Anda di halaman 1dari 23

BULLYIN

G
KELOMPOK 4
• SITI MUDRIKA ZAIN
(222310101209)

• DEVI CHOFIFAH SANTOSO


(222310101210)

• SYA’RONI
(222310101211)
BULLYING MERUPAKAN AKTIVITAS SADAR YANG
TUJUANNYA UNTUK MELUKAI DAN MENYAKITI
SESEORANG DAN DILAKUKAN SECARA BERULANG-ULANG

BULLY DIARTIKAN SEBAGAI SEPERANGKAT


TINGKAH LAKU YANG DILAKUKAN SECARA
SENGAJA DAN MENYEBABKAN KECEDERAAN FISIK
SERTA PSIKOLOGIKAL YANG MENERIMANYA.
ASPEK-ASPEK BULLYING

ASPEK INDIRECT ASPEK PHYSICAL


YAITU KEGIATAN MELUKAI SESEORANG
MENCERITAKAN KEBOHONGAN
DENGAN CARA MEMUKUL,
TENTANG SESEORANG AGAR MENENDANG, MENDORONG,
ORANG TERSEBUT DI NILAI MEMPERMAINKAN ATAU MENEROR DAN
BURUK OLEH TEMAN- MELAKUKAN HAL-HAL YANG BERTUJUAN
TEMANNYA UNTUK MENYAKITI DAN MENCEDERAI.
BENTUK PERILAKU BULLYING
KONTAK FISIK LANGSUNG
KONTAK VERBAL LANGSUNG
PERILAKU NON-VERBAL LANGSUNG
seperti melihat dengan sinis,
menjulurkan lidah, menampilkan
ekspresi muka yang
merendahkan, mengejek atau
mengancam

PELECEHAN SEKSUAL

PERILAKU NON VERBAL TIDAK LANGSUNG.


seperti mendiamkan seseorang, memanipulasi
persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja
mengucilkan atau mengabaikan, dan
mengirimkan surat kaleng.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU BULLYING

FAKTOR INDIVIDU

PEMBULY KORBAN

PEMBULI INI BIASANYA SESEORANG YANG MENJADI SASARAN BAGI


BERTINDAK MENYERANG DENGAN BERBAGAI TINGKAH LAKU AGRESIF
MENGGANGGU DAN MENGANCAM
FAKTOR KELUARGA

FAKTOR TEMAN SEBAYA


KEHADIRAN TEMAN SEBAYA SEBAGAI
PENGAMAT, SECARA TIDAK
LANGSUNG, MEMBANTU PEMBULI
MEMPEROLEH DUKUNGAN KUASA,
ATAU TEMAN SEBAYA YANG MELIHAT,
UMUMNYA MENGAMBIL SIKAP
BERDIAM DIRI DAN TIDAK MAU
CAMPUR TANGAN.
FAKTOR SEKOLAH
Managemen dan pengawasan disiplin sekolah yang
lemah akan MENGAKIBATKAN lahirnya tingkah laku buli
di sekolah

FAKTOR MEDIA
PAPARAN AKSI dan tingkah laku kekerasan
yang sering DITAYANGKAN oleh televisi
dan media elektronik akan mempengaruhi
tingkah laku kekerasan anak- anak dan
remaja.
FAKTOR INDIVIDU
KONTROL DIRI YANG DIMILIKI SETIAP INDIVIDU BERBEDA-
BEDA, ADA YANG MEMILIKI KONTROL DIRI YANG TINGGI DAN
ADA YANG MEMILIKI KONTROL DIRI YANG RENDAH.
KARAKTERISTIK BULLYING
• ADANYA PERILAKU AGRESI YANG MENYENANGKAN PELAKU UNTUK
MENYAKITI KORBAN, DIPERLIHATKAN KEDALAM AKSI, MENYEBABKAN
SESEORANG MENDERITA.

• TINDAKAN DILAKUKAN SECARA TIDAK SEIMBANG SEHINGGA KORBAN


MERASA TERTEKAN. BULLYING JUGA MELIBATKAN KEKUATAN DAN
KEKUASAAN YANG TIDAK SEIMBANG

• PERILAKU AGRESIF TIPE PROAKTIF YANG DIDALAMNYA TERDAPAT ASPEK


KESENGAJAAN UNTUK MENDOMINASI, MENYAKITI, ATAU MENYINGKIRKAN,
ADANYA KETIDAKSEIMBANGAN KEKUATAN BAIK SECARA FISIK, USIA,
KEMAMPUAN KOGNITIF, KETERAMPILAN, MAUPUN STATUS SOSIAL
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1) DATA UMUM
2) RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
3) DATA LINGKUNGAN
4) STRUKTUR KELUARGA
5) FUNGSI KELUARAGA
6) STRES DAN KOPING KELUARGA
7) PEMERIKASAAN FISIK
8) HARAPAN KELUARGA
Pengkajian Fokus
(fokus terhadap masalah yang dihadapi)

• Bagaimana karakteristik teman di sekolah atau di lingkungan


rumah
• Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang.
• Bagaimana perilaku anak selama di rumah.
• Bagaimana hubungan antara anak remaja dengan adiknya,
dengan tema n sekolah atau bemain.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP) PASIEN

SP 1 PASIEN
Tujuan :
 Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
 Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
 Pasien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
 Pasien dapat melakukan kegiatan yang dipilih sesuai dengan
kemampuan
Tindakan Keperawatan SP 1 P
 Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien
 Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih
dapat digunakan
 Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan pasien
 Melatih pasien dengan kegiatan yang dipilih sesuai
kemampuan, misal merapikan tempat tidur
 Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan
harian
SP 2 PASIEN
Tujuan :
 Pasien dapat melakukan kegiatan kedua yang dipilih
sesuai kemampuan, yaitu cuci piring

Tindakan Keperawatan SP II P
 Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
 Melatih kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuan,
yaitu cuci piring
 Membimbing pasien memasukkan kedalam jadwal harian
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SP) KELUARGA
Tujuan :
 Keluarga dapat mengungkapkan masalah yang dirasakan
dalam merawat pasien
 Keluarga dapat menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
harga diri rendah yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
 Keluarga dapat menjelaskan dan mempraktekkan cara-
cara merawat pasien harga diri rendah
 Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah
termasuk minum obat (discharge planning)
Tindakan Keperawatan SP I K
 Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
 Jelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang
dialami pasien beserta proses terjadinya
 Jelaskan dan praktekkan cara-cara merawat pasien harga diri
rendah
 Bantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
minum obat (discharge planning)
 Jelaskan follow up pasien sesudah pulang
Tujuan
 Keluarga mampu mempraktikan cara merawat klien harga
diri rendah.
 Keluarga mampu melakukan cara merawat langsung klien
harga diri rendah
Tindakan Keperawatan SP II K
 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien
dengan harga diri rendah
 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada
klien harga diri rendah
Tujuan
 Keluarga mampu membuat jadwal aktivitas di rumah
termasuk minum obat secara mandiri.
 Keluarga mematuhi jadwal yang telah dIbuat untuk
kesembuhan klien.
 Keluarga mengerti/memahami follow up yang telah diarahkan
pada klien.
Tindakan Keperawatan SP III K
 Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah
termasuk minum obat (discharge planning)
 Menjelaskan follow up klien setelah pulang

Anda mungkin juga menyukai