PENDAHULUAN
aktivitas yang dilakukan. Dalam hal ini pemerintah daerah harus dapat mengelola
Artinya, dana yang dibutuhkan oleh unit kerja semestinya tersedia dalam jumlah
yang cukup tepat pada waktunya. Untuk itu diperlukan suatu sistem manajemen
dan pengendalian kas daerah yang baik.Manajemen kas sangat penting dalam
perbendaharaan, mulai dari perencanaan sampai pada pelaporan tentang aliran kas
daerah. Agar secara optimal dapat mendukung pelaksanaan pelayanan publik oleh
transparan dan akuntabel. Hal ini bermakna bahwa strategi pemerintah daerah
untuk memaksimalkan hasil dari uang yang dimilikinya merupakan esensi utama
dari manajemen kas. Pemerintah daerah kemudian membentuk suatu unit kerja
1
2
pusat dan daerah, pemerintah saat ini telah mengalokasikan dana perimbangan
desentralisasi pemerintahan.
daerah adalah pendapatan daerah dan pembiayaan. Pendapatan daerah terdiri dari
pemerintah pusat-daerah terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya
Alam (DBHP dan SDA), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus
(DAK). Dana pembiayaan daerah berasal dari Sisa Lebih Anggaran daerah
(SiLPA), pinjaman daerah, dana cadangan daerah dan privatisasi kekayaan daerah
yang dipisahkan.
utama pemberian dana perimbangan dalam kerangka otonomi daerah adalah untuk
dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) (block grants) diserahkan
daerah dapat merasakan hasil dari sumber daya alam yang dimilikinya.
Mekanisme bagi hasil Sumber Daya Alam (SDA) dan pajak bertujuan untuk
Indonesia terkenal sebagai daerah yang kaya akan SDA tetapi persebarannya tidak
khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. Di
sesuai dengan prioritas nasional, misalnya DAK untuk bantuan keluarga miskin.
Dalam jangka panjang dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan yang
4
urusan daerah akan dialihkan menjadi DAK (Pasal 107 UU No. 33 tahun 2004).
perubahan fungsi yaitu dari fungsi yang menekankan pada Public Financial
sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakekatnya adalah Chief
jawa atas pengelolaan aset dan kewajiban negara secara nasional, sedangkan para
menteri dan pimpinan lembaga negara adalah Chief Operational Officier (COO)
Bendahara Umum Negara dan menteri teknis sebagai Pengguna Anggaran. Selain
itu, pembagian kewenangan ini akan memberikan fleksibilitas bagi menteri teknis
5
ditetapkan.
adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari PA untuk
Pengeluaran.
APBN dalam wilayah kerja yang telah ditetapkan. Kuasa BUN adalah pejabat
yang mempunyai kewenangan untuk dan atas nama BUN melaksanakan fungsi
pengelolaan Rekening Kas Umum Negara, tempat penyimpanan uang negara yang
pengujian secara substansial dan formal terhadap SPM yang diterimanya. Sejalan
terdepan seperti KPPN sebagai Kuasa BUN telah melakukan reformasi organisasi
petugas satuan kerja bisa menjadi penyebab rendahnya penyerapan anggaran. Bisa
juga karena proses administrasi yang berbelit-belit, juga mekanisme dan aturan
negara, maka baik menteri teknis sebagai penguasa anggaran maupun menteri
Pada era otonomi daerah, prevalensi birokrasi yang kompeten dan profesional
Di era otonomi daerah sumber daya keuangan tidak lagi diartikan sebagai “oto
keuangan. Dengan demikian, daerah dikatakan lebih otonom bukan dilihat dari
besar kecilnya keuangan yang dimiliki oleh daerah ( Pendapatan Asli Daerah
Sendiri) melainkan dilihat dari seberapa besar suatu daerah memiliki kewenangan
demikian, disadari dan dipahami bahwa tanpa dukungan sumber daya keuangan
menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai dengan visi, misi
Jawa Barat yaitu “ Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis
dan Tahun 2013”. Biro Keuangan mempunyi peranan penting dalam menetapkan
Unsur dari Biro Keuangan tersebut yaitu Bagian Kas Daerah yang mengelola
dengan tugas, pokok, dan fungsinya Bagian Kas Daerah menyelenggarakan tugas
(SKPD) serta kerjasama dengan 48 Cabang PT. Bank Jabar Banten, Tbk, selain
Kas Daerah dan memberikan pelayanan Pencairan Surat Pencairan Dana (SP2D)
secara cepat, tepat, akurat dan utuh. Bagian Kas Daerah hanya membatasi
pengujian mengenai syarat – syarat tentang hak yang diperoleh ialah mengenai
dan angka, kesesuaian antara jumlah pada Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
SP2D atau Surat Perintah Pencairan Dana adalah surat yang dipergunakan
untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh
BUD. SP2D adalah spesifik, artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM
tidaklah terlepas dari suatu proses yang harus dilaksanakan hingga dana yang
dibutuhkan tersebut dapat diperoleh sesuai dengan ketentuan dan aturan yang
berlaku. Sehingga dana tersebut dapat digunakan dengan efektif, efisien, tertib,
ditetapkan oleh pemerintah yang tersaji dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
mengakibatkan terjadinya pencairan dana atas beban APBN yang disajikan dalam
pencairan anggaran merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam setiap
Bagian Kas Daerah yang merupakan salah satu kepala bagian dari Biro
pengelolaan Kas Daerah. Bagian Kas Daerah (BKD) Propinsi Jawa Barat
kota. Bagian Kas Daerah merupakan Lembaga Teknis Daerah yang merupakan
10
Pemerintah Daerah No.16 Tahun 2000 dalam pasal 3 Peraturan Daerah dan
uraian diatas, maka penulis akan membahas mengenai Bagian Kas Daerah (BKD)
JAWA BARAT
Dalam menyusun Laporan dari hasil Kuliah Kerja Praktek ini penulis
ingin menyampaikan maksud dan tujuan Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai
berikut :
Maksud dari penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah untuk mengetahui
Adapun tujuan yang ingin di capai dari pelaporan Kuliah Kerja Praktek ini
adalah :
Hasil yang diharapkan dari Kuliah Kerja Praktek ini dapat memberi manfaat
bagi penulis, Bagian Kas Daerah Provinsi Jawa Barat maupun pihak lain yang
A. Bagi Penulis
Penulis dapat memilah milah lembar SP2D yang harus diarsipkan dan di
jumlah nominal uang yang diminta, menyusun arsip SP2D sesuai nomor
B. Bagi Instansi
Adapun kegunaan kerja praktek ini bagi instansi yang menjadi objek dari
yang dibahas.
Block Release, yaitu suatu penelitian yang dilaksanakan dalam suatu periode
selama satu periode tertentu. Penyusunan laporan Kuliah Kerja Praktek ini
1. Studi Lapangan
langsung terhadap objek penelitian. Dalam hal ini penulis menggunakan cara
sebagai berikut :
praktek ini. Dan dalam hal ini penulis mengadakan tanya jawab secara
13
Jawa Barat dan staf yang membantu membimbing selama proses kerja
akan dibahas dalam Laporan Kerja Praktek, yaitu dokumen SP2D dan
SPKU.
2. Studi Pustaka
Waktu yang ditempuh penulis dalam melaksanakan kerja praktek pada Kantor
Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat yaitu dimulai dari tgl 5 Juli
Tabel 1.1
Aktivitas Kerja Praktek
Tabel 1.2
Aktivitas Kantor
Tabel 1.3
Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek
BULAN
No KEGIATAN JUL AGST SEPT OKT NOV DES
2010 2010 2010 2010 2010 2010
PERSIAPAN KERJA
1
PRAKTEK
a. Permohonan Surat Kerja
Praktek
b. Menentukan Instansi
c. Pengajuan Kerja Praktek
Ke Instansi
d. Persetujuan Kerja
Praktek
PELAKSANAAN KERJA
2
PRAKTEK
a. Registrasi
b. Menerima pengarahan
c. Aktivitas Kerja Praktek
d. Selsei kerja praktek
PELAPORAN KERJA
3
PRAKTEK
a. Pengajuan Judul
b. Persetujuan judul
c. Bimbingan Kerja Praktek
dengan Dosen
Pembimbing
d. Revisi
e. Ujian Kerja Praktek
f. Pengumpulan Laporan
Kerja Praktek
BAB II
2.1 Sejarah Singkat Bagian Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat
Sejarah singkat mengenai pendirian Kantor Kas Daerah Provinsi Jawa Barat
tidak dapat dipisahkan dengan masalah anggaran daerah atau hal yang berkaitan
daerah, maka sejak itu fungsi kas daerah dipegang oleh Bank Pembangunan yang
sekarang PT Bank Jabar dan pada Tahun 2010 di ganti namanya jadi Bank Bjb.
fungsi pemegang kas daerah berada pada kepala daerah,dengan peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1999 tentang pencabutan peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 1 Tahun 1979 tentang kedudukan Bank Pembangunan Daerah yang
dikembalikan kapada pemerintah Provinsi Jawa Barat, hal tersebut juga sejalan
tidak serta merta fungsi kas daerah tersebut secara langsung diserahkan dan
16
17
tugas yang selama ini dikerjakan oleh Karyawan Bank Jabar harus dikerjakan oleh
pegawai pemerintah provinsi Jawa Barat. Dalam rangka alih tugas tersebut dan
anggaran pendapatan dan belanja daerah pemerintah Provinsi Jawa Barat. Melalui
surat tugas nomor 893.8/411/keu, tanggal 18 September 1999 tentang PNS yang
Oktober 1999 tentang penyimpanan Uang Kas Daerah atas nama rekening
penetapan Bank Jabar sebagi Pemegang Kas Daerah (PKD) dan seluruh
18
tahun 1999 tentang penunjukan PT. Bank Jabar sebagai tempat penyimpanan
uang Daerah Provinsi Jawa Barat atas nama Pemegang Kas Daerah (PKD)
6. Berita Acara Nomor 354/Dir/99 Serah Terima Pemegang Kas Daerah dari PT.
November 1999 diserahterimakan dari Direktur PT. Bank Jabar kepada Gubernur
pemerintah Daerah menerima penyerahan tugas dan fungsi Kantor Kas Daerah
baik Penerimaan maupun Pengeluaran yang disebut Pemegang Kas Daerah yang
Pemegang Kas Daerah ini non struktural merupakan embiro dari Kantor kas
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, dan mengacu pada Keputusan Menteri
Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Tugas Pemegang Kas
Pada tanggal 12 Desember 2000 terbit Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2000
Kantor Kas Daerah merupakan lembaga struktural dengan menduduki eselon III
untuk Kepala Kas Daerah yang dibantu oleh Kepala Sub Bagian tata usaha ,kepala
selain peraturan tersebut di atas yang belum dicabut juga di dasarkan kepada :
2. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 17 Tahun 2001, tentang tugas pokok,
fungsi dan rincian tugas unit Kantor Kas Daerah Provinsi Jawa Barat .
Daerah.
tata kerja Kantor Kas Daerah didasarkan kepada : Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahuun 1999 tentang Pelaksanaan Tugas Pemegang Kas Daerah
Desember 2000 tentang Lembaga teknis Daerah Propinsi Jawa Barat. Berdasarkan
Pemerintah Propinsi Jawa Barat secara efektif, efesien, terbuka, transparan dan
akuntabel, mengingat peran Kantor Kas Daerah cukup strategis dalam pelayanan
Tugas pokok dan fungsi Bagian Kas Daerah terkait dengan dokumentasi
penerimaan dan pengeluaran yang erat kaitannya dengan volume APBD yang
dikuasai oleh Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Rincian dana APBD tersebut
terdiri dari dokumen penerimaan dan pengeluaran. Dari dokumen pengeluaran dan
penerimaan tersebut diolah dalam bentuk sbb: Daftar Penyaluran SPMU, Model
Nota Keuangan, Bukti Potongan Pajak, Bukti Potongan Astek, Bukti Potongan
Taperum, Bukti Potongan Iuran Wajib Pajak, Buku Bantu Pajak, , Buku Bantu
Rutin, Buku Bantu Pembangunan, Buku Bantu DPD / Inpres, Buku Bantu Gaji,
Buku Bantu B IX, Buku Bantu Penerimaan Per Jenis (Pendapatan Asli Daerah,
Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak), dan Tanda Bukti Setoran lainnya seperti Surat
Meskipun secara struktural keberadaan Kantor Kas Daerah relatif masih sangat
muda, namun volume pekerjaannya sangat deras dan padat baik bidang
penerimaan maupun bidang pengeluaran. Di sisi lain Kantor Kas Daerah ingin
meningkatkan pelayanan yang prima dan dapat memberikan informasi data paling
up to date kepada pihak-pihak yang memerlukan. Oleh karena itu, sarana dan
penerimaan oleh karena itu diperlukan Local Area Network (LAN). Di bidang
tanggung jawab Kas Daerah diperlukan tempat yang representatif (Roll Opack)
Bagian Kas Daerah sebagai Lembaga Teknis Daerah yang dikoordinasikan oleh
Kas Daerah.
Gubernur Propinsi Jawa Barat yang dalam hal ini kepada Sekretaris Daerah
dan secara teknis fungsional Kantor Kas Daerah mempunyai tugas sebagai
berikut :
Bank yang ditunjuk atas rekening Kantor Kas Daerah, berdasarkan Surat
Jawa Barat.
dicairkan.
Kas Daerah.
Daerah.
23
Visi dari Kasdaerah Biro Keuanganadalah Lembaga Pengelola Kas Daerah yang
2.2 Struktur Organisasi Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jawa barat
yaitu dengan mempelajari Struktur Organisasi suatu instansi akan dengan mudah
Organisasi ini menggambarkan hubungan yang ada dalam suatu organisasi atau
terlihat di dalam organisasi dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan. Struktur Organisasi diperlukan bagi instansi agar tercipta situasi kerja
yang teratur dan lancar tanpa terjadi tumpang tindih tugas,wewenang dan
tanggungjawab.
sistem organisasi yang lengkap. Bagian Kas Daerah (BKD) mempunyai susunan
JABATAN
FUNGSIONAL
Gambar 2.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
BAGIAN KAS DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
26
didasarkan kepada tugas dan wewenang yang telah disesuaikan dengan bagan
struktur organisasi yang telah disepakati. Bagian Kas Daerah mempunyai tugas
pengeluaran.
pengeluaran.
kebijakan.
12) Menyelenggarakan bahan pelaporan dan evaluasi kegiatan bagian kas daerah.
15) Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Seksi Penerimaan
yaitu :
dari Sub Bagian Tata Usaha berupa STS (Bend.17), Kiriman Uang (KU)
5. menggandakan setiap tanda bukti untuk lampiran, sebagai tanda bukti asli
pembukuan.
mengirimkan bukti penerimaan yang asli atau yang berasal dari telex dan
faximile.
berlaku.
uang daerah.
29
uang daerah.
peruntukannya.
belum mengirimkan tanda bukti penerimaan yang asli dan atau yang berasal
pembantu penerimaan.
3. Seksi Pengeluaran
tugasnya yaitu :
2) menerima surat perintah membayar uang (SPMU) dan tanda bukti yang
daftar penguji.
6) membuat daftar penyalur SPMU sesuai dengan sumber dana yang menjadi
dibayarkan melalui cabang Bank Jabar selain cabang utama atau Bank
lainnya.
8) membuat tanda bukti potongan yang tercantum dalam SPMU antara lain :
10) menerima kembali SPMU yang telah dicairkan oleh Bank Jabar utama
untuk diproses.
11) menerima tanda bukti yang telah ditanda tangan oleh Kepala Seksi Giro
berhak.
Bagian Kas Daerah Propinsi Jawa Barat adalah Kantor Pemerintah yang
Bagian Kas Daerah didukung oleh tenaga kerja yang melakukan kegiatan
atau aktivitas di Kantor Kas Daerah Propinsi Jawa Barat yang mana karyawannya
terdiri dari PNS sebanyak 20 orang dan tenaga kerja honorer 3 orang. Dimana 20
orang tersebut terdiri 4 pejabat struktur dan 4 fungsi. Hari kerja untuk staf adalah
5 hari dalam seminggu dan lamanya kerja dari pukul 08.00-16.00 WIB sesuai
dengan jam kantor pegawai negeri, sedangkan pada hari sabtu kantor libur.
Prosedur penggajian yang diterapkan Kantor Kas Daerah Propinsi Jawa Barat,
yaitu pembayaran yang dilakukan sebulan sekali yang mana telah disesuaikan
32
dengan masa kerja dan berdasarakan golongan. Kantor Kas Daerah (KKD) dalam
Kepala Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang,
masing-masing.
yang diperlukan.
bawahan.
33
laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara
Pelaksanaan kerja Praktek dimaksudkan untuk mengetahui tata cara dan aktivitas
3.1.1 Prosedur Pencairan SP2D pada Bagian Kas Daerah Provinsi Jawa
Barat
cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama
dari itu setiap organisasai dan instansi dalam melaksanakan setiap kegiatan harus
memiliki prosedur agar setiap suatu pengerjaan dapat di laksanakan secara tertib
“Prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan”
34
35
suatu unsur yang harus di miliki agar rangkaian dari langkah-langkah dalam suatu
Dalam pencairan SP2D pada Bagian Kas Daerah adalah serangkaian proses
APBN berdasarkan SPM yang telah di verifikasi yang tujuan akhirnya dana telah
3. SPP yang telah diverifikasi dan dinyatakan lengkap dan sah dilanjutkan ke
di cairkan ke Bank.
dalam APBN.
b) Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh
pengeluaran negara.
negara (KPPN).
anggaran yang dibuat oleh Rektor serta oleh Direktur Jendral Perbendaharaan
pemeriksaan.
oleh kuasa pengguna anggaran kepada .pihak yang berhak / rekanan melalui
dan pengeluaran berupa uang atau barang milik negara yang dilakukan oleh
seseorabg yang ditunjukan ,dalam suatu pembukuan yang terdiri atas : Buku
Kas Umum (BKU), Buku Bank,Buku kas harian,Buku uang Muka kerja,Buku
j) SPP adalah surat perintah pembayaran yang di terbitkan oleh kuasa pengguan
pejabat penerbit SPM untuk mencairkan alokasi dana sumber dananya dari
pejabat penerbit SPM kepada pihakl ketiga atas dasar perjanjian kontrak
Surat perintah membayar yang diterbitkan oleh pejabat Penerbit SPM karena
q) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah pencairan dana
Persepsi untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak yang berhak sesuai
BENDAHARA SKPD SEKSI ANGGARAN SEKSI SEKSI BUD BID. ANGGARAN &
DAN VERIFIKASI PERBENDAHARAAN PERBENDAHARAAN
SPP/SPM
Dokumen
pendukung
Sp2d UP
SP2D TU
VERIFIKASI
SP2D LS
SP2D
SP2D siap di
cairkan
Gambar 3.1
FlOWCHART PROSEDUR ADMINISTRASI PENERBITAN SP2D
BAGIAN KAS DAERAH PROPINSI JAWA BARAT
40
mekanisme SP2D.
a) Kuasa BUD
(empat) orang.
d) Petugas Verifikator
SPM.
undangan.
f) Penerimaan SPM.
peraturan perundang-undangan.
menyiapkan konsep SP2D dan diteliti kembali oleh kuasa BUD untuk
ditertibkan SP2D.
menerbitkan SP2D.
k) Lembar SP2D jadi disimpan oleh Kuasa BUD dan diserahkan setiap
SPM.
o) SP2D jadi,SP2D copy 1 dan register SP2D jadi dibawa oleh petugas
SP2D ke Bank.
dari bank.
ada beberapa hal kegiatan yang dilakukan penulis selama berlangsungnya kerja
3. Membuat SPKU.
3.2.1 Teknik Prosedur Pencairan SP2D pada seksi pengeluaran Bagian Kas
adalah sbb :
5. Menerima Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) atau tanda bukti yang sah
8. Membuat nota pengembalian (retur) sp2d yang tidak sesuai dengan daftar
penguji.
9. Membuat daftar penyaluran SP2D sesuai dengan sumber dana yang menjadi
10. Membuat surat perintah kiriman uang (SPKU) sesuai SP2D yang dibayarkan
melalui cabang Bank Jabar selain cabang utama atau Bank lainnya.
antara lain :
12. Menerbitkan cek sebagai bahan pembayaran atas daftar penyaluran dan
13. Menerima Kembali SP2D yang telah dicairkan oleh Bank Jabar Cabang
14. Menerima tanda bukti yang telah ditandatangani oleh kepala seksi Giro Bank
berhak.
16. Menghimpun daftar penyaluran dan daftar penguji yang dilampiri tembusan
SP2D.
17. Menghimpun tanda bukti pengeluaran salinan sebagai bahan lampiran buku
pembantu pengeluaran.
19. Memungut dan menyetorkan pajak negara sesuai ketentuan yang berlaku.
20. Melakukan pembukuan terhadap semua jenis belanja daerah pada bagian
pengeluaran yang terjadi secara teliti dan benar yang kemudian pengeluaran
1. Arus dokumen Pengeluaran Kas yang masuk ke Bagian Kas Daerah berupa
lain :
SUB.BAG
PENGELUARAN
SP2D/ADVIST
Gambar 3.2
FLOW CHART DOKUMEN SUB BAGIAN PENGELUARAN
BAGIAN KAS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
48
Jawa Barat
Bagian Kas Daerah Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat adalah sbb :
Proses pemilihan SP2D adalah untuk memproses SP2D yang masuk ke Kas
Keuangan.
Setelah Proses memilah – milah SP2D selsai maka data SP2D diinput. Dalam
menginput data SP2D bagian Kas Daearah Provinsi Jawa Barat melakukannya
3. Pengelompokan SP2D
Kliring.
Dalam proses ini SP2D di buat daftar penyaluran yang masing – masing di
dalam SP2D .
(SPKU).
Rp.12.500,-
dikenakan biaya.
3. Tanda bukti potongan PPN/PPh diserahkan pada Seksi Giro Bank Jabar
dan astek.
penyetoran.
(PPN/PPh).
dan 5 yaitu :
7. Tanda bukti potongan pajak PPN/PPh dan Astek yang tidak diambil oleh
pos sesuai dengan alamat yang tertera pada tanda bukti potongan.
8. Tanda bukti potongan PPN/PPh dan Astek yang kembali (tidaka sesuai
Pada awal Maret 2010 yang lalu, tepatnya tanggal 1 Maret 2010 terbit
(SP2D). mengenai retur SP2D, tata cara penyesuaian sisa pagu DIPA tahun
a) Ketidakcocokan nama
c) Ketidak cocokan nomor rekening tidak sesuai dengan nama yang ada pada
SP2D
lengkap.
kesalahan apakah retur SP2D dapat terjadi karena kesalahan oleh Kuasa PA,
KPPN, atau BO I mitra kerja KPPN. Apabila retur SP2D merupakan kesalahan
BO I maka ralat SP2D disampaikan oleh KPPN atas dasar pemberitahuan dari
BO I dan apabila kesalahan dari KPPN maka KPPN yang menyampaikan ralat
SP2D tersebut. Untuk kesalahan yang berasal dari Kuasa Penguna Anggaran
(KPA) maka KPA menyampaikan surat ralat kepada KPPN paling lambat 7
(tujuh) hari kerja sejak tanggal surat pemberitahuan diterbitkan oleh KPPN,
kemudian KPPN paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah menerima surat ralat
rekening retur (rr) Kuasa BUN Pusat, rekening rr akan mengambil dana lagi
dari rekening rr apabila sudah menerima ralat SP2D dari KPPN untuk
berikutnya (pukul 09.00) atas terjadinya retur SP2D, selanjutnya KPPN setelah
menerima laporan (retur atas kesalahan KPA) paling lambat 1 (satu) hari kerja
oleh KPPN disampaikan kepada KPA pemilik dana yang disetor ke rekening
kas negara. Apabila terjadi penyetoran dana pengembalian (retur) SP2D tahun
anggaran yang lalu maka formulir yang digunakan adalah Surat Setoran
satker disertai surat keterangan pembukuan oleh KPPN dan dilampiri Surat
penelitian yang merupakan salah satu tujuan Kuliah Kerja Praktek adalah penulis
pelaksanaan pencairan SP2D pada Bagian Kas Daerah Provinsi Jawa Barat. Data
Daerah.
pengeluaran Bagian Kas Daerah Provinsi Jawa Barat pada umumnya telah
maka harus memiliki prosedur agar setiap suatu pengerjaan dapat di laksanakan
Contoh kasus yang terjadi dalam Prosedur Pencairan SP2D Pada satuan
verifikasi.
3. SPM yang telah diverifikasi dan dinyatakan lengkap dan sah dilanjutkan ke
lengkapi.
Daerah (BUD).
transfer.
dilaksankan dengan baik karna melakukan proses pekerjaan tidak di luar prosedur
oleh sebab itu setiap pekerjaan yang dilakukan semua sesuai prosedur dan
ketentuan yang berlaku namun masih ada pengguna anggaran yang kurang
pengeluaran Bagian Kas Daerah Provinsi Jawa Barat pada umumnya telah
pencairan dana atas pelaksanaan pengeluaran APBN berdasarkan SPM yang telah
di verifikasi yang tujuan akhirnya dana telah sampai ke tangan yang berhak
menerimanya.
Pencairan Dana (SP2D) pada Bagian Kas Daerah Provinsi Jawa Barat.
Desa dan Kelurahan mereka membutuhkan dana Tambahan Uang (TU) sebesar
Rp.190.000.000,-. Berikut contoh SP2D yang diterima oleh Bagian Kas Daerah
Gambar 3.3
Lembar Dokumen SP2D
Bagian Kas Daerah Menerima SP2D yang siap di cairakan berikut kelengkapan
mentransferan dana.
sbb :
e) SP2D belanja langsung SP2D Belanja langsung dan belanja tidak langsung
apabila :
5) Nilai nominal SP2D tidak jelas /tidak sama dengan penjelasan nilai
Dalam menginput data SP2D bagian Kas Daearah Provinsi Jawa Barat
Gambar 3.4
Tampilan Utama Program Kasda Pro
Ketika akan menggunakan program maka akan muncul tampilan seperti pada
Keterangan :
1. Username : di isi
2. Password : di isi
3. Kemudian Klik OK
61
Gambar 3.5
Tampilan Form Penginputan Data SP2D
Gambar di atas merupakan bagian untuk menginput data SP2D.
Keterangan :
1) Isi golongan transaksi menurut data SP2D apakah itu umum atau instansi jika
dalam data SP2D golongan transaksi menunjukan umum maka di isi dengan
dengan kode 2.
3) Nomor SP2D di isi sesuai dengan Nomor SP2D . yang tertera dalam Lembar
4) berbeda-beda.
5) Kemudian No cek/giro.
7) Kemudian perusahaan.
62
8) Lalu kolom dari alamat akan terisi otomatis sesuai instansi atau perusahaan.
10) No .NPWP akan terisi otomatis sesuai bendahara instansi SKPD yang di tuju.
14) Keterangan.
17) Total di isi sesuai dengan jumlah nominal yang tertera dalam SP2D.
18) Pph/ppN semua di isi sesuai dengan yang tertera dalam SP2D.
Gambar 3.6
Tampilan hasil inputan SP2D untuk membuat Kiriman Uang (KU)
Gambar di atas merupakan data yang dapat di lihat dari hasil inputan SP2D dalam
1 hari atau 1 tanggal Penginputan SP2D dan satu tanggal penyaluran SP2D untuk
membuat Kiriman Uang (KU),data tersebut akan mengurut dari yang paling kecil
sampai yang paling besar sesuai dengan nomor penyaluran dan nomor SP2D.
Keterangan :
Gambar 3.7
Tampilan Kiriman Uang
Gambar di atas merupakan Kiriman Uang yang akan di serahkan ke pihak Bank
Gambar 3.8
Tampilan Daftar Penyaluran
Gambar di atas merupakan tampilan dari rincian daftar penyaluran SP2D yang
Keterangan :
3) F3 untuk mmengedit
4) F4 untuk menghapus
1). Beban Anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) : Baelanja langsung dan
SP2D (Belanja langsung dan belanja tidak langsung dan belanja tidak
nomor rekening pada Bank Jabar Cabang Utama Bandung baik tabungan
maupun Giro.
SP2D (Belanja langsung dan belanja tidak langsung) yang masuk daftar
b) SP2D dengan nomor rekening selain rekening pada Bank Jabar (Bank
SP2D (Belanja Langsung dan Belanja tidak langsung ) yang masuk daftar
a) SP2D nomor rekening pada Bank selain Bank Jabar yang berada di
dalam SP2D :
(SPKU).
dan diserahkan ke bagian seksi Giro Bank Jabar Cabang Utama Bandung
Rp.12.500
dikenakan biaya.
SP2D pada Bagian Kas Daerah memang telah dilaksanakan sesuai dengan
4.1 Kesimpulan
pencairan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) di Bagian Kas Daerah seksi
pengeluaran provinsi Jawa Barat maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Secara umum prosedur Pencairan Surat Printah Pencairan Dana (SP2D) yang
dilakukan oleh Bagian Kas Daerah Provinsi Jawa Barat telah di realisasikan
dengan baik sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku dan apabila ada
mengenai ketepatan waktu dalam pencairan dana karena banyak orang yang
membutuhkan dana tidak tahu bahwa dalam prosedur memiliki jangka waktu
3 hari dari SP2D yang siap dicairkan sampai bisa dilakukan pentransferan
oleh seksi pengeluaran Bagian Kas Daerah Provinsi Jawa Barat telah di
masih ada kesalahan dalam proses menginput data sehingga data pada
69
70
program no urut SP2D tidak terurut sesuai urutan dan hal itu memerlukan
kesalahan dari pihak pekerja saja bisa jadi dari pihak pengguna anggaran yang
bendahara SKPD.
4.2 Saran
lakukan selama berjalannya kerja praktek maka penulis akan mengajukan saran
jumlah nominal yang tertera dalam Surat Perintah Pencairan Dana yang
terkadang tidak sesuai dengan dokumen SP2D dan untuk pihak pengguna
apabila ada perubahan mengenai data – data yang di masukkan dalam SP2D.
PELAKSANAAN PENCAIRAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)
PADA BAGIAN KAS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Oleh :
MILA QURRATUL AIN
NIM : 21107044
http://dppkad-kotagorontalo.or.id/sp2d.htm
http://www.scribd.com/doc/33581358/PROSEDUR-PENCAIRAN-DANA-
APBN-PADA-SATKER-PUSAIR.
http://ramaputra.wordpress.com/2009/06/06/prosedur-penerbitan-surat-perintah-
pencairan-dana-2/
71
1. Data Pribadi
Nim : 21107044
Agama : Islam
Tahun Keterangan
1995-2001 SD Negeri Sukagaleuh
2001-2004 SMP Negeri 2 Subang
2004-2007 SMA Negeri 3 Subang
2007 sampai sekarang Mahasiswi Universitas Komputer Indonesia
Jurusan Akuntansi Program Strata-I (SI)