Anda di halaman 1dari 31

MastePlan Pengembangan Kawasan

SKPT NUMANA

KATA PENGANTAR

Buku Laporan Pendahuluan ini merupakan laporan awal dari empat


laporan dalam rangka Penyusunan Rencana Pengembangn Kawasan
Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana Kabupaten Wakatobi
Provinsi Sulawesi Tenggara. Penyusunan Rencana Kawasan SKPT mengacu
pada Kerangka Acuan Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Wakatobi.

Laporan Pendahuluan ini bertujuan sebagai pemahaman pendekatan,


metodologi dan rencana kerja yang akan dilakukan dalam rangka Penyusunan
Rencana Kawasan SKPT.

Buku Laporan ini dapat tersusun berkat kerjasama berbagai pihak. Atas
kerjasama tersebut diucapkan terima kasih.

Wangi-Wangi, Agustus 2018

Penyusun

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI i
MasterPlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 4
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................ 5
1.4 Istilah dan Definisi ................................................................................ 5
1.5 Landasan Hukum .................................................................................. 7
1.6 Fungsi dan Manfaat Dokumen SKPT ........................................... 9
1.6.1 Fungsi SKPT .............................................................................. 9
1.6.2 Manfaat SKPT ........................................................................... 10
1.7 Sistematika Pelaporan ........................................................................ 10

BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI ............................................. 14


2.1 Ketentuan umum Muatan Sentra Kelautan Perikanan
Terpadu (SKPT) ..................................................................................... 14
2.2 Prosedur Penyusunan Dokumen Masterplan Sentra
Kelautan Perikanan (SKPT) ............................................................. 18
2.2.1 Tahapan Persiapan ................................................................ 18
2.2.2 Tahapan Pengumpulan Data dan Analisa Data ........ 19
2.2.3 Tahapan Penyusunan Masterplan .................................. 20
2.3 Pelaporan .................................................................................................. 21
2.3.1 Laporan Pendahuluan .......................................................... 21
2.3.2 Laporan Akhir .......................................................................... 21
2.3.3 Album Peta & Gambar .......................................................... 22
2.3.4 Backup Data CD ....................................................................... 22

BAB III JADWAL DAN ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN .... 23


3.1 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ....................................................... 23
3.2 Kebutuhan Tenaga Ahli ...................................................................... 23
3.2.1 Tenaga Ahli ................................................................................ 23
3.2.2 Kualifikasi Personil................................................................ 24

BAB IV PENUTUP............................................................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI ii
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang (UU 26/2007), penataan ruang diklasifikasi berdasarkan
sistem, fungsi utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan
nilai strategis kawasan. Penataan ruang berdasarkan nilai strategis kawasan
meliputi penataan ruang kawasan strategis nasional (KSN), penataan ruang
kawasan strategis provinsi, dan penataan ruang kawasan strategis
kabupaten/kota.

Sejalan dengan kepentingan Kementerian Kelautan dan Perikanan,


berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 65/PERMEN-
KP/2017 tentang Rencana Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun
2018, maka dalam rangka perwujudan pengembangan kawasan sentra
kelautan dan perikanan secara efisien dan efektif yang penyusunan rencana
kawasan telah diamanatkan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Nomor 51/KEPMEN-KP/2016 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan
Perbatasan dan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia Nomor 42/PERMEN-KP/2017 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 40/PERMEN-KP/2016
tentang Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Sentra Kelautan dan
Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan.

Saat ini, sektor kelautan dan perikanan memiliki potensi penting dalam
pembangunan bangsa. Pada tahun 2015 pertumbuhan Produk Domestik Bruto
(PDB) perikanan mencatat angka yang tertinggi dalam lima tahuan terakhir
sebesar 8,37%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan PDB nasional yang
hanya tumbuh 4,79%. Meningkatnya kontribusi perikanan tersebut tidak

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 1
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
terlepas dari keberadaan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar
didunia dengan 17.504 pulau dan luas perairan laut 5,8 juta km 2 yang terdiri
atas luas laut teritorial 0,3 juta km2, luas perairan kepulauan 2,95 juta km2, dan
luas Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia 2,55 juta km 2. Kecenderungan
peningkatan ini sesungguhnya dapat dipertahankan dan ditingkatkan melalui
upaya penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasi pulau-
pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan.

Potensi pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan di Kabupaten Wakatobi


Provinsi Sulawesi Tenggara yang begitu besar sesungguhnya dapat
didayagunakan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Disisi lain kemiskinan di Kabupaten Wakatobi masih sangat tinggi
dibandingkan dengan mainland. Oleh karena itu perlu adanya pendayagunaan
pulau-pulau kecim dan/atau kawasan perbatasan untuk mengurangi
ketimpangan pembangunan antarwilayah serta kesenjangan sosial
antarkelompok masyarakat. Pembangunan yang dilaksanakan saat ini dinilai
belum mencapai hasil yang optimal, sehingga berakibat pada lambatnya
proses pendayagunaan pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan.
Adapun beberapa faktor penyebabnyal, antara lain (1) lokasi pulau-pulau kecil
dan/atau kawasan perbatasan yangt terisolir, (2) ketidakmampuan
kegiatan/usaha di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan untuk
mencapai skala ekonomi, (3) pemanfaatan sumbe daya pulau-pulau kecil
dan/atau kawasan perbatasan yang belum optimal, (4) keterbatasan sarana
dan prasarana di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan, da (5)
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan di pulau-pulau kecil
dan/atau kawasan perbatasan masih sangat rendah, serta (6) terjadinya
kerusakan lingkungan.

Pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang masih rendah


disebabkan karena kegiatan belum bersifat programatik melainkan masih
parsial, sehingga penyelesaian permasalahan pengelolaan sumber daya
kelautan dan perikanan belum signifikan. Sebagai contoh, hasil tangkapan
nelayan yang jumlahnya sangat banyak belum memberikan manfaatn yang

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 2
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
besar karena lokasi pasar yang sangat jauh, kualitas rendah, dan tidak punya
nilai tambah produk karena ketiadaan sarana yang berfungsi sebagai depot
logistik perikanan dan pengolahan hasil perikanan.

Salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam


mewujudkan Visi dan Misi KKP yaitu Kedaulatan, Keberlanjutan, dan
Kesejahteraan adalah melakukan implementasi program pembangunan
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) berbasis pulau-pulau kecil
dan/atau kawasan perbatasan secara terintegrasi dan menyeluruh. Dengan
penekanan pada pembangunan sarana dan prasarana penunjang serta sistem
pengelolaan sumber daya perikanan, yang tidak hanya bertumpu pada
penguatan sektor hilir (pengolahan), tetapi juga pada sektor hulu (penyediaan
bahan baku perikanan). Program SKPT ini mengarah pada optimalisasi usaha
penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, usaha tambak garam, serta
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, sehingga pelaku utama dan
pelaku usaha kelautan dan perikanan akan mendapatkan keuntungan
ekonomi (margin ekonomi) yang tinggi. Pada gilirannya akan meningkatkan
kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan perikanan
khususnya di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan yang
merupakan bagian dari SKPT yang dicanangkan oleh Menteri Kelautan dan
Perikanan.

Pembangunan SKPT berbasis pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan


merupakan penggerak utama dalam pembangunan sektor kelautan dan
perikanan, karena mengintegrasikan kegiatan di hulu dan hilir serta
kelembagaan dalam suatu proses pembangunan kelautan dan perikanan.
Program SKPT akan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas dalam
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan dengan pasar.

Dimana Kabupaten Wakatobi sangat berpotensi sebagai pengembangan


kawasan sentra kelauatan dan perikanan terpadu dengan dukungan kondisi
fisik wilayah, sebagai tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Wakatobi 2012-2032. Untuk mendukung kebijakan percepatan pembangunan
kawasan strategis maka perlu ada kebijakan untuk mendukung

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 3
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
pengembangan kawasan strategis ini. Atas pertimbangan tersebut, untuk
mempercepat pelaksanaan di Kabupaten Wakatobi maka Pemerintah Daerah
Kabupaten Wakatobi melalui SKPD Dinas Kelautan dan Perikanan
menfasilitasi percepatan tersebut melalui kegiatan Penyusunan Masterplan
Pengembangan Kawasan Sentra Perikanan Kelautan Terpadu (SKPT) Numana
Kabupaten Wakatobi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya penyusunan Masterplan Sentra Kelautan Perikanan


(SKPT( Numana) Kabupaten Wakatobi adalah sebagai upaya dalam
menetapkan rencana pembangunan prasarana dan sarana fisik, tenaga dan
sumber daya dana yang diperlukan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi
masyarakat di sektor perikanan, sesuai dengan kebutuhan saat ini dan di masa
yang akan datang

Adapun tujuan penyusunan Masterplan Pengembangan Sentra Kelautan


Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi, adalah:

1. membangun dan mengintregasikan proses bisnis kelautan dan


perikanan berbasi masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan
sumber daya kelautan dan perikanan di Kabupaten Wakatobi secara
berkelanjutan.
2. Menciptakan keterpaduan antara rencana pengembangan program
pelayanan sektor perikanan dengan rencana pembangunan fisik yang
dapat diandalkan baik dalam jangka panjang, menengah, maupun jangka
pendek;
3. Sebagai arahan pembangunan fisik, sekaligus sebagai kerangka dasar
bagi pengembangan bangunan serta infrastruktur di kawasan SKPT; dan
4. Dasar bagi pentahapan pembangunan fisik, dikaitkan dengan
pengembangan program pembangunan SKPT maupun dengan
pengelolaan SKPT tersebut secara keseluruhan.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 4
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan Masterplan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu


(SKPT) Kabupaten Wakatobi meliputi:

1. Ruang lingkup wilayah kerja berada di Desa Numana Kecamatan


Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi.
2. Ruang lingkup subtansi materi pelaksanaan kegiatan Penyusunan
Masterplan Pengembangan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)
Kabupaten Wakatobi, memuat:
a. Ketentuan teknis muatan SKPT meliputi (i)Analisa zonasi
pembangunan dan pengembangan serta tahapan pelaksanaan, (ii)
Analisa kebutuhan fasilitas bagi Sentra Kelautan Perikanan
Terpadu sesuai dengan skala dan tahapan pengembangan, seperti
fasilitas dasar, fasilitas fuingsional, dan fasilitas penunjang.,
(iii)Pengembangan technopark melalui penguatan peran ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pengolahan hasil
perikanan dan jasa kelautan.
b. Prosedur penyusunan Masterplan SKPT Kabupaten Wakatobi,
meliputi (i) Persiapan dan mobilisasi tim, (ii) pengumpulan data
dan informasi, (iii) pengolahan dan analisis data, (iv) perumusan
konsep pengembangan SKPT Kabupaten Wakatobi, (v) Pelaporan
hasil kegiatan.

1.4 Istilah dan Definisi

1. Pulau adalah daerah daratan yang terbentuk secara alamiah dikelilingi


oleh air dan yang berada di atas permukaan air pada wkatu air pasang.
2. Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000
km2 (dua ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya.
3. Pulau-Pulau Kecil Terluar adalah pulau-pulau kecil yang memiliki titik-
titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut
kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 5
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
4. Wilayah Perbatasan adalah wilayah provinsi, kabupaten/kota, dan/atau
kecamatan yang bagian wilayahnya secara geografis bersinggungan
langsung dengan garis batas antarnegara baik di darat, laut, dan/atau
udara.
5. Kawasan Perbatasan adalah bagian dari Wilayah Negara yang terletak
pada sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain,
dalam hal Batas Wilayah Negara di darat, Kawasan Perbatasan berada di
kecamatan.
6. Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu, yang selanjutnya disingkat
SKPT adalah pusat bisnis kelautan dan perikanan terpadu mulai dari
hulu sampai ke hilir berbasis kawasan.
7. Usaha Perikanan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan sistem
bisnis perikanan yang meliputi praproduksi, produksi, pengolahan, dan
pemasaran.
8. Sentra Bisnis Perikanan adalah pusat kegiatan bisnis perikanan yang
mengintegrasikan sistem produksi, pengolahan dan pemasaran.
9. Pelaku Utama Kegiatan Perikanan adalah nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah ikan, pemasar hasil perikanan, dan masyarakat yang
melakukan usaha di bidang kelautan dan perikanan berserta keluarga
intinya.
10. Pelaku Usaha adalah perorangan warga Negara Indonesia atau korporasi
yang dibentuk menurut hukum Indonesia yang mengelola usaha
perikanan
11. Penangkapan Ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan
yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun,
termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat,
mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah,
dan/atau mengawetkannya.
12. Kemitraan adalah kerja sama dalam keterkaitan usaha, baik langsung
maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan,
mempercayai, memperkuat, menguntungkan, dan membina.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 6
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
13. Hasil Perikanan adalah ikan termasuk biota perairan lainnya yang
ditangani dan/atau diolah dan/atau dijadikan produk akhir yang berupa
ikan segar, ikan beku, dan olehan lainnya yang digunakan untuk
konsumsi manusia.
14. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari
siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.
15. Pembudidaya Ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan,
dan/atau membiakan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan
yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk
memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani,
mengolah, dan/atau mengawetkannya.
16. Kawasan Konservasi Perairan adalah kawasan perairan yang dilindungi,
dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber
daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan.
17. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungnnya
mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.

1.5 Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Masterplan Pengembangan Sentra Kelauatan


Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi, antara lain:

1. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan (Lembaga


Negara Repiblik Indonesia Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah beberapakali
diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
(lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2009, nomor 154,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073);
2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penetaan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 7
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 84,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4739), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Tahun 2014
Nomor 2,Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5490);
4. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4925);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 (lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kelautan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
294);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang Pemanfaatan
Pulau-Pulau Kecil Terluar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5151);
8. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-
Pulau Kecil Terluar ;
9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
10. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan
Koordinasi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tingkat
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
142);

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 8
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
11. Pperaturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.8MEN/2012
tentang Kepelabuhanan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 440);
12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.25/MEN/2012
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Lingkungan
Kementerian Kelautan Dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 1);
13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 34/PERMEN-
KP/2014 tentang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulai Kecil (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 1178);
14. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
51/Kepmen-KP/2016 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Sentra
Kelautan dan Perikanan Terpadu di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan
Perbatasan ; dan
15. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Wakatobi

1.6 Fungsi dan Manfaat Dokumen SKPT

1.6.1 Fungsi SKPT

Fungsi dokumen Masterplan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)


sebagai berikut:

1. Alat koordinasi dalam penyelenggaraan penataan pada sentra kawasan


pengembangan sentra kelautan dan perikanan oleh seluruh pemangku
kepentingan;
2. Acuan dalam sinkronisasi program pemerintah dengan pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota, serta swasta dan masyarakat dalam
rangka pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan Sentra Kelautan
Perikanan Terpadu; dan
3. Dasar pengendalian pemanfaatan kawasan industri kelautan dan
perikanan

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 9
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
1.6.2 Manfaat SKPT

Manfaat dokumen Masterplan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)


sebagai berikut:

1. Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam lingkup RTRW


Kabupaten;
2. Mewujudkan keserasian pembangunan sentra kelautan perikanan
terpadu dengan kawasan strategis Provinsi dan Kabupaten dimana SKPT
berada; dan
3. Menjamin terwujudnya pola pemanfaatan kawasan SKPT yang
berkualitas.

1.7 Sistematika Pelaporan

Sistematika penulisan Laporan AKhir ini terbagi dalam beberapa bab dan sub
bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang; maksud, tujuan, dan sasaran; serta
ruang lingkup pekerjaan yang terdiri atas ruang lingkup wilayah
dan ruang lingkup kegiatan dari pekerjaan ini. Terakhir akan
diuraikan mengenai keluaran yang akan dicapai serta manfaat yang
dapat dirasakan dari hasil pekerjaan ini dengan berpedoman pada
dasar hukum yang menjadi landasan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini. Kesemuanya ini dilakukan dengan berpedoman pada
metodologi pendekatan yang dilakukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Bab dan sub-bab Laporan Akhir ini tertera dalam
sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN RUANG
Bab ini mengkaji tentang kebijakan dalam lingkup makro, yaitu
mengenai kebijakan tata Ruang Nasional, Tata Ruang Pulau
Sulawesi, Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, hingga
mengerucut pada kebijakan tata ruang Kabupaten Wakatobi yang

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 10
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
diuraikan dari aspek struktur ruang dan pola tata ruang, serta
pengembangan prasarana kawasannya. Juga mengenai kebijakan
zoning regulation Kabupaten Wakatobi. Kemudian dibahas pula
mengenai kebijakan sektor kegiatan pembangunan yang dilihat
dari sisi sektor industri, sektor permukiman, Sektor Energi, sektor
perdagangan dan jasa, sektor pariwisata, serta sektor transportasi.
BAB III KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PERENCANAAN SENTRA
KELAUTAN PERIKAN TERPADU (SKPT) NUMANA
Bab III membahas mengenai konsep Eco Industrial Estate (EIE)
serta kriteria atau Prinsip Dasar Eco Industrial Estate. Selain itu
dibahas pula masalah merancang infrastruktur fisik, seperti :
infrastruktur energy, infrastruktur air, infra struktur pengolahan
limbah (limbah padat dan limbah cair), infrastruktur transportasi,
infra struktur telekomunikasi, dan fasilitas umum lainnya. Dibahas
pula peluang pengembangan kawasan perencanaan kedepannya
yang ditinjau dari beberapa aspek misalnya kependudukan, sosial
dan lainnya.
BAB IV IDENTIFIKASI KONDISI KABUPATEN WAKATOBI SERTA
KAWASAN PERENCANAAN SENTRA KELAUTAN PERIKANAN
TERPADU (NUMANA)
Bab IV membahas mengenai kondisi fisik dan lingkungan untuk
Kabupaten Wakatobi yang ditinjau dari beberapa aspek, seperti
Geografi, Ketinggian dan Kemiringan Lereng, Jenis Tanah,
Hidrologi dan Hidrogeologi, Iklim, dan pola penggunaan tanah.
Dibahas pula masalah kependudukan, Struktur Perekonomian dan
Dukungan InfraStruktur lainnya serta Ketersediaan Sarana
Wilayah.
BAB V MASTERPLAN SENTRA KELAUTAN PERIKANAN TERPADU
(SKPT) NUMANA
Bab ini akan membahas mengenai tujuan pengembangan Kawasan
Perencanaan di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan – Kabupaten
Wakatobi – Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemudian membahas

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 11
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
rencana struktur ruang Kawasan Perencanaan serta rencana pola
pemanfaatan ruang Kawasan Perencanaan. Dalam rencana pola
pemanfaatan ruang akan dilihat dari aspek peruntukan lahannya
yaitu sebagai kawasan industri, permukiman, wisata, serta potensi
ekonomi lainnya, dan terakhir dari aspek kawasan yang
dilestarikan. Bab ini juga menguraikan mengenai rencana sistem
transportasi, yang diuraikan dari rencana jaringan jalan, rencana
pengembangan jembatan, serta rencana pemanfaatan jaringan
transportasi air. Kemudian menguraikan rencana pengembangan
fasilitas dan utilitas yang dibutuhkan serta pengembangan jaringan
utilitas, yang mencakup jaringan air bersih, air limbah, pengelolaan
sampah, jaringan listrik, telekomunikasi, dan sistem drainase. Bab
ini juga menguraikan rencana intensitas pemanfaatan ruang di
Kawasan Perencanaan, yaitu yang dibahas dari sisi kepadatan
bangunan, Koefisien Dasar Bangunan (KDB), dan Koefisien Lantai
Bangunan (KLB), ketinggian bangunan, serta sempadan bangunan.
BAB VI ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRA KELAUTAN
PERIKANAN TERPADU (SKPT) NUMANA
Bab ini membahas mengenai Arahan Pengembangan Utilitas,
seperti Arahan Rencana Jaringan Air Bersih, Arahan Rencana
Jaringan Air Limbah, Arahan Pengelolaan Sampah (sistem
pengelolaan sampah di kawasan industri perikanan dan di
kawasan permukiman), Arahan Pengembangan Jaringan Listrik
dan Telekomunikasi sertaArahan Pengembangan Drainase.
BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN DAN INDIKASI PROGRAM
Bab VII berisikan mengenai sektor prioritas yang dapat
dikembangkan dan strategi pengembangan sektor. Untuk
melaksanakan rencana tindak (action plan), maka diperlukan
pengendalian pemanfaatan ruang, yaitu dengan melakukan
persiapan dalam aspek manajemen dan aspek pendukung, serta
insentif dan disinsentif yang dapat diberikan. Pelaksanaan insentif

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 12
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
dan disinsentif dilakukan dengan sistem pengawasan, pelaporan,
dan pemantauan.
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dan rekomendasi dalam Penyusunan
Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten
Wakatobi.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 13
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA

BAB II
METODOLOGI DAN PENDEKATAN

2.1 Ketentuan umum Muatan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)

Wilayah pesisir belum menjadi prioritas utama bagi pertumbuhan


ekonomi secara nasional. Kondisi demikian akan mendorong timbulnya
disparitas antar wilayah yang semakin melebar karena Indonesia yang
merupakan negara kepulauan memiliki potensi sumberdaya pesisir dan laut
yang cukup berlimpah. Sebagai akibat dilaksanakannya pendekatan
pembangunan yang sentralistik, menyebabkan terabaikannya aspirasi dan
kreativitas masyarakat lokal, yang berimplikasi pada pembangunan yang
tidak sesuai (compatible) dengan kebutuhan masyarakat lokal. Para
pengambil keputusan di pusat lebih menyukai mendukung pendirian industri
manufaktur di kawasan urban yang tidak menimbulkan multiplier pada
perekonomian lokal. Penetesan pembangunan seperti yang diharapkan,
dalam prakteknya, tidak tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Program SKPT mengarah pada optimalisasi usaha penangkapan ikan,
pembudidayaan ikan, usaha tambak garam, serta pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan sehingga pelaku utama dan pelaku usaha kelautan dan
perikanan akan mendapatkan keuntungan ekonomi (margin ekonomi) yang
tinggi (KKP. 2016). Pembangunan SKPT berbasis pulau-pulau dan/atau
kawasan perbatasan merupakan penggerak utama dalam pembangunan
sektor kelautan dan perikanan, karena mengintegrasikan kegiatan di hulu
dan dilir serta kelembangaan dalam suatu proses pembangunan kelautan dan
perikanan (KKP, 2016). Program SKPT akan meningkatkan aksesibilitas dan
konektivitas dalam pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan
dengan pasar.
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2014 Pasal 42 ayat 2, menyatakan
bahwa Pengelolahan Ruang Laut meliputi Perncanaan, Pemanfaatan,
Pengawasan, dan Pengendalian. Pasal 34 Ayat 1 menjelaskan pula bahwa

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 14
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
Perencanaan Ruang Laut meliputi: (1) Perencanaan Tata Ruang Nasional; (2).
Perencanaan zonasi wilayah pesisir dan pulau pulau kecil; (3) Perencanaan
zonasi kawasan laut. Kementerian Kelautan Perikanan berkepentingan untuk
mengembangkan kawasan perairan Nasional sesuai dengan amanat dari UUD
Nomor 32 Tahun 2014 tersebut, dan salah satu program yang dikembangkan
adalah dengan membentuk konsep yakni Sentra Kelautan Perikanan Terpadu
(SKPT).
Program pembangunan SKPT merupakan konsep dengan pendekatan
berbasis wilayah, budaya dan bisnis yang saling berkaitan satu sama lainnya
dan merupakan mata rantai yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.
Konsep SKPT ini juga merupakan implementasi dari UUD Nomor 32 tahun
2014 dengan prinsip integritas, efesiensi, kualitas dan akselerasi yang tinggi
guna membangun dan mengembangkan bisnis perikanan yang berbasis
sentra di pulau-pulau terdepan NKRI.
Secara umum SKPT adalah bagian dari rencana program Kementerian
Kelautan Perikanan yang dipadu dengan program pemerintah NAWACITA
yakni membangun dari pinggiran selaras dengan maksud dibentuknya
PSKPT yakni pembangunan pulau pulau terluar NKRI. SKPT juga merupakan
bentuk dari bisnis perikanan, yang mengutamakan hasil optimal dengan
tujuan ekspor yang didukung dengan prinsip dari hulu ke hilir dengan
berbasis kawasan. Tujuan dari SKPT ini adalah membangun dan
mengintegrasi proses bisnis perikanan berbasis kemasyarakatan melalui
optimalisasi pemanfaatan sumberdaya kelautan perikanan di pulau-pulau
terluar/terdepan wilayah NKRI.
Pembangunan sektor Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Wakatobi
berorientasi pada pembangunan kelautan perikanan secara nasional dan
dirumuskan dengan kondisi wilayah serta tidak terlepas dari kebijakan
pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Setiap program-program yang
dirumuskan harus sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang selaras dengan kemajuan jaman demi terciptanya lapangan kerja dan
kesempatan berusaha. Kebijakan pembangunan perikanan dan kelautan pada
dasarnya merupakan suatu rangkaian yang sistematis yang disusun

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 15
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
berdasarkan program-program pembangunan yang relevan dan spesifik
secara lokal. Secara yuridis formal dijabarkan kedalam perencanaan
pembangunan lima tahunan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka
menengah Daerah (RPJMD) yang menjadi acuan dalam perencanaan program
pembangunan Kabupaten Wakatobi. Program pembangunan yang tertuang
dalam RPJMD tersebut selanjutnya dijabarkan kedalam Perencanaan
Strategis (Renstra) sektor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Wakatobi.
Program Sentra Kelautan Perikanan (SKPT) merupakan salah satu bagian di
dalamnya dan diperlukan dukungan pemerintah daerah dalam pelaksanaan
dan percepatan program SKPT tersebut, untuk itu acuannya diperlukan
dalam melaksanakan semua program guna suksesnya SKPT Numana
kedepannya.
Tujuan dibangunya sentra bisnis kelautan dan perikanan adalah untuk
mensejahterahkan nelayan dari hasil produk unggulan yang berada di daerah
atau kabupaten yang dijadikan sentra kelautan dan perikanan dan selain itu
juga membuat harga-harga produk produk perikanan dan kelautan semakin
kompetitif. Harga harga produk yang dimaksudkan tersebut adalah harga-
harga dari daerah yang dijadikan sentra kelautan dan perikanan terpadu. Hal
ini dilakukan dengan tujuan untuk memotong rantai pasokan sebab ekspor
bisa dilakukan langsung dari daerah sentra kelautan perikanan terpadu
tersebut.
Sentra kelautan perikanan terpadu diharapkan dapat menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di wilayah sentra kelautan perikanan tersebut. Lebih dari itu
SKPT ini menjadi pusat strategis dalam mencapai bisnis kelautan perikanan
untuk meningkatakan pendapatan negara malui ekspor dari seluruh wilayah
sentra kelautan perikanan yang dibentuk.
Pembangunan sentra kelautan perikanan terpadu juga merupakan
peluang bagi UMKM bidang kelautan untuk membangun SKPT. Ada lima
peluang bisnis potensial dalam membangun SKPT tersebut yakni dalam
bidang perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan, sistem
rantai dingin, serta pergudangan. Melalui SKPT ini maka peluang

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 16
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
berwirausaha di bidang atau sektor pengolahan perikanan dan produk hasil
laut masih sangat terbuka luas utuk dikembangkan sesuai dengan potensi
wilayah yang dijadikan sentra kelautan perikanan terpadu.
Target pembentukan SKPT antara lain:
• Meningkatnya peranan sektor kelautan dan perikanan terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional. Indikator Kinerja Utama (IKU)
pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya persentase
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan.
• Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan
yang memiliki komoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU)
pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya produksi perikanan
tangkap, perikanan budidaya, dan garam rakyat.
• Meningkatnya pendapatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian
sasaran strategis ini adalah meningkatnya Nilai Tukar
Nelayan/Pembudidayaan Ikan.
• Meningkatnya ketersediaan hasil kelautan dan perikanan. Indikator
Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah
meningkatnya konsumsi ikan per kapita.
• Meningkatnya branding produk perikanan dan produk perikanan dan
market share di pasar luar negeri. Indikator Kinerja Utama (IKU)
pencapaian sasaran strategis ini adalah meningkatnya nilai ekspor hasil
perikanan.
• Meningkatnya mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar.
Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah
menurunnya jumlah kasus penolakan ekspor hasil perikanan per negara
mitra.
• Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan.
Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah
tugas Kawasan Konservasi Perairan yang dikelola secara berkelanjutan.
• Meningkatnya nilai ekonomi pulau-pulau kecil. Indikator nKinerja Utama
(IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah jumlah pulau-pulau kecil,
termasuk pulau-pulau kecil terluar yang dikelola.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 17
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
• Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur
pengawas Kementrian Kelautan dan Perikanan. Indikator Kinerja Utama
(IKU) pencapaian sasaran trategis ini adalah persentase wilayah perairan
bebas illegal fishing dan kegiatan yang merusak SDKP
2.2 Prosedur Penyusunan Dokumen Masterplan Sentra Kelautan Perikanan
(SKPT)

Lingkup Penyusunan Master Plan Pengembnagna Sentral Kelautan


Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi, adalah sebagai
berikut:

2.2.1 Tahapan Persiapan

Dalam tahapan persiapan berisi kegiatan-kegiatan pendukung yang berfungsi


sebagai landasan kerja dan proses awal Pelaksanaa penyusunan Master Plan
Pengembangan Sentral Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Numana
Kabupaten Wakatobi.

1) Identifikasi masalah
Dalam proses ini, kegiatan akan difokuskan untuk mengindetifikasi
dan merinci permasalahan yang bertujuan agar pelaksanaan
Penyusunan Master Plan Pengembangan Sentral Kelautan Perikanan
Terpadu (SKPT) Numama Kabupaten Wakatobi, menjadi lebih jelas
dan terarah.
2) Ruang Lingkup Pembasahan
Dalam proses ini, dilaksanakan perumusan dan pembatasan kajian
dalam pelaksanaan Penyusunan Master Plan Pengembangan Sentral
Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi.
3) Sistematika Pembahasan
Selanjutnya Rumusan dan pembatasan kajian dalam pelaksanaan
Penyusunan Master Plan Pengembangan Sentral Kelautan Perikanan
Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi, dituangkan dalam
bentuk tahapan pekerjaan yang sistematis.
4) Studi Pustaka

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 18
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
Meliputi kajian ilmu yang mendasari metodologi pengerjaan Master
Plan Pengembangan Sentral Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)
Numana Kabupaten Wakatobi. Studi kepustakaa berisi mengenai
konsep pengembangan dan studi Perencanaan Sentral Kelautan
Perikanan Terpadu (SKPT), yang meliputi analisis terkait dengan
rencana spasial, serta rencana pembangunan dan pengembangan
sarana dan prasarana.

Dalam tahapan proses persiapan, dari tutunan identifikasi masalah,


ruang lingkup pembahasan, sistematika pembahasan dan studi
pustaka maka dalam pelaksanaan Master plan Pengembangan Sentral
Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi,
akan menggunakan 2 (dua) metode yakni metode pendekatan dan
metode studi. Dalam metode pendekatan, proses pelaksanaan
pekerjaan mengacu pada konsepsi pengembangan wilayah yang
meliputi kondisi potensi sumber daya perikanan,lokasi konsentrasi
nelayan, aksebilitas dan kondisi pasar serta aspek fisik, sosial ekonomi
dan kebijakan pemerintah. Metode yang kedua adalah metode studi
yang mengacu lewat pengumpulan data sekunder dan data primer.

2.2.2 Tahapan Pengumpulan Data dan Analisa Data

Dalam tahap ini dilaksanakan pengumpulan data sekunder dan data primer.
Data-data tersebut melingkupi data yang berkaitan dengan kondisi fisik
teknis, sosial ekonomi perikanan dan kebijaksanaan pemerintah, untuk
selanjutnya dianalisa guna memperoleh gambaran tentang daya dukung
terhadap Master Plan Pengembangan Sentral Kelautan Perikanan Terpadu
(SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi ini. Dalam pengumpulan data, disertai
dengan list data untuk menghindari terlewatnya data yang harus diambil
pada saat survey , juga untuk menghindari adanya peroleh data ganda.
Evaluasi dan analisis data akan dilakukan, selanjutnya akan didiskusikan
mengingat funsinya yang saling terkait satu dan lainnya.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 19
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
1) Data kondisi fisik teknis;
2) Data perikanan;
3) Armada/kapal perikanan, meliputi jenis, ukuran, jumlah, domisili dan
lain-lain;
4) Kondisi sosial ekonomi nelayan;
5) Data survey lokasi;
6) Pengumpulan data tentang kebijaksanaan pemerintah; dan
7) Data lainnya.

2.2.3 Tahapan Penyusunan Masterplan

Dalam penyusunan Master Plan meliputi 2 (dua) tahapan, yakni:

1) Perencanaan kebutuhan fasilitas


Membuat analisis kebutuhan fasilitas bagi Sentral Kelautan Perikanan
Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobisesuai dengan skala dan
tahapan pengembangan, seperti fasilitas dasar, fasilitas fungsional, dan
fasilitas penunjang. Selain itu, dikembangkan juga fasilitas perikanan
mendorong perkembangan inventasi.
2) Perencanaan Master Plan
Berdasarkan hasil analisa pembangunan dan pengembangan dan
perencanaan kebutuhan fafasilitas, maka akan disusun Master Plan
Sentral Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten
Wakatobi yang mencakup
- Pengalokasian zona kegiatan ;
- Perencanaan layout; dan
- Penyusuna tahapan pelaksanaan.
3) Tahapan Pra Detail Sental kelautan kelautan perikanan Terpadu (SKPT)
Numana Kabupaten Wakatobi
Membuat perencanaan detail semua struktur bangunan fasilitas laut
(fasilitas dasar) dan darat (fasilitas fungsional dan penunjang) yang
dilengkapi dengan perhitungan-perhitungan teknis dan disajikan dalam

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 20
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
gambar konstruksi. Berdasarkan hasil analissa kebutuhan fasilitas dan
layout yang sudah disetujui ini, perancanaan pra detail desain dengan
berpedamoan pada standar dan peraturan yang berlaku.

2.3 Pelaporan

Mekanisme pelaporan Penyusunan Master Plan Pengembangan Sentral


Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) Numana Kabupaten Wakatobi, adalah
sebagai berikut :

2.3.1 Laporan Pendahuluan

Laporan ini merupakan laporan tahap awal/pertama, yang berisi persiapan


dan rencana kerja dalam melaksanakan pekerjaan terdiri dari:

a. Interpretasi dan apresiasi dalam menangani pekerjaan ;


b. Metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan;
c. Kerangka pikir;
d. Rona awal kawasan perencanaan;
e. Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan pekerjaan;
f. Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan; dan
g. Komposisi dan jumlah tenaga ahli yang akan dipakai.
Laporan pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar ukuran A4
diselesaikan selambat-lambatnya 15 (lima belad ) hari kalender sejak
dimulainya kegiatan atau setelah Surat Perjanjian Mulai Kerja (SPMK)
ditandatangani.

2.3.2 Laporan Akhir

Laporan akhir penyusunan Master Plan Pengembangan Sentral Kelautan


Perikanan Terpadu (SKPT) Numana ,berisi tentang;\

a. Hasil kajian literatur;


b. Hasil survey/pengukuran di lapangan;
c. Komplikasi data beserta analisisnya;

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 21
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
d. Arahan kebijakan, rencana pembnagunan;
e. Garis besar rencana desain pengembangan kawasan (SKPT) numana; dan
f. Indikasi program/pertahapan pembnagunan.
Laporan ini disampaikan kepada pemberi kerja sebanyak 15 (lima Belas)
eksemplar ukuran A4, diselesaikan selambat-lambatnya 90 (sembilan Puluh)
hari kalendeer dari dimulainnya kegiatanatau setelah Surat Pemerintah
Mulai Kerja (SPMK) ditandatangani . laporan akhir merupakan hasil akhir
kerja konsultan setelah mengakomodasi berbagai makan dari tenaga ahli,
timteknis dan Dinas/SKPD terkait dilingkungan pemerintah kabupaten
Wakatobi.

2.3.3 Album Peta & Gambar

Album peta dan gambar merupaka kumpulan peta-peta terkait dengan lokasi
perencanaan , serta gambar-gambar desain dan foto lokasi perencanaan.

Peta dan gambar dicetak dalam kertas ukura A3 sebayak 5 (lima) rangkap
dan diserahkan bersamaan dengan laporan akhir.

2.3.4 Backup Data CD

Seluruh data laporan dan peta/gambar,disimpan dalam kepingan CD


sebanyak 5 Lima keping dan diserahkan bersamaan dengan laporan akhir.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 22
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA

BAB III
JADWAL DAN ORGANISASI PELAKSANA PEKERJAAN

3.1 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Penyusunan Masterplan


Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana (SKPT) selama 3 (tiga) bulan
atau 90 hari kalender. Dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, analisis data
sampai pelaporan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Bulan I Bulan II Bulan III


No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Tim
2 Penyusunan Laporan Pendahuluan
3 Survey Lapangan
4 Ekspose Hasil Lapangan di Kabupaten
5 Pengolahan Data
6 Analisa Data
7 Penyusunan Laporan Antara
8 Penyusunan Draft Akhir
9 Penyusunan Laporan AKhir

3.2 Kebutuhan Tenaga Ahli

3.2.1 Tenaga Ahli

Kegiatan ini melibatkan beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung, berikut
daftar tenaga ahli dan tenaga pendukung, yang ditunjukkan pada tabel III.2
berikut:

No Klasifikasi Tenaga Ahli Kualifikasi Jumlah Pengalaman


Tenaga Ahli
1 Ahli Perencanaan S2 Perencanaan 1 Orang 5 Tahun
Wilayah dan Kota Wilayah dan Kota
2 Ahli Pemetaan dan S1 Perencanaan 1 Orang 3 Tahun
Sistem Informasi Wilayah
Geografis
3 Ahli Arsitektur S1 Teknik Arsitektur 1 Orang 3 Tahun
4 Ahli Sumber Daya Air S1 Teknik Sipil 1 Orang 3 Tahun
5 Ahli Perikanan S1 Perikanan 1 Orang 3 Tahun
Tenaga Pendukung
1 Surveyor D3 Teknik Sipil 1 Orang 2 Tahun

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 23
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
No Klasifikasi Tenaga Ahli Kualifikasi Jumlah Pengalaman
2 Drafter DIII Arsitektur/S1 1 Orang 3 Tahun
Geografi
3 Administrasi DIII/SMA 1 Orang 3 Tahun

3.2.2 Kualifikasi Personil

1. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota

Tugas dan Tanggung Jawab:

• Mengkoordinasikan dan mengelola kegiatan agar sesuai dengan KAK;


• Bertanggung jawab atas semua kualitas hasil pekerjaan;
• Mempertanggung jawabkan seluruh hasil pekerjaan pada pemberi tugas.
• Merencanakan / Menyusun rencana pelaksanaan tugas secara
keseluruhan.
• Memantau, menilai dan melaksanakan seluruh rencana kerja.
• Bertanggung jawab mengenai aspek-aspek penataan ruang kawasan
SKPT.
• Memberikan analisa mendalam terhadap aspek-aspek teknis kegiatan
penataan ruang yang mencakup perencanaan tata ruang, pemanfaatan
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang
• Mengidentifikasi kebijaksanaan dan program-program bidang penataan
ruang
• Mengkoordinasi seluruh tenaga ahli yang dilibatkan dalam pekerjan ini.
• Mengkaji RTRW Prov/Kab dalam rangka menyusun pemanfatan ruang
di kawasan SKPT
• Melakukan analisis tata ruang kawasan untuk mengetahui letak/sebaran
pusat-pusat kegiatan ekonomi yang ada dalam kawasan, serta letak
fasilitas sosial ekonomi terhadap pemukiman yang ada, serta terhadap
areal-areal potensial.
• Melakukan analisis Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kawasan SKPT
• Malakukan analisis Arahan dan Rencana struktur Ruang Wialayh
Kawasan SKPT

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 24
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA

• Melakukan analisis terhadap Rencana Pola Ruang Kawasan dan Rencana


Kawasan Strategis
• Tinjauan terhadap kawasan sector-sektor unggulan.
• Tinjauan terhadap kawasan-kawasan potensial untuk kawasan investasi.
• Merumuskan hasil studi ini kedalam peta untuk mendukung
pengembangan Kawasan SKPT.
• Melakukan analisis rencana teknis yang ada untuk disesuaikan dengan
karakteristik daerah setempat.
• Mengkaji potensi dan kendala pengembangan wilayah berdasarkan
aspek-aspek yang terkait
• Melakukan analisis kedudukan wilayah studi dalam konstelasi nasional
maupun regional (provinsi) dan kabupaten.
• Mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan yang dapat didorong
perkembangannya dalam rangka meningkatkan perkembangan
ekonomi seluruh wilayah.
• Merumuskan skenario pengembangan wilayah
• Merumuskan tujuan dan sasaran pengembangan wilayah jangka
menengah dan jangka panjang
• Melakukan kajian terhadap kebijakan pengadaan prasarana
permukiman wilayah.
• Mengkoordinasikan perumusan program-program pembangun-an
jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang dalam rangka
pengembangan kawasan SKPT yang tertuang dalam indikasi program.
2. Ahli Pemetaan dan GIS

Tugas dan Tanggung Jawab:

• Melakukan intepretasi citra satelit;


• Membantu membuat peta-peta tematik berdasarkan intepretasi citra;
• Menyiapan data data sekunder dan peta peta Pendukung, diantaranya
Peta RBI / kontur dan peta SRTM.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 25
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA

• Menyiapkan Peta Citra Satelit Resolusi Menengah dan membuat


interpretasi terhadap peta yang ada dengan melakukan super impose
dengan lokasi yang akan di teliti
• Membuat Peta dasar dan digitasi hasil pengamatan lapang untuk di
jadikan Peta-Peta yang di butuhkan.
• Bertanggung jawab atas hasil interpretasi citra satelit dan Sistem
Informasi Geografis;
3. Ahli Arsitektur

Tugas dan Tanggung Jawab:

• Bertanggung jawab atas hasil pekerjaan pada bidangnya


• Mendukung dan memberi input design arsitek
• Memecahkan problem design
• Mengadakan review dan diskusi
• Konsultasi dengan Dinas Teknis bangunan atau Unit satuan kerja terkait
lain
• Mendisain, menghitung secara konstruksi pada proses perencanaan dan
proses pelaksanaan
• Mengumpulkan serta mengolah data dan informasi lapangan
• Membuat gambar skematik sistem struktur yang akan digunakan
• Pekerjaan Grading, Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan
lahan agar siap untuk Dibangun
4. Ahli Sumber Daya Air
• Tugas dan Tanggung Jawab:
• Mengidentifikasi daerah-daerah bahaya banjir, pengamatan pasang
surut dan intrusi air laut serta genangan-genangan yang ada di daerah
survei;
• Mengevaluasi ketersediaan sumber daya air untuk keperluan air minum
transmigran dan keperluan lainnya;
• Menganalisa data iklim, minimal 10 tahun terakhir;
• Bertanggungjawab terhadap perhitungan dan peta sumber daya air

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 26
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA
5. Ahli Perikanan

Tugas dan Tanggung Jawab:

• Melakukan survai ekonomi pesisir masyarakat setempat;


• Melakukan analisa pasar terhadap komoditas yang akan
dikembangkan;
• Menyusun usulan pengembangan usaha nelayan;
• Bertanggungjawab terhadap evaluasi kelayakan pengembangan
Kelautan dan Perikanan.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 27
MastePlan Pengembangan Kawasan
SKPT NUMANA

BAB IV
PENUTUP

Demikian dokumen Laporan Pendahuluan ini dibuat sebagai pemahaman atau


apresiasi awal Tim Pelaksana kegiatan terhadap pekerjaan Penyusunan
Rencana Pengembangan Kawasan Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT)
Numana di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Laporan
Pendahuluan ini terdiri dari 4 (empat) bagian yaitu Pendahuluan, Pendekatan
dan Metodologi, Organisasi Pelaksana dan Rencana Kerja, Serta Penutup.

Kami mengharapkan saran, kritik dan masukan dari berbagai pihak yang
dapat membantu serta berguna bagi kemajuan pekerjaan ini. Atas segala
kritikan dan masukan demi perbaikan laporan ini kami ucapkan terima kasih.

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu Numana


Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten WAKATOBI 28

Anda mungkin juga menyukai