Anda di halaman 1dari 31

Kriteria 2.5.

3
EP a. : SASARAN GERMAS DAN KAK KEGÎATAN GERMAS

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH


SELATAN
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS LHOK
BENGKUANG

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


PEMERINTAH KABUPATEN
ACEH SELATAN
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA
BERENCANA
UPTD PUSKESMAS LHOK BENGKUANG
JL T. Cut Ali, No. 221, Lhok Bengkuang, Lhok Bengkuang, Kec. Tapak Tuan,
Kabupaten Aceh Selatan, Aceh 23711,

REPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS LHOK
BENGKUANG
NOMOR 19 TAHUN 2022
TENTANG
SASARAN GERMAS

KEPALA UPTD PUSKESMAS LHOK BENGKUANG


Menimbang a, bahwa Puskesmas ad alah pusat penggerak pernbangunan
berawasan kesehatan dan pemberdayaan msayarakat;
b. bahwa agar penyelenggaraan kesehatan kegiatan gerakan
masyarakat hidup sehat di wilayah kerja UPTD puskesmas
lhok bengkuang berjalan dengan efektif ,efesien, tepat
sasaran dan menyentuh semua sector masyarakat maka
perlu ketepatan sasaran germas c, bahwa masyarakat perlu
difasilitasi dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk
memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat
dengan menerapkan langkah-langkah nyata, menarnpung
berbagai masukan, menyediakan sarana dan prasarana yang
baik;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada
huruf a, b dan c perlu ditetapkan Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas tentang Sasaran Germas.
1. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor IO Tahun
Mengingat
1965 TentangPembentukan Kabupaten Aceh Selatan.
Dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 7
Drt Tahun 1956, Tentang Pembentukan
Daerah Otonomi Kabupaten Di Propinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor
2758;
2. Undang-Undang Nornor 11 Tahun 2006
Tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran
Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4633);

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaga
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaga Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
4, Intruksi Presiden Nornor 1 Tahun 2017 Tentang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
5, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71
Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
Pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 1400);
5.Peraturan ...
6.Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
7. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
65 Tahun 2013 Tentang Pedoman
Pelaksanaan dan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat;
8. Keputusan Kabupaten Aceh
Selatan Nomor
440/624/2018 tentang
Penetapan Kategoti
Puskesmas Kawasan
Perkotaan, Kawasan
Perdesaan, Kawasan
Terpencil dan sangat
Terpencil di Kabupaten
Aceh Selatan;
9. Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan dan Keluarga
Berencana Kabupaten Aceh
Selatan Nomor 95 Tahun
2020 Tentang Perubahan
atas Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana
Kabupaten Aceh Selatan

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


Nomor 167 Tahun 2ûi7
Tentang Peneiapan Target
indika[or dan Definisi
Operasional Standar
Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten
Aceh Selatan Tahun 2018-
2020.

Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS JABOT TENTANG


SASARAN GERMAS.
KESATU Menetapkan bahwa Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab upaya Puskesmas dan
pelaksana kegiatan wajib menetapkan
Sasaran Germas di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Lhok Bengkuang
KEDUA Sasaran Germas meliputi •

1. Melakukan Aktifitas Fisik


2. Makan Buah dan sayur
3. Tidak Merokok
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman
Beralkohol
5. Melakukan Cek Kesehatan
Berkala
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
7. Menggunakan Jamban
Dalam Melaksanakan Tugasnya
KEEMPAT Forum Gerakan
MEMUTUSKAN

Masyarakat Hidup Sehat


Puskesmas Lhok Bengkuang Perlu
Keterlibatan Dari Seluruh Lintas
Sectoral diwilayah Kerja UPTD
Puskesmas Lhok Bengkuang

KELIMA

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


KELIMA Keputusan ini bcrlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan nlcnn dindakan perbflikan atau
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetnpkan di Lhok Bengkuang

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
No. Dokutnen
51/SOP/1V/B/2022
No.Rcvisi

Tanggnl Terbit:
10 Januari
2022
Halamnn
SOP
UPTD
Puskesmas
Lhok Rihadi, SKM
Bengkuang rap.19780i212000121001
I Definisi Pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan
memberikan masukan/ bimbingan kepada
masyarakat/sasaran program IJFTD Puskesmas Lhok
Bengkuang guna ikut menabantu kelancaran program-
program Puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan memberikan fasilitas pemberdayaan
masyarakat dan sasaran program dalarn kegiatan di
UPTD Puskesmas Lhok Bengkuang mulai dari
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi
program.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Lhok Bengkuang
Nomor 10 Tahun
2022 Tentang Fasilitasi Kegiatan Pembangunan Berwawasan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
4. Referensi I. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Pedoman dan Pelaksanaan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


tentang
Sistem Informasi Kesehatan
5. Prosedur Kepala Puskesmas, penanggung jawab URM,
dan/atau pelaksana program menginformasikan hasil
kegiatan kesehatan melalui pertemuan-pertemuan
kader atau pertemuan tingkat kelurahan
2, Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKM, dan/atau
pelaksana program mengharapkan partisipasi dari
kader. tokoh masyarakat, dan masyarakat dalam
bidang kesehatan, seperti menghadiri Posyandu balita,
Posyandu remaja, Posyandu lansia, melakukan PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk), menjaga
lingkungan bersih dan sehat, melakukan penyuluhan
tentang kesehatan.

6.Bagan
Alir Kepala Puskesmas, penanggungjawab UKM,
dan/atau pelaksana program menginformasikan
hasil kegiatan kesehatan melalui
pertemuanpertemuan kader atau pertemuan tingkat
kelurahan

Kepala Puskesmas, penanggung jawab


UKM, dan/atau pelaksana program
mengharapkan partisipasi dari kader, tokoh
masyarakat, dan masyarakat dalam bidang
kesehatan

7. Dokumen 1. Lintas program


Terkait 2. Lintas sektor
8.Unit
Rujukan lintas program dan lintas sektor
Terkait
Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mu1ai
Diberlakukan

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


POSBINDU PTM
Noe 90/SOP/PPN/PKM/JB
Dokumen 2022
No. Revisi 01
SOP Tauggal
Terbit
I I Januari 2024
Halaman ½
UPTD Puskesmas NAMA :
Lhok Bengkuang NIP:
i. Pengertian Peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi din
dan pemantauan faktor risiko utama Yang dilaksanakan secar
terpadu, rutin dan periodik.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan Posbindu
3. Kebijakan SK Kepala IJHPD Puskesmas Lhok Bengkuang Nomor 22
Tahun 2022 tentang
Posbindu Penyakit Tidak Menular.
4. Reterensl Buku pmtar kader penyelenggaraan Posblndu PI'M Kementerlan
Kesehatan RI tahun 2013.
5. Alat dan Buku register Posbindu
RÄhnn
Posbindu set
6. Prosedur / a. Melapor ke geuchik setempat dan melampirkan jadwal
Langkah posbindu.
langkah
b. Melaksaksakan kegiatan 5 langkah.
c. Registrasi pencatatan kebuku pencacatan di langkah 1
Melakukan wawancara dilangkah 2
e. ivieiakuKan pengukuran ID, DD, im L , ILILBKar perui d
LangKan O f, Pengukuran tekanan darah di langkah 4
g. Konseling, edukasi, dan tindak lanjut di langkah 5

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


7. Bagan Alir

Registrasi pencatatan kebuku

1
Melakukan pengukuran TB, BB,
IMT, lingkar perut di langkah
3
Pengukuran tekanan darah di

1. Jadwal Posbindu
perlu
2. Kejelasan pengumuman pelaksanaan Posbindu di masyarakat
diperhatikan
C.imt •ï•erkmt a. Pengelola
b. Kader

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


10. Dokumen laporan Posbindu
Terkait

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


GERMAS

Dokutncn 69 SOP/UKM/PKM/JB(2022
SOP Revisi
: 01
Tel
Terbit 17 JANVARI 2022
Halamnn
UPTD NAMA:
PUSKESMAS NIP,
Lhok
Bengkuang

1 Pen Geralcan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah suatu tindakan


. gert sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama sama oleh
ian seluruh komponen bangsa agar masyarakat sadar, mau dan mampu
untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
2 Tuju Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk kegiatan Germas
an
.
3Keb SK Kepala Puskesmas Nomor 19 tahun 2022 tanggal 10 Januari 2022
. ijak
an
4Ref Permenkes No. 39 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Program Indonesia
, eren Sehat melalui Pendekatan Keluarga
si
5Lan 1. Persiapan alat dan bahan a, Leaflet
.gka b. Poster
h—
lang 2. Pelaksanaan
kah a. Mengucap Salam
b. Menjelaskan maksud dan tujuan
c. Penyampaian materi
d. Melaksanakan diskusi dan tanya jawab
e. Membuat rencana tindak lanjut
f. Mendokumentasikan kegiatan

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


6.
Bag
an Menguca Diskusi
alir p salam

Tanya Jawab

7. - Bina suasana
- Kemitraan
8. Buku Kegiatan
D
o
k
u
m
e
n
t
e
r
k
a
it
9.
Rekaman Historis Perubahan

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


EDUKASI AKTIFITAS FISIK

No. Dokumen : 70/SOP/UK


M/PKM/JB
12 022
No.Revisi : 00
sop Tnnggul Terbit
17
Januari
UPTD
Puskesmas Rihadi, SKM
Lhok rup.19780121200012100i
Bengkuang
I . Definisi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah
suatu tindakan sistematis dan terencana yang
dilakukan secara sama oleh seluruh
komponen bangsa agar masyarakat sadar, mau dan
mampu untuk berprilaku hidup bersih dan sehat
Aktifitas Fisik setiap gerakan tubuh yang dihasilkan
oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran
energi.
2.Tujuan
Sebagai acuan memberikan fasilitas pemberdayaan
masyarakat tentang aktifitas fisik dalam kegiatan di
UTTD Puskesmas Jaboi mulai dari pelaksanaan edukasi
aktifitas fisik,
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 19 tahun 2022 tanggal 10
Januari 2022
4. Referensi I. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Pedoman dan Pelaksanaan Pembinaan
Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Kesehatan
2, Peraturan Pemerintah RI Nomor 46 Tahun 2014 tentang
Sistem Informasi Kesehatan

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


5. Prosedur I. Persiapan alat dan bahan
a. Video
b. Perlengkapan Sound System
2. Pelaksanaan
Mengucap Salam b,
Menjelaskan maksud dan tujuan
C. Pelaksanaan Senarn
d. Melaksanakan pendinginan
Mendokumentasikan kegiatan
6. Bagan Alir Persiapan alat

Pelaksanaan senam

Pendinginan

Dokumentasi

7. Dokumen 1. Lintas program


Terkait 2. Lintas sektor
8. Unit
Terkait
Rujukan lintas program dan lintas sektor
9. Rekaman Histori Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tg1.Mu1ai
Diberlakukan

Dipindai dengan CamScanner

Dipindai dengan CamScanner


top" kc%j$if$tn pernbinøan TOGA yøng Oda nwjr
mcnynrnk$it dapat tncrneJjhara dan

2. Tujuan
keluar
3, Kel)iJnknn Keputusan Bupati (JVCI) Puskesmas Lhok Bengkuang
Nomor 15
Tahun 2022 Tanggal 10 Januari 2022 Tentang Jenis-jenis
Pelayanan.
4,
Referennj
Pemerintah Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Upaya
Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan
Mandiri Pemanfaatan Taman Obat Keluarga Dan
Keterampilan

Dipindai dengan CamScanner


5. Prosedur/ 1. a. Protokol Kesehatan mencuci tangan pakai sabun
Langkah dengan air mengalir b, Petugas wajib menggunakan
Langkah masker
c. Petugas tctap menjaga jarak distancing
2, Petugas menyiapkan blangko pernbinaan toga
3. Petugas mengunjungi kantor, sekolah dan masyarakat
yang memiliki
4. Petugas melakukan wawancara tentang
• Jenis yang ada dan manfaatnya.
• Cara pembuatan manja diramuan Obat.
• Cara membudidayakan toga yang ada.
• Kendala yang dihadapi.
5. Petugas memberikan penyuluhan dan memberikan
saran perbaikan.
6, Petugas melakukan pencatatan hasil kegiatan
pernbinaan dan membuat laporan kegiatan.

Dipindai dengan CamScanner


9. Rekaman Historis Perubahan
No Tgl- Mulai
Yang Dirubah Isi perubahan Diberlakukan

No- Dokumen 78/SOP/UKMmQ,4/JB/2022 18 Januari


l.
2022
2- No. Revisi 18 Januari
01
2022
3. Bagan Alir 18 Januari
2022
KERANGKA ACUAN

GERMAS
A. PENDHULUAN
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( Germas ) merupakan pola
hidup masyarakat yang makin modern menajdi salah satu dasar
germas yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Penyakit penularan penyakit seperti Diare,
Tuberkoluso hingga deman berdarah dahulu menjadi kasus
kesehatan yang banyak ditemui, kini telah terjadi perubahan yang
ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti
diabetes, kanker dan jantung coroner. Mengatasi masalah
kesehatan masih menjadi sebuah tantangan di Indonesia, kini
setidakrya ada triple burden setidaknya ada triple burden atau
tiga atau tiga masalah kesehatan penting terkait pembera masalah
kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi,
bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan kemunculan
kembali jenis penyakit yang seharusnya telah biasa dia
seharusnya telah biasa dia atasi

B. LATAR BELAKANG
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( Germas ) adalah sebuah
gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup
sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat
yang kurang sehat. Aksi Germas ini juga diikuti dengan
memasyarakatkan Perilaku dan dukungan untuk program
infrastuktur untuk program infrastuktur dengab berbasis
masyarak dengab berbasis masyarakat. Setidaknya terdapat 7
langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Hidup sehat.
Ketujuh Langkah merupakan bagian penting dari pembiasaan

Dipindai dengan CamScanner


pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai
masalah kesehatan yang beresiko oleh masyarakat

Indonesia.

Berikut ini ? langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan


menjalani pola hidup yang lebih sehat :

1. Melakukan Aktifitas Fisik


2. Makan Buah dan sayur
3. Țidak Merokok
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
5. Melakukan Cek Kesehatan Berkala
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
7. Menggunakan Jamban

C. TUJUAN
a. Untuk meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat
untuk hidup arakat untuk hidup sehat
b. Untuk meningkatkan produktivitas Untuk meningkatkan
produktivitas masyarakat masyarakat
c. Mengurangi beban biaya kesehatan

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

N KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


O
1 Pembinaan Gerakan -Penyuluhan tentang
Masyarakat Hidup Sehat GERMAS
-Edukasi Aktifitas Fisik
-Pembinaan Tentang
TOGA dimasyarakat -
Pemeriksaan kesehatan
secara berkala
dimasyarakat.

E. SASARAN
Sasaran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah , Toko
Masyarakat, Kader, kelompok Pemuda , PKK, Siswa dan unsur
Masyarakat Masyarakat Lain.

Dipindai dengan CamScanner


F. JADWAL KEGIATAN.

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN GERMAS


TAHUN2022

G. EVALUASI PENCATATAN, PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN.
Evaluasİ terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap
selesai pelaksanaan dengan pelaporan pelaksanaan kegiatan
tersebut.

H. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Penanggung program harus membuat laporan kegiatan paling
lambat I bulan setelah pelaksanaan kegiatan dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas dan evaluasi akhir kegiatan paling
lambat 1 bulan setelah keseluruh kegiatan selesai dilakukan.

Dipindai dengan CamScanner


(KAR) EDUKASI GERMAS TENTANG
AKTIVITAS FISIK

A. Pendahuluan
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan merupakan karunia Tuhan,
Oleh karena itu perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Promosi
kesehatan sangat efektif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
tersebut. Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar
dapat memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Promosi kesehatan
mencakup pendidikan kesehatan yang penekanannya pada perubahan atau
perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan.
Perubahan perilaku dan gaya hidup masyarakat telah mengakibatkan
terjadinya transisi epidemiologi dimana masalah kesehatan utama mulai
bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Kondisi
ini terjadi karena perilaku masyarakat yang cendrung tidak sehat seperti
merokok, kurang konsumsi sayur dan buah, pola makan yang tidak sehat,
kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol,
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat adalah suatu tindakan yang
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh
seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

B. Latar Belakang
Sesuai dengan instruksi Persiden Republik Indonesia Nomor 1 tahun
2017 Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) menetapkan
bahwa untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dapat
dilakukan melalui peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup
sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan
pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan dan
peningkatan edukasi hidup sehat.
Tujuan diadakannya program GERMAS adalah untuk
memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan daan
perilaku masyarakat yang kurang sehat. Gaya hidup sehat akan memberi
banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga
peningkatan produktivitas seseorang.
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai GERMAS tentang
aktivitas fisik dapat digambarkan melalui tingginya prevalensi aktivitas
fisik kurang.

C. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus

Dipindai dengan CamScanner


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
l. Peninjauan umum
Mewujudkan masyarakat yang sehat, bugar melalui pembudayaan fisik,
latihan fisik serta olahraga yang baik, benar dan teratur
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan aktivitas fisik
b. Meningkatkan ketahanan fisik, kesehatan dan kebugaran masyarakat

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Persiapan
2. Pelaksanaan kegiatan
3. Pencatatan dan pelaporan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Melakukan persiapan
2. Memberi salam
3. Melakukan perkenalan
4. Menjelaskan tujuan kegiatan
5. Melakukan kegiatan senam bersama dengan masyarakat

F. Sasaran
Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Lhok Bengkuang

G. Jadwal Pelaksanaan Regiatan


Kegiatan dilaksankan pada •
Tahun 2022
No Kegiatan
Jan Feb Mar April Mei Jun Jul Agts Sep Okt Nov Des
1 Edukasi
Germas
tentang
Aktivitas
Fisik
(KAK)
PEMBINAAN TOGA

A. Pendahuluan
Pembangunan Kesehatan Nasional merupakan strategi yang
ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dalam mencapai Kesehatan Untuk
Semua (Kesuma). Dalam strategi tersebut, teknologi tepat guna
merupakan unsur penting dalam upaya pelayanan kesehatan. Upaya
pengobatan tradisional merupakan bagian integral pembangunan

Dipindai dengan CamScanner


kesehatan masyarakat yang didalamnya terdapat wujud peran serta
masyarakat, merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk
menunjang pembangunan kesehatan dalam rangka peningkatan dan
pemerataan pelayanan Kesehatan Masyarakat, bahan-bahan Obat
tradisional yang tumbuh di bumi persada kita ini menjadi penting untuk
dikembangkan, dimana saat ini pemerintah sedang mengalami kendala
dalam produk Obatobatan modern karena bahan baku Obat 99% masih
import. Utuk itulah Obat tradisional di kemudian hari diharapkan menjadi
alternatif dalam pemanfaatannya.

B. Latar Belakang
Perkembangan penggunaan Obat tradisional dalam mengatasi
masalah kesehatan saat ini terbukti dengan hasil riset kesehatan dasar
tahun 2010. Persentase penduduk Indonesia yang pernah mengkonsumsi
jamu atau Obat tradisinal sebanyak 59, 12%. Dari persentase tersebut
yang menggunakan jahe 50,36%, kencur 48,77%, temulawak 39,65%,
meniran 13,39% mengkudu atau pace 11,73%. Kondisi ini
memperlihatkan kecendrungan penduduk Indonesia memanfaatkan Obat
tradisional sebagai salah satu pilihan dalam memelihara kesehatan
sebagaimana diperoleh hasil bahwa 95,60% penduduk Indonesia
merasakan manfaatnya. Disisi lain minat masyarakat terhadap gaya hidup
kembali ke alam juga semakin meningkat. Oleh karena itu perlu adanya
pembinaan Toga di masyarakat dengan memperhatikan kaidah-kaidah
aman, bermanfaat dan dapat

C. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pemanfaatan tanaman obat keluarga sehingga masyarakat mampu
meningkatkan dert\iat kesehatan secara sederhana.
2. liljuan Khusus
Agar masyarakat mengetahui jenis-jenis tanaman obat keluarga
dan mampu memanfaatkan secara benar mulai dari syarat bahan
ramuan tanaman obat, petunjuk umum, ukuran, takaran dan cara
meramu tanaman obat.

D. Regiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Melakukan pendataan Toga
2. Kunjungan ke lokasi kelompok Taman Obat Keluarga

Dipindai dengan CamScanner


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
E. Cara Melaksanakan Kegiatan
Pendataan toga ke rumah warga dilaksanakan oleh kader kesehatan
kemudian data yang diperoleh dikumpulkan oleh petugas promkes untuk
di kompilasi.

F. Sasaran
Warga masyarakat yang memiliki 5-10 jenis tanaman obat keluarga.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan dilaksankan pada :
No Kegiatan Tahun 2022
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

1 Pembinaan
Toga
H. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan
Kegiatan ini di evaluasi oleh penanggung jawab program dan dilaporkan
kepada Kepala Puskesmas setiap selesai kegiatan.
PROGRAM DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO
PENYAKIT TIDAK MENULAR

A. Pendahuluan
Pertumbuhan penduduk, peningkatan rerata umur harapan hidup
penduduk dunia, dan sebagian penurunan umur harapan hidup kelompok
usia tertentu dan jenis kelamin tertentu, menyebabkan terjadinya
pergeseran penyebab kematian dari kasus penyakit menular, maternal,
neonatal, serta masalah gizi ke penyakit tidak menular. Pada tahun 2010
terjadi kematian 52,8 juta jiwa di dunia, sebanyak 65,3% di sebabkan PPM
dengan penyebab utama penyakit jantung iskemik, stroke, penyakit paru
obstruksi kronis (PPOK), infeksi saluran pernafasan bawah dan kanker
paru. Kematian akibat PPM terus meningkat selama tiga dekade, pada
tahun 1990 jumlah kematian di dunia akibat PPM kurang dari 8 juta jiwa,
di tahun 2010 mencapai 34,5 juta jiwa. Peningkatan terbanyak disebabkan
kasus jantung iskemik dan stroke yaitu 17% di tahun 1990 meningkat
sampai 28 % dari total kematian ditahun 2010. Gabungan penyakit
menular, maternal, neonatal dan masalah nutrisi menjadi penyebab 24,9%
(13,1juta) kematian dunia di tahun 2010, menurun 18% dari tahun 1990.
Penyakit tidak menular, juga dikenal sebagai penyakit kronis dengan
durasi yang panjang dan progres penyembuhan yang umumnya Iambat.

Dipindai dengan CamScanner


Semua kelompok usia dan semua wilayah di dunia berisiko terkena PPM.
Sebanyak 80% kasus penyebab kematian PPM berada di negara
berpenghasilan menengah dan rendah. Adanya peningkatan pesat kasus prM,
diprediksi akan menghambat upaya penanggulangan kemiskinan di negara-
negara berpenghasiian rendah dan menengah, karena memaksa pemerintah
memprioritaskan biaya pelayanan kesehatan untuk penderita prM. Beban
yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular antara Iain meningkatnya
kematian prematur dan disabilitas, yang akan berpengaruh terhadap
produktivitas dan kependudukan serta berperan pada berperan pada
pertumbuhan ekonomi negara.
Berdasarkan penelitian World Economic Forum (WEF) disebutkan
bahwa, kerugian ekonomi secara global akibat lima penyakit tidak menular,
yaitu kanker, diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit kronis dan
gangguan kejiwaan mencapai $47 triliun pada dua puluh tahun mendatang,
apabila tidak ada langkah pencegahan yang dilakukan. Kerugian tersebut,
setara
dengan 4% GDP tahunan selama dua tahun kedepan. Sebagai perbandingan
gambaran terata pertumbuhan GDP Indonesia pertahun (2004-2012) hanya
5,62 % (World Bank 2013).

Untuk mengatnsi masalah besar PTM di dunia WHO mengalokasikan 5


% dari total budget, sedangknn dukungan dari organisasi pembangunan
kesehatan resmi dunia hanya 0,9 persen (MGGs & NCD 2010). Sehingga
aliansi para pemerhati PTM dunia menyataknnpenyakit tidak menular
sebagai The next Health Tsunami" bagi negara berkembang (NCD

B. Latar Belakang
Untuk mengurangi dampak FR PPM pada Individu dan
masyarakat dilakukan dengan pendekatan komprehensif yang
mengharuskan keterkaitan semua sektor termasuk kesehatan,
pembiayaan, pendidikan, pertanian, perencanaan, termasuk dukungan
dari luar negeri dan penguatan system kesehatan nasional. Upaya efektif
dan efisien dibutuhkan sehingga dampak FR PPM dapat diatasi. Upaya
tersebut mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
dan atau paliatif.

Dipindai dengan CamScanner


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
Upaya tersebut diharapkan dapat dilakukan secara proporsional
untuk upaya promotif dan preventif difokuskan pada pengendalian faktor
risiko melalui deteksi dini faktor resiko PPM diikuti dengan tindak lanjut
dini bila didapatkan kondisi PTM Yang memerlukan tatalaksana lebih
lanjut. Pada kondisi PTM yang memerlukan upaya kuratif, rehabilitative
dan paliatif diperlukan sistem kesehatan yang siap baik sarana, prasarana
maupun tenaga kesehatan.

Ketidaktahuan dan ketidakpedulian masyarakat terhadap PPM,


menjadi permasalahan yang utama dengan mengakibatkan keterlambatan
dalam penanganan sehingga komplikasi dan kematian teljadi lebih dini.
Permasalahan tersebut dapat dikurangi bila masyarakat berprilaku hidup
sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat melalui upaya pelayanan
kesehatan yang berbasis promotif dan preventif. Oleh karena itu agar upaya
tersebut dapat bedalan secara optimal diperlukan partisipasi masyarakat
sehingga dikembangkanlah suatu model pengendalian PPM yang berbasis
masyarakat dikenal dengan nama Posbindu PI'M.

Dipindai dengan CamScanner


Posbindu merupakan peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi
dini, monitoring dan tindak Ianjut faktor risiko secara mandiri dan
berkesinambungan. Kegiatan ini dikembangkan sebagai bentuk
kewaspadnnn dini mnsyaraknt dalam pengendalian faktor risiko PTM
karena pada umumnya faktor risiko PPM tidak bergejala dan seringkali
masyarakat datang ke fasilitas pelayanan kesehatan dalam keadaan
komplikasi. Melalui kegiatan ini diharapkan jangka waktu kedepan
masyarakat sadar akan pentingnya deteksi dini PTM sehingga:
1. Pendanaan disesuaikan di masyarakat dengan menggunakan dana
desa/swadaya masyarakat.
2. Kesadaran dan pola perilaku masyarakat akan berubah, menyadari
pentingnya deteksi dini PI'M dalam memelihara kesehatan.

C. Tujuan Umum Dan Khusus


1. Tujuan Umum
Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular

2. Tujuan Khusus

Tujuan pelaksanaan Program Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak


Menular antara Iain:
1) Meningkatkan cakupan dan terjaringnya masyarakat yang memiliki
faktor resiko penyakit tidak menular
2) Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat mengenai
penyakit tidak menular
3) Melakukan rujukan jika dibutuhkan

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


1. Kegiatan Pokok :
Melakukan Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular
2. Rincian Kegiatan :
1) Melakasanakan kegiatan 5 langkah 2)
Edukasi tentang penyakit tidak menular
3) Tindak lanjut jika dibutuhkan rujukan
E. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Melapor ke Geucik setempat dan melampirkan jadwal posbindu

Dipindai dengan CamScanner


2. Pemberitahuan kepada masyarakat melalui pengeras suara dimesjid
3. Melaksanakan kegiatan 5 langkah
4. Registrasi peserta dengan mencatat nomor identitas peserta dan data
lainnya sesuai format yang sudah disiapkan
5. Melakukan wawancara dilangkah 2
6. Pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar perut dilangkah 3
7. Pengukuran tekanan darah dilangkah 4
8. Konseling, edukasi dan tindak lanjut dilangkah 5
9. Dilakukan pandu yrM bagi masyarakat yang dirujuk.

F. Sasaran
Sasaran pelaksnaan deteksi dini faktor resiko pada usia 15-59 Tahun.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan segera setelah kegiatan
berlangsung.

I. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dilakukan setiap selesai melaksanakan kegiatan.
Pelaporan dilakukan setiap bulan sekali tanggal 1 sampai 5. Laporan
berupa laporan aplikasi.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN

Dipindai dengan CamScanner


FASILITASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. Pendahuluan
Secara umum Puskesmas dapat diartikan scbagai satu satuan organisasi
yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan untuk
melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan di wilayah kerja/Kecamatan.
Ada tiga fungsi yang dijalankan Puskcsmas yaitu;

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,


2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga,
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskesmas Jaboi adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana Kota Sabang yang ber[anggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Jaboi. Dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja, perlu dilakukan fasilitasi
pembangunan yang berwawasan kesehatan.

B. Latar Belakang
Salah satu fungsi Puskesmas adalah sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
Dalam menjalankan fungsi tersebut, Puskesmas berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan serta ikut menetapkan, menyeienggarakan dan memantau pelaksanaan
program kesehatan.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan umum kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja.

Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
2. Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


KesiAtan vx»kok pembenl«xaatl maşamkat adalah dengan pembinaan
langsung kr tttaşvamkat. dengatl rittCİan kegiatan antam lain :

Dipindai dengan CamScanner


I şııııry Diri (SAİD)
2. IXx»and11 Bahta
3. IN»-andu Lansia
4. IXxbindu
5. Iklatihan Kader
6. MMD
7. Mustrnbatwles
8. Pmmosi Kesehatan

B. Cam Melnksannknn KegiRtnn


I , Cara melaksanakan kegiatan pembenm•aan masyamkat adalah : dengan
melakukatl sureey langsung pada rumah tanua dengan pengİsİan kuesioner
SMD yang dilakukan oleh kader.
2. Melakukan pemantauan status gizi pada bAVi dan bahta yang datang ke
ıxxş-andu
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan seperti melakukan pemeriksaan fişik,
menimbang BB, mengukur Tekanan Damh, dan sceenİng penyakİt tidak
menular dengan melakukan cek kadar cholesteml, Asam Umt dan DM pada
lansia yang berkunjung ke Posyandu.
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan seperti melakukan pemeriksaan fisik,
menimbang BB, mengukur Tekanan Darah, dan screening penyakit tidak
menular dengan melakukan cek kadar cholesteml, Asam Urat dan Gula
Darah pada sasaran Posbindu.
5. Membuat pelatihan pengembangan kader di Aula kantor Geuchik dengan
sasama semua kader kesehatan

F. Sasaran
Sasaran dalam kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat ini adalah
masyarakat, tokoh pemuda masyarakat, lintas sektor, kader kesehatan,
siswa/murid, dan kelompok masyarakat.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan
Desember 2022 sesuai dengan RPK (Rencana Pelaksanaan
Kegiatan) Puskesmas Lhok bengkuang.

Dipindai dengan CamScanner


H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Setiap kegiatan yang temantum dalam RPK dievaluasi
Oleh Kepala Puskesmas dan penanggungjawab UKM, apakah
kegiatan terlaksana sesuai jadwal RPK atau terjadi
pergeseran jadwal.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pelaporan kegiatan dilakukan oleh Kepala Puskesmas,
Kepala Sub. Bag. Tata Usaha, penanggung jawab UKM,
dan/atau pelaksana pmgram. Dokumentasi yang diperlukan
dalam kegiatan ini adalah:

1. SK Kepala Puskesmas
2. Rencana, kerangka acuan dan SOP pemberdayaan
masyarakat, SOP pelaksanaan SMD (Survey Mawas
Diri)
3. Dokumentasi pelaksanaan (notulen, daftar hadir).
Evaluasi dilakukan Oleh Kepala Puskesmas bersama
penanggungjawab UKM, dan/atau pelaksana program
setelah kegiatan selesai dilaksanakan.

Dipindai dengan CamScanner


RERANGKA ACUAN KEGIATAN FASILITASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A, Pendahuluan
Secara umum Puskesmas dapat diartikan sebagai satu satuan
organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian Oleh Dinas Kesehatan
untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan di wilayah
kerja/Kecamatan. Ada tiga fungsi Yang dijalankan Puskesmas yaitu;
1. Menggernkkan pembangunnn berwnwasan kesehatan,
2. Memberdayakan masyaraknt dan keluarga,
3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Puskestnas Jaboi adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Selatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Lhok Bengkuang. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di
wilayah kerja, perlu dilakukan fasilitasi pembangunan yang berwawasan
kesehatan.

B. Latar Belakang
Salah satu fungsi Puskesmas adalah sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat. Dalam menjalankan fungsi tersebut, Puskesmas berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.

C. TuJuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan umum kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
2, Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatnn

Dipindai dengan CamScanner


Kegiatan pokok pemberdayaan masyarakat adalah dengan pembinaan
langsung ke masyarakat, dengan rincian kegiatan antara Iain :
G. Jadwal Polaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada bulan januari sampai dengan 1 Desember sesuai
dengan RPI': (Rencana Pelnknnnnnn Kegiatan) Puskesmas Lhok Bengkuang,

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Setiap kegiatan yang tercantum dalam RPK dievaluasi oleh Kepala
Puskesmas dan penanggung jawab UKM, apakah kegiatan terlaksana sesuai
jadwal RPK atau terjadi pergeseran jadwal.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pelaporan kegiatan dilakukan oleh Kepala Puskesmas, Kepala Sub.
Bag. Tata Usaha, penanggung jawab UKM, dan/atau pelaksana program.
Dokumentasi yang diperlukan dalam kegiatan ini adalah:
1. SK Kepala Puskesmas
2. Rencana, kerangka acuan dan SOP pemberdayaan masyarakat, SOP
pelaksanaan SMD (Survey Mawas Diri)
3. Dokumentasi pelaksanaan (notulen, daftar hadir). Evaluasi dilakukan oleh
Kepala Puskesmas bersama penanggung jawab UKM, dan/atau pelaksana
program setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
I . Survey Mawas Diri (SMD)
2. Posyandu Balita

Dipindai dengan CamScanner


3. Posyandu Lansia
4. Posbindll
5. Pelatihan Kader
6. MMD
7. Musrenbangdes
8. Promosi Kesehatan

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


I. Cara melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah : dengan
melakukan survey langsung pada rumah tangga dengan pengisian
kuesioner SMD yang dilakukan oleh kader.
2. Melakukan pemantauan status gizi pada bayi dan balita yang datang ke
posyandu
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan seperti melakukan pemerikgaan
fisik, menimbang BB, mengukur Tekanan Darah, dan sceening penyakit
tidak menular dengan melakukan cek kadar cholesteml, Asam Urat dan
DM pada lansia yang berkunjung ke Posyandu.
4. Melakukan pemeriksaan kegehatan seperti melakukan pemeriksaan
fisik, menimbang BB, mengukur Tekanan Darah, dan sceening penyakit
tidak menular dengan melakukan cek kadar cholesterol, Asam Urat dan
Gula Darah pada sasaran Posbindu.
5. Membuat pelatihan penyegaran kader di Aula kantor Geuchik dengan
sasaran semua kader kesehatan

F. Sasaran
Sasaran program dalam kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat
ini adalah masyarakat, tokoh/pemula masyarakat, lintas sektor, kader
kesehatan, siswa/remaja, dan kelompok masyarakat.

Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai