ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan yang positif dari PAD terhadap
Belanja Modal. Metode yang dipakai adalah Anlisis Regresi Sederhana dan Konsep Elastisitas.
Hasil Analisis menyimpulkan bahwa, ada pengaruh positif antara PAD dengan Belanja Modal, hal ini
dibuktikan dengan koofisien regresi yaitu sebesar 6,89 yang berarti bahwa jika PAD naik sebesar RP 1 maka
Belanja Modal akan naik sebesar Rp 6,89. Demikian pula yang disimpulkan dengan konsep Elastisitas dengan
persentasi sebesar 66,1% dimana jika PAD meningkat sebesar 1% maka akan berpengaruh terhadap Belanja
Modal sebesar 66,1%.
Tahun
Uraian 2009 2010 2011 2012 2013
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Pendapatan Asli
14,674,577,314.09 12,918,800,626.17 11,123,580,526.80 12,131,576,687.00 24,373,644,045.81
Daerah (PAD)
Hasil Analisis 66,1% hal ini dapat diartikan bahwa apabila PAD
Dari hasil perhitungan dapat diketahui naik sebesar 1% maka Belanja Modal akan
pengaruh antara Pendapatan Asli Daerah dengan meningkat sebesar 66,1%. Sedangkan sisanya
Belanja Modal Kabupaten Maluku Tengah adalah sebesar 33,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain
Y´ = 53.580.950.204,12 + 6,89 (X), ditunjukkan yang tidak dimasukkan dalam model analisis
oleh koefisien regresi sebesar 6,89. Angka ini penelitian ini Dengan demikian dapat disimpulkan
menunjukkan bahwa pengaruh antara kedua variabel bahwa Pendapatan Asli Daerah atau PAD
tersebut sangat kuat dan bersifat positif artinya memberikan kontribusi terhadap Belanja Modal
apabila PAD yang diperoleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tengah.
Maluku Tengah mengalami peningkatan sebesar Rp
1 maka belanja modal Pemerintah Daerah Maluku PENUTUP
Tengah akan meningkat sebesar Rp 6,89 pula, Kesimpulan
demikian sebaliknya jika PAD yang diperoleh 1. Pengaruh variabel PAD dengan variabel Belanja
Pemerintah Daerah Maluku Tengah mengalami Modal Kabupaten Maluku Tengah adalah Y´ =
penurunan sebesar Rp 1 maka Belanja Modal 53.580.950.204,12 + 6,89 (X), ditunjukkan oleh
Pemerintah Daerah Maluku Tengah akan menurun koefisien regresi sebesar Rp 6.89. Angka ini
sebesar Rp 6,89. Nilai intersep (a) yaitu Rp menunjukkan bahwa pengaruh antara kedua
53.580.950.204,12 menunjukan titik potong pada variabel tersebut sangat kuat dan bersifat positif
sumbu Y pada saat X sama dengan nol, apabila PAD artinya apabila PAD yang diperoleh Pemerintah
nol maka kebutuhan Belanja Modal tetap ada untuk Daerah Kabupaten Maluku Tengah mengalami
memenuhi kebutuhan belanja daerah ( dalam hal ini peningkatan sebesar Rp 1, maka Belanja Modal
Belanja Modal )sebesar Rp 53.580.950.204,12. Kabupaten Maluku Tengah akan meningkat
Sedangkan nilai Elastisitas yang menunjukan sebesar Rp 6,89 pula, demikian sebaliknya jika
besarnya perubahan variabel Y akibat dari PAD yang diperoleh Pemerintah Daerah
perubahan variabel X adalah senilai 0,661 atau Kabupaten Maluku Tengah mengalami
penurunan maka Belanja Modal di Kabupaten 2. Pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tengah
Maluku Tengah akan menurun pula. diharapkan dapat menggunakan PAD dengan
2. Pendapatan Asli Daerah memberikan kontribusi sebaik mungkin untuk alokasi Belanja Modal
yang cukup besar terhadap Belanja Modal karena PAD masih banyak digunakan untuk
Kabupaten Maluku Tengah dengan nilai alokasi belanja lainnya yang kurang
Elastisitas sebesar 0,661 atau 66,1%. memberikan manfaat. Belanja modal yang
dilakukan harus dapat memberikan pelayanan
Saran yang maksimal kepada publik dan mampu
1. Pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tengah memberikan income bagi daerah.
diharapkan dapat lebih mengembangkan potensi 3. Penelitian ini bisa dijadikan dalam dasar untuk
sumber-sumber pendapatan daerah sehingga bagi penulis lainya untuk dapat lebih
dapat meningkatkan penerimaan PAD. dikembangkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA