materi

KENAKALAN REMAJA
PENYEBAB & UPAYA PENANGGULANGANNYA
OLEH
KASAT BIMAS POLRES MINAHASA SELATAN
AKP YUSAK PARINDING S.Th

POLRES MINAHASA SELATAN

PENGERTIAN
“NAKAL” ?
NAKAL/NA·KAL/
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

1. SUKA BERBUAT KURANG BAIK (TIDAK MENURUT, MENGGANGGU, DAN SEBAGAINYA,

TERUTAMA BAGI ANAK-ANAK):
2. BURUK KELAKUAN

KENAKALAN/KE·NA·KAL·AN/
1. SIFAT NAKAL; PERBUATAN NAKAL;
2. TINGKAH LAKU SECARA RINGAN YANG MENYALAHI NORMA YANG BERLAKU DALAM SUATU
MASYARAKAT:

SIAPA ITU “remaja”? RENTANG WAKTU USIA REMAJA INI BIASANYA

REMAJA BERASAL DARI KATA
LATIN ADOLENSENCE YANG
BERARTI TUMBUH ATAU
TUMBUH MENJADI DEWASA.
MEMPUNYAI ARTI YANG LEBIH
LUAS LAGI YANG MENCAKUP
KEMATANGAN MENTAL,
EMOSIONAL SOSIAL DAN
FISIK
POLRES MINAHASA SELATAN
DIBEDAKAN ATAS TIGA, YAITU :
12 – 15 TAHUN = MASA REMAJA AWAL,
15 – 18 TAHUN = MASA REMAJA PERTENGAHAN,
18 – 21 TAHUN = MASA REMAJA AKHIR.
BEBERAPA AHLI MEMBEDAKAN MASA REMAJA
MENJADI EMPAT BAGIAN, YAITU :
10 – 12 TAHUN = MASA PRA-REMAJA ,
12 – 15 TAHUN = MASA REMAJA AWAL ,
15 – 18 TAHUN = MASA REMAJA PERTENGAHAN ,
18 – 21 TAHUN = MASA REMAJA AKHIR
2
APA ITU “ KENAKALAN
REMAJA” ?
KENAKALAN REMAJA
CONTOH-CONTOH KENAKALAN REMAJA

Merupakan Kumpulan Dari

Berbagai Perilaku Remaja
Yang Tidak Dapat Diterima
Secara Sosial Hingga Terjadi
Tindakan Kriminal

3
POLRES MINAHASA SELATAN
 JENIS – JENIS KENAKALAN REMAJA

BOLOS SEKOLAH TAWURAN PELAJAR PERGAULAN BEBAS REMAJA

PESTA MIRAS BALAP LIAR NARKOBA DAN SEX BEBAS

4
POLRES MINAHASA SELATAN
 PENYEBAB TERJADINYA
KENAKALAN REMAJA

INTERNAL
• KRISIS IDENTITAS
• KONTROL DIRI YG LEMAH

EKSTERNAL
• KELUARGA
• TEMAN SEPERMAINAN
• WAKTU LUANG
• UANG SAKU

5
POLRES MINAHASA SELATAN
FAKTOR INTERNAL
1. KRISIS IDENTITAS
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Ini
terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua SIAPA SAYA?
2. KONTROL DIRI LEMAH
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun
bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua
tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya
6
POLRES MINAHASA SELATAN
FAKTOR EKSTERNAL
1. KELUARGA
Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar
anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota
keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu
memanjakan anak. Tidak memberikan pendidikan
agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak.

2. TEMAN SEPERMAINAN
Di kalangan remaja, memiliki banyak kawan adalah
merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak
kawan, makin tinggi nilai mereka di mata temen-temannya.
Untuk menghindari masalah akibat pergaulan, selain
mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai,
orang tua hendaknya juga memberikan kesibukan dan
kepercayaan sebagiaan tanggung jawab rumah tangga si
remaja yang bersifat tidak memaksa maupun mengada-ada.
7
POLRES MINAHASA SELATAN
FAKTOR EKSTERNAL
3. WAKTU LUANG
Kegiatan iseng yang dilakukan selain inisiatif remaja sendiri,
sering pula karena dorongan teman sepergaulan yang kurang
sesuai. Sebab apabila tidak mengikuti gaya hidup anggota
kelompoknya ia akan di jauhi oleh ligkungannya. Tindakan
pengasingan ini jelas tidak mengenakkan hati, akhirnya mereka
terpaksa mengikuti tindakan kawan-kawannya. Akhirnya ia
terjerumus dan tersesat.

4. UANG SAKU
Diberikan dengan dasar kebijaksanaan. Jangan berlebihan. Uang
saku yang diberikan dengan tidak bijaksana akan dapat
menimbulkan masalah. Yaitu:
 Menjadi Boros

 Tidak Menghargai Uang, dan

 Malas Belajar, Sebab Mereka Pikir Tanpa Kepandaian Pun

Uang Gampang.
8
POLRES MINAHASA SELATAN
 UPAYA PENCEGAHAN / PENANGGULANGAN
1) KEGAGALAN MENCAPAI IDENTITAS PERAN DAN LEMAHNYA KONTROL DIRI BISA DICEGAH
ATAU DIATASI DENGAN PRINSIP KETELADANAN. REMAJA HARUS BISA MENDAPATKAN
SEBANYAK MUNGKIN FIGUR ORANG-ORANG DEWASA YANG TELAH MELAMPAUI MASA
REMAJANYA DENGAN BAIK JUGA MEREKA YANG BERHASIL MEMPERBAIKI DIRI SETELAH
SEBELUMNYA GAGAL PADA TAHAP INI.
2) ADANYA MOTIVASI DARI KELUARGA, GURU, TEMAN SEBAYA UNTUK MELAKUKAN POINT
PERTAMA.
3) KEMAUAN ORANGTUA UNTUK MEMBENAHI KONDISI KELUARGA SEHINGGA TERCIPTA
KELUARGA YANG HARMONIS, KOMUNIKATIF, DAN NYAMAN BAGI REMAJA.
4) REMAJA PANDAI MEMILIH TEMAN DAN LINGKUNGAN YANG BAIK SERTA ORANGTUA
MEMBERI ARAHAN DENGAN SIAPA DAN DI KOMUNITAS MANA REMAJA HARUS BERGAUL.
5) REMAJA MEMBENTUK KETAHANAN DIRI AGAR TIDAK MUDAH TERPENGARUH JIKA TERNYATA
TEMAN SEBAYA ATAU KOMUNITAS YANG ADA TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN.
6) REMAJA JUGA PERLU MENYIBUKKAN DIRI DENGAN KEGIATAN - KEGIATAN YANG
MENDUKUNG KEPADA KEPRIBADIANNYA SEPERTI LES, KEGIATAN EKSTRAKURIKULER LAINNYA.
DENGAN DEMIKIAN IA TIDAK MEMILIKI WAKTU UNTUK BERLEHA-LEHA ATAU PUN
BERKUMPUL DENGAN ORANG-ORANG YANG SALAH .

9
POLRES MINAHASA SELATAN
 YANG
DIHARAPKAN
POLRIREMAJA
KETERLIBATAN
1. Berperan secara aktif memberikan informasi kepada aparat penegak hukum terkait
kondisi Kamtibmas yang terjadi di wilayahnya.
2. Melibatkan diri dalam kegiatan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) guna
mencegah kemungkinan terjadinya aksi-aksi kriminal;
3. Mau dan Mampu untuk terlibat langsung dalam gerakan Sadarkum pada semua tingkat
kehidupan masyarakat.
4. mampu menjalin kerjasama dan komunikasi dengan aparat Kepolisian guna
menginventarisir berbagai potensi gangguan yang dapat muncul sekaligus mencari
solusinya;
5. Apabila muncul ketidaksepahaman terhadap suatu disalurkan melalui sarana yang
tepat, tidak dilakukan secara anarkis yang justru akan memunculkan permasalahan
sosial yang baru.
6. Tidak mudah terpancing dengan issu-issu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya tetapi berupaya meredam agar issu tersebut tidak meluas.
10
POLRES MINAHASA SELATAN
Sekian
&
Terima Kasih