Anda di halaman 1dari 19

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK

PERDAGANGAN ELEKTRONIK(E-
COMMERCE)

NAMA KELOMPOK 1:
1. Noviyanti(222020006)
2. Adinda maharani(222020016)
3. Alief sukma jaya(222020024)
4. Trisia anggraeni(222020065)
5. Fauzan aziman ramadhan(222020078)
6. Apriansyah(222019061)

DOSEN MATA KULIAH:Nurul hutami ningsih,S.E., M.SI.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
LEMBAR PENILAIAN

NO NAMA/NIM MAHASISWA NILAI


1. Noviyanti/222020006
2. Adinda maharani/222020016
3. Alief sukma jaya/222020024
4. Trisia anggraeni/222020065
5. Fauzan aziman ramadhan/222020078
6. Apriansyah/222019061

Palembang,28 September 2022

Nurul hutami ningsih,S.E., M.SI.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk bekerja sama
untuk menyelesaikan makalah ini. dimana makalah ini merupakan salah satu dari
tugas mata kuliah yaitu SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN
MANAJEMEN.

Tidak lupa Penulis ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.

Oleh sebab itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Amin...

Demikianlah yang saya dapat paparkan dalam makalah ini kalau ada kata yang
kurang mohon di maafkan sekian dan terima kasih.

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................I

DAFTAR ISI.......................................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1

A.Latar Belakang.....................................................................................1

B.Rumusan Masalah................................................................................1

C.Tujuan..................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................3

A.Ruang Lingkup E-Commerce..............................................................3

B.Jenis-Jenis E-Commerce......................................................................6

C.Manfaat-Manfaat dari E-Commerce....................................................7

D.Bentuk Kerangka Dsasr E-Commerce.................................................9

E.Fitur-Fitur Yang Harus Ada Dalam Penerapan Teknologi E-


Commerce................................................................................................9

F.Peranan E-Commerce Dalam Dunia Bisnis.......................................10

G.Kendala-kendala yang ditimbulkan dari E-Commerce......................11

H.Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan E-Commerce...............11

BAB 3 PENUTUP.............................................................................................13

A.Kesimpulan........................................................................................13

B.Saran...................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14

II
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Persaingan bisnis yang makin ketat, dan semakin singkatnya siklus
hidup produk dan jasa yang ditawarkan, serta semakin tingginya tuntutan
konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan, maka perusahaan
berusaha mencapai terobosan baru untuk mengantisipasi perubahaan.
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi kini hampir semua
aktivitas organisasi telah menggunakan aplikasi dan otomatisasi teknologi
informasi dan cenderung mengarah pada upaya menggantikan sebagian
aktivitas manajemen operasional dan manajemen tingkat menengah alat
bantu seperti E-mail, Voice mail , Internet, Video Conferecing, Electronik,
Telephone Celluler, dan berbagai teknologi informasi lainnya kini semakin
banyak digunakan. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana
cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi
mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah,
lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga
memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), surat
elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti
halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.

B.RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana ruang lingkup dari E-commerce?
2. Apa saja jenis-jenis E-commerce?
3. Apa saja manfaat-manfaat dari E-commerce?
4. Bagaimana bentuk kerangka dasar E-commerce?
5. Apa saja fitur yang harus ada dalam penerapan teknologi E-
commerce?
6. Apa saja peranan E-commerce dalam dunia bisnis?
7. Kendala apa saja yang ditimbulkan dari penerapan E-commerce?
8. Faktor apa saja yang mempengaruhi pesatnya perkembangan E-
commerce?

C.TUJUAN
1. Untuk mengetahui ruang lingkup dari E-commerce
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis E-commerce
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari E-commerce
4. Untuk mengetahui bagaimana bentuk kerangka dasar E-commerce

1
5. Untuk mengetahui fitur apa saja yang harus ada dalam penerapan
teknologi E-commerce
6. Untuk mengetahui apa saja peranan E-commerce dalam dunia bisnis
7. Untuk mengetahui kendala apa saja yang ditimbulkan dari penerapan
E-commerce
8. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pesatnya
perekambangan E-commerce

2
BAB 2
PEMBAHASAN
A.RUANG LINGKUP E-COMMERCE
Salah satu subset terpenting dan terbesar dari e‐business adalah e-
commerce, dimana berbagai aktivitas transaksi jual beli dilakukanmelalui m
edium internet. Karena sangat lebarnya spektrum proses dari transaksi jual
beli yang ada, sangat sulit menentukan
ruanglingkup atau batasan dari domain ecommerce. Salah satu carayang dap
at dipergunakan untuk dapat mengerti batasan‐batasandari sebuah e‐
commerce adalah dengan mencoba mengkaji dan melihat fenomena bisnis
tersebut dari berbagai dimensi, seperti yang dijelaskan berikut ini.

 Teknologi
Kontributor terbesar yang memungkinkan terjadinya e‐
commerce adalah teknologi
informasi, dalam hal ini perkembangan pesatteknologi komputer dan 
telekomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa arena jual beli di
dunia maya terbentuk karena terhubungnya berjuta‐
juta komputer ke dalam sebuah jaringanraksasa (internet). Dari sisi i
ni e‐commerce dapat dipandang sebagai sebuah prosedur atau
mekanisme berdagang (jual beli) di internet dimana pembeli dan
penjual dipertemukan di sebuah dunia maya yang terdiri dari sekian
banyak komputer.

 Marketing dan “New Consumer Processes”
Dari segi pemasaran, e‐commerce sering dilihat sebagai
sebuah kanal atau cara baru untuk berhubungan dengan pelanggan.
Melalui e‐commerce jangkauan sebuah perusahaan menjadisemakin
luas karena yang bersangkutan dapat memasarkan produk dan
jasanya ke seluruh dunia tanpa memperhatikan batasan‐batasan
geografis. Dengan cara yang sama pula
sebuah perusahaandapat langsung berhubungan dengan end‐
comsumers‐nya.

 Economic
Ecommerce merupakan sebuah pemicu terbentuknya prinsipe
konomi baru yang lebih dikenal dengan ekonomi digital (digitalecon
omy). Di dalam konsep ekonomi ini, semua sumber daya yang dapat

3
didigitalisasikan menjadi tak terbatas jumlahnya (bukan
merupakan “scarce of resources”) dan berpotensi menjadi public
goods yang dapat dimiliki oleh siapa saja dengan bebas. Di dalam
konsep ekonomi ini pula informasi dan knowledge menjadi
sumber daya penentu sukses tidaknya para pelaku ekonomi
melakukan aktivitasnya. Beragam model bisnis (business model)
pun diperkenalkan di dalam konsep ekonomi baru ini yang
belumpernah dijumpai sebelumnya. Dari segi produksi, selain
physical value chain,
diperkenalkan pula konsep virtual value chain yangsangat menentuk
an proses penciptaan produk dan jasa di dunia maya.

 Electronic Lingkage
Di suatu sisi yang lain, banyak orang melihat e‐commerce
sebagai sebuah mekanisme hubungan secara elektronis antara satu
entiti dengan entiti lainnya. Dengan adanya e‐ commerce, maka dua
buah divisi dapat bekerja sama secara efisien melalui pertukaran data
elektronis; demikian juga antara dua buah kelompok berbeda seperti
misalnya antara kantor pemerintah dengan masyarakatnya; atau
mungkin antara pelanggan dengan perusahaan‐ perusahaan tertentu.

 Information Value Adding


Di dalam e‐commerce, bahan baku yang paling penting
adalah informasi. Sehubungan dengan hal ini, proses pertambahan
nilai (value adding processes) menjadi kunci terselenggaranya
sebuah mekanisme e‐commerce. Konsep ini dikuatkan dengan teori
virtual value chain yang menggambarkan bagaimana proses
pertambahan nilai diberlakukan terhadap informasi, yaitu melalui
langkah‐langkah proses: gathering, organizing, selecting,
synthesizing, dan distributing.
 Market‐Making
E‐commerce dikatakan sebagai market‐making karena
keberadaannya secara langsung telah membentuk sebuah pasar
perdagangan tersendiri yang mempertemukan berjuta‐juta penjual
dan pembeli di sebuah pasar digital maya (e‐market). Di pasar maya
ini terjadi perdagangan secara terbuka dan bebas, karena masing‐
masing penjual dan pembeli dapat bertemu secara efisien tanpa
perantara. E‐market juga disinyalir sebagai arena perdagangan yang
paling efisien karena kecenderungannya untuk selalu mencari
bentuk‐bentuk perdagangan yang berorientasi kepada pembeli
(customer oriented), disamping struktur persaingan antar penjual
produk dan jasa yang hampir berada dalam suasana perfect
competition.Konsep e‐commerce ternyata tidak hanya membuahkan
mekanisme transaksi jual beli semata, namun ternyata banyak sekali
jasa‐jasa baru yang diperlukan sebagai sarana pendukung aktivitas
jual beli produk tersebut. Katakanlah jasa dari institusi keuangan
4
untuk menawarkan cara pembayaran secara elektronik, jasa dari
vendor aplikasi yang menawarkan cara melakukan transaksi secara
aman (secure), jasa dari ISP (internet service provider) yang
menawarkan cara mengakses internet dengan cepat dan murah, jasa
perusahaan hosting yang menawarkan perangkat penyimpan data
maupun situs perusahaan yang bersangkutan, dan lain‐lain.

 Legal, Privacy, dan Public Policy


Sisi terakhir dalam melihat e‐commerce adalah mencoba
memandangnya dari unsur‐unsur semacam hukum, peraturan,
kebijakan, proses, dan prosedur yang diberlakukan. Secara tidak
langsung terlihat bahwa interaksi perdagangan elektronis yang telah
mengikis batas‐batas ruang dan waktu mau tidak mau mendatangkan
tantangan baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam mencoba
membuat regulasi tertentu agar di satu pihak terbentuk lingkungan
bisnis yang kondusif, sementara di pihak lain hak‐hak individu
maupun masyarakat dapat terjaga dengan baik.Berdasarkan
kedelapan perspektif tersebut di atas dapat digambarkan lima
domain yang membatasi ruang lingkup dari e‐commerce, yaitu
masing‐masing sebagai sarana untuk:
o Enterprise Management, yang berarti menghubungkan
divisi‐divisi yang ada di dalam perusahaan dengan cara
mengalirkan informasi dari satu tempat ke tempat lainnya
melalui medium elektronik/digital (flow of information);
o Linking with Suppliers, yang berarti menghubungkan
sebuah perusahaan dengan satu atau keseluruhan mitra
bisnisnya secara elektronik agar proses pemesanan dan/atau
pengadaan bahan mentah/baku produksi dapat dilakukan
seefisien mungkin;
o Linking with Distributors/Retailer, yang berarti
menghubungkan perusahaan dengan para distritributor,
wholesaler, maupun retailer yang bertanggung jawab untuk
menyebarkan produk dari perusahaan ke tangan pelanggan;
o Interface with Consumers, yang berarti menghubungkan
perusahaan dengan calon pembelinya secara langsung (end‐
consumers) tanpa melalui perantara atau broker; dan
o Global E‐Commerce Infrastructure, yang berarti
menghubungkan perusahaan dengan pihak‐pihak pendukung
lain semacam vendor, ISP, lembaga keuangan, penyedia jasa
infrastruktur, dan lain‐lain karena merekalah yang
merupakan institusi pendukung dapat terselenggaranya
rangkaian proses transaksi e‐commmerce secara utuh.

5
B.JENIS-JENIS E-COMMERCE
1) Business-to-Business (B2B)

B2B adalah transaksi baik secara elektronik maupun fisik antara


bisnis yang satu dengan bisnis lainnya.Konsumen dari penjualan barang
dan jasa ini merupakan sebuah grup atau kelompok yang menjalankan
bisnis dan bukan konsumen perorangan.Salah satu contoh mudahnya
adalah jika bisnis Anda menjadi produsen bahan baku kulit sintetis
untuk usaha pembuatan tas dan sepatu.Jenis B2B menyediakan volume
kebutuhan barang dan jasa yang besar sehingga pelakunya
membutuhkan banyak biaya untuk menjalankan bisnisnya.

2) Business-to-Consumers (B2C) E-Commerce

Business-to-Consumers (B2C) adalah jenis bisnis e-commerce yang


paling umum dan paling dikenal oleh masyarakat.Jika B2B memasarkan
barang dan jasa kepada perusahaan lain maka B2C adalah proses
transaksi yang dilakukan antara produsen barang atau jasa langsung
kepada konsumen akhir.Business-to-Consumers layaknya toko ritel yang
memiliki produk eceran untuk dijual dan gudang untuk stok
barang.Yang membedakannya dengan toko ritel biasa adalah proses
transaksi ini dilakukan secara online. B2C lebih mudah dan dinamis
sehingga mampu berkembang dengan sangat cepat.

3) Consumer-to-Consumer (C2C) E-Commerce

Selain B2C, Consumer-to-Consumer juga termasuk jenis model


bisnis e-commerce yang populer. C2C adalah transaksi barang atau jasa
yang dilakukan dari konsumen kepada konsumen.C2C terbagi atas dua
model yakni marketplace dan classifed. Di dalam model marketplace,
konsumen sebagai penyedia barang dan jasa membutuhkan sebuah
platform sebagai wadah transaksi.Di dalam platform tersebut, konsumen
yang bertindak sebagi penjual dapat mem-posting berbagai produk
untuk dibeli oleh konsumen lainnya. Contoh platform C2C yang sudah
terkenal di Indonesia adalah Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan
sebagainya.

4) Consumer-to-Business (C2B) E-Commerce

Seperti namanya, di dalam jenis Consumer-to-Business (C2B)


transaksi jual beli produk atau jasa dilakukan dari konsumen kepada
perusahaan. Ini adalah kebalikan penuh dari jenis B2C yang telah
dijelaskan sebelumnya. Dalam jenis ini individu menawarkan produk
atau jasa terhadap perusahaan yang membutuhkan dan siap untuk
membelinya. Contoh mudahnya adalah para content writer yang

6
menawarkan kemampuannya untuk menulis kepada perusahaan yang
membutuhkan.Situs e-commerce pengadopsi jenis C2B yang populer
adalah freelancer.com. ini adalah website yang menjadi wadah bagi para
freelance dari berbagai bidang untuk menawarkan keahlian masing-
masing.

5) Business-to-Administration (B2A) dan Consumer-to-Administration


(C2A) E-Commerce

Business-to-Administration (B2A) atau yang bisa dikenal sebagai


Business-to-Government (B2G) adalah jenis e-commerce yang menjual
produk atau jasa kepada lembaga pemerintah. Nantinya pihak bisnis
akan menawarkan berbagai jenis produk yang dibutuhkan untuk
operasionalisasi dan proyek pemerintah.Dan transaksi jenis ini
dilakukan dengan mengajukan tender.Selain itu ada pula jenis
Consumer-to-Administration (C2A) atau Consumer-to-Governemnt
(C2G) yang merupakan proses transasksi elektronik yang dilakukan oleh
individu kepada lembaga pemerintah. Sebagai contoh adalah
pembayaran pajak, iuran BPJS dan lain sebagainya dari individu kepada
pemerintah. Kedua jenis bisnis e-commerce ini mempunyai tujuan yang
sama yakni untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan penggunaan
layanan baik pemerintah maupun individu dengan dukungan teknologi
informasi dan komunikasi.

6) Online-to-Offline (O2O) E-Commerce

Ini adalah jenis bisnis baru di mana produsen menggunakan dua


saluran baik itu toko online maupun offline. Pihak produsen akan
melakukan promosi, menemukan konsumen, menarik konsumen serta
meningkatkan kesadaran mereka terhadap produk dan layanan melalui
jaringan online. Yang kemudian diteruskan dengan melakukan
pembelian di toko offline. Selain itu, jenis O2O juga berhubungan
dengan aktivitas pemesanan secara online dan melakukan pengambilan
barang di toko offline. Jenis ini banyak digunakan pada sektor
transportasi seperti Gojek dan Grab serta akomodasi seperti Airbnb,
Airy, dan lain sebagainya.

7
C.MANFAAT-MANFAAT E-COMMERCE
Banyaknya manfaat e-commerce berdampak pada tumbuhnya minat
masyarakat untuk memulai bisnisnya sendiri. Perkembangan teknologi yang
pesat memungkinkan manusia melakukan berbagai aktivitas hanya dengan
bermodal gadget dan internet.Kemudahan ini juga dirasakan oleh sektor
bisnis di mana semua orang kini bisa menjual barang tanpa harus memiliki
toko fisik. Kehadiran platform e-commerce memberi berbagai peluang bagi
pengusaha yang terhambat modal. Terlebih, adanya pergeseran kebiasaan
dalam berbelanja memungkinkan pelaku bisnis menjual produknya kepada
siapa saja tanpa batasan jarak maupun waktu. Lantas, apa saja manfaat yang
dirasakan pelaku bisnis berkat adanya e-commerce?

Berikut ini beberapa manfaat dari E-commerce:

1) Tidak memerlukan modal yang besar

Manfaat e-commerce lainnya yaitu tidak memerlukan modal yang besar.


Hanya dengan perangkat gadget serta koneksi internet, Anda tetap dapat
melayani pesanan konsumen secara online.Membuat dan mengelola
situs toko online profesional memang butuh biaya. Namun modal yang
Anda butuhkan tidak sebesar ketika harus membeli atau menyewa kios.
Ini artinya, Anda dapat mengalokasikan modal pada keperluan
lain.Manfaat e-commerce jika dilihat dari segi efisiensi modal juga
memberikan kemudahan bagi pelaku usaha yang kesulitan mendapatkan
suntikan dana untuk menjalankan bisnisnya. Jadi, jangan lewatkan
kemudahan ini untuk mengembangkan bisnis Anda.

2) Fleksibilitas menjalankan bisnis

Penjualan elektronik memungkinkan pelaku usaha menjalankan


bisnisnya secara fleksibel. Fleksibilitas ini berkaitan dengan kegiatan
bisnis yang bisa dilakukan di mana saja serta kapan saja. Ada juga
manfaat e-commerce, yakni fleksibilitasnya yang meliputi dua hal
penting dalam kegiatan bisnis, yaitu pemasaran dan pengiriman.
Mengapa demikian?

 Fleksibilitas Pemasaran

Untuk mendapatkan penjualan yang tinggi, pelaku usaha harus


melaksanakan pemasaran dengan strategi terukur. E-
commerce memudahkan Anda dalam memasarkan produk dengan
memanfaatkan berbagai platform online seperti media sosial, ads, dan
lainnya. 

 Fleksibilitas Pengiriman

Konsumen yang membeli produk Anda melalui e-commerce akan


mendapatkan barang pesanannya melalui pengiriman dengan jasa
ekspedisi (logistik). Dengan adanya e-commerce logistik, proses
pengiriman jadi lebih lancar.

8
3) Mempermudah proses ekspansi bisnis

Manfaat e-commerce lainnya adalah mempermudah pelaku bisnis


mengembangkan usahanya. Ekspansi melalui jalur toko online bisa lebih
mudah karena modal yang perlu dikeluarkan tidak terlalu
besar. Ekspansi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seperti menambah
produk baru, memperluas target market, merekrut tenaga kerja baru,
menambah modal untuk keperluan produksi, dan lain
sebagainya.Pengelolaan toko online yang berbasis digital juga
mempermudah manajemen bisnis. Ini sangat membantu proses ekspansi
sehingga bisnis Anda tumbuh semakin besar.

4) Kemudahan pembayaran dan catatan transaksi

Penjual bisa mendapatkan manfaat praktis karena e-


commerce menyediakan beragam metode pembayaran. Mulai dari
transfer bank, kartu kredit, hingga e-money. Anda hanya perlu
menyediakan berbagai metode pembayaran agar pelanggan mudah
bertransaksi. Keuntungan lainnya bisa dirasakan dalam hal pencatatan
transaksi. Inilah salah satu kendala umum bagi penjual, yaitu pencatatan
yang kurang rapi. Dengan jejak digital e-commerce, semua transaksi
tercatat dalam sistem sehingga mudah dikelola dan meminimalisasi
kesalahan data.

D.BENTUK KERANGKA DASAR E-COMMERCE


 Aplikasi e-commerce disusun berdasarkan infrastruktur teknologi
yang sudah ada, yaitu kombinasi antara komputer, jaringan
komunikasi, dan software komunikasi sehingga menjadi Information
Superhighway.
 Aplikasi e-commerce tidak akan berjalan tanpa hal-hal yang terdapat
dalam infrastruktur berikut :
1 Jasa bisnis umum, sebagai jasa untuk proses pembelian &
penjualan.
2 Distribusi pesan dan informasi, sebagai sarana pengiriman dan
pengambilan informasi.
3 Isi Multimedia dan Publikasi Jaringan, untuk pembuatan produk
dan sarana mengkomunikasikannya.
4 Information Superhighway, sebagai landasan utama untuk
penyediaan sistem highway (jalan utama) dimana seluruh
aktivitas e-commerce akan menggunakan jalan utama tersebut.

E.FITUR-FITUR YANG HARUS ADA DALAM


PENERAPAN
TEKNOLOGI E-COMMERCE

1. Dapat diakses dimana-mana (ubiquity) yaitu pelaku bisnis harus


berusaha untuk mengubah struktur industri dengan cara menciptakan

9
saluran atau strategi pemasaran baru dan memperluas cakupan pasar
secara keseluruhan. Salah satunya dapat dengan menciptakan
diversifikasi produk, melakukan efisiensi pada operasional industri
dengan menurunkan biaya operasi penjualan perusahaan.
2. Jangkauan luas (global reach) dengan mempersiapkan konten untuk
memperluas cakupan pasar sehingga dapat diakses tidak hanya pada
satu daerah tertentu namun dapat diakses dimana-mana. Langkah
awal dapat melakukan penyesuaian standar menjadi lebih umum
(universal standard).
3. Fitur aplikasi yang beragam dan interaktif (richness & interactive)
aplikasi e-commerce tidak hanya sebatas penjualan produk saja tapi
juga harus dapat menjawab kebutuhan dari pengguna dan dapat
melakukan proses komunikasi yang baik dengan pengguna, dan bila
perlu dapat menjangkau layanan purna jual produk yang baik dengan
konsumen.
4. Mempunyai kemampuan untuk membentuk komunitas terhadap
pengguna produk dan jasa, baik terintegrasi melalui situs atau
melalui media sosial (social technologies), langganan berita terbaru,
dan promosi melalui email diharapkan dapat menciptakan kesan
yang baik terhadap produk dan jasa yang dijual.
5. Tampilan antar muka yang baik (graphic user interface). Tampilan
antar muka berupa penataan produk dan logo serta pemilihan warna,
dan grafik yang menarik diyakini dapat membuat aplikasi
ecommerce tersebut semakin diminati konsumen.
6. Aplikasi harus kompatibel (compatibility) terhadap varian browser
yang digunakan atau kompatibel terhadap media akses yang
digunakan, misalnya melalui komputer pribadi. Laptop atau diakses
melalui ponsel pribadi.

F.PERANAN E-COMMERCE DALAM DUNIA


BISNIS
E-Commerce memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis
individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang
atau jasa baik antara dua buah institusi (business to business) dan konsumen
langsung (business to consumer) melewati kendala ruang dan waktu. Pada
masa persaingan ketat diera globalisasi saat ini, persaingan yang sebenarnya
terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan e-
commerce , seharusnya hubungan antara perusahan entitas eksternal lainnya
(pemasok, distributor, rekanan, konsumen) dapat dilakukan lebih cepat,
lebih intensif, dan lebih murah dari pada aplikasi prinsip manajemen secara
konvensional (door to door, one-to-one relationship).

Maka e-commerce bukanlah sekedar suatu mekanisme penjualan


barang atau jasa melalui medium internet. Tetapi juga terhadap terjadinya
sebuah transformasi bisnis yang mengubah cara pandang perusahaan dalam
melakukan aktivitas usahanya. Membangun dan mengimplementasikan
sebuah sistem e-commerce bukan proses instan, namun merupakan

10
transformasi strategi dan sistem bisnis yang terus berkembang sejalan
dengan perkembangan perusahaan teknologi.

Dengan pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet diharapkan


dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang
kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi
tersebut adalah perusahaan yang mampu melakukan implementasi teknologi
ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal
meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah
dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk
memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik
maupun digital. Dengan adanya layanan electronic commerce (e-commerce)
ini maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai
tempat.

Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang
ingin mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu
dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat
yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan
laptop/notebook ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan
menggunakan teknologi wifi.

G.KENDALA-KENDALA YANG DITIMBULKAN


DARI
PENERAPAN E-COMMERCE

 Kesukaran dalam mengintegrasikan basis data Kesukaran dalam


mengintegrasikan basis data dan sistem proses transaksi saat ini ke
dalam solusi e-commerce
 Rintangan budaya dan hukum
 Transmisi detil kartu kredit
 Beberapa konsumen rentan terhadap perubahan
 Hukum belum jelas
 Profil pengiriman: tidak semua produk bisa secara efisien dikemas
dan dikirim
 Penanaman modal Tinggi
 Banyak produk memerlukan sejumlah besar orang untuk membeli
agar jual beli terlaksana.
 Tidak mampuan untuk menjual beberapa produk (contoh barang
perhiasan biaya tinggi dan makanan mudah menjadi rusak,walaupun
supermarket seperti www.Tesco.com mengirim ke rumah anda)

11
H.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PESATNYA
PERKEMBANGAN E-COMMERCE
Perkembangan pesat ini diperkirakan terjadi karena lima faktor utama, antara lain:

1. Pasar yang berorientasi mobile


Berkat ketersediaan smartphone dengan harga relatif terjangkau,
warga Indonesia yang memiliki smartphone saat ini mencapai 40% dari
total populasi atau sekitar 106 juta orang. Harga paket data seluler yang
relatif murah dibanding negara Asia Tenggara lain turut memudahkan
konsumen berbelanja dengan perangkat mobile.

2. Konsumen muda dan melek digital


Sekitar 87 juta orang atau sepertiga populasi Indonesia berusia 16-
35 tahun, dan sekitar 100 juta orang kini terdaftar di bank. Kedua
demografi ini tampak semakin terbiasa menggunakan platform online dan
bertransaksi digital. Menurut McKinsey, konsumen saat ini rata-rata 2,6
kali lebih sering bertransaksi lewat aplikasi mobile dibanding 2014.

3. Peningkatan partisipasi UMKM


Total bisnis online di Indonesia telah meningkat hingga sekitar 4,5
juta pada 2017. Dari jumlah tersebut, sekitar 99% adalah pengusaha mikro
dengan pendapatan kurang dari Rp300 juta tiap tahun dan 50% adalah
bisnis online tanpa toko fisik.Penggunaan platform online yang meningkat
oleh konsumen serta hadirnya startup pendukung seperti Sirclo dan
aCommerce turut membangun lingkungan yang akomodatif bagi UMKM
untuk merancang toko online, mengurus transaksi, dan memasarkan
produk.
4. Bertumbuhnya investasi
Dari 2015 hingga 2017, Indonesia mendapatkan US$5 miliar
(sekitar Rp69 triliun) atau 38% investasi untuk perusahaan ekonomi digital
di Asia Tenggara. Dari jumlah tersebut, platform e-commerce seperti
Bukalapak, Matahari Mall, dan Tokopedia menjadi kategori yang paling
banyak mendapat pendanaan sekitar US$3 miliar (Rp41 triliun).

5. Dukungan pemerintah
Pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk menunjang
ekonomi digital, seperti pembangunan jaringan Palapa Ring. Sejumlah
faktor pendukung lain meliputi keterbukaan relatif pemerintah terhadap
investasi asing, peluncuran Perpres mengenai roadmap e-commerce pada
2017, serta hadirnya inkubator buatan instansi negara seperti IDX
Incubator dari BEI

12
BAB 3
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Perdagangan Elektronik atau E-commerce adalah kegiatan-kegiatan
bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur
(manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries)
dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks)
yaitu internet e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk
transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and
service) dengan menggunakan media elektronik.
Manfaat yang diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
 Pelayanan Pelanggan yang lebih baik.
 Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih
baik.
 Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang
meningkat.
Kendala Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik :
 Biaya tinggi.
 Masalah keamanan.
 Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.

B.SARAN
Dari uraian diatas maka penulis menyadari bahwa banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, untuk itu pemakalah mohon kritikan dan saran
yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
khususnya bagi kami sebagai penyusun.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/14342515/Ruang_Lingkup_E_Commerce

S. F. Nurfauziah and N. A. Hamdani, “The Influence of Social Media


Against Interest in Buying Kopilogi Products,” Bus. Innov. Entrep. J., vol.
3, no. 1, pp. 75–83, 2021, doi: 10.35899/biej.v3i1.107

D. Irmawati, “PEMANFAATAN E-COMMERCE DALAM DUNIA


BISNIS,” vol. 6, 2011.

N. Alam Hamdani and G. Abdul Fatah Maulani, “The influence of E-WOM


on purchase intentions in local culinary business sector,” Int. J. Eng.
Technol., vol. 7, no. 2.29, p.246, 2018, doi: 10.14419/ijet.v7i2.29.13325.

A. Kala’lembang, “Adopsi E-Commerce Dalam Mendukung Perkembangan


Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Masa Pandemi Covid-19,”
Cap. J. Ekon. dan Manaj., vol. 4, no. 1, p. 54, 2020, doi:
10.25273/capital.v4i1.7358.

http://xerma.blogspot.com/2014/05/e-commerce-dan-standar-standar-
dalam-e.html?m=1

http://agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/83846/
Teknologi+Informasi+Dalam+Perdagangan+Jaringan+Elektronik.pdf

M. Guna, M. Daya, S. Dalam, and M. E. Asean, “Optimalisasi Pemanfaatan


Teknologi Informasi Komunikasi Berbasis E-Commerce Sebagai Media
Pemasaran Usaha Kecil Menengah Guna Meningkatkan Daya Saing Dalam
Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015,” Econ. Dev. Anal. J., vol. 2,
no. 2, pp. 135–139, 2013, doi: 10.15294/edaj.v2i2.1401.

https://www.academia.edu/33790485/
Peranan_E_Commerce_terhadap_Bisnis

https://mnp.ac.id/feature/e-commerce-logistics/keuntungan-dan-manfaat-e-
commerce/

https://asrisitinurjanah.blogspot.com/2012/12/makalah-kel1-perdagangan-
elektronik.html

14
https://www.slideshare.net/RoroKuntiWulandari/faktorfaktor-yang-
mempengaruhi-ecommerce-bisnis-internet-dan-teknologi

https://compas.co.id/article/perkembangan-e-commerce/

15

Anda mungkin juga menyukai