Anda di halaman 1dari 26

BULLYING

PENJELASAN SINGKAT, DAMPAK PSIKOLOGIS &


TIPS MENGATASINYA

PRESENTED BY OLPHI DISYA ARINDA, S.PSI


MAY, 2019
APA ITU

BULLYING?

Bullying is commonly characterized as aggressive behavior that (a) is intended to cause


distress or harm, (b) involves an imbalance of power or strength between the aggressor
and the victim, and (c) commonly occurs repeatedly over time (Limber, 2002)

Bullying pada umumnya dicirikan sebagai perilaku agresif yang:


(a) secara sengaja berniat untuk menyakiti orang lain dan
menimbulkan tekanan/kondisi bahaya
(b) melibatkan ketidakseimbangan kekuatan atau kekuasaan
antara pelaku dan korban
(c) secara umum terjadi berulang dari waktu ke waktu
MACAM-MACAM

BULLYING

Berdasarkan jurnal dari Fisher


(2015)
PHYSICAL

BULLYING

Bullying secara fisik termasuk

Memukul
Melukai dengan/tanpa senjata
Menendang
Merusak barang korban
Mengeroyok
Melemparkan barang ke arah korban
VERBAL

BULLYING

Bullying secara verbal termasuk:

Mengejek
Mengancam
Melabeli (idiot, bodoh, jelek, dsb)
Memaki
Memberikan komentar negatif
RELATIONAL

BULLYING

Bullying secara relasi/sosial termasuk:

Menggosipkan korban
Memfitnah
Mengucilkan
Mengajak orang lain untuk tidak berteman
dengan korban
Melakukan diskriminasi
CYBER

BULLYING

Bullying dunia maya/sosial media termasuk:

Mengirimkan komentar bernada kasar


Mengunggah foto/video untuk
mempermalukan korban
Hacking akun korban
Membuat akun palsu untuk stalking dan
mengerjai korban
BULLYING VS

CONFLICT
Apa bedanya antara bullying dan perkelahian?

Bullying:
* Dilakukan secara berulang oleh pelaku kepada korban
* Secara sengaja punya niat untuk menyakiti
* Ada perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban

Konflik:
* Kedua pihak punya kekuatan yang setara
* Terjadi sesekali dan secara tidak disengaja
* Terjadi karena adanya perebutan, kejadian pemicu, dan
masalah antar personal
PERAN DALAM

BULLYING

Dalam kasus bullying, biasanya ada peran-peran


tertentu yaitu keterlibatan orang-orang di ketika
kejadian. Biasanya bullying tidak hanya melibatkan
pelaku dan korban, namun orang lain yang tidak
terlibat secara langsung.
THE BULLY

Disebut juga pelaku, yaitu


orang yang dengan sengaja
melakukan kekerasan atau
intimidasi terhadap orang lain
yang bertujuan untuk
menyakiti orang lain tersebut.
THE

VICTIM

Disebut juga sebagai korban,


yaitu orang yang diperlakukan
secara intimidatif dan
umumnya tidak berdaya
untuk melawan karena
ketimpangan kekuatan.
THE

REINFORCERS

Disebut juga pendukung


pelaku bullying, yaitu orang-
orang yang menyoraki,
menyemangati pelaku, dan
turut berpihak terhadap aksi
pelaku bullying.
THE

DEFENDERS
Disebut juga dengan
pembela, yaitu orang yang
memberikan pembelaan, dan
perlindungan kepada korban,
hingga menghalangi pelaku
untuk melakukan aksi
bullying.
THE

BYSTANDERS

Disebut juga sebagai


pengamat atau saksi, yaitu
orang yang menyaksikan
kejadian bullying namun tidak
melakukan apa-apa atau
beranjak dari lokasi kejadian.
DAMPAK-DAMPAK

BULLYING
Bullying dapat berdampak jangka
pendek hingga jangka panjang
terhadap kesehatan mental pihak-
pihak yang terlibat.
DAMPAK

PSIKOLOGIS

KORBAN

Korban dapat mengalami depresi,


kecemasan, trauma psikologis, cidera fisik,
dan gangguan mental lainnya yang
membuat korban cenderung menutup diri,
kehilangan percaya diri dan kurang
mampu mengembangkan relasi sosial
yang sehat.
DAMPAK

PSIKOLOGIS

PELAKU

Pelaku juga dapat mengalami kondisi


kesehatan mental yang buruk, seperti
berkembangnya kepribadian anti-sosial,
memiliki kecenderungan untuk melakukan
perilaku berisiko, adiksi zat terlarang,
terlibat tindakan kriminal, abusif, dan tidak
mampu mengembangkan relasi sosial
yang baik.
DAMPAK

PSIKOLOGIS

PERAN LAIN

Baik bystander, reinforcer, dan defender


yang turut berada di lokasi kejadian dapat
mengalami trauma psikologis, depresi dan
kecemasan.
TIPS DALAM

MENGHADAPI

BULLYING

Berikut adalah beberapa tips dalam


menghadapi bullying yang dapat dilakukan.
JIKA KAMU KORBAN
Jika baru saja mengalami, tenangkan dirimu
terlebih dahulu dengan atur napas
Bicarakan pada orang yang kamu percaya,
lebih baik pada orang tua atau pihak sekolah
Kenali emosi yang dirasakan dan terima
emosi tersebut (marah, sedih, takut, dsb.)
Beristirahat dan kenali apa kekuatanmu, lihat
siapa saja yang dapat mendukungmu
Kelola stres dengan baik melalui hobi atau
aktivitas yang membuatmu lega
Abaikan dan hindari kegiatan/waktu bertemu
dengan pelaku
Latih diri untuk berani katakan JANGAN
GANGGU AKU!
Pemulihan perlu waktu, cari bantuan
profesional seperti ke konselor dan psikolog
JIKA KAMU

BYSTANDER

Jika kamu menyaksikan langsung, segera


lapor dan cari bantuan orang dewasa
terdekat
Dukung korban dengan menemani dan
melindunginya sebisa mungkin
Tawarkan bantuan untuk ke konselor ataupun
profesional lainnya
Tidak turut serta dalam menyoraki maupun
membantu pelaku melakukan bullying
JIKA KAMU

DEFENDER
Dukung dan dengarkan apa yang diceritakan
oleh korban
Bantu korban menghindari situasi yang
terdapat pelaku
Bantu korban dengan mengatakan "JANGAN
GANGGU DIA!" kepada pelaku
Bantu laporkan ke pihak yang berwenang
(guru, orang tua, konselor)
Temani korban saat korban melapor ke guru
maupun orang tua
Tawarkan bantuan untuk mengantar ke
psikolog atau konselor
JIKA KAMU

REINFORCER
Mulai sekarang, berhenti untuk menyoraki
dan mendukung pelaku melakukan bullying
Jika kamu tidak mau dan tidak bisa
membantu korban, setidaknya jangan
memperkuat pelaku
Kamu juga berpotensi sebagai pelaku, jadi
coba untuk mundur perlahan dari lingkup
pergaulan dengan pelaku
Bantu pelaku dengan menyadarkannya
bahwa perilakunya salah dan mendorong
pelaku untuk meminta maaf kepada korban
Dukung pelaku dengan mengajaknya ke
konselor atau psikolog jika memungkinkan
JIKA KAMU

(BERNIAT JADI)

PELAKU
Tanyakan kembali apa yang membuatmu
ingin jadi pelaku?
Sadari bahwa setiap orang punya kekuatan &
kelemahan masing-masing, hargai itu
Sadari bahwa konsekuensi dari bullying yang
dilakukan dapat mengancam masa depanmu
Cari aktivitas lain yang dapat menyalurkan
energi negatif di dalam dirimu
Perlakukan orang lain sebagaimana kamu
ingin diperlakukan
Sulit mengendalikan diri? Cari bantuan ke
konselor atau psikolog
REFERENSI

BACAAN

Fisher, Christina, "The Association of Different Types of Bullying With the Mental Health of
Children and Teens From the United States, France, and Canada" (2015). Media and
Communication Studies Summer Fellows. 4

Limber, S. P. (2002). Addressing youth bullying behaviors. Published in the Proceedings of the
Educational Forum on Adolescent Health on Youth Bullying. Chicago: American Medical
Association.
THANK YOU

OLPHI DISYA ARINDA, S.PSI


MAHASISWA MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI
KLINIS DEWASA UNIVERSITAS INDONESIA &
DIRECTOR OF ALPAS INDONESIA
twitter.com/disyarinda
instagram.com/disyarinda
linkedin.com/in/disyarinda
www.alpas.id
instagram.com/alpas.id

Anda mungkin juga menyukai