Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Tarissa Farah Jihan

KELAS : MPI C

NIM : 206190073

MATKUL : Etika Manajemen

PENGARUH ETIKA BAGI KEBERLANGSUNGAN CITRA PROFIL


INSTITUSI

Abstrak: etika secara umum merupakan aturan, norma, kaidah, atau cara yang
biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan
perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan
sifat baik dan buruknya individu di dalam bermasyarakat. Citra merupakan
gambaran yang didapat dari lingkungan sekitar atau pihak lain sebagai hasil
dari pengalaman dan pengetahuannya tentang suatu obyek. Jadi hal apapun
mengenai institusi baik dari karakter, tingkah laku, keunikan akan mempunyai
nilai dan evaluasi tersendiri dalam pandangan masyarakat. Tujuan dari
pembuatan artikel ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh etika
manajemen bagi keberlangsungan citra profil institusi.

A. PENDAHULUAN
Seiring berjalannya waktu dimana kebebasan berpendapat dan
berkreasi di suatu institusi menjadi semakin bebas terutama pada setiap
profesi yang ada di dunia khususnya di Indonesia. Hal ini memberikan nilai
positif dalam meningkatkan citra baik bagi keberlangsungan profil institusi.
Namun kebebasan ini terkadang menjadi salah satu kurangnya kesadaran
mengenai etika yang mereka jalani. Jika dibiarkan maka institusi akan
mendapatkan pandangan yang buruk oleh masyarakat karena institusi
tersebut tidak memiliki etika. Sumber daya manusia dalam Institusi yang
memiliki etika membuat institusi tersebut dipandang tinggi oleh
masyarakat.
Adanya etika membuat institusi lebih mudah dalam mengatur
perilaku di dalam lembaga atau institusi itu sendiri. etika menjadi nilai dan
keyakinan yang terealisasi dalam budaya lembaga yang akan berpotensi
menjadi dasar kekuatan institusi dan akhirnya akan berpotensi menjadi
stimulus dalam peningkatan kinerja karyawan. Dengan begitu semakin
tinggi motivasi kinerja karyawan maka akan semakin baik citra yang
diperoleh institusi dalam pandangan masyarakat.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Etika
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang
artinya adat kebiasaan atau watak kesusilaan. etika berkaitan dengan
moral, istilah bahasa latin yaitu mos, atau dalam bentuk jamaknya
artinya mores yang artinya adat kebiasaan atau cara hidup seseorang
dengan hal-hal yang baik dan menghindari perbuatan buruk. Etika
sebenarnya dianggap sebagai bidang studi untuk menentukan standar
tersebut atau dianggap sebagai studi normative tentang prinsip yang
mendasari tipe tindakan manusia. Dengan demikian terdapat pula
klasifikasi dalam konsep dasar etika yang berdasarkan pada sistem
tertentu.1 Sikap dapat didefinisikan sebagai kecenderungan yang
dipelajari untuk merespond secara positif atau negatif terhadap suatu
objek, situasi, konsep atau orang. Sikap juga dapat diterjemahkan
sebagai perilaku dan budaya yang benar sebagai proses dan hasil
internalisasi dan mengaktualisasilkan nilai dan norma.2
Jadi dapat disimpulkan bahwa etika adalah peraturan atau norma
yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang
berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk, dilakukan oleh
seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab moral.

1
Ahmadi, Weni Tria Anugrah Putri, Perspektif Dosen Terhadap Etika Komunikasi Verbal
Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan Perguruan Tinggi Umum di
Jawa Timur, Edukasi Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, Vol 15 No. 1 Tahun 2020, hlm
188
2
Ahmadi, Basuki dan Edi Irawan, Internalisasi Sikap Dan Nilai: Studi Perbandingan Di
PTKIN Dan PTKIS, Cendekia, Vol. 18 No.1 2020, hlm 18
2. Pengertian Citra
Citra atau image merupakan sesuatu yang bersifat abstrak karena
berhubungan dengan keyakinan, ide dan kesan yang diperoleh dari
suatu objek tertentu baik dirasakan secara langsung, melalui panca
indra maupun mendapatkan informasi dari suatu sumber. Seperti yang
dijelaskan oleh Roesady citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan
kesan seseorang terhadap suatu object tertentu. Jadi citra dapat berupa
tanggapan positif yang berbentuk dukungan, ikut serta, peran aktif serta
tindakan positif lainnya dan tanggapan negatif yang berbentuk
penolakan, permusuhan, kebencian atau bentuk negatif lainnya. Citra
sendiri akan melekat pada setiap diri individu maupun instansi,
tanggapan positif maupun negatif tergantung pada proses
pembentukannya dan pemaknaan dari objek sasaran pembentukan citra.
Serta semua orang memiliki hak untuk memaknai citra personal
maupun instansi.3
3. Pentingnya Citra bagi Institusi
Pentingnya pemahaman etika bagi para pejabat institusi karena
menyangkut penampilan (profile) dalam rangka menciptakan dan
membina citra (image) organisasi yang diwakilinya. Pentingnya sebuah
institusi untuk mempunyai citra yang baik yakni untuk menunjukkan
eksitensinya kepada seluruh masyarakat. Citra institusi penting bagi
setiap institusi ataupun lembaga karena merupakan keseluruhan kesan
yang terbentuk di benak masyarakat tentang perusahaan.4 Citra dapat
berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk,
tradisi, ideology dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan
oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan klien perusahaan atau
lembaga institusi. Dengan demikian, citra perusahaan dapat
dipersepsikan sebagai gambaran mental secara selektif. Jadi dapat

3
Nurhana Marantika, DKK, Manajemen Humas Sekolah, (Bandung: Widina Bhakti
Persada, 2020) hlm 23
4
Rahmat Hidayat, Etika Manajemen Perspektif Islam, (Medan: Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Islam LPPPI, 2018) hlm 18
disimpulkan bahwa karena keseluruhan kesan tentang karakteristik
suatu perusahaanlah yang nantinya akan membentuk citra institusi
tersebut di benak masyarakat.
4. Relevansi Etika dan Citra Profil Institusi
Etika digunakan sebagai pedoman berperilaku dan diperluas menjadi
etiket, merupakan suatu pedoman dan penentu individu maupun
kelompok untuk bertindak sesuai kualifikasi keberadaban dari
masyarakat atau bangsa. Peran signifikan etika semakin diperlukan
dalam membina hubungan dengan para pihak yang memiliki
kepentingan guna menciptakan corporate image positif. Khususnya
melalui pembentukan opini public yang positif. Pada dasarnya etika
merupakan standar nilai atau moral yang berkaitan dengan penilaian
benar atau salah dan atau baik buruk. Tetapi walaupun etika dan moral
memiliki makna yang kurang lebih sama. Tetapi dalam kegiatan sehari-
hari terdapat perbedaan dimana moral untuk menilai perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika berkenaan dengan pengkajian sistem nilai-
nilai yang berlaku.5
Contohnya etika dalam institusi yaitu Dalam kaitan etika perusahaan
berkaitan dengan hubungan antara karyawan sebagai satu kesatuan
dengan lingkungannya, misalnya perusahaan lai atau lingkungan
masyarakat setempat. Sedangkan etika kerja biasanya berkenaan
pengaturan tata karma diantara perusahaan dengan karyawannya. Jadi
dapat kita simpulkan bahwa keterkaitan antara citra institusi dan etika
sangatlah erat, etika sebagai nilai moral dan norma yang menjadi
sebuah patokan bagi masyarakat yang sangat perlu diterapkan dalam
institusi manapun hal ini berkenaan dengan citra positif yang akan
tertanam dalam benak masyarakat mengenai institusi tersebut. Jadi
pengaruh etika bagi terbentuknya citra positif di berbagai institusi
sangat jelas melekat apalagi tidak dapat dipungkiri bahwa negara
Indonesia merupakan negara yang sangat menjunjung tinggi nilai

5
Leonard J Brook, Etika Bisnis dan Profesi, Edisi 5, Salemba Empat, 2007, hlm 37
kesopanan jadi etika menjadi hal terpenting yang perlu diterapkan
diberbagai kehidupan baik dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, dan
lain sebagainya.
C. KESIMPULAN
Secara etimologis, kata etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang
artinya adat kebiasaan atau watak kesusilaan. etika berkaitan dengan moral,
istilah bahasa latin yaitu mos, atau dalam bentuk jamaknya artinya mores
yang artinya adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan hal-hal yang
baik dan menghindari perbuatan buruk. Etika sebenarnya dianggap sebagai
bidang studi untuk menentukan standar tersebut atau dianggap sebagai
studi normative tentang prinsip yang mendasari tipe tindakan manusia.
Citra atau image merupakan sesuatu yang bersifat abstrak karena
berhubungan dengan keyakinan, ide dan kesan yang diperoleh dari suatu
objek tertentu baik dirasakan secara langsung, melalui panca indra maupun
mendapatkan informasi dari suatu sumber. Seperti yang dijelaskan oleh
Roesady citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan seseorang
terhadap suatu object tertentu. citra perusahaan dapat dipersepsikan sebagai
gambaran mental secara selektif. Jadi dapat disimpulkan bahwa karena
keseluruhan kesan tentang karakteristik suatu perusahaanlah yang nantinya
akan membentuk citra institusi tersebut di benak masyarakat.
Dapat kita simpulkan bahwa keterkaitan antara citra institusi dan
etika sangatlah erat, etika sebagai nilai moral dan norma yang menjadi
sebuah patokan bagi masyarakat yang sangat perlu diterapkan dalam
institusi manapun hal ini berkenaan dengan citra positif yang akan tertanam
dalam benak masyarakat mengenai institusi tersebut. Jadi pengaruh etika
bagi terbentuknya citra positif di berbagai institusi sangat jelas melekat
apalagi tidak dapat dipungkiri bahwa negara Indonesia merupakan negara
yang sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan jadi etika menjadi hal
terpenting yang perlu diterapkan diberbagai kehidupan baik dalam
lingkungan keluarga, pekerjaan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Basuki dan Edi Irawan, 2020, Internalisasi Sikap Dan Nilai:
Studi Perbandingan Di PTKIN Dan PTKIS, Cendekia, Vol. 18 No.1

Ahmadi, Weni Tria Anugrah Putri, 2020, Perspektif Dosen Terhadap Etika
Komunikasi Verbal Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam dan Perguruan Tinggi Umum di Jawa Timur, Edukasi Jurnal
Penelitian Pendidikan Islam, Vol 15 No. 1

Brook ,Leonard J. 2007. Etika Bisnis dan Profesi, Edisi 5. Salemba Empat.

Hidayat, Rahmat. 2018. Etika Manajemen Perspektif Islam, (Medan:


Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Islam LPPPI.

Marantika, Nurhana, DKK. 2020. Manajemen Humas Sekolah. Bandung:


Widina Bhakti Persada.

Anda mungkin juga menyukai