Anda di halaman 1dari 3

ISSUE, 24 February Resume

PERBENDAHARAAN NEGARA
Oleh karena itu, diperlukan akselerasi Pengajuan Surat Permintaan
penggunaan teknologi informasi dan Pembayaran (SPP), didasarkan atas
pengembangan proses bisnis pekerjaan selesai, diperiksa dan serah
pelaksanaan serta pertanggungjawaban terima.
anggaran.
Penerbitan Surat Perintah Membayar
Aspek SDM dalam rangka pengelolaan (SPM), diterbitkan SPM dengan
APBN diatur di dalam Bab II Undang- mengecek keabsahan dokumen dan
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang pengecekan DIPA.
Perbendaharaan Negara yang secara
spesifik mengatur tentang Pejabat Penerbitan Surat Perintah Pencairan
Perbendaharaan Negara. Di dalam Dana (SP2D) oleh KPPN.

PELAKSANAAN regulasi tersebut, Pejabat


Perbendaharaan Negara terdiri dari
Pengguna Anggaran, Bendahara Umum
Jenis Pembayaran: (1) Pembayaran
Langsung-LS. (2). Uang Persediaan-UP.

ANGGARAN Negara/Daerah, dan Bendahara


Penerimaan/Pengeluaran.
(3). Ganti Uang Persediaan-GUP. (4).
Tambahan Uang Persediaan-TUP.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Selanjutnya, Peraturan Pemerintah


Negara (APBN) merupakan sebuah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
instrumen kebijakan fskal yang esensial Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
dalam rangka mewujudkan kemandirian Belanja Negara, menguraikan lebih rinci
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. cakupan Pejabat Perbendaharaan Negara
Untuk mewujudkan APBN yang efektif, yang tergolong Pengguna Anggaran,
efsien, dan kredibel, dibutuhkan tata meliputi Pengguna Anggaran (PA) itu
kelola yang baik serta instrumen- sendiri, Kuasa Pengguna Anggaran
instrumen yang kapabel dan handal. (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), Pejabat Penanda Tangan Surat
Perintah Membayar (PPSPM), dan
Selain dari regulasi dan proses bisnis,
Sumber Daya Manusia (SDM) juga
merupakan salah satu instrumen penting
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran. PERAN DAN
Dalam struktur organisasi pengelolaan
TUGAS KPA
APBN yang tidak terpisahkan.
keuangan Satuan Kerja (Satker) suatu
Sebagai unsur manajerial tertinggi dalam Satker memiliki Pejabat Perbendaharaan
pengelolaan APBN pada Satker, Kuasa Negara yang terdiri dari 1 (satu) KPA, 1 KPA bertanggungjawab atas
Pengguna Anggaran (KPA) memegang (satu) atau lebih PPK, 1 (satu) orang pelaksanaan kegiatan dan anggaran
peranan yang sangat strategis dalam PPSPM, dan 1 (satu) orang Bendahara yang berada dalam penguasaanya
menjamin pemenuhan capaian dan Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan kepada PA.
keluaran tersebut. Peningkatan integritas (untuk Satker yang memiliki Penerimaan
dan profesionalisme KPA sebagai Negara Bukan Pajak (PNBP) Fungsional). Untuk memahami pentingnya peran KPA
Pejabat Perbendaharaan Negara pada dalam pengelolaan APBN pada tingkat
Satker tentunya sangat diperlukan dalam Satker, KPA perlu juga mengetahui
rangka mewujudkan efsiensi, efektivitas, mengenai hubungan tugas dan
dan kredibilitas APBN yang pada wewenangnya dengan Pejabat
akhirnya dapat meningkatkan kualitas Perbendaharaan Negara lainnya, antara
pengelolaan keuangan negara. lain dengan PPK sebagai pihak
mengambil keputusan/melakukan
Sebagai konsekuensinya, KPA dituntut tindakan atas pengeluaran belanja
untuk selalu memperbaharui dan negara dan PPSPM sebagai pihak yang
meningkatkan pemahaman, kompetensi,
serta kapasitasnya terkait tata kelola
keuangan negara. Untuk itu, diperlukan
PELAKSANAAN melakukan pengujian atas tagihan dan
menerbitkan SPM.
media peningkatan kapasitas dan
kompetensi bagi para KPA yang dapat
memberikan pemahaman dan
APBN Pemahaman mengenai aspek ini dapat
membantu KPA untuk mendapatkan
gambaran mengenai prinsip saling uji
pengetahuan serta update Dokumen pelaksanaan Anggaran: Dirjen (check and balance) dalam pengelolaan
perkembangan terkini yang sesuai Perbendaharaan menerbitkan Surat APBN pada tingkat Satker.
dengan dinamika perubahan proses Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
bisnis dan perkembangan teknologi Anggaran (DIPA) a/n Menkeu.
informasi.
PERBENDAHARAAN NEGARA RESUME

Menteri/pimpinan lembaga merupakan 8. Mengawasi penatausahaan dokumen ↳Satker/Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Chief Operating Officer (COO) dan transaksi yang berkaitan dengan Kementerian Negara/Lembaga, yaitu
sedangkan Menteri Keuangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran; instansi vertikal di daerah yang
merupakan Chief Financial Officer (CFO). dan kewenangan dan tanggung jawabnya
melakukan kegiatan pengelolaan
9. Menyusun laporan keuangan dan
Dalam pelaksanaan anggaran, keduanya anggaran dalam rangka pelaksanaan
kinerja sesuai dengan Peraturan
mempunyai kedudukan yang setara tugas pokok dan fungsi yang berasal
Perundang-undangan.
dalam rangka menjaga terlaksananya dari kantor pusat.
prinsip saling uji (check and balance),
KPA bertanggung jawab secara formal ↳Satker khusus, yaitu satker yang
kejelasan dalam pembagian wewenang
dan materiil kepada Pengguna Anggaran ditetapkan untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawab, serta untuk
atas pelaksanaan kegiatan yang berada pokok dan fungsi dalam melaksanakan
mendorong upaya peningkatan
dalam penguasaannya12. Selanjutnya, program/kegiatan yang dibiayai dari
profesionalisme dalam penyelenggaraan
berdasarkan Pasal 10 ayat (2) dan (3) PP Bagian Anggaran Pembiayaan dan
tugas pemerintah.
No. 45 Tahun 2013, tanggung jawab Perhitungan.
formal merupakan tanggung jawab atas ↳Satker Perangkat Daerah (SKPD) yaitu
Menteri/pimpinan lembaga, selaku PA,
pelaksanaan tugas dan wewenang KPA satker di provinsi yang melaksanakan
dapat menunjuk Kepala Satker untuk
dalam melaksanakan tugas dan tugas dekonsentrasi dan satker di
melaksanakan kegiatan K/L sebagai KPA
wewenang sebagaimana dalam Pasal 8 provinsi/kabupaten/ kota/desa yang
dan menetapkan Pejabat Perbendahara-
PP No. 45 Tahun 2013. melaksanakan tugas pembantuan.
an Negara lainnya.
Sedangkan tanggung jawab materiil ↳Satker Non-Vertikal Tertentu (SNVT),
Jabatan KPA tersebut bersifat ex-officio, yaitu satker yang bukan merupakan
merupakan tanggung jawab atas
atau dalam kata lain, jabatan KPA instansi vertikal Kementerian
penggunaan anggaran dan keluaran
melekat kepada jabatan Kepala Satker. Negara/Lembaga yang melakukan
(output) yang dihasilkan atas beban
Apabila jabatan KPA berakhir atau kegiatan yang dibiayai dari alokasi
anggaran negara.
mengalami pergantian pejabat maka anggaran Kementerian Negara/
Pejabat Perbendaharaan Negara yang Lembaga yang bersangkutan.
ditunjuk juga berakhir masa jabatannya.
↳Satker Sementara (SKS), yaitu satker di
Dalam kewenangannya menetapkan luar pengertian butir 2 sampai dengan
Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya, 5, yang ditetapkan untuk melakukan
KPA memiliki wewenang, antara lain kegiatan yang dibiayai dari alokasi
menetapkan PPK untuk melakukan anggaran Kementerian Negara/
tindakan yang mengakibatkan Lembaga yang kewenangan dan
pengeluaran anggaran belanja negara, tanggung jawabnya berasal dari
dan menetapkan PPSPM untuk Kementerian Negara/Lembaga yang
melakukan pengujian tagihan dan bersangkutan.
menerbitkan SPM atas beban anggaran
belanja negara.

Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 45


Tahun 2013 tentang Tata Cara PERANGKAPAN
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara mengatur tentang tugas SATUAN KERJA JABATAN
dan wewenang KPA dalam rangka
pelaksanaan anggaran secara rinci:
1. Menyusun DIPA;
(SATKER)
2. Menetapkan PPK dan PPSPM; Satuan Kerja (Satker) adalah Kuasa
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
3. Menetapkan panitia/pejabat yang Barang yang merupakan bagian dari
terlibat dalam pelaksanaan kegiatan suatu unit organisasi pada Kementerian
dan anggaran; Negara/Lembaga yang melaksanakan
4. Menetapkan rencana pelaksanaan satu atau beberapa kegiatan dari suatu
kegiatan dan rencana pencairan dana; program.
Sebagai seorang manajer keuangan pada
5. Melakukan tindakan yang tingkat Satker, seorang KPA diberikan
Pengelompokan satker adalah sebagai
mengakibatkan pengeluaran anggaran kewenangan untuk mengelola keuangan
berikut:
Belanja Negara; pada tingkat Satker dengan berpedoman
↳Satker Pusat, yaitu adalah satker yang pada peraturan yang berlaku. KPA
6. Melakukan pengujian tagihan dan dibantu oleh PPK dalam hal membuat
kewenangan dan tanggung jawabnya
perintah pembayaran atas beban tindakan yang mengakibatkan
melakukan kegiatan pengelolaan
anggaran negara; pengeluaran negara dan di sisi lain
anggaran dalam rangka pelaksanaan
7. Memberikan supervisi, konsultasi, dan tugas pokok dan fungsi kantor pusat menunjuk PPSPM dalam menguji tagihan
pengendalian pelaksanaan kegiatan Kementerian Negara/ Lembaga yang atas beban APBN.
dan anggaran; lokasinya dapat berada di pusat dan
atau di daerah.
PERBENDAHARAAN NEGARA RESUME

Dengan kata lain PPK dan PPSPM Pelaporan Bagan Akun Standar (BAS)
menerima delegasi wewenang dari KPA
terkait pengelolaan keuangan Satker. Penyelenggaraan akuntansi keuangan
Bagi PPK, delegasi wewenang tersebut tersebut merupakan bagian dari proses Bagan Akun Standar adalah daftar
terkait proses pengujian dan pertanggungjawaban yang seharusnya kodefikasi dan klasifikasi terkait
penandatanganan surat bukti mengenai dilaksanakan oleh KPA. transaksi keuangan yang disusun secara
hak tagih kepada negara yang sistematis sebagai pedoman dalam
selanjutnya diproses menjadi permintaan Pertangungjawaban pengelolaan perencanaan, penganggaran,
pembayaran. keuangan pada masing-masing Satker pelaksanaan anggaran, dan pelaporan
diwujudkan dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah.
keuangan Satker. Selain itu, pertanggung
jawaban pengelolaan keuangan juga BAS terdiri atas segmen-segmen dan
merupakan salah satu bentuk konkret atribut. Segmen adalah bagian dari BAS
untuk mewujudkan transparansi dan berupa rangkaian kode sebagai dasar
akuntabilitasi. validasi transaksi yang diakses oleh
sistem aplikasi.
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Sedangkan atribut adalah kode
Kinerja Instansi Pemerintah, rencana tambahan pada BAS yang mengacu pada
strategis adalah perencanaan yang segmen. BAS tidak hanya bermanfaat
disusun/disiapkan oleh Kementerian pada saat pelaksanaan anggaran semata,
Negara/Lembaga/Satuan Kerja namun dimulai saat perencanaan sampai
Perangkat Daerah untuk periode 5 dengan pertanggungjawaban. BAS
tahunan. digunakan oleh K/L dan BUN sebagai
pedoman dalam:
Sesuai dengan UU No. 25 Tahun 2004 1. Penyusunan Rencana Kerja dan
tentang Sistem Perencanaan Anggaran Kementerian

PENGELOLAAN Pembangunan Nasional, rencana Negara/Lembaga (RKA-KL)/Rencana


strategis Kementerian Negara/Lembaga Dana Pengeluaran Bendahara Umum
(Renstra-KL) memuat visi, misi, tujuan, Negara (RDPBUN);
2. Penyusunan DIPA;
ANGGARAN strategi, kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan sesuai dengan 3. Pelaksanaan anggaran;
4. Pelaporan keuangan Pemerintah
tugas dan fungsi K/L yang disusun
↳Menetapkan RPD Bulanan dengan berpedoman pada RPJM Pusat; dan
Nasional dan bersifat indikatif. 5. Proses validasi transaksi keuangan
Dalam penetapan RPD bulanan, KPA Pemerintah Pusat.
harus melakukan analisa terhadap RPD Renstra-KL memuat target kinerja yang
Bulanan yang disusun oleh PPK untuk harus sesuai dengan visi, misi, tujuan,
memastikan bahwa RPD Bulanan yang strategi, kebijakan, program, dan
disusun oleh PPK tersebut logis, kegiatan dari K/L yang bersangkutan.
realistis, dan optimis, sehingga Penyusunan rencana strategis
rencana yang disusun dapat berdasarkan tugas dan fungsi masing-
dipertanggungjawabkan dalam masing Satker yang mengacu pada
pelaksanaannya. Apabila disetujui KPA, peraturan perundangundangan.
RPD Bulanan akan digabung dan
ditetapkan menjadi RPD Bulanan Sedangkan, perjanjian kinerja
tingkat Satker. (performance agreement) adalah
lembar/dokumen yang berisikan
↳Menetapkan RPD Harian penugasan dari pimpinan instansi yang
lebih tinggi kepada pimpinan instansi
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari- yang lebih rendah untuk melaksanakan
hari, Satker memerlukan suatu alat program/kegiatan yang disertai dengan
yang dapat memandu penjadwalan indikator kinerja.
kegiatan dan pengalokasian dana atas
kegiatan dimaksud. Alat pandu Perjanjian kinerja mencakup indikator
tersebut adalah RPD Harian. Sebagai kinerja program dan indikator kinerja
alat pandu, penting kiranya bagi kegiatan. Dalam rangka mewujudkan
Satker untuk menyusun RPD Harian perjanjian kinerja, setiap Satuan Kerja
sebaikbaiknya. Hal tersebut akan menyusun lembar/dokumen perjanjian
sangat membantu Satker memonitor kinerja kegiatan yang disusun
secara langsung pelaksanaan kegiatan berdasarkan dokumen pelaksanaan
maupun kemajuan pendanaan atas anggaran Satuan Kerja
kegiatan dimaksud. RPD Harian pada
Satker disusun oleh PPK dan
ditetapkan oleh KPA.

Anda mungkin juga menyukai