SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 1. PERSIAPAN TEKNIS PELAKSANAAN
1.1. LINGKUP
1.1.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan
untuk pelaksanaan kegiatan “PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR BPN
BOJONEGORO”, yang meliputi :
a. Pekerjaan Struktur / sub structure - upper Structure.
b. Pekerjaan Arsitektur / Finishing.
c. Pekerjaan Mekanikal dan elektrikal.
Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapat disesuaikan / dilihat dan
tercantum pada Bill of Quantity (BQ).
1.1.2. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, lingkup
pekerjaan yang ditugaskan termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Pengadaan tenaga kerja.
b. Pengadaan Bahan / Material.
c. Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan
yang ditugaskan.
d. Koordinasi dengan Pemborong / pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan
pada bagian pekerjan yang ditugaskan.
e. Penjagaan kebersihan, kerapian, dan keamanan kerja.
f. Pembuatan shop drawing (gambar penjelasan) dan As Built drawing (Gambar
terlaksana).
1.1.3. Persyaratan Teknis Umum menjadi satu kesatuan dangan persyaratan teknis
pelaksanaan pekerjaan dan secara bersama – sama merupakan persyaratan dari segi
teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari
dokumen-dokumen berikut ini :
a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan.
b. Persyaratan Teknis Umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan.
c. Rincian Volume Pekerjaan / Rincian Penawaran.
d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain.
1
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
1.1.4. Dalam hal mana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat
diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan di atas, maka bagian dari
persyaratan teknis umum tersebut dengan sendirinya dianggap tidak berlaku.
1.2. REFERENSI
1.2.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-
persyaratan teknis yang tertera dalam Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri
Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku atau jenis - jenis pekerjaan yang bersangkutan antara
lain :
➢ NI - 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA.
➢ NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI
INDONESIA.
➢ NI - 8 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA.
➢ NI - 10 BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN.
➢ PERATURAN PLUMBING INDONESIA.
➢ PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK.
➢ STANDART INDUSTRI INDONESIA.
➢ PEDOMAN PERENCANAAN PEMBEBANAN UNTUK RUMAH DAN
GEDUNG (SKBI –1.3.53.1987).
➢ TATA CARA PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK
BANGUNAN GEDUNG (SNI-03-1726-2012).
➢ PERSYARATAN BETON STRUKTURAL UNTUK BANGUNAN GEDUNG
(SNI 03-2847-2013).
➢ TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON UNTUK BANGUNAN
GEDUNG, SK SNI T-15-1991-03.
➢ PEDOMAN PERENCANAAN UNTUK STRUKTUR BETON BERTULANG
BIASA DAN STRUKTUR TEMBOK BERTULANG UNTUK GEDUNG 1983.
➢ BAJA TULANGAN BETON (SNI 2052-2014).
➢ dan Peraturan lain sebagianya yang dianggap berhubungan dengan bagian
pekerjaan ini.
1.3. BAHAN
1.3.1. Baru / Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan untuk
pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan barang bekas dalam
komponen kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan.
1.3.2.Tanda Pengenal
a. Dalam hal dimana pabrik / produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal untuk
produk bahan yang dihasilkan, baik berupa cap / merk dagang pengenal pabrik /
produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mengandung
tanda pengenal tersebut.
b. Khusus untuk bahan bagi pekerjaan instalasi (penerangan, plumbing, dll) kecuali
ditetapkan oleh Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK, bahan sejenis dengan
fungsi yang sama harus diberi tanda pengenal untuk membedakan satu bahan dari
bahan lainnya. Tanda pengenal ini bisa berupa warna atau tanda-tanda lain yang
mana harus sesuai dengan referensi pada I.2. tersebut di atas atau dalam hal dimana
tidak / belum ada pengaturan yang jelas mengenai itu, hal ini harus dilaksanakan
sesuai petunjuk direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
3
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
1.3.4.Penggantian (Substitusi)
a. Pemborong / supplier bisa mengajukan usulan untuk menggantikan sesuatu bahan /
produk lain dengan penampilan yang setara dengan yang dipersyaratkan.
b. Dalam persetujuan atau sesuatu penggantian (substitusi), perbedaan harga yang ada
dengan bahan / produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkan sebagai perubahan
pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Dalam hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalan pemborong /
suplier seperti dipersyaratkan, maka perubahan pekerjaan yang bersifat biaya
tambah dianggap tidak ada.
2. Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Direksi / Konsultan
Pengawas/Konsultan MK dan pemberi Tugas sebagai masukan (Input) baru yang
menyangkut nilai tambah, maka perubahan pekerjaan mengakibatkan biaya
tambah dapat diperkenankan.
1.3.5.Persetujuan Bahan
a. Untuk menghindarkan penolakan bahan di lapangan, dianjurkan dengan sangat agar
sebelum sesuatu bahan / produk akan dibeli / dipesan / diproduksi, terlebih dahulu
dimintakan persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK atau
kesesuaian dari bahan / Produk tersebut pada Persyaratan Teknis, yang mana akan
diberikan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan pada contoh / brosur dari bahan /
4
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
tambahan dari contoh berikut tanda pengenal persetujuan dan surat keterangan
persetujuan untuk kepentingan Dokumentasi sendiri. Dengan demikian jumlah
contoh yang harus diserahkan kepada Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan
MK harus ditambah seperlunya sesuai dengan kebutuhan tambahan tersebut.
2. Pada waktu Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK sudah tidak lagi
membutuhkan contoh yang disetujui tersebut untuk pemeriksaan bahan produk
bagi pekerjaan, Pemborong berhak meminta kembali contoh tersebut untuk
dipasangkan pada pekerjaan.
6
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
➢ Surat surat seperlunya dari agen / importer, sesuai keagenan, surat jaminan
suku cadang dan jasa purna (after sales service) dan lain-lain.
➢ Katalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dan lain-lain.
➢ Sertifikat pengujian, penetapan, kelas, dan dokumen-dokumen lain sesuai
petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
6. Apabila setelah melewati waktu yang ditetapkan di atas, keputusan, keputusan
atau contoh dari bahan / Produk yang diajukan belum diperoleh tanpa
pemberitahuan tertulis apapun dari Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan
MK, maka dengan sendirinya dianggap bahwa contoh yang diajukan telah
disetujui oleh Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
7
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
1.4. PELAKSANAAN
1.4.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh
kedua belah pihak, pemborong harus menyerahkan kepada Direksi / Konsultan
Pengawas/Konsultan MK sebuah “Network Planning” mengenai seluruh kegiatan
b. yang perlu dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dalam diagram mana
dinyatakan pula urutan serta kaitan / hubungan antara seluruh kegiatan-kegiaan
tersebut.
c. Kegiatan kegiatan Pemborong untuk / selama masa pengadaan / pembelian serta
waktu pengiriman / pengangkutan dari :
1. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan /
pembantu.
2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan
d. Kegiatan kegiatan Pemborong untuk / selama waktu fabrikasi, pemasangan dan
pembangunan.
e. Pembuatan gambar-gambar kerja.
f. Permintaaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana kerja.
g. Harga borongan dari masing masing kegiatan tersebut.
h. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
i. Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK akan memeriksa rencana kerja
Pemborong dan memberikan tanggapan dalam waktu 2 (dua) minggu.
j. Pemborong harus memasukkan kembali perbaikan / penyempurnaan atau rencana
kerja kepada Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK dan meminta
diadakannya perbaikan / penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling lambat 4
(empat) hari sebelum dimulainya pelaksanaan.
k. Pemborong tidak dibenarkan memulai suatu pelaksanaan atau pekerjaan sebelum
adanya persetujuan dari Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK atau rencana
kerja ini. Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan
MK telah melalaikan kewajibannya untuk memeriksa rencana kerja Pemborong pada
waktunya, maka kegagalan Pemborong untuk memulai pekerjaan sehubungan
dengan belum adanya rencana kerja yang memulai pekerjaan yang disetujui Direksi,
sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari pemborong bersangkutan.
8
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
1.4.3.Ijin Pelaksanaan
Ijin pelaksanaan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan tersebut,
Pemborong diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan secara tertulis kepada
Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan MK dengan dilampiri gambar kerja yang sudah
disetujui. Ijin pelaksanaan yang disetujui sebagai pegangan Pemborong untuk
melaksanakan pada bagian pekerjaan tersebut.
1.4.6.Kwalitas Pekerjaan
Pekerjaan harus dikerjakan dengan kwalitas pengerjaan yang terbaik untuk jenis
pekerjaan bersangkutan.
10
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
1.5.2. Penyerahan
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Pemborong wajib menyerahkan kepada Pemberi
Tugas :
a. 2 (dua) dokumen terlaksana
b. Untuk peralatan / perlengkapan:
- 2 (dua) set pedoman operasi (operational manual)
- suku cadang sesuai yang dipersyaratkan
c. Untuk berbagai macam :
- Semua kunci orisinil disertai “Construction Key” bila ada
- Minimum 1 (satu) set kunci duplikat
d. Dokumen dokumen resmi (seperti surat ijin, tanda pembayaran cukai, surat fiskal
pajak, dan lain-lain)
e. Segala macam surat jaminan berupa Guarantee / Warranty sesuai uang yang
dipersyaratkan.
f. Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas/Konsultan
MK
g. Bahan finishing cat minimal 3 (tiga) galon (masing-masing warna)
h. Bahan finishing lantai / dinding & atau masing masing minimal 2 m2
13
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
14
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
17
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
18
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
19
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat mekanis/alat berat
(excavator, dll) dan alat- alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan
mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi ini.
2. Galian Tanah Pondasi
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk membuang tanah eksisting berikut
beberapa pondasi umpak eksisting, Pondasi strouss, Foot Plate, balok pondasi dan
struktur lainnya yan terletak didalam atau di atas tanah, seperti tercantum di dalam
gambar rencana atau sesuai dengan kebutuhan Kontraktor agar pekerjaannya dapat
dilaksanakan dengan lancar, benar dan aman.
4. Urugan Kembali
Pengurugan Kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang diisyaratkan
pada bab mengenai urugan dan pemadatan. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya
21
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
5. Pemadatan Dasar Galian
Dasar galian harus rata / water pas dan bebas dari akar-akar tanaman atau bahan-
bahan organis lainnya. Selanjutnya dasar galian harus dipadatkan sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
6. Air Pada Galian
Kontraktor wajib mengantisipasi air yang terdapat pada dasar galian dan wajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai untuk
menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus
merencanakan secara benar, kemana air tanah harus dialirkan, sehingga tidak terjadi
genangan air / banjir pada lokasi disekitar proyek. Di dalam lokasi galian harus
dibuat drainase yang baik agar aliran air dapat dikendalikan selama pekerjaan
berlangsung.
7. Struktur Pengaman Galian dan Pelindung Galian
Jika galian yang harus dibuat ternyata cukup dalam, maka kontraktor harus membuat
pengaman galian sedemikian rupa hingga tidak terjadi kelongsoran pada tepi galian.
Galian terbuka hanya diijinkan jika diperoleh kemiringan lebih besar 1:2 (Vertikal :
Horisontal). Sisi galian harus dilindungi dengan adukan beton terpasang, maka
galian tersebut harus dilindungi dengan material kedap air seperti lembaran terpal /
kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu terlindung dari hujan maupun sinar
matahari.
8. Perlindungan Benda Yang Dijumpai
Kontraktor harus melindungi atau menyelamatkan benda-benda yang dilindungi
selama pekerjaan galian terpasang. Kecuali disetujui untuk dipindahkan, benda-
benda tersebut harus tetap pada tempatnya dan kerusakan yang terjadi akibat
kelalaian kontraktor harus diperbaiki / diganti oleh kontraktor.
9. Urutan Galian Pada Level Berbeda
Jika ke dalaman galian berbeda satu dengan lainnya, maka galian harus dimulai dari
bagian yang lebih dalam dahulu dan seterusnya.
22
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik
dan sesuai dengan spesifikasi.
2. Lokasi pekerjaan
Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah lapisan
lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang
berhubungan dengan tanah seperti Foot Plate, balok pondasi dan pekerjaan beton
yang lain yang berhubungan langsung dengan tanah.
3. Pembersihan Akar Tanaman padat dan sisa Galian
Jika di bawah dasar galian dijumpai akar tanaman atau tanah organis, maka dasar
galian tersebut harus dibersihkan dari hal tersebut di atas, dan bekas galian tersebut
harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat.
2. Air Kerja
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan
bahan organis lainnya, serta dapat diminum. Jika diperlukan, sebelum digunakan air
dapat diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang sah. Jika hasil uji ternyata
tidak memenuhi syarat, maka kontraktor wajib mencari air kerja yang memenuhi
syarat.
Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang memadai agar dapat hasil
kepadatan yang baik. Kondisi galian tersebut harus dipertahankan sampai pekerjaan
pemadatan selesai dilakukan. Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut
di atas tidak memenuhi.
3. Air Pada Lokasi Pemadatan
Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka Kontraktor wajib
menyediakan Pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasir urug diletakkan.
Kontraktor harus membuat rencana yang benar, agar air tanah dapat dialirkan
kelokasi yang lebih rendah dari dasar galian, misalnya dengan membuat sumpit pada
tempat tertentu.
4. Tanah di sekitar pasir urug
Kontraktor harus menjaga agar tanah disekitar lokasi tidak tercampur dengan Pasir
Urug. Jika pasir urug tersebut tercampur dengan tanah lainnya, maka Kontraktor
wajib mengganti pasir urug tesebut dengan bahan lainnya yang bersih.
5. Persetujuan
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan tersebut sudah
mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
bahan organis lainnya, serta hasil dari tes laboratorium menyatakan tanah bekas
galian tersebut layak untuk digunakan untuk urugan sesuai dengan spesifikasi
material urugan. Untuk tanah bekas galian yang tidak memenuhi syarat, pemborong
wajib membuang keluar lokasi sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Konsultan MK
& direksi.
2. Bahan Urugan Dari Luar Lokasi Proyek
Jika tanah urug didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
Secara umum bahan tersebut berupa tanah urug yang sebelum mendatangkan
harus sudah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
3. Bahan Urugan Yang tidak memenuhi Syarat
Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi proyek dan
diganti dengan bahan yang memenuhi Syarat.
25
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
26
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
27
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
b. Pedoman Pelaksanaan.
1. Sebelum dilaksanakan pekerjaan pondasi maka Pemborong harus mengadakan
pengukuran untuk as-as pondasi sesuai dengan jarak/notasi yang tercantum dalam
gambar rencana pondasi dan harus dimintakan persetujuan lebih lanjut kepada
Direksi/ Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
d. Teleransi-toleransi.
- Toleransi Lokasi
Tidak lebih dari 8.00 cm dari lokasi yang ditentukan dan jarak antara tiang pancang
tidak bertambah/ berkurang lebih dari 15.00 cm (tambahannya/ pengurangannya).
- Toleransi Vertikal.
Tidak lebih dari 1:80
28
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
e. Standart.
Seluruh pekerjaan sehubungan dengan pondasi tiang pancang ini harus dilaksanakan
sepenuhnya mengikuti persyaratan serta standart-standart yang disebutkan dalam dokumen
spesifikasi teknis ini.
29
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
2. Kontraktor juga harus mengenal kondisi jalan-jalan umum,batasan-batasan beban jalan dan
batasan/ketentuan-ketentuan lainnya yang mungkin mempengaruhi lancarnya
transportasi/alat-alat dari dan ke site
3. Kontraktor wajib untuk mencocokkan kondisi lapangan dengan gambar rencana dan wajib
untuk melaporkan secara tertulis kepada Direksi.
30
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
2. Pada waktu pencatatan ini, harus dicatat penetrasi tiang pancang berdasarkan pembacaan
dari pressure meter yang terdapat di alat pancang hidrolis.
3. Seandainya terjadi penghentian pemancangan sebelum tercapai angka pembacaan
pressure meter seperti yang direncenakan, maka akan dilakukan kembali sampai
terpenuhinya angka daya dukung rencana.
4. Pemancangan dapat dihentikan apabila pembacaan pressure meter telah sesuai dengan
beban kerja pada dokumen perencanaan dan atau sampai pada kedalaman yang telah
direncanakan.
5. Untuk mengetahui kapasitas daya dukung dukung tiang sesaat, maka dikontrol dengan
melakukan test tekan untuk beberapa tiang pancang secara acak dan dilakukan pencatatan
terhadap nilai pembacaan pressure meter pada alat pancang hidrolis.
b. Semua biaya tambahan yang timbul karena perubahan pada jumlah tiang, disain dari
pada kepala tiang, balok pondasi baik dari segi material, waktu maupun biaya
31
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
perencanaan ulang yang diakibatkan oleh kesalahan/ kegagalan dari Kontraktor dalam
melaksanakan pembuatan tiang pancang, seluruhnya menjadi beban Kontraktor.
3.1.8. PERSIAPAN TULANGAN/WIRE
Selama masa perataan sisi atau dari tiang maupun pembobokan kepala tiang, Kontraktor
harus merapikan serta meluruskan tulangan-tulangan tiang pondasi yang dipersiapkan
keperluan penyambungan dengan pile cap/poer.
32
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
r. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Sk Sni T-15-
1991-03.
s. Baja Tulangan Beton, SNI 2052 -2014
t. Semen Portland, SNI 15-2049-2004
u. dan Peraturan lain sebagianya yang dianggap berhubungan dengan bagian
pekerjaan ini.
tidak diijinkan untuk dipakai. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan
dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 (dua) hari atas biaya Kontraktor.
b. Agregat
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu agregat
kasar / batu pecah dan agregat halus / pasir beton. Kedua jenis agregat ini
diisyaratkan sebagai berikut :
1) Agregat Kasar, ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat kasar harus
tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan, atau 1/3
dari tebal pelat. Atau ¾ jarak bersih minimum antar baja tulangan, berkas baja
tulangan atau tendon pratekan atao 30 mm. Gradasi Agregat tersebut secara
keseluruhan harus sesuai dengan yang diisyaratkan oleh ASTM agar tidak
terjadi adanya sarang kerikil atau rongga dengan ketentuan sebagai berikut :
2) Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari
bahan bahan organik, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar Lumpur harus lebih
kecil dari 4% berat. Agregat halus terdiri dari butir-butir beraneka ragam
besarnya dan apabila diayak harus memenuhi syarat sb :
Sisa di atas ( % berat )
Ayakan 4.00 mm ≥ 0.2
Ayakan 1.00 mm ≥ 10
Ayakan 0.25 mm 80-95
35
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
36
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
Untuk Beton kedap air atau beton pada kondisi lingkungan khusus, maka harus
menyerahkan mix-design ditambahkankan admixture/additive yang diusulkan
kepada Konsultan Pengawas/Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuannya.
Khusus untuk beton kedap air, maka jumlah semen minimum harus sesuai dengan
yang diisyaratkan oleh pemasok waterproofing.
37
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
Jika hasil pembuatan beton yang dilakukan oleh kontraktor tidak memuaskan,
maka Konsultan Pengawas/Konsultan MK berhak untuk meminta pengujian
tambahan dengan beban biaya Kontraktor. Dan sebaliknya mungkin jumlah
pengujian dapat dikurangi jika hasil yang diperoleh ternyata memuaskan.
d. Pengujian Beton
1. Benda Uji Beton
Benda Uji harus diberi kode / tanda yang menunjukan tanggal pengecoran,
lokasi pengecoran dari bagian struktur yang bersangkutan. Benda uji harus
diambil sebelum beton dituang kelokasi penggocoran sesuai dengan yang
disaratkan oleh Konsultan Pengawas/Konsultan MK. Tempat/laboratorium
pengetesan benda uji selain dari penyedia beton ready mix/ harus dilakukan
pengetesan pada tempat/laboratorium independen yang ditunjuk/disetujui oleh
Konsutan MK. Seluruh biaya pengujian beton ditanggung oleh kontraktor.
2. Jumlah benda uji beton
a. Pada awal pelaksanaan, untuk beton adukan di lokasi dengan concrete
mixer mupun beton siap tuang atau beton ready mix, kontraktor harus
39
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
mengajukan trial mix dengan cara harus dibuat minimum 1 benda uji per
1,50 m3 beton hingga cepat dapat diperoleh 30 benda uji yang pertama
benda uji harus berbentuk kubus berukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm atau
bentuk silinder ukuran diameter 15 cm tinggi 30 cm. benda uji bentuk
lainya dapat digunakan bentuk lainya dapat digunakan bila disetujui oleh
Konsultan Pengawas/Konsultan MK. Selanjutnya pengambilan benda uji
sebanyak 2 (dua) buah dilakukan setiap 5 m3 beton. Benda uji tersebut
ditentukan secara acak oleh Konsultan Pengawas/Konsultan MK dan harus
dirawat sesuai dengan persyaratan.
b. Jumlah uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap tekan dari setiap mutu
beton mutu yang dituang pada suatu hari harus diambil minimal satu kali.
Pada setiap satu kali pengambilan contoh beton harus dibuat dua buah
spesimen kubus atau silinder. Satu data hasil uji kuat tekan adalah hasil
rata-rata dari uji tekan dua spesimen ini yang diuji pada umur yang
ditentukan, yaitu umur 7 hari dan 28 hari.
c. Jika hasil uji beton kurang memuaskan, maka Konsultan
Pengawas/Konsultan MK dapat meminta jumlah benda uji yang lebih besar
dari ketentuan di atas. Dengan beban biaya ditangung oleh kontrator.
d. Jumlah minimum benda uji yang harus dipersiapkan unutk setiap mutu
beton adalah :
S=
(fc − fcr)
2
40
N −1
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
41
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
diameter dan mutu yang akan digunakan. Selanjutnya benda uji besi beton
harus diambil dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/Konsultan MK
sebanyak 3 buah untuk setiap 20 ton untuk masing masing diameter besi
beton. Uji besi beton terdiri dari uji tarik dan uji tekuk.
b. Pengujian mutu besi juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang
perlu oleh Konsultan Pengawas/Konsultan MK. Contoh besi beton yang
diambil untuk pengujian tanpa disaksikan Konsultan Pengawas/Konsultan
MK tidak diperkenankan dan hasil uji dianggap tidak sah. Semua biaya uji
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukkan tanggal
pengiriman, lokasi terpasang bagian struktur yang bersangkutan dan lain-
lain data yang perlu dicatat.
d. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji yang kurang memuaskan, maka
Konsultan Pengawas/Konsultan MK berhak untuk meminta pengambilan
contoh benda uji lebih besar dari yang ditentukan di atas, dengan beban
biaya ditanggung oleh kontraktor.
e. Seluruh biaya pengujian besi beton menjadi tanggungjawab kontraktor.
42
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
lain, maka lokasi siar pelaksanaan harus terletak pada daerah dimana gaya geser
adalah minimal, umumnya terletak pada sepertiga bentang tengah dari panjang
efektif struktur. Pada pengecoran beton yang tebal dan volume yang besar, lokasi
siar pelaksanaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa, sehingga tidak
menyebabkan perbedaan temperatur yang besar pada beton yang tersebut, yang
berakibat retaknya beton, disamping adanya tegangan residu yang tidak diinginkan.
Siar pelaksanaan dapat dibuat secara horizontal dan pengecoran dapat dibagi
menjadi berlapis-lapis. Lokasi siar pelaksanaan tersebut harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas/Konsultan MK. Kontraktor harus mempertimbangkan di
dalam penawarannya, segala hal yang berhubungan dengan siar pelaksanaan
seperti erstop, perekat beton, dowel dsb, maupun pembersih permukaan beton agar
dapat dijamin lekatan antara beton lama dan baru. Siar pelaksanaan harus bersih
dari semua kotoran dan bekas beton yang tidak melekat dengan baik, dan sebelum
pengecoran dilanjutkan, harus dikasarkan sedemikian rupa sehingga agregat besar
menjadi terlihat tetapi tetap melekat dengan baik.
e. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Beton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tiba dilokasi
proyek dalam keadaan yang masih memenuhi spesifikasi teknis. Jika lokasi
pembuatan cukup jauh dari proyek, maka harus digunakan admixtures yang dapat
memperlambat proses pengerasan dari beton. Pada saat beton diangkut ke lokasi
pengecoran juga harus diperhatikan, agar tidak terjadi pemisahan antara bahan-
bahan dasar pembuat beton. Pada saat pengecoran tinggi jauh dari beton segar
harus kurang dari 1.50 meter. Hal ini sangat penting agar tidak terjadi pemisahan
antara batu pecah yang berat dengan pasta beton sehingga dapat mengakibatkan
kwalitas beton menjadi menurun. Untuk itu harus disiapkan alat bantu seperti
piuap tremi sehingga syarat ini dapat dipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus
dijaga agar tetap dalam kondisi plastis dalam waktu yang cukup, sehingga
pengecoran beton dapat dilakukan dengan baik. Kontraktor harus mengajukan
jumlah alat dan personil yang akan mendukung pengecoran beton, yang dianalisa
berdasarkan besarnya volume pengecoran yang akan dilakukan. Sebagai gambaran
setiap alat pemadat maupun memadatkan sekitar 5 – 8 m3 beton segar per jam.
Beton segar dicampurkan harus ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi akhir,
sehingga masalah segregasi dan pengerasan beton dapat dihindarkan dan selama
pemadatan beton masih bersifat plastis.
44
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
46
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
47
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
1. Usahakan agar semua material dasar yang digunakan tetap dalam kondisi
terlindung dari sinar matahari, sehingga temperatur tidak tinggi pada saat
pencampuran dimulai.
2. Air yang akan digunakan harus didinginkan, misalnya dengan mengganti
sebagian air dengan es, sehingga temperatur menjadi lebih besar.
3. Semen yang digunakan mempunyai hidrasi rendah.
4. Jika mungkin, tambahkan nitrogen cair ke dalam campuran beton.
5. Waktu antara pengadukan beton dan pengecoran harus dibatasi maksimal 2
jam.
6. Lakukan pengecoran bertahap sedemikian rupa, misalnya dengan membuat siar
pelaksanaan secara horizontal pada beton yang tebal, sehingga tebal satu lapis
pengecoran menjadi kurang lebih 1 meter dan perbedaan temperatur dapat
dikontrol.
7. Jika mungkin diusulkan pengecoran dilakukan pada malam hari dimana
temperatur lapangan sudah lebih rendah dari dibandingkan dari siang hari.
8. Harus disiapkan isolasi panas yang merata pada pada seluruh permukaan beton
yang terbuka untuk mencegah tiupan angin dan menjaga agar temperatur tidak
terlalu berbeda pada seluruh penampang beton.
9. Lakukan perawatan awal segera setelah pemadatan selesai dan harus diteruskan
sampai system isolasi terpasang seluruhnya.
10. Sediakan pelindung sehingga permukaan beton terlindung dari sinar matahari
dan angin. Hal ini dapat dilakukan membuat dinding pada sekeliling daerah
pengecoran dengan plastik atau material sejenis, demikian juga pada bagian
atasnya.
48
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
d. Bebas karat
Pemasangan dan penyetelan berdasarkan evaluasi yang sesuai dengan gambar dan harus
sudah diperhitungkan toleransi penurunannya. Sebelum besi beton dipasang, permukaan
besi beton harus bebas dari karat, minyak dan lain-lain yang dapat mengurangi lekatan
besi beton.
e. Selimut Beton
Besi beton harus dilindungi oleh selimut beton yang sesuai dengan gambar standart detail.
Sebagai catatan, pemasangan tulangan-tulangan utama tarik / tekan penampang beton
harus dipasang sejauh mungkin dari garis tengah penampang, sehingga pemakaian selimut
beton yang melebihi ketentuan-ketentuan tersebut di atas harus mendapat persetujuan
tertulis dari Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
f. Penjangkaran
Pemasangan rangkaian besi beton yaitu kait-kait, panjang penjangkaran, penyaluran, letak
sambungan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar standar yang terdapat dalam gambar
rencana. Apabila ada keraguan tentang ini maka Kontraktor harus meminta klarifikasi
kepada Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
g. Kawat Beton dan Penunjang
Penyetelan besi beton harus dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan yang
kokoh untuk menghindari pemindahan tempat, dengan menggunakan kawat yang
berukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klip yang sesuai pada setiap tiga pertemuan.
Pembesian harus ditunjang dengan beton tahu atau penunjang besi, spacers atau besi
penggantung seperti yang ditunjukkan pada gambar standar atau dicantumkan pada
spesifikasi ini. Penunjang-penunjang metal tidak boleh diletakkan berhubungan acuan.
Ikatan dari kawat harus dimasukkan ke dalam penampang beton, sehingga tidak menonjol
permukaan beton.
h. Sengkang-sengkang
Untuk menjamin bahwa perilaku elemen struktur sesuai dengan rencana, maka sengkang
harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus sesuai dengan gambar. Akhiran / kait
sengkang harus dibuat seperti yang disyaratkan di dalam gambar standar agar sengkang
dapat bekerja seperti yang diinginkan. Demikian juga untuk besi pengikat yang digunakan
untuk pengikat tulangan utama.
i. Beton Tahu
Beton tahu harus digunakan untuk menahan jarak yang tepat pada tulangan, dan minimum
mempunyai kekuatan beton yang sama dengan beton yang akan dicor. Jarak antara beton
tahu ditentukan maksimal 100 cm
50
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
j. Penggantian Besi
1. Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai dengan apa
yang tertera pada gambar
2. Dalam hal ini dimana berdasarkan pengalaman kontraktor atau pendapatnya terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada maka
Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi pembesian yang
tertera dalam gambar.
3. Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam gambar maka dapat dilakukan penukaran diameter besi dengan
diameter yang terdekat dengan catatan :
- Harus ada persetujuan dari Konsultan Pengawas/Konsultan MK
- Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi di tempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah
jumlah luas). Khusus untuk balok portal, jumlah luas penampang besi pada
tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh dari pembesian aslinya.
- Penggantian tersebut tidak boleh mengakibatkan keruwetan pembesian di tempat
tersebut atau di daerah overlap yang dapat menyulitkan pengecoran.
- Tidak ada pekerjaan tambah dan tambahan waktu pelaksanaan.
k. Toleransi Besi
Diameter Besi (mm) Toleransi dia (mm) Toleransi Berat (%)
610 0.4 7
1016 0.4 5
1628 0.5 4
28 0.6 2
51
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
Dimana B adalah dimensi elemen stuktur baik untuk lebar maupun tinggi. Pelaksanaan yang
tidak memenuhi toleransi tersebut akan dievaluasi oleh Konsultan Pengawas/Konsultan MK,
untuk selanjutnya diputuskan. Semua akibat kesalahan tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor
e. Lapisan finishing untuk konstruksi beton kedap air yaitu antara lain pada area pit lift dan
ground tank harus menggunakan lapisan waterproofing liquid membrane.
f. Apabila terjadi kebocoran selama masa garansi, maka kontraktor harus mengadakan
perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor. Prosedur perbaikan tersebut harus
diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Konsultan MK, sedemikian rupa sehingga
tidak merusak bagian-bagian lain yang sudah selesai.
53
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
b. Detail-detail Khusus
Pembuatan acuan khusus sesuai yang direncanakan harus termasuk yang
ditawarkan di dalam penawaran Kontraktor. Termasuk juga jika menggunakan
material acuan yang khusus untuk menghasilkan detail khusus.
4.6.3. Persyaratan Bahan.
1. Acuan dan Penyanggah
Bahan acuan yang dipergunakan dapat berbentuk beton, baja, pasangan bata,
batako, Kayu atau material lain yang dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya.
Penggunaan acuan siap pakai produksi pabrik tertentu diijinkan untuk
dipergunakan, selama dapat disetujui oleh Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
Acuan yang terbuat dari plywood disarankan yang dilapisi dengan sejenis kertas
film yang khusus yang digunakan untuk acuan dan sangat dianjurkan dengan tebal
plywood minimal tebal 9 mm. Pengaku harus dibuat dengan benar agar tidak
terjadi perubahan bentuk / ukuran dari elemen beton yang dibuat. Penyanggah
yang terbuat dari baja lebih disukai, walau penggunaan material penyanggah dari
kayu dapat diterima. Bahan dan ukuran kayu yang digunakan harus mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas/Konsultan MK. Untuk pekerjaan beton yang
langsung berhubungan dengan tanah, maka sebagai lantai kerja harus dibuat dari
beton K-175. Sebagai acuan samping dari beton tersebut dapat menggunakan
pasangan batu kali, batu bata atau material lain yang disetujui Konsultan
Pengawas/Konsultan MK. Untuk elemen beton tertentu seperti kolom bulat
disarankan menggunakan acuan baja.
2. Untuk konstruksi plat beton diatas lantai dasar, memakai bahan steel deck sebagai
acuan/bekisting plat, dengan spesifikasi sebagai berikut :
• merk yang digunakan adalah ex. smartdeck lysaght /APLUS/ Union
froordeck
• Thickness BMT : 0,7 mm ; TCT : 0,75 mm
• coating mass : 275 g/m2
• yield strength : 550 mpa
• standart equivalent : ASTM 653&792 / JIS/ BS EN
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Struktur Acuan
Acuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisa sedemikian rupa,
sehingga mampu memikul beban kesemua arah yang mungkin terjadi (kuat),
54
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
tanpa mengalami deformasi yang berlebihan (kaku) dan harus memenuhi syarat
stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360 bentang. Peninjauan
terhadap kemungkinan beban diluar beban beton juga harus dipertimbangkan,
seperti kemungkinan beban konstruksi, angin, hujan dan lain-lain. Semua
analisa dan perhitungan acuan berikut elemen pendukungnya harus diserahkan
kepada Konsultan Pengawas/Konsultan MK untuk mendapatkan
persetujuannya, sebelum pekerjaan dilakukan.
2. Dimensi Acuan
Semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar srtuktur adalah ukuran
bersih penampang beton, tidak termasuk plester / finishing. Tambahan elemen
tertentu seperti bentuk / profil khusus yang tercantum di dalam gambar
arsitektur juga harus dipertimbangkan baik sebagai beban maupun dalam
analisa biaya.
3. Gambar Kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkan analisa
yang dilakukannya. Gambar kerja tersebut harus lengkap disertai ukuran dan
detail-detail sambungan yang benar dan selanjutnya diserahkan kepada
Konsultan Pengawas/Konsultan MK untuk persetujuannya. Tanpa persetujuan
tersebut Kontraktor tidak diperkenankan untuk memulai pembuatan acuan di
lapangan.
4. Tanggung Jawab
Walaupun sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Konsultan MK, tanggung
jawab sepenuhnya atas kekuatan, kekakuan dan stabilitas acuan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor. Jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai
dengan perkiraan ataupun kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya
tambahan, maka semua biaya tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Acuan harus dibuat sesuai dengan yang dibuat di dalam gambar kerja.
Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan gambar kerja harus segera dibongkar.
5. Stabilitas Acuan
Semua acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan
bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat dihindari. Konsultan
Pengawas/Konsultan MK berhak untuk meminta Kontraktor untuk
memperbaiki acuan yang dianggap tidak / kurang sempurna dengan beban
biaya Kontraktor.
55
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
3. Pembongkaran Acuan
1. Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dimana bagian konstruksi
yang dibongkar acuannya harus dapat memikul berat sendiri dan beban-beban
pelaksanaannya.
2. Pembongkaran acuan dapat dilakukan setelah mencapai waktu sbb :
Elemen Struktur Waktu Minimum
Sisi-sisi balok kolom dan dinding 3 hari
Balok dan plat beton (tiang penyanggah tidak 21 hari
dilepas)
Tiang-tiang penyanggah plat 21 hari
Tiang-tiang penyanggah balok-balok 21 hari
57
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
58
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
5.1. UMUM
5.1.1. Ketentuan Umum
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu serta cara kerja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pada spesifikasi teknis ini diatur seluruh pekerjaan berdasarkan peraturan dan
ketentuan yang berlaku, baik yang bersifat daerah, nasional, maupun
internasional, serta berdasarkan jenis bahan / material, cara pelaksanaan
(metode) dan sistem yang dibutuhkan.
3. Seluruh pekerjaan akan dikelola (manage) oleh Konsultan Pengawas/Konsultan
MK, yaitu dalam hal Koordinasi dan Konsultan Pengawas/Konsultan MKan,
mencakup mutu hasil kerja (kualitas), Waktu pelaksanaan (Schedule) dan
Pembiayaan.
4. Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan estetika, penentuan warnanya harus
terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Konsultan Perencana serta mendapat
persetujuan dari (Owner).
59
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Semua jenis pekerjaan harus dibuatkan shop drawing dan diajukan kepada
Konsultan Pengawas/Konsultan MK untuk diperiksa yang selanjutnya
dimintakan persetujuan kepada Konsultan Perencana.
2. Semua bahan material, terutama finishing utama sebelum dikerjakan, Kontraktor
harus mengajukan 2 atau 3 buah contoh produk yang setara kepada Konsultan
Pengawas/Konsultan MK untuk diserahkan kepada
60
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
b. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland
Yang digunakan harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari satu jenis merk dan
atas persetujuan dan harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian / seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan. Tempat penyimpanan
harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari
air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan syarat
penumpukan semen.
2. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari Bahan-bahan
organis, lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta
kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971 atau sesuai dengan peraturan
beton pembaharuan yang berlaku saat pekerjaan ini dilaksanakan.
3. Koral Beton / Split
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta gradasi kekerasan
seseuai dengan syarat syarat PBI 1971 atau sesuai dengan peraturan beton
pembaharuan yang berlaku saat pekerjaan ini dilaksanakan. Penyimpanan /
penimbunan pasir dan koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain,
hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak bercampur untuk mendapatkan
perbandingan adukan beton yang tepat.
64
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahan bahan organis / bahan lainnya yang dapat merusak beton
dan harus memenuhi NI – 3 pasal 10. Apabila dipandang perlu Konsultan
Pengawas/Konsultan MK dapat minta kepada Kontraktor supaya air yang
dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas
biaya Kontraktor.
5. Besi Beton
Digunakan mutu U-24, besi harus bersih dari lapisan minyak / lemak dan bebas
dari cacat seperti serpih-serpih dan sebagainya. Penampang besi adalah bulat dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Kontraktor diwajibkan, bila dipandang perlu
untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang
resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
6. Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a. Peraturan-peraturan / standar setempat yang biasa dipakai.
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ; NI-2
c. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972 ; NI-8
d. Peraturan Pembangunan Daerah Setempat.
e. Ketentuan-Ketentuan umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan Umum
(AV) No.9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No 14571.
f. Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
g. Standar Normalisasi Jerman (D.I.N.).
h. American Society for Testing and Material (A.S.T.M).
i. American Concrete Institue (A.C.I).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Mutu Beton
Mutu beton yang digunakan adalah : K-100 dan K-175 dan harus memenuhi
ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan PBI-1971 atau sesuai dengan peraturan
beton pembaharuan yang berlaku saat pekerjaan ini dilaksanakan.
2. Pembesian
a. Pembuatan tulangan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada
PBI-1971 atau sesuai dengan peraturan beton pembaharuan yang berlaku saat
pekerjaan ini dilaksanakan.
65
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
66
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
67
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
68
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Fabrikasi
69
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
70
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
d. Pengecatan
1. Semua bahan konstruksi baja harus dicat. Semua permukaan baja harus bersih
dari kotoran-kotoran atau minyak-minyak. Pembersihan harus dilakukan dengan
sikat besi mekanis (mechanical wire brush).
2. Cat dasar adalah cat zinc chromate. Pengecatan dilakukan satu kali di tempat
pabrikasi dan satu kali di lapangan. Baja yang akan ditanam di dalam beton tidak
boleh dicat.
3. Pengendalian Pekerjaan :
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada :
- PUBI - 1982
- NI-3 - 1970
- NI-10 - 1973
- SII-0021 - 1978
e. Dimensi / besaran penampang pasangan batu kali belah tersebut dapat dilihat
pada gambar rencana.
f. Urugan lubang pasangan batu kali belah yang berfungsi sebagai pondasi
dapat dilaksanakan bila Direksi mengganggu bahwa bagian pondasi sudah
cukup kuat / mengeras.
1. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan
pemasangan semua pekerjaan pasangan Bata/Beton Ringan (AAC) seperti
yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan pemasangan harus benar-
benar mengikuti gari-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat
dalam gambar-gambar dan persyaratan di sini.
2. Pengendalian Pekerjaan
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada:
PUBB-1982
NI-3-1970
NI-10-1973
SII-0021-78
3. Bahan-bahan
1. Bata ringan yang digunakan adalah ukuran 60 cm x 20 cm dengan
ketebalan 10 cm denga spesifikasi teknis terlampir dalam dokumen ini.
Bilamana tidak terdapat bahan-bahan yang sesuai standar tersebut di atas,
maka Konsultan Pengawas/Konsultan MK menentukan jenis-jenis lain
yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan yang ditentukan. Ex:
Falcon/Bricon/Blescon
2. Adukan perekat Pasangan Bata Ringan ex: Drymix/Adamix/ Fastcon.
Untuk seluruh dinding Bata Ringan harus berupa bahan semen instant
dengan kualitas bahan setara produk Adamix Thinbed (AA-001) dan
diplester dengan bahan setara produk Adamix (AA-002) serta di aci
dengan semen instant setara Produk Adamix (AA-003).
73
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
3. Bagian yang harus kedap air bila diperlukan menggunakan bahan plester
instant khusus kedap air, setara produk Mortar Utama (MU-101), dan di
lapisi larutan kedap air setara produk Mortar Utama(MU-101). Ex:
Drymix/Adamix/ Fastcon
Bagian yang dilakukan plester khusus antara lain :
• Mulai permukaan beton sloof, balok dan plat beton sampai setinggi 1,1 m
di atas permukaan lantai.
• Dinding KM/WC,Lapisan Kedap air (Waterproofing) Toilet setinggi 50
cm di atas lantai, Ex : Consol/Sika/Masterguard
• Di bawah dudukan kusen dan pasangan Bata Ringan yang melekat ke
beton minimal 3 (tiga) lapis/lajur.
• Serta bagian-bagian lain sesuai petunjuk gambar dan MK/Pengawas.
4. Contoh Bahan.
Contoh-contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan
kepada Pengawas. Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah
didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk
dipasang.
Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada di lapangan akan
dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Pengawas guna
keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan harus
segera disingkirkan dari lapangan.
4. Pengerjaan dan Penyimpanan
Bahan-bahan untuk pekerjaan harus disimpan dengan cara-cara yang
disetujui Pengawas untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.
5. Pelaksanaan
1. Pasangan Bata/Beton Ringan yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur
penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan bila tidak diperlihatkan
diandesite gambar-gambar maka setiap lajur naik, Bata Ringan harus putus
sambungan dengan lajur di bawahnya.
2. Bata Ringan yang dipasang rata tengah dengan jarak antara Bata Ringan
yang satu dengan yang lainnya (naat) adalah 3 mm.
74
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
6. Perlindungan
Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan Bata Ringan yang belum selesai,
harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain
yang disetujui oleh Pengawas.
b. Persyaratan Bahan
1. Semen portland harus memenuhi NI – 8, 0013-81 dan ASTM C 1500-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
3. Kerikil / split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-
75/0075-75.
4. Air harus memenuhi persyaratan PUBI 82 pasal 9, AFNOR P 18 -303 dan NZS
– 3121/1974.
5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI 1971
(NI – 2) PUBI 1982 dan (NI - 8).
75
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas/Konsultan MK.
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi dibutuhkan
untuk peyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini,
harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan
Pengawas/Konsultan MK.
3. Pekerjaan sub lantai dikakukan langsung di atas tanah, maka sebelum pasangan
sub lantai dilaksanakan terlebih dahulu, lapisan urug di bawahnya harus sudah
dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan), rata
permukaanya dan telah mempunyai daya dukung maksimum.
4. Pekerjaan sub lantai yaitu lantai kerja merupakan beton K-100, dengan slump 12
± 2 cm atau campuran antara pc, pasir beton dan kerikil atau split dengan
perbandingan 1 : 3 : 4.
5. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 50 mm atau sesuai yang disebutkan /
disyaratkan dalam detail gambar.
6. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata / waterpass, kecuali pada lantai
ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu perlu
diperhatikan mengenai kemiringan lantai agar sesuai yang ditunjukan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan yang digunakan
a. Lantai granit
76
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
77
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai granit sudah
selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Konsultan
Pengawas/Konsultan MK (antara lain lantai screed, kering dari lantai screed =
min 7 hari, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan granit dilaksanakan.
Kering sempurna dari lantai beton adalah minimum berusia 28 hari.
2. Granit yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan
tidak bernoda.
3. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata.
4. Jarak antara unit-unit pemasangan granit yang terpasang (lebar siar-siar), harus
sama lebar serapat mungkin atau maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum
2 mm atau sesuai detail gambar serta sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas/Konsultan MK. Siar-siar harus membentuk garis-garis sejajar lurus
dan sama lebar dan sama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
5. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar sesuai kententuan dalam persyaratan
bahan dengan warna bahan pengisi sesuai dengan warna bahan yang
dipasanganya.
6. Pemotongan unit-unit granit harus menggunakan alat pemotong khusus (mesin
elektrik) sesuai persyaratan dari pabrik bersangkutan.
7. Granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang
terjadi pada permukaan hingga betul-betul bersih.
8. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasang atau
hal-hal seperti yang ditunjukkan.
9. Pinggulan pasangan bila terjadi, harus dilakukan dengan gurinda, sehingga
diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku, lurus dengan tepian yang sempurna.
10. Granit yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3
x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaan.
11. Rencana pemasangan granit dengan memperhatikan :
a. Tetapkan data level lantai yang tepat.
b. Kontrol level finish lantai melalui beberapa spot level.
c. Untuk menghindari atau mengurangi pemotongan granit.
d. Untuk memastikan unit granit yang terpotong menyajikan penampilan yang
seimbang ketika dipasang dan terpasang sebesar mungkin.
e. Untuk memastikan lokasi naat dan pola lantai sesuai dengan persetujuan.
78
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
f. Bila tidak ada ketentuan lain dalam gambar, granit akan dipasang mulai
dengan plint adalah rata / lurus.
12. Grouting
a. Granit diberi grunt ketika granit sudah terpasang dengan tepat, setelah naat
dibersihkan dari kotoran / pencemaran dengan menggunakan compresor
(ditiup)
b. Bersihkan grount yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang
diinginkan.
c. Ketika grount sudah mengeras, basahi granit dengan air. Dan akhirnya poles
dengan kain
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan Rangka
Sebagai rangka langit – langit gypsum digunakan rangka besi hollow kualitas
baik dan berstandart SNI.
2. Penutup langit-langit
Digunakan gypsum board yang bermutu baik produk Aplus/Jayaboard, knauff
atau produk lain yang setara dan telah disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas/Konsultan MK, tebal = 9 mm dan yang disetujui dalam arti
ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Sedangkan penutup
kalsiboard digunakan produk Kalsi/Nusaboard atau setara dengan tebal 9 mm
atau sesuai gambar. Gypsum Water Resistance yang bermutu baik produk
Aplus/JayaBoard/Knauff tebal 9 mm
3. List penutup langit-langit
79
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
Digunakan gypsum Board atau wall angle yang bermutu baik, dari produk yang
berkualitas dan yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Konsultan MK
dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.
4. Bahan finishing penutup plafond
Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar cat yang
bermutu baik produk yang telah disetujui Konsultan Pengawas/Konsultan MK.
Sebelum pengecatan semua sambungan / pertemuan harus rata dan halus
(ditreatment). Plafond dan list plafond gypsum ini difinish dengan cat emulsi.
Warna dan corak sesuai gambar / ditentukan kemudian.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Pekerjaan ini dilaksanakan oleh pemborong yang berpengalaman dan dengan
tenaga-tenaga ahli.
2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuuk membuat
shop drawing dan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan
(ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out / penempatan,
cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
3. Rangka langit-langit dipasang sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai
dengan pola yang ditunjukkan / disebutkan dalam gambar dengan
memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasangnya.
4. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung,
kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan
bidang miring / tegak sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
5. Setelah seluruh rangka langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata,
lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang, dan batang-batang
rangka harus saling tegak lurus.
6. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang
telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar.
7. Pertemuan antara bidang langit-langit dan dinding, digunakan bahan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
8. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata tidak melendut.
9. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list
profil dari gypsum dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar.
80
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
10. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan
baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak,
gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas/Konsultan MK.
11. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk
itu dan setelah gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus
rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang, dan sambungan antar unit-unit
gypsum board tidak terlihat.
12. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole / access panel di langit-
langit yang bisa dibuka, tanpa merusak gypsum board di sekelilingnya, untuk
keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M E.
b. Persyaratan bahan
1. Terbuat dari bahan aluminium Framing System, dari produk dalam negeri ex.
Alexindo/Alumindo/YKK atau produk lain yang setara yang memenuhi
Aluminium extrusi sesuai SII extrusi sesuai extrusi 0695-82, 0649-8
2. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih dahulu
dibuatkan gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Konsultan
Pengawas/Konsultan MK dan Perencana.
3. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit jendela, pintu, partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
81
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
4. Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu
dengan seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan, yang disyaratkan Konsultan Pengawas/Konsultan
MK.
5. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan Syarat-
syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.
6. Konstruksi kusen dan lourve aluminium yang dikerjakan seperti yang
ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
7. Khusus untuk kusen aluminium eksterior (Mullion dan Transome), bentuk dan
ukuran profil aluminium sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan
terlebih dahulu dibuatkan perhitungan struktur rangka serta pembuatan gambar
detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Konsultan Pengawas/Konsultan
MK dan Perencana.
8. Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap tekanan angin 120
kg/m2, untuk setiap type dan harus disertai hasil test.
9. Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap air / kebocoran air,
tidak terlihat kebocoran signifikan (air masuk ke dalam interior bangunan
sampai tekanan 137 Pa (positif) dalam jangka waktu 15 menit, dengan jumlah
air minimum 3,4 lt/m2 min.
10. Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm.
11. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, dan lain-lain harus sedemikian
rupa sehingga diperoleh hasil rakitan untuk unit-unit jendela, pintu dan partisi
yang mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
a. untuk tinggi dan lebar 1 mm
b. untuk diagonal 2 mm
12. Accessories
a. Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup
caulking dan sealant.
b. Sealant yang dipergunakan adalah ex. Dow Corning type 795 atau yang
setara.
82
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
c. Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal
2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak
dapat bergerak / bergeser.
13. Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan
bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi
lapisan finish dari lacquer yang jernih.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding.
Kontraktor diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Konsultan Pengawas/Konsultan
MK dan Perencana.
2. Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan
lapangan dimulai. Proses ini sudah didahului dengan pembuatan shop drawing
atas petunjuk Perencana, meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas,
bentuk, ukuran. Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat perhitungan-
perhitungan yang mendasari sistem dan dimensi profil aluminium terpasang,
sehingga memenuhi persyaratan yang diminta / berlaku. Kontraktor
bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
3. Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan
secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
4. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata. Pengelasan harus
rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok.
7. Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari steel plate setebal
2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.
83
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat,
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan
memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara
kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup oleh sealant.
9. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen aluminium
akan bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari timbulnya
korosi.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm
yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
11. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang
yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini
dilakukan pada swing door dan double door.
12. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan suara.
13. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.
14. Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak jangkauan tangan.
15. Profil aluminium yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk
memperoleh persetujuan Pegawas & Direksi.
2. Ukuran daun pintu dan jendela aluminium sesuai yang ditunjukkan dalam
detail gambar, sehingga seluruh persyaratan bahan dalam bab 6 dapat
terpenuhi.
3. Untuk panel jendela digunakan bahan kaca sebagaimana dimaksud dalam bab
7, dengan tebal sesuai dengan perhitungan, mutu AA, yang memenuhi
persyaratan PUBI 82 pasal 63 dan SII 0189-78. Warna kaca akan ditentukan
kemudian.
4. Gunakan sealant yang elastis dengan kualitas tinggi dari dow corning type 793
atau setara. Jangan memakai karet / gaskets, karena akan menyulitkan
pengaturan kerataan antar permukaan dan untuk menghindari distorsi.
5. Pergunakan foam yang lembut untuk back-up material seperti polyurethane
foam
6. Pergunakan neoprene rubber dengan kekerasan 90 atau lebih untuk bahan
setting blocks dengan ukuran :
a. Panjang : (25 x luas kaca dalam m2) mm
b. Lebar : (tebal kaca + 5) mm
c. Tebal : 6 sampai dengan 12 mm
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola, lay-out / penempatan, cara pemasangan /
mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua
bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini kepada Konsultan
Pengawas/Konsultan MK minimal 3 (tiga) produk yang setara dari berbagai
merk / pabrik lengkap dengan brosur / spesifikasi dari masing-masing pabrik
yang bersangkutan.
3. Kontraktor wajib membuat shop drawing yang mencantumkan semua data
produk, ukuran dan cara pemasangan dari pekerjaan tersebut. Gambar shop
drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan
Pengawas/Konsultan MK.
4. Penimbunan bahan-bahan pintu di lokasi pekerjaan harus ditempatkan pada
ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung
dan terlindungi dari kerusakan dan kelembaban.
85
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
5. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka pintu / jendela dan
penguat lain serta pemasangan kaca, agar tetap terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan / menjaga kerapihan, tidak boleh terjadi noda-noda atau cacat
bekas penyetelan.
6. Bentuk / pola dan ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
7. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Konsultan Pengawas/Konsultan MK, tanpa meninggalkan bekas / cacat pada
permukaan rangka pintu / jendela kaca yang tampak.
8. Untuk daun pintu / jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak
bergelombang, tidak melincang dan semua peralatan dapat berfungsi dengan
baik.
b. Seluruh kunci pintu yang akan dipasang harus direncanakan dan diatur
mengikuti sistem penguncian (locking System) Great grand Master key,
emergency Master dan Contruction Key dari pabrik yang bersangkutan.
Setiap kunci pintu dilengkapi 3 (tiga) buah anak kunci, demikian pula anak
kunci Master / Grand Master / Great Grand Master / Emergency Master Key
disediakan sebanyak 3 (tiga) buah. Untuk Construction Key disediakan 5
(lima) buah.
c. Kunci tanam, harus dipasang kuat pada rangka daun pintu
d. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang
menempel pada kunci harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali
e. Pemasangan door closer pada rangka kusen dan daun pintu, diatur
sedemikian rupa hingga pintu selalu menutup rapat pada kusen pintu, serta
dapat berfungsi dengan baik
f. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka, diberi door
stop dari merk dan type seperti yang telah diisyaratkan, dipasang dengan
baik pada dinding atau pada lantai (sesuai dengan kondisi yang
memungkinkan) dengan menggunakan sekrup dan nylon plug
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang
terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan
Pengawas/Konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan. Pengajuan /
penyerahan harus disertai brosur / spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan
2. Apabila dianggap perlu, Konsultan Pengawas/Konsultan MK dapat meminta
untuk mengadakan test-test laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-
contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan. Seluruh biaya test
laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya
3. Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah.
4. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke
atas.
5. Engsel tengah dipasang pada jarak 20 cm (as) di bawah engsel atas
6. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah daun
pintu dengan jarak yang sama
7. Penarik pintu (handle) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai setempat
8. Posisi ‘lock’ dan ‘latch’ harus diajukan oleh Kontraktor kepada Managemen
Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan
87
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua gambar dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat-syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuan yang digariskan /
disyaratkan oleh pabrik bersangkutan
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
3. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Konsultan MK
89
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
4. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda agar mudah diketahui
5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus, menjadi lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cutting
size)
6. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka frame alumunium pada pintu
panil sesuai dengan persyaratan, digunakan lis-lis frame alumunium.
Pemasangan kaca-kaca dalam pintu kaca rangka aluminium harus sesuai
dengan persyaratan
7. Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan frame alumunium diberi
sealant untuk menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant yang digunakan
adalah sesuai dengan persyaratan pabrik. Tidak diperkenankan sealant
mengenai kaca terpasang lebih dari 0.5 cm dari batas garis sambungan dengan
kaca
8. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bekas
goresan
5.9.2. Referensi
1) National Fire Protection Association (NFPA)
1. 80-86 Fire Doors and Windows
2. 252-95 Fire Test of Door Assemblies
2) American Society for Testing and Materials (ASTM)
1. UL 10 B Fire Tests of door assemblies
90
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
b. Daun pintu terbuat dari lembaran pelat baja (cold rolled steel sheet).
1. Ketebalan plat 1.5 mm untuk Fire door. Berbentuk Rebated Door dilengkapi
dengan bibir pintu selebar 24 mm di sekeliling daun pintu yang merupakan
satu kesatuan plat dengan plat permukaan pintu, sehingga permukaan pintu
menjadi rata. Ketebalan daun pintu untuk seluruh tingkatan fire rating 1, 2
atau 3 jam adalah 55 mm. Bagian dalam daun pintu disi Rock Wool dengan
density 110 kg/m3 sebagai isolator panas (sesuai DIN 4102 : Part 1), agar
pada saat terjadi kebakaran, kenaikan suhu permukaan plat pintu pada sisi
yang tidak terbakar tidak melebihi 450oF (232oC) pada 30 menit pertama
yang telah melalui pengujian dan dinyatakan memenuhi persyaratan sebagai
pintu tahan api oleh lembaga-lembaga pengujian dengan standar internasional
antara lain Underwriters Laboratories (UL) dengan standar Amerika
(ASTM), yaitu UL 10B.
2. Daun pintu Airtight door 250 pascal dengan tebal plat 1,5 mm berbentuk
Rebated Door dilengkapi dengan bibir pintu selebar 24 mm di sekeliling
daun pintu yang merupakan satu kesatuan plat dengan plat permukaan pintu,
sehingga permukaan pintu menjadi rata. Ketebalan daun pintu adalah 55 mm
3. Daun pintu Acoustic door 30 dB terbuat dari plat baja dengan ketebalan 1,5
mm dan ketebalan daun pintu adalah 55 mm yang diisi dengan Rock Wool
dengan density 110 kg/m3. Di sekeliling sisi ketebalan daun pintu dilengkapi
perforated plate dengan ketebalan 2 mm dan diameter lubang 1 mm, yang
berfungsi untuk menyerap suara / kebisingan yang melalui celah pintu,
kemudian direduksi oleh rock wool.
4. Daun pintu Radiation door terbuat dari plat baja dengan ketebalan 1,5 mm.
Berbentuk Rebated Door dilengkapi dengan bibir pintu selebar 24 mm di
sekeliling daun pintu yang merupakan satu kesatuan plat dengan plat
permukaan pintu, sehingga permukaan pintu menjadi rata. Ketebalan daun
pintu adalah 55-65 mm. Di sisi dalam daun pintu dilapisi timah hitam (Pb)
dengan ketebalan 3 mm yang berfungsi untuk mereduksi radiasi sinar X.
5. Ketebalan plat 0.8 mm untuk Steel door Doralux series dibuat dengan sistem
penangkupan tanpa las sehingga permukaan pintu sangat rata dan kaku tanpa
ada bekas las. Ketebalan daun pintu adalah 40 mm. Bagian dalam daun pintu
disi Injection Polyurethane dengan kepadatan 33-35 kg/m3 sebagai isolator
suara dan panas
92
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
6. Daun pintu satinless steel untuk pintu ruang operasi dengan tebal plat 1,2
mm, daun pintu dengan Airtight door 250 pascal stainless steel hair line AISI
304 anti karat. Ketebalan daun pintu adalah 50 mm dengan peralatan buka
dan tutup automatic.
7. Angkur baja 15 mm sebagai pengikat kusen ke kolom.
8. Semua pintu metal harus di finishing dengan powder coating minimal 200
micron. Warna akan ditentukan kemudian.
c. Perlengkapan pintu seperti engsel, flushbolt, handle dan lockset yang digunakan
pada telah melalui pengujian dan dinyatakan memenuhi persyaratan tahan api
oleh lembaga-lembaga pengujian dengan standar internasional antara lain
Underwriters Laboratories (UL) dengan standar Amerika (ASTM), yaitu UL
10B. sebagai berikut
1. Engsel BQ-H04 merek SIMONSWERK tipe KO 5-F/13, terbuat dari bahan
baja digalbani dengan hardened steel axial ball bearing, dengan diameter
knuckle 22 mm dan diameter security pin 14 mm, sistem pemasangan yaitu
dilas pada sisi kusen maupun daun pintu. Sesuai dengan DIN 18082.
Untuk Doralux menggunakan engsel tipe V 8087 N terbuat dari bahan baja
digalbani dengan hardened steel axial ball bearing, dengan diameter knuckle
15 mm dan diameter pin 10 mm, sistem pemasangan yaitu dilas pada sisi
kusen dan di-skrup pada sisi daun pintu.
2. Flushbolt merek GRIMM tipe P/N 5259, dipasang di daun pintu non-aktif
pada pintu ganda dengan satu penguncian untuk menggerakkan stang ke atas
dan bawah pintu.
Flushbolt panic device untuk fire door menggunakan merk Corbin tipe PFS
200.
3. Handleset Fire Door menggunakan type Panic Bar Handle Corbin Handleset
Airttight door, Acoustic door, Radiation door menggunakan setara Griff
7201.10-F1.
Handleset Doralux menggunakan setara merk Griff 1205/2012-F1.
4. Lockcase Fire door menggunakan system anti panic dengan setara merk Griff
2202.X4R.
5. Cylinder menggunakan jenis yang dapat dibuat system masterkey untuk
menjamin keamanan dan kepraktisan sesuai bagan organisasi.
93
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
d. Pabrikan
Pabrik yang membuat pintu-pintu diatas harus memiliki ISO minimal ISO 2001-
2000, dan khusus pintu anti radiasi harus melampirkan salinan sertfikan
rekomendasi layak fungsi dari BATAN atau yang sudah dikalibrasi oleh badan
Metrologi. Pintu yang digunakan adalah yang setara dengan produk Bostinco,
Atlantic, atau yang setara.
94
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
b. Persyaratan Bahan
1. Perlengkapan Sanitair yang digunakan yaitu produk dalam negeri ex.
TOTO/KOHLER/GROHE atau produk lain yang setara yang mempunyai
kualitas sama baik.
2. Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah didapatkan
dipasaran kecuali bila ditentukan lain
3. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya,
sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik
4. Barang yang dipakai adalah produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku ini
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua barang sebelum terpasang harus ditunjukkan kepada Konsultan
Pengawas/Konsultan MK beserta persyaratan / ketentuan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan
2. Jika setelah dipasang perlu diadakan penukaran / penggantian, maka bahan
pengganti harus disetujui Konsultan Pengawas/Konsultan MK terlebih dahulu
berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Manajemen Konsttruksi
95
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
b. Syarat-syarat Bahan
1. Semua bahan cat yang digunakan adalah Cat Produk Nippon/Jotun dengan
proses sebagai berikut :
• Pengecatan Dalam (Interior) :
Cat interior :
Primer : Wall Sealer lapis 3 in 1, interval 2 jam sedemikian rupa sehingga
permukaan bidang merata, halus dan sama tebal.
Lapisan Akhir : Spot less
96
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
97
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
98
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
1. Cuci permukaan, dalam kondisi basah aplikasi 1 lapis pasta MC76 sebagai
primer dengan menggunakan kuas atau sikat plastik.
2. Fiber 5 Cm pada seluruh retakan, sudutan dan pipa –pipa dengan menggunakan
pasta MC76 dengan cara “wet on wet aplikasi”.
3. Setelah proses fiberglass kering, aplikasikan 1 lapis pasta MC76.
4. Aplikasi finishing lapis pertama pada seluruh permukaan termasuk area yang
telah di fiber.
99
Struktur & Arsitek
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
100
MEP
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
RKS MEP
Pekerjaan Plumbing
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-1
VII.01. U M U M
01.1. PENJELASAN
Yang dimaksud disini dengan pekerjaan instalasi mekanikal plambing secara
keseluruhan adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan-
peralatan bahan- bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh
instalasi yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.
Material yang akan didatangkan dan dipasang adalah baru, bebas dari cacat, lengkap
sebagai unit peralatan, asli/orginal dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta.
Jaminan dari uraian tersebut di atas harus dinyatakan berupa dokumen atau Surat
Keterangan dari pabrik pembuat. Material/barang harus didapat dari agen resmi yang
ada di Indonesia yang didukung oleh pabrik pembuat dimana barang diproduksi.
Dokumen/Surat Keterangan resmi ini harus juga dilampirkan pada saat persetujuan
material.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-tenaga yang ahli
dan berkompeten dalam bidangnya, agar dapat memberikan hasil kerja yang terbaik
dan rapi. Untuk pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan harus memberikan surat pernyataan
yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang melaksanakan pekerjaan tersebut
memang mempunyai pengalaman dan kecakapan. Terutama orang yang akan
mengerjakan pengelasan pipa (tukang las) dan pemasangan instalasi tembaga haruslah
ditunjuk pekerja yang memiliki sertifikat. Pelaksana Pekerjaan wajib mempunyai PAS
INSTALATUR yang dikeluarkan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) dan
Surat Rekomendasi lainnya apabila diperlukan dalam pekerjaan ini. Pelaksana
Pekerjaan harus memiliki Sertifikat Perusahaan dalam Bidang Plambing dan tenaga
yang mempunyai SKA yang dikeluarkan oleh Asosiasi Perusahaan terkait yang sudah
diakreditasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi setempat atau Nasional.
e. Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak
yang berwenang (terkait) sesuai ketentuan yang berlaku setempat yang
diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada Pemberi Tugas/ Konsultan
Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk ini dan seluruh biaya yang timbul
merupakan tanggungan Pelaksana Pekerjaan.
c. Semua penarikan kabel listrik sampai ke panel pekerjaan Plambing yang dilakukan
oleh pihak lain, Pelaksana Pekerjaan Plambing wajib memberikan data-data dan
gambar-gambar yang diperlukan pihak lain yang mengerjakannya dan menjaga
pekerjaan pihak lain untuk kepentingannya.
d. Semua penarikan pipa air bersih yang tidak tercantum dalam gambar-gambar dan
spesifikasi dilakukan oleh pihak lain, Pelaksana Pekerjaan Plambing harus
berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-gambar kepada
pihak lainnya yang mengerjakannya.
f. Dalam hal dimana ada lebih dari satu Pelaksana Pekerjaan Plambing dengan
tingkat prioritas tanggung jawab yang sama dan bagian pekerjaannya terletak
berdampingan maka masing-masing Pelaksana Pekerjaan wajib melakukan
perapihan pada bagian pekerjaannya serta melindungi bagian pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan Plumbing
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-4
Pekerjaan lain sedemikian rupa sehingga tidak cacat akibat pelaksanaan pekerjaan
menurut bagiannya.
c. Pelaksana Pekerjaan wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-
barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat dari
Pekerjaan Plumbing
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-5
kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu jaminan setelah
proyek ini diserah terimakan untuk pertama kali.
b. Data-data tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas sebanyak 3 (tiga) set
dan kepada Konsultan Perencana 1 (satu) set.
c. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction Manual,
Instalation Manual, Maintenance Guide, Operating Instruction, Trouble Shooting
Instruction dan brosur-brosur harus asli dan Gambar As Built Drawing.
d. Pelaksana Pekerjaan harus memberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi
dan perawatan kepada pemilik proyek dan sebuah hendaknya dipasang dalam
suatu kaca berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau
tempat lain yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
e. Selain dari pemberian manual ini, Pelaksana Pekerjaan juga harus memberikan
pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatannya kepada petugas-petugas
teknik (Team Engineering) yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas secara cuma-cuma
sampai cakap menjalankan tugasnya.
Pelaksana Pekerjaan harus menjamin dengan Surat Jaminan adanya suku cadang yang
mudah diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan mengalami gangguan
atau kerusakan dalam waktu yang pendek, baik untuk peralatan utama maupun
peralatan penunjang.
01.14. PERATURAN DAN ACUAN
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi atau mengacu kepada
PeraturanDaerah maupun Nasional, Keputusan Menteri, Assosiasi Profesi
Internasional, Standar Nasional maupun Internasional yang terkait. Pelaksana
Pekerjaan dianggap sudah mengenal dengan baik standard dan acuan nasional maupun
internasional dari Amerika dan Australia dalam spesifikasi ini. Adapun standar atau
acuan yang dipakai, tetapi tidak terbatas, antara lain seperti dibawah ini :
a. Plambing
• Peraturan Daerah (PERDA) setempat
• Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
• Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
• SNI 03-6481-2000 atau edisi terakhir tentang Sistem Plambing
b. Pemadam Kebakaran
• SNI-03-1745-2000 tentang Pipa tegak dan Slang.
• SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.
• Perda Pemda setempat
• Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
•Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum
No.10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya
Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
c. LETERATURE DAN / ATAU REFERENCE
• National Fire Codes :- NFPA-10, Standard for Portable Fire Extinguisher
- NFPA-13, Standard for The Installation Sprinkler Systems
Pekerjaan Plumbing
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-7
- NFPA-14, Standard for The Installation Standpipe and Hose Systems
- NFPA-20, Standard for The Installation Centrifugal Fire Pumps
- Mc. Guiness, Stein & Reynolds
- Mechanical & Electrical for Buildings
1.3. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang
terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan bagian
lainnya.
1.4. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan
stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan. Untuk pipa baja dibawah tanah
diberi lapisan anti karat densotape dengan ketebalan 2-3 mm.
1.5. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, selain disebut diatas harus
juga terlindung dari cahaya matahari.
Pekerjaan Plumbing
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-8
1.6. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik
pembuat.
2.2. Spesifikasi PN 10
Penggunaan : Air dingin didalam gedung
Tekanan standard 12,5 bar.
Uraian Keterangan
Uraian Keterangan
Uraian Keterangan
Pipa : Black steel pipe ERW, sch 40, ASTM A 53.
Dia 40 mm kebawah screwed end
Dia 50 mm keatas plain end.
Sambungan/fitting : Dia 40 mm kebawah malleable iron ANSI B 16.3 class 300
lb,screwed end.
Dia 50 mm keatas, wrought steel Butt weld fitting
ANSI B 16.9, sch 40
Flange : Dia 40 mm kebawah black malleable cast iron RF class 300
lb,screwed Dia 50 mm keatas Forged steel RF
class 300 lb, welding joint.
Valves & Strainer : Dia 40 mm kebawah,malleable cast Strainer iron body class
300 Standart UL/FM
lb dengan sambungan ulir,BS 21/ ANSI B 2.1.
Dia 50 mm keatas,cast iron body class 300 lb dengan
sambungan flanges.
2.5. Spesifikasi PV 10.
Penggunaan : Air Limbah pengaliran gravitasi.
Tekanan standard 10 bar.
Uraian Keterangan
Uraian Keterangan
2.7. Specifikasi PV 10
Penggunaan: - Air Limbah Grafitasi Toilet
Tekanan Standard 10 bar.
Uraian Keterangan
Uraian Keterangan
Uraian Keterangan
16. Instalasi pekerjaan pipa jaringan luar diletakkan pada struktur bangunan.
17. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik .
18. Setiap perubahan arah aliran untuk perpipaan air kotor yang membentuk sudut 90 °,
harus digunakan 2 buah elbow 45 ° dan dilengkapi dengan clean out serta arah dan
jalur aliran agar diberi tanda.
-----------------------------------------------------------------------
Sampai 20 1.8 2
-----------------------------------------------------------------------
25 s/d 40 2.0 3
-----------------------------------------------------------------------
Pipa GIP 50 s/d 80 3.0 4
-----------------------------------------------------------------------
100 s/d 150 4.0 4
-----------------------------------------------------------------------
200 atau lebih 5.0 4
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
50 0.6 0.9
80 0.9 1.2
Pipa PVC 100 1.2 1.5
150 1.8 2.1
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan :
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam ukuran, maka
Pekerjaan Plumbing
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-17
jarak interval yang dipergunakan harus berdasarkan jarak interval pipa ukuran terkecil
yang ada.
2. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini :
a. Perubahan perubahan arah Titik percabangan.
b. Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.
3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
a. Diameter Batang
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ukuran Pipa Batang
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
200 mm s/d 300 mm 15 mm
300 mm atau lebih besar dihitung dengan faktor keamanan 5.
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil dari tabel diatas
Penunjang pipa lebih dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap
dari 2 kekuatan puncak.
b.Bentuk gantungan.
- Untuk air dingin : Split ring type atau Clevis type.
4. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
5. Semua pipa dan gantungan, penumpu sebelum dicat, harus memakai dasar
zinchromat dan pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
b. Katup-katup pengontrol.
c. Setiap pompa
02.4. P E N G U J I A N
1. Sebelum dilakukan testing dilakukan dahulu :
a. Pemeriksaan sebagian- sebagian.
b. Pemeriksaan setelah pemasangan.
2. Tujuannya untuk mengetahui apa konstruksi dan fungsinya serta sistem sudah
memenuhi dan sesuai dengan rencana.
a. Pemborong harus melakukan pengujian terhadap setiap jenis alat.
b. Pipa yang akan ditanam atau dipasang di luar harus dites terlebih dahulu sebelum
diurug, dengan bagian perbagian, dengan tekanan 1 1/2 x tekanan kerja selama 1
jam tanpa ada penurunan tekanan (antara 10 kg/cm2) dan dilanjutkan pengujian
per sistem.
Pekerjaan Plumbing
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-22
c. Setelah alat plambing dipasang, dites selama ± 2 menit tanpa penurunan tekanan,
berlaku untuk umum kecuali untuk monoblock dan faucet dan ditentukan oleh
pengawas.
d. Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada penurunan
tinggi air.
e. Setelah pipa dan tangki diuji, dibersihkan dan dilakukan desinfeksi sesuai PPI
dengan sisa kadar chloor 0,2 ppm atau lebih, baik yang di pipa atau di tangki.
f. Setelah itu dibersihkan ( dibilas ) dengan air bersih.
g. Pengisian pipa dengan air dilakukan sedikit demi sedikit dengan pompa khusus
untuk pengetesan.
h. Untuk mengetahui setiap alat berfungsi sesuai perencanaan, dilakukan pengujian
sistem aliran sampai tercapai pengukuran yang diminta dalam perencanaan seperti
kapasitas pompa, kebisingan pompa ( ± 60 dB ), tekanan air keluar kran dia.0,3
kg/ cm2 ) dan lain-lain.
i. Semua pengetesan disaksikan oleh Pemberi Tugas dan akan dikeluarkan sertifikat
oleh Pemberi Tugas.
02.5. PENGECATAN
5.1. U m u m
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut:
- Pipa servis
- Support pipa dan peralatan Konstruksi besi
- Flens
- Peralatan yang belum dicat dari pabrik
- Peralatan yang catnya harus diperbarui
- Pengecatan pada pipa air bersih dan air panas hanya di beri tanda arah panah jalur pipa
tersebut.
- Untuk pipa pemadam pengecatan harus berwarna merah dan harus dapat memberi
indikasi adanya Instalasi Peadam Kebakaran.
Pekerjaan Plumbing
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-23
02.6. TESTING DAN COMMISSIONING
1. Pemborong pekerjaan instalasi akan melakukan semua testing pengukuran secara
partial dan secara system, untuk mengetahui apakah seluruh instalasi yang sudah
dilaksanakaan berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
2. Semua tenaga, bahan, perlengkapan yang perlu untuk testing merupakan tanggung
jawab pemborong, sehingga semua persyaratan test yang dianjurkan oleh pabrik
hingga dapat dilakukan dan diketahui hasil test sesuai persyaratan yang ditentukan.
II.-31
( FIRE EXTINGUISHER)
1. UMUM
01.1. PENJELASAN
a. Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada dilakukan oleh pihak lain
Pelaksana Pekerjaan harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan gambar-
gambar pekerjaan ini bilamana ada kepada pihak yang melaksanakannya.
II.-32
lain. Pelaksana Pekerjaan harus memberikan data-data, ukuran dan gambar-
gambar yang diperlukan kepada pihak yang melaksanakannya.
d. Semua penarikan pipa hidran dan pipa sprinkler tidak tercantum dalam
gambar-gambar dan spesifikasi dilakukan oleh pihak lain, Pelaksana Pekerjaan
harus berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran dan gambar-gambar
kepada pihak lainnya yang mengerjakannya.
II.-33
cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini. Data-data
tersebut haruslah diserahkan kepada Pemberi Tugas/ Konsultan Pengawas
sebanyak 3 (tiga) set dan kepada Konsultan Perencana 1 (satu) set.
II.-34
Peraturan Daerah terkait namun tidak terbatas kepada apa yang disebutkan di
bawah ini:
• SNI-03-1745-2000 tentang Pipa tegak dan Slang.
• SNI-03-3989-2000 tentang Sprinkler Otomatik.
• Perda Pemda setempat
• Penanggulangan Bahaya Kebakaran Dalam Wilayah Setempat
• Departemen Pekerjaan Umum, Skep Menteri Pekerjaan Umum No.
10/KPTS/2000
Tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran Pada
Bangunan
gedung dan Lingkungan.
• National Fire Codes :- NFPA-10, Standard for Portable Fire Extinguisher
- NFPA-13, Standard for The Installation Sprinkler Systems
- NFPA-14, Standard for The Installation Standpipe and Hose Systems
- NFPA-20, Standard for The Installation Centrifugal Fire Pumps
- Mc. Guiness, Stein & Reynolds
- Mechanical & Electrical for Buildings
03.2.1. Pemipaan
- Untuk pemipaan hidrant dan sprinkler digunakan Black Steel Pipe Sch. 40,
atau ASTM A 53.
- Demikian juga untuk fitting digunakan Black Steel Pipe class 20 K, Weld
Type.
Gate Valve :
- Digunakan tipe bronze body, non rising stem, screwed bonnet, solid wedge
disk, screwed end untuk valve sampai dengan 2" atau bisa digunakan tipe
Butterfly untuk diameter 65 mm s/d 200 mm.
Fire Extinguser
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-35
- Digunakan tipe flanged or lugged body, stainless steel disk, stainless steel
shaft, hand wheel operated with position indicator untuk valve lebih besar
2".
- Check Valve :
- Digunakan swing silent type dengan stainless steel disk dengan body
material cast iron untuk ukuran lebih besar 2”.
- Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang
pipa pada pipa lurus.
- Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring dari karet secara
homogen.
Fire Extinguser
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-36
03.3.2. Penggantung / Penumpu Pipa
- Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan
jarak antara tidak lebih dari 2,5 m.
- Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem/clem dan dibuat dengan jarak
tidak lebih dari 3 m'.
- Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari
kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang
dengan kokoh (Rigit) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
- Semua fixtures, fitting, pipa-pipa hidrant dan sprinkler dilaksanakan harus rapi
tidak mengganggu waktu pemasangan pekerjaan sipil serta mekanikal dan
elektrikal lainnya.
- Galian pipa dalam tanah menggunakan jenis BSC SCH.40 dan dalam trench
harus dibuat dengan ke dalaman 60 cm untuk pipa 4" ke bawah dan 80 - 100
cm untuk pipa 5" ke atas. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata
sehingga seluruh panjang pipa terletak tertumpu dengan baik diatas Pasir Urug.
Cara pekerjaannya harus mengikuti standar produk yang akan digunakan.
Fire Extinguser
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-37
- Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh Konsultan
Pengawas yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang galian ditimbun
kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan bahan
yang ditentukan Konsultan Pengawas dengan izin yang disetujui.
- Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis
tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/ tanah asli atau bila tidak akan
digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk
untuk dalamnya galian.
- Harus dibuat tanda-tanda dari balok beton di atas tanah untuk memudahkan
Indentifikasi pipa di dalam tanah.
Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan
tekanan 20 kg/cm², tanpa mengalami kebocoran dalam waktu minimum 24 jam
tekanan tersebut tidak turun/berubah. Pada prinsipnya pengetesan dilakukan
dengan cara bagian demi bagian dari panjang pipa maximum 150 meter.
Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawab
Pelaksana Pekerjaan. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
Konsultan Pengawas dan wakil dari Pemberi Tugas/Konsultan Perencana,
selanjutnya apabila telah diterima/memenuhi syarat akan dibuatkan Berita
Acaranya.
02.4. PENGECATAN
Pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat yang
warnanya akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas.
Untuk pipa-pipa dalam ceiling agar mudah dikenali diberikan tanda warna/cat
pada setiap jarak + 4 m dengan arah aliran pada pipa-pipa induk begitu pula pipa-
pipa pada shaft dimana terletak pintu pemeriksaan.
II.-38
- Untuk jaringan pipa sprinkler dipakai warna coklat.
- Hose rack untuk slang 40 mm, chronium plated bronze dengan jumlah gigi
disesuaikan dengan lebar box.
- Hydrant valve, chronium plated 40 mm dan 65 mm sambungan dan bentuk valve
disesuaikan dengan posisi pipa.
- "JET" Firehose A- one type size 40 mm x 30 meter including couplings.
(Jenis kopling disesuaikan dengan jenis Dinas Pemadam Kebakaraan DKI).
- Hydrant nozzle variable spray type size 40 mm
2. Outdoor hydrant box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
- Steel box outdoor type, ukuran 750 mm L, 1500 mm T & 270 mm D dicat powder
coating warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat
dibuka 180° dan dilengkapi stopper.
- Hose rack untuk slang 40 mm, chronium plated bronze dengan jumlah gigi
disesuaikan dengan lebar box.
- Hydrant valve, chromium plated 40 mm dan 65 mm sambungan dan bentuk valve
disesuaikan dengan posisi pipa.
- "JET" Firehose A-one type size 40 mm x 30 meter including couplings.
- Hydrant nozzle variable spray type size 40 mm
03.6. PILLAR HIDRAN
Pillar hydrant yang dipergunakan disini adalah jenis short type two way dengan main
valve dan branch valves ukuran 100 x 65 x 65 mm. Jenis coupling harus disesuaikan
dengan model yang dipergunakan oleh Mobil
Fire Extinguser
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-39
Dinas Kebakaran Kota. Setiap pillar hydrant harus dilengkapi dengan gate valve untuk
memudahkan maintenance.
03.7. FIRE BRIGADE CONNECTION
1. Fire brigade connection yang dipergunakan disini adalah two way Siamese
connection untuk pemasangan free standing dengan ukuran 100 x 65 x 65 mm.
2. Siamese connection dibuat dari bronze lengkap dengan built-in check valve dan
outlet coupling yang sesuai dengan standard yang dipergunakan oleh Dinas
Pemadam Kota.
II.-40
- Hose rack
7. SAMBUNGAN KEMBAR SIAM / SIAMESSE CONNECTION
Ukuran : 100 X 65 X 65 mm
Type : Free standing type dengan chromium plated finish atau cast
Iron free standing type dengan lapisan anti karat.
Sambungan : Jenis coupling harus disesuaikan dengan dinas kebakaran
Setempat.
Perlengkapan :- Stop valve
- Bak kontrol dan tutup.
8. PEMADAM API RINGAN ( PAR / PEE )
Type : Portable
Kapasitas : 5 kg
Jenis : Dry powder multi purpose
9. PEMADAM API RINGAN ( PAR / PEE )
Type : Portable
Kapasitas : 5 dan 7 kg
Jenis : CO2
10. PEMADAM API RINGAN ( PAR / PEE )
Type : Portable
Kapasitas : 25 kg
Jenis : CO2
12. HYDRANT VALVE
Size : 1 ½” & 2 ½”
14. SPRAY NOZZLE
Size : 1 1 / 2 “ & 2 1 / 2”
15. HOSE
Fire Alarm
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-42
PEKERJAAN INSTALASI FIRE DETECTOR & ALARM
1. PENJELASAN UMUM
a. Kontraktor wajib mengikuti / memenuhi semua persyaratan-persyaratan yang
ditulis didalam buku ini, juga wajib mengikuti/ memenuhi persyaratan umum
yang dikeluarkan oleh Direksi.
b. Buku spesifikasi ini mempunyai bobot lebiibanding dengan gambar
perencanaan.
c. Dalam penawaran, kontraktor wajib melampirkan perincian daftar peralatan
/barang/material yang akan dipasang.
d. Dalam penawaran , kontraktor wajib menyertakan brosur, katalog, diagram,
ukuran, warna keterangan-keterangan lain yang diterbitkan oleh Manufacturer
dan menandai spesifikasi peralatan/ barang/ material yang akan dipasang
dengan jelas.
e. Kontraktor wajib menyertakan ahli lokal yang direkomondasi oleh pabrik
pembuat peralatan yang dipasang untuk mengawasi, mengecek dan menyetel
peralatan-peralatan, sehingga sistim beroperasinya dengan sempurna.
f. Jika kontraktor menemukan kesalahan dalam gambar-gambar perencanaan /
spesifikasi teknisnya, maka kontraktor wajib memberitahu kepada Direksi
secara tertulis untuk mendapatkan penjelasan.
g. Sebelum kontraktor melaksanakan pekerjaan, kontraktor wajib membuat shop
drawingdiantaranya :
1. Gambar system
2. Detail penanaman pipa sparing Dome Bell kabel dari ceilling ke manual
fire alarm station , Dome Bell dan flash light.
3. Detail penempatan /pemasangan master kontrol fire alarm (MCFA),
lengkap dengan standby powernya.
4. Detail penempatan /pemasangan manual push button, alarm bell lengkap
dengan lampu alarm (Visual Alarm).
5. Lain-lain dianggap perlu oleh Direksi.
Shop drwaing diserahkan kepada Direksi untuk diperiksa dan disahkan yang
kemudian digunakan oleh kontraktor sebagai pegangan dalam pelaksanaan.
Fire Alarm
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-43
h. Kontraktor harus membuat gambar-gambar instalasi yang diperlukan untuk
diperiksa dan disahkan (Keur) oleh badan resmi lain yang berwenang.
i. Kontraktor wajib menyerahkan contoh peralatan/ barang/material yang akan
dipasang kepada Direksi jika diminta, jika contoh yang diberikan ditolak oleh
Direksi kontraktor wajib mengganti.
j. Semua peralatan /material/ instalasi dalam pekerjaan ini juga harus mengikuti
persyaratan-persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
k. Semua peralatan /material / instalasi harus mengikuti standart/ terdaftar /
mendapat approval dari : NFPA, UL, FOC dan tidak menyalahi ketentuan-
ketentuan Jawatan Keselamatan Kerja Indonesia.
l. Semua peralatan /material/ instalasi harus baru , didesign khusus untuk daerah
tropis dan mendapat jaminan (termasuk pengirimannya) dari pabrik
pembuatnya.
m. Semua peralatan / material / instalasi (kecuali instalasi kabel) harus dari satu
merk. Produk yang dapat diterima adalah merk Edward,Thorn-Kidde, Simplex,
Bosh.
n. Jika dikarenakan pekerjaan, kontraktor harus membongkar, membobok ,
menggali dan lain-lain, kontraktor harus mengembalikan ke keadaan seperti
semula. Kontraktor harus memperhitungkan adanya hal-hal tersebut diatas dan
kesemuanya ini menjadi tanggungan kontraktor sepenuhnya.
o. Kontraktor harus membersihkan lingkungan kerja setiap hari setelah
pemasangan pekerjaan.
p. Kontraktor wajib menyediakan seorang ahli yang ditempatkan di site secara
full time.
q. Kontraktor harus melakukan koordinasi dengan kontraktor lain (kontraktor
Arsitek, Interior, Sipil, Plumbing, Mekanikal, Elektrikal, Sound System,
Telepon dll), atas petunjuk Direksi, sehingga diperoleh hasil kerja baik dan
memuaskan.
r. Jika karena kesalahan / kelalaian Kontraktor menyebabkan instalasi berbeda
dengan shop drawing yang sudah disetujui atau peralatan-peralatan yang
dipasang tidak memenuhi persyaratan , Direksi berwenang untuk menyuruh
Fire Alarm
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-44
kontraktor membongkar , memperbaiki , mengganti peralatan /material/ barang
dan mengembalikan keadaan sekelilingnya seperti semula. Biaya-biaya yang
ditimbulkan hal diatas merupakan tanggungan kontraktor.
s. Setelah pemasangan sisrim selesai, kontraktor wajib mengadakan pengetesan/
percobaan (prosedure sesuai dengan stabdart NFPA) untuk menunjukkan
bahwa sistim dipasang dengan benar , memenuhi persyaratan dan bekerja
dengan baik.
t. Kontraktor wajib mengajarkan/ melatih tenaga-tenaga Maintenance dari
operator Pembangunan Gedung. Kontraktor harus membuat buku “Petunjuk
Operasi” dalam bahsa Indonesia yang jelas, sehingga pemakai bisa
menggunakan sistim pada kemampuan puncak .
u. Kontraktor wajib memberikan garansi 1 (satu) tahun setelah penyerahan kedua.
Garansi ini meliputi beroperasinya dengan baik sistim pendeteksian tersebut
termasuk didalamnya pemeliharaan dan penggantian peralatan yang rusk bukan
karena kesalahan pemakaian dan sebagainya.
II.-45
2.1. Master control Fire Alarm (MCFA) lengakap dengan standby power
(battery) , wiring serta automatic changernya.
2.2. Pengadaan dan pemasangan semua sistim fire detector, manual call,
alarm bell, signal/ location lamp beserta instalasi wiringnya.
2.3. Semua instalasi kabel rangakain fire protection system
2.4. Semua peralatan dan accesoriesnya yang diperlukan untuk menunjang
bekerjanya fire protection system dengan sempurna walaupun
peralatan dan accesoriesnya tersebut tidak dinyatakan dengan jelas
dalam spesifikasi ini maupun dalam gambar perencanaan.
3. Kemampuan Operasi.
Keadaan alarm dimana jika salah satu initiating device aktif/ diaktifkan,
maka alarm devices di setiap zone dimana initiating device yang aktif
berada, akan berbunyi/ menyala. Audible alarm signal dan visual alarm
signal di master control fire alarm juga aktif dan secara manual dapat diatur
untuk silenceable maupun nonsilenceable. General alarm bisa dilakukan
secara manual dari master control fire alarm (MCFA)
II.-46
1.4. Monitor line
1.5. Signal otomatic dan manual monitor untuk memberi petunjuk
terjadinya gangguan open circuit maupun short circuit pada jaringan
loop ataupun gangguan instalasi lainnya.
2. MCFA dapat bekerja secara silenceable maupun non silenceable untuk
alarm signal output dan trouble signal output.
3. Wiring kesemua initiating devices, alarm devices dan releasing devices
harus dilengkapi dengan alat-alat supervisi secara elektris untuk melihat
(MCFA) adanya troble-troble yang terjadi. Trouble yang perlu dideteksi
yaitu short circuit , open circuit dan ground fault.
4. MCFA harus mampu melayani sampai 25 ionization smoke detector/ zone
dan berapapun jumlah initiating devices lainnya yang mempunyai No.
contact atau sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat peralatan yang
terpilih.
5. Power Supply.
5.1. Primary supply menggunakan sistim tegangan 220-250 V AC 50 Hz
single phase dengan sistim 3 kawat dan dilengkapi dengan voltage
stabilizer elektronik (+ 10 % - 20 %)
5.2. MCFA dilengkapi dengan srandby battery (24 V-DC). Jenis “Battery
kering” Rechargeable lengkap dengan chengernya (NICAD)
5.3. Dari MCFA pengisian battery bisa diatur secara normal maupun
equalizer.
5.4. Jika primary supply mengalami kegagalan, secara automatic beban
(Fire Alarm System) dilayani oleh standby battery
5.5. Stand by battery harus mampu melayani fire alarm system selama 24
jam dalam normal operation dan ditambah 30 menit dalam keadaan
alarm.
6. Lampu Indikator dan Kontrol.
6.1. MCFA harus mempunyai lampu-lampu indikator untuk memberitahu
kepada operator apa yang terjadi
Fire Alarm
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-47
6.2. MCFA harus mempunyai switch-switch control untuk reset silence
switch, alarm lamp test switch AC power failure silence switch, bttery
equalizer normal switch dan beberapa switch control yang tidak
disebut disin
7. Konstruksi.
7.1. Enclosure MCFA harus merupakan “Factory Product” dimana pintu
enclosure dilengkapi dengan kunci.
7.2. Enclosure MCFA harus dilapisi dengan cat dasar dan diberi cat akhir
dengan warna hitam.
7.3. Pemasangan enclosure pada dinding dengan cara surface mounting ,
ketinggian pemasangan (bagian teratas enclosure) mximum 2 m dari
lantai.
7.4. Kontraktor harus membuat shop drawing untuk pemasangan enclosure
pada dinding.
7.5. Enclosure harus di grounded ke sistim pentanahan.
8. Initiating Devices.
8.1. Initiating devices yang digunakan terdiri dari automatic-initiating
devices dan manual initiating devices, dimana :
Automatic initiating services yang terdiri dari ionization smoke
detector, fixed temperatual detector dan combination rate of rice and
fixed temperature detexture.
8.1.1. Automatic initiating devices yang digunakan jenis ceilling dan
surface mounting (untuk ruang tanpa ceilling).
8.1.2. Pemasangan initiating devices harus menggunakan doos
(Elektrical box) sesuai dengan rekomondasi dari pabrik pembuat
fire alarm system yang terpilih.
8.2. Ionization Smoke Detector (ISD)
8.2.1. ISD yang digunakan harus dari jenis yang sesuai standart FOC.
8.2.2. ISD dilengkapi dengan lampu indikator alarm berupa (LED)
8.2.3. ISD bekerja pada tegangan nominal 15-32 V DC
Fire Alarm
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-48
8.2.4. Daerah deteksi minimal seluas 40 m2 untuk ceilling rata dan 30
m2 untuk ceilling miring.
8.2.5. Detector tahan terhadap temperature lingkungan sebesar 20
derajad – 50 derajad C.
8.3. Maximum /fixed temperature detectore mempunyai daerah cakup :
40 m2 dengan temperature max 65 deg.C
35 m2 dengan temperature max 75 deg.C
8.4. Combination rate of rice and fixed temperature detectore (RFD)
8.4.1. RFD digunakan adalah jenis bimetallic mempunyai rate of rice
setting sebesar 15 derajad F/menit dan fixed temperature
setting sebesar 57 derajad C.
8.4.2. RFD harus mampu mendeteksi kebakaran dalam suatu ruangan
minimum 30 m2 dengan tinggi plafond 4 m
8.5. Manual Initiation Devices (MID)
8.5.1. Manual initiating devices atau disebut Manual Fire Alarm
station yang digunakan jenis break glass
8.5.2. MID harus tetap bisa dioperasikan dengan baik pada
temperature operasi 0 sampai dengan 66 derajad C dan pada
relative humudity 0 sampai dengan 95 %
8.5.3. MID dari bahan dan difinish cat merah dan putih enamel dan
hubungan kabel harus dengan sekerup pada terminal box atau
sesuai dengan jenis yang digunakan oleh merk yang terpilih.
8.5.4. MID yang dipasang ditembok digunakan jenis semi flush
mounting menggunakan electrical box sesau rekomondasi dari
pabrik, sedang yang dipasang pada kolom-kolom beton
digunakan surface mounting menggunkan box khusus untuk
MID buatan pabrik pembauat MID.
9. Alarm Devices.
9.1. Alarm devices yang digunakan terdiri dari audible alarm devices
visual alarm devices.
Fire Alarm
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-49
9.2. Audible alarmdivices yang digunakan terdiri dari Dome Bell, sedang
visual alarm devices digunakan sesuai gambar rencana.
9.3. Dalam pemasangan, visual alarm devices dipasang dibawah audible
alarm devices (Horn) atau bersebelahan sesuai dengan gambar.
Pemasangan alarm devices harus menggunakan doos (Electric Box)
9.4. Dome Bell 24 volt DC dan 220 volt.
Horn jenis electronik , merupakan kombinasi yang kompak antara
pembangkit nada, amplifier dan presure chember loudspeaker.
9.5.1. Dome bell 24 volt mempunyai soud level kira-kira + 100 DB
pada jarak 1 m pada tegangan masing-masing 24 DC volt.
9.5.2. Dome bell harus tetap bekerja normal pada tegangan + 25 %
nomimal membutuhkan arus maximum 30 m’ horn (Bell 24
volt DC).
9.5.3. Dome bell harus dipasang sesuai dengan lokasinya pada
gambar.
9.6. Visual Alarm Devices.
Visual alarm devices yang digunakan jenis high intentity flasing light,
nyala lampu warna merah.
9.6.1. Visual alarm jenis electronik flash dengan menggunakan
capasitor sebagai penyimpanan daya listrik.
9.6.2. Visual alarm harus tetap bekerja pada tegangan nominal 220
volt dan tetap bekerja normal pada tegangan nominal + 25 %
9.6.3. Daya flash light + 15 w dengan kecepatan + 60 flash/ menit
10. Instalasi Kabel.
10.1. Keciulai kabel untuk keperluan emergency call (Soud System)
semua wiring (kabel) instalasi yang didalam panel control (MCFA)
maupun diluar panel control harus digunakan kabel jenis solid
conductor (bukan standed counductor) dari bahan tembaga yaitu
kabel Twisted Shealded / FRC diameter sesuai gambar.
10.2. Kecuali instalasi untuk command control (untuk keterminal
tripping), semua instalasi ke circuit yang ada menggunakan kabel
Fire Alarm
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-50
PVC dengan ukuran penampang terkecil 1,5 mm2 atau sesuai
rekomondasi dari pabrik pembuat fire alarm yang terpilih.
10.3. Kecuali instalasi untuk command control , semua kabel instalasi
dimasukkan dalam pipa PVC (type C) sparing yang sesuai (minimal
.5/8”).
10.4. Pada dasarnya pipa sparing dipasang dalam dinding/ beton di klem
pada dinding/ beton atau tray.
10.5. Pengkleman pipa sparing setiap jarak 50 cm dan pipa sparing yang
masuk ke terminal box/ doos harus diklem pada jarak 5 cm dari
terminal box/ doos. Pengkleman diatur sedemikian rupa sehingga
terpasang dengan kokoh.
10.6. Tidak diperkenankan mengadakan penyambungan kabel instalasi
kecuali dalam terminal box atau doos initiating devices dan doos
dalam alarm devices.
10.7. Setiap jarak 8 m pipa sparing dan belokan pipa sparing harus
dipasang doos.
10.8. Instalasi untuk command control (actuating devices) dari panel
control ke terminal tripping menggunakan kabel jenis “kabel tahan
api”, dimana setiap masuk keterminal box harus dijepit dengan
“cable gland” khusus.
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-51
UMUM
1. PENJELASAN
Butir 1 ini menjelaskan hal umum tentang sub-pekerjaan Sistem Pengkondisi Udara
dan Ventilasi Mekanis sebagai bagian dari paket pekerjaan MEP.
Terdapat berapa sub-butir dari butir 1 pada bagian ini yang mungkin mengulang dari
apa yang telah disebutkan pada Bab terdahulu. Hal ini adalah untuk lebih menegaskan
lagi atau untuk menambah secara khusus karena dianggap dibutuhkan untuk sub-
pekerjaan pada Bab ini.
Hal-hal yang disebutkan pada bagian ini dari dokumen RKS paket pekerjaan MEP ini
merupakan bagian yang harus diikuti oleh setiap disiplin/sub-pekerjaan sebagai bagian
dari paket pekerjaan MEP Perencanaan Gedung .
Spesifikasi teknis, Bill of Quantity dan gambar perencanaan dan informasi yang
diberikan pada proses pelelangan ini, dan telah diberikan kepada setiap peserta lelang
adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari paket pekerjaan ini secara umum
dan secara khusus sub-pekerjaan pada Bab II ini.
1.1.MATERIAL
Material yang akan didatangkan dan dipasang adalah baru, bebas dari cacat, lengkap
sebagai unit peralatan, asli/orginal dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta.
Jaminan dari uraian tersebut di atas harus dinyatakan berupa dokumen atau Surat
Keterangan dari pabrik pembuat. Material/barang harus didapat dari agen resmi yang
ada di Indonesia yang didukung oleh pabrik pembuat dimana barang diproduksi.
Dokumen/Surat Keterangan resmi ini harus juga dilampirkan pada saat persetujuan
material
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-52
- Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain: Instruction Manual,
Installation Manual, Maintenance Manual, Operating Instruction, Trouble Shooting
Guide Book.
- Hendaknya diberikan pula 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan
kepada Pemberi Tugas, sebuah dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan
ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk
oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
II.-53
Pelaksana Pekerjaan harus menjamin dan melengkapi dengan Surat Jaminan adanya
suku cadang yang mudah diperoleh pada peralatan-peralatan yang sekiranya akan
mengalami gangguan atau kerusakan dalam waktu tertentu, baik untuk peralatan utama
maupun peralatan penunjang. Jaminan adanya suku cadang ini minimum selama 5
(lima) tahun dan mudah didapat.
2. PERSYARATAN PELAKSANAAN
2.1. UMUM
- Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan
peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
- Seluruh peralatan dari mesin yang dipasang untuk sistem ini selain memenuhi
persyaratan spesifikasi teknis juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
II.-54
- Apabila terjadi kesalahan atau perbedaan interpretasi atau adanya hal yang
bertentangan antara spesifikasi teknis, gambar pelelangan maupun informasi
- Informasi yang resmi lainnya di dalam dokumen dan pada proses pelelangan ini
maka yang akan menjadi pegangan adalah kondisi yang paling tinggi.
Hal tersebut juga berlaku terhadap adanya hal yang satu mengecilkan atau
menghilangkan hal yang lain.
2.3. TRAINING
Yang termasuk dalam bagian ini adalah pemberian petunjuk/informasi tentang tata
cara pengoperasian peralatan dan perawatan.
II.-55
Untuk maksud ini Pelaksana Pekerjaan harus menyiapkan, menyusun program training
sedemikian rupa sehingga pemilik dapat secara fasih menggunakan peralatan.
Materi training adalah teori (40%) dan praktek lapangan (60%) meliputi antara lain :
a. Dasar-dasar teori tentang sistem tata udara dan refrigerasi, control sistem dan
semua hal yang berkaitan dengan sistem yang terpasang.
b. Tata cara pengoperasian dan perawatan dari seluruh komponen sistem serta
perbaikan-perbaikan kecil.
Pelaksana Pekerjaan wajib menyediakan diktat training yang disusun dalam bahasa
Indonesia dan dalam edisi lux. Seluruh biaya yang diakibatkan oleh perihal training
hingga pembuatan diktat merupakan tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
Kondisi udara dari seluruh ruangan yang dikondisikan harus dapat dicapai pada
rentang 24 +/- 2°C dengan RH = 55 +/- 10% (atau seperti tertulis pada gambar), yang
diukur pada bidang kerja dan harus merata diseluruh ruangan yang dibuktikan
dengan hasil pengukuran.
II.-56
3.3. STANDARD
Standard yang dapat digunakan sebagai acuan adalah ASHRAE, ARI STANDARD,
ASTM & UL, NFPA, SMACNA, NEC, ASME dan PUIL terbaru untuk instalasi
listrik AC.
d. Pengadaan dan pemasangan unit-unit exhaust fan, intake fan dan lain-lain beserta
perlengkapan.
II.-57
c) Kompresor
II.-58
e) Sirkuit Refrigerasi
Refrigerant : Menggunakan refrigerant Hydro Carbon / HFC R410A
Ketebalan pipa harus disesuaikan dengan ukuran pipa
instalasi sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.
Kelengkapan sirkuit : Suction & discharge service valve, filter drier, oil separator,
service port
f) Sistem Kontrol
II.-59
Diagnostic
Unit Outdoor sudah dilengkapi dengan diagnostic display module yang mampu
mengidentifikasi safety lockout condition dengan suatu code tampilan dimana
penjelasannya ada dalam manual operation dan trouble shooting guide book
g) Pengamanan (Safeties)
Unit Outdoor sudah harus dilengkapi dengan sensor dan seluruh komponen yang
diperlukan oleh kontrol system untuk memberikan proteksi kepada unit dari
kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
• Overload compressor
• Discharge pressure too high
• Discharge temperature too high
• Suction pressure too low
• Ambient temperature over limit
• Temperature sensor failure
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-60
Sumber daya listrik 3 phase, untuk kebutuhan power sesuai dengan schedule
equipment. Control voltage adalah 220 volt, 50Hz
i) Instalasi
• Unit Outdoor duduk pada lantai diatas suatu concrete house keeping pad
dengan ketebalan 20 cm atau sesuai dengan gambar yang menyertai
dokumen ini.
• Menggunakan rubber ini shear pad antara unit dan house keeping pad.
• Harus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pabrik dalam
pengangkatan unit (handling) dan pemasangannya, dan lain-lain
sebagainya.
j) Spare Part
• Setiap unit harus dilengkapi suatu daftar spare parts dan tool yang
direkomendasikan pabrik harus dilengkapi untuk setiap unit untuk
keperluan kelanjutan operasi dalam jangka waktur tertentu, untuk
meintenance atau perbaikan selama masa pemerliharaan maupun setelah
itu.
• Daftar ini harus diserahkan pada saat proses permintaan persetujuan
unit.
k) Pemasangan
Setiap unit harus dipasang peredam getaran sehingga dapat mencegah terjadinya
rambatan vibrasi ke struktur bangunan.
Pada waktu dikirim ke site, seluruh unit harus dalam keadaan utuh sesuai dengan
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-61
standard pabrik. Tidak boleh diurai karena alasan untuk kemudahan dalam
pengangkutan.
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN.
6.1.1.Pekerjaan
Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan dan melaksanakan sistem cerobong udara sesuai
dengan gambar perencanaan dan spesifikasi teknis serta persyaratan lain yang
diberlakukan pada proyek ini.
6.1.2 B a h a n
Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini baik supply maupun return menggunakan PVC
type D dengan diameter 4 inch.
6..1.3 Konstruksi
- Semua sambungan-sambungan yang terjadi harus rata pada sebelah dalam dan rapi
disebelah luarnya. Semua sambungan harus serapat mungkin (air tight) kalau perlu
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-62
6.2.2 B e l o k a n
Semua belokan (elbow) harus dibuat sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknisnya.
Semua belokan pada cerobong suplai harus diperlengkapi dengan sudut-sudut pengarah
(vanes) sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknisnya.
Belokan harus jenis "long radius elbow" dan elbow 90°, sesuai gambar dan spesifikasinya.
Bilamana melalui rintangan yang tidak dapat dihindarkan, Pelaksana Pekerjaan wajib
membuat taper, offset atau stream liner tergantung keadaan setempat yang dibuat sesuai
dengan spesifikasi.
4.2.4. P e n c a b a n g a n
Semua pencabangan (branch) harus dibuat sesuai dengan gambar detil dan spesifikasi
teknisnya. Semua pencabangan cerobong supplai harus diperlengkapi dengan "adjustable
splitter damper" atau "adjustable volume damper" yang dapat diatur dan dikunci serta
"turning vane" sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
Pelaksana Pekerjaan harus membuat lubang pengetesan (test Connection) pada setiap
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-63
cerobong utama serta pada tempat-tempat lain yang sekiranya perlu sesuai dengan gambar
dan spesifikasi.
Pelaksana Pekerjaan harus memasang "adjustable air extractor" pada semua percabangan
ke diffuser udara keluar yang dapat diatur dan dikunci sesuai dengan gambar dan
spesifikasinya.
- Seluruh cerobong yang berukuran sisi lebih besar dari 14" diberi besi penguat
(braching).
Rangka besi penguat harus dipasang pada ke 4 sisi duct dengan persyaratan
dibawah ini :
Ukuran Terbesar Penguat Jarak Antara Penguat
- Semua cerobong (berisolasi) yang ukuran terbesar lebih dari 90 cm harus diberi
besi penguat siku memanjang yang dipasang pada tengah-tengah sisi terbesar.
- Untuk cerobong yang lebih kecil bilamana ternyata dalam pemasangan sampai
melengkung harus diberi tambahan besi penguat.
- Semua besi penguat yang terpasang harus disikat dan dicat dengan cat dasar (prime
coating).
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-64
- Penggantung cerobong harus dari tipe yang dapat diatur, baik pada arah vertikal
maupun horizontal sehingga dapat menjamin kelurusan dari jalur cerobong.
II.-65
- Flexible Round Duct harus dari jenis "insulated flexible duct" yang telah dipasang
oleh pabrik dengan diameter yang sesuai dengan gambar.
- Lapisan isolasi :
- Insulated Flexible Round Duct harus fire resistant yang memenuhi standard BS
476. harus dilengkapi jaminan pabrik pembuatnya (guaranted of product).
- Bahan yang digunakan untuk "diffuser" dan return grille" adalah dari alluminium
powder coating dengan ketebalan sesuai gambar spesifikasi.
- Diffuser dan grille-grille harus dicat dasar dan dicat sesuai dengan persyaratan-
persyaratan. Selain hal tersebut warna finishing harus dikoordinasikan/disetujui
oleh Perencana Interior.
II.-66
- Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan koordinasi dengan pihak lain pada waktu
memasang peralatan-peralatan.
- Seluruh "adjustable volume damper" yang terpasang pada diffuser grille harus
dapat diatur dan dikunci dari luar.
- Baik diffuser, grill maupun light troffer sebelum dipasang terlebih dulu harus ditest
di Laboratorium mengenai noise level, profil kecepatan dan distribusi udara dan
lain-lain serta diminta persetujuannya kepada Konsultan Pengawas/Konsultan
Perencana.
Meliputi :
Bab Isolasi ini menjelaskan kebutuhan akan isolasi secara umum. Dikarenakan tidak
semua jenis isolasi digunakan dalam tiap proyek, maka adalah tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan untuk menentukan dari gambar spesifikasi, job description, skedul peralatan
serta dokumen tender, bagian-bagian mana dalam spesifikasi ini yang berlaku untuk
proyek ini.
5.1.2 U m u m
- Semua bahan isolasi untuk duct, pipa dan peralatan-peralatan lainnya harus
disediakan dan dipasang oleh Pelaksana Pekerjaan ini, dengan cara pelaksanaan
terbaik.
II.-67
- Bahan dan sumbernya yang tertera dalam spesifikasi ini adalah yang hanya dapat
diterima dalam proyek ini. Penggantian hanya menjadi pertimbangan bila diajukan
pada saat tender dan perbedaan dalam biaya dinyatakan pada waktu itu.
Seluruh pemipaan air dingin, termasuk tangki ekspansi, valve, flens, fitting harus
diberikan lapisan isolasi sesuai dengan gambar dan spesifikasi.
a. Bahan Isolasi
II.-68
b. F i n i s h i n g
Khusus untuk pelaksanaan pada proyek ini, Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan
dan memasang unit ventilasi mekanis berserta peralatannya sesuai dengan gambar-
gambar dan spesifikasinya serta persyaratan-persyaratan pabrik.
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-69
1.2. Konstruksi
- Jenis yang dipergunakan adalah jenis yang dirakit, dibalancing dan diuji serta
keterangan dari pabrik.
- Fan diletakkan kukuh seperti ditunjukkan pada gambar.
- Seluruh fan tipe Axial, pada bagian luar dari casing harus diberi lapisan peredam
suara, dari bahan komposit mineral PVC dengan densitas 6 Kg/m², tebal ± 3,5 mm.
- Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dari pabriknya atau
dinyatakan lain dari dalam spesifikasinya. Tetapi bila cacat akibat pemasangan
Pelaksana Pekerjaan wajib mencat kembali khusus ditempat yang cacat tadi
dengan warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana.
II.-70
akhir (spray) dengan warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, Konsultan
Perencana.
- Pekerjaan listrik yang dimaksud disini ialah semua pelaksanaan instalasi yang
berkaitan dengan paket pekerjaan sistem pengkondisi udara dan ventilasi mekanis.
Instalasi kabel indoor menggunakan konduit jenis high impact sedangkan untuk
instalasi outdoor menggunakan jenis metal konduit lengkap elbow, konduit
lengkap elbow, klem dan aksesoriesnya.
- Kontrol untuk pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air, aliran udara,
damper-damper indicator yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan pada
sistem AC agar sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan gambar-gambar
dan spesifikasinya harus disediakan dan dipasang oleh Pelaksana Pekerjaan.
Semua peralatan yang resmi yang mungkin diperlukan dilaksanakan oleh
Pelaksana Pekerjaan.
- Merupakan tanggung jawab dari Pelaksana Pekerjaan sistem AC, apabila tiap AC
unit yang akan di instalasi membutuhkan feeder lebih dari satu.
II.-71
dari pada itu harus pula memenuhi persyaratan standard Negara dan pabrik
pembuatnya.
Hendaknya semua uji pemeriksaan dan pengujian beserta keterangan resmi yang
mungkin diperlukan dilaksanakan oleh Pemborong.
7.4.3 B a h a n
Semua bahan yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik, buatan Jepang, USA, atau
yang sejenis kecuali dinyatakan lain secara tersendiri.
Pelaksana Pekerjaan harus berkoordinasi dengan pihak-pihak lain agar sejauh mungkin
dipergunakan peralatan yang seragam dan dari merk yang sama untuk seluruh proyek
ini.
7.4.4 P e r a l a t a n
- Untuk setiap phasa pada panel diberi lampu indikator penunjukkan atau alat-alat
ukur.
- Semua panel, switch, indikator, alat-alat ukur dan yang lain-lain yang ada harus
diberi nama yang jelas dan tidak mudah rusak.
- Semua alat-alat ukur yang terpasang harus dari daerah kerja yang paling sesuai dan
dengan ketelitian 2%.
Untuk setiap panel harus disediakan sekering cadangan sebanyak yang ada dan
disimpan dalam tempat khusus dan diberi tanda pengenal.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ada
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-72
diantaranya ialah :
Kecuali ditentukan lain oleh pabriknya atau dinyatakan lain maka jenis starter yang
dipergunakan adalah :
Power Input Motor Jenis Starter
Sampai dengan 5 Kw On/Off Switch
5 kW – keatas Standart pabrik units
Pekerjaan pengujian meliputi dan tidak terbatas pada penguraian di bawah ini,
sehingga system dapat berfungsi dengan baik, antara lain :
II.-73
a. Peralatan Ukur
b. Standard Pengujian
c. Refrigran
d. L i s t r i k
Jenis pekerjaan pengujian balancing dan adjusting instalasi ini, secara garis besarnya
mencakup penguraian tersebut di bawah ini, antara lain:
II.-74
• Balancing serta adjusting semua damper yang ada untuk memperoleh harga
yang sesuai.
• Temperatur dan RH udara masuk dan keluar cooling coil seluruh unit
• Temperatur, RH dan debit aliran udara pada cerobong utama (main duct) udara
catu dan balik serta pada percabangan dan fresh air intake
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-75
• Temperatur, RH dan debit aliran udara pada seluruh outlet diffuser dan grille.
▪ Metode pemasangan pipa drain ke drain pump kit unit FCU (untuk A/C
VRF) harus sesuai dengan rekomendasi pabrik dan melalui supervisi dari
pihak pabrik.
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-76
▪ Pemasangan pipa drain harus rapi dan kokoh, dipasang di antara plafon
dengan pelat lantai diatasnya dengan cara diletakkan di atas rak kabel /
rak pipa atau digantung dengan penggantung pipa
▪ Untuk pemasangan pipa drain yang digantung, jarak antarpenggantung tidak
lebih dari 1.2 meter.
▪ Penggantung pipa harus terbuat dari pelat baja strip 30 mm x 3 mm,
dilengkapi dengan batang baja diameter 1/2" yang ujung-ujungnya berulir
untuk levelling. Pemasangan penggantung
ke pelat baja dilakukan dengan ramset / dynabolt.
▪ Penggantung harus dicat dengan lapisan cat dasar (primer) dan dicat akhir
dengan cat besi ex ICI warna hitam (R 404-40009)
c. L i s t r i k
• Pengukuran dan pengujian kuat arus dan tegangan, rpm setiap phasa unit-unit
kompressor motor dan sistem pengaturan listrik yang ada.
Pengukuran dan pengujian temperatur dan kelembaban pada seluruh ruangan yang
dikondisikan pada beberapa titik ukur serta noise yang terjadi di dalam ruangan.
e. Sistem Kontrol
1. Outdoor Unit
Sistem kontrol temperatur, diagnostic problem dan sebagainya.
2. Indoor Unit
Sistem kontrol temperatur, kontrol fan dan sebagainya
Air Conditioning
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-77
f. Call Center
Supplier AC haruslah memiliki sebuah call center yang beroperasi selama 24 jam
sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari setahun untuk mensupport pelayanan purna
jual dan memberikan jaminan dan support sepenuhnya kepada kontraktor
pemasang.
Suplier AC haruslah mempunyai AC Academy atau tempat pelatihan khusus untuk
sistem air Conditioning.
II.-78
1. Individual drain
II.-79
II.-80
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-80
PEKERJAAN CCTV
1. PENJELASAN UMUM.
Syarat-syarat umum instalasi CCTV sistem ini berisi perincian yang memperjelas/menambahkan
hal-hal yang tercantum dalam Buku syarat-syarat Administratip. Dalam hal ini Buku Syarat-syarat
Administratip saling melengkapi dengan syarat-syarat umum CCTV system.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan dan
pemasangan peralatan CCTV lengkap dengan instalasinya.
3. PRINSIP KERJA
Sistem CCTV berguna untuk pengawasan area-area yang telah ditentukan dan merekam semua
kejadian dan memutar hasil rekaman tersebut untuk melihat suatu kejadian yang telah terjadi
4. PERALATAN CCTV
Peralatan yang digunakan dalam sistem CCTV ini terdiri dari :
- Camera .
- Digital Video Recorder
- Monitor
4.1. Camera
Peralatan camera digunakan adalah camera baru dan camera eksisting terdiri dari ; Indoor Fixed
Camera, Indoor P/T/Z Camera, Indoor Speed Dome Camera, Outdoor Fixed Camera, Outdoor
P/T/Z Camera dan Outdoor Speed Dome Camera.
4.1.1. Indoor Fixed Camera
Fixed camera indoor yang digunakan harus dilengkapi dengan lensa varifocal, pengaturan auto
iris, bracket, harus tipe universal yang bisa dipasang pada ceiling maupun tembok.
Camera yang digunakan adalah color dengan fasilitas night mode, yang artinya camera secara
otomatis berubah menjadi B/W bila iluminasi cahaya di daerah tersebut minim. Camera harus
beresolusi tinggi, Camera harus mempunyai tombol-tombol menu pengaturan seperti level,
white balance, Day dan Night Mode, dan menu tersebut bisa ditampilkan pada Monitor (On
Screen Display). Fixed camera indoor difungsikan untuk memantau orang yang bukan
karyawan/karyawan yang memasuki ruangan, atau karyawan yang sedang bekerja.
4.1.2. Indoor P/T/Z Camera dan Indoor Speed Dome
Indoor P/T/Z Camera dan Indoor Speed Dome Camera akan ditempatkan pada ceiling atau
plafond. Camera yang digunakan adalah color, dilengkapi dengan lensa zoom dan dibantu
dengan digital zoom, juga dilengkapi dengan high speed motor Pan Tilt yang dapat berputar
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-81
secara continuous 360, Kecepatan motor bisa diatur secara variable, feature yang diperlukan
seperti recording/guard tour, pre-position tour, auto-pan.
4.1.3. Outdoor Fixed Camera
Fixed camera outdoor yang digunakan adalah camera color yang dilengkapi dengan ‘Night
Mode” yang bisa secara otomatis berubah menjadi B/W pada batas penerimaan cahaya yang
minim. Camera harus beresolusi tinggi. Lensa digunakan adalah jenis varifocal yang dilengkapi
dengan pengaturan auto iris, bracket yang disesuaikan dengan tiang atau tembok, dilengkapi
juga dengan camera housing beserta accessories yaitu sunshield, heater, thermostat controller
blower dan filter udara, standar proteksi untuk housing adalah minimum IP66.
Camera outdoor untuk pintu gerbang masuk/keluar, pertama-tama camera harus bisa
menampilkan plat nomor kendaraan lalu wajah pengemudi dan penumpang.
4.1.4. Indoor Fixed Dome Camera
Fixed Dome camera Indoor yang digunakan type vandal resistant sampai dengan 120 lbs
dengan lensa varifocal 2.8 – 6 mm dan auto iris, Camera beresolusi tinggi sekitar 460 – 480
TVL, dilengkapi dengan feature-feature standar seperti white balance, Automatic white balance,
Fixed Dome camera indoor difungsikan untuk memantau orang yang bukan
karyawan/karyawan yang sedang beraktivitas, atau karyawan yang sedang bekerja.
4.1.5. Outdoor P/T/Z Camera dan Outdoor Speed Dome Camera
Outdoor P/T/Z Camera dan Outdoor Speed Dome Camera ditempatkan di area luar, camera
harus mempunyai tahan terhadap cuaca dan di design khusus untuk area luar, mempunyai
proteksi standar IP66, dilengkapi sunshield dan heater. Bubble untuk dome cover harus vandal
resistant, Camera harus dilengkapi dengan surge protection untuk masing-masing video, data
dan power. Camera mempunyai kemampuan Day/Night yang bias secara automatic berubah
dari color menjadi B/W bila iluminasi cahaya di daerah tersebut sangat minim. Camera ini
mempunyai kemampuan optical zoom minimal 23-35x dan dilengkapi juga dengan Digital Zoom
min. 8x. Untuk antisipasi getaran pada tiang camera, camera harus dilengkapi dengan feature
image stabilization sehingga gambar pada monitor tidak bergoyang meskipun pada
kenyataannya tiang kamera tersebut bergetar. Camera harus dilengkapi dengan automatic
shutter agar dapat menangkap gambar pada benda yang bergerak sangat cepat seperti mobil
atau motor.
DVR mempunyai sistem Operasi Functionality Pentaplex yang artinya Bisa secara bersamaan
(simultaneously) menampilkan live , playback, record pada camera-camera dari DVR itu sendiri
maupun camera pada DVR-DVR lainnya yang terhubung dalam jaringan network dan mampu
menampilkan sampai dengan 32 camera sekaligus dalam satu tampilan monitor.
DVR harus bisa menampilkan denah / layout setiap camera.
DVR harus bisa diakses melalui Internet explorer dan di integrasikan ke sistem integrasi
melalui HTTP atau sebagai OPC Server/Client sehingga sistem integrasi mempunyai
kemampuan untuk secara penuh mengontrol DVR untuk menampilkan Video secara Live
maupun playback, untuk memulai recording, maupun untuk mengontrol camera.
DVR mempunyai kapasitas hard disk internal sebesar 480 GB, dan dilengkapi dengan CD-RW
Harus menyediakan RJ-45 port untuk koneksi ke Ethernet dan RS-232 untuk nantinya bisa di-
Interface ke transaksi data pada mesin ATM minimal 4 ATM per DVR (credit card, bank code,
account number , or amount withdraw). Menyediakan SCSI Port untuk dihubungkan ke
penyimpanan disk luar seperti Disk Array.
DVR akan ditempatkan pada 19” rack cabinet, untuk keyboard dan mouse akan diletakkan
dimeja console dilengkapi dengan KVM Switch kapasitas 8 port, sehingga cukup menggunakan
satu pasang keyboard dan mouse untuk mengontrol semua DVR termasuk PC Sistem Integrasi
Untuk 1 unit DVR dengan 16 Camera harus mempunyai kapasitas storage internal dan external
yang mampu menyimpan hasil rekaman dengan kondisi sebagai berikut :
a. Dengan resolusi gambar (pixel) : 720 x 288 atau 640 x 480 dengan quality
2CIF/Normal/Fine
b. Perhitungan dibagi menjadi 2 bagian waktu yaitu :
1. Jam kerja : mulai pukul 7.00 s/d 17.00 :
DVR merekam dengan kecepatan total 100 frame/second untuk 16 Camera dengan
perkiraan 100% aktivitas motion
2. Diluar Jam kerja : mulai pukul 17.00 s/d 7.00 :
DVR merekam dengan kecepatan total 100 frame/second untuk 16 Camera dengan
perkiraan 25% aktivitas motion
c. Lama penyimapanan selama 31 Hari termasuk internal dan external storage
- Untuk kapsitas internal storage sesuai yang dijelaskan pada RKS
- Untuk external kapasitas external storage harus disesuaikan dengan yang disebut
diatas.
4.2.2 External Disk Array (storage)
Disk array digunakan untuk memperbesar kapasitas penyimpan DVR sehingga bisa
memperpanjang masa rekaman.
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-83
Untuk kapasitas external storage harus disesuaikan dengan yang disebut diatas. Dan external
storage yang digunakan adalah type 19“ Rack Housing yang dapat mengakomodasi 12 s/d 14
Hot Swappable DiskDrive, menggunakan standard konfigurasi RAID5 Protection. Kapasitas per
disk drive adalah 380GB dan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan. Disk Drive dapat diganti
(replace) tanpa menggangu penyimpanan. External Storage harus mempunyai Redundant
Power Supply. External Storage mempunyai 2 Ultra SCSI-3 untuk Host Port ke DVR dan 2 Ultra
SCSI-3 untuk Looptrought ke external storage lain. Dan juga menyiapkan Lan interface RJ-45
untuk dihubungkan ke Network untuk Konfigurasi melalui Web-based GUI
4.2.3. Monitor
Monitor yang digunakan adalah tipe 42” LCD Monitor untuk DVR, monitor harus mempunyai
bentuk yang ringkas dengan frame yang tipis. Mempunyai resolusi tinggi 1280 x 1024 pixels
dengan pixel pitch yang rapat . Monitor nantinya akan ditempatkan pada console yang terdiri
dari monitor console dan meja operator
4.2.4. Rack, Monitor Console dan Power
Untuk penempatan peralatan utama CCTV akan ditempatkan pada 19” Rack Cabinet
diutamakan setara dengan Merk Clipsal. 19” Rack cabinet dengan tinggi harus 42U dan jumlah
/ banyaknya rack disesuaikan dengan kebutuhan space peralatan. Rack dilengkapi dengan
pintu depan kaca, top fan tray dengan 4 AC Fan, MCB Merlin Gerin untuk setiap masing-
masing Camera (86 MCB untuk Camera) dan MCB setiap masing-masing Peralatan yang ada
pada rack. Untuk Power disiapkan UPS untuk semua camera dan peralatan utama termasuk
monitor dengan jumlah dan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan, dengan back-up selama
15 menit, UPS harus mempunyai model 19” yang akan ditempatkan pada 19” Rack Cabinet.
Console digunakan untuk menempatkan LCD Monitor dari DVR, dan meja operator untuk
printer keyboard dan mouse. Console dibuat sedemikian rupa agar memudahkan operator
dalam memonitoring maupun mengontrol. Console terbuat dari kayu dilapis melamik. Console
harus dibuat rapi dan kokoh.
1. CCTV
1. Outdoor P/T/Z Dome Day/Night Camera TYPE IP BASE
a. Mains Voltage : DC/AC
b. Video Standard : PAL
c. Resolusi : 460-480 TVL, high resolution
d. Optical Zoom : 23-25x
e. Digital Zoom Sensitivity : 8-10 x
f. Color (Shutter on) : < 0.15 Lux
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-84
10 Disk Array
.
a. 3U RACK, min 14 x 380 GB , 7200 RPM ATA/100 Disks (5.6 TB)
b. Single Controller/Upgradable to Dual
c. Each Controller with dual channel Ultra 160 SCSI SE/LVD dan 512 MB controller cache.
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-88
1. UMUM
Syarat-syarat umum pekerjaan instalasi kabel CCTV ini berisi perincian yang
memperjelas/menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku syarat-syarat Administratip. Dalam
hal ini Buku Syarat-syarat Administratip saling melengkapi dengan syarat-syarat umum pekerjaan
instalasi CCTV.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan ini sesuai dengan petunjuk dalam Gambar
Kerja, tetapi tidak terbatas pada :
3. STANDAR/RUJUKAN
4. PROSEDUR UMUM
d. Ketidaksesuaian.
- Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai dengan yang
telah disetujui, maka Kontraktor wajib menggantinya dengan bahan yang sesuai dan yang
disetujui Enjinir.
- Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya
dan tanpa tambahan waktu.
- Melakukan pemeliharaan rutin sesuai jadwal pemeliharaan dan wajib menyediakan dan
mengisi Log Book pemeliharaan, perbaikan, pelaksanaan inspeksi, status buku Log Book ini
disimpan oleh Pemberi Tugas proyek sebagai suatu User Documentation Up-Dating.
- Melakukan trouble shooting terhadap setiap gangguan atau operasi yang tidak benar dari
sistem/instalasi terpasang dan melakukan penggantian komponen-komponen yang rusak
sedemikian rupa sehingga sistem berjalan dengan baik kembali.
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-91
- Peralatan dan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan ini
pada jam kerja normal maupun di luar jam kerja normal dan disetujui oleh pihak Pemberi
Tugas adalah tanpa adanya biaya tambah dan lain-lain.
- Menerima pelaporan terhadap hal-hal di atas dari Pemberi Tugas proyek baik secara tertulis
ataupun secara lisan atau telepon atau fax dan lain-lain selama 24 jam termasuk pada hari
Sabtu maupun hari libur lainnya dan untuk itu Kontraktor harus secara langsung mengambil
tindakan tidak lebih dari 120 (seratus dua puluh) menit untuk mulai melakukan aksi/tindakan
melaksanakan tugas pemeliharaan yaitu pemeriksaan dan perbaikan tersebut.
- Pada saat mengajukan penawaran lelang, Kontraktor harus mengajukan organisasi dan
sistem serta tenaga ahli untuk menangani pemeliharaan dan perbaikan ini.
- Selesainya periode masa pemeliharaan dan perbaikan akan dinyatakan melalui suatu
prosedur Acceptance Test and Handling Over.
h. Biaya-Biaya Lain
- Penawaran Kontraktor yang telah diajukan ini diartikan bahwa itu sudah mencakup biaya
yang berkaitan dengan paket pekerjaan ini.
- Semua biaya lain yang disebutkan di bawah ini sebagai contoh dan tidak terbatas pada apa
yang disebutkan itu dinyatakan sebagai kewajiban dan menjadi tanggungan Kontraktor.
Pada Bill of Quantity, biaya-biaya tersebut mungkin saja tidak disebutkan namun dari apa
yang diartikan di atas, maka semua itu sudah termasuk lingkup paket pekerjaan
Kontraktor.
- Biaya perijinan terhadap instalasi dalam hal ini dengan instansi-instansi terkait/tertentu.
- Biaya-biaya lain yang menyangkut legalisasi dan supervisi bila akan ada keterlibatan unsur-
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-92
i. Peralatan Peralatan
Guna menunjang pelaksanaan pekerjaan, menjadi kewajiban Kontraktor untuk
menyediakan seluruh peralatan baik itu peralatan umum maupun peralatan
khusus/pengujian dan lain-lain.
Disebutkan di bawah ini namun tidak terikat kepada apa yang disebut di bawah ini
merupakan peralatan yang harus disediakan oleh Kontraktor.
- Peralatan umum antara lain :
- Tangga, steger, tali
- Peralatan kerja seperti palu, obeng, martil, tang dan lain-lain
- Mesin bor (bor tangan atau di meja), mesin potong, alat gerinda, las listrik/las karbit.
- Peralatan galian
- Dan lain-lain.
- Peralatan khusus termasuk peralatan pengukuran antara lain :
- Digital multitester
- Insulation meter
- dB gain meter
- Earthing resistant meter
- Tool kit
- Dan lain-lain.
j. Persyaratan Lainnya.
- Pekerjaan sistem elektrikal harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang terdaftar di PLN dan
memiliki surat ijin dari PLN yang masih berlaku, minimal Pas PLN kelas B, dan sesuai dengan
jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
- Kontraktor diwajibkan untuk mendidik petugas-petugas dari Pemilik Proyek sehingga
memahami seluruh sistem elektrikal ini dan dapat menjalankannya dengan baik.
a.2. Konstruksi
- Kabel harus terdiri atas :
- Inner conductor : Copper
- Patent : Polyethylene
- Dielectri : Foam Polyethylene
- Tape : Aluminium polyester aluminium
- Screening : Stranded copper
- Jacket : Black PVC.
(a) Kabel koaksial untuk CCTV minimal harus dari tipe U/RG-59 yang dibuat dari 22 AWG
stranded (7x30), 0.30” bare copper dan 95% bare copper braid shield foam polyethylene
insulation dengan black PVC jacket.
Ohm/km
400 21.6
700 29.5
900 33.1
100 36.1
0
b.1. Umum
Spesifikasi ini menjelaskan persyaratan bagi kabel video signal harus memenuhi
persyaratan dan standard NEC, IEC, STEL-K.
Sifat umum yang akan dilayani adalah sebagai berikut :
- Nominal Impendance : 75 Ohm ± 2%
- Nominal Capacitance : 53 PF/m
- Nominal Attenuation at 20°C at 900 MHz : 20.04 dB/100 meter.
b.2. Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
- Inner conductor : Copper
- Patent : Polyethylene
- Dielectric : Foam HDPE
- Tape : Aluminium polyester aluminium
- Screening : Duofoil+Tinned copper
- Jacket : Black PVC.
(b) Kabel koaksial untuk CCTV minimal harus dari tipe U/RG-6 yang dibuat dari 18 AWG solid,
0.40” bare copper, duofoil+tinned copper braid shield gas injected foam HDPE insulation,
dengan black PVC jacket.
(c)
d.2. Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
- Core Conductor : 1, 2, 3, 4-pairs Twisted Shielded 18 AWG
e.2. Konstruksi
Kabel harus memenuhi sebagai berikut :
- Buffer type : 900 micron
- Break of element size : Non-Break out
- Jackets : PVC, FA
- Strength members : Aramid
- Operation temp. range : -20C to +70C
- Crush resistance : 114 lb/inch
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-97
c. Setiap penyambungan ataupun pembelokkan harus dilengkapi dengan junction box. Kabel
distribusi yang melalui lantai atau yang lewat dalam tembok harus dimasukkan dalam pipa
metal sedangkan untuk kabel yang di atas langit-langit dimasukkan dalam konduit PVC
yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan.
d. Semua peralatan harus dibumikan (grounded) dengan baik dan benar dengan tahanan
tanah maksimal 2ohm.
B. Persyaratan Bahan-Bahan.
a. Semua bahan yang disuplai dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan bahan tersebut
khusus untuk pemasangan di daerah tropis, serta sebelum pemasangan harus mendapat
persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.
b. Kontraktor harus bersedia mengganti bahan yang tidak disetujui karena menyimpang dari
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-98
spesifikasi atau hal lainnya, di mana penggantian tersebut tanpa biaya ekstra.
Komponen-komponen dari bahan, yang mungkin sering diganti, harus dipilih yang mudah
diperoleh di pasaran bebas.
C. Pemasangan Kabel.
a. Luar Bangunan.
Kabel daya, kabel koaksial dan kontrol haruslah dilindungi dengan pipa baja lapis seng
sedemikian rupa sehingga kabel itu cukup terlindung terhadap kerusakan mekanis dan
kimiawi yang mungkin timbul pada tempat kabel tersebut dipasang. Kabel ini akan
dipergunakan untuk ESS dan saling berhubungan dengan peralatan peralatan yang
ada di ruang kontrol.
Pada area tanpa perkerasan kabel ditanam minimal 600mm dari permukaan tanah dan
harus diletakkan di dalam pasir, di atas galian tanah yang stabil, kuat, rata dan bebas dari
batu-batuan dengan ketentuan tebal lapisan pasir tidak kurang dari 100mm. Sebagai
timbunan perlindungan, di atas urukan pasir harus dipasang beton atau batu bata
pelindung.
Pada area di bawah perkerasan beton, kabel ditanam minimal 150mm dari finish grade.
Kabel-kabel yang ditanam melintang jalan harus ditempatkan dalam konduit pipa baja
lapis seng/galvani atau PVC, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini, dengan
diameter sesuai Gambar Kerja.
Pemasangan dan jenis konduit yang dipilih sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan galian, urukan kembali dan pemadatan yang dibutuhkan untuk penanaman
kabel harus dilaksanakan sesuai ketentuan.
Letak penanaman kabel harus ditandai dengan patok tanda kabel yang kuat, jelas dan
tepat di mana beradanya lokasi jalur kabel tersebut.
. Ada dua tipe perletakan konduit bawah tanah :
(1) konduit yang ditidurkan yang disebut konduit tanam langsung
(2) conduit yang ditidurkan di dalam beton yang disebut duct banks
. Cabel trench (saluran kabel) harus dibuat dengan mempertimbangkan adanya
penambahan kabel untuk masa yang akan datang dengan cara sebagai berikut :
(1) minimal 5% (space area untuk satu jalur kabel) yang diestimasikan untuk masa
mendatang atau berdasarkan jumlah kabel yang ada.
(2) Jarak untuk kabel yang akan datang hendaklah diposisikan di atas kabel yang ada
dalam saluran.
. Jarak antar konduit minimal 25mm dari sisi luar konduit yang berukuran 25mm (1 inci).
. Jarak antara kabel kontrol dengan kabel power tegangan rendah minimal 30 cm dan
jarak antara kabel kontrol dengan kabel tegangan menengah minimal 2 m.
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-99
b. Dalam Bangunan.
Sistem pengkabelan dalam bangunan diharuskan menggunakan alat bantu seperti rak
kabel, rigid metal conduit dan konduit PVC.
. Sistem rak kabel haruslah heavy duty, ladder type, punch type trays ( untuk ukuran kecil
menggunakan rak kabel 100mm atau kurang.
. Untuk rak kabel di daerah hazard atau non hazardous dalam ruang harus ditempatkan
pada daerah yang tidak mudah kena benturan, seperti daerah lalu lalang atau daerah
yang selalu ada pemeliharaannya
. Rak kabel dan kelengkapannya lainnya harus dari bahan baja lapis seng celup panas
atau aluminium.
. Rak kabel harus mempunyai tutup yang mudah dipindah-pindahkan di area kabel yang
tidak mudah rusak apabila ada benda jatuh, tidak mudah karat dan tidak kena sinar
secara langsung.
. Rak kabel dan tangga kabel (ladder) harus menggunakan penumpu sesuai dengan
interval yang direkomandasikan oleh pabrik pembuat.
. Cara pengaturan susunan kabel
- Kabel kontrol harus diletakkan antara kabel data apabila memungkinkan.
- Kabel kontrol dan instrumen boleh ditidurkan lebih dari dua susun pada rak yang
sama. Jika diperlukan lebih dari dua susun maka jarak bersih minimal antar susun
harus 150mm.
. Jarak antara kabel kontrol dengan kabel power tegangan rendah minimal 30 cm dan
jarak antara kabel kontrol dengan kabel tegangan menengah minimal 2 m.
. Konstruksi penumpu rak harus kokoh dan dari bahan baja lapis seng.
. Apabila ada jalur kabel lebih dari tiga bisa menggunakan penumpu secara langsung
dari/ sepanjang struktur dengan menggunakan klip atau baja siku lapis seng.
. Baut, mur, cincin dan U-bolt yang digunakan dalam instalasi harus terbuat dari stainless
steel. Alat bantu untuk instalasi seperti besi siku dan kanal harus memiliki lapisan seng
celup panas serta konduit, elbow, coupling dan aksesori lainnya harus dari bahan baja
yang memiliki lapisan seng celup panas (hot dipped galvanid steel).
. Konduit harus diikat untuk mencegah getaran-getaran yang terjadi dengan cara
diikatkan ke terminal pada konduit fleksibel yang sesuai.
. Konduit harus mempunyai minimal lima ulir, ulir harus ¾ inci per kaki.
. Sistem konduit yang mempunyai elevasi harus mempunyai breathers dan drain untuk
mencegah akumulasi kondensasi air. Breathers dan drain juga harus digunakan pada
junction box.
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-100
. Jalur konduit yang diinstalasi tidak boleh dibengkokkan lebih dari ¼ diameter konduit.
. Konduit yang digunakan minimal ¾ inci kecuali jika situasinya tidak memungkinkan.
. Apabila konduit yang diinstalasi mempunyai jarak lebih dari 61m (200feet) dan
mempunyai lekukan 90° sebanyak 3 buah, pemasangannya harus dilengkapi dengan
aksesori pemasangan atau sambungan bertipe pull fitting (fitting yang mudah dilepas).
Setiap lekukan harus berjarak 15,25m (50feet) satu sama lain dan setiap bengkokan
tidak boleh lebih dari 90°.
. Konduit dan aksesori tidak boleh dilas ke suatu bagian bangunan.
. Konduit harus diinstalasi minimal 300mm (1foot) dari pipa panas tanpa isolasi atau
permukaan yang panas.
. Konduit yang dihubungkan pada ujung peralatan harus datang dari bawah untuk
mencegah pengembunan. Pemasangan dari samping bisa diterima, tapi pemasukan
dari atas tidak diperbolehkan
. Kabel harus diinstalasi sesuai dengan apa yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuat. Selama instalasi kabel tidak diperbolehkan ditarik hingga tegang dan
pelindungnya tertekan, dan harus diberi kelebihan (spare) selama instalasi.
. Kabel yang diinstalasi harus berjarak minimal 150mm dari permukaaan yang memiliki
temperatur 45oC sampai dengan 65oC, dan tidak boleh kurang dari 300mm dengan
permukaan yang memiliki temperatur di atas 65oC.
. Semua kabel harus dalam satu panjang (tanpa sambungan) bila memungkinkan.
. Pada intinya sirkuit yang aman tidak boleh digabungkan dengan kabel, rak, duct,
konduit atau penumpu kabel yang sama. Lebih dari satu sirkuit yang aman dapat
ditempatkan dalam rak kabel, duct, konduit atau penumpu kabel asalkan berada dalam
bungkus kabel yang terpisah.
. Sambungan dan terminal untuk kabel yang berkerja di atas 600V harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat kabel dan menggunakan salah satu metode berikut :
1. Sambungan lurus.
2. Dengan menggunakan heat shrink sleeve atau dengan terminasi.
. Semua sistem kabel harus ditandai dengan label yang dibuat dari stainless steel tipe
316 dengan huruf timbul dan diikat dengan tali pengikat dari bahan stainless steel atau
nilon. Penanda kabel harus diikatkan pada ujung setiap kabel. Semua kabel kontrol
harus mempunyai identitas yang jelas dan dari tipe permanen.
. Penomoran kabel harus diperlihatkan dalam Shop Drawings.
. Kabel kontrol harus mempunyai terminasi pada blok terminal di dalam junction box.
Untuk kabel luar instalasi terminalnya dilakukan dengan menggunakan alat crimping
yang layak pakai. Terminal tipe ring tongue atau locking fork harus digunakan untuk
terminasi tipe sekrup. Untuk tipe pin harus menggunakan terminasi tipe clamp-screw.
CCTV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-101
. Bila kabel kontrol atau instrumen diterminasi pada peralatan yang tidak dilengkapi titik
terminal, maka blok terminal harus dipasang jika jumlah titik terminalnya lebih dari
empat dalam sebuah junction box. Bila berjumlah empat atau kurang, terminasi harus
dibuat dengan mengaplikasikan self-insulated crimp type butt splice connectors.
. Satu terminasi hanya untuk dua kabel. Untuk sambungan harus ditambahkan terminal
yang baru pada titik yang sama.
. Untuk kabel daya tidak diperbolehkan menggunakan terminal, kabel daya harus
diinstalasi tersendiri dengan menggunakan tipe crimp, koneksi ini harus dibuat kedap
air dengan menggunakan electrical rubber tape dan plastic vinyl untuk mencegah
uap/lembab masuk ke dalam konektor.
. Bila suatu alat tidak mempunyai sepatu kabel atau terminal, kabel daya harus
diterminasi dengan menggunakan terminal tipe compression ring tounge. Terminal
harus dipasang dengan tipe roda gigi searah atau hydraulic crimping.
Pembengkokan dan pengukuran harus seragam dan simetris tanpa memipihkan atau
merusak permukaan konduit. Pembengkokan harus dibuat dengan alat dan perlengkapan
standar yang dibuat khusus untuk maksud tersebut. Jari-jari pembengkokan konduit
minimal 15 (lima belas) kali diameter konduit.
Sistem konduit harus diadakan dan dipasang sesuai ketentuan Gambar Kerja. Sistem ini
harus menghubungkan semua kotak keluaran seperti ditunjukkan dalam Gambar kerja.
Konduit harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Jalur konduit harus terpasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja. Konduit harus
vertikal, horisontal atau sejajar dengan garis struktur.
Semua konduit horisontal harus diarahkan ke arah konduit vertikal untuk dihubungkan.
Semua konduit yang dipasang di bawah lantai harus terdiri dari pipa PVC sepeti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Tipe pipa PVC harus memenuhi ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
Konduit yang dipasang di bawah lantai harus memiliki penutup minimal 50mm.
. Penyambungan konduit tidak boleh menggunakan nonmetalic conduit. Sambungan
konduit haruslah menggunakan seal yang lunak.
Penyambungan kabel harus diusahakan se-minimal mungkin.
Semua sambungan harus dibuat dengan junction box atau kotak terminal yang disetujui.
Hubungan kabel pada terminal busbar panel harus menggunakan sepatu kabel.
(galvanized steel) diameter 20mm kemudian di dalam bangunan menggunakan rak kabel
dan pipa konduit High Impact PVC diameter 20mm.
Kabel untuk instalasi kamera outdoor dan Gudang menggunakan:
· Kamera Fix :
- Video dari kamera ke DVR menggunakan RG 6
- Power dari kamera ke DVR menggunakan NYYHY 3 x 1,5mm²
b. Dalam Bangunan
Kabel dari tiap kamera langsung menuju Ruang Kontrol (DVR).
Kabel untuk instalasi kamera lantai satu adalah:
· Kamera Fix :
- Video dari kamera ke DVR menggunakan RG 59
- Power dari kamera ke DVR menggunakan NYYHY 3 x 1,5mm2
· Kamera PTZ/ Speed Dome :
- Video dari kamera ke DVR menggunakan RG 59
- Power dari kamera ke DVR menggunakan NYYHY 3 x 1,5mm2
- Kontrol dari kamera ke DVR menggunakan STP 18 AWG
6. Dalam hal pemasangan pipa, penempatan yang diperkenankan adalah yang sejajar dengan
dinding bangunanbaik untuk pemasangan yang mendatar maupun yang tegak
terhadap bidang mendatar. Sudut belokan yang diperkenankan adalah tegak lurus
atau 459. Dalam hal pemasangan pipa yang tidak dapat dilaksanakan secara
sekaligus, maka bagian ujung pipa harusditutup sementara sesuai petunjuk
MK/Direksi Pengawas.
7. Kotak percabangan dari pipa pelindung kabel apabila diperlukan harus ditempatkan
pada plat lantai diataslantai yang bersangkutan. Kotak percabangan harus
dipasang dengan mempergunakan Fisher 5 sebanyak 2 buah ke plat lantai yang
bersangkutan.
8. Pemborong tidak diperkenankan mengadakan penyambungan kabel penghantar,
kecuali pada terminalperalatan.
9.. Dalam pemasangan kabel penghantar yang ditanam, maka ketentuan penanaman
kabel yang berlaku harusditaati.
10 Setiap bagian dalam pekerjaan yang terbuat dari bahan baja yang tidak terlindung
harus diberikan lapisan antikarat dengan zinchromate buatan ICI sebanyak 2
lapis.
11.Apabila terdapat pemasangan pipa pelindung kabel yang tidak dipasang pada
tembok sejumlah 6 jalur ataulebih Pemborong wajib memberikan penutup
seperti yang diminta oleh Direksi/Pengawas.
12. Hal-hal lain mengenai pemasangan bahan dan peralatan akan ditentukan oleh
Direksi/MK selama periodepelaksanaan pekerjaan.7.00.0 SPESIFIKASI TEKNIS
PENGUJIAN PEKERJAAN1. Pemborong wajib melaksanakan pengujian baik untuk setiap
bagian dari sistem maupun untuk sistem secarakeseluruhan sesuai dengan permintaan
Direksi/ Pengawas. Pemborong wajib memberitahukan rencana pengujian
kepada Pengawas. Pengujian yang tidak dihadiri olehDireksi/MK dan wakil dari
Pemberi Tugas dinilai tidak syah dan harus diulang.3. Pengujian hasil
pelaksanaan terutama ditunjukan untuk memeriksa hal-hal sebagai berikut :
a. Pengukuran level sinyal video pada tiap outlet.
b. Program TV & Video secara keseluruhan.
c. Dan lainnya yang akan ditentukan oleh Direksi/MK.4. Apabila ditemukan
adanya ketidakberesan dalam pemasangan, maka Direksi/MK berhak untuk
menolak adanyapenyerahan pekerjaan kepada Pemberi Tugas.5. Penyerahan
pekerjaan kepada Pemberi Tugas hanya dapat dilaksanakan setelah hasil
MATV
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-108
II.-109
PEKERJAAN INSTALASI JARINGAN KOMPUTER
1. PENJELASAN UMUM.
Syarat-syarat umum instalasi jaringan ini berisi perincian yang memperjelas/menambahkan hal-hal
yang tercantum dalam Buku syarat-syarat Administratip. Dalam hal ini Buku Syarat-syarat
Administratif saling melengkapi dengan syarat-syarat umum pekerjaan instalasi jaringan.
a. Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus, atau tenaga-tenaga pelaksana yang ada tidak
mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian dan lain-lain maka Pelaksana
Pekerjaan dapat menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub Pelaksana Pekerjaan lain
yang mempunyai tenaga ahli yang bersertifikat / SKA dan setelah mendapatkan persetujuan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas/ Konsultan Perencana.
b. Pelaksana Pekerjaan wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup pekerjaannya, baik
yang dilaksanakannya sendiri maupun yang telah di sub-kontrakkan.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan terdiri dari ;
b. Pengadaan dan instalasi kabel jaringan yang meliputi kabel Backbone (Unshielded Twisted
Pair Cat-6A) dan kabel Horizontal (Unshielded Twisted Pair Cat-6)
c. Pengadaan dan instalasi aksesoris UTP (patch panel, faceplate, modular outlet, patch cord,
dll
d. Labeling di patch panel, outlet, patch cord.
e. Pengadaan perangkat aktif yang meliputi core switch dan edge switch
f. Pekerjaan Mekanikal meliputi pemasangan instalasi dan kelengkapannya sampai berfungsi
sesuai persyaratannya.
g. Pekerjaan Elektrikal meliputi pemasangan instalasi dan kelengkapannya sampai berfungsi
sesuai persyaratannya.
3. SPESIFIKASI TEKNIS
II.-110
c. ISO/IEC 11801 Class EA
d. Bergaransi 20 tahun dari principal
e. Produksi Systimax
II.-111
3.6 Spesifikasi Patch Cord UTP Cat-6
Memenuhi standar – standar berikut:
a. ANSI/TIA Category 6A
b. Wiring T568B
c. Bergaransi 20 tahun dari principal
d. Produksi Systimax
II.-112
m. Masuk dalam kuadran “leader” pada Gartner Quadrant
n. Bergaransi seumur hidup
o. Produksi HP Networking
II.-113
- Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan.
- Gambar Kerja hanya menunjukkan secara garis besar letak dari peralatan, instalasi, jalur
kabel, titik penomoran pada sambungan-sambungan.
- Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan lainnya, atau antara Gambar
Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus menyampaikannya kepada Enjinir untuk
pemecahannya.
c. Pengiriman dan Penyimpanan
- Bahan yang dikirim ke lokasi haruslah dilakukan dengan baik dan hati-hati, merupakan
bahan yang sudah menjalani pengujian di pabrik dan dilengkapi dengan hasil uji serta
sesuai brosur yang ditawarkan dan telah disetujui bersama Pemberi Tugas, Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas.
- Penyimpanannya setelah tiba di lokasi harus ditempatkan di tempat yang telah ditentukan
oleh Pemberi Tugas dan dijaga dengan baik (terlindung) dan tetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
- Semua bahan dan peralatan yang didatangkan dan akan dipasang harus dalam keadaan
baru, tidak rusak, bukan barang bekas dan tidak cacat dan harus dilengkapi dengan data
teknis yang jelas yang menyebutkan bahwa bahan-bahan tersebut sesuai dengan yang
telah disetujui.
- Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat yang aman
dan terlindung dari kerusakan.
d. Ketidaksesuaian
- Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai dengan yang
telah disetujui, maka Kontraktor wajib menggantinya dengan bahan yang sesuai dan yang
disetujui Enjinir.
- Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
II.-114
d. Pelaksana pekerjaan harus menyediakan dan memasang semua patch cord UTP yang
dihubungkan dari face plate atau rack untuk setiap PC yang ditempatkan di lokasi yang
telah ditentukan.
5. TESTING
5.1. Kabel Test
a. Kabel test harus dilaksanakan dilapangan untuk membuktikan pemasangan jaringan
tersebut baik.
b. Kabel test dilaksanakan sebelum dilaksanakan pemasangan atau terminasi pada switch.
c. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu oleh
Pengawas Lapangan untuk memastikan bahwa seluruh instalasi dapat berfungsi dengan
baik dan memenuhi semua persyaratan.
d. Peralatan, fasilitas pengujian, pengawasan pengujian dan pemeliharaan peralatan agar
tetap dalam kondisi baik, harus diadakan oleh Kontraktor.
e. Catatan pengujian harus dibuat oleh Kontraktor dan diserahkan secara resmi kepada
Pengawas Lapangan sebelum serah terima pekerjaan.
f. Pengujian dan uji pengoperasian akan ditentukan oleh Enjinir.
g. Semua instalasi harus diuji dan dioperasikan untuk menunjukkan hal-hal berikut :
- Kesinambungan arus dan operasi yang dikehendaki.
- Bebas dari pembumian.
- Bebas dari arus hubung singkat.
h. Seluruh peralatan harus lulus uji fungsional.
i. Kontraktor bertanggung-jawab mengganti setiap peralatan/perlengkapan yang rusak sampai
pada saat pemeriksaan terakhir dan penyerahan.
II.-115
c. Peralatan, fasilitas pengujian, pengawasan pengujian dan pemeliharaan peralatan agar
tetap dalam kondisi baik, harus diadakan oleh Kontraktor.
d. Catatan pengujian harus dibuat oleh Kontraktor dan diserahkan secara resmi kepada
Pengawas Lapangan sebelum serah terima pekerjaan.
e. Pengujian dan uji pengoperasian akan ditentukan oleh Enjinir.
f. Semua instalasi harus diuji dan dioperasikan untuk menunjukkan bahwa bisa berfungsi
dengan benar dan lancar
g. Seluruh peralatan harus lulus uji fungsional.
h. Kontraktor bertanggung-jawab mengganti setiap peralatan/perlengkapan yang rusak sampai
pada saat pemeriksaan terakhir dan penyerahan.
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-116
UMUM
1. PENJELASAN
Bagian I menjelaskan secara spesifik/khusus menyangkut disiplin/sub-pekerjaan
Sistem Kelistrikan, dan ini merupakan bagian dari RKS Pekerjaan Elektrikal
Perencanaan Gedung.
Butir 1 ini menjelaskan hal umum tentang sub-pekerjaan Sistem Kelistrikan paket
pekerjaan Elektrikal.
Hal-hal yang disebutkan pada Bagian I dari dokumen RKS paket pekerjaan
Elektrikal ini merupakan bagian yang harus diikuti oleh setiap disiplin/sub-
pekerjaan sebagai bagian dari paket pekerjaan Elektrikal.
2. LINGKUP SECARA UMUM
Secara umum paket pekerjaan elektrikal ini meliputi pengadaan pemasangan, uji
coba, testing dan pemeliharaan peralatan serta instalasi listrik .Lingkup itu menjadi
kewajiban Kontraktor agar sistem harus dapat beroperasi secara baik dan
sempurna sesuai gambar dan spesifikasi teknis.
3. STANDARD DAN PERSYARATAN
Referensi dan standard material serta pengerjaannya yang berkaitan dengan
pekerjaan ini harus mengikuti beberapa ketentuan namun tidak terbatas kepada apa
yang tertulis dibawah ini, antara lain :
- SNI 04-0255-2000, disebut juga sebagai Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL'2000).
- Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pihak PLN (SPLN) yang
menyangkut di dalam lingkup pekerjaan ini.
- Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker).
- Ketentuan-ketentuan/aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pihak Pemberi tugas.
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-117
II.-118
II.-119
II.-120
"Acceptance" oleh pihak Pemberi Tugas akan dilakukan setelah uji-coba secara
khusus dengan menyertakan pihak Pemberi Tugas dan menyampaikan
hasil/laporan commissioning dan sertifikat/hasil test yang telah dilaksanakan.
Uji coba Acceptance ini dilaksanakan sebelum serah terima tahap I atau mengikuti
jadwal yang ditentukan Pemberi tugas.
Biaya dan peralatan uji serta kebutuhan lainnya adalah menjadi tanggungan
Pelaksana Pekerjaan.
8. KONFLIK PELAKSANAAN
Apabila terjadi konflik teknis pengerjaan daripada masing-masing instalasi
ataupun dengan instalasi lain yang tidak digambarkan pada gambar
pelelangan/tender ini dan kesemuanya baru muncul pada waktu pelaksanaan maka
kewajiban Pelaksana Pekerjaan untuk mencari jalan ke luar yang disarankan oleh
Pemberi Tugas/Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas.
Konsekwensi biaya terhadap hal ini adalah menjadi tanggungan Pelaksana
Pekerjaan.
Untuk hal inilah maka sebelum penjelasan Tender maka terhadap semua gambar,
spesifikasi teknis dengan segala kaitan serta konsekwensinya harus dipelajari
dengan teliti dan semua ketidak-jelasan atau kesalahan dan konflik harus
ditanyakan pada waktu penjelasan.
9. PAS INSTALATIR
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan/kontraktor yang
mempunyai kemampuan dan ketrampilan kerja yang baik. Mengikuti lingkup
pekerjaan ini sesuai dengan Undang Undang No.18 Tahun 1999 (UU-Jasa
Konstruksi), maka Pelaksana Pekerjaan pelaksana dalam hal ini Penanggung-
Jawab Tekniknya, harus mempunyai Sertifikat Untuk Pemasangan Instalasi Listrik
yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terkait seperti APEI/Asosiasi Profesionalis
Elektrikal Indonesia, atau HAEI/Himpunan Ahli Elektro Indonesia, atau PII yang
telah diakreditasi dan diregistrasi oleh LPJK/ Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi di tingkat nasional atau tingkat Propinsi/Daerah.
Apabila belum maka Penanggung Jawab Teknik Instalasi Listrik ini masih dapat
menggunakan pas instalatir sesuai ketentuan yang berlaku sebagai berikut :
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-121
▪ Untuk pekerjaan listrik : Instalatir resmi dan terdaftar di PLN Wilayah Jawa
Timur, dan memegang Pas Instalatir kelas D atau nasional yang masih berlaku
untuk tahun takwim yang sedang berjalan (tahun 2007) atau surat sejenis
sesuai undang-undang jasa konstruksi yang masih berlaku.
10 PENYELESAIAN PEKERJAAN
a. SELURUH INSTALASI TERPASANG TELAH DI TEST
Seluruh instalasi terpasang telah di test, dihadapkan Pemilik dengan hasil baik,
sesuai dengan Dokumen Kontrak.
b. SURAT PERNYATAAN
Telah mendapat surat pernyataan dari Pemilik atau pihak yang berwenang
bahwa instalasi yang terpasang berjalan atau beroperasi baik.
c. PENYERAHAN PEKERJAAN
Penyerahan pekerjaan harus dinyatakan secara tertulis oleh Kontraktor dengan
menyebutkan tanggal penyerahan.
Pemberi Tugas dan pihak berwenang lainnya bersama-sama Kontraktor
mengadakan pemeriksaan dan Evaluasi. Jika pekerjaan tersebut telah
memenuhi segala persyaratan, maka pemberi tugas akan menerima hasil
pekerjaan pertama yang akan dinyatakan secara tertulis dalam Berita Acara.
Jika ternyata dalam pemeriksaan tersebut terdapat kekurangan-kekurangan,
maka diberi catatan-catatan mengenai kekurangannya untuk segera diperbaiki
sampai pekerjaan dapat diterima.
11. KONDISI LAPANGAN
Sekalipun telah disebutkan pada bagian lain di atas, tentang peninjauan lapangan
dan lain-lain, maka untuk paket pekerjaan ini ditekankan beberapa hal sebagai
berikut :
- Kondisi lapangan dalam keadaan operasi/kegiatan yang tidak boleh terganggu
kontinuitasnya. Untuk itu maka seluruh aktifitas Pelaksana Pekerjaan tidak
boleh mengganggu kegiatan aktifitas.
- Lingkup ini akan bekerja di tempat atau bagian-bagian yang sedang
beroperasi/bertegangan.
- Perhatikan masalah keselamatan dan keamanan dalam bekerja.
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-122
- Untuk bekerja di dalam pekerjaan atau peralatan yang sedang beroperasi dan
bertegangan maka semua ini menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
Untuk itu terlebih dahulu harus meminta ijin Pemberi Tugas, terutama untuk
menentukan kapan suatu sistem/peralatan dapat diberhentikan beroperasi
sementara berikut perijinan dari pihak user.
12. GAMBAR-GAMBAR
Selain apa yang telah disebutkan pada Bagian I tentang gambar-gambar, maka
secara khusus Pelaksana Pekerjaan/calon Pelaksana Pekerjaan pelaksana harus
pula memeriksa dan mencocokkan dengan fisik dan dimensi bangunan power
house.
02. URAIAN PEKERJAAN
02.1. INFORMASI SISTEM
a. Sumber Daya Listrik
Sumber daya listrik utama Tegangan Menengah dari Gardu PLN. Catu daya
adalah Tegangan Menengah 20 kV, 3 Phase, 50 Hz, sebagai sumber daya
cadangan adalah dari Generator Set ( bila ada ) tegangan 400/231 Volt, 800
KVA, 3 phasa 50 Hz; yang ditempatkan pada Bangunan Penunjang.
b. Distribusi Listrik
Distribusi listrik dilakukan secara radial :
- Penyulang masuk 20 kV dari PLN diturunkan menjadi tegangan kerja 380
Volt melalui 1 (Satu) unit transformator yang selanjutnya didistribusi
melalui Main Distribution Panel pelanggan, dari sini selanjutnya di
distribusikanke panel SDP maupun panel-panel yang ada di setiap lantai
sesuai dengan gambar one line diagram listrik.
c. Sistem Proteksi
Sistem proteksi yang direncanakan menggunakan sistem proteksi bertingkat
pada panel MDP, SDP, LP dan PP.
Peralatan proteksi yang direncanakan mempunyai karakteristik proteksi:
- Terhadap gangguan hubung singkat
- Terhadap beban lebih
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-123
II.-124
II.-125
II.-126
Panel daya merupakan panel daya stop kontak atau panel kontrol motor. Proteksi
penyulang masuk memakai MCCB, sesuai rating pada gambar. Proteksi motor
menggunakan Thermal Magnetic Motor Circuit Breaker yang sesuai dengan
kapasitas motor yang terpasang.
Bila tidak disebutkan lain, maka semua beban motor 3 kW keatas menggunakan
starter. Star-Delta lengkap dengan tombol dan lampu indikator.
Minimal breaking capacity 6 kA atau sesuai dengan gambar
Panel Lampu Penerangan LP
Panel Penerangan merupakan panel untuk instalasi penerangan. Proteksi
penyulang masuk memakai MCCB/MCNB, sesuai rating pada gambar.
Minimal breaking capacity 6 kA atau sesuai dengan gambar.
04. PEKERJAAN KABEL
4.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan kabel distribusi meliputi pengadaan, pemasangan kabel distribusi
termasuk glad, terminasi, braket/suport dan accessories, galian dan pengurugan
kabel tanah, seperti pada gambar sehingga berfungsi dengan baik ; tidak terbatas
dengan yang disebutkan dibawah ini antara lain:
a. Kabel TR, NYY dari trafo Outdoor PLN ke MDP Gedung/ Pelanggan
b. Kabel Branch Cable TR, NYY dari LVMDP di Bangunan Penunjang ke panel
di Bangunan Utama.
c. Bush duct, NYY dari LVMDP ke panel, PP – A, PP – AC, PP – PAF dan
LP/PP – Penunjang.
d. Bush duct Kabel TR NYY dari SDP ke panel penerangan LP, panel daya PP di
setiap Gedung/Lantai.
e. Kabel tahan api FRC untuk PP - FH (Hydrant), PP – Sprinkler
f. Bush duct ke panel outdoor AC Bush duct Pruduksi Shan Cable ,Triangle ,
Kyodo.
g. Kabel NYM untuk instalasi penerangan dan stop kontak.
h. Dan lain-lain.
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-127
II.-128
II.-129
Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop kontak
harus dari jenis NYM dan diletakkan di dalam PVC high-impact heavy
gauge.
Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm2, kecuali
tercatat lain.
d. Splice/ Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun sambungan-
sambungan di dalam pipa konduit.
Sambungan atau pencabangan harus dilakukan didalam kotak-kotak cabang
atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar dan stop
kontak.
Sambungan pada kabel harus di buat secara mekanis dan harus kuat secara
elaktris dengan solderless connector jenis tekan, jenis compression atau
soldered. Dalam membuat pencabangan atau sambungan, koncktor harus
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan balk sedemikian rupa,
sehingga semua konduktor tersambung dan tidak ada konduktor telanjang
yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
e. Kabel Kontrol
Di tempat-tempat yang ditunjuk pada garnbar atau disyaratkan, kabel
kontrol motor, starter dan peralatan-peralatan lain harus terbuat dari
tembaga jenis standed annealed copper yang fleksibel.
Isolasi harus dari PVC, tanah lembab dan ozon dengan rating tegangan
sampai 600 V.
Ukuran konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan (minimum 2,5
sqmm untuk panjang lebih dari 30 m) untuk mendapatkan operasi yang
mernuaskan dari peralatan yang di kontrol, dengan pertimbangan-
pertimbangan mengenai panjang circuit dan sebagainya. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splin, conection dan lain-lain seperti karet,
PVC, vernished carnbric, asbes, gelas, tape sintetis, splice case,
composition dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan,
lokasi, tegangan kerja dan lain-lain yang tertentu dan harus dipasang
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-130
II.-131
II.-132
Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan
pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung.
i. Konduit Tertanam
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi harus juga
dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langit-
langit.
4.2.2. Konstruksi
Kabel harus terdiri atas :
- Empat penghantar yang terbuat dari kawat tembaga pilin atau tembaga
"compacted" yang dipilin.
- Lapisan isolasi bahan PVC atau bahan polietilen yang di-cross linked pada
setiap penghantar fasa maupun penghantar netral. Lapisan ini harus dapat
dengan mudah dikupas.
- Lapisan pengedap yang tahan air di keliling urat-urat penghantar fasa dan
pengisi ruangan di antara kawat fasa.
- Lapisan pengedap kedua di luar lapisan pengedap di atas.
4.3.2 SPESIFIKASI KABEL TAHAN API
(Fire Resistance Cable)
- Konstruksi pembuatan fire resistance cable harus sesuai dengan IEC PUB 331,
1970.
- Konduktor harus terbuat dari tembaga pilin (stranded) yang terdiri dari
beberapa inti.
- Konduktor dilapis berturut-turut dengan lapisan tahan api terbuat dari mika
(fire proof mica tape wound), isolasi polyethylene dan lapisan PVC.
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-133
II.-134
• Electronic Ballast
Ballast Electronic yang kompatibel dengan spesifik lampu, serta tahan
lama dalam pengoperasian.:
o Supresi gelombang Radio yang baik.
o Effisiensi tinggi, tenaga terbuang rendah(<10% daya lampu);
pemanasan sendiri yang rendah(<300 C).
o Rating tegangan 220-240 V
o Variasi tegangan +/-10% Un
o Frequensi 50 Hz
o Power Factor >0,9
o Harmonisasi rendah IEC 55-2.Total faktor harmonis <20%
o Tahan terhadap temperatur, mampu s/d 500 C
Dipasang sesuai dengan peruntukan menurut petunjuk pabrik pembuat baik
Jenis maupun Kapasitas Lampu .
Tipe HF PERFORMER electronic Ballast ECG 136TLD untuk 1x36W
atau ECG 236TLD untuk 2x36W produk Osram, Siteco, Traxon
(recommended).
3. LAMP HOLDER DAN STARTER HOLDER (SOCKETS)
Lamp holder dan starterholder dari material white plastic, unobtrusive dan
touchproof.
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-135
ARMATURE LAMPU
a. Tipe 1
- Fixture type: Lampu RM 2X 36W
- Materials : Aluminium heatsink , Optics : Reflector (PE) with diffuser cover
(PC)
- Lamp : Jenis LED
- Class : II
- IP : 20 / 44 (downward)
- Compliance with IEC60598-2-2, EN61000-3-2, EN55015
b. Tipe 2
- Fixture type: Lampu RM 2 X 36W Emergency
- Materials : Aluminium heatsink , Optics : Reflector (PE) with diffuser cover
(PC)
- Lamp : Jenis LED
- Class : II
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-136
- IP : 20 / 44 (downward)
- Compliance with IEC60598-2-2, EN61000-3-2, EN55015
c. Tipe 3
- Fixture type: DOWNLIGHT DL 6W
- Materials : Polycarbonate, 850°C glow wire test
- Lamp : JENIS LED 6W
- Base : ….
- Class : II
- IP : 20
- Compliance with IEC 60598
d. Tipe 4
- Fixture type: GREAT T5 BATTEN 10 W
- Materials : Polycarbonate, 850°C glow wire test
- Lamp : JENIS LED 10W
- Base : …..
- Class : II
- IP : 20
- Compliance with IEC 60598
e. Tipe 5
- Fixture type: TKI 1 X 36 W / Emergency
- Materials : SPCC (0.5mm Thickness)
Housing: high quality steel, painted with standard white RAL
9003
Reflector: Anodized Aluminium – Matt Finished / Double
Parabolic
- Optics : High purity pre-anodized aluminium sheet in matt and semi-
specular finish
- Lamp : JENIS T5 HE 1X36W
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-137
- Base : G5
- Class : I and F mark (Ignition/Fire Protection)
- IP : 20
- Compliance with IEC 60598 and China GB Standar
f. Tipe 11
- Fixture type: Exit/Emergency Lighting
- Tipe : Maintained
- Battery : Sealed rechargeable Ni-Cad batteries
- Lamp : JENIS LED
- Class : II
- IP : 42
- Compliance with IEC 598-2-22
g. Tipe 12
- Fixture type: Obstruction Light / P petir
- Materials : Cast aluminium alloy, aviation yellow finish, symmetric, aviation
red glass lens.
- Lamp : LED
- Base : B22
- Class :I
- IP : 43/44
- Compliance with FAA Specifications L-830/L-831, AC 150/5345-47A
STOP KONTAK
Single, 1 phase
- 2P + E
- Modular Type (C Cosmo )
- Tegangan : 250 Volt
- Rating : 16 A
- Produk :
Sistim Kelistrikan
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-138
II.-139
II.-140
II.-141
II.-142
II.-143
II.-144
II.-145
II.-146
II.-147
Gambar dan diagram yang merupakan gambar yang berlaku dan disetujui sesuai
ukuran gambar yang diminta oleh Pemberi Tugas/ Konsultan Pengawas dijilid
menjadi satu.
Apabila naskah terlampau tebal maka buku pegangan itu harus dibagi dalam
bagian-bagian dan diterbitkan dalam bentuk ber jilid-jilid.
Jika disetujui, empat copy dari naskah lengkap beserta diagram dan gambar-
gambar seperti yang dibuat dalam bentuk konsep final harus diserahkan kepada
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas pada waktu serah terima instalasi.
Telepon
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-148
14.1. PENDAHULUAN
Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Telepon yang diuraikan disini adalah persyaratan yang
harus dilaksanakan oleh Pemborong dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Elektrikal
adalah bagian dari Syarat-syarat Teknis ini.
14.2. UMUM
II.-149
14.8. PEMILIK PROYEK, PERENCANA/MK dibebaskan dari segala Claim atau tuntutan terhadap
Hak-hak khusus seperti Patent dan lain-lain untuk pengadaan bahan dan cara pemasangan.
14.9 KOORDINASI
9.1. Pada waktu pengadaan material dan pemasangan, Kontraktor Instalasi Telepon wajib
mengadakan koordinasi dengan bagian-bagian pekerjaan/Kontraktor lain atas petunjuk
Perencana/MK. Apabila ada item pekerjaan oleh Kontraktor lain, maka Kontraktor wajib
Telepon
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-150
14.10. P E R I Z I N A N
10.1. Untuk pekerjaan Instalasi Telepon, Kontraktor harus memiliki Surat
Penunjukan/Distributor PABX, Pas/Izin Instalasi dari PT Telekomunikasi Indonesia
setempat, dan masih berlaku untuk tahun takwin berjalan.
10.2. Foto copy dari seluruh surat/referensi diatas harus dilampirkan pada waktu
pengajuan penawaran.
Pemborong harus menjamin suku cadang peralatan utama yang dipasang selama
minimum 1 (satu) tahun dan Pemborong juga harus mengajukan penawaran kontrak
service selama 1 (satu) tahun berikut perincian biaya dan spare part pada saat serah terima
kedua.
II.-151
a. Sistem yang ditawarkan memiliki suatu disain yang mampu bekerja dalam 3 mode
(Analog, Digital, IP) pada saat yang bersamaan.
b. PBX harus bisa diletakkan dalam rak ukuran 19” standar
c. Peserta tender harus menjelaskan ukuran rak yang diperlukan untuk peralatan yang
ditawarkan.
d. Seluruh sambungan antar unit-unit yang berbeda dalam PABX dilakukan melalui kabel
plug-in yang dibuat di pabrik. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah perlunya kita
mencapai/menyentuh bagian belakang dari kabinet yang bersangkutan.
e. Peserta tender hendaklah memperinci jenis-jenis memory & memory back-up yang
digunakan dalam sistim tersebut.
f. Hubungan antar PABX, saluran induk dan saluran cabang akan berlangsung melalui
kotak pembagi utama (MDF). MDF tersebut merupakan suatu unit terpisah yang
dihubungkan ke sentral/exchange dengan kabel-kabel yang menggunakan plug yang
berganda.
Telepon
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-152
g. Persyaratan Instalasi Sistem Telepon yang harus dipenuhi Kontraktor sehingga Sistem
dan Instalasi dapat terlaksana dan bekerja baik maka yang harus dapat dijabarkan
Kontraktor Sistem Telepon secara Optimal pada pekerjaan ini, adalah :
• Untuk menjamin Pengkondisian Udara dan Life Time dari Peralatan, setiap kabinet
harus dilengkapi dengan Exhaust Fan (menghisap udara panas) dari dalam Casing
PABX. Fan harus dilengkapi peralatan control (sensor) agar apabila Suhu Udara
meningkat, maka Fan akan berputar lebih cepat secara otomatis atau sesuai dengan
ketentuan dari pabrik pembuatnya.
• Setiap kabinet harus memiliki sumber daya listrik (power supply) sendiri dan terpisah
dari satu dengan lainnya. Power Supply pada setiap kabinet dapat berupa DC Power
Supply ataupun AC Power Supply dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dimana
kabinet tersebut akan diletakkan.
• Sistem yang diharapkan adalah sistem yang dapat dihubungkan dengan Sentral
Telepon Otomat (PT.Telekomunikasi Indonesia) secara terpadu, menggunakan
fasilitas Analog maupun Digital semaksimal mungkin fasilitas dapat dimanfaatkan
seperti DID dan ISDN-PRI.
• Untuk memperbaharui/up-grade system diharuskan tidak mengganti dan atau
menambah hard-ware yang telah terpasang, kecuali untuk memperbesar kapasitas.
• Sistem harus dapat memberikan pelayanan Operator Automatis dan dapat memberi
tuntunan kepada Pemanggil dari luar (External Call), pada saat menerima Incoming
Call. Operator Automatis harus dapat memberikan informasi pada Perusahaan apa
penelepon telah terhubungkan, kemudian diminta menekan angka-angka pada dial-
pad untuk mendapatkan hubungan dengan personal/extention yang ada. Apabila
ada Incoming Call dan penerima tidak melakukan sesuatu atau menekan angka yang
tidak difahami, maka sistem akan menghubungkan Incoming Call dengan Operator
atau Night Operator. Program ini harus dapat dilakukan berdasarkan kondisi-kondisi
tertentu, antara lain :
- Operator sedang melayani panggilan terdahulu atau
- Jam-jam yang dikehendaki.
j. Operator Automatis (Auto Attendant) yang ditawarkan harus dapat menangani Incoming
Call pada saat yang bersamaan dan dapat direkam pemberitahuan (Announcement)
yang berisi pemberitahuan kepada pemanggil status dari suatu extention. Sebagai
contoh :
- Incoming Call External :
Maaf extension yang anda hubungi sedang bicara, silahkan menghubungi beberapa
saat lagi atau tekan 0 untuk mendapatkan bantuan, atau
Maaf extension yang anda hubungi tidak menjawab, silahkan menghubungi
beberapa menit lagi atau tekan 0 untuk mendapatkan bantuan.
Telepon
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-153
- Internal :
Maaf extension yang anda hubungi sedang bicara, silahkan hubungi beberapa saat
lagi atau tekan (* 5) untuk Automatic Call Back, atau
Maaf extension yang anda hubungi tidak menjawab, silahkan menghubungi
beberapa menit lagi atau tekan (* 5) untuk Automatic Call Back, pesawat anda akan
berdering setelah pesawat anda selesai bicara atau dipakai kembali.
Atau dengan kata lain pada saat telepon dihubungi dan tidak diangkat kemudian di-
Automatic Call Back sistem akan memberitahukan kepada pemanggil setelah
pesawat tersebut dipakai dan atau diletakkan kembali.
Dan lain-lain Announcement yang diperlukan sesuai yang dikehendaki Pemilik.
Sistem Operator Automatis tersebut bukan berupa Black Box yang dipasang dengan
mengorbankan Extension dan memakan tempat tetapi berupa Card Universal yang dapat
ditempatkan pada Slot manapun yang kosong dalam kabinet PABX.
k. System komputer yang akan digunakan untuk dapat menjabarkan komunikasi Voice dan
Data disyaratkan minimal harus mempunyai karakteristik PC Billing System lengkap
dengan Softwarenya
II.-154
14.20. F I N I S H I N G
Seluruh material yang akan dipasangkan harus sudah dalam keadaan difinish dengan baik
sesuai yang dipersyaratkan, finishing setelah terpasang adalah mencakup segala perbaikan
pada material tersebut maupun pekerjaan lain sebagai akibat pemasangan instalasi
termasuk didalamnya : Perbaikan, Pengecatan kembali, Pembersihan dan lainnya.
14.21. P A B X
a. Kapasitas PABX 20 SS dapat diexpandable hingga 40 SS atau CO Lines, dengan
automatic failure device ports, Analog Extention Card ports, Digital Extention Card ports.
Unit saluran pesawat cabang yang dapat dikembangkan sampai 384 extension, atau
pada awal pelaksanaan ini dimungkinkan 10 Satuan Saluran (SS) penghubung dari
jaringan PT. Telekomunikasi Indonesia yang pengaturan penggunaannya sesuai
Lingkup Pekerjaan serta Sistem dan Instalasi Telepon pada Item di atas.
b. Spesifikasi PABX
• PABX (Fully Digital ISDN and IP Ready) :
- Kapasitas ekstension analog sesuai dengan kebutuhan.
- Kapasitas ekstension digital/IP sesuai dengan kebutuhan.
Telepon
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-155
- Kapasitas port ekstension total dalam 1 unit PABX maksimum 384 dan dapat
dikembangkan hingga 32 site dengan kapasitas maksimum 1000 Ext.
- Built in Ethernet Port.
- Fitur Automatic Attendant.
- Fitur Intteligent Call Routing.
- Fitur Call Recording.
- Support Protokol H.323 dan SIP
- Support max 128 Conference dengan 64 party per conference
- Support PABX Resiliency.
- Operator Console Supervisor.
- Modul VOIP
- Converter ADC dan DAC menggunakan VCM codec.
- Telepon set sesuai dengan kebutuhan, sebagai berikut ;
• Analog (untuk pegawai)
• Digital (untuk PBI)
• PABX yang akan dipasang serta perlengkapannya harus mendapat atau dilengkapi
dengan sertifikat dari PT. Telekomunikasi Indonesia.
• PABX harus mampu bekerja dengan baik di daerah tropis dengan Suhu/Temperatur
disekelilingnya 41°Celcius, bagian switching haruslah dari type yang dapat bekerja
cepat dan tidak menimbulkan bunyi yang mengganggu serta harus minimum
maintenance dan mempunyai fasilitas untuk Office system facility.
• Harus dimungkinkan untuk melakukan :
- Direct Access, yakni Extention yang dapat melakukan hubungan keluar tanpa
bantuan Operator (telepon langsung keluar).
- Indirect Access, yakni Extention yang memerlukan bantuan Operator untuk
hubungan keluar.
- No Access, yakni extention yang sama sekali tertutup untuk mengadukan
hubungan keluar (jadi hanya bersifat Intern/Intercom).
- Toll Access, yakni Extention yang dapat langsung menyelenggarakan hubungan
Interlokal Automatis tanpa bantuan Operator.
- "Call Forwarding" dan fasilitas "follow-me", yakni jika ada telepon memanggil
dengan jangka waktu tertentu tidak diangkat, maka secara Automatic akan
memanggil telepon yang lainnya yang berdekatan dengan telepon tadi. Atau
pemanggilan akan pindah ke telepon lainnya yang telah ditentukan sebelumnya.
- Secure “Meet me” Conferencing yang memungkinkan user untuk melakukan
panggilan call conference untuk user – user yang hendak diundang secara secure
password.
- Dapat memindahkan nomor ekstension ke port lain berdasarkan dari password
Telepon
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-156
II.-157
d. ELECTRICAL NETWORK :
Over voltage yang disebabkan oleh hubungan langsung dari saluran cabang ke sumber
tegangan 250 V, 50 Hz, tidak akan "menghancurkan" lebih dari yang bersangkutan dan
juga tidak akan menimbulkan api.
e. Seluruh instalasi pengkabelan telepon harus menggunakan conduit high impact heavy
gauge lengkap dengan klem Tdus dan accessories lainnya.
1) Call Waiting
2) Caller List
4) Call pick up
6) Interrupt
7) Announcements
9) Multi Conferencing
10) Switching
12) Parking
II.-158
TELEPON DIGITAL
Pesawat Digital minimal harus memiliki tampilan 3 X 24 character LCD dengan minimal
kemampuan dapat menyediakan 8 features button untuk memenuhi fungsinya.
1. Nada panggilan dari luar dapat dialihkan ketelepon lain dengan menunjuk/memprogram
pesawat calon penerima terlebih dahulu.
2. Setiap telepon dari luar harus melalui Sekretaris (Chief Secretary).
3. Bila diperlukan Kepala Bagian dapat menginterupsi pembicaraan, apabila saluran
sedang digunakan oleh sekretaris.
4. Dapat menunda pembicaraan dari luar, tanpa memutuskan sambungan apabila
Sekretaris mengadakan hubungan dengan Kepala Bagian.
5. Kepala Bagian dapat menginterupsi/memutuskan pembicaraan apabila saluran sedang
dipergunakan oleh Sekretaris.
6. Nada panggilan telepon dari luar dapat dialihkan ke telepon lainnya, setelah diadakan
pengalihan panggilan dari pesawat telepon yang satu dengan pesawat telepon lainnya
(dengan cara memakai fasilitas "follow-me").
TELEPON IP
Pesawat IP minimal harus memiliki tampilan 3 X 24 character LCD dengan minimal
kemampuan dapat menyediakan 8 features button untuk memenuhi fungsinya.
1. Nada panggilan dari luar dapat dialihkan ketelepon lain dengan
menunjuk/memprogram pesawat calon penerima terlebih dahulu.
Telepon
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-159
14.24. P E M A S A N G A N
a. Kabel yang keluar dari MDF (Main Distribution Frame) ke CTB (Cable Terminal Box)
sampai ke Pesawat Telepon dengan jumlah pair seperti tertera pada gambar, dari kabel
berisolasi PVC dengan pita pelindung statis (Harus sesuai dengan ketentuan VDE 0815
atau Persyaratan dari PT. Telekomunikasi Indonesia K.9-1-011). Sedangkan untuk kabel
di luar bangunan menggunakan kabel tanah. Seluruh instalasi kabel Telepon dalam
conduit PVC (High Impact conduit) dan setiap pencabangan harus dilakukan dalam
Junction Box dari bahan yang sama.
b. Untuk instalasi dalam bangunan tidak diperkenankan kabel telepon dalam uPVC High
Impact diletakkan bersama-sama kabel Listrik dalam jalur kabel/race-way.
c. Selain itu terdapat juga Instalasi Telepon di dalam conduit yang menempel di dinding
maupun tertanam di dalam beton lengkap dengan terminal maupun Junction Box.
d. Setiap konduit hanya digunakan untuk satu kabel menuju outlet telepon.
e. Conduit, Junction box, MDF dan CTB selain yang ditanam pada dinding atau pilar/kolom
beton maka terdapat conduit untuk Telepon di atas langit-langit, dan juga kabel Telepon
dalam feeder duct yang berdekatan dengan kabel listrik.
f. Pipa konduit Telepon dari MDF sampai CTB, dan dari CTB sampai Outlet Telepon
adalah dari bahan uPVC high impact. Conduit telepon di atas ceiling / langit-langit dari
MDF ke CTB, atau dari CTB ke tiap Outlet Telepon penyambungannya harus dilakukan
secara rapih dan kuat, termasuk bagian ujung dari konduit ini harus ditanahkan (pada
CTB).
g. Kabel telepon dari rak server ke outlet menggunakan kabel UTP
Telepon
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-160
TATA SUARA
1. PENJELASAN UMUM.
a. Umum.
- Pengadaan dan pemasangan peralatan utama .
- Pengetesan semua sistem yang terpasang.
Seluruh peralatan sistem Tata Suara harus diadakan, dipasang, di "matched", di "balanced",
ditest dan diperbaiki selama masa pemeliharaan oleh Pemborong.
- Pemberian garansi atas hasil pelaksanaan pekerjaan.
2. CARA PELAKSANAAN.
a. Peralatan Utama :
Semua peralatan utama dari sistem tata suara hendaknya dipasang dalam rack equipment
yang ditempatkan sesuai gambar rencana secara rapi, sehingga peralatan bisa berfungsi
dengan baik.
b. Peralatan penunjang :
Untuk Sound system dipasang tertanam dalam dinding. Pemborong wajib melakukan cek
dan ricek terhadap spesifikasi dan kompatibilitas antar produk sehingga semua sistem berjalan
sempurna.
c. Instalasi Kabel :
Semua kabel yang ditarik harus dimasukkan kedalam pipa PVC dan dipasang sejajar serta harus
dihindari/ dijaga jaraknya terhadap instalasi dari arus kuat (misalnya berjarak 30 cm)
Pipa-pipa PVC yang ditarik harus diklem serta diberi penguat / pendukung yang kuat dan
ditarik secara rapih.
Semua kabel yang akan dipasang harus disambung sesuai dengan warna atau namanya
masing-masing dan harus diadakan pengetesan mutu kabel sebelum pemasangan.
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kontak-kontak penyambung yang dibuat
khusus untuk keperluan itu.
4. GAMBAR-GAMBAR.
Gambar-gambar instalasi Sound System menunjukan secara khusus teknis pekerjaan instalasi
sound system dimana didalamnya dinyatakan besar-besarannya serta spesifikasi tertentu lainnya
yang wajib dipenuhi.
Untuk pekerjaan dan pemasangan, sedikit banyak harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Sedang gambar-gambar arsitektur struktur dan lainnya haruslah menjadi referensi koordinasi
dalam pekerjaan secara keseluruhan.
Kontraktor harus membuat gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan tata letak
pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dari peralatan, detail-detail dan sebagainya.
Gambar-gambar kerja, katalog, brosur dan type peralatan yang akan dipasang harus diserahkan
kepada Direksi/ Manajemen Konstruksi 14 hari sebelum pemasangan.
5. KOORDINASI PEKERJAAN.
Untuk melancarkan pekerjaan maka pemborong harus mengkoordinasikan/menyesuaikan
pelaksanaan pekerjaan dengan pihak Pengawas sebelum pengerjaan dimulai, gangguan dan
konflik terhadap pekerjaan lain haruslah dihindari.
Dalam waktu tidak lebih dari 14 hari setelah pemborong menerima pemberitahuan melakukan
pekerjaan (kecuali apabila ditunjuk lain oleh Direksi) pemborong diharuskan menyerahkan daftar
dari material-material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat dalam rangkap 4 (empat) dan
didalamnya tercantum nama dan alamat manufacture, katalog dan keterangan-keterangan lain
yang dianggap perlu oleh Direksi/ Manajemen Konstruksi.Persetujuan oleh Direksi akan diberikan
atas dasar data di atas.
7. PERALATAN PENGGANTI.
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan dipersyaratkan
dalam spesifikasi ini, maka pemborong wajib menyediakan sesuai dengan peralatan/merk tersebut
di atas.
Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan Direksi/ Manajemen Konstruksi.
8. PENGUJIAN.
Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan di sini, dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh pengawas. Semua
Sound System
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
II.-164
tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut merupakan tanggung jawab
pemborong. Peralatan bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus diganti dan diperbaiki oleh
pemborong untuk dicoba dan di demonstrasikan kembali.
9. PENYERAHAN PERALATAN.
Jika semua peralatan - peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan dipasang
dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik.
Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan - peralatan yang
terpasang.
Jika sudah dites dan ternyata memenuhi fungsi - fungsinya sesuai dengan ketentuan - ketentuan
dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada Direksi/
Manajemen Konstruksi
Untuk pengetesan instalasi sound system akan dites selama 2 (dua) hari secara terus menerus atau
non stop, sedangkan semua biaya yang timbul menjadi tanggungan Kontraktor.
10. GARANSI.
Semua pekerjaan bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama minimum 1 tahun.
Semua perlengkapan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus secepatnya di ganti atau
diperbaiki oleh Pemborong tanpa biaya tambahan dengan material merk / type yang sama.
Struktur, Arsitek & MEP
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
PENUTUP
a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan,
pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat " diselenggarakan oleh
pemborong " maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
b. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS
ini, haruslah diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai " hal " yang
disebutkan dan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain-
lain sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai
dengan dugaan Kontraktor. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya
kendaraan-kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh
pihak Direksi/ Pemberi Tugas, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.
5 Beton ready mix 1 m3 mix design berdasarkan SNI Akan dilakukan Trial Mix
K-300 7394-2008 pada saat pelaksanaan
slump : 12 ± 2 cm semen : 413 kg pekerjaan
w/c : 0,52 pasir beton : 681 kg
kerikil (max 30 mm) : 1021 kg
• air : 215 ltr
6 Baja tulangan ex. Bhirawa steel / Hanil jaya steel / Tidak ada
beton Master steel
sesuai SNI 2052-2014
baja tulangan polos
kuat luluh minimum : 24 kg/mm2
kuat tarik minimum : 39 kg/mm2
regangan minimum : 24 %
sudut lengkung : 180
regangan minimum : 18 %
sudut lengkung : 180
5
Struktur, Arsitek & MEP
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro
System
• U runner -U type 76 (25x74)mm
• Tebal bahan 0,35 -0,7 mm
KELENGKAPAN
NO JENIS MATERIAL SPESIFIKASI TEKNIK YANG
DILAMPIRKAN
MEKANIKAL
1 Pipa PVC AW • Ex.Rucika,Vinilon,Maspion
2 Pipa PVC D • Ex.Rucika,Vinilon,Maspion
3 Fitting PVC • Ex.Rucika,Vinilon,Maspion
4 Pompa Transfer • Ex.Grundfos,Ebara,Torisima, CNP
5 Pompa Booster • Ex.Grundfos,Ebara,Torisima, CNP
6 Pipa PPR PN 10,PN 20 • Ex.Rucika kelen green,Westpex,SD
7 Pemanas Air Elektrik • Ex.Daalderop
• Ex.Vanco,KDK,Maspion
11 Grille Exhaust Fan/Louvre • Lokal
• Convensional
12 Air Conditioning
• Ex.LG,Mitsubhisi, York
13 Insulation Refrigrant • Ex.Supralon,Termaflex,Aeroflex
14 Pipa Refrigrant • Ex.Denji,Kembla
15 Valve Valve • Ex.Kitazawa,Toyo,Fivalco
• powder 5kg
16 Fire Extinguser
• Ex.Protector,Agni,
17 Kabel Instalasi Aruskuat • Ex.Supreme,KMI,Kabelindo, Eterna
18 Kabel Feeder • Ex.Supreme,KMI,Kabelindo, Eterna
19 Pipa Conduit • Ex.Clipsal,Ega,Legrand, Winlon, Elmech
20 Kabel Tray
• Duta listrik, Samudra Cipta Engineering
21 Panel Maker Lisrik • Ex Samudra Cipta Engineering
22 Armature Lampu • Ex.VIP, Philips, TAV
• Ex.Scheneider,ABB, Moller,
23 MCCB,MCB dll
Chint
24 Saklar,Stop Kontak • Ex.Scheneider,Legrand, Panasonic, Philips
Penangkal Petir
25 •Ex.Viking,Kurn,LPI
Elektrostatis
Kabel Instalasi
26 • Ex.Belden,Supreme,Systimac
Elektronika
• Powder Coating
29 Terminal Box
• Lokal
30 PABX • Ex.Panasonic,Siemens,Alcatel
31 Telepon • Ex.Panasonic,Siemens
32 Oulet Telepon • Ex.Clipsal,Panasonic,Legrand
33 MCFA • Ex.Protector,Nohmi, Hooseki
34 ROR,Smoke detector • Ex.Protector,Nohmi, Hosseki
35 CCTV • Ex.Dlink,Bosch,Hiksvision
36 DVR • Ex.Dlink,Bosch,Hiksvision
37 MATV outlet • Ex.Clipsal,Panasonic,Legrand
38 Sound System • Ex.TOA,Bosch
39 UPS 2 kVA • Ex.Legrand,Vektor, ICA
40 DVD,MP3 • Ex.Pioner,Panasonic
41 TV LED • Ex.Samsung,Panasonic, LG
42 Outlet Data LAN • Ex.Clipsal,Panasonic,Legrand
43 Acsses Point Wifi • Ex.Tplink,Dlink
7
Struktur, Arsitek & MEP
RKS / Pembangunan Gedung Kantor BPN Bojonegoro