Anda di halaman 1dari 34

PPL Bendahara

Memahami Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
Bendahara

Mulai
Tujuan Pembelajaran
1. Memahami kewajiban penyampaian Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara.
2. Memahami setiap bagian Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara.
3. Membuat dan menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara.
Bagian pertama
Kewajiban penyampaian
Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ) Bendahara
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit,
sed do eiusmod tempor
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Pasal 35 (2) UU Pasal 31 (1) PP
17/2003 8/2006
Bendahara Pengeluaran
adalah orang yang ditunjuk
untuk: Setiap orang yang diberi
menerima, tugas menerima,
Bendahara pengeluaran
menyimpan, membayar,
menyimpan, membayarkan, dan/atau menyerahkan wajib
menatausahakan, dan uang atau surat berharga
atau barang-barang
menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan negara adalah menyusun laporan
bendahara yang WAJIB pertanggungjawaban
uang untuk keperluan Belanja atas uang yang dikelolanya
menyampaikan
Negara dalam pelaksanaan Laporan
dalam rangka pelaksanaan
APBN
APBN pada Kantor/Satker pertanggungjawab
Kementerian an kpd BPK
Negara/Lembaga.

(PMK 162/2013 jo PMK Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) adalah Laporan yang dibuat oleh
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran atas uang/surat berharga yang
230/2016) tentang Kedudukan Dan dikelolanya sebagai pertanggungjawaban pengelolaan uang
Tanggung Jawab Bendahara Pada
Satuan Kerja Pengelola Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Negara
LPJ Bendahara disampaikan kepada Kuasa BUN (KPPN),
Menteri/Pimpinan Lembaga dan BPK.
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Penyusunan dan Penyampaian Laporan LPJ Bendahara

a.Bendahara wajib menyusun LPJ Bendahara secara bulanan dan disusun berdasarkan Buku
Kas Umum dan Buku-Buku Pembantu.
b.LPJ Bendahara disusun sesuai format pada Per-27/PB/2019 atau Per-47/PB/2014 dengan
dilampiri:
1) Daftar Rincian Saldo Rekening yang dikelola Bendahara;
2) Rekening koran atas rekening yang dikelola Bendahara;
3) Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi;
4) Konfirmasi Penerimaan Negara
c.LPJ disampaikan ke KPPN paling lambat tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya
menggunakan ADK dan softcopy/hardcopy dengan sarana tercepat.
Bagian kedua
Format Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ)
Bendahara
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit,
sed do eiusmod tempor
Format LPJ
Data satker dan Data DIPA
I. Keadaan Pembukuan pada bulan pelaporan.

BKU

Buku
Pembantu
I. Keadaan Pembukuan pada bulan pelaporan.

BKU

Buku
Pembantu
II. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan

BA &
Rekening
Koran
III. Selisih Kas

Laporan
Sebelumnya
(I.A.1 Kol 6)
IV. Hasil rekonsilisasi internal dengan UAKPA.

BP-UP

NERACA
UAKPA
V. Penjelasan Selisih Kas dan/atau selisih
pembukuan UP (apabila ada).
Bagian ketiga
Membuat LPJ Bendahara
melalui Aplikasi SAKTI

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit,


sed do eiusmod tempor
Aplikasi SAKTI-Modul Bedahara
Aplikasi SAKTI-Modul Bedahara
Aplikasi SAKTI-Modul Bedahara
Aplikasi SAKTI-Modul Bedahara
Aplikasi SAKTI-Modul Bedahara
Aplikasi SAKTI-Modul Bedahara
Aplikasi SAKTI-Modul Bedahara
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

Redesign LPJ Bendahara

KPPN BANGKO
Latar Belakang dan Tujuan
Pengembangan SAKTI

Latar Belakang Tujuan


Dalam pasal 40 Peraturan Menteri Keuangan Nomor Adapun tujuan dari pengembangan Menu Validasi LPJ
162/PMK.05/2013 dinyatakan bahwa Bendahara Penerimaan Bendahara, yaitu:
dan Bendahara Pengeluaran pada satker wajib menyampaikan 1. Menyederhanakan proses penyusunan dan
LPJ kepada KPPN selaku kuasa BUN, Menteri/Pimpinan penyampaian LPJ Bendahara
Lembaga masing-masing dan Badan Pemeriksa Keuangan. 2. Menyederhanakan alur validasi LPJ Bendahara oleh
Dalam rangka memenuhi Amanat dalam PMK tersebut, KPPN
Bendahara telah menyusun pembukuan bendahara pada Aplikasi 3. Mendorong akurasi data yang terintegrasi di sisi
SAKTI dan menyampaikan LPJ ke KPPN menggunakan Aplikasi satker dan BUN
SPRINT. 4. Menambahkan fungsi Monitoring Pengelolaan Kas
Proses penyampaian LPJ bendahara saat ini dilakukan Bendahara secara lebih detail dan realtime
melalui ADK yang dihasilkan dari aplikasi SAKTI kemudian 5. Mengurangi risiko kegagalan penyampaian LPJ
diunggah ke aplikasi SPRINT untuk dilakukan validasi oleh Bendahara
KPPN, proses bisnis existing tersebut cenderung kurang efisien.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi saat ini perlu
kiranya proses pembukuan transaksi dan validasi data transaksi
bisa dilakukan dalam satu database sehingga mempermudah
proses validasi.
ALUR PROSES LPJ BENDAHARA SAKTI

BENDAHARA KPA KPPN

Membuat LPJ Validasi Validasi Menerima LPJ


LPJ LPJ

Perbaikan LPJ

1. Input saldo kas tunai & saldo per


rekening
2. Input penjelasan selisih 1. Persetujuan/ penolakan
Persetujuan/ penolakan LPJ bendahara
3. Unggah rek koran LPJ bendahara
satker
4. Simpan konsep LPJ 2. Mengirim LPJ
5. Validasi LPJ
6. Mengirim LPJ
PROSES PADA BENDAHARA SATKER
1. Bendahara menginput saldo kas tunai dan saldo per rekening.
2. Bendahara melakukan unggah Salinan Rekening Koran.
3. Bendahara memberikan penjelasan selisih kas apabila ada.
4. Bendahara menyimpan konsep LPJ, akan membentuk :
a. LPJ Bendahara
b. Saldo Rekening
c. Konfirmasi Penerimaan Negara
d. Hasil Pemeriksaan Kas
5. Bendahara melakukan validasi LPJ, status menjadi divalidasi bendahara.
6. Bendahara harus melakukan upload dokumen pendukung terdiri dari:
a. LPJ Bendahara (Mandatory)
b. Saldo Rekening (Mandatory)
c. Konfirmasi Penerimaan Negara
d. Hasil Pemeriksaan Kas (Mandatory)
7. KPA/Bendahara mengirim LPJ yang telah lengkap kepada KPPN
PROSES PADA KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)
1. KPA melakukan persetujuan / penolakan LPJ yang diajukan bendahara
2. Apabila setuju, akan menghapus file konsep yang telah digenerate oleh sakti.
3. Status menjadi divalidasi KPA
4. KPA dapat melakukan upload dokumen pendukung terdiri dari:
a. LPJ Bendahara (Mandatory)
b. Saldo Rekening (Mandatory)
c. Konfirmasi Penerimaan Negara (lainnya)
d. Hasil Pemeriksaan Kas (Mandatory)
5. KPA/Bendahara mengirim LPJ yang telah lengkap kepada KPPN
PROSES PADA KPPN
(STAF & KASI VERA)

1. Melakukan persetujuan/ penolakan LPJ.


2. Apabila LPJ ditolak, dokumen pendukung akan dihapus yakni :
a. LPJ Bendahara
b. Saldo Rekening
c. Konfirmasi Penerimaan Negara
d. Hasil Pemeriksaan Kas
TASK

Permasalahan Umum LPJ


Contoh
Ketidaksesuaian
LPJ disebabkan
Saldo Awal

Penyebab:
Merubah/Menambah Kuitansi atau
Transaksi setelah Tanggal cut off LPJ
bulan sebelumnya disampaikan kepada
KPPN dan telah disetujui oleh KPPN
Panduan Penyelesaian

Lakukan kirim ulang ADK LPJ dan PDF


LPJ bulan sebelumnya dilanjutkan
kirm lagi ADK LPJ dan PDF LPJ bulan
berkenaan.
Cetak kembali LPJ bulan sebelumnya
dan bulan berkenaan dan
ditandatangani, kemudian dikirimkan
ke KPPN Palembang
Penyelesaian dapat juga dengan
mengeluarkan transaksi yang
ditambahkan setelah LPJ diterima
KPPN, apabila masih memungkinkan
Penyebab:
Contoh Disebabkan kesalahan pada transaksi
Ketidaksesuaian pemindahan kas dari bank ke tunai atau
sebaliknya, bisa juga disebabkan karena
disebabkan Perbedaan tidak melakukan pencatatan SP2D, dapat
Jumlah Kas Tunai atau juga disebabkan pada saat mau
mencetak LPJ atau create ADK LPJ pada
Rekening Bank menu kas tunai dan bank tidak diisi
dengan angka yang sesuai
Panduan Penyelesaian

Lakukan pencatatan SP2D yang ada


Lakukan pencatatan semua transaksi
baik transaksi keluar, transaksi masuk,
dana titipan, pemindahan kas, dll
Pastikan pada saat akan melakukan
pencetakan PDF LPJ ataupun create ADK
LPJ untuk melakukan pengsisian kolom
nilai tunai maupun kas sesuai dengan
jumlah buku kas tunai dan buku saldo
bank
Kirimkan kembali data ADK LPJ dan PDF
LPJ untuk dilakukan pengecekan oleh
KPPN
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia

TERIMA
KASIH
Piloting Penerapan
Tanda Tangan Elektronik
(TTE) Tersertifikasi
pada SAKTI

Anda mungkin juga menyukai