3
EP a. : SASARAN GERMAS DAN KAK KEGÎATAN GERMAS
REPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS LHOK
BENGKUANG
NOMOR 19 TAHUN 2022
TENTANG
SASARAN GERMAS
KELIMA
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
No. Dokutnen
51/SOP/1V/B/2022
No.Rcvisi
Tanggnl Terbit:
10 Januari
2022
Halamnn
SOP
UPTD
Puskesmas
Lhok Rihadi, SKM
Bengkuang rap.19780i212000121001
I Definisi Pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan
memberikan masukan/ bimbingan kepada
masyarakat/sasaran program IJFTD Puskesmas Lhok
Bengkuang guna ikut menabantu kelancaran program-
program Puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan memberikan fasilitas pemberdayaan
masyarakat dan sasaran program dalarn kegiatan di
UPTD Puskesmas Lhok Bengkuang mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi
program.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Lhok Bengkuang
Nomor 10 Tahun
2022 Tentang Fasilitasi Kegiatan Pembangunan Berwawasan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
4. Referensi I. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Pedoman dan Pelaksanaan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014
6.Bagan
Alir Kepala Puskesmas, penanggungjawab UKM,
dan/atau pelaksana program menginformasikan
hasil kegiatan kesehatan melalui
pertemuanpertemuan kader atau pertemuan tingkat
kelurahan
1
Melakukan pengukuran TB, BB,
IMT, lingkar perut di langkah
3
Pengukuran tekanan darah di
1. Jadwal Posbindu
perlu
2. Kejelasan pengumuman pelaksanaan Posbindu di masyarakat
diperhatikan
C.imt •ï•erkmt a. Pengelola
b. Kader
Dokutncn 69 SOP/UKM/PKM/JB(2022
SOP Revisi
: 01
Tel
Terbit 17 JANVARI 2022
Halamnn
UPTD NAMA:
PUSKESMAS NIP,
Lhok
Bengkuang
Tanya Jawab
7. - Bina suasana
- Kemitraan
8. Buku Kegiatan
D
o
k
u
m
e
n
t
e
r
k
a
it
9.
Rekaman Historis Perubahan
Pelaksanaan senam
Pendinginan
Dokumentasi
2. Tujuan
keluar
3, Kel)iJnknn Keputusan Bupati (JVCI) Puskesmas Lhok Bengkuang
Nomor 15
Tahun 2022 Tanggal 10 Januari 2022 Tentang Jenis-jenis
Pelayanan.
4,
Referennj
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Upaya
Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan
Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga Dan
Keterampilan
GERMAS
A. PENDHULUAN
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( Germas ) merupakan pola
hidup masyarakat yang makin modern menajdi salah satu dasar
germas yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Penyakit penularan penyakit seperti Diare,
Tuberkoluso hingga deman berdarah dahulu menjadi kasus
kesehatan yang banyak ditemui, kini telah terjadi perubahan yang
ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti
diabetes, kanker dan jantung coroner. Mengatasi masalah
kesehatan masih menjadi sebuah tantangan di Indonesia, kini
setidakrya ada triple burden setidaknya ada triple burden atau
tiga atau tiga masalah kesehatan penting terkait pembera masalah
kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi,
bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan
kembali jenis penyakit yang seharusnya telah biasa dia
seharusnya telah biasa dia atasi
B. LATAR BELAKANG
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( Germas ) adalah sebuah
gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup
sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat
yang kurang sehat. Aksi Germas ini juga diikuti dengan
memasyarakatkan Perilaku dan dukungan untuk program
infrastuktur untuk program infrastuktur dengab berbasis
masyarak dengab berbasis masyarakat. Setidaknya terdapat 7
langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Hidup sehat.
Ketujuh Langkah merupakan bagian penting dari pembiasaan
Indonesia.
C. TUJUAN
a. Untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat
untuk hidup arakat untuk hidup sehat
b. Untuk meningkatkan produktivitas Untuk meningkatkan
produktivitas masyarakat masyarakat
c. Mengurangi beban biaya kesehatan
E. SASARAN
Sasaran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah , Toko
Masyarakat, Kader, kelompok Pemuda , PKK, Siswa dan unsur
Masyarakat Masyarakat Lain.
A. Pendahuluan
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan karunia Tuhan,
Oleh karena itu perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi
kesehatan sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
tersebut. Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar
dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Promosi kesehatan
mencakup pendidikan kesehatan yang penekanannya pada perubahan atau
perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan.
Perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat telah mengakibatkan
terjadinya transisi epidemiologi dimana masalah kesehatan utama mulai
bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Kondisi
ini terjadi karena perilaku masyarakat yang cendrung tidak sehat seperti
merokok, kurang konsumsi sayur dan buah, pola makan yang tidak sehat,
kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol,
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah suatu tindakan yang
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
B. Latar Belakang
Sesuai dengan instruksi Persiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun
2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) menetapkan
bahwa untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dapat
dilakukan melalui peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup
sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan
pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan dan
peningkatan edukasi hidup sehat.
Tujuan diadakannya program GERMAS adalah untuk
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan daan
perilaku masyarakat yang kurang sehat. Gaya hidup sehat akan memberi
banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga
peningkatan produktivitas seseorang.
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai GERMAS tentang
aktivitas fisik dapat digambarkan melalui tingginya prevalensi aktivitas
fisik kurang.
F. Sasaran
Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lhok Bengkuang
A. Pendahuluan
Pembangunan Kesehatan Nasional merupakan strategi yang
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dalam mencapai Kesehatan Untuk
Semua (Kesuma). Dalam strategi tersebut, teknologi tepat guna
merupakan unsur penting dalam upaya pelayanan kesehatan. Upaya
pengobatan tradisional merupakan bagian integral pembangunan
B. Latar Belakang
Perkembangan penggunaan Obat tradisional dalam mengatasi
masalah kesehatan saat ini terbukti dengan hasil riset kesehatan dasar
tahun 2010. Persentase penduduk Indonesia yang pernah mengkonsumsi
jamu atau Obat tradisinal sebanyak 59, 12%. Dari persentase tersebut
yang menggunakan jahe 50,36%, kencur 48,77%, temulawak 39,65%,
meniran 13,39% mengkudu atau pace 11,73%. Kondisi ini
memperlihatkan kecendrungan penduduk Indonesia memanfaatkan Obat
tradisional sebagai salah satu pilihan dalam memelihara kesehatan
sebagaimana diperoleh hasil bahwa 95,60% penduduk Indonesia
merasakan manfaatnya. Disisi lain minat masyarakat terhadap gaya hidup
kembali ke alam juga semakin meningkat. Oleh karena itu perlu adanya
pembinaan Toga di masyarakat dengan memperhatikan kaidah-kaidah
aman, bermanfaat dan dapat
F. Sasaran
Warga masyarakat yang memiliki 5-10 jenis tanaman obat keluarga.
1 Pembinaan
Toga
H. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan
Kegiatan ini di evaluasi oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas setiap selesai kegiatan.
PROGRAM DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR
A. Pendahuluan
Pertumbuhan penduduk, peningkatan rerata umur harapan hidup
penduduk dunia, dan sebagian penurunan umur harapan hidup kelompok
usia tertentu dan jenis kelamin tertentu, menyebabkan terjadinya
pergeseran penyebab kematian dari kasus penyakit menular, maternal,
neonatal, serta masalah gizi ke penyakit tidak menular. Pada tahun 2010
terjadi kematian 52,8 juta jiwa di dunia, sebanyak 65,3% di sebabkan PPM
dengan penyebab utama penyakit jantung iskemik, stroke, penyakit paru
obstruksi kronis (PPOK), infeksi saluran pernafasan bawah dan kanker
paru. Kematian akibat PPM terus meningkat selama tiga dekade, pada
tahun 1990 jumlah kematian di dunia akibat PPM kurang dari 8 juta jiwa,
di tahun 2010 mencapai 34,5 juta jiwa. Peningkatan terbanyak disebabkan
kasus jantung iskemik dan stroke yaitu 17% di tahun 1990 meningkat
sampai 28 % dari total kematian ditahun 2010. Gabungan penyakit
menular, maternal, neonatal dan masalah nutrisi menjadi penyebab 24,9%
(13,1juta) kematian dunia di tahun 2010, menurun 18% dari tahun 1990.
Penyakit tidak menular, juga dikenal sebagai penyakit kronis dengan
durasi yang panjang dan progres penyembuhan yang umumnya Iambat.
B. Latar Belakang
Untuk mengurangi dampak FR PPM pada Individu dan
masyarakat dilakukan dengan pendekatan komprehensif yang
mengharuskan keterkaitan semua sektor termasuk kesehatan,
pembiayaan, pendidikan, pertanian, perencanaan, termasuk dukungan
dari luar negeri dan penguatan system kesehatan nasional. Upaya efektif
dan efisien dibutuhkan sehingga dampak FR PPM dapat diatasi. Upaya
tersebut mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
dan atau paliatif.
2. Tujuan Khusus
F. Sasaran
Sasaran pelaksnaan deteksi dini faktor resiko pada usia 15-59 Tahun.
A. Pendahuluan
Secara umum Puskesmas dapat diartikan scbagai satu satuan organisasi
yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan untuk
melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan di wilayah kerja/Kecamatan.
Ada tiga fungsi yang dijalankan Puskcsmas yaitu;
B. Latar Belakang
Salah satu fungsi Puskesmas adalah sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Dalam menjalankan fungsi tersebut, Puskesmas berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan serta ikut menetapkan, menyeienggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
2. Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.
F. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat ini adalah
masyarakat, tokoh pemuda masyarakat, lintas sektor, kader kesehatan,
siswa/murid, dan kelompok masyarakat.
1. SK Kepala Puskesmas
2. Rencana, kerangka acuan dan SOP pemberdayaan
masyarakat, SOP pelaksanaan SMD (Survey Mawas
Diri)
3. Dokumentasi pelaksanaan (notulen, daftar hadir).
Evaluasi dilakukan Oleh Kepala Puskesmas bersama
penanggungjawab UKM, dan/atau pelaksana program
setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
A, Pendahuluan
Secara umum Puskesmas dapat diartikan sebagai satu satuan
organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian Oleh Dinas Kesehatan
untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja/Kecamatan. Ada tiga fungsi Yang dijalankan Puskesmas yaitu;
1. Menggernkkan pembangunnn berwnwasan kesehatan,
2. Memberdayakan masyaraknt dan keluarga,
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskestnas Jaboi adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Selatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Lhok Bengkuang. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di
wilayah kerja, perlu dilakukan fasilitasi pembangunan yang berwawasan
kesehatan.
B. Latar Belakang
Salah satu fungsi Puskesmas adalah sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat. Dalam menjalankan fungsi tersebut, Puskesmas berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
F. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat
ini adalah masyarakat, tokoh/pemula masyarakat, lintas sektor, kader
kesehatan, siswa/remaja, dan kelompok masyarakat.