Anda di halaman 1dari 56

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

Konsep Manajemen Keuangan Negara


MANAJEMEN KEUANGAN
NEGARA DAN DEFINISI PUBLIC
EXPENDITURE MANAGEMENT

E-LEARNING
PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA
Ruang Lingkup

1. DEFINISI PUBLIC EXPENDITURE MANAGEMENT

2. PENDAPATAN, BELANJA, DEFISIT DAN PEMBIAYAAN NEGARA

3. ADMINISTRASI KEUANGAN

4. HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH SERTA APBD

5. PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA

02/20/2022 2
Definisi Keuangan Negara
4 (empat) Aspek Keuangan Negara
Tujuan

Objek Proses

Subjek
3
Keuangan Negara dari Sisi Objek

Semua hak & kewajiban negara yang dapat dinilai dengan


uang, termasuk kebijakan & kegiatan dalam bidang fiskal,
moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan,
serta segala sesuatu baik berupa uang, maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

2
Keuangan Negara

SUBJEK
seluruh objek sebagaimana tersebut di atas yang dimiliki negara, dan/atau dikuasai oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan Negara/Daerah, dan badan lain
yang ada kaitannya dengan keuangan negara.

PROSES
seluruh rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan obyek sebagaimana
tersebut di atas mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai
dengan pertanggunggjawaban.

TUJUAN
meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan hubungan hukum yang berkaitan dengan
pemilikan dan/atau penguasaan obyek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan negara.
5
Manajemen Keuangan Negara
Keseluruhan kegiatan pejabat pengelola keuangan negara sesuai dengan kedudukan
dan kewenangannya, dalam mengelola keuangan negara yang meliputi:

1 PERENCANAAN

2 PELAKSANAAN

3 PENGAWASAN

PELAPORAN &
4
PERTANGGUNGJAWABAN
6
Pejabat Pengelola Keuangan Negara
Pemegang kekuasaan
pengelolaan keuangan negara Presiden
(selaku Kepala Pengelola Fiskal dan Wakil
Pemerintahan) Pemerintah dalam kepemilikan
kekayaan negara yang dipisahkan
CEO
Menteri Teknis /
Menteri Keuangan
COO Pimp Lembaga
(selaku BUN) CFO
(selaku PA) Pengguna
Anggaran/Barang
K/L
Kepala Kantor/ Kepala KPPN
Satker (selaku
(selaku KPA) Kuasa BUN)
Bendahara
Penerimaan/
Pengeluaran

Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program


Pendelegasian kewenangan perbendaharaan 5
Azas Pengelolaan
Keuangan Negara??

8
Azas Pengelolaan Keuangan Negara

Azas Pengelolaan KN Azas Pengelolaan KN Azas Pengelolaan KN

KESATUAN SPESIALITAS PROPORSIONALITAS

Azas Pengelolaan KN Azas Pengelolaan KN Azas Pengelolaan KN

UNIVERSALITAS AKUNTABILITAS
BERORIENTASI HASIL KETERBUKAAN

Azas Pengelolaan KN Azas Pengelolaan KN Azas Pengelolaan KN

PEMERIKSAAN KEU.
TAHUNAN PROFESIONALITAS BEBAS & MANDIRI

6
Pendekatan Anggaran

Penyusunan APBN secara terintegrasi


untuk seluruh jenis belanja guna
melaksanakan kegiatan pemerintahan Anggaran
yang didasarkan pada prinsip Berbasis
pencapaian efisiensi alokasi dana
KPJM Kinerja

menghubungkan anggaran belanja


negara (pengeluaran negara) dengan
Anggaran hasil yang diinginkan (output dan
outcome)
Terpadu kerangka kerja yang secara eksplisit
menunjukkan keterkaitan disiplin
pengeluaran pemerintah dalam
kondisi keterbatasan anggaran (budget
constraint) 10
Instrumen Anggaran Berbasis Kinerja
Indikator Kinerja
• Indikator mencerminkan tolak ukur untuk mencapai sasaran program (outcome)
• Pendekatan yang digunakan dapat fokus pada efektivitas, efisiensi, outcome atau kepuasan pelanggan sebagai instrumen evaluasi kinerja
• Kriteria penetapan target kinerja menggunakan prinsip SMART (Spesific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Frame)
• Dalam rangka sinkronisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional, indikator Kinerja dalam penyusunan RKA-K/L menggunakan indikator kinerja hasil
pembahasan pertemuan tiga pihak atas Renja K/L

Standar Biaya
• Merupakan satuan biaya yang ditetapkan berupa standar biaya masukan, standar biaya keluaran, dan standar struktur biaya sebagai acuan perhitungan kebutuhan anggaran
• Mencerminkan kebutuhan dana untuk menghasilkan sebuah output atas pelaksanaan sebuah kegiatan
• Menunjukan seluruh komponen/item yang harus dibiayai
• Penetapan unit cost untuk setiap komponen/item, menggunakan harga yang paling ekonomis namun tetap memperhatikan kualitas produk

Evaluasi Kinerja
• Membandingkan rencana kinerja dan realisasi berdasarkan indikator yang telah ditetapkan
• Menganalisis perbedaan (gap) yang terjadi dan merumuskan alternatif solusi
• Menyempurnakan indikator kinerja untuk tahap selanjutnya
• Rekomendasi kelangsungan kebijakan

11
Konsep Kerangka Pendanaan
Diagram Pendekatan Reformasi Perencanaan dan Penganggaran
Aggregate Fiscal Discipline
MTFF : Medium Term Fiscal Framework
(Ketersediaan Anggaran) 2010 2011 2012
- Rasio Pajak
- Rasio Defisit
- Rasio Utang

Allocative Efficiency KPMJM : Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah


(Alokasi pada Prioritas) (MTEF: Medium Term Expenditure Framework)

Alokasi pada Prioritas Prakiraan Maju


- Program outcomes (Forward Estimates)
- Kegiatan output Anggaran Berbasis Kinerja
(PBB: Performance Based Budgeting)
Anggaran Terpadu
(Unified Budget)

Opeational Efficiency Budaya:


(Efisiensi Belanja) - Budaya Kinerja (Anggaran Berbasis Kinerja)
- External Control - Efisiensi melalui harga pasar (Robust Market)
• Lelang (bidding)
- Internal Control
• Perjalanan Dinas (at cost)
- Management Accountability

*) RPJMN (5 TAHUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, DENGAN 3 TAHUN ROLLING PLAN MELALUI RKP DAN APBN) 12
KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

Konsep Manajemen Keuangan Negara


PENDAPATAN, BELANJA, DEFISIT
DAN PEMBIAYAAN NEGARA

E-LEARNING
KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA
02/20/2022 14
Pengertian Pendapatan Negara

Pendapatan Negara adalah
hak pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah nilai kekayaan
bersih.

--Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003--

15
Jenis Pendapatan Negara

Penerimaan
Perpajakan 01
Penerimaan
02 Negara Bukan
Pajak

Penerimaan
Hibah 03

16
Sumber Pendapatan Negara

Sumber Pendapatan dari Perpajakan


01 Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Ekspor, Pajak Perdagangan Internasional serta
Bea Masuk dan Cukai

Sumber Pendapatan dari PNBP


02 terdiri dari: Pemanfaatan Sumber Daya Alam; Pelayanan; Pengelolaan Kekayaan Negara
Dipisahkan; Pengelolaan Barang Milik Negara; Pengelolaan Dana; dan Hak Negara
Lainnya.

Sumber Pendapatan dari Hibah


03 Hibah adalah pemberian yang diberikan kepada pemerintah, tapi bukan bersifat
pinjaman. Hibah sifatnya sukarela dan diberikan tanpa ada kontrak khusus.

17
Pengertian Belanja Negara

Belanja Negara adalah
kewajiban pemerintah pusat yang diakui
sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.

--Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003--

18
Klasifikasi Belanja Negara
Disesuaikan dengan susunan organisasi
Menurut Organisasi
Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah
Pemerintahan Pusat

Menurut Fungsi Pelayanan


Lingkungan
Perumahan dan Kesehatan
Pemerintahan Umum
Hidup
Fasilitas Umum
Agama
Ekonomi
Ketertiban Pariwisata dan Pendidikan
dan Ekonomi Kreatif
Pertahanan Perlindungan
Keamanan
Sosial

Menurut Jenis Belanja Belanja Belanja


Belanja
Belanja
(Klasifikasi Ekonomi) Pegawai Barang dan
Modal
Bunga Utang
Jasa
Belanja
Subsidi
Transfer ke
Belanja HIbah Belanja
Bantuan Daerah dan
Lain-Lain 19
Sosial Dana Desa
Pengertian Defisit

Defisit adalah selisih kurang antara


pendapatan negara
dibandingkan dengan
belanja negara.

20
Defisit APBN
Perkembangan Defisit APBN (Triliun)
Pendapatan Negara Belanja Negara Defisit
2,461.1

2,213.1
2,165.1
2,007.4
1,943.7
1,864.3

1,666.4
1,555.9

2016 2017 2018 2019*

-308.3 -269.4 -296.0


-341.0
21
Pembiayaan Negara

Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu


dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun
tahun-tahun anggaran berikutnya.

--Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003--

5
Kebutuhan Pembiayaan

Menutup defisit
APBN 1
Memenuhi kewajiban Pemerintah, utamanya
untuk pembayaran cicilan pokok utang luar

2 negeri dan dalam negeri, pembayaran jatuh


tempo pokok utang, serta pembelian kembali
Membiayai pengeluaran pembiayaan utamanya untuk (buy back) surat berharga negara
penerusan pinjaman, Penyertaan Modal Negara (PMN),
investasi pemerintah, dana bergulir, dana
pengembangan pendidikan nasional, kewajiban 3
penjaminan pemerintah, dan pemberian pinjaman

23
Komponen Pembiayaan

01 02 03
Pembiayaan Pembiayaan Pemberian
Utang Investasi Pinjaman

04 05
Kewajiban Pembiayaan
Penjaminan Lainnya

24
KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

Konsep Manajemen Keuangan Negara


Administrasi Keuangan

E-LEARNING
PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN
NEGARA
Perbendaharaan Negara

UU No.1 tahun 2004


Tentang Perbendaharaan Negara

• Perbendaharaan Negara meliputi pengelolaan dan


pertanggungjawaban keuangan negara termasuk investasi dan
kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD.

26
Ruang Lingkup Perbendaharaan Negara

pelaksanaan pendapatan dan belanja negara/daerah

pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran


negara/daerah

pengelolaan kas

pengelolaan piutang dan utang negara/daerah

pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah

3
Ruang Lingkup Perbendaharaan Negara

Penyelenggaraan akuntansi dan SIM keuangan negara/daerah

Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan


APBN/APBD

Penyelesaian kerugian negara/daerah

Pengelolaan Badan Layanan Umum

Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur berkaitan


pengelolaan keuangan negara dalam pelaksanaan APBN/APBD

4
Asas-asas Perbendaharaan

SEMUA PENDAPATAN DAN BELANJA


ASAS KESATUAN NEGARA/DAERAH DISAJIKAN DALAM SATU
DOKUMEN ANGGARAN

ASAS UNIVERSALITAS SETIAP TRANSAKSI KEUANGAN DITAMPILKAN


SECARA UTUH DALAM DOKUMEN ANGGARAN

MEMBATASI MASA BERLAKUNYA ANGGARAN


ASAS TAHUNAN UNTUK SUATU TAHUN TERTENTU

MEWAJIBKAN KREDIT ANGGARAN TERINCI


ASAS SPESIALITAS SECARA JELAS PERUNTUKANNYA

5
Pejabat Perbendaharaan Negara

• Menteri • Bendahara
Keuangan Pengeluaran
(CFO) • Menteri/Pimp • Bendahara
Lembaga Penerimaan
(COO)
BUN Bend.
PA
6
KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

Konsep Manajemen Keuangan Negara


Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah serta
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

E-Learning
Pengantar Manajemen Keuangan
Negara
Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah

Sistem Pembagian Keuangan

adil, proporsional, demokratis, transparan dan


bertanggung jawab antara pemerintah pusat dan daerah.

32
Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah

• Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah


merupakan konsekuensi dari adanya urusan pemerintahan yang
diserahkan dan/atau ditugaskan kepada Pemerintahan Daerah.
• Urusan pemerintahan terdiri dari:
1.Urusan Pemerintahan Wajib yaitu Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan oleh semua Daerah.
2.Urusan Pemerintahan Pilihan yaitu Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan oleh Daerah sesuai dengan potensi yang
dimiliki Daerah
3
Cakupan Hubungan Keuangan
Pusat dan Daerah
Hubungan keuangan dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan
yang diserahkan kepada Daerah mencakup:

 pemberian sumber pendapatan asli daerah berasal dari


pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah;
 pemberian dana bersumber dari perimbangan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah >> DBH, DAU & DAK;
 pemberian dana penyelenggaraan otonomi khusus atau
keistimewaan untuk Pemerintahan Daerah tertentu yang
ditetapkan dalam Undang-Undang;
 pemberian pinjaman dan/atau hibah, dana darurat, insentif
(fiskal).
4
Cakupan Hubungan Keuangan
Pusat dan Daerah

Hubungan keuangan dalam penyelenggaraan urusan


Pemerintahan yang ditugaskan kepada Daerah disertai
dengan pendanaan sesuai dengan urusan yang ditugaskan
sebagai pelaksanaan dari Tugas Pembantuan.

5
Pengertian APBD
• Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah rencana
keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan
Daerah (Perda).
• Komponen APBD terdiri dari:
1. Anggaran Pendapatan
2. Anggaran Belanja
3. Anggaran Pembiayaan

36
Pengertian APBD
Sumber Pendapatan Daerah:
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD);
• Pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.
2. Pendapatan Transfer;
• Transfer pemerintah pusat (dana perimbangan DBH/DAU/DAK, dana
insentif daerah, dana otsus, dana keistimewaan, dana desa)
• Transfer antar daerah (pendapatan bagi hasil, dan bantuan keuangan)
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
• Hibah, dana darurat, dan lain-lain pendapatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
37
Pengertian APBD
Klasifikasi Belanja Daerah:
1. Belanja operasi
• Pegawai, barang dan jasa, belanja bunga, belanja subsidi, belanja
hibah, dan belanja bantuan sosial.
2. Belanja modal;
• Tanah, peralatan & mesin, bangunan & gedung, jalan irigasi &
jaringan, aset tetap lainnya, dan aset lainnya.
3. Belanja tidak terduga;
• Keadaan darurat termasuk keperluan mendesak, dan pengembalian
atas kelebihan pembayaran Penerimaan Daerah tahun-tahun
sebelumnya.
4. Belanja transfer.
• Bagi hasil, dan bantuan keuangan 38
Pengertian APBD
Klasifikasi Pembiayaan Daerah:
1. Penerimaan Pembiayaan:
• SiLPA
• pencairan Dana Cadangan
• hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
• penerimaan Pinjaman Daerah
• penerimaan kembali Pemberian Pinjaman Daerah
• penerimaan Pembiayaan lainnya.
2. Pengeluaran Pembiayaan:
• pembayaran cicilan pokok Utang yang jatuh tempo
• penyertaan modal daerah
• pembentukan Dana Cadangan
• Pemberian Pinjaman Daerah
• pengeluaran Pembiayaan lainnya. 39
Mekanisme Penyusunan APBD
RPJMD RPJM
5 tahun
Renstra 5 tahun
SKPD
5 tahun 1 tahun
1 tahun
Renja
RKPD RKP
SKPD
1 tahun 1 tahun
Dibahas bersama
DPRD
KUA PPAS

NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH

PEDOMAN
RKA-SKPD PENYUSUNAN
RKA-SKPD

TAPD

RAPERDA
1 tahun 40
APBD
Mekanisme Penyusunan APBD
NO JENIS KEGIATAN WAKTU
1 Pelaksanaan Musrenbangda Tahunan dalam Rangka Penyusunan RKPD s/d Maret
2 Penyusunan Kebijakan Umum APBD Maret s.d Medio Juni
3 Penyampaian Kebijakan Umum APBD kpd DPRD Medio Juni
4 Pembahasan Kebijakan Umum APBD, PPAS dgn DPRD
5 Penyusunan RKA SKPD
6 Pembahasan RKA SKPD dgn DPRD Periode Medio Juni s.d
7 Penyampaian dan Evaluasi RKA SKPD oleh Tim Anggaran Eksekutif Daerah Minggu I Oktober
8 Penyusunan Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD & Dok. Pendukung
9 Penyebarluasan Raperda ttg APBD kpd masyarakat
10 Pengajuan Raperda tentang APBD kpd DPRD disertai Penjelasan & Dok. Pendukung Minggu I Oktober

11 Pembahasan Raperda APBD & persetujuan bersama DPRD


Mg I – IV November
12 Penyusunan Raper KDH ttg Penjabaran APBD dan Rancangan DPA SKPD
13 Penyampaian Raperda APBD & Raper KDH ttg Penjabaran APBD u/ dievaluasi (3 hari)
14 Evaluasi Raperda APBD dan Raper KDH tentang Penjabaran APBD (15 hari)
15 Penyempurnaan hasil evaluasi (7 hari)
41
16 Pengesahan Raperda APBD Minggu IV Desember
Penetapan APBD
• Kepala Daerah mengajukan Raperda tentang APBD kepada DPRD untuk
memperoleh persetujuan.
• Pembahasan Raperda tentang APBD di DPRD berpedoman pada RKPD,
KUA dan PPAS.
• Setelah mendapat persetujuan bersama Kepada Daerah dan DPRD,
Raperda tentang APBD ditetapkan menjadi Perda tentang APBD.
• Jika tidak tercapai persetujuan bersama, maka Kepala Daerah menyusun
Rancangan Perkada tentang APBD paling tinggi sebesar angka APBD
tahun anggaran sebelumnya.

42
KEMENTERIAN KEUANGAN
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

Konsep Manajemen Keuangan Negara


PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
NEGARA

E-LEARNING
PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN
NEGARA
Pengertian Pertanggungjawaban KN
Serangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kewajiban Pemerintah untuk
melaksanakan pengelolaan keuangan negara secara:

tertib

taat pada peraturan perundang-undangan

efisien, ekonomis, efektif, dan transparan

dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan

44
Pengertian Pertanggungjawaban KN

Pertanggungjawaban keuangan negara


dituangkan dalam bentuk Laporan
Keuangan Pemerintah

>> UU No. 17/2003 pasal 30, 31 & 32

45
Laporan Keuangan Pemerintah sesuai Standar Akuntansi
Pemerintahan (PP 71/2010)

1 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

2 Laporan Perubahan SAL (LP-SAL)

3 Laporan Operasional (LO)

4 Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

5 Neraca

6 Laporan Arus Kas (LAK)

7 Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) 46


Pelaporan Keuangan Pemerintah

LRA
1 menggambarkan perbandingan antara
anggaran dan realisasinya dalam
suatu periode tertentu.

LPSAL
menyajikan informasi kenaikan atau 2
penurunan SAL tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

LO
3 menyajikan pendapatan dan beban
selama satu periode, dengan basis
akrual.

47
Pelaporan Keuangan Pemerintah

LPE
menyajikan informasi kenaikan atau 4
penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya

NERACA
5 menggambarkan posisi keuangan
suatu entitas pelaporan mengenai
aset, kewajiban, dan ekuitas pada
anggal tertentu.

LAK
menyajikan informasi arus kas aktivitas 6
operasional, investasi, pendanaan, dan
ransaksi non-anggaran yang menggambar-
kan saldo awal, penerimaan, pengeluaran,
dan saldo akhir kas pemerintah selama periode tertentu
48
Pelaporan Keuangan Pemerintah

CaLK merupakan bagian yang tak terpisahkan dari


Laporan Keuangan dan oleh karenanya setiap entitas
pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan atas
Laporan Keuangan. 7

Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas


nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan
Laporan Perubahan Ekuitas.

49
Pelaporan Keuangan Pemerintah
MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA SEBAGAI PENGGUNA DPR
ANGGARAN/BARANG
Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
LKKL
Satker
Wilayah/ 1. LRA
Eselon 1 K/L 2. Neraca
Provinsi
3. LPE
Satker BLU 4. LO Presiden
5. CaLK
LKPP:
1. LRA
KONSOLIDASI 2. Neraca
3. LAK
MENTERI KEUANGAN SEBAGAI BENDAHARA UMUM NEGARA 4. LPSAL
5. LO
6. LPE
KPPN Kanwil DJPB Dit. APK-DJPB BUN 7. CaLK

Penerusan Transaksi LK BUN


Utang
Pinjaman Khusus
1. LRA BPK
Investasi Transfer ke Belanja 2. Neraca
Pemerintah Daerah Subsidi 3. LAK
4. LPSAL
Badan Belanja Lain- 5. LO
Hibah
Lainnya lain 6. LPE
7. CaLK 50
Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN)
Jadwal Penyusunan dan Penyampaian
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

LK UNAUDITED AUDIT LK AUDITED

Jan Feb Mar Apr Mei Jun


20X1 20X1 20X1 20X1 20X1 20X1
DPR
KEMENTERIAN
MENKEU BPK PRESIDEN
NEGARA/LEMBAGA

- TINGKAT K/L
- TINGKAT ESELON
I
- TINGKAT
WILAYAH
- TINGKAT SATKER 51
Audit Laporan Keuangan Pemerintah

Pertanggungjawaban keuangan negara disampaikan kepada DPR


paling lambat 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir, setelah
diperiksa (audit) Badan Pemeriksa Keuangan.

Audit merupakan proses pengumpulan dan penelaahan bukti-


bukti yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen
terhadap kegiatan keuangan suatu entitas ekonomi dan
melaporkan tentang ada atau tidak adanya kesesuaian antara
kondisi dengan kriteria.

52
Audit Laporan Keuangan Pemerintah

Obyek Laporan Keuangan Pemerintah

Kriteria Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Sasaran Kewajaran Laporan Keuangan sesuai dengan SAP

Output Opini Hasil Pemeriksaan

53
Audit Laporan Keuangan Pemerintah
WTP WDP

01 02
menyatakan bahwa laporan keuangan entitas menyatakan bahwa laporan keuangan entitas
yang diperiksa, menyajikan secara wajar yang diperiksa menyajikan secara wajar
dalam semua hal yang material, posisi dalam semua hal yang material, posisi
keuangan , hasil operasional, dan arus kas keuangan, hasil operasional dan arus kas entitas
entitas sesuai dengan SAP. sesuai dengan SAP, kecuali untuk dampak hal-
hal yang berhubungan dengan yang
dikecualikan.

TW
03 menyatakan bahwa laporan keuangan entitas
yang diperiksa tidak menyajikan secara wajar
posisi keuangan, hasil operasional, dan arus 04
TMP
Tidak memberikan pendapatan atas
kewajaran laporan keuangan entitas
kas entitas sesuai dengan SAP

54
Audit Laporan Keuangan Pemerintah
KRITERIA PEMBERIAN OPINI
1. Kesesuaian laporan keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
2. Kecukupan pengungkapan informasi keuangan dalam laporan keuangan
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
4. Efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern (SPI)

STRATEGI PENCAPAIAN OPINI


1. Optimalisasi reviu Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL);
2. Pemahaman mekanisme pemberian opini dari setiap penyusun Laporan Keuangan
Pemerintah;
3. Penyelesaian temuan LKKL tahun sebelumnya;
4. Menghindari potensi temuan LKKL tahun berikutnya.
55
TERIMA KASIH

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan 56

Anda mungkin juga menyukai