Anda di halaman 1dari 22

Bisnis Elektronik (e-Business) Dan Perdagangan Elektronik (e-commerce)

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi
yang di ampu oleh :
Moch. Shulthoni, S.E., M.SA.

Disusun Oleh :

Mochammad Firdaus (190810301077)


Ima Reza Viola (190810301052)
Desvri Vera Yerita (190810301091)
Niken Kinaseh (190810301201)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bisnis Elektronik (e-business) dan perdagangan
elektronik (e-commerce)”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem
informasi manajemen dan teknologi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, seperti
ketidaksempurnaan pada diri manusia. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jember, 11 Oktober

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................1

BAB I....................................................................................................................................................2

PENDAHULUAN.................................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………..2
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………….3
1.3Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………….3
BAB II...................................................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................4
1. Pengertian E-bussiness pada bisnis………………………………………………………….......4
BAB III..................................................................................................................................................7

PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
3.1Proses Bisnis dan Sistem Informasi…………………………………………………………...7
3.1.2 Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis…………………………...8
3.1.3 Jenis-Jenis Sistem Informasi Bisnis……………………………………………………….8
3.2.1 E- Commerce………………………………………………………………………………...10
3.2.2 Jenis-Jenis e-commerce……………………………………………………………………...11
3.3.1 E- Business…………………………………………………………………………………..12
3.3.2 Definisi e- business…………………………………………………………………………..13
3.3.3 Dimensi-Dimensi dalam e-business……………………………………………………….....13
3.3.4 Faktor-Faktor Penggerak e-business…………………………………………………………15
3.3.5 Sistem Informasi Sebagai Strategi E-business……………………………………………….16
3.4.1 Investasi Untuk Sebuah Keunggulan Kompetitif……………………………………………16
3.5.1 Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial………………………………..........17
3.5.2 Fungsi Sistem Informasi Di Dalam Bisnis…………………………………………………...18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Don Tapscott berkata dalam bukunya yang terkenal ekonomi digital
bahwasanya kita berada dalam tahap kehidupan sejarah baru dimana dunia manusia dan
segala aktivitasnya yang diubah kedalam bentuk digital seperti e-business dan commerce.
Saat ini, seiring dengan berjalannya waktu, bisnis global berkembang sangat pesat. Oleh
karena itu, untuk mendukung bisnis dan kerjasama global, kami membutuhkan informasi
yang berkualitas. Tidak hanya itu, kemajuan sistem informasi dan teknologi juga turut
berperan dalam perkembangan bisnis global. Dengan kemajuan sistem dan teknologi
informasi, kita dapat dengan mudah mendapatkan informasi secara real time sehingga negara
kita dapat bersaing atau bekerjasama dengan perusahaan dari negara lain tanpa dibatasi oleh
jarak. Perkembangan dunia bisnis saat ini mendorong para pelaku usaha bisnis untuk
menciptakan inovasi baru dalam usahanya. Selain itu, pemilik bisnis ingin memperluas
wilayah usahanya, menekan biaya semaksimal mungkin, dan memaksimalkan kemajuan
informasi dan teknologi sehingga dapat mendukung jalannya proses bisnis yang selanjutnya
dapat mendatangkan keuntungan. Apalagi dengan kemajuan sistem informasi dan teknologi,
para pemilik bisnis memiliki motivasi untuk terus mengembangkan usahanya. Terlihat
terdapat berbagai aplikasi yang mendukung proses pertukaran informasi, sehingga banyak
pelaku usaha yang berkolaborasi menggunakan aplikasi untuk menjalankan proses bisnis
secara bersama-sama sehingga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
E-business (bisnis elektronik) adalah transaksi, jual beli dan kegiatan bisnis yang
dilakukan melalui perangkat elektronik atau melalui internet, sehingga perusahaan dapat
langsung berinteraksi dengan pelanggan, pemasok, atau mitra bisnis. Secara singkat dapat
diartikan bahwa e-commerce adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
menjalankan dan mengelola bisnisnya guna memperoleh keuntungan. Teknologi informasi
dan komunikasi dalam e-commerce digunakan untuk meningkatkan bisnis perusahaan, yang
mencakup semua aspek perusahaan yang berorientasi profit atau non profit oriented. E-
business ini dapat dikatakan juga sebagai iklan supaya para konsumen ini bisa membeli
produk-produk perusahaan. Sehingga e-business ini akan sangat berguna bagi e-commerce,
disebabkan karena fungsi dari e-business merupakan untuk mendukung bagian-bagian pada
perusahaan seperti misalnya bagian produksi, finance, marketing dll. Jadi perusahaan juga
akan menggunakan teknologi informasi dalam mengelola bisnisnya sehingga bisa
mendapatkan keuntungan.
E-commerce (perdagangan elektronik) adalah distribusi, pembelian, penjualan, dan
pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik (seperti Internet atau TV, situs web atau
jaringan komputer lainnya). E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventaris otomatis, dan sistem pengumpulan
data otomatis. Dari pemahaman tersebut kita dapat memahami bahwa e-commerce berkaitan
dengan e-business. Hal ini dapat dilihat pada e-commerce yang lebih luas, seperti kolaborasi
antara mitra bisnis antar perusahaan, layanan pelanggan, dll, dengan tujuan agar setiap
perusahaan saling menguntungkan. E-commerce juga membutuhkan teknologi komputer
berupa database, dan teknologi non komputer lainnya, seperti sistem pengiriman cepat dan
alat pembayaran berupa mata uang digital. Padahal, aktivitas e-commerce tidak hanya
berkisar pada bisnis perdagangan. Jika kita rajin menjelajahi websitenya, mungkin kita akan
menemui berbagai perusahaan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengeruk keuntungan.
2
E-commerce sebenarnya hanyalah langkah utama dalam perdagangan elektronik. Dapat
dikatakan bahwa ini sudah menjadi bagian kecil dari proses e-commerce. E-commerce
menerapkan batasan teknologi yang ada. E-commerce akan mengulas berbagai perspektif
bagaimana transaksi di internet terjadi, apa saja syarat-syarat transaksi yang dapat
menggunakan jaringan internet, dan bagaimana menerapkan e-commerce sehingga
menguntungkan pelaku usaha. Agar dapat bertahan di industri tersebut, perusahaan e-
commerce perlu memperhatikan penerapan layanan yang baik, struktur organisasi bisnis yang
baik, jaringan dan keamanan yang aman, serta desain website yang baik untuk
mempromosikan produk. Hal ini membutuhkan kerjasama global antar perusahaan komersial
agar e-commerce dapat bertahan selamanya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang terdapat pada pembahasan makalah ini adalah:
a. Jelasakan yang dimaksud dengan bisnis elektronik (e-business) dan perdagangan
elektronik (e-commerce)?
b. Bagaimana sistem kolaborasi dan kerjasama global?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk menjawab rumusan masalah, yakni
diantaranya sebagai berikut:
a. Dapat mengetahui dan memahami mengenai e-business dan e-commerce.
b. Dapat mengetahui dan memahami sistem yang digunakan untuk kerjasama global.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian E-bussiness pada bisnis


a. Teknologi Informasi dan Teknologi Internet
Teknologi informasi (TI) atau Information Technology adalah istilah
umum untuk teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat,
mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi
(Wikipedia.org). Teknologi informasi atau teknologi telekomunikasi terdiri
dari sistem dan peralatan elektromagnetis untuk melakukan komunikasi jarak
jauh, contohnya telepon, radio, dan TV. Dengan begitu maka orang dapat go
online di internet.
Teknologi Internet merupakan sistem jaringan komputer yang selalu
terhubung secara global dengan menggunakan protokol internet (TCP/IP)
untuk menghubungkan perangkat diseluruh dunia (Wikipedia.org). Dengan
adanya teknologi internet ini akan menciptakan platform teknologi universal
yang nantinya akan digunakan untuk membeli dan menjual barang dan untuk
mengendalikan proses bisnis yang ada didalam sebuah perusahaan.
Banyak perusahaan telah memanfaatkan teknologi dengan berbagai macam
cara. Internet dan E-bussiness banyak dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
mendukung proses bisnis yang mana tujuan utamanya adalah untuk
menjadikan perusahaan lebih efisien. Melalui internet dan E-bussines
perusahaan dapat memperluas peluang untuk mengembangkan perusahaan
secara mendunia akan tetapi perusahaan juga perlu mempertimbangkan rival
atau perushaan lain yang memanfaatkan teknologi. Perusahaan perlu sesuatu
yang dapat dimanfaatkan dan dijadikan unggulan dalam bersaing dengan
perusahaan lain.
Dengan penerapan teknologi yang meningkat membuat penerapan e-bussines
kian krusial dalam membantu dalam proses bisnis, berkolaborasi, dan
berinovasi. Melalui penerapan teknologi dalam e-bussines yang tepat akan
memberikan manfaat yang baik pada perusahaan, menciptakan produk baru
atau layanan yang baik, pelayanan yang lebih cepat bahkan membuat
perbedaan dengan perusahaan lain atau menciptakan keunggulan sendiri bagi
perusahaan.
b. Pengertian Bisnis
Bisnis merupakan suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
memperoleh keuntungan sesuai dengan tujuan yang telah ditargetkan. Menurut
Skinner bisnis merupakan pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling
menguntungkan atau memberikan manfaat. Layak atau tidaknya suatu bisnis
dapat dilihat dari berbagai aspek dan setiap aspek untuk bisa dikatakan layak
harus memiliki suatu standar nilai tertentu. Penilaian harus didasarkan pada

4
seluruh aspek yang akan dinilainya dan secara keseluruhan. Kemudian jika
ada aspek yang kurang layak akan diberikan saran dan perbaikan sehingga
akan memenuhi kriteria layak dan jika tidak dapat memenuhi kriteria layak
tersebut sebaiknya tidak diteruskan atau dijalankan.
c. Perbedaan E-Bussiness dan E-Commerce
E-Bussines mengacu pada teknologi informasi dan komunikasi yang
dipergunakan oleh organisasi, perusahaan, ataupun individu yang mana tidak
hanya mewadahi setiap proses transaksi akan tetapi juga memberikan edukasi
dan informasi. E-buissines memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan
dengan e-commerce dimana meliputi modal, sumberdaya manusia, proses
pemasaran produk dan jasa setiap resiko yang uncul didalamnya setelah
pembelian barang atau jasa.
Menurut Turban E-commerce sebagai proses pembelian, penjualan,
dan pertukaran dari satu produk, servis, dan informasi menggunakan jaringan
computer internet. E-commerce hanya menjalankan tugasnya sebagai media
transaksi jual beli secara online saja. E-commerce hanya memerlukan sistem
pemasaran termasuk spesifikasi dan juga analisis dalam segi penjualan.
Secara garis besar, e-commerce saat ini yang diterapkan untuk
melaksanakan aktivitas ekonomi ada 3 yaitu:
a. Business-to-business
Merupakan sistem komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis atau
dengan kata lain transaksi secara elektronik antar perusahaan (dalam hal ini
pelaku bisnis) dan dalam kapasitas atau volume produk yang besar.
b. Business-to-consumer
Bentuk bisnis yang menghubungkan perusahaan dengan para
pelanggan lewat internet, menyediakan instrumen penjualan produk-produk
atau jasa-jasa dan mengatur komunikasi dan hubungan dengan para pelanggan.
c. Consumer-to-consumer
Merupakan transaksi bisnis secara elektronik yang dilakukan antar
konsumen untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu dan pada saat tertentu
pula. Segmentasi consumer-to-consumer ini sifatnya lebih khusus karena
transaksi dilakukan ke konsumen yang memerlukan transaksi.
d. Penerapan E-Bussines Pada Bisnis
Menurut Diana, manfaat e-business bagi perusahaan adalah:
- Dapat mengembangkan pemasaran secara nasional dan global, sehingga
perusahaan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok
terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
- Mengurangi biaya, menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan,
dan mengakses informasi berbasis kertas.

5
- Memberikan kemampuan untuk menciptakan peluang bisnis yang khusus
melalui situs internet.
- Manfaat lain seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih
baik, mitra bisnis baru, akses terhadap informasi yang lebih luas, dan lain-
lain.
Adapun manfaat e-business bagi konsumen adalah:
- Informasi yang dapat lebih cepat diterima.
- Konsumen dapat memperoleh barang dan jasa dengan biaya yang lebih
murah karena mereka dapat berbelanja ataupun melakukan transasi kapan
saja dan dimana saja, serta dapat melakukan perbandingan barang dan jasa
dengan lebih cepat, dan
- Memungkinkan interaksi antar pelanggan dan antar perusahaanpelanggan
dengan lebih cepat.8Perusahaan melaksanakan e-commerce untuk dapat
mencapai perbaikan organisasi secara keseluruhan, perbaikan-perbaikan
ini diharapkan merupakan hasil dari tiga manfaat utama.
1. Perbaikan layanan pelanggan sebelum selama dan setelah penjualan.
2. Perbaikan hubungan dengan pemasok dan komunikasi keuangan.
3. Peningkatan imbal balik ekonomis atas pemegang saham dan investasi pemilik.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Proses Bisnis dan Sistem Informasi


3.1.1 Proses Bisnis
Proses bisnis merupakan serangkaian kegiatan yang melibatankan berbagai pihak untuk
menjalankan siklus rantai nilai guna menghasilkan suatu produk atau jasa yang didukung oleh
aliran material informasi maupun pengetahuan. Proses bisnis yang dirancang dan
dikoordinasikan oleh suatu perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan yang kompetitif jika
mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi lebih baik dari
pesaingnya, sehingga proses bisnis ini dapat menentukan kinerja suatu perusahaan. Dan dapat
juga menjadi sebuah beban karena efisiensi dan respon perusahaan tersebut terhambat yang
disebabkan oleh cara kerja yang ketinggalan zaman. Setiap bisnis dapat dilihat sebagai
sekumpulan proses bisnis, beberapa di antaranya merupakan bagian dari proses bisnis yang
memiliki cakupan yang lebih besar. Banyak proses bisnis yang terkait dengan area fungsional
tertentu. Contoh – contoh fungsional proses bisnis :

Area Fungsional Proses-proses Bisnis


 Mendesain produk
Manufaktur dan Produksi  Pemeriksaan kualitas
 Menyediakan bahan baku
 Melakukan riset pasar
Penjualan dan Pemasaran  Memperkenalkan produk pada konsumen
 Memasarkan produk
 Membayar kreditor
Keuangan dan Akuntansi  Menyusun laporan keuangan
 Mengelola keuangan
 Merekrut Karyawan
 Mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan
Sumber Daya Manusia
 Melibatkan karyawan dalam rencana
menguntungkan.

Berikut proses bisnis dalam menyelesaikan pesanan :

7
Departemen penjualan menerima pesanan penjualan, pesanan penjualan selanjutnya
diteruskan ke bagian keuangan di sini bagian keuangan bertugas menjamin konsumen dapat
membayar barang yang dipesan baik secara kredit atau pembayaran langsung saat proses
pengiriman . Setelah sesuai, kredit akan disetujui dan tagihan atau faktur dikeluarkan oleh
departemen keuangan. Setelah disetujui departemen keuangan juga meneruskan ke
departemen produksi untuk menerima produk dari persediaan. Selanjutnya Departemen
produksi mengirimkan barang yang sudah dipesan dan pengiriman ini memungkinkan untuk
memerlukan kerjasama dengan perusahaan logistik.

3.1.2 Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis


Teknologi informasi yang baru seringkali mengubah cara organisasi bisnis dalam
bekerja dan mendukung modal bisnis yang baru secara menyeluruh, seperti mengubah arus
informasi sehingga memungkinkan bagi lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi
informasi, mengubah prosedur pasarnya yang dikerjakan secara berurutan menjadi dapat
dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan dalam pengambilan
keputusan.

3.1.3 Jenis-Jenis Sistem Informasi Bisnis


Didalam suatu organisasi bisnis terdapat suatu system-sistem yang mendukung setiap
proses-proses kerjanya, didalam tiap area fungsi bisnis utama seperti penjualan pemasaran,
manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, serta sumber daya manusia. Beberapa
perusahaan memiliki suatu sistem yang berbeda-beda guna untuk mendukung kebutuhan
dalam pengambilan keputusan dari masing-masing kelompok baik itu manajemen utama
yaitu manajemen operasional, manajemen menengah dan manajemen senior masing-masing
dari manajemen tersebut menggunakan sistemnya sendiri untuk dapat mendukung proses
pengambilan keputusan yang harus dibuat untuk menjalankan perusahaan.
1. Sistem-Sistem untuk kelompok manajemen yang berbeda yakni sebagai berikut:
a. Sistem Pemrosesan Transaksi
Pengertian dari sistem pemrosesan transaksi yaitu merupakan suatu system dengan
menggunakan teknologi berupa komputerisasi yang dilakukan dengan mengoperasikan dan
mencatat transaksi-transaksu rutin harian yang diperlukan untuk melakukan suatu proses
bisnis, misalnya seperti entri penjualan, pemesanan hotel, penggajian, karyawan yang
mencatat dan pengiriman. Tujuan utama dari system pemrosesan transaksi yaitu dapat
digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin dan juga dapat digunakan untuk
memantau arus transaksi di seluruh perusahaan. Pada tingkat opersionalnya baik itu tugas,
sumber daya serta tujuan telah ditentukan dan sudah terstruktur dengan rapi. Misalnya
sebagai contoh, membuat keputusan untuk menyetujui kredit dari pelanggan, diambil oleh
supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Sistem
pemrosesan transasksi ini juga sangat penting bagi suatu perusahaan dimana letak terjadinya
suatu kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja, hal itu dapat mengakibatkan lumpuhnya
suatu perusahaan tersebut dan perusahaan-perusahaan lain yang menggunakannys juga ikut
merasakan akibatnya.
b. Sistem untuk Intelijen Bisnis
Pengertian dari system untuk intelejen bisnis merupakan suatu istilah yang terupdate
mengenai data dari perangkat lunak untuk mengorganisasi, menganalisi dan menyediakan
akses kepada data yang bertujuan untuk membantu tugas para manajer dan pengguna lain
didalam suatu perusahaan yang sedang membuat keputusan yang lebih berdasarkan fakta dari
informasi. Sistem Intelejen bisnis ini pada tingkat menengah dapat digunakan untuk
membantu melakukan pemantaun, pengkontrolan, pengambilan keputusan dan juga dapat
8
digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan administratif. Bagi manajemen tingkatan
menengah system informasi manaejemn ini dapat menyediakan suatu laporan kinerja
perusahan yang terkini. Dari suatu informasi ini kemudian dapat digunakan untuk melakukan
kegiatan memantau dan mengontrol organisasi bisnis serta dapat memperkirakan kinerja pada
masa depan yang akan datang. Data yang disediakan dari sistem pemrosesan transaksi ini,
dapat dirangkum dan disusun didalam system informasi manajemen menjadi laporan
mengenai kegiatan operasional dari dasar-dasar perusahaan. Dari data dasar yang diperoleh
dari TPS, kemudian dilakukan rangkuman dan juga disajikan guna sebagai laporan yang
dapat dihasilkan setiap saat. Pada saat ini laporan-laporan tersebut dapat dikirimkan secara
online. System informasi manajemen juga menyediakan jawaban dari pertanyaan secara rutin
yang telah dilakukan spesifikasi dalam perbaikan dan memiliki prosedur yang telah
ditentukan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan.

2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung


a. Aplikasi Perusahaan
Dari berbagai macam sistem yang berbeda-beda dan menjalankannya secara bersama-
sama, hal tersebut telah menjadi suatu tantangan utama bagi suatu perusahaan. Biasanya
dalam menjalankan bisnisnya, suatu perusahaan menggunakan dua cara, yaitu membiarkan
system tersebut tumbuh dengan sendirinya tau secara alami dalam perusahaan dapat juga
menggunakan jasa dari perusahaan yang lebih kecil. Dalam beberapa waktu, suatu
perusahaan selalu berakhir dengan kumpulan sistem yang sebagian besar merupakan sistem
lama atau yang sudah digunakan dan memiliki sebuah tantangan dalam berkomunikasi antar
satu sistem dengan sistem lainnya serta dapat bekerja sama sebagai satu kesatuan sistem
perusahaan yang berintegrasi. Ada beberapa solusi dalam menghadapinya, salah satunya
yaitu dengan melakukan implementasi aplikasi perusahaan (enterprise application), yang
merupakan suatu sistem yang dapat menjangkau seluruh area fungsional, dapat berfokus pada
pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat
manajemen. Terdapat lima kategori utama aplikasi perusahaan sebagai berikut:
1) Sistem Perusahaan
Pengertian dari system perusahaan yaitu merupakan suatu system yang digunakan oleh
perusahaan sebagai perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resouce planning–ERP),
dan juga dapat digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur dan
produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, serta sumber daya manusia ke
dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal.
2) Sistem Manajemen Rantai Pasokan
System manajemen rantai pasokan ini digunakan oleh suatu perusahaan yaitu untuk
mengelolah suatu hubungan dengan pemasok. Pengertian dari sistem manajemen rantai
pasokan sendiri merupakan salah satu jenis-jenis sistem antar organisasi (interorganizational
system), hal ini dikarenakan sistem ini dapat mengotomatisasi suatu alur informasi antar
organisasi yang berbeda.
3) Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan
System manajemen hubungan pelanggan atau dikenal dengan istilah (customer
relationship management system-CRM) ini, biasanya dapat digunakan oleh suatu perusahaan
untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. CRM ini juga beerguna untuk
menyediakan suatu informasi guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang
berhubungan dengan pelanggan. CRM ini juga menyediakan informasi guna
mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan dalam bidang
penjualan, pemasaran, serta pelayanan untuk mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan
pelanggan, serta mempertahankan pelanggan.

9
4) Sistem Manajemen Pengetahuan
Ada beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada perusahaan
lainnya, hal tersebut dapat disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam
menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa. Perusahaan memiliki sifat-
sifat yang unik atau khas, sulit ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis
jangka panjang yang berupa pengetahuan. Sistem manajemen pengetahuan (knowledge
management system – KMS) dapat memungkinkan perusahaan menerima dan
mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian secara lebih baik. Sistem ini juga dapat
mengumpulkan seluruh pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan perusahaan,
serta membuat pengetahuan dan pengalaman tersebut tersedia di manapun dan kapanpun
pada saat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
5) Intranet dan Ekstranet
Suatu perusahaan memiliki aplikasi perusahaan yang dapat menciptakan perubahan
yang mendasar bagi organisasi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, yaitu dengan cara
menawarkan banyak peluang dalam integrasi data bisnis yang penting ke dalam satu sistem
tunggal. Tetapi, ada beberapa gangguan yaitu seperti sering kali aplikasi perusahaan sulit
diterapkan dan harganya pun mahal. Oleh sebab itu, intranet dan ekstranet ini disebut sebagai
perangkat alternatif untuk meningkatkan integrasi ini dan untuk melancarkan arus informasi
antar perusahaan, dengan pelanggannya beserta pemasoknya. Secara singkat, penegrtian dari
intranet yaitu suatu situs web internal perusahaan yang hanya dapat diakses oleh
karyawannya saja. Istilah dari “Intranet” mengacu kepada jaringan internal, yang berbeda
dengan internet yang merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap organisasi
beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet ini juga menggunakan teknologi dan teknik yang
serupa dengan internet, dan juga intranet sering kali merupakan wilayah akses pribadi /
khusus kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang lebih besar. Begitu juga
dengan ekstranet. Pengertian dari ekstranet ini adalah situs web perusahaan yang dapat
diakses oleh vendor dan pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya digunakan untuk
mengoordinasikan pengiriman persediaan ke fasilitas produksi perusahaan tersebut.

3.2.1 E- Commerce
Pengertian dari E-commerce adalah bagian dari suatu kegiatan e-business yang
berhubungan dengan kegiatan jual beli barang atau jasa melalui internet. Contoh e-commerce
di Indonesia yakni iklan baris, retail, marketplace, dll. E-commerce menyangkut transaksi
elektronik business to business dan business to customer dimana transaksi tersebut
dibayarkan secara elektronik. Sasaran e-commerce adalah menciptakan lingkungan komersial
yang baru di dunia elektronik seperti saat ini. Beberapa tahap yang mulanya terjadi diantara
penjual dan pembeli dalam transaksi komersial dapat diintegrasi secara elektronik sehingga
perusahaan dapat mengurangi biaya. Pengurangan biaya menjadi sangat penting, khususnya
ketika sering mempertimbangkan kegiatan bisnis dengan melibatkan beberapa rangkaian
kegiatan, sehingga kegiatan tersebut akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Dalam ekonomi berbasis e-commerce, dapat dijelaskan bahwasanya kita hanya perlu
menghubungi nomor akses ISP. Mencari informasi tentang produk yang dinginkan dengan
mesin pencari atau katalog elektronik, kemudian pilih produk yang kita inginkan dan isi
formulir pemesanan. Hal tersebut merupakan gambaran dalam mengurangi biaya. Beberapa
kasus perusahaan e-commerce dapat bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk
tetapi dengan sistem manajemen yang baik.

10
Manfaat adanya e-commerce dapat dilihat dari segi pengelompokkan manfaatnya yakni:
a. Keuntungan bagi perusahaan:
1. Wilayah mitra bisnis semakin luas
2. Efisien waktu dan tempat
3. Wilayah pasar semakin luas

b. Keuntungan bagi konsumen:


1. Efektif dimana konsumen dapat memperoleh informasi tentang produk atau jasa yang
dibutuhkan dengan cepat.
2. Konsumen tidak perlu mendatangi toko.
3. Konsumen dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman.
4. Fleksibel dimana konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi.

Hal yang dapat diperoleh adanya e-commerce memiliki nilai positif. Akan tetapi
terlepas dari itu semua, terdapat permasalahan yang perlu diperhatikan. Berikut ini beberapa
permasalahan yang terjadi :
1. Terdapat penipuan dengan salah satu caranya yakni pencucurian identitas secara
ilegal.
2. Rentan masalah jika melakukan pembayaran secara elektronik, baik gangguan sinyal
atau hal lainnya.
3. Tidak sampainya barang ke pelanggan dikarenakan beberapa faktor tertentu.
4. Regulasi yang mengatur marketplace berbasis e-commerce yang tidak jelas.

3.2.2 Jenis-Jenis e-commerce


E-commerce didefinisikan sebagai penggunaan internet dan web untuk transaksi
komersial. E-commerce berbeda dengan e-business yang mengacu pada transaksi dan proses
dalam suatu organisasi. Misalnya, sistem pengendalian persediaan perusahaan online adalah
bagian dari e-business, bukan bagian dari e-commerce. Sistem kontrol inventaris tidak
menghasilkan pendapatan langsung bagi perusahaan. Ada lima jenis utama e-niaga: bisnis-
ke-bisnis (B2B), Bisnis-ke-konsumen (B2C), konsumen-ke-konsumen (C2C), peer-to-peer
(P2P) dan perdagangan seluler (M-commerce).
a. Business to Business (B2B)
Atas dasar bisnis-ke-bisnis, perusahaan menjual bisnis lainnya. B2B adalah bidang e-
commerce terbesar. Pada 2006, sebagian besar perdagangan B2B US $ 16 triliun yang
dilakukan menggunakan Internet. Sebelum adanya internet, efisiensi B2B relatif rendah.
Membutuhkan waktu dan sumber daya untuk melakukan pencarian produk, mengelola
pembelian dan pembayaran, atur pengiriman, lalu pada saat stok diterima. Setidaknya melalui
otomatisasi, waktu untuk proses pengadaan tersebut bisa dipersingkat yang artinya dapat
menghemat biaya transaksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. B2B dimulai pada tahun 1970-
an, menggunakan sistem entri pesanan otomatis. Siapa yang menggunakan model telepon
untuk mengirimkan pesanan digitalisasi pemasok. Perusahaan Baxter menempatkan modem
telepon di departemen pembelian sehingga pelanggan dapat secara otomatis memesan ulang
persediaan database inventaris komputer Baxter. Manfaat potensial dari B2B berbasis
Internet meliputi:
1) Mengurangi biaya manajemen pengadaan.
2) Biaya untuk mendapatkan agen global rendah.
3) Sehubungan dengan transparansi harga dan waktu respons yang cepat.
11
4) Kualitas produk yang lebih baik dan kerjasama yang baik.
5) Hubungan antara pembeli dan penjual semakin membaik, terutama desain dan
pengembangan produk.
b. Bisnis to Consumen (B2C)
Dalam bisnis-ke-konsumen, bisnis online sedang mencoba menjangkau konsumen
individu. Mari kita lihat dengan model yang berbeda bahwa bisnis online menghasilkan
pendapatan. Dalam model pendapatan periklanan, situs web memberi pengguna informasi
tentang layanan dan produk, dan memberikan peluang bagi penyedia periklanan. Perusahaan
menerima pembayaran dari iklan. Misalnya, Yahoo.Com penghasilan utamanya dengan
menjual iklan seperti banner ads.
c. Consumer to Consumer (C2C)
Konsumen ke konsumen mengijinkan konsumen untuk menjual satu sama lain dengan
bantuan marketplace seperti situs lelang eBay Inc. Di dalam C2C, konsumen menyiapkan
produk dan menempatkannya untuk dijual kembali. Sebagai gantinya maka eBay menerima
sedikit komisi atas masing- masing produk yang telah terjual.
d. M-Commerce
M-commerce menyediakan akses ke seseorang setiap waktu dan dimanapun dengan
menggunakan alat tanpa kabel. Jaringan tanpa kabel tersebut dapat menghubungkan para
pemakai mobile ke internet. Contohnya Amazon.com telah membuat situs yang dapat diakses
tanpa menggunakan kabel.
e. Peer to peer (P2P)
Peer to peer menghubungkan ke pengguna dimana membiarkan mereka untuk berbagi
file tanpa server umum. Memfokuskan untuk membantu individu membuat informasi yang
tersedia untuk pengguna dengan menghubungkan web. Contohnya adalah napster.com
dimana web tersebut digunakan dengan mengijinkan konsumen untuk berbagi file dan jasa.

3.3.1 E- Business
Pengertian dari e-Business ini yaitu merupakan salah satu jalan untuk menuju
penciptaan kekayaan atau dapat dimaksud dengan menuju pada the creation of wealth bagi
sebuah perusahaan, hal ini yaitu e-business ini memiliki cakupan atau spektrum e-Business
dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masing-masing orang melihat definisi dari kata
bisnis itu sendiri. Pepatah kuno juga mengatakan bahwa melalui e-business ini banyak jalan
menuju roma atau kesuksesan.
E-Bisnis ini berada pada posisi yang sangat tersebar dan juga cukup meluas dan e-
bisnis tidak berdiri sendiri. E-business ini dapat juga untuk menjangkau semua wilayah di
dunia, juga menjangkau hampir semua orang dan dengan segala kepentingan dan
kebutuhannya sehingga hampir semua ilmu bisa terlibat di dalamnya. Hal ini hanya dapat
dipahami apabila setiap orang berfikir tentang bisnis dan bisnis tersebut terselenggara di
dunia Internet. Namun banyak juga terjadi permasalahan-permasalahan dalam
penyelenggaraan e-business ini yang hanya dapat dilakukan penyelesaiannya dengan melalui
pendekatan-pendekatan yang ada sebagai suatu yang menjadi milik umum atau kepentingan
umum dalam dunia bisnis.

3.3.2 Definisi e- business


Terdapat beberapa definisi dari e-business, antara lain salah satunya seperti E-
Business yaitu merupakan suatu cara penggunaan teknologi informasi yang bertujuan untuk
memudahkan proses bisnis, seperti melakukan ecommerce, dan menyediakan suatu kerja
sama dan komunikasi pada perusahaan pendukung. Ada informasi dan teknologi komunikasi
12
yang mendukung terlaksananya proses bisnis. Seperti meliputi marketing, atau dapat juga
berhubungan dengan web-based system.
Adapun pengertian umum dari e-business ini yaitu mengacu pada jaringan atau
penggunaan akan internet guna untuk kegiatan berdagang. Suatu bisnis jika menggunakan
media internet itu dapat dikatakan e-business, jika tidak menggunakan teknologi berbasis
internet pada tidak tergolong kegiatan e-business.
E-Business atau elektronik bisnis ini yaitu berasal dari terminology e-mail dan e-
commerce, adalah melakukan bisnis pada Internet. Hal tersebut dapat dikatankan suatu istilah
yang lebih umum dibanding e-commerce, mengacu bukan hanya kepada pembelian dan
penjualan saja tetapi juga pelayanan pelanggan dan bekerja sama dengan mitra bisnis
tersebut.
E-business dapat didefinisikan kepada pengertian yang paling sederhana, seperti e-
business adalah suatu penggunaan dari teknologi internet untuk yang bertujuan untuk
meningkatkan dan melakukan perubahan terhadap bentuk proses bisnis utama. Sebagian
besar perusahaan paham akan definisi ini dan sudah mulai berkembang dari praktek bisnis
tradisional ke e-business.

3.3.3 Dimensi-Dimensi dalam e-business


Di dalam dunia teknologi internet, yang sudah mulai banyak menjadi perbincangan
mulai dari tahun 90-an, yang artinya merupakan sebuah dimensi baru dalam kehidupan
manusia. Kehadiran dari internet ini dalam kehidupan manusia ternyata telah dapat mengubah
sebagian besar kebiasaan orang dalam berkomunikasi dengan orang lain, seperti dimulai dari
sekedar menyampaikan pesan, sampai dengan aktifitas sehari-hari seperti kegiatan membaca
koran, majalah, berbelanja dan lain sebagainya. Banyak orang yang disibukkan oleh
kehadiran dari teknologi internet ini. Anggota keluarga pada jaman sekarang jika ingin
brkomunikasi bisa melalui internet walaupun tinggal satu rumah, seperti mengirim pesan
melalui e-mail, wattshap, dan aplikasi lain yang ada.
Salah satu dari keunggulan baru teknologi internet ini yang kini banyak digemari oleh
orang atau individu dari pelaku e-business ini. Kegiatan membeli atau menjual dengan e-
business secara elektronik, kegiatan ini dilakukan pada jaringan internet yang ada. Dengan
adanya fasilitas E-Business yang semakin canggih, kemudian banyak manusia semakin
dimanjakan dengan berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi di Internet. Terdapat
empat macam dimensi dalam e-business ini. Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup
pengertian eBusiness, ada beberapa cara yang kerap dipakai adalah dengan prinsip 4W yaitu
(What, Who, Where dan Why) prinsip tersebut di cetuskan oleh Indrajit (2002). Adapun
prinsip 4W sebagai berikut :
a. Dimensi What
Sebagian orang masih banyak yang mempertukarkan istilah e-Business ini dengan e-
Commerce. Namun secara prinsipnya, pengertian dari e-Business ini jauh lebih luas
dibandingkan dengan e-Commerce. Secara filosofis, e-Commerce ini merupakan bagian dari
e-Business. e-Commerce hanya memfokuskan dirinya terhadap aktifitas atau mekanisme dari
transaksi yang dilakukan secara elektronik atau digital, sedangkan e-Business memiliki
wilayah yang jauh lebih luas lagi, termasuk di dalam e-business terdapat beberapa aktivitas
atau interaksi. Meliputi seperti aktifitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara
perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya,
pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing
usahanya, dan lain sebagainya.
b. Dimensi Who

13
Who artinya siapa saja yang terlibat di dalam proses e-Business ini. Jawabannya
seperti yang tersirat di dalam definisi yang telah dijelaskan diatas, semua pihak atau entiti
yang melakukan transaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis
(business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-
Business ini. Ada tujuh dari klasifikasi entity yang kerap dipergunakan dalam
mengilustrasikan e-Business ini. Antara lain seperti agent, business, konsumen, peralatan,
pegawai atau karyawan, keluarga, dan lain sebagainya. Terdapat contoh adalah sebuah
aplikasi tipe e-Commerce B2C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara
sebuah perusahaan dengan para pelanggannya.
c. Dimensi Where
Where artinya dimana, yaitu pertanyaan tentang dimana sebenarnya kegiatan bisnis
dapat dilakukan dalam e-Business. Jawabannya yaitu sangat singkat dan mudah, merupakan
dapat dilakukan dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan dalam proses e-business
memiliki fasilitas elektronik atau digital sebagai kanal akses (access channel). E-business ini
sangat berbeda dengan bisnis konvensional dimulai dari transaksasinya, dimana transaksi
biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, namun di dalam e-
Business, interaksinya dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Terdapat beberapa
contoh dalam dimensi where ini, antara lain sebagai berikut : misalnya di rumah, seorang Ibu
dapat menggunakan telepon atau untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk
atau jasa; sedangkan di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perlengkapan
komputer atau fax; lalu di mobil, seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone; di
lokasi keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM,
Warnet, atau kios-kios telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama. Jadi, istilah
dimana saja ini untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan
yang muluk-muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi e-Business.
d. Dimensi Why
Why artinya kenapa. Penerapan konsep e-Business ini secara efektif tidak saja
mempunyai keuntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat
dihemat, namun justru memberikan kesempatan untuk suatu perusahaan yaitu dengan
meningkatkan level pendapatannya dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Implementasikan e-Business ini, perusahaan sendiri dapat melihat berbagai peluang dan celah
dari bisnis baru yang selama ini belum pernah dilakukan penawaran masyarakat.
Dari hal tersebut, bahwa terbukti telah banyak perusahaan yang telah juga melakukan
transformasi bisnis setelah melihat besarnya adanya peluang bisnis baru di dalam
menerapkan konsep e-Business ini. Hal ini tidak kalah menariknya adalah bahwa dengan
menerapkan konsep internetworking, sebuah perusahaan dengan skala kecil dan menengah
dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan yang besar atau raksasa untuk
menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan juga tidak jarang pula terdapat
sebuah perusahaan berskala kecil yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah
maupun perusahaan besar karena strategi efektif mereka dalam menerapkan e-Business.

3.3.4 Faktor-Faktor Penggerak e-business


Fakto pengerak e-business ini jika dilakukan pengkajian secara sungguh-sungguh dari
perkembangan implementasi konsep-konsep dasar e-Business di sebuah industri atau negara
sangat ditentukan oleh desakan faktor-faktor dari luar. Ada empat factor desakan yang saling
berkonvergensi satu sama lainnya yang secara signifikan akan menentukan percepatan
implementasi konsep e-Business, yaitu masing-masing : seperti customer expectations,
competitve imperatives, deregulation, dan technology.
a. Customer Expectations
14
Dalam customer ini terdapat paradigma baru yang menekankan pentingnya pelanggan
ditempatkan sebagai titik awal atau acuan dari penyusunan konsep bisnis dari sebuah
perusahaan. Saat ini, seorang pelanggan tidak hanya cukup dapat dipuaskan dengan baiknya
kualitas sebuah produk yang ditawarkan. Para pelanggan yang bersangkutan mengharapkan
adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik.
b. Competitive Imperative
Jaman globalisasi seperti sekarang ini telah membentuk sebuah arena persaingan
dunia usaha yang sangat ketat. Hampir dari sebagian besar perusahaan di dunia dapat
melakukan kompetisi secara terbuka di lingkungan pasar bebas. Tentu saja hal ini
menimbulkan dampak yang sangat besar bagi keberadaan sebuah perusahaan. Dari hal itu
pelanggan akan dengan mudahnya untuk melakukan perbandingan kualitas produk dan
pelayanan antar perusahaan dari hari ke hari. Dengan menggunakan prinsip yang selalu
mencari yang murah, lebih baik, dan lebih cepat, maka secara tidak langsung perusahaan
dipaksa untuk menyusun dan mengembangkan sebuah model dan strategi bisnis yang tepat.
c. Deregulation
Secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain
(disamping keberadaan lembaga-lembaga dan komunitas dunia semacam WTO, APEC,
AFTA, dan lain-lain) telah dapat mewarnai bentuk dunia usaha di masa yang akan datang,
terutama yang berkaitan dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industri. Dari
ditiadakannya pajak masuk produk-produk impor, kemudian dibebaskannya kuota ekspor
produk, lalu disatukannya berbagai mata uang asing (single currency), dan dialirkannya
informasi secara bebas, tentu saja telah memaksa lingkungan dunia usaha menjadi lebih
efisien dari masa ke masa.
d. Teknologi
Faktor yang paling akhir dan dapat menentukan dalam implementasikan konsep e-
Business yaitu dengan kemajuan teknologi informasi, yang didominasi oleh percepatan
perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi. Teknologi informasi berfungsi untuk
tidak hanya melakukan kritikal bagi perkembangan e-Business (enabling function) tetapi
justru telah juga menjadi penggerak dari dimungkinkannya pengembangan model bisnis yang
baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Dengan lahirnya e-business aliran informasi dari perusahaan ke pelanggan, pemasok,
pemerintah, pemilik modal dan masyarakat haruslah dikelola dengan baik. Pengelolaan
informasi tersebut pada perusahaan tergantung pada strategi yang diterapkan dan dukungan
eksekutif, manajer dan karyawan. Dengan menggunakan dukungan sarana dan prasarana
maka diharapkan aliran informasi perusahaan akan cepat, tepat dan akurat, dengan demikian
perusahaan akan dapat mempertahankan hidupnya, memperoleh keuntungan dan dapat
berkompetisi dengan sehat.

3.3.5 Sistem Informasi Sebagai Strategi E-business


Banyak manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan dengan pembangunan sistem
informasi, antara lain:
A. Integrasi data dan informasi
Dalam sebuah perusahaan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber dengan
menggunakan sistem informasi. Sehingga para manajer mudah untuk melakukan
perencanaa, pengorganisasian, dan pengontrolan terhadap kinerja perusahaan, baik
secara departemental maupun secara keseluruhan.
B. Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redundansi data

15
Sebagai alat untuk menghindari sistem dari bahaya duplikasi data atau sering disebut
redundansi. Karena perubahan data yang satu belum tentu akan diikuti dengan
perubahan data duplikatnya.
c. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan manajerial
Tekanan psikologis yang sangat tinggi bagi para manajer lini tengah disebabkan
karena mereka harus mengumpulkan semua data yang ada, menganalisa dan
mengolah dengan prosedur yang telah ditentukan, dan kemudian menyusun menjadi
sebuah laporan manajerial.
D. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen
Pembangunan sistem informasi alam menentukan keunggulan kualitas produk dan
keputusan dapat ditingkatkan melalui sistem informasi semua departemen dalam
perusahaan akan mendapatkan aliran informasi yang jelas dan tepat dalam waktu
singkat.
E. Meningkatkan citra perusahaan
Pembangunan sistem informasi akan meningkatkan citra perusahaan dari sudut
pandang staf maupun dari pihak eksternal perusahaan. Layanan konsumen akan
sangat cepat dilakukan, sementara staf juga cukup ringan dalam mengolah ribuan
transaksi yang terjadi. Kepercayaan masyarakat akan lebih meningkat dan akan
mengalirkan simpati yang cukup besar untuk mendorong tingkat pembelian produk
dari perusahaan tersebut.

3.4.1 Investasi Untuk Sebuah Keunggulan Kompetitif


Perusahaan sangat dimudahkan dengan adanya perkembangan sistem informasi dalam
membangun aliran informasi di dalam perusahaan. Sistem informasi merupakan strategi
kompetitif. Tahun 1980-an istilah keunggulan kompetitif muncul.
Keunggulan kompetitif ini dapat dicapai melalu banyak cara misalnya:
1. Terjangkaunya harga
2. Terjaminnya kualitas
3. Keramahan
4. Kecepatan layanan, dan lain sebagainya.
Keunggulan kompetitif mengacu kepada penggunaan sistem informasi untuk:
1. Kualitas informasi meningkatkan
2. Kinerja perusahaan dapat dikontrol.
3. Peningkatan layanan untuk memenangkan pasar.
Perusahaan-perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat
pasti membutuhkn sistem informasi. Sistem informasi terintegrasi berbasis teknologi
informasi telah menciptakan peluang banyak perusahaan sebagai alat untuk penciptaan
produk layanan baru dalam menghadapi pesaing. Namun para pengelola perusahaan ini tentu
saja dituntut adanya kreativitas dan sikap pro aktif.

3.5.1 Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial

a. Pengertian Kolaborasi
Kolaborasi adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama
yang jelas. Organisasi bisnis maupun organisasi lainnya berkolaborasi untuk menyelesaikan
tugas maupun misi. Kolaborasi dapat terjadi tergantung dari pekerjaan dan hubungan diantara
partisipan bisa berlangsung singkat atau dalam jangka waktu yang lebih lama. Dapat bersifat
satu orang atau banyak orang, kolaborasi dan kerjasama tim menjadi lebih penting karena
berbagai alasan:
16
1. Mengubah sifat pekerjaan.
2. Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional.
3. Mengubah struktur organisasi.
4. Mengubah ruang lingkup perusahaan.
5. Menitikberatkan pada inovasi
6. Mengubah budaya bisnis dan kerja
b. Pengertian Jejaring Sosial
Bisnis jejaring sosial adalah bisnis yang menggunakan media sosial untuk berhubungan
dengan karyawan, konsumen, pemasok, mitra bisnis, dll. Perusahaan meningkatkan
kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial. Media yang digunakan seperti iklan,
twitter, instagram, dll. Tujuannya untuk memperdalam interaksi dengan konsumen dan
perusahaan lain guna membantu proses jalannya usaha.
c. Keuntungan Bisnis Dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Para pengelola bisnis sistem informasi menemukan bahwa investasi di bidang teknologi
kolaborasi mendatangkan peningkatan kinerja organisasi yang memberikan tingkat
pengembalian lebih dari nilai investasi yang dikeluarkan dengan manfaat terbesar dirasakan
oleh penjual pemasaran serta fungsi penelitian dan pengembangan. Berikut manfaat yang
yang terdapat dari kolaborasi dan bisnis jejaring sosial:

Manfaat Dasar Pemikiran


Untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam dan
Produktivitas menyelesaikan masalah secara lebih cepat, orang-orang bisa
berinteraksi dan bekerja secara bersama-sama.
Dengan bekerja secara kolaboratif orang orang dapat saling
Kualitas mengoreksi kesalahan lebih cepat daripada mereka yang
bekerja sendiri-sendiri.
Mendatangkan ide yang lebih inovatif tentang produk, layanan,
Inovasi serta administrasi dapat diperoleh dari orang yang bekerja
secara bersama-sama.
Penggunaan perangkat kolaborasi dan jejaring sosial dapat
Costumer service menyelesaikan masalah dan keluhan pelanggan lebih cepat dan
efektif.
Kinerja Keuangan Sebagai hasil dari semua hal yang telah disebutkan sebelumnya
(keuntungan penjualan perusahaan yang kolaboratif memiliki penjualan pertumbuhan
dan pertumbuhan penjualan dan kinerja keuangan yang lebih unggul.
pelanggan)

d. Membangun Budaya Dan Proses Bisnis Yang Kolaboratif


Dalam perusahaan bisnis kolaborasi tidak dapat secara spontan terjadi jika tidak ada
budaya dan proses bisnis yang mendukung membangun. Budaya yang dimaksud adalah
apabila organisasi bersifat “memerintah dan mengendalikan” memerlukan karyawan tingkat
rendah untuk menjalankan perintah tanpa banyak pertanyaan tanpa tanggung jawab.
Meningkatkan kerja proses ataupun imbalan atas hasil yang dicapai tim kerja. Jika kelompok
kerja membutuhkan pertolongan dari kelompok kerja yang lain hal tersebut harus dengan
sepengetahuan atasan dari contoh diatas dapat membentuk sebuah budaya.
Untuk membangun budaya bisnis dan proses yang kolaboratif, perusahaan harus
bersifat sosial yakni manajemen membangun kolaborasi dan menerapkan budaya kolaborasi
antar struktur organisasi didalam perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari produktivitas,
kualitas, inovasi, layanan pelanggan, kinerja keuangan, dll.
e. Perangkat Dan Teknologi Untuk Kolaborasi Dan Bisnis Jejaring Sosial
17
Terdapat perangkat dan teknologi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial yakni
sebagai berikut:
 Surel atau surat elektronik dan pesan instan merupakan perangkat utama dalam
berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan perangkat lunak yang
dirancang beroperasi pada komputer, telepon seluler, dan perangkat genggam nirkabel
lainnya dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file.
 Wiki adalah bahasa pemrograman dan pengembangan berbasis web jenis situs web yang
memudahkan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan dalam. Web yang paling
terkenal adalah Wikipedia referensi terbesar di dunia yang diatur secara kolaboratif.
 Virtual World seperti second life adalah lingkungan 3D yang dihuni oleh penduduk atau
warga yang telah menciptakan karakter grafis. Organisasi seperti IBM dan insead, sekolah
bisnis pada skala internasional dengan kampus di Perancis dan Singapura menggunakan
virtual World untuk mengadakan pertemuan secara online
 Platform kolaborasi dan bisnis jaringan sosial banyak produk perangkat lunak yang
menyediakan platform multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial di antara
kelompok-kelompok karyawan yang bekerja sebagai lokasi berbeda.
 Virtual Meeting Sistem Suatu sistem pertemuan virtual dan untuk kegiatan-kegiatan
pembahasan produk, pelatihan, dan strategis bagi penyampaian aspirasi, dengan
mengadopsi teknologi videoconferencing dan webconferencing.
 Google Sites aplikasi wiki yang digunakan untuk membuat situs pribadi maupun
kelompok, untuk keperluan personal maupun kelompok.
 Microsoft share point merupakan suatu fitur mesin pencari yang diinstal pada server
perusahaan yang digabungkan dengan platform kolaborasi dan pengelolaan data berisi
browser. Perangkat yang digunakan sehari-hari yang memiliki tampilan berbasis web dan
terintegrasi erat seperti product Microsoft Office,
 Lotus notes Sistem aplikasi berkolaborasi dengan kemampuan mensharing kalender,
penulisan, dan pengeditan dokumen secara bersama, berbagi akses database serta
pertemuan secara elektronis dimana setiap partisipan dapat saling melihat dan
menampilkan informasi dan kegiatan yang dilakukan satu sama lain.

3.5.2 Fungsi Sistem Informasi Di Dalam Bisnis


a. Departemen Sistem Informasi
Didalam departemen sistem informasi, terdiri dari beberapa para spesialis yang bekerja
yaitu seperti, seorang pemrograman, analis sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem
informasi. Seorang pemrogram merupakan suatu spesialis yang sudah dilatih tentang hal-hal
berupa teknis secara mendalam atau detail, yang menulis rangkaian perintah didalam suatu
program untuk sebuah komputer. Direktur keamanan sistem informasi atau bisa disebut juga
dengan (chief security offıcer—CSO), yaitu bertanggung jawab terhadap keamanan sistem
informasi perusahaan dan juga bertanggung jawab untuk memperkuat kebijakan keamanan
informasi perusahaan. CSO ini tujuannya yaitu bertanggung jawab dalam memberikan
pendidikan dan pelatihan kepada para pengguna dan spesialis sistem informasi tentang
keamanan, menjaga kewaspadaan manajemen tentang ancaman keamanan dan gangguan,
serta merawat perangkat dan kebijakan yang dipilih untuk diimplementasikan keamanannya.
Suatu perusahaan dapat mengumpulkan data pribadi dalam jumlah besar dan juga
menyediakan Iowongan (CPO), hal ini dikarenakan keamanan dari sistem informasi dan
kebutuhan pengamanan data pribadi menjadi sangat penting. CPO ini mempunyai tugas yaitu
bertanggung jawab untuk memastikan suatu perusahaan dapat memenuhi prosedur hukum
mengenai data pribadi yang telah ditetapkan. Sedangkan Chief knowledge Officer (CKO),
bagian ini bertanggung jawab dalam program pengelolaan pengetahuan. CKO sangat
berperan penting dalam membantu merancang program dan sistem untuk menemukan sumber
18
pengetahuan baru atau memperbaiki penggunaan ilmu pengetahuan yang telah ada bagi
proses manajemen dan organisasi. Sedangkan untuk pengguna akhir (end user) yaitu
merupakan perwakilan dari departemen di luar kelompok sistem informasi di mana aplikasi
yang dikembangkan diperuntukkan bagi mereka. Dari berbagai para pengguna ini dapat
memainkan peran yang terus bertambah besar dalam perancangan dan pengembangan sistem
informasi.
b. Pengorganisasian Sistem Informasi
Banyak jenis-jenis organisasi bsinis, dan juga terdapat banyak cara bagaimana fungsi
teknologi informasi disusun dalam perusahaan tersebut. System informasi formal ini, tidak
akan dimiliki oleh suatu perusahaan yang kecil. Suatu perusahaan kecil ini, kira-kira hanya
dapat memiliki satu orang karyawan yang bertanggung jawab guna untuk memelihara
jaringan dan juga menjalankan aplikasinya, atau bisa jadi dengan menggunakan jasa
konsultan dalam melakukan pekerjaan ini. Namun untuk perusahaan yang lebih besar,
mereka mempunyai suatu departemen sistem informasi yang tersendiri, yang diatur dengan
cara-cara yang berbeda, dan juga bergantung sifat dan kepentingan dari perusahaan.
Kemudian ada tata kelola TI atau (IT governance), hal ini melibatkan suatu strategi dan
kebijakan dalam penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan. Tata kelola TI ini
melakukan suatu spesifikasi untuk perincian hak dan kerangka kerja yang bertujuan
mengakuntabilitas guna menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung
strategi dan tujuan dari organisasi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kennet C.Laudon dan Jane P.Laudon. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 13. Salemba
Empat. Jakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai