Anda di halaman 1dari 73

Oleh :

YULIANTI NH.SH

PUSDIKMIN LEMDIKLAT POLRI


Setelah selesai Pembelajaran ini, peserta
diharapkan mampu :
KEBERHASILAN
INDIKATOR

1 Menjelaskan Pengetahuan dasar


pembinaan Keuangan.
2 Menjelaskan Pengelolaan Keuangan
Negara
3 Menjelaskan Pelaksanaan anggaran Di
lingkungan Polri..

4 Menjelaskan Pengertian Kerugian Negara


dan Penjelasan Kerugian Negara di
Menilai dan menganalisis
lingkungan Polri. Penerapan Akuntabilitas
secara Tepat.
Pengetahuan Dasar
Pembinaan Keuangan.
PENGERTIAN
a.Keuangan Negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.

b Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara


yang selanjutnya disebut APBN adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang
masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember tahun berkenaan.
c. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) atau
dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA adalah :

Dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat oleh


Menteri / Pimpinan Lembaga atau satuan kerja (satker)
serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan
atau Kepala Kantor Wilayah Direktur Jenderal
Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan dan
berfungsi sebagai dasar melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran negara dan pencairan dana
atas beban APBN serta dokumen pendukung kegiatan
akutansi pemerintah.
d. Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan
dan pertanggungjawaban keuangan negara,
termasuk investasi dan kekayaan yang
dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan
APBD

e. Bendahara Umum Negara ( BUN )


adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan untuk melaksanakan fungsi
pengelolaan Rekening Kas Umum Negara..
f Pengguna Anggaran ( PA ) adalah pejabat
yangberwenang dan bertanggung jawab atas
penggunaan anggaran pada Kementerian Negara /
Lembaga yang bersangkutan.

g. Kuasa Pengguna anggaran (KPA) adalah pejabat


yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab
dari PA untuk menggunakan anggaran yang
dikuasakan kepadanya.

h. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah


pejabat yang diberi kewenangan oleh PA / KPA
untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan
yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban
belanja negara.
I Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk
untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan, dan mempertanggung jawabkan
uang pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan
Anggran Pendapatan dan Belanja Negara pada
kantor/satuan kerja kementerian negara/lembaga.

j. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk


untuk menerima, menyimpan , membayarkan,
menatausahakan dan mempertanggung
jawabkan uang untuk keperluan belanja negara
dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja negara pada kantor/satuan kerja
kementerian negara/lembaga.
Pengelolaan Keuangan Negara
Akuntabilitas

Asas- Profesionalitas
asas Proporsionalitas
Umum
Keterbukaan
Bdn Pemeriksa yg
bebas dan mandiri
Prinsip Dasar Pengelolaan Keuangan Negara
 Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan per-UU-
an, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dg
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
 APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.

 APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,


alokasi, distribusi dan stabilisasi.
 Semua penerimaan yang menjadi hak dan pengeluaran yg menjadi
kewajiban negara dlm tahun anggaran yg bersangkutan harus
dimasukkan dlm APBN
• Surplus penerimaan negara dapat digunakan untuk
pengeluaran negara tahun anggaran berikutnya.
• Penggunaan surplus penerimaan negara untuk
membentuk dana cadangan atau penyertaan pada
perusahaan negara harus memperoleh persetujuan DPR
1 Fungsi Otorisasi.
Anggaran negara menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada
tahun yg bersangkutan.

Fungsi Perencanaan.
FUNGSI

2
APBN

Anggaran negara menjadi pedoman bagi


manajemen dalam merencanakan kegiatan pada
tahun yg bersangkutan.

Fungsi Pengawasan
3
Anggaran negara menjadi pedoman untuk
menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan..
4 Fungsi Alokasi
Anggaran negara harus diarahkan untuk
mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan
efektifitas perekonomian.
FUNGSI
APBN

5 Fungsi Distribusi
Kebijakan anggaran negara harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

6 Fungsi Stabilisasi
Anggaran pemerintah menjadi alat untuk
memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian.
Pengelolaan Keuangan
Negara.
Pejabat Pengelola Keuangan
Negara

PA
delegatif delegatif
Ex
KPA officio
penugasan
Fungsional
BENDAHARA PPSPM PPK

Perintah bayar
15
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Long & Mid Term Fiscal Policy/Short Budget Budget Execution &
Financial Audit
Planning Term Planning Ratification Accountability

KEMENKEU KEMENKEU
BAPPENAS
(DJA, DJPK & BKF) (DJPBN) BPK

Perencanaan Penyusunan Pelaksanaan dan


Perencanaan Pemeriksaan
Jangka Panjang dan Pengesahan Pertanggungjawaban
Jangka Pendek Laporan Keuangan
dan Menengah APBN/APBD APBN/APBD

- Renja K/L - APBN - Dok. Pelaksa-


RPJP dan RPJM naan APBN Laporan Hasil
- RKP-Nasional - Rincian APBN - LKPP Pemeriksaan

RPJP-D dan - Renja SKPD - APBD - Dok. Pelaksa-


naan APBD Laporan Hasil
RPJM-D - RKP-D - Penjabaran APBD Pemeriksaan
- LKPD

UU No. 25/2004 UU No.17/2003 UU No.1/2004 UU No.15/2004


Catatan :
-DJA (Ditjen Anggaran)
UU No.32/2004 dan UU No.33/2004 -DJPK (Ditjen Perimbangan Keuangan)
-BKF (Badan Kebijakan Fiskal)
-DJPBN (Ditjen Perbendaharaan)

16
Pejabat Pengelola Keuangan negara

Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang


kekuasaan pengelolaan keuangan negara. Kekuasaan
tersebut dikuasakan :

- Kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal


dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan
negara yang dipisahkan;

- Kepada Menteri/pimpinan lembaga selaku


Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya
Menteri Keuangan dalam rangka pelaksanaan
kekuasaan atas pengelolaan fiskal , Menteri Keuangan
mempunyai tugas :

- Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi


makro;
- Menyusun rancangan APBN dan rancangan
Perubahan APBN;
- Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran;
- Melakukan perjanjian internasional di bidang
keuangan;
- Melaksanakan pemungutan pendapatan negara
yang telah ditetapkan dengan undang-undang;
- Melaksanakan fungsi bendahara umum negara;
Menteri/ pimpinan lembaga.

Menteri / Pimpinan Lembaga adalah Pengguna


Anggaran /Pengguna Barang bagi kementrian
negara / lembaga yang dipimpinnya, berwenang :

1. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran.

2.Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan


pengelolaan utang dan piutang.

•Melakukan tindakan yang mengakibatkan


pengeluaran anggaran belanja.Menunjuk Kuasa
Pengguna Anggaran /Pengguna Barang.
4. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan
pengujian dan perintah pembayaran.
Menggunakan barang milik negara.

5. Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan


pengelolaan barang milik negara.

6. Mengawasi pelaksanaan anggaran.

4. Menyusun dan menyampaikan laporan


keuangan kementrian negara/lembaga yang
dipimpinnya.
TUGAS DAN KEWENANGAN KPA DLM LAKS GAR

a. menyusun DIPA;
b. menetapkan PPK dan PPSPM;
c. menetapkan panitia/pejabat yang terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
d. menetapkan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana
pencairan dana;
•melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
Belanja Negara;
f. melakukan pengujian tagihan dan perintah pembayaran atas
beban anggaran negara;
g. memberikan supervisi, konsultasi, dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan dan anggaran;
h. mengawasi penatausahaan dokumen dan transaksi yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; dan
• menyusun laporan keuangan dan kinerja sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
TANGGUNG JAWAB KPA

KPA bertanggung jawab secara formal dan materiil kepada PA


atas pelaksanaan Kegiatan yang berada dalam penguasaannya.
Tanggungjawab formal : bertanggung jawab atas pelaksanaan
anggaran.
Tanggung jawab materiil : bertanggung jawab
atas penggunaan anggaran dan keluaran (output)
yang dihasilkan atas beban anggaran negara.
Pejabat Pembuat Komitmen
1 PPK melaksanakan kewenangan KPA .
2 PPK dapat ditetapkan lebih dari 1 (satu).
3 Penetapan PPK tidak terikat periode tahun anggaran.
4 Dalam hal tidak terdapat perubahan pejabat yang
ditetapkan sebagai PPK pada saat penggantian periode tahun
anggaran, penetapan PPK tahun anggaran yang lalu masih
tetap berlaku.
5 Jabatan PPK tidak boleh dirangkap oleh PPSPM dan
bendahara.
6 Dalam hal penunjukan KPA berakhir karena tidak
teralokasi anggaran untuk program yang sama pada tahun
anggaran berikutnya. maka penunjukan PPK secara otomatis
juga berakhir
Tugas dan wewenang PPK:

a. menyusun rencana pelaksanaan Kegiatan dan rencana


pencairan dana;
b. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
c. membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian
dengan Penyedia Barang/Jasa;
d. melaksanakan Kegiatan swakelola;
e. memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian
yang dilakukannya;
f. mengendalikan pelaksanaan perikatan;
g. menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih
kepada negara;
h. membuat dan menandatangani SPP atau dokumen lain
yang dipersamakan dengan SPP;

• melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Kegiatan kepada


KPA

• menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan Kegiatan


kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan;

• menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen


pelaksanaan Kegiatan;

• melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang


berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran Belanja Negara
Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM)
1 PPSPM melaksanakan kewenangan KPA .
2 KPA menetapkan hanya 1 (satu) PPSPM.
•Penetapan PPSPM tidak terikat periode tahun anggaran
4 Dalam hal tidak terdapat perubahan pejabat yang ditetapkan
sebagai PPSPM pada saat penggantian periode tahun anggaran,
penetapan PPSPM tahun anggaran yang lalu masih tetap berlaku.
5 Jabatan PPSPM tidak boleh dirangkap oleh PPK dan bendahara.
•Dalam hal penunjukan KPA berakhir karena tidak teralokasi anggaran

untuk program yang sama pada tahun anggaran berikutnya. maka


penunjukan PPSM secara otomatis juga berakhir
Tugas dan wewenang PPSM :

a. menguji kebenaran SPP atau dokumen lain yang dipersamakan dengan


SPP beserta dokumen pendukung;
b. menolak dan mengembalikan SPP, apabila tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;
c. membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan;
d. menerbitkan SPM atau dokumen lain yang dipersamakan dengan SPM;
e. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;
f. melaporkan pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran
kepada KPA; dan
g. melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan

pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.


• Bendahara adalah
Setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas
nama Negara menerima, menyimpan, membayarkan/
menyerahkan uang atau surat berharga atau barang barang
Negara.

Bendahara pengeluaran mempunyai kewenangan


Meneliti kelengkapan perintah pembayaran dari PA/KPA.
• Menguji kebenaran perhitungan tagihan
• Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan.
• Wajib menolak perintah bayar dari PA/KPA apabila
persyaratan sebagaimana tersebut nomor 1,2 dan 3 tidak
terpenuhi.
• Bertanggung jawab secara pribadi atas pembayaran yang
dilaksanakannya.


Pelaksanaan Anggaran Di
Lingkungan Polri
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Keuangan

A. Puskeu Polri
Tugasnya :
Menyelenggarakan fungsi pembinaan manajemen
dan administrasi keuangan di lingkungan Polri.
Fungsinya :
• Pelaksana fungsi perencanaan dan evaluasi
kebijakan, strategi, anggaran, sumber daya
manusia dan pembinaan fungsi dalam
lingkungan Puskeu Polri.
• Pengelolaan dan administrasi pelaporan
pembiayaan yang bersumber dari APBN dan
Non APBN.
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Keuangan

• Perumusan dan/atau pengembangan sistem


metode dan pedoman akuntansi dan
keuangan Polri.
• Pengendalian akan pelaksanaan pengelolaan
dan pelayanan keuangan.
• Pelaksana verifikasi pelaksanaan pengelolaan
dan pelayanan keuangan di wilayah.
• Pelaksana fungsi administrasi keuangan untuk
Mabes Polri.
• Pengelolaan informasi dan dokumentasi.
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Keuangan

A. Bidkeu Polri
Tugasnya :
Menyelenggarakan dan membina pengelolaan
keuangan yang meliputi pembiayaan,
pengendalian, pembukuan dan akuntansi
pelaporan serta verifikasi laporan keuangan.
Fungsinya :
• Perencanaan, pengadministrasian umum,
penatausahaan urusan dalam, urusan personel, dan
sarpras di lingkungan Bidkeu.
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Keuangan

• Pelaksanaan pembukuan dan akuntansi keuangan


sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku serta
melaksanakan penerimaan dan penyaluran dana
sesuai otorisasi.
• Pelaksanaan anggaran dan pendanaan, serta
melaksanakan verifikasi laporan keuangan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian
informasi dan dokumentasi program kegiatan Bidkeu.
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Keuangan

A. Satker
Tugasnya :
Melaksanakan pelayanan fungsi keuangan
yang meliputi pembiayaan, pengendalian,
pembukuan, akuntansi dan verfikasi, serta
pelaporan pertanggungjawaban keuangan.
.
Fungsinya :
A. Pelayanan administrasi keuangan, meliputi
pembiayaan, pengendalian, pembukuan,
akuntansi, dan verifikasi.
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Keuangan

• Pembayaran gaji personel Polri.


• Penyusunan Laporan Sistem Akuntansi
Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) serta
pertanggungjawaban keuangan.
Alur Pelaksanaan Belanja
PP 45 THN 2013

Pelaksanaan Penga
Perja Prestasi Penag
Komitmen daan SPP
barang njian kerja ihan
KPA /jasa
Doelmatigheid

Pembebanan Perintah Pengujian


dan Perintah Pembebanan
Bayar Bayar tagihan
• Wetmatigheid
• Rechtmatigheid

Pen
cair
Kuasa Pencairan Pengujian Pencairan
Dana
BUN Dana
an • Wetmatigheid
• Rechtmatigheid
Dan
Perencanaan Strategis (Strategic
Plans)
Berupa Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP-D), Menengah (Rencana
Pembangunan
Jangka Menengah/RPJM-D), dan Tahunan
(Rencana Kerja Pemerintah/RKP-D),
Rencana Strategis (Renstra) utk setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan
Sasaran Kerja Pegawai (SKP) utk setiap PNS.

July 30, 2023 AKUNTABILITAS PNS 38


Kontrak Kinerja. (PPK)
Semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa terkecuali
mulai 1 Januari 2014 menerapkan adanya kontrak
kerja pegawai. Kontrak kerja yg dibuat utk tiap tahun
ini merupakan kesepakatan antara pegawai dg atasan
langsungnya. Kontrak atau perjanjian kerja ini
merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja PNS.

July 30, 2023 AKUNTABILITAS PNS 39


Kontrak Kerja.
Kontrak kerja yg dibuat utk tiap tahun
ini merupakan kesepakatan antara
KPA dengan Pihak ketiga.

July 30, 2023 AKUNTABILITAS PNS 40


Laporan Kinerja
Yaitu berupa Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
yg berisi perencanaan dan perjanjian
kinerja pd th tertentu, pengukuran
dan analisis capaian kinerja, serta
akuntabilitas keuangan.

July 30, 2023 AKUNTABILITAS 41


LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH

July 30, 2023 AKUNTABILITAS 42


Pengertian
Laporan Keuangan Pemerintah
adalah laporan pertanggung
jawaban pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja negara.

July 30, 2023 AKUNTABILITAS 43


Diantaranya :
1. Legalitas
yaitu penyelenggaraan laporan keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Akuntabilitas
yaitu penyelenggaraan laporan keuangan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Transparan,
yaitu penyelenggaraan laporan keuangan dilaksanakan
secara jelas dan terbuka.
4. Proporsional
yaitu data yang dicatat dalam laporan keuangan sesuai
dengan dokumen yang ada.
DOKUMEN SUMBER
• Estimasi Pendapatan (Pajak dan PNBP) yang dialokasikan, antara lain:
DIPA, DIPA Revisi, dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dengan
DIPA;
• Realisasi Pendapatan, antara lain: bukti penerimaan negara seperti :
SSBP,
SSP, SSPCP, dan dokumen lain yang sah yang dipersamakan.

DIPA, DIPA Revisi, Petunjuk Operasional Kegiatan dan dokumen


lain yang dipersamakan;
Realisasi Pengeluaran: SPP, SPM dan SP2D, SP3B-BLU dan SP2B
BLU, SP2HL dan SPHL, dan dokumen lain yang dipersamakan.
Unit Akuntansi dan pelaporan
Keuangan
1. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pengguna Anggaran (UAPA)
2. Unit Akuntansi dan Pelaporan keuangan
Pembantu Pengguna Anggaran Eselon 1 (UAPPA-
E1)
3. Unit Akuntansi dan Pelaporan keuangan
Pembantu Pengguna Pengguna Anggaran
Wilayah(UAPPA-W)
4. Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa
Pengguna Anggaran ( UAKPA)
July 30, 2023 46
Laporan keuangan Pemerintah
Terdiri dari :
1.Laporan realisasi anggaran
2.Neraca
3.Laporan arus kas
4.Catatan atas laporan keuangan
( CaLK )
July 30, 2023 AKUNTABILITAS 47
Laporan Realisasi Anggaran
Merupakan salah satu komponen
laporan keuangan pemerintah
yang menyajikan ikhtisar sumber,
alokasi dan pemakaian sumber
daya keuangan yang dikelola oleh
pemerintah.

July 30, 2023 AKUNTABILITAS 48


Neraca
Merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan posisi keuangan
suatu entitas pelaporan mengenai
asset, kewajiban dan ekuitas pada
tanggal tertentu.

July 30, 2023 AKUNTABILITAS 49


Laporan arus kas
Merupakan bagian yang
menyajikan informasi penerimaan
dan pengeluaran kas selama
periode tertentu.

July 30, 2023 AKUNTABILITAS 50


Catatan atas Laporan Keuangan
Merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporan keuangan
dan oleh karenanya setiap entitas
pelaporan.

July 30, 2023 AKUNTABILITAS 51


Laporan keuangan terbagi menjadi 3
bagian, yaitu :
1. Internal
contoh : Penata bukuan manual
1. Eksternal
Contoh : laporan pertanggungjawaban
(LPJ )
1. Internal dan eksternal
Contoh : SAIBA, SIMAK BMN

July 30, 2023 52


PELAPORAN INTERNAL
4. Kerugian Negara dan penyelesaian
Kerugian Negara dilingkungan Polri
PENGERTIAN - PENGERTIAN.

1. Kerugian negara ialah berkurangnya kekayaan negara


yang disebabkan oleh suatu tindakan melanggar hukum langsung
secara tak langsung/ kelalaian seseorang dan atau disebabkan
suatu keadaan diluar dugaan dan diluar kemampuan manusia
(Force Majeure).

•Tuntutan perbendahaan (TP) adalah suatu tata cara perhitungan


(rekening proses) terhadap bendahara, jika dalam
kepengurusannya terjadi kekurangan perbendaharaan.
perbendaharaan
3. Tuntutan Ganti Rugi (TGR) adalah suatu proses yang
dilakukan terhadap Pegawai Negeri bukan bendahara yang
dalam jabatannya selaku demikian telah melakukan
perbuatan melanggar hukum atau kelalaiannya dalam
melaksanakan tugas/kewajibannya baik secara Iangsung
maupun tidak langsung.

4. Melalaikan kewajiban (wanprestasi) adalah apabila pihak


yang berkewajiban melakukan sesuatu dengan surat perintah
atau dengan satu akte atau sejenisnya telah dinyatakan Ialai,
atau jika perikatannya sendiri menetapkan bahwa pihak yang
berkewajiban itu harus dianggap Ialai dengan Iewatnya waktu
yang ditentukan;( pasal 1238 KUH Perdata)
5. Kadaluarsa adalah jangka waktu yang menyebabkan
gugurnya hak untuk melakukan Tututan Perbendaharaan /
Tuntutan Ganti Rugi terhadap pelaku kerugian negara
dengan tidak mengurangi tanggung jawab Bendahara /
Pegawai Negeri yang bersangkutan kepada negara menurut
hukum perdata

6. Pembebanan kerugian negara ialah tindakan administrasi


dari yang berwenang (tingkat pusat oleh Irwasum dan tingkat
wilayah oleh Irpolda) untuk menjamin kepentingan negara
supaya dari yang bersangkutan dengan berdasarkan hukum
dapat dilakukan penagihan untuk menutup /menyelesaikan
kerugian yang diderita oleh negara.
7. Penyelesaian Secara Damai adalah penyelesaian kerugian
negara yang dilakukan penggantiannya oleh Bendahara,
Pegawai Negeri bukan bendahara, pihak ketiga yang
penyelesaiannya secara tunai sekaligus atau dengan jalan
mengangsur dalam jangka waktu paling lama 24 (dua puluh
empat) bulan.

8. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) adalah


Suatu pernyataan tertulis yang dibuat secara sadar dengan
etikat baik dalam kaitannya dengan penyelesaian kerugian
negara melalui upaya damai, yang antara lain memuat
pengakuan adanya kerugian negara yang menjadi tanggung
jawab dan kesanggupan untuk mengganti kerugian negara
itu, dengan menyebutkan jumlah uang, cara dan waktu
pembayarannya serta disertai dengan jaminan yang kuat;
9. Pembebanan sementara ialah tindakan administrasi oleh
Kapolri cq Irwasum Polri demi kepentingan negara (al.
Pemotongan gaji penyitaan, penjagaan atas harta kekayaan
sipelaku tetapi terhadap barang-barang yang disita belum
dapat dilakukan penjualan (executorial)

10. Pembebanan tetap ialah tindakan administrasi oleh pejabat


yang berwenang Kapolri dan hakim perdata demi kepentingan
negara yang mempunyai kekuatan executorial untuk
dilaksanakan termasuk penjualan barang-barang sitaan yang
didapat melalui kantor lelang negara.
11. Pembebanan tagihan negara ialah pembebanan atas
tagihan negara yang dikeluarkan oleh BPK RI untuk
meniadakan kewajiban seseorang untuk membayar hutang
kepada negara yang menurut hukum menjadi tanggungannya,
tetapi atas dasar pertimbangan keadilan atau alasan penting
tidak layak ditagih dari padanya dalam hal ini (Bepeka)
melepaskan hak tagih sehingga hak tagih menjadi hapus sama
sekali atau untuk suatu bagian tertentu.
Pelaksanaan TP/TGR ........Satker tingkat Mabes Polri

Apabila kerugian negara terjadi pada satker di lingkungan Mabes


Polri, maka Kasatker melakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Menerbitkan surat panggilan kepada pelaku.


b. Mengadakan pemeriksaan adanya kerugian negara.
c. Menyiapkan BAP secara lengkap.
d. Mengupayakan penyelesaian kerugian negara dapat
diselesaikan dalam batas waktu 24 bulan dengan persyaratan
1. Pelaku menyetor pertama sekurang-kurangnya 1/24
dari jumlah kerugian negara yang terjadi kepada
Bendahara Satker selanjutnya disetorkan ke kas
negara dengan format SSBP (Surat Setoran Bukan
Pajak).

2. Penyerahan barang jaminan apabila dalam tempo 24


bulan pemotongan gaji tidak cukup, dengan
melampirkan :
a. Surat bukti pemilikan
b. Surat kuasa menjual barang.
c. Daftar barang dengan harga taksiran.
d. Jaminan orang apabila diperlukan dengan disertai
penyerahan barang sebagai jaminan
3. Menerbitkan SKTJM (Surat Keterangan Tanggung Jawab
Mutlak) yang memuat :

a.Jumlah pembebanan kerugian negara.


b.Potongan gaji 30 % dari gaji kotor(bagi yang bujangan)
c.Potongan gaji 25 % dari gaji kotor(bagi yang telah kawin)
d.Angsuran setiap bulan minimal 1/24 dari jumlah kerugian
negara.
e.Kekurangan pembayaran angsuran, minimal dengan
angsuran lain secara tunai.
4. SKTJM yang telah dibuat dan ditandatangani pelaku,
selanjutnya ditandatangani Kasatker dan cap dinas
sebagai pernyataan persetujuan.

5. Setelah SKTJM ditanda-tangani pelaku, maka Kasatker


menerbitkan Surat Perintah Pemotongan Gaji kepada
Bendahara dan membukukan/ menyetorkan ke kas negara.
Apabila pelaku berstatus pensiun, maka sisa hutang
pembebanan kerugian negara dipindahkan per SKPP ke
Asabri dimana pelaku menerima hak pensiun, sedang jaminan
barang yang diserahkan kepada Kasatker tetap dalam
penguasaan Satker sampai kerugian negara lunas diangsur
oleh pelaku
• Ditinjau dari waktu kejadian

Tuntutan perbendaharaan atas dasar pertanggung-jawaban ex


officio perlu diperhatikan peraturan perundangan yang berlaku
tentang kemungkinan bahwa ahli waris, pengampunan atau
mereka yang memperoleh hak peninggalan bebas dari
tanggung jawab mengembalikan kerugian negara, apabila :
 3 (tiga) tahun telah berlalu, sejak bendaharawan
meninggal dunia, tidak ada pemberitahuan tentang
adanya pertanggung-jawaban ex officio atau,

 3(tiga) tahun telah berlalu sejak saat hak mengajukan


keberatan telah lewat, Bepeka tidak mengambil
keputusan (UU RI No 1 th 2004 BAB XI ps 66).
Dalam hal tuntutan ganti rugi perlu
diperhatikan ketentuan kadaluarsa sebagai
berikut :

1. 5 (lima) tahun setelah akhir tahun dimana kerugian itu


diketahui atau,

2. 8 (delapan) tahun setelah akhir tahun perbuatan yang


merugikan negara itu dilakukan setelah lewat batas
waktu kadaluarsa tersebut diatas, tidak dapat dilakukan
tuntutan ganti rugi (UU RI No 1 th 2004 BAB XI ps 65).
Upaya Banding
a.Upaya naik banding
Mereka yang karena perbuatannya mengakibatkan
kerugian negara dan telah menerima surat pembebanan
sementara dapat mengajukan permohonan naik banding
kepada Kapolri melalui Irwasum Polri dengan dilengkapi
bukti yang syah yang menunjukan bahwa kerugian yang
terjadi bukan karena kelalaian/ kealpaannya.
(berisikan agar diringankan kesalahan dari
tanggungjawabnya disertai bukti yang syah untuk alasan
naik banding)
b. Jangka waktu mengajukan naik banding

 Kesempatan untuk mengajukan naik banding


adalah 30(tiga puluh) hari terhitung mulai dari
tanggal diterimanya surat keputusan
permohonan ganti rugi sementara yang
bersangkutan.

 Karena alasan penting, kesempatan tersebut


dapat diperpanjang lagi 1 (satu) kali selama 30
(tiga puluh) hari dari tanggal tersebut berakhir.
Surat Keputusan Pembebanan / Pembebasan
Ganti Rugi Tetap.
Kapolri cq Irwasum Polri menerima, meneliti surat
permohonan naik banding kemudian mengajukan
pertimbangan/laporan serta saran-saran kepada Kapolri
untuk diterbitkan surat keputusan yang bersifat tetap
(definitif) tersebut dapat merubah/ menguatkan yang
bersangkutan (setelah mendengar pertimbangan Bepeka
yang tidak mengikat dari tanggung jawab kerugian negara
yang terjadi).
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH
Keadaan memaksa (overmach) adalah :
suatu keadaan yang terjadi setelah dibuatnya
perjanjian, yang menghalangi debitur untuk
memenuhi prestasinya, dimana debitur tidak
dapat dipersalahkan dan tidak harus
menanggung resiko serta tidak dapat menduga
pada waktu persetujuan dibuat

Anda mungkin juga menyukai