Anda di halaman 1dari 6

SOP PEMBANTU PENGELOLA DANA KAPITASI JKN

Nomor : / /0
Terbitke : 01
SOP No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : - - 2019
DINKES Halaman :1/3
PUSKESMAS
KAB. KLATEN KEBONARUM

Ditetapkan Mutmainah.SSiT.M.Kes
Kepala Puskesmas NIP. 19700320 199003 2 002
Kebonarum

A.Pengertian : Pembantu Pengelolaan dana Kapitasi JKN adalah Staff / Petugas


Puskesmas yang ditunjuk oleh kepala puskesmas dalam rangka
menjalankan aktifitas belanja pengadaan barang /jasa dan pelaporan
Kapitasi JKN sesuai aturan yang berlaku.

B. Tujuan : Sebagai acuan untuk menjalankan pengelolaan belanja pengadaan


barang/jasa dana kapitasi JKN Puskesmas Kebonarum.

C. Kebijakan : Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kebonarum Nomor 445/ /14.6,

tentang penunjukan pembantu pengelola dana Kapitasi JKN di


Puskesmas Kebonarum.
: 1. Peraturan LKPP nomer 9 tahun 2018
D. Referensi
2. Perlem 9 tahun 2018
1. Alat :
E. alat dan
a. Laptop
bahan
b. Printer
c. Bolpoint
2. Bahan:
a. Kertas
b. Tinta
a. Bendahara Penerima BLUD,menerima Dana Transfer Masuk Kapitasi
E Langkah-
JKN Setiap Bulan.
langkah/ b. Bendahara pengeluaran BLUD dan pembantu pengelola JKN
Prosedur merencanakan Belanja dengan melihat pada Anggaran DPA yang
sudah ada.
c. Pembantu pengelola JKN Membuat ajuan ke pejabat berisi HPS dan
spek belanja.
d. Pejabat pengadaan membuat kesepakatan harga negosiasi dengan
rekanan dan dokumen kontrak rekanan.
e. PPKom membuat SPJB rekanan.
f. Petugas pembantu pengelola JKN bersama rekanan membuat
dokumen spj belanja Setelah barang pesanan datang sesuai
pesanan.

1/3
g. Bendahara Pengeluaran Mengambil uang di Bank sesuai dengan
dana belanja di anggaran yang dibutuhkan.
h. Bendahara Pengeluaran BLUD membelanjakan dan melaksanakan
pemungutan pajak kepada rekanan, pembelenjaan disesuaikan
dengan rincian belanja.
i. Bendahara Pengeluaran BLUD membuat laporan pertanggung
jawaban atas belanja yang sudah dilakukan, membuat laporan
keuangan atas realisasi dana, SPTJ,LRA, BKU, sisa saldo kas bank
maupun kas tunai, Laporan Keuangan kepada Dinas Kesehatan
j. Pada akhir bulan Pembantu pengelola Kapitasi JKN mengerjakan
laporan Online JKN dan laporan kunjungan ke kantor BPJS.

F. Diagram alir

Tidak Ya
Setuju

Petugas Terapi
menyimpan Form
asli dalam RM

2/3
G. Unit Terkait Pelayanan KIA, Pelayanan Umum, Pelayanan Gigi

H. RekamanHistoris:

No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl.

3/3
SOP BENDAHARA DANA KAPITASI JKN
SOP/JKN/R1/01
Terbitan :
No. Revisi :
UPTD
Puskesmas Tgl. Mulai Berlaku :
Karanganyar Halaman : 1- 3.

JOKO YUWONO, SKM


19630417 198409 1 001

1. Pengertian Pengelolaan dana Bendahara Kapitasi JKN adalah Staff


/ Petugas Puskesmas yang ditunjuk dengan SK Bupati
dalam rangka menjalankan aktifitas keuangan berupa
belanja, penerimaan, dan pelaporan keuangan Dana
Kapitasi JKN sesuai aturan yang berlaku
2. Tujuan Sebagai panduan untuk menjalankan pengelolaan
keuangan dana kapitasi JKN Puskesmas
3. Kebijakan SK Bupati tentang penunjukan bendahara JKN di
Puskesmas
4. Referensi a. Perpres No 32 tahun 2014
b. Permenkes No.21 tahun 2015
c. Surat Edaran Mendagri No. 900/2280/SJ Panduan
pembukuan anggaran dana Kapitasi JKN
5. Alat dan 1. Alat :
a. Laptop
b. Printer
c. Bolpoint
2. Bahan:
a. Kertas
b. Tinta

6. Langkah- Langkah Bagan Alur


a. Bendahara menerima Dana
Transfer Masuk Kapitasi JKN Terima Dana
Setiap Bulan sebelum tanggal
15 bulan bersangkutan.
b. Bendahara Kapitasi JKN Menyesuiakan
bersama koordinator JKN Perencanaan Kegiatan
merencanakan Belanja pada
bulan tersebut dengan melihat
pada Anggaran Kas Bulan Mencairkan
bersangkutan dana ke bank
c. Bendahara Kapitasi JKN
bersama Kepala Puskesmas
(Bisa diganti dengan dengan Menyetor pajak dan
surat kuasa jika berhalangan) menditrbusikan
Mengambil uang di Bank dana
sesuai dengan dana belanja di
anggaran kas bulan tersebut Menginput SPM dan Membuat
d. Bendahara Kapitasi JKN Laporan Pertanggungjawaban
membelanjakan dan 4/3
melaksanakan pemungutan Membuat Laporan Keuangan atas
pajak kepada rekanan, realisasi dana, SPTJ,LRA, BKU
pembelenjaan disesuaikan sisa saldo kas bank maupun kas
dengan rincian belanja pada tunai, Laporan Keuangan kepada
anggaran kas bulan tersebut Dinas Kesehatan
e. Bendahara Kapitasi JKN
membuat laporan pertanggung
jawaban atas belanja yang
Prosedur Kerja Badan Layanan Umum Daerah
July 11, 2018 by syncore / 0

Prosedur kerja BLUD harus diatur dalam suatu standar operasional. Baik standar operasional
yang disahkan oleh pemimpin BLUD dalam bentuk dokumen Standar Oprasional Prosdur
(SOP) maupun dalam bentuk regulasi yang disahkan oleh Kepala Daerah. Tujuan disusunnya
prosedur kerja BLUD untuk mengatur dan membatasi aktivitas teknis dalam kegiatan
operasonal BLUD supaya tidak melenceng dari tugas dan fungsi utama BLUD, yaitu untuk
peningkatan pelayanan publik. Selain itu, prosedur kerja BLUD yang disusun harus sejalan
dengan konsep dasar perbedaan BLUD dengan SKPD atau UPTD lain, yaitu prosedur kerja
BLUD harus mencerminkan fleksibilitas pengelolaan keuangan BLUD.

Sebelum mengerucut ke prosedur kerja BLUD, terlebih dahulu akan dibahas mengenai
regulasi apa saja yang harus dibuat setelah menjadi BLUD. Karena dari regulasi setelah
menjadi BLUD ini akan diterjemahkan secara detail dalam prosedur kerja BLUD sebagai
pedoman pelaksanaan teknis dalam kegiatan operasional BLUD. Berdasarkan ringkasan dari
Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 beberapa regulasi yang harus dibuat setelah menjadi
BLUD antara lain adalah :

 Penatausahaan Keuangan BLUD dari dana yang bersumber dari BLUD (disahkan oleh
pemimpin BLUD)
 Pengangkatan Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran BLUD (disahkan oleh
pemimpin BLUD)
 Penetapan Standar Pelayanan Minimal (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Kebijakan Akuntansi BLUD (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengangkatan Pejabat Pengelola BLUD (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan Remunerasi (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan pegawai Non PNS BLUD (disahkan oleh Kepala Daerah atau dilimpahkan
ke pemimpin BLUD)
 Pengaturan Dewan Pengawas (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan pengadaan barang dan jasa (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan tarif layanan BLUD (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan penggunaan surplus (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan pelaksanaan utang dan piutang (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan investasi (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan kerjasama (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pengaturan penghapusan asset tidak tetap (disahkan oleh Kepala Daerah)
 Pemgaturan penerimaan hibah (disahkan oleh Kepala Daerah)

Setelah semua regulasi diatas terbentuk, langkah selanjutnya adalah menerjemahkan secara
detail kedalam standar operasional prosedur (SOP) kerja BLUD. Prosedur kerja BLUD yang
dibuat detail dalam bentuk SOP hanya perlu disahkan oleh pemimpin BLUD. Hal ini
dikarenakan SOP Kerja BLUD hanya akan diberlakukan di masing-masing unit BLUD.

5/3
 

Referensi

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007

6/3

Anda mungkin juga menyukai