruktur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki atau
c. Model Pembelajaran
menguraikan dan memberikan latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
untuk belajar proses, dapat memungkinkan tercapainya tujuan belajar baik segi
kognitif, efektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, model pembelajaran diarahkan
melalui proses. Dalam hal ini guru dituntut agar mampu memahami kedudukan
model pembelajaran sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi
mencapai tujuan belajar baik segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Agar model
9
guru, kondisi siswa, sumber dan fasilitas, situasi kondisi dan waktu. Dengan
humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka
tingkat dasar dan menengah. Luas kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan
sejarah maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala sesuatu
sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia dipelajari dalam
ilmu sejarah. Begitu juga aspek geografi yang memberikan karakter ruang
Menurut Djahiri dalam Susanto (2014), IPS adalah harapan untuk mampu
berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab,
diharapkan dapat melahirkan warga Negara yang baik dan bertanggung jawab
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat
materi Geografi, Sejarah, Sosial dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa
diarahkan untuk menjadi peserta warga negara Indonesia yang demokratis dan
bertanggung jawab serta dunia yang cinta damai (KTSP Standar Isi 2006).
teman bermain, sekolah, masyarakat yang lebih luas, bangsa dan negara. Tujuan
ilmu-ilmu sosial dikembangkan atas dasar pemikiran suatu disiplin ilmu, sehingga
siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki
sikap mental positif terhadap segala ketimpangan yang terjadi dan keterampilan
mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri
metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan
Metode merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang digunakan oleh
pembelajaran.
penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses pembelajaran yang
termasuk sikap dan nilai serta akan memberikan nilai tambahan bagi siswa
tentang hal-hal seperti kesadaran dalam belajar, pengalaman dalam belajar, dan
lain sebagainya. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang
fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu ada.
Dengan kata lain aktivitas belajar dapat diartikan sebagai aktivitas yang dilakukan
belajar adalah seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam proses belajar,
kata kerja akademik aktif yang berarti giat, rajin, selalu berusaha bekerja atau
yang aktif.
merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam rangka mencapai
tujuan belajar atau keberhasilan belajar. Keaktifan siswa selama proses belajar
merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk
belajar. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya
13
belajar siswa.
dan piano.
menyalin.
3. Mengurangi pameran.
bahan-bahan visual.
c) Mempelajari Masalah-masalah
seleksi sekolah.
bahan-bahan.
10. Mengorganisasi bahan bacaan sebagai persiapan diskusi atau laporan lisan.
bersifat informatif.
14. Men-skim bahan untuk menyusun subjek yang menarik untuk studi lebih
lanjut.
d) Mengapresiasi Literatur
2. Membuat blueprint.
4. Membuat poster.
dalam menggambarkan cara mengajar yang akan dilakukan oleh guru. Saat ini
kooperatif.
sosial (social skill) termasuk interpersonal skill. Interaksi dengan sesama teman
juga diyakini sebagai penggerak perubahan karena siswa pada umumnya selalu
cenderung lebih reseptif pada gagasan temannya daripada gagasan dari guru
mereka karena gagasan teman dipandang lebih personal dan tidak mengancam.
ini muncul dari konsep bahwa setiap siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.
Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok, jadi hakikat sosial dan kelompok
untuk subjek tertentu di mana guru menggunakan pelajaran dan materi mereka
kelompok.
tim belajar beranggotakan empat sampai lima orang yang digabung berdasarkan
tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pembelajaran dan
kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota
tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian, seluruh siswa diberikan tes
18
tentang materi tersebut. Pada saat tes ini mereka tidak diperbolehkan saling
membantu.
menekankan pada aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi
dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi
yang maksimal.
sebagai berikut:
1) Guru membentuk kelompok yang anggotanya terdiri dari empat orang secara
5) Memberi evaluasi.
6) Kesimpulan.
2) Pembagian Kelompok
tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya
pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat
belajar dengan aktif dan kreatif. Dalam proses pelajaran guru dibantu oleh media,
demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang harus dilakukan
lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota
dorongan dan bantuan bila diperlukan. Tim kerja ini merupakan ciri terpenting
dalam STAD.
5) Kuis (evaluasi)
yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap prestasi hasil kerja masing-
20
masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan
bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu
bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.
Guru menentukan skor batas penguasaan untuk setiap soal sesuai dengan tingkat
kesulitan siswa.
kelompok.
sebagai berikut:
21
menurut prestasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain) dimana setiap kelompok
dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi
5. Guru mengevaluasi hasil belajar seluruh siswa melalui pemberian kuis tentang
6. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini
terbaik.
a) Karena dalam kelompok siswa dituntut untuk aktif sehingga dengan model
pembelajaran ini siswa dengan sendirinya akan percaya diri dan meningkatkan
kecakapan individunya.
e) Dalam kelompok siswa diajarkan untuk saling mengerti dengan materi yang
b) Jika guru tidak bisa mengarahkan anak, maka anak yang berprestasi, bisa jadi
Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat diatasi dengan cara:
dilakukan Komalasari pada tahun 2006 dengan judul penelitian “penerapan model
pembelajaran tipe STAD untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
sekolah dasar”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penerapan model kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran PKN kelas IV SD Negeri 2 Karyamukti tahun
pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, setiap siklus
terdiri dari dua pertemuan. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN di
SDN Tulusrejo tahun pelajaran 2017/2018 pada siswa kelas IV. Penelitian ini
dirancang dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Penelitian
C. Kerangka Pikir
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
siswa.
humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka
Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam
proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis yang menunjang
yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses
menekankan pada aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi
dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi
yang maksimal.
ceramah atau hanya sekedar bertanya jawab. Jika ada pertanyaan yang diberikan
oleh guru sudah dijawab oleh sebgian siswa maka pembelajaran tersebut akan
tidak menjawab pertanyaan sudah mengerti atau belum. Biasanya aktivitas belajar
di sekolah kurang merata bagi sebagian siswa. Siswa yang pintar akan lebih
dominan bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru sedangkan siswa yang
25
kurang mampu biasanya lebih cenderung untuk diam dan tidak mengemukakan
pembelajaran yang sangat baik jika diterapkan di dalam kelas karena model
pembelajaran ini mendorong semua siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran
karena akan dibagi dalam kelompok menurut tingkat prestasi yang berbeda-beda
sehingga mereka akan saling membantu satu sama lain. Model pembelajaran
indikator visual activity yaitu siswa membaca materi yang akan dipelajari, siswa
yaitu siswa berdiskusi dengan teman, siswa bertanya pada guru, siswa
karangan. Indikator mental activity yaitu siswa menanggapi pendapat teman atau
Pembelajaran IPS
Aktivitas Belajar
Indikator
1. Visual activity
2. Oral activity
3. Listening activity
4. Writing activity
5. Mental Activity
6. Emotional activity
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
research) yaitu penelitian yang dilaksanakan dalam kelas dengan tujuan untuk
penelitian yang bersifat refleksi dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat
pembelajaran.
Dengan demikian PTK dapat diartikan secara luas yaitu sebagai penelitian
yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau
pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat
terletak di Jl. Abdullah Daeng Sirua No. 258 A, Kelurahan Pandang, Kecamatan
27
28
C. Subjek Penelitian
siswa kelas IV SD Negeri Batulaccu yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 21
membuat rencana tindakan yang akan diterapkan pada kelas sebagai upaya dalam
Reflect Plan
Observation
Act
1. Perencanaan Siklus
mempresentasikan hasil kerja kelompok dan akan ditunjuk satu orang dalam
3. Pengamatan
4. Refleksi
peneliti. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada
menyimpulkan hipotesis tindakan tercapai atau tidak. Jika aktivitas belajar siswa
a. Observasi
pengamatan tentang aktivitas belajar siswa di kelas. Dari lembar observasi ini bisa
31
diketahui gambaran yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran IPS dengan
b. Wawancara
penelitian ini digunakan untuk menilai keaktifan belajar siswa dan penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kelebihan dari wawancara ialah bisa
kontak langsung dengan siswa sehingga informasi yang didapat lebih akurat.
c. Dokumentasi
siswa dan foto aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung dengan
cara memperoleh data secara terperinci. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di lapangan akan disusun
dalam bentuk deskripsi dan dinilai secara terperinci. Kemudian data yang terakhir
adalah dokumentasi foto yang digunakan sebagai bukti nyata kegiatan peneliti di
lapangan. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan analisis data sebagai
berikut:
32
Teknik analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
indikator observasi keaktifan belajar siswa yaitu, visual activity, oral activity,
listening activity, writing activity, mental activity, emotional activity. Dari sini
ini:
Keterangan:
NP : Nilai Persen yang dicari
R : Skor mentah yang diperoleh siswa
SM : Jumlah Skor Maksimum
100% : Persentase tertinggi
Kriteria penilaian aktivitas belajar siswa diuraikan pada tabel di bawah ini:
memberikan gambaran tentang suasana pembelajaran serta fakta sesuai data yang
diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi dengan tujuan untuk mengetahui
34
peningkatan aktivitas belajar siswa. Teknik analisis data kualitatif mengacu pada
metode analisis dari Miles dan Hubberman (Sugiyono, 2009: 335), yaitu reduksi
berikut:
a. Reduksi Data
lain yang dianggap lebih menguasai permasalahan yang diteliti. Data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
b. Penyajian Data
Penyajian yang sering dilakukan pada data kualitatif adalah bentuk teks
naratif. Selain itu penyajian-penyajian data yang disarankan oleh Miles dan
Hubberman meliputi jenis matriks, tabel, grafik, jaringan dan bagan. Penyajian
data bertujuan agar mudah dalam memahami apa yang terjadi untuk kemudian
c. Penarikan Kesimpulan
dilakukan dengan melihat hasil reduksi data dan tetap mengacu pada rumusan
masalah serta tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah tersusun tersebut
dihubungkan dan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya sehingga mudah
A. Hasil Penelitian
kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata
sesuai rencana. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus, yang setiap
siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan dan setiap pertemuan terdiri dari 2 jam
pelajaran (2 X 35 menit).
observasi dan wawancara pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan
Kota Makassar, Sulawesi Selatan. SD Negeri Batulaccu berdiri pada tahun 1982.
Luas tanah 1.660 m2, luas bangunan 387 m. Sekolah ini merupakan salah satu
2. Kondisi Awal
siswa kelas IV SD Negeri Batulaccu Kota Makassar yaitu kebanyakan siswa tidak
membaca materi pelajaran yang akan dipelajari sehingga siswa tidak dapat
35
36
mendengar penjelasan dari guru sedangkan interaksi antar siswa dengan guru dan
interaksi antar siswa dengan siswa pun tidak terjadi karena tidak ada pembagian
optimal terutama keaktifan saat merespon pertanyaan dari guru. Tidak ada satu
pun siswa yang menjawab pertanyaan ketika guru menanyakan materi pelajaran
yang telah dijelaskan dan siswa juga tidak berani untuk menanyakan materi
pelajaran yang belum dipahami bahkan ada beberapa siswa yang sampai saat ini
belum menghafal nama temannya akibat pandemi hingga sekolah tatap muka
berlangsung.
3. Siklus I
siklus I yaitu pada pertemuan I dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana
pada mata pelajaran IPS dan pada pertemuan II dilakukan evaluasi setelah
a. Perencanaan
difokuskan pada aktivitas belajar siswa. Tujuan pembelajaran agar semua siswa
b. Pelaksanaan
dengan tingkat prestasi yang berbeda-beda. Data kegiatan siswa diamati dengan
1) Kegiatan Awal
salam dan mengajak semua siswa untuk berdoa bersama, peneliti mengecek
2) Kegiatan Inti
tentang sumber energi. Setelah itu siswa diberitahu untuk membuka buku paket
di bumi untuk dikerjakan bersama-sama. Pada tahap ini masih banyak siswa yang
diskusi. Peneliti membimbing siswa untuk dapat bertukar ide dalam penyelesaian
soal.
mengutus satu siswa maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil kerja
kelompoknya. Pada mulanya siswa masih malu untuk maju ke depan kelas,
kemudian peneliti meminta ketua kelompok untuk maju ke depan kelas untuk
meminta siswa untuk mengomentari hasil kerja kelompok lain, namun hanya
Pada tahap selanjutnya peneliti bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
3) Kegiatan Akhir
c. Observasi
disiapkan. Hal-hal yang dicatat selama kegiatan observasi adalah keaktifan siswa
selama proses pembelajaran pada siklus I pertemuan I dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Indikator visual activity mendapat skor 1,33 dengan kriteria kurang baik. Indikator
40
oral activity mendapat skor 1,33 dengan kriteria kurang baik. Indikator listening
activity mendapat skor 2,33 dengan kriteria cukup baik. Indikator writing activity
mendapat skor 1,00 dengan kriteria kurang baik. Indikator mental activity
mendapat skor 1,33 dengan kriteria kurang baik. Indikator emotional activity
Indikator visual activity mendapat skor 1,67 dengan kriteria kurang baik. Indikator
oral activity mendapat skor 1,50 dengan kriteria kurang baik. Indikator listening
activity mendapat skor 2,00 dengan kriteria cukup baik. Indikator writing activity
mendapat skor 1,17 dengan kriteria kurang baik. Indikator mental activity
mendapat skor 1,67 dengan kriteria kurang baik. Indikator emotional activity
STAD yaitu indikator Visual Activity mendapat persentase 33,33% dengan kriteria
kurang aktif. Indikator Oral Activity mendapat persentase 33,33% dengan kriteria
25,00% dengan kriteria kurang aktif. Rata-rata keaktifan belajar siswa pada siklus
Activity mendapat persentase 41,67% dengan kriteria kurang aktif. Indikator Oral
cukup aktif. Rata-rata keaktifan belajar siswa pada siklus I pertemuan II adalah
4) Refleksi
keaktifan belajar siswa kurang aktif. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan
43
terhadap hasil rata-rata observasi keaktifan belajar siswa pertemuan I 34,72% dan
pertemuan II 37,50%.
kooperatif STAD yang diterapkan sangat membantu siswa dalam proses belajar.
STAD sangat membantu kami dalam bertukar pikiran dan menjawab soal yang
diberikan oleh guru namun kami masih malu untuk menyampaikan pendapat
karena takut jawaban yang diberikan akan salah. Begitu juga dengan siswa F dan
B yang mengatakan bahwa “kami termasuk siswa yang tidak terlalu aktif di kelas
kami bisa berdiskusi dengan teman-teman kelompok dan saling membantu dalam
menjawab soal.
pembagian kelompok belum sesuai tingkatan prestasi atau masih mengikuti abjad
sehingga sebagian besar kelompok yang belum aktif, siswa malas membaca, malu
pada siklus II. Upaya-upaya perbaikan pada siklus II yaitu peneliti selaku guru
memberikan penguatan kepada siswa, baik verbal maupun non verbal. Penguatan
verbal seperti acungan jempol atau tepuk tangan. Sedangkan penguatan non
supaya siswa lebih termotivasi untuk mendapatkan penguatan dari guru dan
44
bangga pada siswa yang lain. Peneliti selaku guru tetap memberikan motivasi
pada siswa untuk lebih semangat belajar. Selain itu peneliti selaku guru juga
belajar siswa sudah baik, tetapi masih perlu adanya peningkatan pada
pembelajaran. Oleh karena itu, perlu ditindak lanjuti dengan siklus II untuk
4. Siklus II
siklus II yaitu siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, pada awal
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I dan pada akhir siklus II
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
kegiatan peneliti terlebih dahulu guru memberikan motivasi kepada siswa dengan
cara memberikan kata-kata pujian dan bertanya kepada siswa mengenai materi
yang sebelumnya sudah diberikan. Pada pelaksanaan ini juga aktivitas siswa di
dalam kelas sangat meningkat karena guru membuat cara baru dengan
memberikan apresiasi kepada siswa berupa hadiah jika ada diantara setiap anggota
3) Observasi
disiapkan. Hal-hal yang dicatat selama kegiatan observasi adalah keaktifan siswa
siklus II yaitu Indikator visual activity mendapat skor 2,00 dengan kriteria cukup
baik. Indikator oral activity skor 2,33 dengan kriteria cukup baik. Indikator
listening activity mendapat skor 2,33 dengan kriteria cukup baik. Indikator writing
activity mendapat skor 1,17 dengan kriteria kurang baik. Indikator mental activity
47
mendapat skor 1,67 dengan kriteria kurang baik. Indikator emotional activity
siklus II yaitu Indikator visual activity mendapat skor 4,00 dengan kriteria sangat
baik. Indikator oral activity mendapat skor 3,33 dengan kriteria baik. Indikator
48
listening activity mendapat skor 4,00 dengan kriteria sangat baik. Indikator
writing activity mendapat skor 3,00 dengan kriteria baik. Indikator mental activity
mendapat skor 2,83 dengan kriteria cukup baik. Indikator emotional activity
STAD yaitu indikator visual activity mendapat persentase 50,00% dengan kriteria
kurang aktif. Indikator oral activity mendapat persentase 58,33% dengan kriteria
49
29,17% dengan kriteria kurang aktif. Rata-rata keaktifan belajar siswa pada siklus
activity mendapat persentase 100,00% dengan kriteria sangat aktif. Indikator oral
keaktifan belajar siswa pada siklus II pertemuan I adalah 84,03% dengan kriteria
sangat aktif.
4) Refleksi
dilakukan oleh guru, ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Oleh
50
karena itu tidak perlu melanjutkan pada siklus III karena sudah mencapai
indikator keberhasilan.
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan peningkatan untuk setiap indikator dapat
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Indikator visual activity pada siklus I
mencapai 33,33% dengan kriteria kurang aktif dan meningkat pada siklus II
100,00% dengan kriteria sangat aktif. Indikator oral activity pada siklus I
51
mencapai 33,33% dengan kriteria kurang aktif dan meningkat pada siklus II
83,33% dengan kriteria aktif. Indikator listening activity pada siklus I mencapai
58,33% dengan kriteria kurang aktif dan meningkat pada siklus II 100,00%
dengan kriteria sangat aktif. Indikator writing activity pada siklus I mencapai
25,00% dengan kriteria kurang aktif dan meningkat pada siklus II 75,00% dengan
kriteria aktif. Indikator mental activity pada siklus I mencapai 33,33% dengan
kriteria kurang aktif dan meningkat pada siklus II 70,83% dengan kriteria aktif
kurang aktif dan meningkat pada siklus II 75,00% dengan kriteria aktif. Rata-rata
persentase pada siklus I adalah 37,72% dengan kriteria kurang aktif dan pada
B. Pembahasan
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS. Hal ini dibuktikan
lembar observasi.
33,33% dengan kriteria kurang aktif karena pada siklus I pertemuan I masih
banyak siswa yang malas membaca serta ada sebagian siswa yang tidak
dengan kriteria sangat aktif karena pada siklus II pertemuan II guru menggunakan
mengamati gambar.
52
dengan kriteria kurang aktif karena terdapat banyak siswa yang tidak bertanya
saran serta tidak berdiskusi dengan teman kelompok dan meningkat pada siklus II
pertemuan kedua 83,33% dengan kriteria aktif karena pada siklus II pertemuan II
siswa telah berdiskusi dengan teman kelompoknya sehingga siswa berani untuk
mengeluarkan pendapat.
58,33% dengan kriteria kurang aktif karena kebanyakan siswa kurang menyimak
penjelasan dari guru serta siswa cenderung lebih asyik bermain dengan temannya
dan meningkat pada siklus II pertemuan kedua 100,00% dengan kriteria sangat
aktif karena pada siklus II pertemuan II siswa mendapat motivasi dari guru
25,00% dengan kriteria kurang aktif karena masih banyak siswa yang tidak
membuat catatan tentang materi pelajaran dengan alasan penjelasan guru terlalu
cepat dan meningkat pada siklus II pertemuan kedua 75,00% dengan kriteria aktif
karena pada siklus II pertemuan II siswa mendapat motivasi dari guru sehingga
diberikan guru.
33,33% dengan kriteria kurang aktif karena kebanyakan siswa memiliki kognitif
rendah sehingga belum mampu menanggapi pendapat dari guru atau temannya
dan meningkat pada siklus II pertemuan kedua 70,83% dengan kriteria aktif
53
karena pada siklus II pertemuan II siswa mendapat motivasi serta apresiasi dari
25,00% dengan kriteria kurang aktif karena terdapat beberapa siswa yang tidak
pertemuan kedua 75,00% dengan kriteria aktif karena pada siklus II pertemuan II
siswa mendapat apresiasi serta motivasi dari guru sehingga siswa lebih
aktif dan pada siklus II adalah sebesar 84,03% dengan kriteria sangat aktif. Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa ada peningkatan proses pembelajaran dari
berdasarkan tingkatan prestasi siswa dan pada siklus I pertemuan I tidak adanya
motivasi serta apresiasi yang diberikan oleh guru kepada siswa sehingga aktivitas
belajar siswa pada siklus I dikatakan kurang aktif namun ketika observasi
siswa menjadi sangat aktif karena telah dilakukan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan pada siklus II pertemuan II guru memberikan apresiasi
dan motivasi kepada siswa sehingga terjadi peningkatan tinggi pada aktivitas
belajar siswa.
observasi yaitu visual activity, oral activity, listening activity, writing activity,
54
mental activity, emotional activity. Menurut Sardiman (2011: 101) visual activity
tipe STAD menurut Julianto, dkk (2011: 19), menyatakan bahwa melalui model
dapat merubah peran guru yang selama ini sebagai sumber otoritas ilmu menjadi
fasilitator dan mediator yang kreatif dan inovatif. Hal terpenting dari
kelompok di mana siswa yang lebih tahu mengajari siswa yang belum tahu seperti
terdiri dari lima komponen utama dalam pembelajaran yaitu penyajian kelas,
55
terhadap kelompok.
apresiasi ini tidak hanya meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran tetapi
diajarkan untuk saling memotivasi, siswa dituntut untuk dapat bertukar pikiran
dengan temannya dalam memecahkan suatu masalah dan saling membantu dalam
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
tindakan kelas ini ditujukan kepada guru, siswa, dan sekolah. Saran tersebut dapat
Makassar memuat beberapa saran pada guru, siswa, dan sekolah yaitu sebagai
berikut:
56
57
yang mengajar kelas IV dengan karakteristik yang hampir sama dengan latar
penelitian ini.
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan aktif bertanya atau menanggapi
pertanyaan dari siswa lain atau guru. Selain itu, siswa juga harus
memperhatikan penjelasan guru dengan baik dan aktif bekerja sama dengan
Ahmad, A, Prasetya J.T. 2015. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka
Setia.
Anas, M. 2014 Alat Peraga dan Media Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Education.
58
59
Robert. E Slavin. 2021. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
60
61
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I Pertemuan I
Sekolah : SDN Batulaccu
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
kehadiran siswa
Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa
Mengkondisikan kelas agar lebih kondusif saat pembelajaran dimulai
Kegiatan Inti
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara homogen atau
sesuai abjad.
Siswa mengamati media pembelajaran tentang materi yang diajarkan
Guru mengajak siswa berdiskusi berkaitan tentang materi yang diajarkan
Siswa berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya dengan bimbingan
guru
62
Mengetahui
Kepala SDN Batulaccu
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
kehadiran siswa
Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa
Mengkondisikan kelas agar lebih kondusif saat pembelajaran dimulai
Kegiatan Inti
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara heterogen sesuai
tingkat prestasi masing-masing
Siswa mengamati media pembelajaran tentang materi yang diajarkan
Guru mengajak siswa berdiskusi berkaitan tentang materi yang diajarkan
Siswa berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya dengan bimbingan
guru
64
Mengetahui
Kepala SDN Batulaccu
Lampiran 2
Lembaran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Pertemuan I
Hasil Observasi Pertemuan I Siklus I
Rata-
No Nama Siswa Visual Oral Listening Writing Mental Emotional
Rata
Activity Activity Activity Activity Activity Activity
Akila
Nurkumaerah
Hairul
Asyam Al-
Muharram
1 Bintank Putra 1 1 2 1 1 1 1,17
Langit
Citra Lestari
Dhea Azzahra
Farhel
Abdullah
Feby Juliani
Khaliza Nur
Zahira
M. Arya
Saputra
2 M. Rendi 2 2 4 1 2 1 2,00
Saldi Said
Marwah
Syahidah
Melkyas
Abner. P
Muh. Alwi
Dahlan
Muh. Kahlil
Al-Gibran.T
Muh.
3 Muslimin. H 1 1 2 1 1 1 1,17
Muh. Nur
Rachmad. S
Muh. Reihan
Muh. Takbir
Risky
4 Muh. Zaki 1 1 2 1 2 1 1,33
66
Muhahammad
Rifai. A
Muhammad
Alif
Muhammad
Putra
Muhammad
Zulkifli
Nur Fitri
Nur Intan
Pertiwi
Nur Sakinah
Taufik
5 Nurhikma 2 2 2 1 1 1 1,50
Pratiwi
Nurul Apriliya
Rahmat
Reski Amelia
Rezky
Safira. R
Saifullah. S
Sakila
6 Siti Nur 1 1 2 1 1 1 1,17
Aliyah
Zalsabilah
Wulan Dari
Zahrawani
Rata-Rata 1,33 1,33 2,33 1,00 1,33 1,00
Pertemuan II
Hasil Observasi Pertemuan II Siklus I
Rata-
No Nama Siswa Visual Oral Listening Writing Mental Emotional
Rata
Activity Activity Activity Activity Activity Activity
Khaliza Nur
Zahira
Safira. R
1 1 1 2 1 1 1 1,17
Muh. Zaki
Muhammad
Alif
67
Rezky
Muhammad
Zulkifli
Marwah
Syahidah
Wulan Dari
Nurul Apriliya
Melkyas
2 2 1 2 1 2 1 1,50
Abner. P
Rahmat
Akila
Nurkumaerah
Hairul
Zahrawani
Nur Sakinah
Taufik
Bintank Putra
Langit
3 M. Arya 2 2 2 1 2 1 1,67
Saputra
Muhahammad
Rifai. A
Muh. Nur
Rachmad. S
Nurhikma
Pratiwi
Siti Nur
Aliyah
Zalsabilah
Nur Fitri
4 2 2 2 1 2 1 1,67
Muhammad
Putra
M. Rendi
Saldi Said
Muh. Kahlil
Al-Gibran.T
Citra Lestari
Nur Intan
5 Pertiwi 1 1 2 1 1 1 1,17
Saifullah. S
Muh.
68
Muslimin. H
Muh. Reihan
Muh. Takbir
Risky
Reski Amelia
Feby Juliani
Dhea Azzahra
Farhel
Abdullah
6 2 2 2 2 2 1 1,83
Muh. Alwi
Dahlan
Asyam Al-
Muharram
Sakila
Rata-rata 1,67 1,50 2,00 1,17 1,67 1,00
69
Lampiran 3
Lembaran Hasil Observasi Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa
Siklus I Pertemuan I
Aspek Keterangan
yang Indikator Kurang Cukup Sangat
diamati Baik
Baik Baik Baik
Visual activity
Siswa membaca materi
yang akan dipelajari, siswa
mengamati gambar dan
siswa mengambil 1,33
demonstrasi.
Oral activity
Siswa berdiskusi dengan
teman, siswa bertanya pada
guru, siswa mengeluarkan
pendapat, siswa
memberikan saran, dan, 1,33
siswa memberikan
pernyataan.
Listening activity
Siswa menyimak
penjelasan dari guru dan 2,33
mendengarkan percakapan.
Aktivitas
Writing activity
Belajar
Siswa membuat catatan
Siswa
tentang materi pelajaran,
menulis laporan, dan 1,00
membuat karangan.
Mental Activity
Siswa menanggapi
pendapat teman atau guru,
siswa mengerjakan tugas
dengan kemampuan 1,33
sendiri, siswa mengingat
materi pelajaran, dan siswa
menganalisis permasalahan.
Emotional activity
Siswa bersemangat dalam
mengikuti pelajaran, siswa
bergembira mengikuti 1,00
pelajaran, dan, siswa
berminat mengikuti
pelajaran.
70
Siklus I Pertemuan II
Aspek Keterangan
yang Indikator Kurang Cukup Sangat
diamati Baik
Baik Baik Baik
Visual activity
Siswa membaca materi
yang akan dipelajari,
siswa mengamati gambar 1,67
dan siswa mengambil
demonstrasi.
Oral activity
Siswa berdiskusi dengan
teman, siswa bertanya
pada guru, siswa
mengeluarkan pendapat,
siswa memberikan saran, 1,50
dan, siswa memberikan
pernyataan.
Listening activity
Siswa menyimak
penjelasan dari guru dan
mendengarkan 2,00
percakapan.
Aktivitas
Writing activity
Belajar
Siswa membuat catatan
Siswa
tentang materi pelajaran,
menulis laporan, dan 1,17
membuat karangan.
Mental Activity
Siswa menanggapi
pendapat teman atau guru,
siswa mengerjakan tugas
dengan kemampuan
sendiri, siswa mengingat
materi pelajaran, dan 1,67
siswa menganalisis
permasalahan.
Emotional activity Siswa
bersemangat dalam
mengikuti pelajaran,
siswa bergembira 1,00
mengikuti pelajaran, dan,
siswa berminat mengikuti
pelajaran.
71
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II Pertemuan I
Sekolah : SDN Batulaccu
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan tanya jawab siswa dapat menjelaskan pengertian Bhineka
Tunggal Ika dengan benar
Melalui pengamatan gambar siswa dapat menyebutkan keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia dengan tepat
Melalui pengamatan dan diskusi siswa dapat menyebutkan bentuk
keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia
B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan salam
Kelas dilanjutkan dengan berdoa menurut agama dan keyakinan masing-
masing
Bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya (Nasionalis)
Guru mengecek kesiapan diri siswa dengan mengisi lembar kehadiran
siswa, memeriksa kerapian pakaian dan posisi tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi belajar siswa dan memberikan apresiasi
dengan menanyakan ” Anak-anak, coba perhatikan tas kalian. Apakah tas
kalian sama? Sekarang coba perhatikan sepatu kalian. Apakah sama?
Tentu tidak kan? Nah itu semua karena kalian memiliki kesukaan yang
beragam. Sama seperti negeri kita Indonesia, memiliki keragaman yang
sangat banyak”
Kegiatan Inti
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 sampai
6 orang anggota secara heterogen menurut tingkat prestasi, jenis kelamin
dan suku.
72
Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari.
Guru memberi motivasi kepada siswa untuk terus belajar.
Salam dan doa penutup yang dipimpin oleh salah satu siswa
C. PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
Penilaian Pengetahuan : Bertanya dan memberikan jawaban
Penilaian Keterampilan : Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Mengetahui
Kepala SDN Batulaccu
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan tanya jawab siswa dapat menjelaskan pengertian Bhineka
Tunggal Ika dengan benar
Melalui pengamatan gambar siswa dapat menyebutkan keragaman suku
bangsa dan budaya di Indonesia dengan tepat
Melalui pengamatan dan diskusi siswa dapat menyebutkan bentuk
keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia
B. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru memberikan salam
Kelas dilanjutkan dengan berdoa menurut agama dan keyakinan masing-
masing
Bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya (Nasionalis)
Guru mengecek kesiapan diri siswa dengan mengisi lembar kehadiran
siswa, memeriksa kerapian pakaian dan posisi tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa serta akan memberikan
apresiasi kepada setiap anggota kelompok yang berani mengemukakan
pendapat, bertanya pada guru dan menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru.
Kegiatan Inti
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 sampai
6 orang anggota secara heterogen menurut tingkat prestasi, jenis kelamin
dan suku.
Guru menjelaskan jalannya pembelajaran STAD (kesepakatan
pembelajaran STAD).
74
Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari.
Guru memberi motivasi kepada siswa untuk terus belajar.
Salam dan doa penutup yang dipimpin oleh salah satu siswa
C. PENILAIAN
Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung
75
Mengetahui
Kepala SDN Batulaccu
Lampiran 5
Lembaran Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Pertemuan I
Hasil Observasi Pertemuan I Siklus II
Rata-
No Nama Siswa Visual Oral Listening Writing Mental Emotional
rata
activity activity activity activity Activity activity
Khaliza Nur
Zahira
Safira. R
Muh. Zaki
1 Muhammad 2 2 2 1 1 1 1,50
Alif
Rezky
Muhammad
Zulkifli
Marwah
Syahidah
Wulan Dari
Nurul
Apriliya
2 Melkyas 2 2 2 1 2 1 1,67
Abner. P
Rahmat
Akila
Nurkumaerah
Hairul
Zahrawani
Nur Sakinah
Taufik
Bintank Putra
Langit
3 M. Arya 2 2 2 1 2 1 1,67
Saputra
Muhahammad
Rifai. A
Muh. Nur
Rachmad. S
Nurhikma
4 2 3 2 1 2 1 1,83
Pratiwi
77
Siti Nur
Aliyah
Zalsabilah
Nur Fitri
Muhammad
Putra
M. Rendi
Saldi Said
Muh. Kahlil
Al-Gibran.T
Citra Lestari
Nur Intan
Pertiwi
Saifullah. S
5 Muh. 2 2 2 1 1 1 1,50
Muslimin. H
Muh. Reihan
Muh. Takbir
Risky
Reski Amelia
Feby Juliani
Dhea Azzahra
Farhel
Abdullah
6 2 3 4 2 2 2 2,50
Muh. Alwi
Dahlan
Asyam Al-
Muharram
Sakila
Rata-rata 2,00 2,33 2,33 1,17 1,67 1,17
Pertemuan II
Rata-
Hasil Observasi Pertemuan II Siklus II
rata
No Nama Siswa
Visual Oral Listening Writing Mental Emotional
activity activity activity activity Activity activity
Khaliza Nur
1 Zahira 4 3 4 2 2 2 2,83
Safira. R
78
Muh. Zaki
Muhammad
Alif
Rezky
Muhammad
Zulkifli
Marwah
Syahidah
Wulan Dari
Nurul
Apriliya
2 Melkyas 4 3 4 4 3 4 3,67
Abner. P
Rahmat
Akila
Nurkumaerah
Hairul
Zahrawani
Nur Sakinah
Taufik
Bintank Putra
Langit
3 M. Arya 4 3 4 2 3 2 3,00
Saputra
Muhahammad
Rifai. A
Muh. Nur
Rachmad. S
Nurhikma
Pratiwi
Siti Nur
Aliyah
Zalsabilah
Nur Fitri
4 4 4 4 4 3 4 3,83
Muhammad
Putra
M. Rendi
Saldi Said
Muh. Kahlil
Al-Gibran.T
5 Citra Lestari 4 3 4 2 2 2 2,83
79
Nur Intan
Pertiwi
Saifullah. S
Muh.
Muslimin. H
Muh. Reihan
Muh. Takbir
Risky
Reski Amelia
Feby Juliani
Dhea Azzahra
Farhel
Abdullah
6 4 4 4 4 4 4 4,00
Muh. Alwi
Dahlan
Asyam Al-
Muharram
Sakila
Rata-rata 4,00 3,33 4,00 3,00 2,83 3,00
80
Lampiran 6
Lembaran Hasil Observasi Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa
Siklus II Pertemuan I
Aspek Keterangan
yang Indikator Kurang Cukup Sangat
diamati Baik
Baik Baik Baik
Visual activity
Siswa membaca materi
yang akan dipelajari,
siswa mengamati gambar 2,00
dan siswa mengambil
demonstrasi.
Oral activity
Siswa berdiskusi
dengan teman, siswa
bertanya pada guru, siswa
mengeluarkan pendapat, 2,33
siswa memberikan saran,
dan, siswa memberikan
pernyataan.
Listening activity
Siswa menyimak
penjelasan dari guru dan
mendengarkan 2,33
percakapan.
Aktivitas
Writing activity
Belajar
Siswa membuat catatan
Siswa
tentang materi pelajaran,
menulis laporan, dan 1,17
membuat karangan.
Mental Activity
Siswa menanggapi
pendapat teman atau guru,
siswa mengerjakan tugas
dengan kemampuan
sendiri, siswa mengingat
materi pelajaran, dan 1,67
siswa menganalisis
permasalahan.
Emotional activity
Siswa bersemangat dalam
mengikuti pelajaran, 1,67
siswa bergembira
mengikuti pelajaran, dan,
siswa berminat mengikuti
pelajaran.
81
Siklus II Pertemuan II
Keterangan
Aspek
Indikator Kurang Cukup Sangat
yang Baik
diamati Baik Baik Baik
Visual activity Siswa
membaca materi yang
akan dipelajari, siswa 4,00
mengamati gambar dan
siswa mengambil
demonstrasi.
Oral activity
Siswa berdiskusi dengan
teman, siswa bertanya
pada guru, siswa 3,33
mengeluarkan pendapat,
siswa memberikan saran,
dan, siswa memberikan
pernyataan.
Listening activity Siswa
menyimak penjelasan
dari guru dan 4,00
mendengarkan
percakapan.
Writing activity
Aktivitas
Siswa membuat catatan
Belajar
tentang materi pelajaran,
Siswa 3,00
menulis laporan, dan
membuat karangan.
Mental Activity
Siswa menanggapi
pendapat teman atau
guru, siswa mengerjakan
tugas dengan
kemampuan sendiri, 2,83
siswa mengingat materi
pelajaran, dan siswa
menganalisis
permasalahan.
Emotional activity
Siswa bersemangat
dalam mengikuti
pelajaran, siswa 3,00
bergembira mengikuti
pelajaran, dan, siswa
berminat mengikuti
pelajaran.
82
Lampiran 7
Surat Permohonan Izin Peneliti
83
Lampiran 8
Surat Keterangan Telah Meneliti
84
Lampiran 9
Dokumentasi
Pembagian kelompok
Perwakilan satu anggota maju ke depan kelas untuk menjelaskan hasil kerja
kelompoknya
86
formal di SD Negeri Kenarilang pada tahun 2005 dan tamat pada tahun 2011.
Tahun 2011 terdaftar sebagai pelajar di SMP Negeri Likwatang dan tamat pada
Kalabahi pada tahun 2017. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan di
perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa PGSD Fakultas keguruan dan
87