PERBENDAHARAAN NEGARA
Oleh karena itu, diperlukan akselerasi Pengajuan Surat Permintaan
penggunaan teknologi informasi dan Pembayaran (SPP), didasarkan atas
pengembangan proses bisnis pekerjaan selesai, diperiksa dan serah
pelaksanaan serta pertanggungjawaban terima.
anggaran.
Penerbitan Surat Perintah Membayar
Aspek SDM dalam rangka pengelolaan (SPM), diterbitkan SPM dengan
APBN diatur di dalam Bab II Undang- mengecek keabsahan dokumen dan
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang pengecekan DIPA.
Perbendaharaan Negara yang secara
spesifik mengatur tentang Pejabat Penerbitan Surat Perintah Pencairan
Perbendaharaan Negara. Di dalam Dana (SP2D) oleh KPPN.
Menteri/pimpinan lembaga merupakan 8. Mengawasi penatausahaan dokumen ↳Satker/Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Chief Operating Officer (COO) dan transaksi yang berkaitan dengan Kementerian Negara/Lembaga, yaitu
sedangkan Menteri Keuangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; instansi vertikal di daerah yang
merupakan Chief Financial Officer (CFO). dan kewenangan dan tanggung jawabnya
melakukan kegiatan pengelolaan
9. Menyusun laporan keuangan dan
Dalam pelaksanaan anggaran, keduanya anggaran dalam rangka pelaksanaan
kinerja sesuai dengan Peraturan
mempunyai kedudukan yang setara tugas pokok dan fungsi yang berasal
Perundang-undangan.
dalam rangka menjaga terlaksananya dari kantor pusat.
prinsip saling uji (check and balance),
KPA bertanggung jawab secara formal ↳Satker khusus, yaitu satker yang
kejelasan dalam pembagian wewenang
dan materiil kepada Pengguna Anggaran ditetapkan untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawab, serta untuk
atas pelaksanaan kegiatan yang berada pokok dan fungsi dalam melaksanakan
mendorong upaya peningkatan
dalam penguasaannya12. Selanjutnya, program/kegiatan yang dibiayai dari
profesionalisme dalam penyelenggaraan
berdasarkan Pasal 10 ayat (2) dan (3) PP Bagian Anggaran Pembiayaan dan
tugas pemerintah.
No. 45 Tahun 2013, tanggung jawab Perhitungan.
formal merupakan tanggung jawab atas ↳Satker Perangkat Daerah (SKPD) yaitu
Menteri/pimpinan lembaga, selaku PA,
pelaksanaan tugas dan wewenang KPA satker di provinsi yang melaksanakan
dapat menunjuk Kepala Satker untuk
dalam melaksanakan tugas dan tugas dekonsentrasi dan satker di
melaksanakan kegiatan K/L sebagai KPA
wewenang sebagaimana dalam Pasal 8 provinsi/kabupaten/ kota/desa yang
dan menetapkan Pejabat Perbendahara-
PP No. 45 Tahun 2013. melaksanakan tugas pembantuan.
an Negara lainnya.
Sedangkan tanggung jawab materiil ↳Satker Non-Vertikal Tertentu (SNVT),
Jabatan KPA tersebut bersifat ex-officio, yaitu satker yang bukan merupakan
merupakan tanggung jawab atas
atau dalam kata lain, jabatan KPA instansi vertikal Kementerian
penggunaan anggaran dan keluaran
melekat kepada jabatan Kepala Satker. Negara/Lembaga yang melakukan
(output) yang dihasilkan atas beban
Apabila jabatan KPA berakhir atau kegiatan yang dibiayai dari alokasi
anggaran negara.
mengalami pergantian pejabat maka anggaran Kementerian Negara/
Pejabat Perbendaharaan Negara yang Lembaga yang bersangkutan.
ditunjuk juga berakhir masa jabatannya.
↳Satker Sementara (SKS), yaitu satker di
Dalam kewenangannya menetapkan luar pengertian butir 2 sampai dengan
Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya, 5, yang ditetapkan untuk melakukan
KPA memiliki wewenang, antara lain kegiatan yang dibiayai dari alokasi
menetapkan PPK untuk melakukan anggaran Kementerian Negara/
tindakan yang mengakibatkan Lembaga yang kewenangan dan
pengeluaran anggaran belanja negara, tanggung jawabnya berasal dari
dan menetapkan PPSPM untuk Kementerian Negara/Lembaga yang
melakukan pengujian tagihan dan bersangkutan.
menerbitkan SPM atas beban anggaran
belanja negara.
Dengan kata lain PPK dan PPSPM Pelaporan Bagan Akun Standar (BAS)
menerima delegasi wewenang dari KPA
terkait pengelolaan keuangan Satker. Penyelenggaraan akuntansi keuangan
Bagi PPK, delegasi wewenang tersebut tersebut merupakan bagian dari proses Bagan Akun Standar adalah daftar
terkait proses pengujian dan pertanggungjawaban yang seharusnya kodefikasi dan klasifikasi terkait
penandatanganan surat bukti mengenai dilaksanakan oleh KPA. transaksi keuangan yang disusun secara
hak tagih kepada negara yang sistematis sebagai pedoman dalam
selanjutnya diproses menjadi permintaan Pertangungjawaban pengelolaan perencanaan, penganggaran,
pembayaran. keuangan pada masing-masing Satker pelaksanaan anggaran, dan pelaporan
diwujudkan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah.
keuangan Satker. Selain itu, pertanggung
jawaban pengelolaan keuangan juga BAS terdiri atas segmen-segmen dan
merupakan salah satu bentuk konkret atribut. Segmen adalah bagian dari BAS
untuk mewujudkan transparansi dan berupa rangkaian kode sebagai dasar
akuntabilitasi. validasi transaksi yang diakses oleh
sistem aplikasi.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Sedangkan atribut adalah kode
Kinerja Instansi Pemerintah, rencana tambahan pada BAS yang mengacu pada
strategis adalah perencanaan yang segmen. BAS tidak hanya bermanfaat
disusun/disiapkan oleh Kementerian pada saat pelaksanaan anggaran semata,
Negara/Lembaga/Satuan Kerja namun dimulai saat perencanaan sampai
Perangkat Daerah untuk periode 5 dengan pertanggungjawaban. BAS
tahunan. digunakan oleh K/L dan BUN sebagai
pedoman dalam:
Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2004 1. Penyusunan Rencana Kerja dan
tentang Sistem Perencanaan Anggaran Kementerian