Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“Electronic Commerce”
Studi Kasus Pada PT. Tokopedia Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Eri Besra, SE, MM

Disusun oleh:

Revi Hariani (2110526028)


Diah Maharini (2110526029)
Violeta Putricia Alfazena (2110526030)
Muhammad Luthfi Putra Y (2110526031)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INTAKE


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dalam rangka memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen dengan judul “Electronic Commerce Pada PT Tokopedia Indonesia”
Tujuan penulisan makalah ini diperuntukkan untuk mahasiswa dan
mahasiswi tingkat dasar khususnya yang membutuhkan wawasan lebih tinggi yang
diharapkan bisa membantu pembaca untuk memberikan pengetahuan dan
mengembangkan wawasan tentang pembahasan materi yang dijelaskan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan. Terlepas dari itu makalah ini bukanlah akhir dari penulisan
melainkan awal dari sebuah penulisan yang tentunya membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca, demi perbaikan penulisan yang akan datang.

Padang, 12 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... I


DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 3


2.1 E-Commerce dan Internet ......................................................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis E-Commerce ........................................................................................... 7
2.3 Model Bisnis E-Commerce ......................................................................................... 9
2.4 Layanan dan Aplikasi M-Commerce ........................................................................ 14
2.5 Membangun Situs Web E-Commerce .......................................................................15

BAB III STUDI KASUS ............................................................................................... 17


3.1 Perkembangan Transformasi pada E-Commerce Tokopedia dalam berbagai
Landasan Aspek Teknologi dan Model Bisnis ..........................................................17
3.2 Jenis E-Commerce Tokopedia .................................................................................. 18
3.3 Standar Teknologi E-Commerce Tokopedia .............................................................20
3.4 Model Pendapatan E-Commerce Tokopedia ............................................................ 22

BAB IVPENUTUP ........................................................................................................ 23


4.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 23
4.2 Saran ..........................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi yang semakin canggih berakibat pada berubahnya pola
interaksi masyarakat, baik interaksi sosial, ekonomi, bisnis, pendidikan dan budaya.
Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak terbesar kehadiran internet
adalah dalam sektor bisnis melalui e commerce. Internet membuka pasar baru untuk
bisnis yang ada. Ini juga menciptakan model bisnis baru, seperti organisasi virtual.
Internet adalah alat pemasaran yang berharga untuk baik di industri maupun akademisi.
Dengan interaksi tatap muka menjadi bentuk komunikasi yang menyita waktu dan
merepotkan, Internet menyediakan beragam pengguna dengan interaksi tatap muka yang
mudah dan murah (Singh: 2003).
Secara garis besar e-commerce adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan penjualan barang dan jasa melalui Internet. Dalam pengertian yang
paling umum, hanya menciptakan situs Web yang mengiklankan dan mempromosikan
produk anda dapat dianggap “e-commerce.” dalam beberapa tahun terakhir,
bagaimanapun e-commerce telah menjadi jauh lebih canggih. Bisnis ecommerce
sekarang menawarkan toko online di mana pelanggan dapat mengakses ribuan produk,
pemesanan, pilih metode pengiriman yang diinginkan dan pembayaran dengan
menggunakan atm, mobile-banking, atau kartu kredit mereka. Dalam dunia pemasaran
online para penjual berkompetisi dalam tiga aspek penting bertransaksi yaitu: interaksi
calon customer dengan website, pengiriman dan kemampuan untuk memecahkan
masalah.
Media-media e-commerce seperti OLX, Tokopedia, Bukalapak dan lain-lain saling
berkompetisi untuk dapat terus meningkatkan jumlah penjualan setiap harinya, dengan
semakin tingginya nilai penjualan dalam suatu situs akan memberikan efek positif bagi
perusahaan tersebut seperti tingginya tingkat kepercayaan, user friendly, kemudahan
pembayaran dan lainlain sehingga meningkatkan nilai jual dari website tersebut.
Melihat perkembangan media e-commerce yang hampir sama dan sejenis dalam content
sehingga diperlukan suatu penilaian mengenai keefektifan media e-commerce tersebut

1
dan dapat menjadi panduan bagi para start up untuk dapat mengembangkan
usahanya melalui media e commerce yang akan dikembangkan.
Salah satunya yaitu Tokopedia yang merupakan perusahaan teknologi Indonesia
dengan misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Sejak didirikan pada tahun
2009, Tokopedia telah bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak
hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara. E-Commerce dapat dibagi menjadi
beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
Berdasarkan latar belakang diatas maka kelompok penyaji tertarik untuk membahas
Electronic Commerce Pada Tokopedia

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Perkembangan Transformasi pada E-Commerce Tokopedia dalam
berbagai Landasan Aspek Teknologi dan Model Bisnis?
2. Bagaimana Sistem Model Bisnis pada E-Commerce Tokopedia?
3. Bagaimana Standar Teknologi yang Diimplementasikan oleh E-Commerce
Tokopedia?
4. Bagaimana Model Pendapatan dari E-Commerce Tokopedia?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas pada
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen serta terdapat beberapa tujuan penulisan
makalah yakni sebagai langkah ;
1. Untuk mengetahui gambaran umumdan perkembangan transformasi E-Commerce
pada Tokopedia
2. Untuk mengetahui sistem model bisnis pada E-Commerce Tokopedia
3. Untuk mengetahui standar teknologi yang diimplementasikan oleh E-Commerce
Tokopedia
4. Serta untuk mengetahui model pendapatan dari E-Commerce Tokopedia

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 E-Commerce dan Internet


E-commerce mengacu pada penggunaan Internet dan Web untuk bertransaksi bisnis.
E-commerce merupakan media pemasaran yang menggunakan website untuk
bertransaksi atau memfasilitasi suatu penjualan produk secara online atau keseluruhan
media elektronik yang memberikan transaksi informasi antara organisasi dan
stakeholder eksternal lainnya Sementara itu media internet terutama ecommerce calon
konsumen dapat melakukan pencarian informasi mengenai suatu produk yang
dibutuhkannya secara real time dengan begitu dapat mengurangi usaha dan biaya yang
dikeluarkan untuk mencari informasi produk.
Secara lebih formal, e-commerce adalah tentang transaksi komersial yang
diaktifkan secara digital antara dan di antara organisasi dan individu. Untuk sebagian
besar, ini berarti transaksi yang terjadi melalui Internet dan Web. Transaksi komersial
melibatkan pertukaran nilai (misalnya, uang) melintasi batas-batas organisasi atau
individu dengan imbalan produk dan layanan. E-commerce terus berkembang pesat dan
mengubah cara banyak perusahaan melakukan bisnis. Berikut pertumbuhan
E-Commerce yang berlandaskan beberapa aspek diantaranya sebagai berikut.
1. Pertumbuhan E-Commerce Dalam Transformasi Bisnis
E-commerce tetap menjadi bentuk perdagangan yang tumbuh paling cepat jika
dibandingkan dengan toko ritel fisik, layanan, dan hiburan. Gelombang pertama
e-commerce mengubah dunia bisnis buku, musik, dan perjalanan udara. Pada
gelombang kedua, transformasi serupa: pemasaran dan periklanan, telekomunikasi,
film, televisi, perhiasan dan barang mewah, real estat, perjalanan online,
pembayaran tagihan, dan perangkat lunak.. Model bisnis e-niaga murni
disempurnakan lebih lanjut untuk mencapai tingkat profitabilitas yang lebih tinggi,
sedangkan merek ritel tradisional, seperti Sears, JCPenney, LLBean, dan Walmart,
menggunakan e-niaga untuk mempertahankan posisi ritel dominan. Usaha kecil dan
pengusaha terus membanjiri pasar e-niaga, seringkali menggunakan infrastruktur
yang dibuat oleh raksasa industri, seperti Amazon, Apple, dan Google, dan semakin

3
memanfaatkan sumber daya komputasi berbasis cloud.
2. Pertumbuhan E-Commerce dengan Landasan Teknologi
Adanya Koneksi Internet nirkabel (Wi-Fi, WiMax, dan ponsel pintar 3G/4G) yang
berkembang pesat serta perangkat seluler genggam yang kuat mendukung musik,
penelusuran Web, dan hiburan serta komunikasi suara. Podcasting dan streaming
menjadi media distribusi video, radio, dan konten buatan pengguna. Perangkat
lunak dan situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace, Twitter, LinkedIn, dan
ribuan lainnya menjadi platform baru utama untuk e-niaga, pemasaran, dan
periklanan. Model komputasi berbasis Internet baru, seperti komputasi awan,
perangkat lunak sebagai layanan (SaaS), dan perangkat lunak Web 2.0 sangat
mengurangi biaya situs Web e-niaga.
3. Pertumbuhan E-Commerce dengan Model Bisnis Baru Bermunculan
Lebih dari separuh populasi pengguna Internet telah bergabung dengan jaringan
sosial online, berkontribusi pada situs bookmark sosial, membuat blog, dan berbagi
foto. Situs-situs ini menciptakan audiens online yang besar. Model bisnis hiburan
online yang menawarkan televisi, film, musik, olahraga, dan e-book melonjak,
dengan kerjasama antara pemilik hak cipta utama di Hollywood dan New York
dengan distributor Internet seperti Google, YouTube, Facebook, dan Microsoft.
Terdapat beberapa dimensi standar teknologi Internet dari e-commerce dalam
siginfikansi bisnis berikut diantaranya.
Jangkauan Global
Teknologi e-commerce memungkinkan transaksi komersial lintas budaya dan
batas-batas nasional jauh lebih nyaman dan hemat biaya daripada yang sebenarnya di
perdagangan tradisional. Akibatnya, ukuran pasar potensial untuk e-commerce
pedagang kira-kira sama dengan ukuran populasi online dunia (diperkirakanmenjadi
lebih dari 1,9 miliar, dan berkembang pesat) (Internetworldstats.com, 2010).Sebaliknya,
sebagian besar perdagangan tradisional bersifat lokal atau regional—ini melibatkan
penduduk lokal atau pedagang nasional dengan outlet lokal.
Standar Universal
Salah satu fitur yang sangat tidak biasa dari teknologi e-commerce adalah bahwa
standar teknis Internet dan standar teknis untuk melakukan e-commerce adalah standar

4
universal. Mereka dibagikan oleh semua negara di seluruh dunia dan memungkinkan
komputer mana pun untuk terhubung dengan komputer lain terlepas dari platform
teknologi yang digunakan masing-masing. Standar teknis universal Internet dan
e-commerce sangat menurunkan biaya masuk pasar maksudnya adalah sejumlah biaya
yang harus dibayar pedagang hanya untuk membawa barang mereka ke pasar. Pada saat
yang sama, bagi konsumen, standar universal mengurangi biaya pencarian atau segala
usaha yang diperlukan untuk menemukan produk yang sesuai.
Interaktivitas
Tidak seperti teknologi komersial abad kedua puluh, teknologi e-commerce bersifat
interaktif, artinya memungkinkan komunikasi dua arah antara pedagang dan konsumen.
Sebaliknya, semua aktivitas ini dimungkinkan di situs Web e-commerce. Interaktivitas
memungkinkan pedagang online untuk melibatkan konsumen dengan cara yang mirip
dengan pengalaman tatap muka tetapi dalam skala global yang masif.
Kepadatan Informasi
Internet dan Web sangat meningkatkan kepadatan informasi atau jumlah total dan
kualitas informasi yang tersedia untuk semua pelaku pasar, konsumen, dan pedagang.
Teknologi e-commerce mengurangi pengumpulan informasi, penyimpanan, pemrosesan,
dan biaya komunikasi sementara sangat meningkatkan mata uang, akurasi, dan
ketepatan waktu informasi. Kepadatan informasi di pasar e-commerce membuat harga
dan biaya lebih transparan. Transparansi harga mengacu pada kemudahan konsumen
untuk mengetahui variasi harga di pasar; transparansi biaya mengacu pada kemampuan
konsumen untuk menemukan biaya sebenarnya yang dibayarkan pedagang untuk
produk.
Personalisasi/Kustomisasi
Teknologi e-commerce mengizinkan personalisasi: Pedagang dapat menargetkan pesan
pemasaran mereka kepada individu tertentu dengan menyesuaikan pesan dengan nama,
minat, dan pembelian seseorang sebelumnya. Teknologi ini juga memungkinkan
penyesuaian— mengubah produk atau layanan yang dikirimkan berdasarkan preferensi
pengguna atau perilaku sebelumnya. Mengingat sifat interaktif teknologi e-commerce,
banyak informasi tentang konsumen dapat dikumpulkan di pasar pada saat pembelian.
Dengan meningkatnya kepadatan informasi, banyak informasi tentang pembelian dan

5
perilaku konsumen di masa lalu dapat disimpan dan digunakan oleh pedagang online.
Teknologi Sosial
Pembuatan Konten Pengguna dan Jaringan Sosial Berbeda dengan teknologi
sebelumnya, teknologi Internet dan e-commerce telah berkembang menjadi jauh lebih
sosial dengan memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi dengan
teman-teman pribadi mereka (dan komunitas dunia yang lebih besar) konten di berupa
teks, video, musik, atau foto. Dengan menggunakan bentuk komunikasi ini, pengguna
dapat membuat jejaring sosial baru dan memperkuat yang sudah ada.
Konsep utama dalam e-commerce adalah pasar digital dan produk digital.
1) Pasar Digital sangat fleksibel dan efisien karena beroperasi dengan pengurangan
biaya pencarian dan transaksi, biaya menu yang lebih rendah (biaya pedagang
untuk mengubah harga), diskriminasi harga yang lebih besar, dan kemampuan
untuk mengubah harga secara dinamis berdasarkan kondisi pasar. Dalam penetapan
harga dinamis, harga suatu produk bervariasi tergantung pada karakteristik
permintaan pelanggan atau situasi penawaran penjual. Pasar digital baru ini dapat
mengurangi atau meningkatkan biaya peralihan, tergantung pada sifat produk atau
layanan yang dijual. Pasar digital memberikan banyak peluang untuk menjual
langsung ke konsumen, melewati perantara, seperti distributor atau gerai ritel.
2) Barang atau Produk Digital
Pasar digital Internet telah sangat memperluas penjualan barang-barang digital.
Barang digital adalah barang yang dapat dikirimkan melalui jaringan digital. Musik
trek, video, film Hollywood, perangkat lunak, surat kabar, majalah, dan buku
semua dapat diekspresikan, disimpan, dikirim, dan dijual sebagai produk digital
murni. Saat ini sebagian besar produk tersebut dijual dalam bentuk barang fisik,
misalnya CD, DVD, koran, dan buku hard copy. Tetapi Internet menawarkan
kemungkinan memberikan semua produk ini sesuai permintaan sebagai produk
digital. Secara umum, untuk barang digital biaya marjinal untuk memproduksi unit
lain adalah sekitar nol (tidak ada biaya untuk membuat salinan file musik). Namun,
biaya memproduksi unit pertama yang asli relatif tinggi — bahkan, hampir total
biaya produk karena hanya ada sedikit biaya lain untuk persediaan dan distribusi.

6
2.2 Jenis-Jenis E-Commerce
Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan transaksi perdagangan elektronik. Salah
satunya oleh melihat sifat peserta dalam transaksi perdagangan elektronik. Terdapat tiga
jenis klasifikasi transaksi dalam perdagangan elektronik atau e-commerce adalah
sebagai berikut.
1. Business-to-Business (B2B)
Merupakan tipe e-commerce yang memiliki hubungan kerja sama antara para
organisasi bisnis. Jenis e-commerce ini terdiri dari semua transaksi dan transaksi
elektronik yang terkait dengan barang atau jasa. Hal ini pada dasarnya dilakukan
antara perusahaan dengan perusahaan lainnya seperti grosir, produsen konvensional
yang berurusan dengan pengecer, dan sejenisnya. Contoh dari e-commerce ini
adalah MTARGET. MTARGET adalah perusahaan Software as a Service (SaaS)
yang menyediakan marketing automation tools untuk membantu para marketer atau
UKM untuk mendapatkan lead sampai konversi dengan mengurangi biaya
marketing.

Gambar 2.1 Pertukaran Data Elektronik

Business to Business e-Commerce umumnya menggunakan mekanisme


Electronic Data Interchange (EDI) atau elektronik pertukaran data. Pertukaran data
elektronik memungkinkan pertukaran komputer ke komputer antara dua organisasi
transaksi standar seperti: faktur, bill of lading, jadwal pengiriman, atau pesanan
pembelian. Transaksi secara otomatis ditransmisikan dari satu sistem informasi ke
sistem informasi lainnya melalui jaringan, menghilangkan pencetakan dan
penanganan kertas di satu ujung dan memasukkan data di sisi lain. Setiap
industri besar di Amerika Serikat dan sebagian besar dunia memiliki standar EDI

7
yang menentukan struktur dan bidang informasi dokumen elektronik untuk industri
itu
Banyak standar EDI yang digunakan sehingga menyulitkan interkomunikasi
antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12,
SPEC 2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE,
CII. Topik yang juga mungkin termasuk di dalam business-to-business eCommerce
adalah electronic/Internet procurement dan Enterprise Resource Planning (ERP).
Hal ini adalah implementasi penggunaan teknologi informasi pada perusahaan dan
pada manufakturing. Sebagai contoh, perusahaan Cisco maju pesat dikarenakan
menggunakan teknologi informasi sehingga dapat menjalankan just-in-time
manufacturing untuk produksi produknya.
2. Business-to-Consumer (B2C)
Jenis e-commerce ini berkaitan dengan transaksi dan hubungan antara bisnis
dan pelanggan terakhir atau Business to consumer dilakukan oleh pelaku bisnis dan
konsumen. Transaksi e-commerce ini terjadi layaknya jual-beli biasa. Konsumen
mendapatkan penawaran produk dan melakukan pembelian secara online.Jenis
e-commerce ini juga berhubungan dengan ritel e-commerce yang berlangsung
online. Mekanisme untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan
bermacam-macam pendekatan seperti misalnya dengan menggunakan “electronic
shopping mall” atau menggunakan konsep “portal”.
Electronic shopping mall menggunakan web sites untuk menjajakan produk
dan servis. Para penjual produk dan servis membuat sebuah storefront yang
menyediakan katalog produk dan servis yang diberikannya. Calon pembeli dapat
melihat-lihat produk dan servis yang tersedia seperti halnya dalam kehidupan
sehari-hari dengan melakukan window shopping. Bedanya, (calon) pembeli dapat
melakukan shopping ini kapan saja dan darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh
jam buka toko. Dengan semakin berkembangnya internet, B2C e-commerce
menjadi lebih mudah dan dinamis. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya
website, toko atau bahkan mall di internet yang menjual beragam hal. Contoh dari
jenis e-commerce ini adalah mataharimall.com, berrybenka.com, dan sebagainya.

8
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
Jenis e-commerce ini berupa transaksi elektronik barang atau jasa antar
pelanggan. Transaksi yang dilakukan ini melalui pihak ketiga yang menyediakan
platform online.Transaksi jual beli di lakukan secara online melalui marketplace.
Jadi C2C disini menjadi perantara antara penjual dan pembeli. Beberapa
e-commerce dengan jenis C2C yang ada di Indonesia seperti Tokopedia, Bukalapak,
Olx, JD.id. Cara lain untuk mengklasifikasikan transaksi perdagangan elektronik
adalah berdasarkan platform yang digunakan oleh peserta dalam suatu transaksi.
Sampai saat ini, sebagian besar transaksi e-commerce terjadi menggunakan
komputer pribadi yang terhubung ke Internet melalui jaringan kabel. Dua alternatif
seluler nirkabel telah muncul: telepon pintar dan pembaca elektronik khusus seperti
Kindle menggunakan jaringan seluler, dan telepon pintar dan komputer tablet kecil
menggunakan jaringan nirkabel Wi-Fi. Penggunaan perangkat nirkabel genggam
untuk membeli barang dan jasa dari lokasi manapun disebut mobile commerce atau
m-commerce.
2.3 Model Bisnis E-Commerce
Terdapat beberapa model bisnis Internet terpenting yang telah muncul. Semua
dalam satu atau lain cara menggunakan Internet untuk menambah nilai tambah pada
produk dan layanan yang ada atau untuk menyediakan landasan bagi produk dan
layanan baru. Berikut beberapa model bisnis e-commerce diantaranya :
1. Portal
Portal seperti Google, Bing, Yahoo, MSN, dan AOL menawarkan alat pencarian
Web yang kuat serta paket konten dan layanan terintegrasi, seperti berita, email,
pesan instan, peta, kalender, belanja, musik download , streaming video, dan
banyak lagi, semuanya di satu tempat. Awalnya, portal terutama "gerbang" ke
Internet. Namun hari ini, model bisnis portal menyediakan situs tujuan di mana
pengguna memulai pencarian Web mereka dan berlama-lama membaca berita,
menemukan hiburan, dan bertemu orang lain, dan terpapar iklan. Portal
menghasilkan pendapatan terutama dengan menarik audiens yang sangat besar,
membebankan pengiklan untuk penempatan iklan, mengumpulkan biaya rujukan
untuk mengarahkan pelanggan ke situs lain, dan membebankan biaya untuk layanan

9
premium.Pada tahun 2010, portal menghasilkan pendapatan sekitar $ 13,5 miliar.
Meskipun ada ratusan situs portal/mesin pencari, lima situs teratas (Google, Yahoo,
MSN/Bing, AOL, dan Ask.com) mengumpulkan lebih dari 95 persen lalu lintas
Internet karena pengenalan merek yang unggul (eMarketer, 2010e ).
2. E-tailer
Toko ritel online, sering disebut e-tailers, tersedia dalam berbagai ukuran, dari
raksasa Amazon dengan pendapatan tahun 2010 lebih dari $24 miliar, hingga toko
lokal kecil yang memiliki situs Web. E-tailer mirip dengan etalase batu bata dan
mortir biasa, kecuali bahwa pelanggan hanya perlu terhubung ke Internet untuk
memeriksa inventaris mereka dan memesan. Proposisi nilai dari e-tailers adalah
menyediakan belanja yang nyaman dan murah 24/7, menawarkan banyak pilihan
dan pilihan konsumen. Beberapa e-tailers, seperti Walmart.com atau Staples.com,
yang disebut sebagai “bricks-and-clicks”, adalah anak perusahaan atau divisi dari
toko fisik yang ada dan membawa produk yang sama. Namun, yang lain hanya
beroperasi di dunia maya, tanpa ikatan apa pun dengan lokasi fisik. Amazon,
BlueNile.com, dan Drugstore.com adalah contoh dari jenis e-tailer ini. Beberapa
variasi lain dari e-tailer—seperti versi online dari katalog surat langsung, mal
online, dan penjualan online langsung pabrikan—juga ada.
3. Penyedia Konten
Sementara e-commerce dimulai sebagai saluran produk ritel, itu semakin berubah
menjadi saluran konten global. "Konten" didefinisikan secara luas untuk mencakup
semua bentuk dari kekayaan intelektual. Kekayaan intelektual mengacu pada semua
bentuk manusia ekspresi yang dapat dimasukkan ke dalam media nyata seperti teks,
CD, DVD, atau disimpan di media digital (atau lainnya), termasuk Web. Penyedia
konten mendistribusikan konten informasi, seperti video digital, musik, foto, teks,
dan karya seni, melalui Web. Proposisi nilai penyedia konten online adalah bahwa
konsumen dapat menemukan berbagai konten online, nyaman, dan pembelian
konten ini dengan murah, untuk dimainkan, atau dilihat, di banyak komputer
perangkat atau smartphone. Seperti Podcasting adalah metode penerbitan siaran
audio atau video melalui Internet, memungkinkan pengguna berlangganan untuk
mengunduh file audio atau video ke pribadi mereka komputer atau pemutar musik

10
portabel. Dan Streaming adalah metode penerbitan untuk file musik dan video
yang mengalirkan aliran konten terus-menerus ke pengguna perangkat tanpa
disimpan secara lokal di perangkat.
4. Pialang Transaksi
Situs yang memproses transaksi untuk konsumen yang biasanya ditangani secara
langsung, melalui telepon, atau surat adalah perantara transaksi. Industri terbesar
yang menggunakan model ini adalah jasa keuangan dan jasa perjalanan. Proposisi
nilai utama broker transaksi online adalah penghematan uang dan waktu, serta
menyediakan inventaris produk keuangan dan paket perjalanan yang luar biasa, di
satu lokasi. Pialang saham online dan layanan pemesanan perjalanan membebankan
biaya yang jauh lebih rendah daripada versi tradisional dari layanan ini.
5. Pencipta Pasar
Pencipta pasar membangun lingkungan digital di mana pembeli dan penjual dapat
bertemu, menampilkan produk, mencari produk, dan menetapkan harga. Proposisi
nilai pencipta pasar online adalah mereka menyediakan platform di mana penjual
dapat dengan mudah menampilkan barang dagangan mereka dan di mana pembeli
dapat membeli langsung dari penjual. Pasar lelang online seperti eBay dan Priceline
adalah contoh yang baik dari model bisnis pencipta pasar. Contoh lain adalah
platform Pedagang Amazon (dan program serupa di eBay) di mana pedagang
diizinkan untuk mendirikan toko di situs Web Amazon dan menjual barang dengan
harga tetap kepada konsumen.
6. Penyedia Layanan
Sementara e-tailers menjual produk secara online, penyedia layanan menawarkan
layanan secara online. Ada ledakan dalam layanan online. Aplikasi Web 2.0,
berbagi foto, dan situs online untuk pencadangan dan penyimpanan data semuanya
menggunakan model bisnis penyedia layanan. Perangkat lunak bukan lagi produk
fisik dengan CD di dalam kotak, tetapi perangkat lunak sebagai layanan (SaaS)
yang semakin menjadi langganan secara online daripada membeli dari pengecer.
Google telah memimpin dalam mengembangkan aplikasi layanan perangkat lunak
online seperti Google Apps, Gmail, dan layanan penyimpanan data online.

11
7. Penyedia Komunitas
Komunitas adalah situs yang menciptakan lingkungan online digital di mana orang-
orang dengan minat yang sama dapat bertransaksi (membeli dan menjual barang);
berbagi minat, foto, video; berkomunikasi dengan orang-orang yang berpikiran
sama; menerima informasi terkait minat; dan bahkan bermain fantasi dengan
mengadopsi kepribadian online yang disebut avatar. Situs jejaring sosial Facebook,
MySpace, LinkedIn, dan Twitter; komunitas online seperti iVillage; dan ratusan
situs khusus lainnya yang lebih kecil seperti Dootang dan Sportsvite semuanya
menawarkan alat dan layanan pembangunan komunitas kepada pengguna. Situs
jejaring sosial telah menjadi situs Web dengan pertumbuhan tercepat dalam
beberapa tahun terakhir, sering kali menggandakan ukuran audiens mereka dalam
setahun. Namun, mereka berjuang untuk mencapai profitabilitas.

Model Pendapatan Dalam E-Commerce


Model pendapatan perusahaan menggambarkan bagaimana perusahaan akan
memperoleh pendapatan, menghasilkan keuntungan, dan menghasilkan pengembalian
investasi yang unggul. Meskipun ada banyak model pendapatan e-commerce berbeda
yang telah dikembangkan, sebagian besar perusahaan mengandalkan satu, atau beberapa
kombinasi, dari enam model pendapatan berikut: iklan, penjualan, langganan,
gratis/freemium, biaya transaksi, dan afiliasi.
1) Model Pendapatan Periklanan. Dalam model pendapatan iklan, situs Web
menghasilkan pendapatan dengan menarik banyak pengunjung yang kemudian
dapat melihat iklan. Model periklanan adalah model pendapatan yang paling
banyak digunakan dalam e-commerce, dan bisa dibilang, tanpa pendapatan iklan,
Web akan menjadi pengalaman yang sangat berbeda dari apa yang ada sekarang.
Konten di Web—mulai dari berita hingga video dan opini—adalah “gratis” bagi
pengunjung karena pengiklan membayar biaya produksi dan distribusi sebagai
imbalan atas hak untuk mengekspos pengunjung ke iklan.
2) Model Pendapatan Penjualan. Dalam model pendapatan penjualan, perusahaan
memperoleh pendapatan dengan menjual barang, informasi, atau jasa kepada
pelanggan. Perusahaan seperti Amazon (yang menjual buku, musik, dan produk

12
lainnya), LLBean.com, dan Gap.com, semuanya memiliki model pendapatan
penjualan. Apple telah memelopori dan memperkuat penerimaan pembayaran
mikro. Sistem pembayaran mikro menyediakan penyedia konten dengan metode
hemat biaya untuk memproses volume tinggi dari transaksi moneter yang kecil.
3) Model Pendapatan Langganan. Dalam model pendapatan langganan, situs Web
yang menawarkan konten atau layanan membebankan biaya berlangganan untuk
akses ke beberapa atau semua penawarannya secara berkelanjutan. Penyedia konten
sering menggunakan model pendapatan ini. Misalnya, Consumer Reports versi
online menyediakan akses ke konten premium, seperti peringkat, ulasan, dan
rekomendasi terperinci, hanya untuk pelanggan, yang memiliki pilihan untuk
membayar biaya berlangganan bulanan $5,95 atau biaya tahunan $26,00. Netflix
adalah salah satu situs pelanggan paling sukses dengan lebih dari 15 juta pelanggan
pada September 2010.
4) Model Pendapatan Gratis/Freemium. Dalam model pendapatan gratis/freemium,
perusahaan menawarkan layanan atau konten dasar secara gratis, sambil
membebankan biaya premium untuk fitur lanjutan atau khusus. Misalnya, Google
menawarkan aplikasi gratis, tetapi mengenakan biaya untuk layanan premium.
Pandora, layanan radio berlangganan, menawarkan layanan gratis dengan waktu
putar terbatas, dan layanan premium dengan pemutaran tak terbatas. Idenya
adalah untuk menarik audiens yang sangat besar dengan layanan gratis, dan
kemudian mengubah beberapa audiens ini untuk membayar langganan layanan
premium.
5) Model Pendapatan Biaya Transaksi. Dalam model pendapatan biaya transaksi,
perusahaan menerima biaya untuk mengaktifkan atau melaksanakan transaksi.
Misalnya, eBay menyediakan pasar lelang online dan menerima sedikit biaya
transaksi dari penjual jika penjual berhasil menjual barang. E*Trade, pialang saham
online, menerima transaksi biaya setiap kali melakukan transaksi saham atas
nama pelanggan. Ini merupakan model pendapatan transaksi yang menikmati
penerimaan luas sebagian karena biaya penggunaan platform tidak langsung terlihat
oleh pengguna.

13
6) Model Pendapatan Afiliasi. Dalam model pendapatan afiliasi, situs Web (disebut
"situs Web afiliasi") mengirim pengunjung ke situs Web lain dengan imbalan biaya
rujukan atau persentase pendapatan. dari setiap penjualan yang dihasilkan.
Misalnya, MyPoints menghasilkan uang dengan menghubungkan perusahaan
kepada pelanggan potensial dengan menawarkan penawaran khusus kepada
anggotanya. Saat anggota memanfaatkan penawaran dan melakukan pembelian,
mereka mendapatkan “poin” yang dapat mereka tukarkan dengan produk dan
layanan gratis, dan MyPoints menerima biaya rujukan.

2.4 Layanan dan Aplikasi M-Commerce


M-commerce adalah yang paling cepat berkembang dari e-commerce, dengan
beberapa daerah berkembang pada tingkat 50 persen atau lebih per tahun, dan
diperkirakan tumbuh menjadi $ 19 miliar pada 2014. M-commerce sangat populer
terutama di Eropa, Jepang, Selatan Korea, dan negara-negara lain dengan infrastruktur
broadband nirkabel yang kuat. Berikut dibawah ini beberapa contoh bagian
M-commerce :
1. Layanan Berbasis Lokasi
Wikitude.me menyediakan jenis khusus browser untuk ponsel pintar yang
dilengkapi dengan built-in global positioning system (GPS) dan kompas yang
dapat mengidentifikasi Anda lokasi yang tepat dan di mana ponsel menunjuk.
Menggunakan informasi dari lebih 800.000 tempat tujuan yang tersedia di
Wikipedia, ditambah ribuan lokal lainnya situs, browser overlay informasi
tentang tempat tujuan yang sedang Anda lihat, dan menampilkan informasi di
layar smartphone Anda, ditumpangkan pada peta atau foto yang baru saja Anda
upload.
2. Perbankan dan Jasa Keuangan
Bank dan perusahaan kartu kredit yang menggelar layanan yang
memungkinkan pelanggan mengelola account mereka dari perangkat mobile
mereka. Living by Mandiri, BCA Mobile dan aplikasi perbankan lainnya dapat
diakses menggunakan ponsel untuk memeriksa saldo rekening, transfer dana,
dan membayar tagihan.

14
3. Iklan nirkabel dan Ritel
Yahoo menampilkan iklan pada halaman rumah mobil untuk perusahaan
seperti Pepsi, Procter & Gamble, Hilton, Nissan, dan Intel. Google menampilkan
iklan terkait dengan pencarian ponsel oleh pengguna dari versi mobile dari
mesin pencari, sementara Microsoft menawarkan iklan banner dan teks pada nya
Portal MSN Mobile di Amerika Serikat. Iklan yang tertanam dalam game, video,
dan aplikasi mobile lainnya. Shopkick adalah aplikasi mobile yang
memungkinkan pengecer seperti Best Buy, Olahraga Otoritas, dan Macy untuk
menawarkan kupon untuk orang-orang ketika mereka berjalan ke toko mereka.
4. Games dan Hiburan
Ponsel telah berkembang menjadi platform hiburan portabel. Smartphone
seperti iPhone dan Droid menawarkan download dan streaming yang digital
games, film, acara TV, musik, dan nada dering. Pengguna layanan broadband
dari vendor nirkabel utama bisa streaming on-demand klip video, klip berita, dan
laporan cuaca.

2.5 Membangun Situs Web E-Commerce


Dalam membangun situs web, harus terdapat indikator keputusan bisnis
mendorong teknologi. Dua tantangan manajemen yang paling penting dalam
membangun situs e-commerce yang sukses adalah (1) mengembangkan pemahaman
yang jelas tentang tujuan bisnis dan (2) mengetahui bagaimana memilih teknologi yang
tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Bagian Puzzle Membangun Situs
Hal pertama yang ahrus dilakukan dalam membangun situs web adalah menyadari
area utama dari situs web, lalu menyatukan sumber daya manusia atau membentuk tim
sesuai dengan keahliannya masing-masing agar bisa sukses. Tim ini akan membuat
keputusan kunci tentang teknologi, desain situs, dan kebijakan sosial dan informasi
yang akan diterapkan pada situs. Seluruh upaya pengembangan situs harus dilakukan
secara cermat jika perusahaan berharap dapat menghindari bencana yang terjadi di
beberapa perusahaan.

15
Tujuan Bisnis, Fungsional Sistem dan Persyaratan Informasi
Menentukan tujuan dan mengidentifikasi bisnis perusahaan sangat penting dalam
membangun situs web, ini dilakukan agar bisa mencapai tujuan strategis perusahaan.
Perencanaan perushaan harus mengidentifikasi tujuan bisnis spesifik untuk situs
perusahaan, dan kemudian mengembangkan daftar fungsionalitas sistem dan
persyaratan informasi. Tujuan bisnis hanyalah kemampuan yang perusahaan inginkan
untuk dimiliki situs perusahaan. Fungsionalitas sistem adalah jenis kemampuan sistem
informasi yang Anda perlukan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan. Persyaratan
informasi untuk suatu sistem adalah elemen informasi yang harus dihasilkan sistem
untuk mencapai tujuan bisnis.

16
BAB III
STUDI KASUS

3.1 Perkembangan Transformasi pada E-Commerce Tokopedia dalam berbagai


Landasan Aspek Teknologi dan Model Bisnis
Tokopedia merupakan perusahaan teknologi Indonesia dengan misi mencapai
pemerataan ekonomi secara digital. Sejak didirikan pada tahun 2009, Tokopedia telah
bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya di Indonesia
tetapi juga di Asia Tenggara. Tokopedia memiliki bisnis marketplace terdepan di
Indonesia yang memungkinkan setiap individu, toko kecil, dan brand untuk membuka
dan mengelola toko daring. Hingga saat ini, Tokopedia menjadi marketplace yang
paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia.
Berikut perkembangan E-Commerce Tokopedia di landaskan oleh beberapa aspek
diantaranya sebagai berikut.
1) Perkembangan E-commerce Tokopedia dengan transformasi bisnis
Dalam beberapa tahun terakhir, Tokopedia memang gencar bertransformasi
menjadi perusahaan teknologi yang bisa memenuhi kebutuhan banyak orang di era
digital ini. Tokopedia sendiri saat ini memiliki empat lini bisnis yang di antaranya
adalah marketplace dan produk digital, fintech dan payment, logistik dan fulfillment,
serta New Retail (Mitra Tokopedia) untuk memajukan ekosistem warung di Indonesia
lewat pemanfaatan teknologi. Keempat lini tersebut sama-sama mengandalkan
teknologi sebagai tulang punggung utama masing-masing layanan. Tak salah jika
Tokopedia melakukan transformasinya ke level yang lebih tinggi hingga menjadi Super
Ecosystem. Marketplace dan produk digital berisi platform bisnis C2C untuk penjual
dan pembeli, serta dilengkapi oleh Official Stores untuk brand resmi dan puluhan
produk digital.
2) Perkembangan E-commerce Tokopedia dengan landasan teknologi
Melalui transformasi perusahaan sebagai perusahaan teknologi, Tokopedia
mengedepankan pemanfaatan data analytics, machine learning, dan artificial
intelligence sebagai bagian dari teknologi di setiap inisiatif Tokopedia. Pemanfaatan
inovasi teknologi ini menjadi bagian dari perjalanan Tokopedia untuk menjadi AI-first

17
company. Pada awalnya, Tokopedia masih menggunakan intervensi manusia untuk
melakukan proses permintaan new instance dan membuat pipelines. Lalu melakukan
testing bersama dengan tim software engineer untuk memastikan servicenya sudah
terpasang dengan baik. Tokopedia menggunakan mindset SRE (Site Reliability
Engineering) untuk mengembangkan infrastruktur teknologi. Seiring dengan kebutuhan
SRE yang kian meningkat, saat ini Tokopedia menggunakan sistem otomatisasi untuk
memudahkan proses operasional dan administrasi.
Tokopedia mengimplementasikan sistem automasi dengan menerapkan beberapa
tools yang digunakan Tokopedia. Tools otomatisasi yang dipakai oleh Tokopedia adalah
GitOps, VM Autoscale, Kubernetes Deployment, dan Canary Manager. Selain SRE
yang menjadi garda terdepan infrastruktur jaringan, bagian berikutnya yang tak kalah
penting adalah penggunaan teknologi cloud yang dipakai. Dalam hal ini, Tokopedia
mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini menggunakan Multi Cloud untuk
menangani traffic yang datang begitu banyak. Alasan Tokopedia menggunakan multi
cloud adalah agar tidak bergantung dengan satu cloud provider, sehingga setiap provider
dapat memberikan kelebihannya, dan memaksimalkan potensi dari masing-masing
provider tersebut.
3) Perkembangan E-commerce Tokopedia dengan model bisnis baru
Tokopedia telah memberdayakan jutaan pedagang dan konsumen untuk
berpartisipasi dalam masa depan perekonomian. Tokopedia secara konsisten
mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perorangan
untuk mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara daring.
Seiring berkembangnya Tokopedia menghadirkan layanan Business-to-Business,
dimana Tokopedia berperan menjadi penyedia layanan barang-barang digital ke
perusahaan dengan harga terjangkau dan performa terbaik

3.2 Jenis E-Commerce Tokopedia


Dalam membesarkan usahanya, Tokopedia menggunakan sistem model bisnis yang
lumayan jarang digunakan. Model bisnis tokopedia adalah consumer to consumer (C2C).
Klien dari tokopedia adalah penjual dan pembeli sekaligus, Penjual yang mendagangkan
produknya di tokopedia adalah klien dari tokopedia, sementara pembeli yang

18
melakukan transaksi pembelian di tokopedia juga adalah klien dari tokopedia juga. Pada
aplikasi Tokopedia terdapat kolom penilaian dan jumlah barang yang terjual, hal ini
memudahkan konsumen untuk menilai apakah produk yang dijual sesuai dengan
deskripsi produk yang ditampilkan atau tidak. Dibalik itu terdapat juga kelemahan dari
sistem tersebut, dimana jika penjual baru ingin menjual barang nya, ia akan susah untuk
menjual produk tersebut dikarenakan belum adanya atau sedikitnya kolom penilaian dan
barang nya sudah terjual. Dengan adanya masalah tersebut Tokopedia menyediakan
shortcut yang memisahkan antara barang populer, barang terkait dan barang terbaru,
sehingga semua produk yang dijual oleh penjual dapat dijangkau oleh konsumen.
Seiring berkembangnya Tokopedia menghadirkan layanan Business-to-Business,
dimana Tokopedia berperan menjadi penyedia layanan barang-barang digital ke
perusahaan dengan harga terjangkau dan performa terbaik. Tokopedia memperkenalkan
tiga lini bisnis utama dari layanan B2B nya, yaitu :
1. Agregator Digital (Modern Channel)
Lini bisnis pertama yang ditawarkan Tokopedia, adalah sebagai agregator
digital. Sebagai agregator digital, Tokopedia memfasilitasi para pelaku usaha
untuk dapat berkembang di industri modern channel, dengan menyediakan
suplai produk digital. Melalui Tokopedia, kita bisa mendapatkan lebih dari 4.500
produk digital. Termasuk Pulsa, Paket Data, Token Listrik, Angsuran Kredit,
Voucher Game, Streaming, Voucher Makanan, Voucher Diskon, dan lain-lain
untuk memenuhi kebutuhan bisnis.
2. Pembayaran Invoice (Billing Management System)
Lini bisnis kedua yang ditawarkan Tokopedia, adalah pembayaran invoice.
Untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran invoice atau
tagihan, Tokopedia juga menyediakan Billing Management System. Melalui
sistem ini, nantinya setiap pembayaran dapat dilakukan melalui metode
pembayaran Tokopedia. Billing Management System juga memungkinkan
pelaku usaha dapat mengirimkan tagihan ke semua pelanggan melalui
Tokopedia. Cukup dengan mengunggah tagihan melalui dasbor yang telah
disediakan, tagihan dapat langsung dibayarkan oleh pelanggan melalui
Tokopedia. Ada lebih dari 50 metode pembayaran yang tersedia di Tokopedia,

19
seperti OVO Cash, OVO Points, virtual account, dan lainnya.
3. Pengadaan Produk Digital (Bulk Payment)
Lini bisnis ketiga yang ditawarkan Tokopedia, adalah pengadaan produk
digital. Jika pelaku usaha menyediakan produk digital seperti Pulsa, Paket Data,
Token Listrik, atau Voucher, kini produk tersebut tidak perlu lagi dibeli
melalui transaksi manual secara satu persatu. Jika membeli secara sekaligus,
pelaku usaha dapat menghemat lebih banyak tenaga dan waktu.
Model Bisnis Tokopedia
Tokopedia memiliki model bisnis sebagai penyedia layanan dan pencipta pangsa
pasar. Model bisnis penyedia layanan adalah pemanfaatan aplikasi Web 2.0, berbagi
foto, dan situs online untuk pencadangan dan penyimpanan data yang dilakukan
Tokopedia berkaitan dengan dilakukannya kerjasama antar berbagai perusahaan melalui
Tokopedia B2B yang saat ini telah bergabung lebih dari 20 perusahaan yang telah
melakukan kerjasama dengan Tokopedia.
Selain penyedia layanan, Tokopedia juga memiliki model bisnis pencipta pangsa
pasar yang berkaitan dengan C2C, karena pencipta pasar membangun lingkungan digital
di mana pembeli dan penjual dapat menampilkan produk, mencari produk, dan
menetapkan harga. Proposisi nilai pencipta pasar online Tokopedia adalah
menyediakan platform di mana penjual dapat dengan mudah menampilkan barang
dagangan mereka dan pembeli yang membeli barang di Tokopedia. Pada aplikasi
Tokopedia terjadi pertemuan antar konsumen serta melakukan transaksi pembelian
secara langsung.

3.3 Standar Teknologi E-Commerce Tokopedia


Di samping berbagai standar teknologi yang digunakan di Intenet, Tokopedia juga
menggunakan standar dasar teknologi umumnya digunakan dalam transaksi
bisnis-ke-bisnis (B2B). Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Electronic Data Interchange (EDI) atau elektronik pertukaran data.
Teknologi pertukaran data elektronik yang digunakan Tokopedia memungkinkan
pertukaran komputer ke komputer antara dua perusahaan transaksi standar seperti:
faktur, bill of lading, jadwal pengiriman, atau pesanan pembelian. Transaksi yang

20
terjadi pada sistem aplikasi secara otomatis ditransmisikan dari satu sistem
informasi ke sistem informasi lainnya melalui jaringan serta dirancang untuk
memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan
private.
2) Secure Socket Layer (SSL),
Protokol ini di didesain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke berbagai
server. SSL menggunakan teknik encription public key untuk memproteksi data
yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di
publikasikan di public domain. Sistem ini dirancang sebagai proteksi data-data
yang dikirimkan perusahaan dan antarperusahaan yang terhubung pada e-commerce
Tokopedia.
3) Secure Electronic Transaction (SET),
SET akan mengkodekan nomor kartu kredit yang di simpan diserver merchant.
Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung
oleh masyarakat perbankan. eSecure SET sendiri menggunakan empat aplikasi
terpadu untuk melaksanakan transaksi di internet, yaitu eSecure CA(Certificate
Autority), sertifikat identitas bagi pemegang kartu kredit, pedagang dan payment
gateway, pengaman bagi perbankan dan institusi keuangan dalam proses
pembayaran.
4) Artificial Intelligence (AI)
merupakan sebuah kecerdasan buatan yang dapat mengatur sebuah mesin, sehingga
mesin tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas hidup manusia agar menjadi
lebih efisien dan praktis. Tokopedia sudah mengimplementasikan AI di dalam
infrastruktur teknologi perusahaan. Dengan menggunakan AI, Tokopedia terus
mengembangkan sistem dan fitur untuk dapat mengoptimalkan pengalaman
pelanggan. Beberapa fitur dan inovasi Tokopedia yang telah memanfaatkan
teknologi AI adalah fitur ChatBot untuk layanan Tokopedia Care, Intelligent Search,
TokoCabang, serta Fast Recommendations terhadap lebih dari 350 juta produk
yang sesuai dengan minat dari setiap pengguna Tokopedia. Artificial Intelligence
sendiri terbagi kedalam beberapa stream, yaitu Robotics, Machine Learning,
Computer Vision, Natural Language Processing, Knowledge Representation, dan

21
yang terakhir adalah Recommendation System.

3.4 Model Pendapatan Tokopedia


Model pendapatan dari E-commerce Tokopedia berasal dari mulai dari model
pendapatan periklanan hingga model pendapatan affiliasi yang terdiri dari :
 Keanggotaan Power Merchant dengan biaya layanan 1% dari setiap transaksi
terjual
 Keanggotaan Official Store , dengan biaya bulanan, dan biaya layanan hingga
15% dari setiap produk terjual
 TopAds adalah fitur promosi toko dan produk yang bisa digunakan oleh seluruh
Merchant di Tokopedia, TopAds menerapkan sistem pembayaran Cost per
Click(CPC) dimana anda akan hanya membayar setiap kali iklan toko atau
produk anda diklik
 Dana transaksi pengguna yang mengendap
 Margin dari keuntungan penjualan “digital goods” seperti pulsa, kuota data,
BPJS, Asuransi, tiket pesawat, kereta dan lain-lain.

22
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi pada makalah mengenai e-commerce Tokopedia maka dapat
ditarik kesimpulan :
Tokopedia merupakan perusahaan teknologi Indonesia dengan misi mencapai
pemerataan ekonomi secara digital. Sejak didirikan pada tahun 2009, Tokopedia telah
bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya di Indonesia
tetapi juga di Asia Tenggara. Tokopedia memiliki bisnis marketplace terdepan di
Indonesia yang memungkinkan setiap individu, toko kecil, dan brand untuk membuka
dan mengelola toko daring. Hingga saat ini, Tokopedia menjadi marketplace yang
paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia. Perkembangan Tokopedia dalam
tranformasi bisnis berlandasakan pemanfaatan teknologi dan model bisnis baru.
Tokopedia merupakan e-commerce dengan jenis model bisnis C2C (Consumer to
Consumer). Klien dari tokopedia adalah penjual dan pembeli sekaligus, Penjual yang
mendagangkan produknya di tokopedia adalah klien dari tokopedia, sementara pembeli
yang melakukan transaksi pembelian di tokopedia juga adalah klien dari tokopedia juga.
Dan Seiring berkembangnya Tokopedia menghadirkan layanan Business-to-Business,
dimana Tokopedia berperan menjadi penyedia layanan barang-barang digital ke
perusahaan dengan harga terjangkau dan performa terbaik. Tokopedia memperkenalkan
tiga lini bisnis utama dari layanan B2B nya. Di samping berbagai standar teknologi
yang digunakan di Intenet, Tokopedia juga menggunakan standar dasar teknologi
umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis (B2B) yaitu EDI, SSL, SET, AI.
Tokopedia menerapkan semua jenis model pendapatan mulai dari model pendapatan
periklanan hingga model pendapatan affiliasi

23
4.2 Saran
Sebaiknya untuk dapat tetap mempunyai daya saing dan menjaga brand image
tokopedia dapat mengurangi kesalahan-kesalahan pada sistem seperti terlalu
banyak produk SPAM, produk yang harganya hanya 100Rupiah, bukan bonus
dan bukan harga asli, tapi hanya berisi info atau basa-basi saja, sehingga sangat
menyusahkan pembeli ketika mencari barang dengan urutan termurah dan dalam
pencarian produk, penjual yang tidak aktif pun diikutsertakan. Pada bagian ini
tentunya pembeli dituntut agar lebih teliti dalam membeli untuk menghindari
kesalahan dalam pembelian

24
DAFTAR PUSTAKA

Laudon, Kenneth dan Jane Laudon. 2010. Management Information System. Prentice

Hall

https://updateperdetik.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-transaksi-e-commerce.html

https://blog.mtarget.co/jenis-jenis-ecommerce-dan-contohnya/

Tokopedia Hadirkan 3 Layanan B2B Digital, Peluang Kembangkan Bisnis - Halaman 2 -

Cerdas Belanja (grid.id)

https://www.google.com/amp/s/gizmologi.id/news/teknologi-infrastruktur-tokopedia/amp/

https://www.google.com/amp/s/akurat.co/amp/bukan-sekadar-marketplace-tokopedia-bertransfo

rmasi-menjadi-perusahaan-teknologi-indonesia

25

Anda mungkin juga menyukai