Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TRANSAKSI BISNIS DENGAN ALAT KOMUNIKASI MODERN


Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah
Etika Bisnis Islam

Dosen Pengampu : Zulaikah, M.E

Disusun Oleh :

1. Herani Ameliana Irawan (2151040068)


2. Javier Ivana (2151040086)
3. Lailatul Fadhilah (2151040057)
4. Muhammad Fathurohman (2151040330)

JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah Yang Maha Esa atas berkat
anugerah terindahnya sehingga saya dapat terselesainya makalah ini dengan
baik, walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini membahas
mengenai “Transaksi Bisnis Dengan Alat Komunikasi Modern”. Semoga
pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah
wawasan dan pengetahuannya. Dalam pembuatan makalah ini, tentunya tidak
terlepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu, kami ucapkan terimakasih kepada
1. Ibu Zulaikah, M.E selaku dosen pengampu mata kuliah
2. Orang tua dan teman-teman yang telah membantu dan mendukung
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Walaupun dalam penulisan makalah ini terdapat banyak salah dalam
penulisan, sehingga saya meminta maaf yang sebesarnya-besarnya atas
kekurangan makalah ini yang disengaja maupun tidak sengaja sehingga sangat
diperlukannya saran dan kritikan yang membangun untuk menjadi lebih baik
dalam perbaikan makalah.
Bandar Lampung, November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi E-Commerce.............................................................................4
B. Macam-macam E-Commerce.................................................................4
C. Komponen E-Commerce........................................................................9
D. Kualitas Informasi.................................................................................10
E. Kemudahan............................................................................................12
F. Transaksi Bisnis dengan Alat Komunikasi Modern.............................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................15
B. Saran......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era digital, kunci keberhasilan perusahaan dalam menghadapi
persainganyang sangat kompetitif ini terletak pada pemanfaatan teknologi
informasi dan teknologi komunikasi. Salah satunya adalah penggunaan sistem
online padaperusahaan sebagai media promosi. Promosi adalah aktivitas
mengkomunikasikan dan menyampaikan informasi mengenai produk kepada
konsumen, dan membujuk target konsumen untuk membeli produk. Apabila
sebuah perusahaan ingin mempromosikan produknya agar dikenal dan diminati
masyarakat luas, maka dapat melakukan promosi dengan cara diantaranya
melalui periklanan, publisitas, penjualan tatap muka dan juga bisa promosi
berbasis online. Promosi berbasis online sama dengan promosi pada umumnya,
namun promosi yang digunakan berbasis online memanfaatkan media internet.
Penggunaan media internet di dunia terus mengalami perkembangan
khususnya di indonesia. Jumlah pengguna internet di Indonesia mengalami
peningkatan yang sangat pesat dari 2.000.000 menjadi 73.000.000 dalam kurun
waktu 15 tahun (2000-2015) dan Indonesia kini berada di urutan ke delapan
dari 10 besar peringkat pengguna internet terbanyak di dunia setelah China,
India, Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Rusia, dan Nigeria. Haltersebut terjadi
karena dalam dunia maya, setiap individu dapat berinteraksi dengan individu
lainnya tanpa ada suatu pembatas yang menghalangi. Akibat
dariperkembangan teknologi internet ini menyebabkan terjadinya perubahan
budayadan pola perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang semula
bersifat tradisional menjadi semakin modern.
Di zaman modern ini, pengguna media elektronik banyak digunakan
sebagaisarana komunikasi maupun untuk menjalankan bisnis, salah satunya
denganmenggunakan media internet. Internet adalah suatu jaringan global yang
menggunakan standard umum untuk menghubungkan jutaan jaringan
yangberbeda. Internet memiliki banyak keuntungan, diantaranya jangkauan
sosial yanglebih luas, akses informasi yang luas dan biaya yang minim.

4
Dengan keuntungantersebut banyak perusahaan yang menggunakannya untuk
melakukan aktifitasseperti pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa,
dan lain sebagainyadengan menggunakan media elektronik. Aktifitas tersebut
sering disebut ecommerce.
E-commerce menjadi sebuah peluang yang membantu pelaku
usahameningkatkan ekonomi bisnisnya dalam skala industri, kecil, menengah,
maupunbesar. Dengan melibatkan internet, perusahaan lebih mudah
mempromosikanproduk dan jasanya kepada masyarakat tanpa halangan jarak
dan waktu danmelakukan transaksi bisnis dimana saja dan kapan saja selama
24 jam. Sehinggamasyarakat lebih banyak berbelanja via online, tidak lain hal
ini dikarenakanberbelanja via online menawarkan manfaat, mulai dari efisiensi
ruang, waktu, hingga tenaga.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini tersusun dari beberapa pernyataan utama, yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimana definisi e-commerce?
2. Bagaimana macam-macam e-commerce?
3. Bagaimana komponen e-commerce?
4. Bagaimana kualitas informasi?
5. Bagaimana kemudahan?
6. Bagaimana transaksi bisnis dengan alat komunikasi modern?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi e-commerce
2. Untuk mengetahui macam-macam e-commerce
3. Untuk mengetahui komponen e-commerce
4. Untuk mengetahui kualitas informasi
5. Untuk mengetahui kemudahan
6. Untuk mengetahui transaksi bisnis dengan alat komunikasi modern
D. Manfaat Penulisan
1. Agar dapat menambah wawasan tentang definisi e-commerce
2. Agar dapat menambah wawasan tentang macam-macam e-commerce

5
3. Agar dapat menambah wawasan tentang komponen e-commerce
4. Agar dapat menambah wawasan tentang kualitas informasi
5. Agar dapat menambah wawasan tentang kemudahan
6. Agar dapat menambah wawasan tentang transaksi bisnis dengan alat
komunikasi modern

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi E-Commerce
Electronic commerce atau sering disebut dengan E-commerce merupakan
salah satu hasil dari perkembangan teknologi internet. Pengertian E-commerce
itu sendiri adalah suatu proses berbisnis dengan menggunakan teknologi
elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen, dan
masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik. Dengan demikian pada
prinsipnya bisnis e-commerce adalah bisnis tanpa sarat paperless trading. E-
commerce merupakan proses membeli, menjual, atau memperdagangkan data,
barang, atau jasa melalui internet. E-commerce didefinisikan sebagai transaksi
komersial yang melibatkan pertukaran nilai yang dilakukan melalui atau
menggunakan tekonologi digital antara individu. Media e-commerce
melibatkan penggunaan internet, world wideweb, dan aplikasi atau browser
pada perangkat selular atau mobile untuk bertransaksi bisnis. Platform mobile
adalah pengembangan terbaru dalam infrastruktur Internet dari berbagai
perangkat mobile seperti smartphone dan tablet melalui jaringan nirkabel
(wifi) atau layanan telepon seluler. Pada awal berkembangnya e-commerce,
satu-satunya media digital adalah web browser, namun saat ini media yang
lebih banyak digunakan adalah melalui aplikasi mobile. 1
B. Macam-macam E-Commerce
Mengklasifikasikan e-commerce menjadi enam jenis model, yaitu:
1. Business-to-Consumer (B2C)
E-commerce Bussiness-to-Costumer merupakan jenis e- commerce
yang paling sering dibahas, dimana bisnis online jenis ini menjangkau
konsumen individual. B2C e-commerce mencakup pembelian barang ritel,
travel, konten online dan jenis layanan lainnya. Jenis B2C e-commerce ini
tumbuh secara eksponensial sejak 1995, dan merupakan jenis e-commerce
yang paling sering ditemui konsumen.
2. Business-to-Business (B2B)

1
Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis (Jakarta: Prenada Media Group, 2004),19.

7
E-commerce Bussiness-to-Bussiness merupakan jenis e- commerce
terbesar yang berfokus pada penjualan ke bisnis lain. Proses transaksi e-
commerce bertipe B2B melibatkan perusahaan atau organisasi yang dapat
bertindak sebagai pembeli atau penjual. Terdapat dua model bisnis utama
yang digunakan dalam B2B e-commerce:
a. Net marketplace, yang meliputi e-distributor, perusahaan
b. procurement, bursa dan konsorsium
c. industry.jaringan industri swasta.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
E-commerce Consumer-to-Consumer merupakan jenis yang
menyediakan media bagi konsumen untuk menjual satu sama lain, dengan
bantuan pembuat pasar online (juga disebut penyedia platform). Dalam
C2C e-commerce, pihak individu menjual barang atau jasanya kepada
individu, organisasi atau perusahaan yang berperan sebagai konsumen
melalui internet.
4. Mobile e-commerce (m-commerce)
Mobile e-commerce mengacu pada penggunaan perangkat mobile
untuk memungkinkan bertransaksi online dengan menggunakan jaringan
seluler dan nirkabel untuk menghubungkan smartphone atau tablet ke
internet.
5. Social e-commerce,
Merupakan e-commerce yang menggunakan jejaring sosial dan social
media. Pertumbuhan Social e-commerce didorong oleh sejumlah faktor,
termasuk meningkatnya popularitas sign- onsosial, notifikasi jaringan,
kolaborasi alat belanja online, pencarian sosial toko virtual di Facebook,
Instagram, Pinterest, YouTube, dan situs jejaring sosial lainnya. Social e-
commerce sering kali dihubungkan dengan jenis m-commerce, hal ini
disebabkan karena semakin banyak pengguna jaringan sosial mengakses
jaringan tersebut melalui perangkat mobile. Proses social e-commerce
melibatkan penggunaan aplikasi mobilepengolahan pesan seperti Facebook
Messenger, WhatsApp, BBM, dan lain-lain sebagai media berinteraksi antara

8
penjual dengan konsumen.
6. Local e-commerce
Merupakan bentuk e-commerce yang berfokus untuk melibatkan
konsumen berdasarkan lokasi geografis saat ini. Pedagang lokal
menggunakan berbagai teknik pemasaran onlineuntuk mendorong
konsumen ke toko mereka. Local e- commerce adalah perpaduan dari m-
commerce, social e- commerce, dan local e-commerce yang didorong oleh
banyaknya minat terhadap layanan on-demandlokal seperti Grab, Gojek dan
Uber.
Berdasarkan karakteristiknya E-commerce dapat dibedakan menjadi
karakteristik yang berbeda yaitu :
1) Bussiness-to-Bussines (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau
jasa yang dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional
biasanya menggunakan jenis e-commerce ini. Umumnya e-commerce
dengan jenis ini dilakukan dengan menggunakan EDI (Electronic Data
Interchange) dan email dalam proses pembelian barang dan jasa,
informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal
bisnis.dukungan munculnya website serta banyaknya toko virtual bahkan
mal di internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat. ika
dibandingkan dengan transaksi ritel tradisional, konsumen biasanya
memiliki lebih banyak informasi dan harga yang lebih murah serta
memastikan proses jual beli hingga pengiriman yang cepat.Beberapa
website di Indonesia yang menerapkan e-commerce tipe ini adalah
Bhinneka, Berrybenka dan Tiket.com. Jenis e- commerce ini biasa
digunakan oleh penjual atau produsen yang serius menjalankan bisnis dan
mengalokasikan sumber daya untuk mengelola situs sendiri.
2) Consumers-to-Consumers (C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi
elektronik barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini
dilakukan melalui pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk

9
melakukan transaksi tersebut.Beberapa contoh penerapan C2C dalam
website di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana
penjual diperbolehkan langsung berjualan barang melalui website yang
telah ada.Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan
mengharuskan penjual terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi,
seperti Blanja dan Elevenia.
3) Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi
pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini
sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya.Sekelompok
besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka bagi
perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut. Contohnya adalah
sebuah website dimana desainer website menyediakan beberapa pilihan
logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang dianggap paling
efektif.Platform lain yang umumnya menggunakan jenis e- commerce ini
adalah pasar yang menjual foto bebas royalti, gambar, media dan elemen
desain seperti www.istockphoto.com.Contoh lainnya adalah
www.mybloggerthemes.com sebuahwebsite yang menjual ragam template
blog dari berbagai pengembang template. Pembuat template dapat
mengupload template yang dibuatnya pada link yang telah disediakan oleh
MBT, kemudian MBT akan menjual template yang telah di upload dan
berbagi keuntungan dengan pembuat template.
4) Bussines-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang
dilakukan secara online antara perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-
commerce ini melibatkan banyaklayanan, khususnya di bidang-bidang
seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan
register, dan lainnya. Jenis e-commerce ini telah meningkat dalam
beberapa tahun terakhir dengan investasi yang dibuat melalui e-
government atau pihak pemerintah.Beberapa contoh website administrasi
publik yang menerapkan B2A adalah www.pajak.go.id, www.allianz.com

10
danwww.bpjs-online.com. Disana perusahaan dapat melakukan
proses transaksi atas jasa yang mereka dapatkan langsung kepada pihak
administrasi publik. Perusahaan diharuskan untuk mengisi sejumlah
persyaratan terlebih dahulu sebelum mendapatkan layanan dan baru
diteruskan dengan proses transaksi.
5) Consumers-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan
antara individu dan administrasi publik. Contoh area yang menggunakan
jenis e-commerce ini adalah :
a) Pendidikan : penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan
lainnyaJamsostek : penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
b) Pajak : pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
c) Kesehatan : janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran
layanan kesehatan dan lainnya rumah Anda, namun dengan
menggunakan layanan O2O yang Contoh penerapan C2A sama dengan
B2A, hanya saja pembedanya ada pada pihak individu-administrasi
publik dan perusahaan-administrasi publik.
Model B2A dan C2A sama-sama terkait dengan gagasan efisiensi dan
kemudahan penggunaan layanan yang diberikan untuk masyarakat oleh
pemerintah, juga dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi.
6) Online-to-Offline (O2O)
O2O adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari saluran
online untuk toko fisik. O2O mengidentifiaksikan pelanggan di bidang
online seperti email dan iklan internet, kemudian menggunakan berbagai
alat dan pendekatan untuk menarik pelanggan agar meninggalkan lingkup
online. Walaupun sudah banyak kegiatan ritel tradisional dapat digantikan
oleh e- commerce, ada unsur-unsur dalam pembelanjaan fisik yang
direplikasi secara digital. Namun ada potensi integrasi antara e- commerce
dan belanja ritel fisik yang merupakan inti dari jenis O2O.Hanya karena
ada bisnis tertentu yang tidak memiliki produk untuk dipesan secara
online, bukan berarti internet tak dapat memainkan perannya dalam

11
hampir semua bisnis. Contohnya, sebuah pusat kebugaran tidak akan bisa
didirikan di ruang tamudisediakan perusahaan seperti Groupon Inc, pusat
kebugaran tersebut bisa menyalurkan bisnis offline nya menjadi online.
Beberapa perusahaan besar dengan pertumbuhan yang cepat seperti Uber
dan Airbnb juga menjalankan bisnis mereka dengan jenis O2O. Beberapa
website di Indonesia yang menerapkan jenis O2O adalah Kudo dan
MatahariMall. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan ritel besar di
Amerika, Walmart. Kini melalui website seperti tersebut Anda bisa masuk
ke dalam toko, mengambil dan membayar barang yang dibeli, bahkan
mengembalikan barang ketika terjadi kesalahan.
C. Komponen E-Commerce
E-commerce dapat diklasifikasikan menjadi beberapa komponen. Berikut
ini klasifikasi E-commerce berdasarkan pada sifat transaksinya:2
1. Customer
Customer merupakan para pengguna internet yang dapat dijadikan
target pasar yang potensial untuk diberikan penawaran berupa produk, jasa
atau informasi oleh penjual.
2. Penjual
Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk, jasa, atau
informasi kepada para customers baik individu maupun organisasi. Proses
penjualan dapat dilakukan secara langsung melalui website yang dimiliki
oleh penjual tersebut atau melaluimarketplace.
3. Produk
Salah satu perbedaan antara e-commerce dengan traditional
commerce adalah terletak pada produk yang dijual. Pada dunia maya,
penjual dapat menjual produk digital. Produk digital yang dapat
dikirimkan secara langsung melalui internet.
4. Infrastruktur
Infrastruktur pasar yang menggunakan media elektronik meliputi
perangkat keras, perangkat lunak, dan juga sistem jaringanya.

2
Djawil, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern (Jakarta: Erlangga, 2012),19.

12
5. Front end
Front end merupakan aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan
pengguna secara langsung. Beberapa proses bisnis pada front end ini
antara lain : portal penjualan, katalog elektronik, shopping cart, mesin
pencair dan payment gateway.
6. Back end
Back end merupakan aplikasi yang secara tidak langsung
mendukung aplikasi front end. Semua aktifitas yang berkaitan dengan
pemesanan barang, menejemn inventori, proses pembayaran, packaging,
dan pengiriman barang termasuk dalam bisnis proses back end.
Intermediary. Intermediary merupakan pihak ketiga yang menjembatani
antara produsen dengan konsumen. Online intermediary membantu
mempertemukan penjual dan pembeli, menyediakan infrastruktur dan
membantu penjual dan pembeli menyelesaikan proses transaksi.
Intermediary tidak hanya perusahaan dan organisasi tetapi juga individu.
Contoh intermediary adalah broker dan distributor.
7. Partner bisnis lain
Partner bisinis merupakan pihak selain intermediary yang melakukan
kolaborasi dengan produsen.
8. Support services
Ada banyak support services yang saat ini beredar di dunia maya mulai
dari sertifikasi dan trust services yang menjamin keamanan sampai pada
knowledge provider.
D. Kualitas Informasi
Kualitas informasi berkaitan dengan system use, user satisfaction, dan
net benefits (DeLone dan McLean, 2003). Kualitas informasi mempunyai
atribut-atribut seperti informasi yang diperoleh dari sebuah sistem, keakuratan
informasi, relevansi informasi, ketepatan waktu, dan kelengkapan informasi.
1. Relevansi
Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Oleh karena
itu, informasi yang bernilai tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan,

13
yaitu untuk apa informasi itu akan digunakan.
2. Kelengkapan dan Keluasan
Informasi akan bernilai semakin tinggi jika tersaji secara lengkap
dalam cakupan yang luas. Informasi yang sepotong- sepotong, apalagi
tidak tersusun sistematis, tentu tidak akan banyak artinya. Demikian pun
bila informasi itu hanya mencakup area yang sempit dari suatu
permasalahan.
3. Kebenaran
Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapatnya
dibuktikan. Informmasi berasal dari data, dan data fakta. Informasi yang
bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari fakta, bukan
opini atau ilusi.
4. Terukur
Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan
terhadap fakta. Jadi, informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang
jika dilacak kembali kepada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai
dengan faktanya.
5. Keakuratan
Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencacatan
terhadap fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat
fakta akan menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang
dihasilkan
6. Kejelasan
Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik,
chart, dan lain-lain. Namun, apa pun bentuk yang dipilih, yang penting
adalah menjadikan pemakai mudah memahami maknanya. Oleh sebab itu,
selain bentuk penyajiannya harus benar, juga harus diperhatikan
kemampuan pemakai dalam memahaminya.
7. Keluwesan
Informasi yang baik adalah yang mudah diubah-ubah bentuk
penyajiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapin.

14
8. Ketepatan Waktu
Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat
dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang
tidak ada lagi nilainya (misalnya untuk pengambilan keputusan).3
E. Kemudahan
Kemudahan (ease of use) oleh (Davis, 1989) mendefinisikan sebagai
suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa suatu teknologi dapat dengan
mudah digunakan. Kemudahan yang mengarah pada keyakinan individu bahwa
pemakaian sistem tersebut tidak banyak memerlukan usaha. Kemudahan
merupakan suatu bagian dari Technology Acctance Model (TAM). TAM
merupakan suatu teori yangmenggunakan pendekatan dengan teori perilaku
(behavioral theory) yang banyak digunakan dalam mengkaji proses adopsi
sistem informasi.Hal yang sama juga kemudahan adalah suatu kondisi dimana
konsumen meyakini bahwa penggunaan teknologi merupakan hal yang mudah
dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Ada beberapa indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur kemudahan dalam berbelanja online
menurut yaitu :
1. Mudah dalam mengakses merek dan penjual
2. Tidak merasa malu ketika membeli
3. Tidak perlu meninggalkan rumah
4. Mudah melakukan perbandingan
5. Hemat waktu.4
F. Transaksi Bisnis dengan Alat Komunikasi Modern
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini berkembang
seiring berjalannya perkembangan manusia. Teknologi informasi dan
komunikasi banyak dimanfaatkan sebagian besar manusia yang melihat
peluang bisnis dari perkembangan teknologi tersebut, seperti bisnis online.

3
Abdul Halim. Barkatullah, Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Dalam Transaksi E-
Commerce Lintas Negara Di Indonesia (Yogyakarta: UII Press, 2009),17.
4
Onong Uchana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktik (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002),26.

15
Penerapan teknologi komunikasi sangat mendukung kerja korporasi di berbagai
negara. Dalam dunia bisnis saja misalnya, penerapan teknologi informasi
sangat diperlukan. Tentu saja untuk memberikan pekerjaan yang lebih cepat
dan akurat. Pembangunan teknologi komunikasi perusahaan dilakukan secara
bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai dibangun, hal
tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki. Dalam
penerapannya, rencana strategis teknologi informasi senantiasadiselaraskan
dengan rencana perusahaan, agar setiap penerapan teknologi informasi dapat
memberikan nilai bagi perusahaan. Penerapan teknologi komunikasi yang
efektif akan mengurangi biaya dan dapat meningkatkan fleksibilitas. Teknologi
informasi dapat diterapkan pada semua jenis usaha dan telah menjadi
kebutuhan dasar mulai dari perusahaan kecil sampai perusahaan besar.
Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah mempengaruhi kebijakan dan strategi dunia usaha perbankan
yang selanjutnya lebih mendorong inovasi dan persaingan di bidang layanan,
terutama jasa layanan pembayaran melalui bank. Inovasi jasa layanan
perbankan yang berbasis teknologi tersebut terus berkembang mengikuti pola
kebutuhan nasabah bank. Transaksi perbankan berbasis elektronik, termasuk
internet dan menggunakan handphonemerupakan bentuk perkembangan
penyedia jasa layanan bank yang memberikan peluang usaha baru bagi bank
yang berakibat pada perubahan strategi usaha perbankan, dari yang berbasis
manusia (tradisional) menjadi berbasis teknologi informasi yang lebih efisien
dan praktis bagi bank. Pada perusahaan jasa seperti perbankan, komputer
digunakan untuk transaksi online, internet banking, ATM, dan sebagainya.
Penelitian Chaniago (2020) pada ritel tradisional di Cimahi, Indonesia,
telah membuktikan bahwa ketepatan penghitungan menggunakan teknologi
seperti kalkulator salah satu faktor penentu yang disukai konsumen. Oleh
karena itu, teknologi informasi dan komunikasi cendrung memberikan peluang
yang signifikan pada bisnis perusahaan, di mana dapat meningkatkan nilai
tambah pada produk atau layanan, menurunkan biaya operasional,
meningkatkan efisiensi administratif, dan meningkatkan efektivitas manajerial.

16
Di bidang bisnis baik perdagangan barang maupun jasa, peranan teknologi
informasi dan komunikasi akan sangat penting untuk kegiatan transaksi dan
menyediakan banyak informasi dengan cepat dan tepat. Adapun peranan dan
pengaruh teknologi informasi dan komunikasi terhadap perkembangan bisnis
online di antaranya:
1. Teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan penyebaran
informasi dan mampu mengembangkan bisnis online ke berbagai wilayah di
dunia, seperti ecommerceyang digunakan oleh perusahaan penjual buku,
musik, video, permainan, dan barang elektronik.
2. Bisnis online banyak digemari karena fleksibilitasnya. Seseorang tidak
harus berada di tokonya untuk menunggu pelanggan, namun dengan
komputer dan konektivitasnya sudah dapat menjual produknya ke seluruh
negara. Pembeli pun tidak harus capek-capek keluar untuk membeli
keperluannya, karena dengan hanya membeli secara online, barang
pembeliannya bisa di antar langsung ke rumahnya.
3. Banyaknya tenaga ahli dalam bidang teknologi informasi juga membantu
menumbuhkan bisnis online di internet. Dengan banyaknya tenaga ahli
dalam bidang teknologi informasi, bisnis online banyak mengalami
perbaikan sistem. Bisnis online yang tadinya sangat rentan dengan
penyadapan kartu kredit yang menyebabkan ketidaktertarikan konsumen
terhadap bisnis ini, namun dengan adanya perbaikan sistem, maka
kerahasiaan identitas konsumen pun lebih terjamin. Konsumen dapat
kembali percaya membeli keperluannya di perusahaan bisnis
online.
4. Koneksi internet yang semakin mudah dan terjangkau akibat kemajuan
teknologi informasi menyebabkan kemakmuran di bisnis online.5

5
Naerul Aprianto Kiky Edwin, “Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam
Bisnis,” International Journal Administration, Business and Organization 2, no. 1 (2021), 8–15.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan yang telah dipaparkan pada pembahasan
maka dapat ditarik beberapa kesimpulanm yaitu sebagai berikut:
1. E-commerce didefinisikan sebagai transaksi komersial yang melibatkan
pertukaran nilai yang dilakukan melalui atau menggunakan tekonologi
digital antara individu. Media e-commerce melibatkan penggunaan
internet, world wideweb, dan aplikasi atau browser pada perangkat selular
atau mobile untuk bertransaksi bisnis.
2. Mengklasifikasikan e-commerce menjadi enam jenis model, yaitu
Business-to-Consumer (B2C), Business-to-Business (B2B), Consumer-to-
Consumer (C2C), Mobile e-commerce (m-commerce), Social e-commerce,
Local e-commerce
3. E-commerce dapat diklasifikasikan menjadi beberapa komponen. Berikut
ini klasifikasi E-commerce berdasarkan pada sifat transaksinya Customer,
Penjual, Produk, Infrastruktur, Front end Back end, Partner bisnis lain,
Support services.
4. Kualitas informasi mempunyai atribut-atribut seperti informasi yang
diperoleh dari sebuah sistem, keakuratan informasi, relevansi informasi,
ketepatan waktu, dan kelengkapan informasi.
5. Kemudahan adalah suatu kondisi dimana konsumen meyakini bahwa
penggunaan teknologi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan
usaha keras dari pemakainya.
6. Teknologi informasi dan komunikasi cendrung memberikan peluang yang
signifikan pada bisnis perusahaan, di mana dapat meningkatkan nilai
tambah pada produk atau layanan, menurunkan biaya operasional,
meningkatkan efisiensi administratif, dan meningkatkan efektivitas
manajerial.

18
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat disusun, pastilah masih terdapat
banyak kekeliruan di dalamnya. Oleh karena itu kami mohon saran dan kritik
pembaca agar kami dapat menjadi lebih baik lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA
Barkatullah, Abdul Halim. Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Dalam
Transaksi E-Commerce Lintas Negara Di Indonesia. Yogyakarta: UII Press,
2009.
Djawil. Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern. Jakarta: Erlangga, 2012.
Edwin, Naerul Aprianto Kiky. “Peran Teknologi Informasi Dan Komunikasi
Dalam Bisnis.” International Journal Administration, Business and
Organization 2, no. 1 (2021): 8–15.
Effendy, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktik. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002.
Sukirno, Sadono. Pengantar Bisnis. Jakarta: Prenada Media Group, 2004.

20

Anda mungkin juga menyukai