Anda di halaman 1dari 24

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS POLANHARJO
Jalan Raya Karanglo, Polanharjo Kode Pos 57474
Telepon (0272) 551822
KLATEN

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS POLANHARJO


DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

NOMOR 440.2.1 / 051 TAHUN 2022

TENTANG

PEDOMAN MUTU PADA PUSKESMAS POLANHARJO

KEPALA PUSKESMAS POLANHARJO


DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN,

Menimbang : a. bahwa puskesmas merupakan garda terdepan dalam


melaksanakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan di wilayah kerjanya;
b. bahwa agar upaya kesehatan sebagaimana dimaksud pada
huruf a , perlu adanya pedoman dalam melaksanakan
tugas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Puskesmas tentang Pedoman Mutu;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah kabupaten dalam Provinsi
Jawa Tengah;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
5. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja;
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan;
8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan
Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Klaten sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 7 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Klaten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klaten;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 14 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 3 Tahun 2022
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Bupati Klaten Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Kedudukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Klaten;
18. Peraturan Bupati Klaten Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten
Nomor 14 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Publik Di Kabupaten Klaten;
19. Peraturan Bupati Klaten Nomor 28 Tahun 2019 tentang
Pembentukan Kedudukan Susunan Organisasi Tugas Dan
Fungsi Serta Tata Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten;
20. Peraturan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 7246 Tahun 2022
Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Pusat Kesehatan
Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Polanharjo tentang Pedoman
Mutu Pada Puskesmas Polanharjo sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I dan Lampiran II Keputusan ini.
KEDUA : Pedoman Mutu sebagaimana tercantum dalam diktum
KESATU Keputusan ini digunakan sebagai acuan bagi Kepala
Puskesmas, penanggungjawab dan pelaksana kegiatan dalam
melaksanakan upaya kesehatan pada Puskesmas.
KETIGA : Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya
Keputusan ini dibebankan pada anggaran BLUD Puskesmas
Polanharjo.
KEEMPAT : Keputusan ini milai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Klaten
pada tanggal 31 Desember 2022

KEPALA PUSKESMAS POLANHARJO


DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN,

AMBAR RETNONINGSIH
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN PUSKEMAS POLANHARJO
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN
NOMOR 440.2.1 / 051 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN MUTU PADA PUSKESMAS
POLANHARJO

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Secara geografis Puskesmas Polanharjo terletak di daerah
pedesaan (koordinat -7.764678775168069, 110.69787525886221).
Puskesmas Polanharjo termasuk dalam Wilayah Kecamatan
Polanharjo dengan luas wilayah kerja 2.409.130 hektar, yang
meliputi 18 Desa. Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas
Polanharjo adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Kabupaten Boyolali
- Sebelah Selatan : Kecamatan Karanganom
- Sebelah Timur : Kecamatan Delanggu
- Sebelah Barat : Kecamatan Tulung
Adapun situasi geografis di wilayah kerja Puskesmas Polanharjo
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 1

Jumlah penduduk di Wilayah kerja Puskesmas Polanharjo pada


Tahun 2022 adalah 43.702 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki
20.536 dan perempuan 21.608 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk
mencapai 55,12 /km2. Secara rinci gambaran penduduk di wilayah
kerja Puskesmas adalah sebagai berikut.

NO NAMA DESA LUAS JUMLAH KEPADATAN JUMLAH


DAERAH RUMAH PENDUDUK PENDUDUK
(Km2) TANGGA /Km2
1. Karanglo 1,15 488 18,19 2.092
2. Polan 0,84 409 16,06 1.349
3. Ponggok 0,77 440 27,91 2.149
4. Nganjat 0,75 276 13,52 1.014
5. Wangen 1,27 658 14,52 1.844
6. Janti 1,46 649 18,27 2.667
7. Sidowayah 2,28 697 13,08 2.983
8. Kebonharjo 0,70 426 22,1 1.547
9. Keprabon 1,00 744 28,91 2.891
10. Kranggan 1,01 795 33,84 3.418
11. Turus 1,19 488 17,64 2.100
12. Jimus 0,90 326 13,83 1.245
13. Ngaran 1,69 483 10,51 1.777
14. Borongan 1,41 538 14,89 2.100
15. Kahuman 2,07 611 11,88 2.461
16. Kapungan 1,53 625 16,90 2.586
17. Glagahwangi 2,04 780 16,61 3.389
18. Sidoharjo 1,78 873 21,70 3.863

Sumber : Data Primer Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten


Dari tabel diatas luas wilayah Kecamatan Polanharjo adalah
23,84 km2, Desa Sidowayah merupakan desa yang paling luas yaitu
2,28 km2 dan Desa Kebonharjo merupakan desa yang paling sempit.
Dengan semakin luasnya wilayah secara ekonomi lebih
menguntungkan karena mempunyai potensi ekonomi untuk
dikembangkan, dari segi kesehatan semakin luas wilayah maka
pengawasan terhadap kesehatan juga semakin lebih besar sehingga
diperlukan pantauan kesehatan yang lebih besar pula.
Dalam pelaksanaan upaya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Polanharjo membutuhkan tenaga kerja sebagai berikut :
b. Visi Organisasi
Pembangunan Kesehatan Puskesmas Polanharjo perlu dilakukan
secara bersama-sama baik dengan lintas program maupun lintas
sektor untuk mewujudkan Visi Puskesmas Polanharjo yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Polanharjo Sehat dan Mandiri”.
c. Misi Organisasi
Untuk mewujudkan visi Puskesmas Polanharjo tersebut maka
terdapat misi yang mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan
yang diemban oleh seluruh jajaran organisasi Puskesmas Polanharjo
yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran pembangunan kesehatan Kecamatan Polanharjo
Kabupaten Klaten, yaitu:
1. Membina peran serta masyarakat di bidang kesehatan
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Menyelenggarakan manajemen puskesmas yang efektif dan efisien
4. Menggalang kerjasama lintas sektor yang harmonis
d. Struktur Organisasi
Gambar Struktur Organisasi Puskesmas Polanharjo sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini
e. Motto Organisasi
MUJARAP : Mutu, Unggul, Jujur, Akurat, Responsif, Aman dan
Profesional
f. Tata Nilai Organisasi
JIHAD : Jujur, Ikhlas, Harmonis, Aman dan Disiplin
2. Kebijakan Mutu :
Kepala Puskesmas dan seluruh karyawan Puskesmas Polanharjo
berkomitmen dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat akan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan
melalui proses pelayanan. Kebijakan tentang perbaikan mutu dan
keselamatan pasien diatur lebih lanjut oleh Kepala Puskesmas yang
dituangkan dalam bentuk Keputusan.
3. Proses Pelayanan
Secara garis besar pelayanan pada Puskesmas Polanharjo terdiri dari
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perseorangan.
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Puskesmas
Polanharjo terdiri dari :
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan:
1) Pelayanan Promosi Kesehatan;
2) Pelayanan Kesehatan Limgkungan;
3) Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM;
4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM;
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan
6) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan:
1) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja;
2) Pelayanan Kesehatan Sekolah;
3) Pelayanan Kesehatan Lansia;
4) Pelayanan Kesehatan Jiwa;
5) Pelayanan Kesehatan Kerja;
6) Pelayanan Kesehatan Olahraga;
7) Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer.
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan.
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan pada Puskesmas
Polanharjo terdiri dari :
1) Pelayanan pemeriksaan umum;
2) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
3) Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKP;
4) Pelayanan gizi yang bersifat UKP;
5) Pelayanan kefarmasian;
6) Pelayanan laboratorium;
7) Pelayanan fisioterapi; dan
8) Pelayanan gawat darurat.

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Mutu pada Puskesamas Polanharjo ini
disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi puskesmas, yang
meliputi: Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP),
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang berorientasi
pada upaya promotif dan preventif, Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP), Laboratorium dan Kefarmasian, Program Prioritas
Nasional (PPN), Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP). Dalam
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perseorangan selalu memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan
menerapkan manajemen risiko.

C. TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun digunakan sebagai acuan bagi Kepala
Puskesmas, penanggungjawab dan pelaksana kegiatan dalam
melaksanakan upaya kesehatan pada puskesmas.

D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu
ini terdiri dari :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 Tentang Pusat
Keshatan Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik, Labkes, UTD, TPMD dan TPMDG.
Sedangkan yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun pedoman
mutu ini adalah standar akreditasi puskesmas.

E. ISTILAH DAN DEFINISI


Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Pelanggan adalah seseorang yang menggunakan sebuah produk atau
layanan secara berulang.
2. Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang yang diperoleh oleh
seorang pelanggan setelah membandingkan antara harapan dan
kenyataan setelah menggunakan produk atau layanan tertentu.
3. Pasien adalah seorang yang menderita sakit tertentu.
4. Koreksi adalah adalah upaya perbaikan terhadap sesuatu masalah atau
persoalan yang salah berdasarkan standar tertentu.
5. Tindakan korektif adalah perbuatan untuk memperbaiki terhadap
sesuatu masalah atau persoalan yang salah berdasarkan standar
tertentu.
6. Tindakan preventif adalah perbuatan untuk mencegah atau
mengantisipasi terhadap sesuatu masalah atau persoalan yang salah
berdasarkan standar tertentu.
7. Pedoman Mutu adalah pedoman pelaksanaan yang mengatur secara
rinci pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu.
8. Dokumen adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang berkaitan
dengan suatu kegiatan tertentu.
9. Rekaman adalah kumpulan bukti catatan tertulis yang lebih rinci yang
berkaitan dengan suatu kegiatan tertentu.
10. Efektifitas pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan
yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan
menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya.
11. Efisien Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai
dari segi besarnya sumber / biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan
yang dijalankan.
12. Proses adalah serangkaian kegiatan berurutan atau tidak dalam
menciptakan produk atau pemberian layanan.
13. Sasaran Mutu adalah sekumpulan standar atau batasan nilai yang
nenjadi standar yang harus dicapai dalam suatu proses pembuatan
produk atau pemberian layanan.
14. Perencanaan Mutu adalah seluruh kegiatan dalam proses penyusunan
rencana terhadap perbaikan mutu.
15. Kebijakan Mutu adalah aturan yang ditetapkan oleh kepala puskesmas
yang dituangkan dalam bentuk keputusan yang memuat tentang
langkah-langkah strategis terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen
Mutu.
16. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dan
bahan untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi.
17. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya produksi.
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Polanharjo menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan Standar Akreditasi
Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), yang
meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan
sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi
terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi
terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan
evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.

B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu
disusun berdasarkan Peraturan Kepala Dinas Kesehatan Nomor 7246
Tahun 2022 Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Pusat Kesehatan
Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, yang meliputi :
1. Dokumen level 1 berisi tentang Kebijakan;
2. Dokumen level 2 berisi tentang Pedoman/Manual;
3. Dokumen level 3 berisi tentang Standar Operasioanl Prosedur; dan
4. Dokumen level 4 rekaman rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pedoman Pengendalian Dokumen akan diatur lebih lanjut oleh Kepala
Puskesmas yang dituangkan dalam bentuk Keputusan.

C. PENGENDALIAN REKAM IMPLEMENTASI


Pedoman Pengendalian Rekam Implementasi akan diatur lebih lanjut oleh
Kepala Dinas Kesehatan yang dituangkan dalam Peraturan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Klaten Nomor 7246 Tahun 2022 tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Klaten.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. KOMITMEN MANAJEMEN
Kepala Puskesmas Polanharjo, penanggung jawab manajemen mutu,
penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat, penanggung jawab
Upaya Kesehatan Perseorangan, dan seluruh karyawan Puskesmas
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada
pada pedoman mutu ini.

B. FOKUS PADA SASARAN PASIEN


Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas Polanharjo dilakukan
dengan berfokus pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari
identifikasi kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan
Perseorangan, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta
tindak lanjut pelayanan.

C. KEBIJAKAN MUTU
Seluruh karyawan Puskesmas Polanharjo berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada pelanggan,
memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan
yang berkelanjutan. Kebijakan mutu diatur lebih lanjut oleh Kepala
Puskesmas yang dituangkan dalam bentuk Keputusan yang meliputi
kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan Upaya
Kesehatan Masyarakat.

D. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN


SASARAN KINERJA/ MUTU
Sasaran Mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar
pelayanan minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis,
indikator penyelenggaraan upaya Puskesmas. Perencanaan disusun
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan
kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang
ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi
program program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP;
2. Sasaran keselamatan pasien diterapkan dalam upaya keselamatan
pasien
3. Program manajemen resiko berkelanjutan digunakan untuk melakukan
identifikasi, analisa dan penatalaksanaan resiko untuk mengurangi
cedera dan mengurangi resiko lain terhadap keselamatan pasien, staf
dan sasran pelayanan
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga;
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien.;
6. Program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dilaksanakan
untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan
pelayanan kesehatan;
7. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan
pasien.

E. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG


Tanggung jawab dan Wewenang Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab mutu, Penanggung jawab UKM, Penanggung jawab UKP, dan
seluruh karyawan dalam peningkatan mutu diatur dalam Peraturan
Bupati Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pembentukan Kedudukan
Susunan Organisasi Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Pusat Kesehatan
Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten dan Keputusan
Kepala Puskesmas.

F. PENANGGUNG JAWAB MUTU


Kepala puskesmas menunjuk seorang Penanggung Jawab Mutu yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
puskesmas. Tugas Penanggung Jawab Mutu adalah sebagai berikut :
1. Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan,
dan dipelihara;
2. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu
dan kinerja pelayanan; dan
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan sasaran/pasien.

G. KOMUNIKASI INTERNAL
Komunikasi Internal dilakukan dengan cara workshop (mini
lokakarya), pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain yang
tepat untuk melakukan komunikasi.
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

A. UMUM
Puskesmas Polanharjo memiliki kebijakan untuk melaksanakan
peninjauan terhadap Sistem Manajemen Mutu Organisasi melalui Rapat
Tinjauan Manajemen (RTM) yang dilaksanakan minimal 2 (dua) kali
dalam 1 (satu) tahun. Rapat Tinjauan Manajemen dihadiri oleh Kepala
Puskesmas, penanggung jawab mutu, para penanggung jawab pelayanan
dan pelaksana pelayanan. Tujuan dilaksanakannya Rapat Tinjauan
Mutu ini adalah untuk menjamin kelangsungan efektifitas dan kelayakan
sistem manajemen mutu, persyaratan layanan, kebijakan mutu dan
sasaran mutu pada Puskesmas.

B. MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN


Masukan tinjauan manajemen pada Puskesmas Polanharjo meliputi :
1. Hasil audit internal;
2. Umpan balik pelanggan;
3. Kinerja pelayanan baik kinerja hasil maupun kinerja proses;
4. Pencapaian sasaran mutu;
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan;
6. Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu;
7. Perubahan terhadap Kebijakan mutu; dan
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/
sistem pelayanan.

C. LUARAN TINJAUAN
Hasil dari Rapat Tinjauan Manajemen pada Puskesmas Polanharjo
adalah berupa keputusan yang berhubungan dengan peningkatan
efektivitas sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait
dengan persyaratan pelanggan dan identitas perubahan-perubahan,
termasuk penyediaan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanankan tindak lanjut perbaikan.
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. PENYEDIAAN SUMBER DAYA


Kepala Puskesmas Polanharjo menyediakan sumberdaya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas. Penyediaan
sumber daya sebagaimana tersebut di atas meliputi :
1) Sumber Daya Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat terdiri
dari :
a) Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan
Keperawatan:
b) Pelaksana Pelayanan Promosi Kesehatan;
c) Pelaksan Pelayanan Kesehatan Limgkungan;
d) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM;
e) Pelaksana Pelayanan Gizi yang bersifat UKM;
f) Pelaksana Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan
g) Pelaksana Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
h) Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan:
i) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja;
j) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Sekolah;
k) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Lansia;
l) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Jiwa;
m) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Kerja;
n) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Olahraga;
o) Pelaksana Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer.
2) Sumber Daya Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan terdiri
dari:
a) Penanggung jawab Pelayanan Upaya Kesehatan Perseorangan
b) Pelaksana Pelayanan pemeriksaan umum;
c) Pelaksana Pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
d) Pelaksana Pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKP;
e) Pelaksana Pelayanan gizi yang bersifat UKP;
f) Pelaksana Pelayanan kefarmasian;
g) Pelaksana Pelayanan laboratorium;
h) Pelaksana Pelayanan fisioterapi; dan
i) Pelaksana Pelayanan gawat darurat.

B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


Penyediaan dan Peningkatan sumber daya manusia, proses
rekrutmen, proses kredensial, proses pelatihan dan peningkatan
kompetensi diatur lebih lanjut oleh Bupati Klaten

C. INFRASTRUKTUR
Puskesmas Polanharjo menyediakan dan memelihara infrastruktur
yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan terhadap
pelayanan yang diberikan. Infrastruktur yang dimaksud berupa:
1. Gedung, bangunan dan ruangan, yang terdiri dari :
1) Gedung puskesmas induk;
2) Ruang rawat inap; dan
3) Bangunan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL)
2. Peralatan penunjang (baik perangkat keras dan perangkat lunak), yang
terdiri dari :
1) Peralatan Medis dan Peralatan Non Medis
a. Peralatan Medis
Termometer, Timbangan, Ukuran Tinggi, Alat Pengukur,
Tensimeter, Sterilisator, Minor Surgial Set, Diagnostik Set,
Stetoscope, Head Lamp, Waskom, Timbangan Badan, Timbangan
Bayi, Anaromische, Chirurgical Pinset, Arteriklem, Instrument,
Gunting Bengkok, Gunting Lurus, Examination/Lampu Halogen,
Tabung, Korentang, Nierbekhen, Suction Pump, Spatel Lidah,
Standar Infus, USG, Pinset Anatomi, Dental Unit, Dental Hand,
Infra Red, Boor Gigi, Contra Angel, Kaca Mulut, Cryer, Ligh Curing
Unit,Plastik Instrument, Semen Stoper, Exkavator, Tang Ektrasi,
Compresor Gigi, Scaller, Matrix, Bein, Speculum, Instrumen Tray,
Uterin Zone, Pathologikal, Gynecological, Scale For New, Baby
Incubator, Dopler, Oxygen Regulator, Dopler, Uterine Dressing,
ENT Treatment, Patologie, Trial Lens, Ice Cup Import, Spirometer,
Nebulizer, Anuscope, Short Wave, Therapeutical, ECG 3 Channel,
Reflex Hammer, Ice Compress Cup, Measuring Rods, Anuscope,
Lodin Cup, Emergency Kit, Manual, Patient Strecher, Timer, Ukur
Tinggi Badan, Caliper, Incubator, Thermometer, Fotometer,
Glucosa Analyzer, Hematology, Corong, Flour Photometer,
Centrifuge, Hb. Meter, Binoculer, Alat Pengolah Air, Colony
Counter, Automatic Pipet, Pipet Tetes, Micro Hematocrite, UV
Sterilizer, Mortars & Pastle, Laboratory / Blender Obat, Rotator
Shaker / Tes Darah, Gelas Ukur, Pinset Bengkok, Rak Tabung,
Total Body, Air Polution Tester;
b. Peralatan Non Medis
Spatula / Pengaduk Semen, Mesin Absen, Mesin Foto Copy,
Brandkas, Papan, White Board, Mesin Absensi (Mesin Antrian
Pasien), CCTV, LCD, Focusing (Layar LCD Proyektor), Papan Nama,
A.C Split, Televisi, Amplifier, Loudspeaker, Megaphone / Toa
Sirine, Mic Conference, Tustel / Kamera Digital, Lambang Garuda,
Gambar, Tiang Bendera, Dispenser, Handy Cam, Microphone /
Wirel, Uninterruptible, Mesin Handpress / Mesin Perekat Kertas,
Mesin Cacah Sempel, Kipas Angin, Cold Storage, Sound System,
Hub;
2) Meubelair
Lemari Kayu, Westergren / Rak Besi, Wheel Chair / Kursi Roda, Rak
Besi, Rak Kayu, Filling Cabinet, Kardex Kayu, Mobile File, Lemari
Sorok, Lemari Kaca, Display (etalase), Meja Kerja Kayu, Kursi Besi /
Metal, Kursi Kayu, Sice (Meja Kursi Tamu), Meja Rapat, Tempat
Tidur, Meja Panjang, Meja Periksa, Meja ½ Biro, Kasur/Spring Bed,
Kursi Fiber, Kursi Rapat, Kursi Putar, Bangku Tunggu, Kursi Lipat,
Meja Komputer, Sofa, Mesin Penghisap, Lemari Es, Kaca Hias;
3) Kendaraan
Sepeda Motor, Bemo, Mobil Ambulance, Mobil Unit;
4) Komputer dan sejenisnya
PC Unit, Laptop, Printer, Scanner; dan
5) Media promkes.
3. Fasilitas umum lainnya, yang terdiri dari :
1) Toilet umum;
2) Tempat parkir; dan
3) Mushola.

D. LINGKUNGAN KERJA
Penanggung jawab bangunan, prasarana dan peralatan kesehatan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian persyaratan pelayanan. Dalam
mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai upaya antara lain :
1. Upaya keamanan, yaitu melaksanakan kegiatan inventarisasi aspek
security dan potensi kerawanan;
2. Upaya kebersihan dan penghijauan, yaitu dengan melaksanakan
kegiatan Jumat bersih, penanaman bunga dan penataan taman
puskesmas dan menjaga kebersihan dan kerapian masing-masing
ruangan; dan
3. Upaya penghematan, yaitu dengan melaksanakan pemantauan
terhadap sumber atau jalur perpipaan dan sistem instalasi listrik
maupun telepon.
Kebijakan tentang upaya pemeliharaan lingkungan kerja Puskesmas
diatur lebih lanjut oleh Kepala Puskesmas Polanharjo yang dituangkan
dalam Keputusan.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) :


Upaya Kesehatan masyarakay (UKM) pada Puskesmas Polanharjo meliputi
:
1. Perencanaan UKM, akses dan pengukuran Kinerja.
Perencanaan Pelayanan UKM disusun secara terpadu dengan
melibatkan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan analisis
kebutuhan masyarakat, data hasil penilaian kinerja Puskesmas serta
hasil pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengansasaran
3. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen risiko dan keselamatan
4. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM :
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif

B. UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN :


1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis :
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis,
dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien :
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
f. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses,kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisis data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventif
BAB VII
PENUTUP

Manual mutu ini disusun berdasarkan Pedoman Penyusunan Dokumen


Akreditasi dan Kebijakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten tentang
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan Puskesmas dalam rangka
memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan baik Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) maupun Kebijakan
manajemen di Puskesmas.
Dengan disusunnya Pedoman Mutu ini diharapkan dapat menjadi acuan
bagi Puskesmas Polanharjo dalam melakukan upaya-upaya peningkatan mutu
pelayanan di Puskesmas

KEPALA PUSKESMAS POLANHARJO


DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN,

AMBAR RETNONINGSIH
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN PUSKEMAS POLANHARJO
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN
NOMOR 440.2.1 / 051 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN MUTU PADA PUSKESMAS POLANHARJO
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS POLANHARJO
KEPALA PUSKESMAS
dr. Ambar Retnoningsih

KEPALA TATA USAHA


Siti Marfuah, SE `

Umum dan Kepegawaian Data dan Informasi Keuangan


Siti Marfuah, SE Sri Rahayu, A.Md. R.Mik. Aryani Khoirun Nisa, A.Md.Kl
Atikah Nurul Wafiah, SKM

PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP PENANGGUNG JARINGAN PENANGGUNG JAWAB BANGUNAN PENANGGUNG JAWAB
ESENSIAL DAN KEPERAWATAN PENGEMBANGAN KEFARMASIAN DAN PELAYANAN PUSKESMAS PRASARANA DAN PERALATAN MUTU
Indrawati Marzuqoh, S.Tr.Keb. Erna Sulistyowati, S.Gz. LABORATORIUM DAN JEJARING PUSKESMAS Alvian Yuneko Legowo, A.Md.Kl. Ahmad Umaruddin, A.Md.
Perkesmas Pelayanan Kesehatan Reproduksi dr. M. Arif Noor Khoiri Sulistyowati, S.Tr.Keb.
Unik Indrati, A.Md.Keb. Remaja Kefarmasian Puskesmas Pembantu
Pelayanan KIA dan KB Maryani, A.d.Keb. Fika Radisti, S.Farm., Apt. Kartini, A.Md.Keb.
Harini, S.Si.T Pelayanan Kesehatan Lansia Laboratorium Puskesling
Pelayanan Promosi Kesehatan Heru Widyaningsih, A.Md.Keb. Eliana Nindya P.D., A.Md.Ak. Setyawati, A.Md.Kep.
Alvian Yuneko Legowo, A.Md.Kl. Pelayanan Kesehatan Jiwa Pelayanan Pemeriksaan Umum Bidan Desa
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Yayuk Sri Lestari, A.Md.Keb. dr. Resita Oktiana Rahmawati Indrawati Marzuqoh, S.Tr.Keb.
Atikah Nurul Wafiah, SKM Pelayanan Kesehatan Olahraga Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 18 Bidan Desa
Hetti Ria Ageru, A.Md.Kl Ati Puji Astuti, A.Md.Keb. Ahmad Umaruddin, A.Md. Jejaring Fasilitas Pelayanan
Program Gizi Pelayanan Kesehatan Tradisional Pelayanan KIA dan KB Kesehatan
Erna Sulistyowati, S.Gz. Apriliani Dyah Prastiwi, A.Md. Harini, S.Si.T Sulistyowati, S.Tr.Keb.
Program P2 Pelayanan Kesehatan Kerja Penanggung Jawab Imunisasi
Aryani Khoirun Nisa, A.Md.Kl Hetti Ria Ageru, A.Md.Kl Kartini, A.Md.Keb.
Pelayanan Gizi
Erna Sulistyowati, S.Gz.
Pelayanan Fisitioterapi
Aprilia Dyah Prastiwi, A.Md.
Rekam Medik
Sri Rahayu, A.Md. R.Mik.

Anda mungkin juga menyukai