UNDANGAN
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
2021
UU NO 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN 01
Tulisan
pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara
tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun
gambar, karikatur, coretan, dll yang serupa
dengan itu.
Perbuata
n setiap tingkah laku, sikap, atau tindakan yang
dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu
yang seharusnya dilakukan sesuai peraturan
perundang-undangan..
Kewajiban PNS setia dan taat sepenuhnya kepada
melaksanakan tugas kedinasan
Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara
dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan 5 1 Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan
tanggung jawab
Pemerintah
menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, menjaga persatuan dan kesatuan
ucapan, dan tindakan kepada setiap 6 2 bangsa
orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan melaksanakan kebijakan yang
Larangan Pasal 5
TINGKAT & JENIS HUKUMAN
DISIPLIN
a. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih
rendah selama 3 tahun;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan 1 tingkat lebih rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri sebagai PNS;
a. Penundaan kenaikan gaji berkala; dan
b. Penundaan kenaikan pangkat; dan e. PTDH.
1. PRESIDEN
Ayat (1)
JPT Utama Jenis HD Berat:
dan JPT Pasal 8 ayat (2),
Madya yang ayat (3), dan
merupakan ayat (4).
PPK
JPT Madya, JF
Ahli Utama dan
Jabatan lain yang
Jenis HD Berat:
pengangkatan
dan Pasal 8 ayat (4)
pemberhentian huruf c
menjadi Penjatuhan HD ditetapkan berdasarkan usul:
wewenang a. Menteri: JPT Utama
Presiden b. PPK: JPT Madya, dan jabatan lain yang menjadi
kewenangan Presiden.
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
(PASAL 18 ayat (2))
2.
PPK Pusat dan PPK Provinsi
bagi:
Pejabat Pimpinan Jenis HD: Pasal 8 ayat
Tinggi Madya di (2), ayat (3), dan ayat
lingkungannya (4) huruf a dan huruf b.
Pejabat
Administrator ke Jenis HD:
bawah di Pasal 8 ayat (4)
lingkungannya
Pejabat Fungsional
selain Pejabat Jenis HD:
Fungsional jenjang Pasal 8ayat (4).
Ahli Utama di
lingkungannya
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
(Pasal 18 ayat (3))
Pejabat Fungsional
selain Pejabat Jenis HD:
Fungsional jenjang Pasal 8ayat (4).
Ahli Utama di
lingkungannya
PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM
(Pasal 19)
PNS di
Jenis HD ringan
lingkungannya
sebagaimana
yang berada 1
dimaksud dalam
(satu) tingkat di
Pasal 8 ayat (2).
bawahnya
PNS di
Jenis HD sedang
lingkungannya
sebagaimana
yang berada 2
dimaksud dalam
(dua) tingkat di
Pasal 8 ayat (3).
bawahnya
PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM
(Pasal 20 dan Pasal 21)
5.
PPT Madya Pusat atau
Provinsi atau setara bagi:
1. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di
bawahnya untuk Jenis HD ringan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (2); dan
2. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di
bawahnya untuk Jenis HD sedang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3).
Catatan:
Dalam hal tidak terdapat jabatan administrator pada unit kerja di
lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota, Pejabat
Fungsional jenjang Ahli Madya tertentu yang ditetapkan dengan
keputusan PPK dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin ringan bagi
PNS yang berada satu tingkat di bawahnya.
Pasal 22
Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara di
9. lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota
bagi:
Catatan:
Dalam hal tidak terdapat jabatan pengawas pada unit kerja di
lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota, Pejabat
Fungsional jenjang Ahli Muda tertentu yang ditetapkan dengan
keputusan PPK dapat menjatuhkan Hukuman Disiplin ringan bagi
PNS yang berada satu tingkat di bawahnya.
Pasal 23
Pejabat yang Berwenang Menghukum wajib menjatuhkan
Hukuman Disiplin kepada PNS yang melakukan Pelanggaran
Disiplin
PNS YANG
DIDUGA PEMANGGILAN 1
SECARA
HADIR PEMERIKSAAN
Wajib Memeriksa
1. Atasan langsung: untuk jenis Hukdis Ringan
Pemeriksaan
2. Tim Pemeriksa:
a. Hukdis sedang: dapat dilakukan oleh tim (dituangkan dalam
pemeriksa.
b. Hukdis berat: dilakukan oleh tim pemeriksa BAP)
1. Teliti dan obyektif,
2. PYBM mempertimbangkan dengan sek-
sama.
TIM PEMERIKSA TERDIRI
DARI ATASAN
DALAM HAL TERTENTU LANGSUNG, UNSUR
DAPAT MELIBATKAN PENGAWASAN, DAN
PEJABAT LAIN YANG UNSURTIM PEMERIKSA
KEPEGAWAIAN
DITUNJUK DIBENTUK OLEH
PEJABAT PEMBINA
Dalam hal atasan langsung PNS yang KEPEGAWAIAN ATAU
diduga melakukan Pelanggaran Disiplin
PEJABAT LAIN YANG
terlibat dalam pelanggaran tersebut, maka
yang menjadi anggota tim pemeriksa adalah DAPATDITUNJUK
MEMINTA
atasan yang lebih tinggi secara berjenjang. KETERANGAN DARI
PIHAK LAIN DALAM
PEMERIKSAAN DUGAAN
PEMANGGILAN DAN PEMERIKSAAN,
PENJATUHAN, DAN PENYAMPAIAN
KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN
A. Pemeriksaan
PNS YANG
DIDUGA PEMERIKSAAN
PENJATUHAN HD OLEH
02
Keputusan Hukuman Disiplin yang diajukan
Upaya Administratif berlaku sesuai dengan
keputusan upaya administratifnya
02
Dokumen keputusan Hukuman Disiplin
digunakan sebagai salah satu bahan penilaian
dalam pembinaan PNS yang bersangkutan
03
Pelanggaran Disiplin yang dilakukan sebelum
06
berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan belum Ketentuan HD sedang dalam Pasal 8 ayat (3)
dilakukan pemeriksaan, maka berlaku ketentuan berlaku setelah PP Gaji dan Tunjangan
dalam Peraturan Pemerintah ini. berlaku.
Pelanggaran Disiplin yang telah dilakukan
04 07
Tetap berlaku Pasal 7 ayat (3) PP Nomor 53
pemeriksaan sebelum berlakunya Peraturan
Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
Pemerintah, maka hasil pemeriksaan tetap
berlaku dan proses selanjutnya berlaku
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini
08 Ketentuan Peraturan Pemerintah ini mutatis
mutandis berlaku untuk calon PNS
Peraturan Pemerintah Nomor 6
Peraturan perundang- 2
Tahun 1974 tentang Pembatasan
1 undangan yang Kegiatan Pegawai Negeri Dalam
merupakan pelaksanaan Usaha Swasta (Lembaran Negara
dari peraturan perundang- Republik Indonesia Tahun 1974
undangan mengenai Nomor 8, Tambahan Lembaran
Disiplin PNS yang ada Negara Republik lndonesia
sebelum berlakunya Nomor 3021) dicabut dan
Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tidak berlaku; dan
dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tidak
bertentangan dan belum
Peraturan Pemerintah Nomor 53
diubah berdasarkan 3 Tahun 2010 tentang Disiplin
Peraturan Pemerintah ini;
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun
2010 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik
lndonesia Nomor 5135},
Ketentuan sepanjang tidak mengatur jenis
Hukuman Disiplin sedang, dicabut
Penutup dan dinyatakan tidak berlaku.
Upaya Administratif dan
Badan Pertimbangan ASN
Dasar Hukum:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN
2. Peraturan Pemerintah Nomor 79
Tahun 2021 tentang Upaya
Administratif dan Badan
Pertimbangan ASN (BP ASN)
Keberatan:
Upaya Administratif yang ditempuh oleh
Pegawai ASN yang tidak puas terhadap
Keputusan PPK selain pemberhentian
sebagai PNS atau selain pemutusan
hubungan perjanjian kerja sebagai PPPK dan
Upaya Administratif yang ditempuh oleh
Pegawai ASN yang tidak puas terhadap
Keputusan Pejabat
Upaya Administratif
Banding Administratif:
Upaya Administratif yang ditempuh oleh
Pegawai ASN yang tidak puas terhadap
Keputusan PPK mengenai pemberhentian
sebagai PNS atau pemutusan hubungan
perjanjian kerja sebagai PPPK.
KEBERATAN