Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

KEBIASAAN GEMAR MEMBACA SISWA KELAS III


SDN 03 PENAGAN RATU TAHUN 2023/2024

Dosen Pengampu : Drs. Elizar, M.Pd

Disusun oleh :

WAHYUNI SUKMA WATI


2286206034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI
LAMPUNG UTARA
2023/2024
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan
bimbingannya sehingga penyusunan penelitian “Kebiasaan Membaca Siswa Kelas
III SDN 03 Penagan Ratu Studi” dapat terselesaikan dengan sukses. Makalah
penelitian ini diserahkan sebagai tugas individu untuk menyelesaikan tugas tengah
semester pada Mata Kuliah Pelatihan Metode Kualitatif pada Program Penelitian
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Keberhasilan penyusunan penelitian ini tidak terlepas dari dukungan
penulis.Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dra.Elizar M.pd yang saya
hormati dan seluruh teman-teman atas dukungan dan dorongannya hingga dapat
menyelesaikan proposal ini.
Semoga Allah SWT membalas semua pihak yang mendukung pelaku.
Selain itu, penulis menyadari bahwa karya ini masih banyak kekurangannya,
penulis mengharapkan masukan dan kritik yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan penelitian selanjutnya, semoga karya ini bermanfaat.
Kotabumi, November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................1
1.2 Fokus Penelitian .................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah ..............................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian ...............................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori........................................................................................................4
2.1.1 Hakikat Membaca ...........................................................................................4
2.1.2 Macam-Macam Membaca ...............................................................................5
2.2 Kegiatan Membaca di Sekolah Dasar................................................................. 6
2.3 Menumbuhkan Kebiasaan Gemar Membaca......................................................9
2.4 Peran dan Fungsi Guru dalam Kebiasaan Gemar Membaca .............................10
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ..............................................................................................12
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................12
3.3 Sumber Data ......................................................................................................12
3.4 Instrumen Penelitian ..........................................................................................13
3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................13
3.6 Uji Keabsahan Data............................................................................................14
3.7 Teknik Analisis Data .........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memengaruhi
banyak aspek kehidupan, termasuk pendidikan di Indonesia. Dalam Undang-
undang Republik Indonesia no. 20 Tahun 2003, pendidikan di Indonesia
diarahkan untuk menciptakan suasana belajar yang mendukung pengembangan
beragam aspek kemampuan siswa. Namun, menghadapi perubahan zaman dan
globalisasi adalah tantangan yang kompleks. Pengembangan kurikulum,
pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, serta persiapan guru dan siswa
untuk menghadapi perkembangan baru dalam pendidikan menjadi fokus
penting.
Selain itu, menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif,
berorientasi pada karakter, dan mempromosikan kecerdasan tidak hanya dalam
hal akademik tetapi juga aspek lainnya adalah langkah penting.Pendidikan
adalah fondasi penting bagi kemajuan masyarakat dan negara. Oleh karena itu,
keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, guru, siswa, dan
masyarakat, sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan dan memastikan
pendidikan yang berkualitas di era yang terus berubah ini. Era globalisasi ini,
akses cepat terhadap informasi sangat penting. Namun, penting untuk diingat
bahwa kegiatan membaca tetap memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan literasi dan pengetahuan. Buku teks dan literasi seharusnya
diajarkan sejak dini dalam pendidikan dasar untuk membantu generasi muda
mengembangkan keterampilan membaca yang kuat.
Penggunaan perangkat audio visual memang telah meningkat, tetapi ini
tidak harus menjadi pengganti membaca. Keduanya dapat berjalan
berdampingan. Membaca memberikan kemampuan untuk memahami informasi
secara mendalam, mengembangkan pemikiran kritis, dan memperluas
kosakata. Sementara perangkat audio visual dapat memberikan wawasan visual
yang kuat, membaca tetap merupakan cara penting untuk memahami informasi

4
yang lebih mendalam dan reflektif. Penting bagi pendidik dan orang tua untuk
mendorong minat literasi pada generasi muda dan memberikan akses yang
cukup ke buku dan bahan bacaan yang relevan. Dengan pendekatan yang
seimbang antara media audio visual dan literasi, kita dapat membantu generasi
baru menghadapi era globalisasi dengan lebih baik.
Membaca adalah suatu proses penting untuk memahami pesan dalam
tulisan dan merupakan awal dari perolehan pengetahuan. Kemampuan
membaca merupakan fondasi untuk mempelajari segala pengetahuan di dunia.
Dengan membaca, kita menjaga rantai pengetahuan dan mengembangkan
kemampuan intelektual kita. Mata Saluran yang terdiri dari mendengar,
membaca, dan melihat, memainkan peran penting dalam memperluas
pemahaman kita. Membaca buku dapat menjadi kebiasaan yang mendalam dan
bahkan menjadi budaya yang bernilai.
Budaya lisan dan tradisi cerita rakyat memainkan peran penting dalam
masyarakat Indonesia. Mitos, legenda, hikayat, dan cerita rakyat tidak hanya
melestarikan warisan budaya, tetapi juga mengandung nilai-nilai dan pelajaran
yang berharga. Namun, penting juga untuk mempromosikan budaya membaca
di Indonesia karena membaca adalah jendela dunia yang membuka akses ke
pengetahuan yang lebih luas. Peningkatan minat membaca di masyarakat dapat
membantu memperluas wawasan, meningkatkan literasi, dan memajukan
masyarakat (Suprapto, 2013)..
Ini adalah langkah penting menuju kesejahteraan dan perkembangan di
masa depan. Memiliki keseimbangan antara budaya lisan dan membaca adalah
suatu keharusan untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
holistik.
1.2 Fokus Penelitian
Melihat permasalahan tersebut maka riset ini difokuskan pada :
1. Meneliti sejauh mana siswa kelas III menunjukkan minat dalam membaca
buku dan materi bacaan lainnya.
2. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kegemaran membaca siswa,
seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan media.

5
3. Mengidentifikasi apakah tersedia bahan bacaan yang mencukupi dan
menarik untuk siswa di sekolah
4. Menilai metode pengajaran yang digunakan di sekolah dan sejauh mana
metode ini mendorong minat membaca siswa
5. Meneliti dampak positif kebiasaan membaca terhadap perkembangan siswa,
seperti peningkatan kemampuan membaca, pemahaman, dan pengetahuan
umum.
Dengan menjalani penelitian ini, dapat mengidentifikasi area yang perlu
ditingkatkan dan mengembangkan strategi yang sesuai untuk meningkatkan
kegemaran membaca siswa kelas III di SDN 03 Penagan Ratu pada tahun
ajaran 2023/2024.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam riset ini adalah :
1. Bagaimana cara meningkatkan kebiasaan membaca siswa kelas III SDN 03
Penagan Ratu?
2. Bagaimana kendala yang dihadapi siswa akibat rendahnya minat membaca
pada siswa kelas III SD 03 Penagan Ratu?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara meningkatkan kebiasaan membaca siswa kelas III
SDN 03 Penagan Ratu
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi siswa akibat rendahnya minat
membaca pada siswa kelas III SD 03 Penagan Ratu
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian tentang kebiasaan gemar membaca siswa kelas III di SDN 03
Penagan Ratu tahun 2023/2024 dapat memberikan manfaat yang beragam
bagi guru dan siswa, antara lain:
Manfaat bagi guru:
1. Penelitian ini dapat membantu guru dalam memahami minat baca siswa
kelas III, sehingga mereka dapat merancang pembelajaran yang lebih
sesuai dengan minat dan kebutuhan siswaa

6
2. Hasil penelitian ini bisa menjadi dasar bagi guru dan sekolah untuk
memperbaiki kurikulum dan program literasi, sehingga lebih
mengakomodasi kebutuhan siswa dalam pengembangan kebiasaan
membaca.
3. Dengan memahami tingkat kegemaran membaca siswa, guru dapat
mengukur sejauh mana program literasi telah efektif, dan jika diperlukan,
melakukan perbaikan untuk meningkatkan hasil pembelajaran.
Manfaat bagi siswa:
1. Siswa yang memiliki minat baca yang kuat akan lebih termotivasi untuk
membaca dan mengeksplorasi berbagai jenis literatur, yang pada
gilirannya dapat meningkatkan kemampuan membaca mereka
2. Dengan membaca lebih banyak, siswa dapat memperluas wawasan mereka
dan memperdalam pemahaman terhadap berbagai topik, yang akan
berguna dalam pembelajaran mereka.
3. Kebiasaan membaca yang baik juga cenderung meningkatkan kemampuan
berbicara dan menulis siswa, karena mereka akan terpapar dengan
beragam kosakata dan gaya penulisan.
Jadi, penelitian ini dapat memberikan wawasan berharga kepada guru dan
memberikan manfaat jangka panjang bagi perkembangan literasi siswa di
SDN 03 Penagan Ratu tahun 2023/2024.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Pada bagian ini akan dijelaskan kebiasaan membaca siswa yang gemar
membaca, minat khusus siswa yang gemar membaca pada mata pelajaran
berikut, dan kendala yang dihadapi guru dalam mengajarkan kebiasaan
membaca siswa, serta cara guru menerapkan metode tersebut.dalam
mengajarkan kebiasaan membaca kepada siswa kelas III SDN 03 PENAGAN
RATU.
2.1.1 Hakikat Membaca
Membaca adalah keterampilan penting yang harus dikuasai oleh setiap
individu. Ini adalah proses di mana pembaca mengonsumsi teks tertulis
untuk memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan
memahami makna teks yang dibaca, seseorang dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman mereka tentang berbagai topik Tarigan (2008:
7). Membaca adalah suatu kegiatan di mana seseorang membaca dan
memproses teks tertulis untuk memahami pesan atau informasi yang
disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. Keterampilan membaca
melibatkan pemahaman, interpretasi, dan analisis terhadap teks yang dibaca.
(Tampubolon, 1987: 6).
Dalam membaca, seseorang secara tidak langsung mengumpulkan
kata-kata untuk menghubungkan makna dan arah bacaannya, sehingga
pembaca dapat menyimpulkan sesuatu dengan penalaran sendiri. Dalam
perspektif linguistik, membaca melibatkan proses recoding (pencatatan) dan
decoding (penguraian kode), yang berbeda dari berbicara dan menulis yang
lebih fokus pada pengkodean. Salah satu aspek decoding dalam membaca
adalah menghubungkan kata-kata tertulis dengan makna bahasa lisan, yang
mencakup konversi huruf tertulis/cetak menjadi bunyi yang bermakna.
Proses ini memungkinkan seseorang untuk memahami teks yang
dibaca dan mengurai informasi yang disampaikan oleh penulis. Saat
membaca, seseorang secara tidak langsung mengumpulkan setiap kata untuk

8
menghubungkan makna dan arah bacaannya sehingga pembaca akhirnya
dapat menyimpulkan sesuatu dengan penalarannya sendiriDari sudut
pandang linguistik, membaca merupakan suatu proses recoding dan
decoding (suatu proses pencatatan dan penguraian kode), berbeda dengan
berbicara dan menulis yang justru melibatkan pengkodean (Tarigan, 1984 :
8).
Dengan menggambarkan prinsip dasar membaca dengan baik.
Membaca melibatkan pemahaman makna yang terkandung dalam teks
melalui penggunaan struktur internal bahasa, seperti tata bahasa, kosakata,
dan konteks, untuk menafsirkan struktur eksternal berupa kata-kata dalam
teks. Kemampuan intuitif untuk memahami makna ini penting dalam proses
membaca dan membantu seseorang untuk meresapi pesan yang disampaikan
dalam teks.
2.1.2Macam-Macam Membaca
Membaca ekstensif dan membaca intensif adalah dua pendekatan
yang berbeda dalam proses membaca:
1. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah ketika seseorang membaca secara luas
dengan tujuan untuk memahami ide-ide umum, konsep, atau informasi
dalam sebuah teks. Fokusnya adalah pada pemahaman keseluruhan teks
daripada detail-detail spesifik. Biasanya, membaca ekstensif melibatkan
membaca bahan yang lebih luas seperti artikel, buku, atau berita untuk
tujuan umum atau hiburan. Kecepatan membaca lebih tinggi dalam
membaca ekstensif, dan pembaca sering melompati bagian-bagian yang
kurang relevan.
2. Membaca Intensif
Membaca intensif adalah ketika seseorang membaca dengan fokus
yang mendalam untuk memahami detail-detail spesifik dan mendalam
dalam teks Fokusnya adalah pada analisis, pemahaman mendalam, dan
memecah teks menjadi komponen-komponen yang lebih kecil. Biasanya,
membaca intensif terjadi dalam konteks akademik atau penelitian, di

9
mana pemahaman yang mendalam diperlukan Kecepatan membaca lebih
lambat dalam membaca intensif, dan pembaca cenderung untuk merinci
dan setiap bagian teks. Pilihan antara membaca ekstensif dan intensif
tergantung pada tujuan membaca Anda. Membaca ekstensif cocok untuk
mendapatkan pemahaman umum tentang topik, sementara membaca
intensif penting untuk menggali detail dan informasi yang lebih
mendalam. Jenis membaca terbagi atas :
a. Membaca investigatif adalah metode membaca yang melibatkan
penelitian terlebih dahulu tentang materi yang akan dibaca. Ini
termasuk melihat judul-judul buku terkait, meninjau diagram atau
tabel yang relevan, dan mencari informasi tambahan sebelum
membaca lebih dalam. Tujuannya adalah untuk memahami dengan
baik materi yang akan dibaca dan mempersiapkan diri dengan
informasi pendahuluan.
b. Skimming adalah metode membaca yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran umum atau rangkuman cepat dari suatu teks.
Saat melakukan skimming, pembaca membaca cepat melalui teks,
melihat subjudul, mungkin membaca paragraf pertama atau terakhir,
dan mencari kata kunci atau informasi penting. Ini membantu
pembaca mengidentifikasi poin-poin utama tanpa membaca setiap
kata.
c. Surface reading adalah jenis membaca yang fokus pada pemahaman
dasar dari isi teks. Dalam surface reading, pembaca membaca
dengan cermat dan mencoba memahami konten teks, tetapi tidak
selalu membaca setiap kata atau detail dengan sangat mendalam.
Tujuan surface reading adalah untuk memahami pesan umum dari
teks tanpa menyelami setiap rincian (Dedi Holden Simbolo, 2022).
Setiap jenis membaca ini memiliki kegunaan yang berbeda tergantung
pada tujuan membaca dan tingkat pemahaman yang diinginkan.Berikut
ini teknik membaca antara lain :
1) Teknik Melewatkan Membaca

10
Ini adalah teknik membaca yang digunakan untuk mencari
informasi kunci dalam sebuah teks. Cara kerjanya adalah dengan
melihat cepat melalui teks untuk menemukan kata kunci atau frasa
yang relevan. Ini membantu Anda mendapatkan gambaran umum
tentang isi teks sebelum membaca lebih rinci
2) Teknik Membaca Wajah (Scanning) Membaca Senyap
Teknik ini melibatkan perambaan cepat melalui teks dengan
fokus mencari informasi tertentu seperti tanggal, nama, atau angka. Ini
digunakan ketika Anda tahu persis apa yang Anda cari dalam teks dan
ingin menemukannya dengan cepat tanpa membaca semua teks secara
menyeluruh. Kedua teknik ini berguna untuk menghemat waktu dan
efisien saat membaca, terutama ketika Anda harus mengekstrak
informasi kunci dari teks yang panjang.
2.2Kegiatan Membaca di Sekolah Dasar
1. Membaca Senyap
Ini adalah praktik membaca di mana siswa membaca teks secara
diam-diam dan pribadi. Ini membantu siswa meningkatkan pemahaman
dan konsentrasi mereka terhadap bacaan.
2. Membaca dan Mendengarkan Bersama
Kegiatan ini melibatkan siswa membaca teks secara bersamaan
sambil mendengarkan guru atau teman sekelas membacakan teks yang
sama. Ini membantu dalam membangun pemahaman kolaboratif dan
meningkatkan keterampilan mendengarkan (Agustinawaty, 2020)
3. Mendengarkan Guru Bercerita
Siswa mendengarkan guru bercerita atau menjelaskan konsep
tertentu. Ini membantu siswa memahami materi pelajaran dan
mendapatkan penjelasan yang lebih rinci.
4. Mendengarkan Siswa Bercerita
Siswa dapat berbagi cerita, laporan, atau presentasi mereka sendiri di
depan kelas. Ini mengembangkan kemampuan berbicara dan
mendengarkan siswa.

11
5. Menyimak Video Pembelajaran
Siswa menonton video yang berkaitan dengan materi pelajaran. Ini
bisa menjadi metode visual yang efektif untuk memahami konsep
6. Menyimak Berita Audio Visual
Siswa mendengarkan atau menonton berita atau liputan berita dalam
format audio visual. Ini membantu mereka memahami berita aktual dan
mengasah keterampilan pemahaman
7. Menyimak Berita Radio
Siswa mendengarkan berita yang disiarkan melalui radio. Ini adalah
cara untuk meningkatkan pemahaman berita dan mengasah keterampilan
mendengarkan.
8. Mersume Kegiatan di Hari Libur
Ini mungkin mencakup membaca dan memahami ulang materi yang
sudah dipelajari di sekolah selama hari libur. Ini membantu
mempertahankan pengetahuan dan pemahaman siswa (Maria Patrisia
Wau, 2023)
Semua kegiatan ini memiliki peran penting dalam pengembangan
keterampilan membaca, mendengarkan, dan pemahaman siswa di sekolah
2.3 Menumbuhkan Kebiasaan Gemar Membaca
Untuk menumbuhkan kebiasaan gemar membaca, berikut adalah
beberapa langkah yang dapat membantu. Jadwalkan waktu khusus setiap hari
untuk membaca. Ini bisa menjadi saat sebelum tidur, selama istirahat makan
siang, atau saat senggang lainnya. Temukan buku-buku yang sesuai dengan
minat dan tingkat bacaan. Bacaan yang nikmati akan membuat lebih
termotivasi untuk membaca (Bungin Burhan, 2016)..Buat daftar buku atau
materi bacaan yang ingin Anda selesaikan. Ini memberikan tujuan yang jelas
dan rasa pencapaian ketika Anda menyelesaikan buku-buku tersebut. Buat
ruang yang nyaman untuk membaca. Pastikan memiliki pencahayaan yang
cukup, kursi yang nyaman, dan sedikit gangguan. Bergabung dengan kelompok
pembacaan atau klub buku di sekolah atau di komunitas. Ini memberikan
kesempatan untuk berdiskusi tentang buku-buku yang dibaca dan mendapatkan

12
rekomendasi dari orang lain. Cobalah membaca berbagai jenis materi,
termasuk buku fiksi, non-fiksi, majalah, artikel, dan lainnya. Ini memperluas
wawasan dan minat.
Ajak teman-teman atau anggota keluarga untuk membaca bersama atau
berbicara tentang buku-buku yang Anda baca. Ini bisa menjadi kegiatan yang
lebih menyenangkan dan memotivasi. Jika suka teknologi, pertimbangkan
untuk menggunakan aplikasi membaca atau perangkat elektronik seperti e-
reader untuk mengakses buku-buku digital. Tentukan target jumlah halaman
atau waktu yang ingin Anda habiskan untuk membaca setiap hari atau minggu.
Ini membantu memelihara kedisiplinan. Ingatlah bahwa membaca adalah
kegiatan yang berkembang seiring waktu. Jika Anda tidak menyukai buku
tertentu, tidak masalah. Cobalah buku lain. Yang terpenting adalah terus
membaca. Dengan konsistensi dan kesabaran, dapat menumbuhkan kebiasaan
membaca yang bermanfaat dan mendukung perkembangan pribadi Anda.
2.4Peran dan Fungsi Guru dalam Kebiasaan Gemar Membaca
Peran dan fungsi guru dalam mengembangkan kebiasaan gemar
membaca sangat penting. Berikut beberapa peran dan fungsi guru dalam hal
ini:
1. Guru harus menjadi teladan dan mendorong minat membaca di antara siswa.
Mereka dapat berbagi pengalaman membaca pribadi mereka dan
memberikan rekomendasi buku yang menarik (Rhomiy Handican, 2023) .
2. Guru harus menyediakan akses yang cukup ke berbagai jenis bahan bacaan
di kelas, seperti buku-buku, majalah, dan surat kabar. Mereka juga dapat
mengajak siswa ke perpustakaan dan membantu memilih bahan bacaan yang
sesuai.
3. Guru dapat mengalokasikan waktu dalam jadwal pelajaran untuk membaca.
Ini dapat dilakukan sebagai sesi membaca bersama atau mengizinkan siswa
membaca secara mandiri.
4. Guru dapat mengadakan diskusi tentang buku yang telah dibaca oleh siswa.
Ini membantu siswa untuk memahami buku dengan lebih mendalam dan
berbagi pandangan mereka.

13
5. Guru dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kritis dalam
membaca, seperti analisis, pemahaman, dan sintesis. Ini akan membantu
siswa merespons buku dengan lebih baik.
6. Guru dapat memberikan tantangan membaca dengan cara menetapkan target
bacaan atau mengadakan kontes membaca di kelas. Ini bisa menjadi
motivasi tambahan
7. Guru harus siap memberikan dukungan kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam membaca. Mereka dapat memberikan bimbingan tambahan
atau merespons pertanyaan siswa.
8. Guru harus memperkenalkan siswa pada berbagai genre bacaan, termasuk
fiksi, non-fiksi, puisi, dan lainnya. Ini membantu siswa menemukan minat
mereka sendiri
9. Guru dapat mengukur kemajuan siswa dalam membaca dan memberikan
umpan balik yang konstruktif untuk membantu siswa meningkatkan
keterampilan membaca mereka
10. Guru dapat merangsang imajinasi siswa melalui membaca cerita fiksi, dan
mengembangkan kreativitas siswa dengan mendiskusikan cara mereka
menggambarkan cerita tersebut.
Dengan peran dan fungsi ini, guru dapat berperan penting dalam membantu
siswa mengembangkan kebiasaan membaca yang positif dan berkelanjutan.

14
BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan Penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berfokus pada pengumpulan data deskriptif dalam bentuk lisan atau
tulisan dan penafsiran data tersebut. Metode ini melibatkan pemahaman,
analisis, dan interpretasi tentang makna, pengertian, konsep, ciri-ciri, gejala,
serta simbol yang terkait dengan fenomena yang diteliti.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi dimana penelitian ini dilakukan di SDN 03 Penagan Ratu,
Kotabumi Lampung Utara yang beralamat Dusun Penagan Jaya, Desa
Penagan Ratu, Kec.Abung Timur, Kab. Lampung Utara, Prov. Lampung.
2.Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu pada bulan Oktober
semester ganjil tahun ajaran 2023/2024.
3.3 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama:
data primer dan data sekunder. Berikut penjelasan singkat tentang keduanya:
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti dari sumber asli atau pertama. Ini berarti peneliti terlibat secara
aktif dalam pengumpulan data. Contoh data primer meliputi wawancara,
survei, observasi lapangan, eksperimen, studi kasus, dan pengamatan
langsung. Keuntungan data primer adalah bahwa peneliti memiliki kontrol
penuh terhadap proses pengumpulan data, yang memungkinkan mereka
untuk merancang instrumen pengumpulan data sesuai dengan tujuan
penelitian.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah
ada dan telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya.** Peneliti tidak

15
terlibat dalam pengumpulan data ini. Contoh data sekunder meliputi
laporan pemerintah, publikasi akademis, database, arsip sejarah, dan
literatur yang sudah ada. Keuntungan data sekunder adalah ketersediaan
data yang lebih cepat dan potensial untuk menghemat waktu dan biaya
karena tidak perlu melakukan pengumpulan data sendiri.
Dalam banyak penelitian, peneliti sering menggunakan kombinasi data primer
dan sekunder untuk mencapai tujuan penelitian mereka. Kedua jenis data ini
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan antara
keduanya tergantung pada konteks penelitian, tujuan, dan sumber daya yang
tersedia.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian kualitatif adalah alat atau teknik yang digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data kualitatif. Instrumen-instrumen ini
dirancang untuk memahami dan menggali makna, pemahaman, serta konteks
dalam suatu fenomena.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data:
1. Wawancara
Wawancara adalah salah satu instrumen utama dalam penelitian
kualitatif. Peneliti berbicara langsung dengan responden atau peserta
penelitian untuk diteliti. Pedoman wawancara adalah daftar pertanyaan
atau tema yang membantu peneliti dalam mengarahkan wawancara. Ini
memberikan struktur tetapi memungkinkan fleksibilitas dalam
pengumpulan data.
2. Observasi
Observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap perilaku,
situasi, atau konteks tertentu. Peneliti mencatat apa yang mereka lihat dan
saksikan. Catatan lapangan adalah catatan tertulis yang dibuat oleh peneliti
selama observasi atau kegiatan lapangan lainnya. Ini bisa mencakup
deskripsi detail, reaksi, dan refleksi peneliti.

16
3. Studi Dokumen
Studi dokumen melibatkan analisis dokumen tertulis, seperti surat,
memo, laporan, atau arsip sejarah. Dokumen ini digunakan sebagai sumber
data untuk memahami konteks atau kejadian tertentu.
3.6 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data, dalam konteks penelitian, merujuk pada langkah-
langkah yang dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan
adalah akurat, kredibel, dan dapat dipercaya. Dalam penelitian kualitatif, ada
beberapa cara untuk menguji keabsahan data. Berikut beberapa metode yang
umum digunakan: Triangulasi adalah sebuah pendekatan dalam penelitian
yang mengacu pada penggunaan berbagai metode, sumber, dan waktu untuk
memastikan keabsahan dan keandalan temuan penelitian. Triangulasi
digunakan untuk mengonfirmasi dan memverifikasi hasil penelitian dengan
berbagai cara. Ada tiga jenis triangulasi yang umum digunakan:
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber melibatkan pengumpulan data dari berbagai
sumber atau informan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk
membandingkan, memverifikasi, atau mengkonfirmasi temuan penelitian
dengan memeriksa apakah data yang diperoleh dari berbagai sumber
sesuai atau konsisten. Contoh: Dalam penelitian kualitatif, peneliti
mungkin mengumpulkan data dari wawancara dengan peserta, observasi
lapangan, dan analisis dokumen untuk menguji keabsahan temuan.
2. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Triangulasi teknik pengumpulan data melibatkan penggunaan
berbagai metode atau teknik pengumpulan data. Peneliti mengumpulkan
data dengan berbagai cara untuk memastikan bahwa temuan konsisten dan
dapat dipercaya. Contoh: Selain wawancara, peneliti juga dapat
menggunakan observasi dan studi dokumen untuk mengumpulkan data,
kemudian membandingkan temuan dari ketiga metode ini.

17
3. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu melibatkan pengumpulan data pada waktu yang
berbeda dalam penelitian. Ini dapat digunakan untuk memahami
perubahan atau evolusi fenomena yang diteliti seiring waktu. Contoh:
Peneliti mungkin mengumpulkan data sebelum, selama, dan setelah
implementasi program untuk memahami dampak program tersebut
sepanjang waktu.
Penggunaan triangulasi dalam penelitian membantu meningkatkan keandalan
dan keabsahan temuan dengan mengurangi bias dan memastikan bahwa
temuan didukung oleh bukti yang kuat. Ini juga memberikan pemahaman
yang lebih komprehensif tentang fenomena yang diteliti dengan
menggabungkan berbagai sudut pandang dan pendekatan.
3.6Teknik Analisis Data
Penelitian yang penulis lakukan menggunakan metode analisis deskriptif
kualitatif yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan di tempat kejadian
baik dari wawancara, observasi maupun dokumen, kemudian menganalisis
dan menarik kesimpulan.Argumentasinya didasarkan pada metode analisis
induktif. Kemudian suatu pola berkembang, hubungan-hubungan tertentu
menjadi hipotesis. Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif umumnya
melibatkan empat tahap utama:
1. Pengumpulan Data
Tahap awal adalah pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti
wawancara, observasi, studi dokumen, atau catatan lapangan. Data ini
adalah bahan mentah yang akan dianalisis.
2. Reduksi Data
Setelah data terkumpul, peneliti melakukan reduksi data, yang
melibatkan pengurangan kompleksitas data. Hal ini mencakup penyortiran,
pembersihan, pemilihan, dan pengorganisasian data agar lebih mudah
dikelola dan dianalisis.

18
3. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data adalah langkah di mana peneliti menyusun data yang
telah direduksi menjadi bentuk yang lebih komprehensif. Ini sering
melibatkan pembuatan tabel, grafik, atau konsep-konsep visual lainnya
yang membantu dalam memahami pola dan temuan dalam data.
4. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)
Tahap akhir adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Peneliti
menganalisis data yang telah direduksi dan disajikan untuk
mengembangkan temuan penelitian. Ini melibatkan interpretasi data,
mengidentifikasi tema-tema, membuat generalisasi, dan merumuskan
kesimpulan berdasarkan data.
Penting untuk dicatat bahwa analisis data dalam penelitian kualitatif adalah
proses yang iteratif dan kadang-kadang melibatkan kembali ke tahap
sebelumnya atau mengumpulkan data tambahan jika diperlukan untuk
memahami fenomena yang diteliti dengan lebih mendalam. Proses analisis
data dalam penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk menggali
makna, pola, dan konteks dari data yang diperoleh.

19
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. (2016). Membaca Literasi. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.
Darwata, Siti Riva, and Rhomiy Handican. (2023) “Persepsi Siswa Terhadap
Penggunaan Media Audio- Visual Pada Pembelajaran Matematika” 3 (1):
372–383.
Kero, Maria Alfonsa, Maria Melania, Yolenta Varista, Dimas Qondias, and Maria
Patrisia Wau. (2023) “Mplementasi Media Audio Visual Terhadap Kegiatan
Membaca Siswa Sekolah Dasar.” Mimbar PGSD Flobamorata 1 (3): 100–
108.
Lasau, Agustinawaty. (2020). “Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Index Card Match Berbantuan Media Audio Visual Pada Kelas Iii A
Sdn 016 Tarakan Tipe Index Card Match Berbantuan Media Audio Visual
Pada Kelas Iii A Sdn 016 Tarakan.” Jurnal Edukasi 2 (1): 1–18.
Meliala, Annisa Br, Dedi Holden Simbolo (2022). “Pengaruh Penggunaan Media
Audio Visual Terhadap Membaca Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Dikelas Iv
Sd Negeri ” 1 (1): 1–8.
Mulyana, Deddy.(2017). Kegiatan Membaca Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Suprapto.(2013). Tujuan Dan Fungsi Membaca. Jakarta: Kencana.

20

Anda mungkin juga menyukai