Anda di halaman 1dari 3

Sintesa kontekstual suatu praktik etika

Konsepsi strukutrasi berawal dari sulitnya pertemuan antara cara pandang strukturan
dengan individu / antara obyektif dan subyektif. Namun untuk menuju pemahaman realitas
sosial atas praktik etika, bagaimanapun tidak bisa dilakukan apabila mengabaikan aspek
structural masyarakat maupun aspek individu dari diri manusia. Peneliti dengan Langkah
“dualistik” mya bermaksud mempermudah penggambaran atas realita sosial dalam praktik
etika di organisasi. Sementara itu gagasan dasar dilakukannya penelitian ini berdasarkan
konsepsi strukutrasi dalam konteks organisasional.
Suatu konsepsi dalam strukturasi adalah keberadaan struktur yang tidak sselalu
membatasi (constraining), tetapi juga memberdayakan atau memungkinkan (enebeling)
agen untuk mengkreasi proses kehidupannya. Konsepsinya adalah bahwa agensi merujuk
pada ekaadaan agen. Dalam hal ini agen tersebut harus mampu memberkan sederet
kekuasan kausal, termasuk mempengaruhi kekuasaan kekuasaan yang disebearkan oleh
orang lain. Struktur dalam kerangka struktuasi dimaksudkan sebagai aturan dan sumber
daya atau sederet hubungan transformasi yang diorganisasikan sebagai sitem sosial.
Aturan dan sumber daya ini secara rekursif diimplementtasikan dalam reproduksi
sosial, dimana karakteristik sistem sosial terlambang dengan memiliki sifat sifat struktural.
Sisitem sosial merupakan hubungan yang diorganisasikan sebagai praktik sosial reguiler.
Untuk itu maka menganalisis struktur sosial berarti menganalisis mode mode tempat
diprosduksi dan direproduksinyasistem sistem dalam interaksi yang didasarkan pada
aktifitas utamaaktor aktor di tempat tertentu yang menggunakan aturan aturan sumberdaya
sumberdaya dalam konteks tindakan yang beraneka ragam
1. Individu dan organisasi dalam konteks interaksi
Memahami pola etika yang berlangsung di KAP “Drs. Madia Subakti” dapat
dihubungkan denga pertanyaan milik Polanyi (2001:77) dimana tindakan manusia
melibatkan tanggungjawab yang memunculkan pertanyaan tentang motif. Terdapat
beberapa bentuk implisit dari institusionalisasi etika, diantaranya adalah reward system,
sistem evaluasi kerja, sistem promosi, budaya organisasi, kepemimpinan etis, dukungan dari
manajemen puncak, adan saluran komunikasi yang terbuka Proses yang berlangsung
secara informal ini dapat mengalirkan bentuk kerja sama yang saling mengisi atas
kekurangan yang lain.
Terlepas dari ketiadaan pernyataan eksplisit yang terkait dengan aspek transendensi
manusia, pencermatan dimensi kecerdasan dan spiritual atas sosok madia sebagai king
maker. Madia adalah seorang minoritas yang berkiprah ditengah masyarakat yang
mayoritas beragama islam, tapi eksis dalam interaksi sehari harinya madia adalah suatu
sosok yang inklusif hal ini juga ditunjukkan dalam pluralitas staf profesional dan karyawan
yang bekerja di KAP nya.
Terlepas dari sikap esoterisnya dalam beragama dewasa ini madia mengindikasikan
kecenderungan atas berkembangnya kecerdasan emosiaonal dan spiritual dalam dirinya. Ini
merupakan sebuah potensi yang positif untuk menciptakan suasana kondusif dalam
menumbuhkan iklim yang lebih etis di KAP Drs. Madia Subakti” hal tersebut masih pada
ranah kecerdasan emosional.namun demikian pernyataan pernyataan penuh makna yang
dilontarkan oleh madia dan beberapa tindakan yang telah dilakukannya dapat
mengindikasikan kecenderungan berjkembangnya kecerdasan spiritual tersebut.
Sikap diri yang menunjukkan berkembangnya empati sebagaimana dimiliki madia
dan kemudian dielaborasikan pada staffnya untuk dibawa dalam melaksanakan pekerjaan
profesional merupakan potensi yang sangat kuat untuk melangsungkan iklim etis di
organisasi. Empati adalah sebuah human faculty yang berakar mendalam. Empati memberi
trigger pada domain etika menentukan apakah seseorang merasakan bahwa dirinya sedang
mengahadapi situasi etis. Sikap ini seminimal apapu telah terinternalisasi di KAP Drs. Madia
Subakti” dengan kemauan untuk memebantu klien tertentu agar berdaya dalam
menghadapi pihak lain. Semangat membantu ini juga dibawa oleh staff nya ketika
memberikan jasa profesional lainnya
Dengan orientasi jangka panjangnya, Madia sebagai agen organisasi KAP
menanamkan pula tentang makna menjalin hubungan jangka panjang dengan klien. Secara
implisit tindakan empatik ini dikembangkan unutk mendudkkan posisi klien sebagai subyek,
bukan hanya sekedar obyek dalam suatu proses dalam pelaksanaan pekerjaan profesional.
Sementara itu moda penstrukturan etikadi KAP Drs. Madia Subakti” berlangsung
dalam bentuk yangh tidak persis dengan yang digambarkan Giddens (2003). Struktur
signifikasi yang berkembang adalah dalam bentuk kebijakan pimpinan. Munculnya idiom
“membantu klien” merupakan hasil dari proses produksi dari interaksi yang co presence
dalam organisasi inisebagaio produk organisasi, idiom signifikasi ini kemudian menjadi
mindset di kalangan staf.
2. Individu dan oprganisasi dalam setting lingkungan sosial
Bagaimana daya agensi individu dan organisasi KAP Drs. Madia Subakti” atas struktur
sosial yang melingkupinya.  walaupun untuk beberapa hal seperti misalnya dalam
memberikan opini di luar opini wajar ( tanpa atau dengan pengecualian ) atas struktur sosial
yang melingkupinya.    Madya dan KAP lebih lemah. lebih-lebih dalam daerah dimana orang
berusaha dengan jalan pintas untuk segera dapat menikmati kekayaan Situasi yang dapat
diindikasikan sebagai zaman edan, dimana siapa pun yang berusaha jika tidak turun edan
maka mereka tidak akan keduman
dari uraian di atas ternyata daya pengaruh lingkungan lebih kuat dibandingkan
dengan  daya ya A Genji individu maupun organisasi KAP untuk mempengaruhi
lingkungannya   dalam batas tertentu individu dan KAP “Drs. Madia  Subakti” telah turut
memberdayakan kliennya dalam menghadapi suatu tekanan dari lingkungan sosial yang
edan dengan meyakinkan klien akan posisi yang tepat dalam menghadapi penyimpangan
perilaku profesional petugas pajak, tentu saja KAP  “Drs. Madia  Subakti”  melalui stafnya
telah turut mengembangkan sikap yang lebih baik bagi aparatur Pemerintah untuk tidak
terus larut dalam ke edanan zaman
Daya agensi yang demikian muncul dan mungkin berkembang karena kepemilikan
atas pengetahuan perpajakan yang memadai pada diri statistik kepemilikan pengetahuan ini
merupakan representasi dari terdapatnya struktur dominasi atas sumber daya pengetahuan
di bidang perpajakan dan akuntansi titik dengan dominasi ini kap mampu mendorong klien
dan memotong kesempurnaan petugas pajak .   bagaimanapun peran seperti ini hanyalah
ibarat menanamkan sepasang benih ikan yang langka di lautan yang terhampar sedemikian
luasnya tetapi sebagai tindakan yang dimaksudkan untuk turut merekonstruksi situasi sosial
yang sudah edan ini, yang dilakukan oleh kap “Drs. Madia  Subakti” Bukanlah  ke sia-sia an
belaka 
demikian halnya dengan penolakannya untuk memberikan opini wajar kepada klien
yang memang berdasarkan pertimbangan tidak layak untuk di berikan opini tersebut.
walaupun kemudian berakibat kerugian ekonomis bagi diri individu dan kap tindakan ini akan
dapat memberikan sumbangan bagi perbaikan situasi lingkungan sosial yang rusakDalam
batas tertentu, individu dan KKP tetap mempunyai peran agensi yang dapat dimainkan
dalam proses interaktif dengan lingkungan sosial yang mengitarinya
Mencermati mudah penstrukturan etika dalam konteks seperti ini, dengan
mendalami  fenomena diri Madia dan operasionalisasi kap,  ternyata masih terdapat
pengakuan atas struktur dominasi dari lembaga pengatur profesi. kedua lembaga pengatur
ini lebih bersifat kekuasaan politis dibandingkan ekonomis kedua lembaga tersebut
mempunyai daya untuk memaksakan suatu tindakan kepada Madia dan KAPinya dengan
mengacu pada kode etik IAI dan peraturan perundang-undangan Peraturan profesi dan
perundang-undangan ini adalah sebuah struktur legitimasi di mana madia dan kap nya telah
merasakan adanya daya  legitimasi   sianimasi ini, di mana kemudian mereka mendapatkan
sanksi etis dan administratif
sanksi ini tidak sekadar merupakan pembatasan atas praktik tertentu yang harus
dijalankan oleh Madia dan KAPnya.  sanksi ini sekaligus berarti memberdayakan media dan
ktp-nya untuk memiliki sensitifitas etika yang lebih baik dalam menjalankan tugas profesional
penyikapan positif media dan staf api atas sanksi yang diterimanya nya menunjukkan arah
pemberdayaan diri menjadi lebih baik di masa yang akan datang
pada sisi dimensi realitas lainnya, kondisi sebagaimana terdeskripsikan kan di atas
secara dinamis selalu bersinggungan dengan kenyataan dalam praktik etika pada
lingkungan sosial yang lebih luas mencermati situasi seperti ini Madia  berkeyakinan bahwa
pada akhirnya secara alamiah akan terjadi reaksi klien mana yang beritikad untuk berbisnis
secara baik  dan mana yang tidak.  dia masih menaruh Harapan bahwa dengan upayanya
untuk mengembangkan praktek secara baik pada akhirnya dia mendapatkan klien yang baik
pula

Anda mungkin juga menyukai