Anda di halaman 1dari 76

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR KONTRUKSI
SUB SEKTOR SIPIL
JABATAN KERJA MANAJER PELAKSANAAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


(GENERAL SUPERINTENDENT) PEKERJAAN
JALAN/JEMBATAN

MENGELOLA ADMINISTRASI DAN


KEUANGAN PEKERJAAN JALAN/JEMBATAN
KODE UNIT KOMPETENSI:
F45.xx01.00x.11

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


B AD AN P E MBIN AAN KON S TRUKS I
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan

2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

DAFTAR ISI

Daftar Isi ....................................................................................................................... 1

BAB I PENGANTAR ................................................................................................. 2


1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ........................... 2
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan.................................................................. 2
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini ............................................................ 3

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


1.4 Pengertian-pengertian / Istilah .............................................................. 4

BAB II STANDAR KOMPETENSI............................................................................... 6


2.1 Peta Paket Pelatihan ............................................................................ 6
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi .................................................... 6
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari .......................................................... 7

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ....................................................... 13


3.1 Strategi Pelatihan ................................................................................. 13
3.2 Metode Pelatihan ................................................................................. 14
3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan .......................................... 14

BAB IV MENGELOLA ADMINISTRASI DAN KEUANGAN PELAKSANAAN


PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN 22
4.1 Umum .................................................................................................. 22
4.2 Rencana Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan...................... 23
4.3 Pengendalian Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan ............. 34
4.4 Pengendalian Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan .................................................................................... 40
4.5 Penyelesaian Permasalahan Pelaksanaan Administrasi dan
Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan .................................................. 53
4.6 Penyusunan Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan..................................................................................... 56

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI ................................................................................................ 65
5.1 Sumber Daya Manusia ......................................................................... 65
5.2 Sumber-sumber Perpustakaan ............................................................. 65
5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ...................................................... 67

LAMPIRAN

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 1 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

BAB I

PENGANTAR

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)


1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang
menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
1.1.2 Kompeten ditempat kerja.
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang
bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja
yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan


1.2.1 Desain materi pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan
Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri.
1) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang
instruktur.
2) Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh
peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang
diperlukan dengan bantuan dari instruktur.

1.2.2 Isi Materi pelatihan


1) Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun
peserta pelatihan.
2) Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat
setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal
maupun Pelatihan Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
a. Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
b. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
c. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan
dalam melaksanakan praktek kerja.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 2 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

3) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban
dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencapai keterampilan.
d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Kerja.
e. Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek.
f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3 Penerapan materi pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta
pelatihan sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /
tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku
Kerja.
2) Pada Pelatihan individual/mandiri, kewajiban peserta pelatihan
adalah:
a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini


1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-
RCC)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang
berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.
1.3.2. Persyaratan
Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus
sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh
melalui:

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 3 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang
sama atau
3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

1.4 Pengertian-pengertian / Istilah


1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap,

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh
dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau
penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu
pekerjaan/jabatan.
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta
menerapkan suatu standar tertentu.
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas
pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian
unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja
yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 4 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

1.4.7 Standar Kompetensi


Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus
dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang
didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan
unjuk kerja yang dipersyaratkan.
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


1.4.9 Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu
kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi.
1.4.10 Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara
sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada
standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 5 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta Paket Pelatihan


Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) yaitu sebagai representasi dari
Unit Kompetensi Mengelola Administrasi dan Keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan - Kode Unit F45.xx01.00x.11, sehingga untuk kualifikasi jabatan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari
materi pelatihan lainnya, yaitu:
• Menerapkan Ketentuan Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK) dan Etika
Profesi
• Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Bidang Konstruksi
• Menerapkan Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pengaturan Lalu Lintas
• Mengendalikan Aspek Teknis pelaksanaan pekerjaan
• Mengendalikan Peralatan dan Logistik
• Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Jalan
• Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi


2.2.1 Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan
yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit
komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu
jabatan kerja tertentu.
2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini
adalah “Menerapkan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan hidup di tempat kerja”.
2.2.3 Durasi / waktu pelatihan
Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada
pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang
berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi
kompeten dalam melakukan tugas tertentu.
2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten
Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan
pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih
yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali
kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level
yang diperlukan.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 6 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga)


kali.
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
• mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
• mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
• memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
• menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja
telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


2.3.1 Judul Unit
Mengelola Administrasi dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan.
2.3.2 Kode Unit
F45.xx01.00x.11
2.3.3 Deskripsi Unit
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
perilaku yang diperlukan untuk mengelola administrasi dan keuangan
pekerjaan jalan/jembatan
2.3.4 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal SOP
perusahaan, komunikasi dan struktur organisasi perusahaan.

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )

1. Mengusulkan 1.1. Usulan Rencana Biaya Pelaksanaan pekerjaan


Rencana Biaya jalan/jembatan diperiksa
pelaksanaan
1.2. Usulan Rencana Biaya Pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan
jalan/jembatan diverifikasi.
jalan/jembatan
kepada otoritas yang 1.3. Rencana Biaya Pelaksanaan pekerjaan
lebih tinggi. jalan/jembatan diusulkan kepada otoritas yang
lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan.

2. Mengendalikan biaya 2.1 Pengajuan biaya pelaksanaan pekerjaan


pelaksanaan jalan/jembatan diperiksa.
pekerjaan
2.2 Berkas pembiayaan untuk pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan
jalan/jembatan diverifikasi.
2.3 Status pelaksanaan pembiayaan pekerjaan
jalan/jembatan ditetapkan.

3. Mengendalikan 3.1 Berkas administrasi pelaksanaan pekerjaan


administrasi jalan/jembatan diperiksa.
pelaksanaan
3.2 Realisasi administrasi pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 7 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja ( Performance Criteria )


jalan/jembatan jalan/jembatan diverifikasi.
3.3 Status administrasi pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan dilaporkan kepada otoritas yang
lebih tinggi.

4. Memecahkan 4.1 Permasalahan pelaksanaan administrasi dan


permasalahan keuangan pekerjaan jalan/jembatan diperiksa.
pelaksanaan
4.2 Pemecahan permasalahan pelaksanaan
administrasi dan
administrasi dan keuangan pekerjaan
keuangan pekerjaan
jalan/jembatan dirumuskan.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


jalan/jembatan
4.3 Status pemecahan permasalahan pelaksanaan
administrasi dan keuangan pekerjaan
jalan/jembatan ditetapkan.

5. Membuat Laporan 5.1 Data realisasi pelaksanaan pekerjaan jalan/


Akhir Pelaksanaan jembatan dirangkum
Pekerjaan Jalan/
5.2 Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/
Jembatan
Jembatan disusun.
5.3 Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/
Jembatan didistribusikan.

2.3.6 Batasan Variabel


1) Kontek Variabel
a. Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok.
b. Unit ini berlaku untuk semua kegiatan yang dilakukan dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan.
c. Seluruh pelaku pelaksana pekerjaan jalan/jembatan yang berada
di bawah kendali Manajer Pelaksana Jalan/Jembatan mempunyai
kompetensi keahlian atau keterampilan untuk bidang tugas
masing-masing sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Undang-undang Jasa Konstruksi.
2) Perlengkapan dan Peralatan
a. Gambar Rencana.
b. Dokumen Spesifikasi Teknis.
c. Daftar harga bahan, alat, dan upah tenaga kerja setempat.
d. Peralatan untuk menghitung volume dan biaya.
e. Standar-standar atau pedoman-pedoman teknis yang diperlukan
untuk melakukan analisa harga satuan pekerjaan.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 8 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

f. Organisasi proyek.
g. Standar prosedur administrasi proyek.

h. Standar format untuk administrasi proyek.

3) Tugas-tugas yang harus dilakukan :


a. Mengusulkan Rencana Biaya pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan kepada otoritas yang lebih tinggi.
b. Mengendalikan biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan.
c. Mengendalikan administrasi pelaksanaan pekerjaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


jalan/jembatan.
d. Memecahkan permasalahan pelaksanaan administrasi dan
keuangan pekerjaan jalan/jembatan.
e. Membuat Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/ Jembatan

4) Materi dan peraturan-peraturan yang diperlukan :


a. Peraturan Menteri terkait yang mengatur masalah pembiayaan,
prosedur administrasi dan keuangan proyek tersedia.
b. Jurnal untuk harga satuan bahan, upah, dan peralatan yang
dikeluarkan oleh daerah stempat.
c. Pedoman standar format untuk administrasi dan keuangan proyek
jalan dan jembatan..
d. Standar perhitungan harga satuan pekerjaan untuk jalan dan
jembatan (SNI – Standar Nasional Indonesia) tersedia.
2.3.7 Panduan Penilaian
1) Kondisi Pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang
sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi
dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan
kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.

Metode uji yang digunakan adalah:


a. Test Tertulis;
b. Test Lisan (Wawancara);

c. Portofolio.
2) Penjelasan prosedur penilaian,

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 9 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Unit kompetensi ini dapat dinilai di tempat kerja maupun di luar tempat
kerja, dan harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam
materi uji kompetensi (MUK).

a. Penguasaan terhadap unit kompetensi sebelumnya :

b. Keterkaitan dengan unit kompetensi lain:

(1) F45. XX01.001.11: Menerapkan Ketentuan Undang-Undang


Jasa Konstruksi (UUJK) dan Etika Profesi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


(2) F45. XX01.002.11: Menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Bidang Konstruksi
(3) F45. XX01.003.11: Menerapkan Pengendalian Dampak
Lingkungan dan Pengaturan Lalu Lintas.
(4) F45. XX01.004.11: Mengendalikan Aspek Teknis
pelaksanaan pekerjaan.
(5) F45. XX01.005.11: Mengendalikan Peralatan dan Logistik
(6) F45. XX01.006.11: Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan.
(7) F45. XX01.007.11: Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan
Jembatan.
3) Pengetahuan yang dibutuhkan :
a. Prosedur pengusulan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan.
b. Mekanisme pengendalian biaya pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan.
c. Prosedur administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan.
d. Mekanisme pengendalian administrasi pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan.
e. Problem solving yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan
pelaksanaan administrasi dan keuangan pekerjaan jalan/
jembatan.
f. Pengelolaan Administrasi dan Keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan.
4) Keterampilan yang dibutuhkan :
a. Menyiapkan usulan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan.
b. Melakukan pengendalian biaya pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan.
c. Melaksanakan administrasi pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan.
d. Melakukan pengendalian administrasi pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 10 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

e. Memberikan pemecahan permasalahan yang tepat dalam


pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan.
f. Menyiapkan laporan akhir pengelolaan administrasi dan keuangan
Pekerjaan Jalan/Jembatan
5)
Aspek Kritis
Aspek kritis yang harus diperhatikan :
a. Ketelitian dan kecermatan dalam menyiapkan usulan rencana
biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan.
b. Ketelitian dan kecermatan dalam melakukan pengendalian biaya
pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


c. Ketelitian dan kecermatan dalam melaksanakan administrasi
pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan.
d. Ketelitian dan kecermatan dalam melakukan pengendalian
administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan.
e. Ketelitian dan kecermatan dalam memecahkan permasalahan
pelaksanaan administrasi dan keuangan pekerjaan jalan/jembatan.
f. Ketelitian dan kecermatan dalam membuat laporan akhir
pengelolaan administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan
g. Disiplin dalam pengendalian pekerjaan untuk memperkecil risiko
pekerjaan
2.3.8 Kompetensi kunci

No Kompetensi Kunci Tingkat

1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan


informasi 3

2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3


3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 3
7. Menggunakan teknologi 3

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 11 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan


Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan
pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta
pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri, artinya
bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan
Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / perencanaan
1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap
belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi
proses belajar yang harus diikuti.
2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki.
4) Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.
3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran
1) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang
terdapat pada tahap belajar.
2) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan yang telah dimiliki.
3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktek
1) Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh
instruktur atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
2) Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan yang
ditemukan selama pengamatan.
3.1.4 Implementasi
1) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
2) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan
praktek.
3) Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta
pelatihan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 12 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

3.2 Metode Pelatihan


Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1 Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar
secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan
disarankan untuk menemui instruktur setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


3.2.2 Belajar berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang
bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar
berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi
antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja.
3.2.3 Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang
dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya
mencakup topik tertentu.

3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan


Rancangan pembelajaran materi pelatihan bertujuan untuk melengkapi hasil
analisis kebutuhan meteri pelatihan. Rancangan pembelajaran materi pelatihan
memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh
instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session
plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu
para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi yang merupakan tugasnya
sebagai instruktur.
Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan sebagai berikut:
Unit Kompetensi : Mengelola Administrasi dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Elemen Kompetensi 1 : Mengusulkan Rencana Biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan kepada
otoritas yang lebih tinggi.
Kriteria Unjuk Metode Sumber/ Jam
Tujuan Tahapan
No Kerja/Indikator Pelatihan yang Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Disarankan Indikatif
1.1 Usulan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan – Practice 20
Rencana Biaya pembelajaran 2. Diskusi cara Standard for menit+30
Pelaksanaan sesi ini, peser- Kelompok menguraikan Work Menit
pekerjaan ta dapat mem- 3. Praktek pekerjaan Breakdown
jalan/jembatan buat rencana jalan/jembatan Structure,
diperiksa biaya dengan WBS. PMI, 2001
pelaksanaan 2. Menyusun
1)Dapat pekerjaan WBS – Manajemen
menjelaskan jalan/jembatan pelaksanaan Proyek
cara untuk pekerjaan Pelaksanaan
mengurai diperiksa. jalan/jembatan Konstruksi
pekerjaan Jalan dan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 13 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Kriteria Unjuk Metode Sumber/ Jam


Tujuan Tahapan
No Kerja/Indikator Pelatihan yang Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Disarankan Indikatif
jalan/jembata 3. Menjelaskan Jembatan,
n dengan sumber Dirjend Bina
WBS. informasi Marga-
2)Mampu harga satuan Departemen
menyusun bahan, alat, PU, 2005
WBS dan upah – Construction
Pelaksanaan untuk rencana Schedulling,
pekerjaan biaya Cost
Jalan/Jembat pelaksanaan Optimization
an pekerjaan , and
3)Dapat jalan/jembatan Managemen
menjelaskan .

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


t, Hojjat
sumber 4. Menyusun Adeli and
informasi daftar harga Asim Karim,
harga satuan satuan bahan, 2001
bahan, alat, alat, dan upah
dan upah untuk rencana − Spesifikasi
untuk biaya Teknis
Rencana pelaksanaan Tahun 2010,
Biaya pekerjaan Ditjen Bina
Pelaksanaan jalan/jembatan Marga,
pekerjaan 5. Menjelaskan Kementerian
Jalan/Jembat analisa harga
Pekerjaan
an. satuan
4)Mampu pekerjaan Umum
menyusun pelaksanaan – Manual
daftar harga pekerjaan Pelaksanaan
satuan, jalan/jembatan Pembangun
bahan, alat . an Jalan Tol
dan upah 6. Menghitung (1998), PT
untuk analisa harga Jasa Marga
Rencana satuan
Biaya pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan jalan/jembatan
Jalan/Jembat
an
5)Dapat
menjelaskan
analisa harga
satuan
pekerjaan
Pelaksanaan
pekerjaan
Jalan/Jembat
an
6)Mampu
menghitung
analisa harga
satuan
pelaksanaan
pekerjaan
Jalan/Jembat
an
1.2 Usulan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan − Perencanaa 20 menit
Rencana Biaya pembelajaran 2. Diskusi proses
n Teknik
Pelaksanaan sesi ini, peser- Kelompok penyusunan
pekerjaan ta mampu 3. Peragaan rencana biaya Jalan Raya
jalan/jembatan menjelaskan pelaksanaan (Tahun
diverifikasi. rencana biaya pekerjaan 2000),
pelaksanaan jalan/jembatan Shirley L.
1) Dapat pekerjaan 2. Membuat

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 14 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Kriteria Unjuk Metode Sumber/ Jam


Tujuan Tahapan
No Kerja/Indikator Pelatihan yang Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Disarankan Indikatif
menjelaskan jalan/jembatan usulan Hendarsin,
proses . rencana biaya Politeknik
penyusunan pelaksanaan Negeri
Rencana pekerjaan
Bandung
Biaya jalan/jembatan
Pelaksanaan 3. Menjelaskan – Construction
pekerjaan ceklis untuk Schedulling,
jalan/jembata verifikasi Cost
n usulan Optimization
2) Mampu rencana biaya , and
membuat pelaksanaan Managemen
Usulan pekerjaan t, Hojjat

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Rencana jalan/jembatan Adeli and
Biaya 4. Membuat Asim Karim,
Pelaksanaan ceklis untuk Stop press,
pekerjaan verifikasi London,
jalan/jembata usulan 2001
n rencana biaya – Manual
3) Dapat pelaksanaan Pelaksanaa
menjelaskan pekerjaan n
ceklis untuk jalan/jembatan Pembangun
verifikasi . an Jalan Tol
Usulan 5. Menjleaskan (1998), PT
Rencana kesimpulan Jasa Marga
Biaya hasil verifikasi
Pelaksanaan usulan
pekerjaan rencana biaya
jalan/jembata pelaksanaan
n pekerjaan
4) Mampu jalan/jembatan
membuat 6. Membuat
ceklis untuk kesimpulan
verifikasi hasil verifikasi
Usulan usulan
Rencana rencana biaya
Biaya pelaksanaan
Pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan jalan/jembatan
jalan/jembata
n
5) Dapat
menjelaskan
kesimpulan
hasil
verifikasi
Usulan
Rencana
Biaya
Pelaksanaan
pekerjaan
jalan/jembata
n
6) Mampu
membuat
kesimpulan
hasil
verifikasi
Usulan
Rencana
Biaya
Pelaksanaan
pekerjaan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 15 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Kriteria Unjuk Metode Sumber/ Jam


Tujuan Tahapan
No Kerja/Indikator Pelatihan yang Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Disarankan Indikatif
jalan/jembata
n
1.3 Rencana Biaya Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan – Construction 20 menit
Pelaksanaan pembelajaran 2. Diskusi proses Schedulling,
pekerjaan sesi ini, peser- Kelompok persetujuan Cost
jalan/jembatan ta mampu 3. Peragaan rencana biaya Optimization
diusulkan mengusulkan pelaksanaan , and
kepada otoritas rencana biaya pekerjaan Managemen
yang lebih tinggi pelaksanaan jalan/jembatan t, Hojjat
untuk jalan/jembatan 2. Menjelaskan Adeli and
mendapatkan kepada pelaksanaan Asim Karim,
persetujuan otoritas yang proses

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Stop press,
1) Dapat lebih tinggi persetujuan London,
menjelaskan untuk rencana biaya 2001
proses persetujuan. pekerjaan
persetujuan jalan/jembatan − Perencanaa
Rencana 3. Menjelaskan n Teknik
Biaya tahapan Jalan Raya
Pelaksanaan penysunan (Tahun
pekerjaan rencana biaya 2000),
jalan/jembata pelaksanaan Shirley L.
n pekerjaan
Hendarsin,
2) Mampu jalan/jembatan
melaksanaka kepada Politeknik
n proses otoritas yang Negeri
persetujuan lebih tinggi Bandung
Rencana 4. Menyatakan – Manual
Biaya tahapan Pelaksanaa
Pelaksanaan penyusunanre n
pekerjaan ncana biaya Pembangun
jalan/jembata pelaksanaan an Jalan Tol
n pekerjaan (1998), PT
3) Dapat jalan/jembatan Jasa Marga
menjelaskan kepada
tahapan otoritas yang
penyusunan lebih tinggi.
Rencana
Biaya
Pelaksanaan
pekerjaan
jalan/jembata
n kepada
otoritas yang
lebih tinggi
4) Mampu
menyatakan
tahapan
penyusunan
Rencana
Biaya
Pelaksanaan
pekerjaan
jalan/jembata
n kepada
otoritas yang
lebih tinggi
Diskusi kelompok:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi elemen
kompetensi “ Mengusulkan Rencana Biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan kepada otoritas
yang lebih tinggi.”

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 16 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Unit Kompetensi : Mengelola Administrasi dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan


Elemen Kompetensi 2 : Mengendalikan biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan
Metode Sumber/
Kriteria Unjuk Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Indikatif
Disarankan Disarankan
2.1 Pengajuan biaya Pada akhir 1. Ceramah 1. M – Constructi 20 menit
pelaksanaan pembelajaran 2. Diskusi enjelaskan on
pekerjaan sesi ini, peser- Kelompo dokumen Schedullin
jalan/jembatan ta dapat k usulan g, Cost
diperiksa melakukan 3. persetjuan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Optimizati
1) Dapat pengajuan Peragaan biaya on, and
menjelaskan biaya pelaksanaan Managem
dokumen usulan pelaksanaan pekerjaan ent, Hojjat
Persetujuan biaya jalan/jembatan jalan/jembata Adeli and
pelaksanaan untuk n Asim
pekerjaan diperiksa. 2. M Karim,
jalan/jembatan emberikan Stop
2) Mampu dokumen press,
memberikan persetujuan London,
dokumen biaya 2001
Persetujuan biaya pelaksanaan
pelaksanaan pekerjaan − Perencan
pekerjaan jalan/jembata aan
jalan/jembatan n. Teknik
3) Dapat 3. M Jalan
menjelaskan enjelaskan Raya
perbaikan perbaikan (Tahun
dokumen dokumen
2000),
Persetujuan biaya persetujuan
pelaksanaan biaya Shirley L.
pekerjaan pelaksanaan Hendarsin
jalan/jembatan pekerjaaan ,
4) Mampu jalan/jembata Politeknik
memproses n. Negeri
kelengkapan 4. M
Bandung
dokumen biaya enjelaskan
pelaksanaan proses – Manual
pekerjaan kelengkapan Pelaksana
jalan/jembatan dokumen an
5) Dapat biaya Pembang
mengidentiifikasi pelaksanaan unan
pihak yang akan pekerjaan Jalan Tol
memberikan jalan/jembata (1998), PT
Persetujuan biaya n Jasa
pelaksanaan 5. M Marga
pekerjaan engidentifika
jalan/jembatan.da si pihak yang
pat disetujui akan
6) Mampu memberikan
memproses persetujuan
identiifikasi pihak biaya
yang akan pelaksanaan
memberikan pekerjaan
Persetujuan biaya jalan/jembata
pelaksanaan n untuk
pekerjaan dapat
jalan/jembatan disetujui.
6. M
enjelaskan
proses

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 17 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Metode Sumber/
Kriteria Unjuk Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Indikatif
Disarankan Disarankan
identifikasi
pihak yang
akan
memberikan
persetujuan
biaya
pelaksanaan
pekerjaan
jalan/jembata
n.
2.2 Berkas pembiayaan Mampu 1. Ceramah 1. Menjelaskan 20 menit

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


– Constructi
untuk pelaksanaan melakukan 2. Diskusi proses on
pekerjaan tindakan Kelompo persetujuan Schedullin
jalan/jembatan veriifikasi k pembiayaan g, Cost
diverifikasi untuk berkas 3. pekerjaan Optimizati
1) Dapat pembiayaan Peragaan jalan/jembatan on, and
menjelaskan jalan/jembatan 2. Menjelaskan Managem
proses . realisasi ent, Hojjat
persetujuan pelaksaaan Adeli and
pembiayaan proses Asim
pekerjaan persetujuan Karim,
jalan/jembatan pembiayaan Stop
2) Mampu pekerjaan press,
merealisasikan jalan/jembatan London,
pelaksanaan 3. Menjelaskan 2001
proses pihak yang
persetujuan memberi − Perencan
pembiayaan persetujuan aan
pekerjaan realisasi Teknik
jalan/jembatan pelaksanaan Jalan
3) Dapat pembiayaan Raya
menjelaskan pekerjaan (Tahun
Pihak yang jalan/jembatan
2000),
memberi 4. menjelaskan
persetujuan realisasi Shirley L.
realisasi permintaan Hendarsin
pelaksanaan persetujuan ,
pembiayaan pelaksanaan Politeknik
pekerjaan pembiayaan Negeri
jalan/jembatan pekerjaan
Bandung
4) Mampu jalan/jembatan
merealisasikan pada pihak – Manual
permintaan yang Pelaksana
persetujuan menyetujui. an
pelaksanaan 5. Menjelaskan Pembang
pembiayaan dokumenta unan
pekerjaan hasil Jalan Tol
jalan/jembatan persetujuan (1998), PT
pada pihak yang pelaksanaan Jasa
menyetujui pembiayaan Marga
5) Dapat pekerjaan
menjelaskan jalan/jembatan
dokumen hasil 6. menjelaskan
persetujuan realisasi
pelaksanaan dokumen
pembiayaan pelaksanaan
pekerjaan pembiayaan
jalan/jembatan pekerjaan
6) Mampu jalan/jembatan
merealisasikan yangsudah
dokumen disetujui.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 18 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Metode Sumber/
Kriteria Unjuk Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Indikatif
Disarankan Disarankan
pelaksanaan
pembiayaan
pekerjaan
jalan/jembatan
yang sudah
disetujui
2.3 Status pelaksanaan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan – Constructi 20 menit
pembiayaan pembelajaran 2. Diskusi dokumen on
pekerjaan sesi ini, peser- Kelompo standar Schedullin
jalan/jembatan ta dapat k pelaksanaan g, Cost
ditetapkan menjelaskan 3. pembiayaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Optimizati
1) Dapat status Peragaan pekerjaan on, and
menjelaskan pelaksanaan jalan/jembatan Managem
Dokumen standar pembiayaan 2. ent, Hojjat
pelaksanaan pekerjaan Mengidentifika Adeli and
pembiayaan jalan/jembatan si dokumen Asim
pekerjaan standar Karim,
jalan/jembatan pelaksanaan Stop
2) Mampu pembiayaan press,
mengindentifikasi pekerjaan London,
dokumen standar jalan/jembatan 2001
pelaksanaan 3. Menjelaskan
pembiayaan laporan − Perencan
pekerjaan pelaksanaan aan
jalan/jembatan pembiayan Teknik
3) Dapat pekerjaan Jalan
menjelaskan jalan dan Raya
laporan jembatan (Tahun
pelaksanaan 4. menjelasakan
2000),
pembiayaan megevaluasi
pekerjaan status Shirley L.
jalan/jembatan pelaksanaan Hendarsin
4) Mampu pembiayaan ,
mengevaluasi pekerjaan Politeknik
Status jalan/jembatan Negeri
pelaksanaan 5. Menjelaskan
Bandung
pembiayaan tindakan
pekerjaan perbaikan − Manual
jalan/jembatan terhadap Pelaksana
5) Dapat status an
menjelaskan pelaksanaan Pembang
tindakan pembiayaan
unan
perbaikan pekerjaan
terhadap Status jalan/jembatan Jalan Tol
pelaksanaan . 6. Membuat (1998), PT
pembiayaan contoh Jasa
pekerjaan tindakan Marga
jalan/jembatan perbaikan
6) Mampu terhadap
memberikan status realisasi
tindakan Pelaksanaan
perbaikan pembiayaan
terhadap Status pekerjaan
pelaksanaan jalan/jembatan
pembiayaan
pekerjaan
jalan/jembatan
Diskusi kelompok:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi elemen
kompetensi “ Mengendalikan biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan”

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 19 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Unit Kompetensi : Mengelola Administrasi dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan


Elemen Kompetensi 3
: Mengendalikan administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan
Kriteria Unjuk Metode Sumber/ Jam
Tujuan Tahapan
No Kerja/Indikator Pelatihan yang Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Disarankan Indikatif
3.1 Berkas Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan - Pedoman 20 menit
administrasi pembelajaran 2. Diskusi dokumen Pelaksanaa
pelaksanaan sesi ini, peser- Kelompok standar n Proyek,
pekerjaan ta mampu 3. Peragaan prosedur Islamic
jalan/jembatan menentukan, administrasi Developmen

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


diperiksa berkas pelaksanaan Bank, 2011
1) Dapat administrasi pekerjaan
menjelaskan pelaksanaan jalan/jembatan - A Guide to
dokumen pekerjaan 2. Menentukan the Project
standar jalan/jembatan standar Managemen
Prosedur untuk prosedur t Body of
administrasi diperiksa. administyrasi Knowledge
pelaksanaan pelaksanaan (PMBOK
pekerjaan pekerjaan Guide)
jalan/jembatan jalan/jembatan Fourth
2) Mampu 3. Menjelaskan Edition, PMI,
menentukan tahapan 2008
standar pelaksanaan - Manajemen
Prosedur prosedur Proyek
administrasi administrasi Pelaksanaa
pelaksanaan pelaksanaan n Konstruksi
pekerjaan pekerjaan Jalan dan
jalan/jembatan jalan/jembatan Jembatan,
3) Dapat 4.Memeragakan Dirjend Bina
menjelaskan tahapan Marga-
tahapan prosedur Departemen
pelaksanakan administrasi PU, 2006
Prosedur pelaksanaan
administrasi pekerjaan
pelaksanaan jalan/jembatan
pekerjaan 5.Menjelaskan
jalan/jembatan laporan
4) Mampu penerapan
melaksanakan prosedur
tahapan administrasi
Prosedur pelaksanaan
administrasi pekerjaan
pelaksanaan jalan/jembatan
pekerjaan 6. Mampu
jalan/jembatan melaksanakan
5) Dapat laporan
menjelaskan penerapan
laporan prosedur
penerapan administrasi
Prosedur pelaksanaan
administrasi pekerjaan
pelaksanaan jalan/jembatan
pekerjaan
jalan/jembatan
6) Mampu
melaksanakan
laporan
penerapan
Prosedur
administrasi

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 20 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Kriteria Unjuk Metode Sumber/ Jam


Tujuan Tahapan
No Kerja/Indikator Pelatihan yang Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Disarankan Indikatif
pelaksanaan
pekerjaan
jalan/jembatan
3.2 Realisasi Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan - Pedoman 20 menit
administrasi pembelajaran 2. Diskusi evaluasi Pelaksanaa
pelaksanaan sesi ini, peser- Kelompok laporan n Proyek,
pekerjaan ta mampu 3. Peragaan realisasi Islamic
jalan/jembatan merealisasi administrasi Developmen
diverifikasi administrasi pekerjaan Bank, 2011
1) Dapat pelaksanaan jalan/jembatan
pekerjaan 2. Menjelaskan - A Guide to
menjelaskan the Project
jalan/jembatan pelaksanaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


evaluasi Managemen
laporan diverifikasi. evaluasi
realisasi t Body of
realisasi Knowledge
administrasi administrasi
pelaksanaan (PMBOK
pelaksanaan Guide)
pekerjaan pekerjaan
jalan/jembatan Fourth
jalan/jembatan Edition, PMI,
2) Mampu 3. Menjelaskan
alternati 2008
melaksanakan
evaluasi tindakan - Manajemen
Realisasi perbaikan hasil Proyek
administrasi evaluasi Pelaksanaa
pelaksanaan realisasi n Konstruksi
pekerjaan administrasi Jalan dan
jalan/jembatan pelaksanaan Jembatan,
3) Dapat pekerjaan Dirjend Bina
menjelaskan jalan/jembatan Marga-
alternative 4. Menentukan Departemen
tindakan alternatif PU, 2006
perbaikan tindakan
hasil evaluasi perbaikan hasil
realisasi evaluasi
administrasi administrasi
pelaksanaan pelaksanan
pekerjaan jalan/jembatan
jalan/jembatan 5. Menjelaskan
4) Mampu tindakan
menentukan perbaikan yang
alternatif dipilih terhadap
tindakan administrasi
perbaikan pelaksanaan
hasil evaluasi pekerjaan
realisasi jalan/jembatan
administrasi 6. Melaksanakan
pelaksanaan tindakan
pekerjaan perbaikan yang
jalan/jembatan dipilih terhadap
5) Dapat administrasi
menjelaskan pelaksanaan
tindakan pekerjaan
perbaikan jalan/jembatan
yang dipilih
terhadap
administrasi
pelaksanaan
pekerjaan
jalan/jembatan
6) Mampu
melaksanakan
tindakan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 21 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Kriteria Unjuk Metode Sumber/ Jam


Tujuan Tahapan
No Kerja/Indikator Pelatihan yang Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Disarankan Indikatif
perbaikan
yang dipilih
terhadap
administrasi
pelaksanaan
pekerjaan
jalan/jembatan
3.3 Status Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan - Pedoman 20 menit
administrasi pembelajaran 2. Diskusi status Pelaksanaa
pelaksanaan sesi ini, peser- Kelompok administrasi n Proyek,
pekerjaan ta mampu 3. Peragaan pelaksanaan Islamic
jalan/jembatan menentukan pekerjaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Developmen
dilaporkan status jalan/jembatan Bank, 2011
kepada otoritas adminsitrasi dilaporkan
yang lebih tinggi pelaksanaan kepada otoritas - A Guide to
1) Status pekerjaan yang lebih the Project
administrasi jalan/jembatan tinggi. Managemen
pelaksanaan yang akan 2. Menentukan t Body of
pekerjaan dilaporkan status Knowledge
jalan/jembatan kepada administrasi (PMBOK
dilaporkan otoritas yang pelaksanaan Guide)
kepada lebih tinggi. pekerjaan Fourth
otoritas yang jalan/jembatan Edition, PMI,
lebih tinggi. 3. Menjelaskan 2008
2) Mampu laporan status - Manajemen
menentukan administrasi Proyek
status pelaksanaan Pelaksanaa
administrasi pekerjaan n Konstruksi
pelaksanaan jalan/jembatan Jalan dan
pekerjaan 4. Menyusun Jembatan,
jalan/jembatan laporan status Dirjend Bina
3) Dapat administrasi Marga-
menjelaskan pelaksanaan Departemen
laporan status pekerjaan PU, 2006
administrasi jalan/jembatan
pelaksanaan 5. Menjelaskan
pekerjaan laporan status
jalan/jembatan administrasi
4) Mampu pelaksanaan
menyusun pekerjaan
laporan status jalan/jembatan
administrasi yang akan
pelaksanaan disampaikan
pekerjaan kepada otoritas
jalan/jembatan yang lebih
5) Dapat tinggi.
menjelaskan 6. Menjelaskan
laporan status menyerahkan
administrasi laporan status
pelaksanaan administrasi
pekerjaan pelaksanaan
jalan/jembatan pekerjaan
yang akan jalan/jembatan
disampaikan yang akan
kepada disampikan
otoritas yang kepada otoritas
lebih tinggi yang lebih
6) Mampu tinggi.
menyerahkan
laporan status
administrasi
pelaksanaan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 22 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Kriteria Unjuk Metode Sumber/ Jam


Tujuan Tahapan
No Kerja/Indikator Pelatihan yang Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran Pembelajaran
Unjuk Kerja Disarankan Disarankan Indikatif
pekerjaan
jalan/jembatan
yang akan
disampaikan
kepada
otoritas yang
lebih tinggi
Diskusi Kelompok:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi Elemen
Kompetensi “Mengendalikan administrasi pekerjaan jalan/jembatan”
Peragaan Pembuatan Laporan Pembuatan Laporan Kerusakan Komponen:

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi Elemen
Kompetensi “Mengendalikan administrasi pekerjaan jalan/jembatan”

Unit Kompetensi : Mengelola Administrasi dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan


Elemen Kompetensi 4
: Memastikan penyelesaian permasalahan pelaksanaan administrasi dan
keuangan pekerjaan jalan/jembatan
Metode Sumber/
Kriteria Unjuk Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Indikatif
Disarankan Disarankan
4.1 Permasalahan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan - Pedoman 20 menit
pelaksanaan pembelajaran 2. Diskusi permasalahan Pelaksana
administrasi dan sesi ini, peser- Kelompok pelaksanaan an Proyek,
keuangan ta dapat administrasi dan Islamic
pekerjaan menentukan keuangan pekerjaan Developme
jalan/jembatan permasalahan jalan/jembatan n Bank,
diperiksa pelaksanaan 2. Menjelaskan 2011
1) Dapat administrasi penentuan
menjelaskan dan keuangan permasalahan - A Guide to
permasalahan pekerjaan pelaksanaan the Project
pelaksanaan jalan/jembatan administrasi dan Manageme
administrasi keuangan pekerjaan nt Body of
dan keuangan jalan/jembatan Knowledge
pekerjaan 3. Menjelaskan (PMBOK
jalan/jembata dokumen Guide)
n pendukung Fourth
2) Mampu permasalahan Edition,
menentukan pelaksanaan PMI, 2008
permasalahan administrasi dan - Manajeme
pelaksanaan keuangan pekerjaan n Proyek
administrasi jalan/jembatan Pelaksana
dan keuangan 4. Menentukan an
pekerjaan dokumen Konstruksi
jalan/jembata pendukung Jalan dan
n permasalahan Jembatan,
3) Dapat pelaksanaan Dirjend
menjelaskan administrasi dan Bina
dokumen keuangan pekerjaan Marga-
pendukung jalan/jembatan Departeme
permasalahan 5. Menjelaskan hasil n PU, 2006
pelaksanaan pemeriksaan
administrasi permasalahan
dan keuangan pelaksanaan
pekerjaan administrasi dan
jalan/jembata keuangan pekerjaan
n jalan/jembatan
4) Mampu 6. Merumuskan hasil

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 23 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Metode Sumber/
Kriteria Unjuk Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Indikatif
Disarankan Disarankan
menentukan pemeriksaan
dokumen permasalahan
pendukung pelaksanaan
permasalahan administrasi dan
pelaksanaan keuangan pekerjaan
administrasi jalan/jembatan
dan keuangan
pekerjaan
jalan/jembata
n
5) Dapat

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


menjelaskan
hasil
pemeriksaan
permasalahan
pelaksanaan
administrasi
dan keuangan
pekerjaan
jalan/jembata
n
6) Mampu
merumuskan
hasil
pemeriksaan
permasalahan
pelaksanaan
administrasi
dan keuangan
pekerjaan
jalan/jembata
n
4.2 Pemecahan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 20 menit
permasalahan pembelajaran 2. Diskusi perumusan - Pedoman
pelaksanaan sesi ini, peser- Kelompok alternative Pelaksana
administrasi dan ta dapat 3. Peragaan penyelesaian an Proyek,
keuangan menerapkan permasalahan Islamic
pekerjaan pemecahan pelaksanaan Developme
jalan/jembatan permasalahan administrasi dan n Bank,
dirumuskan. pelaksanaan keuangan pekerjaan 2011
1) Dapat administrasi jalan/jembatan
menjelaskan dan keuangan 2. Merumuskan - A Guide to
perumusan pekerjaan alternative the Project
alternative jalan/jembatan penyelesaian Manageme
penyelesaian dirumuskan permasalahan nt Body of
permasalahan pelaksanaan Knowledge
pelaksanaan administrasi dan (PMBOK
administrasi keuangan pekerjaan Guide)
dan keuangan jalan/jembatan Fourth
pekerjaan 3. Menjelaskan Edition,
jalan/jembata evaluasi terhadap PMI, 2008
n alternative - Manajeme
2) Mampu perumusan n Proyek
merumuskan penyelesaian Pelaksana
alternative permasalahan an
penyelesaian pelaksanaan Konstruksi
permasalahan administrasi dan Jalan dan
pelaksanaan keuangan pekerjaan Jembatan,
administrasi jalan/jembatan Dirjend
dan keuangan 4. Mengevaluasi Bina
pekerjaan terhadap alernatif Marga-

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 24 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Metode Sumber/
Kriteria Unjuk Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Indikatif
Disarankan Disarankan
jalan/jembata perumusan Departeme
n penyelesaian n PU, 2006
3) Dapat permasalahan
menjelaskan pelaksanaan
evaluasi administrasi dan
terhadap keuangan pekerjaan
alternative jalan/jembatan
perumusan 5. Menjelaskan
penyelesaian rumusan
permasalahan penyelesaian
pelaksanaan permasalahan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


administrasi pelaksanaan
dan keuangan administrasi dan
pekerjaan keuangan pekerjaan
jalan/jembata jalan/jembatan
n 6. Merumuskan
4) Mampu penyelesaian
mengevaluasi permasalahan
terhadap pelaksanaan
alernatif administrasi dan
perumusan keuangan pekerjaan
penyelesaian jalan/jembatan
permasalahan
pelaksanaan
administrasi
dan keuangan
pekerjaan
jalan/jembata
n
5) Dapat
menjelaskan
rumusan
penyelesaian
permasalahan
pelaksanaan
administrasi
dan keuangan
pekerjaan
jalan/jembata
n
6) Mampu
merumuskan
penyelesaian
permasalahan
pelaksanaan
administrasi
dan keuangan
pekerjaan
jalan/jembata
n
4.3 Status Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan pilihan - Pedoman 20 menit
pemecahan pembelajaran 2. Diskusi status penyelesaian Pelaksana
permasalahan sesi ini, peser- Kelompok permasalahan an Proyek,
pelaksanaan ta dapat 3. Peragaan pelaksanaan Islamic
administrasi dan menentukan administrasi dan Developme
keuangan status keuangan pekerjaan n Bank,
pekerjaan pemecahan jalan/jembatan 2011
jalan/jembatan permasalahan 2. Menentukan pilihan
pelaksanaan status penyelesaian - A Guide to
ditetapkan. the Project
1) Dapat administrasi permasalahan
dan keuangan pelaksanaan Manageme

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 25 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Metode Sumber/
Kriteria Unjuk Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Indikatif
Disarankan Disarankan
menjelaskan pekerjaan administrasi dan nt Body of
pilihan status jalan/jembatn keuangan pekerjaan Knowledge
penyelesaian jalan/jembatan (PMBOK
permasalahan 3. Menjelaskan Guide)
pelaksanaan dokumen keputusan Fourth
administrasi status penyelesaian Edition,
dan keuangan permasalahan PMI, 2008
pekerjaan pelaksanaan - Manajeme
jalan/jembata administrasi dan n Proyek
n keuangan pekerjaan Pelaksana
2) Mampu jalan/jembatan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


an
menentukan 4. Menyusun dokumen Konstruksi
pilihan status keputusan status Jalan dan
penyelesaian penyelesaian Jembatan,
permasalahan permasalahan Dirjend
pelaksanaan pelaksanaan Bina
administrasi administrasi dan Marga-
dan keuangan keuangan pekerjaan Departeme
pekerjaan jalan/jembatan n PU, 2006
jalan/jembata 5. Menjelaskan
n keputusan status
3) Dapat penyelesaian
menjelaskan permasalahan
dokumen pelaksanaan
keputusan administrasi dan
status keuangan pekerjaan
penyelesaian jalan/jembatan
permasalahan 6. Menyusun
pelaksanaan keputusan status
administrasi penyelesaian
dan keuangan permasalahan
pekerjaan pelaksanaan
jalan/jembata administrasi dan
n keuangan pekerjaan
4) Mampu jalan/jembatan
menyusun
dokumen
keputusan
status
penyelesaian
permasalahan
pelaksanaan
administrasi
dan keuangan
pekerjaan
jalan/jembata
n
5) Dapat
menjelaskan
keputusan
status
penyelesaian
permasalahan
pelaksanaan
administrasi
dan keuangan
pekerjaan
jalan/jembata
n
6) Mampu
menyusun

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 26 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Metode Sumber/
Kriteria Unjuk Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan Referensi
No Kerja/Indikator Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran yang
Unjuk Kerja Indikatif
Disarankan Disarankan
keputusan
status
penyelesaian
permasalahan
pelaksanaan
administrasi
dan keuangan
pekerjaan
jalan/jembata
n

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Diskusi Kelompok:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi Elemen
Kompetensi “ Memastikan penyelesaian permasalahan pelaksanaan administrasi dan keuangan
pekerjaan jalan/jembatan”
Praktek Pengisian Daftar Simak:
Dilakukan setelah pembuatan Laporan Kegiatan Pekerjaan, pada akhir pelaksanaan administrasi dan
keuangan.

Unit Kompetensi : Mengelola Administrasi dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan


Elemen Kompetensi 5
: Membuat Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/ Jembatan
Jam
Metode Pela
Kriteria Unjuk Sumber/
Tujuan Pelatihan Tahapan jara
No Kerja/Indikator Referensi yang
Pembelajaran yang Pembelajaran n
Unjuk Kerja Disarankan
Disarankan Indi
katif
5.1 Data realisasi Pada akhir 1. Ceramah 1. Memilih data - Pedoman 20
pelaksanaan pembelajaran 2. Diskusi realisasi pekerjaan Pelaksanaan men
pekerjaan jalan/ sesi ini, peser-ta Kelompo jalan/jembatan Proyek, it
jembatan dapat k 2. Mengumpulkan Islamic
dirangkum mengidentifi-kasi data realisasi Developmen
data realisasi pekerjaan Bank, 2011
1) Dapat memilih pelaksanaan jalan/jembatan
data realisasi pekerjaan 3. Menyusun data - A Guide to the
pekerjaan jalan/jembatan realisasi pekerjaan Project
jalan/jembatan dirangkum. jalan/jembatan Management
2) Mampu 4. Menyeleksi data Body of
mengumpulka realisasi pekerjaan Knowledge
n data jalan/jembatan (PMBOK
realisasi 5. Mereview data Guide) Fourth
pekerjaan realisasi pekerjaan Edition, PMI,
jalan/jembatan jalan/jembatan 2008
3) Mampu 6. Merangkum data - Manajemen
menyusun realisasi pekerjaan Proyek
data realisasi jalan/jembatan Pelaksanaan
pekerjaan Konstruksi
jalan/jembatan Jalan dan
4) Dapat Jembatan,
menyeleksi Dirjend Bina
data realisasi Marga-
pekerjaan Departemen
jalan/jembatan PU, 2006
5) Mampu
mereview data
realisasi
pekerjaan
jalan/jembatan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 27 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Jam
Metode Pela
Kriteria Unjuk Sumber/
Tujuan Pelatihan Tahapan jara
No Kerja/Indikator Referensi yang
Pembelajaran yang Pembelajaran n
Unjuk Kerja Disarankan
Disarankan Indi
katif
6) Mampu
merangkum
data realisasi
pekerjaan
jalan/jembatan
5.2 Laporan Akhir Pada akhir 1. Ceramah 1. Menyiapkan materi - Pedoman 20
Pelaksanaan pembelajaran 2. Diskusi draft laporan akhir Pelaksanaan men
Pekerjaan Jalan/ sesi ini, peser-ta Kelompo pelaksaaan Proyek, it
Jembatan dapat menyusun k pekerjaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Islamic
disusun laporan akhir 3. jalan/jembatan Developmen
1) Dapat pelaksanaan Peragaan 2. Menyusun draft Bank, 2011
menyiapkan jalan/jembatan laporan akhir
materi draft pelaksaaan - A Guide to the
laporan akhir pekerjaan Project
pelaksaaan jalan/jembatan Management
pekerjaan 3. Mereview draft Body of
jalan/jembatan laporan alhir Knowledge
2) Mampu pelaksaaan (PMBOK
menyusun pekerjaan Guide) Fourth
draft laporan jalan/jembatan Edition, PMI,
akhir 4. Memperbaiki draft 2008
pelaksaaan laporan akhir - Manajemen
pekerjaan pelaksaaan Proyek
jalan/jembatan pekerjaan Pelaksanaan
3) Mampu jalan/jembatan Konstruksi
mereview 5. Menyusun laporan Jalan dan
draft laporan akhir pelaksaaan Jembatan,
alhir pekerjaan Dirjend Bina
pelaksaaan jalan/jembatan Marga-
pekerjaan 6. Menyelesaikan Departemen
jalan/jembatan laporan akhir PU, 2006
4) Dapat pelaksaaan
memperbaiki pekerjaan
draft laporan jalan/jembatan
akhir
pelaksaaan
pekerjaan
jalan/jembatan
5) Mampu
menyusun
laporan akhir
pelaksaaan
pekerjaan
jalan/jembatan
6) Dapat
menyelesaika
n laporan
akhir
pelaksaaan
pekerjaan
jalan/jembatan
5.3 Laporan Akhir Pada akhir 1. Ceramah 1. Mengidentifikasi - Pedoman 20
Pelaksanaan pembelajaran 2. Diskusi stakeholder Pelaksanaan men
Pekerjaan Jalan/ sesi ini, peser-ta Kelompo penerima laporan Proyek, it
Jembatan mampu k akhir pelaksanaan Islamic
didistribusikan mendistribusikan 3. pekerjaan Developmen
1) Mampu laporan akhir Peragaan jalan/jembatan Bank, 2011
mengidentifika pelaksanaan 2. Meregister stake
si stakeholder pekerjaan holder penerima - A Guide to the

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 28 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Jam
Metode Pela
Kriteria Unjuk Sumber/
Tujuan Pelatihan Tahapan jara
No Kerja/Indikator Referensi yang
Pembelajaran yang Pembelajaran n
Unjuk Kerja Disarankan
Disarankan Indi
katif
penerima jalan/jembatan . laporan akhir Project
laporan akhir pelaksanaan Management
pelaksanaan pekerjaan Body of
pekerjaan jalan/jembatan Knowledge
jalan/jembatan 3. Menetapkan (PMBOK
2) Dapat penerima laporan Guide) Fourth
meregister akhir pelaksanaan Edition, PMI,
stake holder pekerjaan 2008
penerima jalan/jembatan -

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Manajemen
laporan akhir 4. Menyiapkan fisik Proyek
pelaksanaan laporan akhir Pelaksanaan
pekerjaan pelaksanaan Konstruksi
jalan/jembatan pekerjaan Jalan dan
3) Mampu jalan/jembatan Jembatan,
menetapkan 5. Mengetahui jalur- Dirjend Bina
penerima jalur pendistribusian Marga-
laporan akhir laporan akhir Departemen
pelaksanaan pelaksanaan PU, 2006
pekerjaan pekerjaan
jalan/jembatan jalan/jembatan
4) Dapat 6. Mendistribusikan
menyiapkan laporan akhir
fisik laporan pelaksanaan
akhir pekerjaan
pelaksanaan jalan/jembatan
pekerjaan
jalan/jembatan
5) Mampu
mengetahui
jalur-jalur
pendistribusia
n laporan
akhir
pelaksanaan
pekerjaan
jalan/jembatan
6) Dapat
mendistribusik
an laporan
akhir
pelaksanaan
pekerjaan
jalan/jembatan
Praktek:
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi Elemen
Kompetensi “Membuat Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/ Jembatan”
Praktek Pengisian Daftar Simak:
Dilakukan setelah pembuatan Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/ Jembatan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 29 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

BAB IV

MENGELOLA ADMINISTRASI DAN KEUANGAN PEKERJAAN


JALAN/JEMBATAN

4.1 Umum
Pada dasarnya setiap pengelolaan administrasi dan keuangan selain dijaga agar
dapat dilaksanakan dengan benar juga harus dilaksanakan dengan aman sewaktu
dilaksanakan audit. Kondisi ini harus dipertahankan agar dicapai pelaksanaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


pekerjaan jalan/jembatan yang dapat memenuhi harapan pengguna jasa.
Banyak temuan yang didapat pada saat audit terhadap kegiatan administrasi dab
keuangan, dimana semuanya itu terjadi karena kebanyakan manajer pelaksana
jalan/jembatan kurang memperhatikan pelaksanaan pengelolaan administrasi dan
keuangan secara baik. Sehingga banyak kegiatan yang tidak memiliki
dokumentasi yang lengkap dan pertanggungan jawaban keuangan yang tidak
memadai.
Untuk menghindarkan terjadinya temuan-temuan baik masalah administrasi
maupun masalah keuangan, maka manajer pelaksana jalan/jembatan harus
memberikan perhatian dan komptensi yang cukup, sehingga pengelolaan
administrasi dan keuangan pekerjaan jalan/jembatan dapat melengkapi
keberhasilannya dalam mengelola pelaksanaan jalan/jembatan secara effektif,
aman, dan dapat dipertanggung jawabkan..
4.1.1 Pengertian dan tujuan pengelolaan administrasi dan keuangan
pekerjaan jalan dan jembatan
Administrasi dan keuangan proyek merupakan hal yang penting dalam
pelaksanaan proyek. Salah satu di antaranya adalah pembuatan laporan
berkala. Laporan berkala merupakan alat komunikasi resmi untuk
menyatakan menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
peyelenggaraan proyek. Tujuan dari pembuatan laporan berkala adalah
membantu semua pihak dalam upaya memantau dan mengendalikan
secara terus menerus dan berkesinambungan atas berbagai aspek
penyelenggaraan proyek sampai dengan saat pelaporan.
Laporan berkala dibuat kontraktor sebagai bahan utama dalam rapat intern
kontraktor maupun rapat koordinasi dengan semua pihak yang terlibat
dalam proyek.
Pengelolaan keuangan juga bagian yang tidak kalah penting dalam proyek,
sehingga sala satu indikator keberhasilan proyek adalah bagaimana
masalah keuangan ini dikendalikan. Dengan demikian pengelolaan
keuangan menyangkut atau meliputi proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan keuangan
proyek dan dalam modul ini termasuk administrasi proyek.
4.1.2 Prinsip pengelolaan administrasi dan keuangan pekerjaan jalan dan
jembatan
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 30 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Pengumpulan dan pemrosesan data yang merupakan bagian proses


pengelolaan administrasi dan keuangan adalah bagian integral dari
mekanisme pengendalian pelaksanaan proyek.
Pengendalian administrasi dan keuangan secara menyeluruh suatu proyek
pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan, memerlukan:
memantau perkembangan kemajuan pekerjaan dibandingkan dengan
jadwal waktu dari Kontraktor
memantau untuk menjamin dipenuhinya persyaratan teknis dari
Spesifikasi (Pengendalian Mutu), dan
memantau biaya proyek keseluruhan.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Pengelolaan administrasi dan keuangan merupakan hasil pengumpulan
data melalui proses pelaksanaan jalan/jembatan baik meliputi kegiatan
administrasi dan keuangan. Data diambil dari proses pelaksanaan yang
berasal dari lapangan oleh staf manajer pelaksana jalan/jembatan.
Kemudian data disusun secara sistematis sehingga menghasilkan suatu
bentuk Laporan administrasi dan keuangan yang dapat dipertanggung
jawabkan dan dapat diterima oleh pihak auditor sebagai sebuah laporan
yang baik.
4.1.3 Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja
Pengelolaan administrasi dan keuangan pekerjaan jalan/jembatan sangat
penting diperhatikan dan dilaksanakan antara lain untuk Menjaga agar
pelaksanaan proyek pekerjaan jalan/jembatan dapat memenuhi kriteria
keberhasilan sebuah proyek, yang meliputi:
 Keberhasilan melaksanakan pekerjaan jalan/jembatan sesuai dengan
waktu yang sudah disepakati.
 Keberhasilan melaksanakan pekerjaan jalan/jembatan sesuai dengan
anggaran yang sudah disediakan.
 Keberhasilan melaksanakan pekerjaan jalan/jembatan sesuai dengan
kuantitas dan kualitas yang diinginkan.
 Keberhasilan melaksanakan pekerjaan jalan/jembatan sesuai dengan
lingkup pekerjaan yang sudah disepakati.

4.2 Mengusulkan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan


Pemeriksaan usulan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan
merupakan langkah awal untuk mengusulkan rencana biaya pelaksanaan
pekerjaan jalan/jembatan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan verifikasi usulan
dan proses persetujuan usulan. Untuk lebih memahami, maka masing-masing
proses diuraikan secara detail yang berkaitan dengan masing-masing proses
tersebut. Sehingga usulan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan jalan dan
jembatan dapat disusun dengan baik.
4.2.1 Pemeriksaan usulan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan
Pemeriksaan terhadap usulan Rencana Biaya Pelaksanaan (RBPJ)
pekerjaan jalan/jembatan, dimaksudkan untuk memastikan bahwa usulan
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 31 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

RBPJ (yang dibuat oleh unit-unit kerja dibawahnya) yang disampaikan


kepada Manajer Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan telah lengkap
ditinjau dari segi kelengkapan berkas yang diperlukan agar pekerjaan
dapat dilaksanakan.
Kegiatan penyiapan usulan RBPJ merupakan tanggung jawab bersama
Manajer Lapangan Pekerjaan Jalan, Manajer Lapangan Pekerjaan
Jembatan dan Manajer Administrasi dan Keuangan.
Usulan RBPJ, terdiri dari:
− Surat usulan di buat oleh Manajer Lapangan Pekerjaan Jalan atau
Manajer Lapangan Pekerjaan Jembatan, ditujukan kepada Manajer

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan.
− Tembusan surat ditujukan kepada Manajer Teknik.
− Dilampiri dengan dokumen/berkas-berkas sebagai data pendukung
usulan,
− Dilengkapi dengan format isian Daftar Simak Pemeriksaan yang telah
ditandatangani oleh Manajer Lapangan Pekerjaan Jalan atau Manajer
Lapangan Pekerjaan Jembatan.
Dalam Daftar Simak Pemeriksaan Usulan RBPJ, jika terdapat berkas-
berkas yang dilampirkan dalam surat usulan RBPJ dimaksud, maka di
dalam daftar simak dimasukkan tanda v di dalam kotak yang disediakan
untuk keterangan “Ya” bagi berkas-berkas yang bersangkutan. Namun jika
ternyata ada berkas yang tidak/belum dilampirkan, maka di dalam daftar
simak dimasukkan tanda v di dalam kotak yang disediakan untuk
keterangan “Tidak” bagi berkas yang bersangkutan.
Jika terdapat kekuranglengkapan dari berkas-berkas yang merupakan
lampiran dari surat usulan rencana pelaksanaan tersebut, maka Manajer
Teknik memberitahu secara tertulis (atas nama Manajer Pelaksanaan
Pekerjaan Jalan/Jembatan), agar unit-unit kerja terkait segera melengkapi
berkas-berkas yang diperlukan. Manajer Teknik menandatangani Daftar
Simak Pemeriksaan jika seluruh berkas telah lengkap, kemudian
diteruskan kepada Manajer Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan untuk
mendapatkan tanda tangan sebagai persetujuan hasil pemeriksaan
1) WBS Pekerjaan Jalan/Jembatan .
WBS (Struktur Rincian Kerja) adalah suatu usaha untuk
mengelompokan pekerjaan yang bertujuan untuk penyerahan proyek,
berupa unsur-unsur proyek yang terstruktur dan menggambarkan
lingkup jumlah pekerjaan dari suatu proyek. Masing-Masing turunan
tingkatan menghadirkan suatu definisi yang terus terperinci dari
pekerjaan proyek. (Institut Manajemen Proyek).
Sasaran dalam menyusun WBS adalah:
 Keberhasilan pemenuhan kontrak dan tujuan perusahaan
memerlukan suatu perencanaan yang menggambarkan semua
kegiatan yang akan dibiayai, dilaksanakan dengan tanggung jawab
penugasan sesuai dengan unsur organisasi menentukan jadwal
dan mengatur pembelanjaan untuk penyelesaian pekerjaan.
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 32 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 Persiapan dari rencana ini adalah tanggung jawab dari program


manajer, yang dibantu oleh regu program ditugaskan sesuai
kebijakan penganggaran perusahaan sebelum pelaksanaan susuai
kontrak dimulai.
 Di dalam perencanaan suatu proyek, Manager Proyek harus
merubah struktur pekerjaan ke unsur-unsur yang kecil, yang
disebut paket pekerjaan (Work Package)
Perubahan untuk menjadi unsur yang kecil harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
 Dapat dikendalikan, pada tanggung jawab dan otoritas yang

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


spesifik dan dapat ditugaskan.
 Mandiri, atau dengan interfacing minimum dan ketergantungan
dengan unsur-unsur berkelanjutan yang lain.
 Yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga total paket dapat
dilihat.
 Yang terukur dalam kaitan dengan kemajuan pekerjaan.
WBS adalah unsur tunggal yang paling utama, sebab menyediakan
suatu kerangka umum yang tergambar sebagai berikut:
 Total program dapat diuraikan seperti tambahan dari bagian yang
dibagi lagi dari unsur-unsur.
 Perencanaan dapat dilakukan.
 Biaya-biaya dan anggaran dapat ditetapkan.
 Waktu, biaya, dan capaian dapat ditelusuri.
 Sasaran hasil dapat dihubungkan ke sumber daya perusahaan
secara pengertian logis.
 Jadwal dan status prosedur laporan dapat ditetapkan.
 Jaringan konstruksi dan rencana pengendalian dapat dimulai.
 Tanggung jawab penugasan untuk setiap unsur dapat ditetapkan.
Karakteristik dalam tingkatan WBS, adalah sebagai berikut:
 Tiga besar tingkat WBS mencerminkan usaha terintegrasi dan
harus tidak dihubungkan dengan satu departemen yang spesifik.
usaha yang diperlukan oleh departemen atau bagian harus
digambarkan di dalam subtask dan workpackage
 Tambahan dari semua unsur-unsur di satu tingkatan harus
penjumlahan dari semua pekerjaan di tingkat yang lebih rendah
berikutnya
 Masing-masing unsur pekerjaan harus ditugaskan ke satu tingkat
usaha. sebagai contoh, konstruksi dari pondasi bagi suatu rumah
harus tercakup di satu proyek (atau tugas), Yang tidak diperluas di
atas dua atau tiga. (pada tingkatan 5, paket pekerjaan harus
homogen dan yang bisa diidentifikasi)
 Tingkatan di mana proyek dikelola adalah secara umum disebut
tingkatan paket pekerjaan (work package). Kenyataannya, paket
pekerjaan dapat ada pada tiap level di bawah level satu

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 33 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 WBS harus dilengkapi dengan suatu uraian tentang lingkup dari


usaha diperlukan, atau selain hanya itu siapa orang yang
mengeluarkan WBS yang lengkap pemahamannya pekerjaan apa
yang harus diselesaikan. Itu adalah praktek biasa untuk
mengasilkan pernyataan pelanggan dari pekerjaan sebagai uraian
untuk WBS
Tingkatan
Tingkatan Uraian
Pengelolaan
1 Total program
Managerial level 2 Project
3 Task

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


4 Subtask
Technical level 5 Work package
6 Level of effort

Gambar: tingkatan pengelolaan pada WBS

WBS dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, antara lain:


 Matriks tanggung jawab
 Jaringan jadwal
 Pembiayaan
 Analisa resiko
 Struktur organisasi
 Sasaran koordinasi
 Pengendalian (termasuk administrasi kontra)

Gambar: WBS untuk beberapa kebutuhan

Karakteristik Paket Pekerjaan (Work Package):


 Menghadirkan satuan-kerja di tingkatan di mana pekerjaan
dilakukan
 Dengan jelas berciri satu paket pekerjaan dari semua yang lain
yang ditugaskan untuk kelompok fungsional tunggal
 Berisi secara jelas uraian tanggal mulai dan selesai yang
merupakan wakil dari penyelesaian pekerjaan fisik
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 34 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 Menetapkan suatu anggaran dalam kaitan dengan rupiah, jam


orang, atau unit lain yang terukur
 Membatasi pekerjaan yang dilaksanakan untuk relatif jangka
pendek dari waktu untuk memperkecil usaha dalam proses pekerja
 Tingkat terendah WBS disebut paket pekerjaan (Work
Package)/Kegiatan. Sebagian dari petunjuk untuk merinci suatu
proyek secara efisien meliputi:
• Paket pekerjaan dapat di arahkan oleh satu pengawasan;
• Paket pekerjaan dapat ditentukan start dan finish;
• Paket pekerjaan dilaksanakan oleh tim pekerja (single crew), atau

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


sumberdaya yang khusus;
• Semakin kompleksitas yang dipunyai suatu proyek, semakin
banyak tingkatan WBS yang dipunyai proyek .
Ceklis yang digunakan dalam persiapan penyusunan WBS, adalah:
 Kembangkan WBS awal untuk tidak lebih rendah dari tiga tingkatan
puncak untuk pelelangan (atau menurunkan jika dianggap perlu
untuk beberapa alasan yang khusus)
 Untuk mengikuti negosiasi, WBS tercakup pada kontrak secara
normal meluas lebih rendah dari tingkatan yang ke tiga
 Yakinkan bahwa struktur WBS yang dinegosiasikan adalah
kompatibel dengan sistim pelaporan
 Yakinkan bahwa struktur WBS yang dinegosiasikan adalah
kompatibel dengan sistim manajemen dan organisasi kontraktor
 Tinjau unsur WBS untuk meyakinkan hubungannya dengan:
• Pohon spesifikasi
• Garis item kontrak
• Item terakhir kontrak
• Data item yang diperlukan
• Konfigurasi manajemen yang diperlukan
 Menggambarkan unsur-unsur WBS hingga ke tingkatan di mana
definisi seperti itu dimengerti dan diperlukan bagi tujuan
manajemen (kamus WBS)

Gambar: WBS pekerjaan jembatan Singkuang-Limunjan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 35 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 Menetapkan sistim pelaporan untuk memilih unsur WBS jika variasi


dari kebutuhan standar laporan yang diinginkan
 Yakinkan WBS mencakup usaha yang terukur, tingkat usaha,
usaha yang dibagi secara adil, dan subkontrak, yang bisa
diterapkan
 Yakinkan biaya total pada tingkat bagian akan sama dengan jumlah
seluruh biaya dari unsur anggota pada tingkan terendah berikutnya
2) Sumber Informasi Harga Satuan Bahan, Alat, Dan Upah
Untuk menentukan biaya proyek yang sesunguhnya, maka diperlukan
informasi tentang harga satuan bahan, harga satuan upah dan harga

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


satuan alat dari sumber yang dapat dipercaya dan secara meyakinkan.
Sumber informasi harga-harga ini bisa didapat dari:
 Jurnal yang diterbitkan secara berkala oleh instansi resmi.
 Standar harga dari pemerintah daerah setempat.
 Harga yang didapat dari hasil penelusuran pada toko dan sumber
material yang ada.
 Harga dari sub kontrator.
 Harga dari suplayer.
Sumber-sumber informasi harga ini perlu dikelola dan diakses secara
berkala, sehingga harga yang digunakan akan selalu up-date dan
menyesuaikan dengan harga pada saat proyek akan dilaksanakan.
Disamping itu kontraktor harus punya akses informasi sendiri yang
lebih akurat terhadap pasar, sehingga harga-harga yang dimiliki betul-
betul menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari pasar.
3) Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Untuk mendapatkan harga dari suatu pekerjaan, terlebih dulu dihitung
harga satuan pekerjaan dari bagian pekerjaan tersebut. Dimana dalam
perhitungan harga ini didasarkan pada: harga satuan bahan, harga
satuan upah dan harga satuan alat. Untuk menghitung harga satuan
pekerjaan dapat digunakan informasi dari beberapa sumber, antara lain
adalah: BOW, SNI, dan sumber lain yang layak dijadikan rujukan atau
perusahaan sudah memiliki standar perhitungan sendiri. Seperti contoh
berikut:

Pada contoh di atas yang diambil dari SNI 7394-2008, tidak


mencantumkan keberadaan alat bantu untuk membuat beton, jadi betul
betul menggunakan tenaga kerja yang ada. Berikut ini contoh lain dari
perhitungan biaya pembuatan beton K-350 sampai beton dicorkan
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 36 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

yang diambil dari perhitungan yang disusun oleh konsultan manajemen


konstruksi.
1 m3 Beton K-350
Beton K-350 m3 1.050
Upah gelar m3 1.000
concrete pump m3 1.000

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


4) Pemeriksaan Usulan Rencana Biaya Pelaksanaan
Untuk memeriksa usulan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan, maka
perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
 Memastikan bahwa seluruh item pekerjaan sudah termasuk dalam
daftar pekerjaan yang dihitung, hal ini dapat dilakukan dengan
melihat apakah prosedur WBS sudah dilakukan dengan baik.
Dengan demikian tidak satupun unsure biaya yang diajukan
tertinggal.
 Memastikan bahwa sumber informasi biaya mengenai harga satuan
bahan, upah, dan alat sudah digunakan yang valid dan sesuai
dengan kondisi sebenarnya, sehingga tidak diragukan lagi harga
yang diusulkan sudah dapat dilaksanakan.
Memastikan perhitungan analisa harga satuan pekerjaan sudah
menggunakan metode yang sesuai dengan rencana pelaksanaan,
sehingga harga yang diusulkan tidak akan mengalami perubahan
yang signifikan..
4.2.2 Verifikasi usulan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan
Agar usulan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, maka kegiatan
verifikasi perlu dilakukan. Veriifikasi dimaksudkan agar usulan dapat
memenuhi semua criteria yang diinginkan dalam prosedur usulan. Jika
usulan yang disampaikan masih belum memenuhi criteria, maka dapat
dilengkapi sebelum usulan disampaikan.
1) Penyusunan Usulan Rencana Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
Untuk menyusun rencana biaya pelaksanaan pekerjaan,maka perlu
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
 Uraian pekerjaan dengan menggunakan WBS dan memenuhi
semua elemen pekerjaan yang ada.
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 37 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 Sumber informasi harga satuan bahan, upah dan alat berasal dari
sumber yang kompeten.
 Harga satuan bahan dan upah sudah informasi yang mutakhir.
 Perhitungan harga satuan pekerjaan sudah sesuai dengan SNI dan
referensi yang ada. Dan sudah ditambahkan biaya-biaya yang tidak
langsung berupa over head.
 Perhitungan volume pekerjaan sudah memenuhi semua aspek
pekerjaan dan metode kerja yang digunakan.
 Unit pekerjaan sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
 Perhitungan biaya-biaya lain yang akan mempengaruhi biaya

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


pelaksanan pekerjaan, seperti biaya:
o Ekspedisi
o Pekerjaan trailer
o Fasilitas sementara
o Pengujian dan pemeriksaan
o Bahan kimia toilet
o Pagar dan barikade pengamanan
o Pemindahan dan pengangkutan sampah
o Kebersihan
o Jaminan dan asuransi
o Dan lain-lain
 Harga satuan pekerjaan sudah mempertimbangkan pajak
penghasilan (Pph)
2) Ceklis Untuk Verifikasi Usulan Rencana Biaya Pelaksanaan
Pekerjaan.
Untuk meyakinkan bahwa usulan rencana biaya pelaksanaan
pekerjaan sudah dapat diajukan, maka verifikasi perlu dilakukan.
Dalam verifikasi ini dilakukan dengan ceklis sebagai berikut:

Daftar Simak DS - 4.2/1: Pemeriksaan Usulan Rencana Biaya Pelaksanaan Pekerjaan


Nama Paket : .................................................................................
Pekerjaan/Kode
Nilai Kontrak Paket : .................................................................................
Pekerjaan
Tanggal Mulai Pekerjaan : .................................................................................
Jangka Waktu Pelaksanaan : .................................................................................
(s.d PHO)
Jangka Waktu Pemeliharaan : .................................................................................
Total Waktu Kontrak : .................................................................................
Batas Waktu Survei : Tanggal
Lapangan Selesai ...................................................................

1. Item pekerjaan sudah diuraikan sesuai WBS Ya Tidak

2. Sumber informasi harga satuan bahan jelas dan


Ya Tidak
sesuai

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 38 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

3. Analisa harga satuan sesuai SNI dan referensi


Ya Tidak
lainnya

4. Analisa harga satuan sudah mempertimbangkan


Ya Tidak
biaya pajak dan overhead lainnya

5. Perhitungan volume pekerjaan sudah sesuai Ya Tidak

6. Unit volume pekerjaan sudah sesuai Ya Tidak

7. Perkalian volume dan harga satuan pekerjaan


Ya Tidak
sudah benar.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


8. Jumlah biaya keseluruhan sudah benar Ya Tidak

9. Inisial yang membuat dan menyetujui perhitungan


Ya Tidak
biaya sudah lengkap.

10. Data pendukung harga sudah lengkap Ya Tidak

11. Data pendukung berupa gambar lengkap Ya Tidak

..................,
.............................. 20.....
Disetujui Oleh Diperiksa Oleh Diajukan Oleh
Manajer Pelaksanaan (GS) Manajer Teknik, Manajer Lapangan Pekerjaan
Pekerjaan Jalan/Jembatan, Jalan (atau Jembatan),

(.........................................) (.........................................) (.........................................)

3) Kesimpulan hasil verifikasi usulan rencana biaya pelaksanaan


pekerjaan jalan/jembatan
Dari hasil verifikasi, jika semua dinyatakan “Ya”, maka berarti usulan
Rencana Biaya Pelaksanaan Pekerjaan sudah memenuhi syarat dan
proses persetujuan usulan biaya dapat dilanjutkan. Pihak yang
memberi persetujuan adalah otoritas yang lebih tinggi dari Manajer
Pelaksana Jalan/Jembatan, seperti Manajer Teknik, Direktur Teknik,
Direktur Administrasi dan Keuangan dan lain-lain, tergantung
organisasi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 39 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Contoh surat jawaban terhadap usulan rencana biaya pelaksanaan jalan/jembatan (RBPJ)
Nomor : ............................................... ............., ............ 20....
Lampiran : Daftar Simak Pemeriksaan dan Verifikasi
Perihal : Persetujuan terhadap usulan RBPJ

Kepada Yth.
Manajer Pelaksana Pekerjaan Jalan/Jembatan
Paket Pekerjaan ...............................................
Di
.........................................

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Sehubungan dengan surat Saudara No. ............................ tanggal ................... tentang
usulan rencana biaya pelaksanaan jalan/jembatan (RBPJ) paket pekerjaan
..........................................................., setelah dilakukan pemeriksaan dan verifikasi
terhadap seluruh berkas-berkas yang merupakan data pendukung dari usulan rencana
survei lapangan untuk paket pekerjaan dimaksud, dengan ini kami sampaikan bahwa
kami dapat menyetujui permohonan Saudara mengenai usulan rencana biaya
pelaksanaan jalan/jembatan tersebut.
Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, agar Saudara memperhatikan batasan biaya
yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam RBPJ.
Demikian agar menjadikan maklum.

Paket Pekerjaan ......................................


Manajer Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan

(..........................................................)

Tembusan Yth.:
1. Direksi PT. .........................................
2. Manajer Administrasi dan Keuangan Paket Pekerjaan ..............................................
3. Arsip.

4.2.3 Proses persetujuan usulan rencana biaya pelaksanaan


jalan/jembatan.
Bagi seorang Manajer pelaksana jalan/jembatan sangat penting
memahami bagaimana proses persetujuan yang harus dilakukan untuk
usulan rencana biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan. Masing-
masing perusahaan memiliki standar prosedur internal untuk itu, dan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 40 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

menjadi tugas seorang Manajer pelaksana jalan/jembatan untuk


memahaminya.
1) Proses Persetujuan Rencana Biaya Pelaksanaan Pekerjaan (RBPJ)
Selama periode mobilisasi pada saat dimulainya Kontrak, Manajer
Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan harus mengendalikan
pelaksanaan persetujuan usulan RBPJ yang lengkap terhadap kondisi
fisik dan struktur pekerjaan yang akan dilaksanakan. Tujuan RBPJ
adalah mengumpulkan data lapangan untuk perhitungan biaya bagi
pelaksanaan pekerjaan sebelum kegiatan dan produk fisik
jalan/jembatan di lapangan dimulai.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Selama 15 hari sebelum periode mobilisasi (menurut Spesifikasi
Teknis), Manajer Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan harus
mengerahkan personil estimatornya untuk melakukan estimasi biaya
lapangan dan membuat usulan biaya pelaksanaan pekerjaan dan
perlengkapan jalan lainnya sehingga tidak ada komponen biaya yang
terlupakan.
Pekerjaan estimasi biaya pelaksanaan yang akan diusulkan ini
mencakup antara lain:
− Inventarisasi seluruh item pekerjaan yang
terkait dengan fisik proyek.
− Inventarisasi seluruh biaya yang tidak terkait
dengan fisik proyek.
− Inventarisasi seluruh biaya yang terkait dengan
pajak.
− Inventarisasi seluruh biaya yang mungkin akan
timbul selama proyek berlangsung.
2) Tahapan Penyusunan Rencana Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Kepada Otoritas Yang Lebih Tinggi.
Penyusunan usulan rencana biaya pelaksanaan jalan/jembatan (RBPJ)
pekerjaan jalan/jembatan kepada otoritas yang lebih tinggi,
dimaksudkan untuk memastikan bahwa usulan RBPJ (yang dibuat oleh
unit-unit kerja dibawahnya) yang disampaikan kepada Manajer
Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan telah lengkap ditinjau dari segi
kelengkapan berkas yang diperlukan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan. Dan dapat diusulkan kepada otoritas yang lebih tinggi
yang dalam hal ini Manajer/Direktur Teknik atau Direktur Perusahaan.
Kegiatan penyiapan usulan RBPJ merupakan tanggung jawab bersama
Manajer Lapangan Pekerjaan Jalan, Manajer Lapangan Pekerjaan
Jembatan dan Manajer Administrasi dan Keuangan.
Usulan RAP, terdiri dari:
− Surat usulan di buat oleh Manajer Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan ditujukan kepada Manajer/Direktur Teknik.
− Tembusan surat ditujukan kepada Direktur Perusahaan.
− Dilampiri dengan dokumen/berkas-berkas sebagai data pendukung
usulan,
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 41 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

−Dilengkapi dengan format isian Daftar Simak Pemeriksaan yang


telah ditandatangani oleh Manajer Pelaksanaan Pekerjaan Jalan
atau Manajer Pelaksanaan Pekerjaan Jembatan.
Dalam Daftar Simak Pemeriksaan Usulan RBPJ, jika terdapat berkas-
berkas yang dilampirkan dalam surat usulan RBPJ dimaksud, maka di
dalam daftar simak dimasukkan tanda v di dalam kotak yang
disediakan untuk keterangan “Ya” bagi berkas-berkas yang
bersangkutan. Namun jika ternyata ada berkas yang tidak/belum
dilampirkan, maka di dalam daftar simak dimasukkan tanda v di dalam
kotak yang disediakan untuk keterangan “Tidak” bagi berkas yang

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


bersangkutan.
Jika terdapat kekuranglengkapan dari berkas-berkas yang merupakan
lampiran dari surat usulan rencana pelaksanaan tersebut, maka
Manajer Teknik memberitahu secara tertulis (atas nama Manajer
Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan), agar unit-unit kerja terkait
segera melengkapi berkas-berkas yang diperlukan. Manajer Teknik
menandatangani Daftar Simak Pemeriksaan jika seluruh berkas telah
lengkap, kemudian usulan diteruskan oleh Manajer Pelaksanaan
Pekerjaan Jalan/Jembatan kepada Direktur Teknik/Direktur
Administrasi Keuangan untuk mendapatkan persetujuan
4.3 Pengendalian Biaya Pelaksanaan Jalan/Jembatan
Pengendalian merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah proyek
Sebab: proyek meningkat dalam kompleksitas dan ukuran, sehingga pelaporan
kemajuan harus bergerak dari suatu penilaian hubungan kemajuan kepada suatu
pendekatan yang lebih tersusun. Manager proyek yang tidak menaruh curiga perlu
waspada atas pelaporan yang optimis dari staf, yang pada akhirnya membuat
kesimpulan yang salah dalam masalah biaya.
Dengan mempertimbangkan situasi ini, maka kemajuan proyek harus dilaporkan
secara konsisten sepanjang tahap pelaksanaan proyek. Para manajer akan
terhindar terhadap risiko kelebihan biaya (cost overrun) pada akhir pelaksanaan
proyek dan dapat dipertanggungjawabkan.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 42 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Gambar: Pengaruh perubahan biaya pada siklus hidup proyek

Siklus pengendalian proyek melalui tahapan sebagai berikut:


Dimana pengendalian proyek dimulai dengan menetapkan standar (baseline) yang
merupakan penetapan dokumen yang diberikan oleh otoritas yang lebih tinggi
pada rencana yang diajukan oleh manajer pelaksana jalan/jembatan. Rencana
yang sudah disetujui dilaksanakan dan dimonitor. Hasil monitoring akan
dibandingkan dengan standar, jika ada penyimpangan dilakukan tindakan
perbaikan, sehingga rencana dapat dilaksanakan sesuai dengan yang sudah
disepakati.
Decision Revise Baseline

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


making update plan

Problem Authorize
solving work

Circulate
Expedite
reports

Evaluate and Change Monitor


forecast control progress
Gambar: siklus pengendalian proyek

Ada tiga indikator dalam pengendalian biaya, yaitu:


Budget Cost of Work Schedule (BCWS), rencana pembiayaan pekerjaan yang
telah dijadwalkan untuk dilaksanakan dalam suatu periode pelaksanaan
proyek, sekarang variable ini dalam project management disebut sebagai Plan
Value (PV). Nilai ini diambil berdasarkan nilai bobot sesuai rencana yang
kemudian dikonversikan kedalam bentuk biaya.
Budget Cost of Work Performed (BCWP), penyelesaian pekerjaan yang dihitung
menurut stndar volume dan standar harga satuan dalam project management
disebut sebagai Earn Value (EV). Nilai ini didapat dari nilai progress realisasi
dikonversikan dalam bentuk biaya.
Actual Cost of Work Performed (ACWP), pembiayaan nyata untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam project management disebut sebagai Actual
Cost (AC). Nilai ini didapat dari informasi bendahara atau bagian keuangan
proyek yang merekam besarnya biaya yang sudah tercatat keluar sampai
sampai saat monitoring proyek dilakukan.
Dari ketiga variable tersebut kemudian dihitung nilai-nilai sebagai berikut:
Varian biaya
Schedule Variant (SV), penyimpangan terhadap jadwal
 SV = BCWP - BCWS
Cost Variant (CV), penyimpangan terhadap biaya
 CV = BCWP - ACWP

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 43 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Hasil dari hitungan tersebut disimpulkan sebagai berikut:

Tabel: interpretasi varian


Schedule Cost
Keterangan
Varian Varian
+ + Pekerjaan lebih cepat, biaya dibawah
anggaran
+ - Pekerjaan lebih cepat, biaya diatas
anggaran
+ 0 Pekerjaan lebih cepat, biaya sama dengan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


anggaran.
- + Pekerjaan terlambat, biaya dibawah
anggaran.
0 + Pekerjaan tepat waktu, biaya dibawah
anggaran
0 0 Pekerjaan tepat waktu , biaya sama
dengan anggaran.
0 - Pekerjaan tepat waktu, biaya diatas
anggaran.
- 0 Pekerjaan terlambat, biaya sama dengan
anggaran

Indeks Kinerja Waktu/Biaya


Schedule Performance Index (SPI), kinerja terhadap jadwal
 SPI = BCWP/BCWS
Cost Performance Index (CPI), kinerja terhadap biaya
 CPI = BCWP/ACWP
Dimana:
• SPI < 1 --- kinerja jadwal proyek jelek
• SPI = 1 --- kinerja jadwal proyek sesuai rencana
• SPI > 1 --- kinerja jadwal proyek baik
• CPI < 1 --- kinerja biaya proyek jelek
• CPI = 1 --- kinerja biaya proyek sesuai rencana
• CPI > 1 --- kinerja biaya proyek baik

Estimasi Penyelesaian
Estimate Completion Date (ECD), perkiraan penyelesaian proyek
 ECD = (Sisa waktu/SPI) + Waktu terpakai
Estimate at Completion (EAC), perkiraan biaya penyelesaian proyek
 EAC = {(Total biaya-BCWP)/CPI}+ACWP
Dimana:
• ECD ≤ PD --- proyek tidak terlambat
• ECD > PD --- schedule overrun
• EAC ≤ PC --- proyek tidak rugi
• EAC > PC --- cost overrun

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 44 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

4.3.1 Persetujuan biaya pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan


Langkah awal dalam mengendalikan biaya pelaksanaan adalah
menetapkan standar secara jelas dan disepakati oleh semua pihak. Untuk
itu persetujuan biaya pelaksanaan diperlukan untuk menetapkan standar
tersebut.
1) Dokumen Usulan Persetujuan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
Dokumen usulan RBPJ yang telah ditetapkan dan disetujui oleh
otoritas yang lebih tingg, merupakan dokumen penting. Dimana
dokumen yang sudah disetujui ini akan menjadi standar (baseline)
biaya pelaksanaan pekerjaan. Yang akan dijadikan rujukan dalam

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


proses pengendalian. Sehingga RBPJ akan menjadi BCWS atau PV
dari variabel untuk pengendalian biaya. Dokumen ini harus memenuhi
kelengkapan sesuai dengan yang sudah diverifikasi oleh menejer
pelaksana pekerjaan jalan/jembatan. Terutama penekanan pada:
− Kelengkapan seluruh item pekerjaan yang
terkait dengan fisik proyek.
− kelengkapan seluruh biaya yang tidak terkait
dengan fisik proyek.
− Kelengkapan seluruh biaya yang terkait dengan
pajak.
− Kelengkapan seluruh biaya yang mungkin akan
timbul selama proyek berlangsung.
2) Perbaikan Dokumen Persetujuan Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
Jika masih ditemukan
Dari hasil evaluasi dokumen jika masih ditemukan kekurangan atau
kesalahan, maka masih dapat diperbaiki sesuai dengan kekurangan
dan kesalahan yang ditemukan. Sehingga dokumen persetujuan biaya
pelaksanaan pekerjaan, betul-betul dapat dilaksanakan dan
perhitungannya sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Pada
kondisi ini kekurangan dan kesalahan tidaklah terlalu banyak, karena
proses pemeriksaan dan verifikasi yang dilakukan cukup dapat
dijadikan cara mengurangi masing adanya kesalahan yang akan
terjadi.
3) Identifikasi Pihak Yang Akan Memberikan Persetujuan Biaya
Pelaksanaan Pekerjaan
Pihak yang akan memberikan persetujuan biaya pelaksanaan
pekerjaan tentunya adalah yang punya otoritas dan hak untuk
menetapkannya. Biasanya adalah direktur keuangan dan admnistrasi.
Tetapi kebijakan perusahaan tentu berbeda-beda. Masing-masing
punya satandar operasional prosedur (SOP) sendiri-sendiri. Oleh
sebab itu selayaknya seorang manajer pelaksana jalan dan jembatan
terlebih dulu mempelajari dan memahami SOP perusahan tersebut,
dan melakukan identifikasi pihak yang berhak memberikan
persetujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
 Pahami SOP persetujuan biaya pelaksanaan pekerjaan.
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 45 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 Perhatikan prosedur dimulai dari mana dan berakhir dimana.


 Kenali siapa yang punya dan terlibat dalam prosedur tersebut.
 Lengkapi semua dokumen yang diperlukan untuk memenuhi
prosedur yang akan dilakukan.
 Kenali keberadaan pihak yang terlibat dan punya kewenangan.
 Laksanakan proses persetujuan dengan sebaik-baiknya.
4.3.2 Realisasi pelaksanaan persetujuan pembiayaan jalan/jembatan
Untuk merealisasikan pelaksanaan persetujuan, maka manajer pelaksana
jalan/jembatan harus melakukan proses persetujuan, memahami pihak-
pihak yang akan memberikan persetujuan, dan memahami dokumen yang

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


sudah disetujui tersebut.
1) Proses Persetujuan Pembiayaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Proses persetujuan pembiayaan selalu diawali dengan tahapan-
tahapan yang jelas, dan biasanya terungkap pada SOP perusahaan,
tetapi dalam kenyataannya ada beberapa tahapan yang perlu
diperhatikan, antara lain:
 Proses sebelum persetujuan.
 Proses selama persetujuan.
 Proses pada akhir persetujuan.
Dimana pada masing-masing proses tersebut perlu dilakukan
persyaratan-persyaratan tertentu, yaitu:
 Pemenuhan ceklis terhadap kelengkapan dokumen.
 Pemenuhan ceklis terhadap item yang diperlukan pada setiap
dokumen
 Verifikasi terhadap semua pemenuhan kelengkapan dengan data
pendukungnya.
2) Pihak Yang Memberi Persetujuan Realisasi Pelaksanaan
Pembiayaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Pihak yang memeberikan persetujuan sudah terdapat dalam SOP
perusahaan, sehingga manajer pelaksana jalan/jembatan harus
memperhatikan hal-hal berikut untuk meyakinkan bahwa yang member
persetujuan sudah sesuai dan valid:
 SOP persetujuan biaya pelaksanaan pekerjaan sudah dipahami
dan benar.
 Mulai prosedur dari otoritas yang paling rendah dan berakhir pada
otoritas yang paling tinggi.
 Yang terlibat dalam prosedur adalah mulai dari verifikator, manajer
teknis, manajer administrasi keuangan dan direktur utama
perusahaan.
 Kelengkapan dokumen dibuktikan dengan hasil ceklis dan
verifikasi.
 Pihak yang terlibat dan punya kewenangan berada di kantor pusat
perusahaan dengan jam kerja yang jelas, kecuali jika ada dinas
luar.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 46 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

3) Dokumen Hasil Persetujuan Pelaksanaan Pembiayaan Pekerjaan


Jalan/Jembatan
Dokumen yang dihasilkan dari persetujuan tentunya yang sudah
dibubuhi tandatangan berikut identitas lainnya yang memiliki kekuatan
hokum yang dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu sipembuat
persetujuan dapat saja mengeluarkan surat resmi persetujuan yang
didalamnya juga terdapat catatan atau permintaan tertentu kepada
manajer pelaksana jalan/jembatan untuk memberikan perhatian yang
khusus.
Dokumen inilah yang nantinya dijadikan standar biaya (cost baseline)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


untuk pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan yang akan dipimpin oleh
manajer pelaksana jalan/jembatan. Dan sekaligus sebagai variabel
BCWS atau PV untuk pengendalian biaya.
4.3.3 Penetapan status pengendalian pembiayaan pekerjaan jalan/jembatan
1) Dokumen Standar Pelaksanaan Pembiayaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan
Status dokumen RBPJ yang sudah disetujui oleh otoritas yang lebih
tinggi dan sudah diberikan pernyataan persetujuan berupa surat
persetujuan, maka dokumen RBPJ tadi berubah menjadi biaya
pelaksanaan jalan/jembatan (BPJ). Dengan demikian BPJ ini akan
menjadi standar biaya atau cost baseline bagi pelaksanaan
jalan/jembatan, yang akan selalu dirujuk oleh manejer pelaksana
jalan/jembatan. Dan dokumen ini menjadi penentu status bagi penilaian
kinerja biaya proyek jalan/jembatan yang akan dilaksanakan.
2) Laporan Pelaksanaan Pembiayaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Selama kegiatan pelaksanaan jalan/jembatan berlangsung, manajer
palaksana jalan/jembatan setiap minggu melakukan evaluasi terhadap
realisasi pelaksanaan pekerjaan (EV), dimana hasil realisasi ini akan
diberikan pada bagian realisasi pelaksanaan pekerjaan pada master
schedule yang sudah disepakati. Nilai realisasi ini akan dibandingkan
dengan rencana pelaksanaan pekerjaan yang bentuknya berupa kurva
S dan nilai yang dirujuk adalah nilai komulatif progress rencana (PV)
yang ada pada master schedule tersebut.
Hasil rekaman nilai-nilai tersebut kemudian di hitung varian dan kinerja
pada saat monitoring dilakukan. Hasil perhitungan ini dikaitkan dengan
kegiatan dan proses pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan yang
dilakukan. Hal ini terkait dengan hal-hal sebagai berikut:
 Sumber daya yang digunakan menyangkut tenaga kerja, bahan,
peralatan.
 Proses kerja yang dilakukan
 Metode kerja yang dipilih
 Prosedur-prosedur yang sudah disepakati bersama
Dari hasil perhitungan vasian dan kinerja jika menunjukan kearah
kinerja yang kurang atau tidak diharapkan, maka dikaitkan dengan hal-

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 47 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

hal di atas, apakah yang menjadi penyebabnya. Inilah yang sangat


penting diketahui. Sehingga status pelaksanaan biaya pada saat
dilakukan monitoring menggambarkan keadaan proyek sebelumnya
dan pada saat itu. Kemudian menghitung keadaan proyek di masa
depan pada saat perkiraan proyek ini selesai, apakah akan terjadi
kelebihan biaya (cost overrun). Bila ada indikasi seperti itu, maka inilaih
yang disebut sebagai pengukuran kinerja dan status pelaksanaan
proyek pekerjaan jalan/jembatan.
3) Tindakan Perbaikan Terhadap Status Pelaksanaan Pembiayaan
Pekerjaan Jalan/Jembatan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Dari hasil evaluasi varian dan kinerja pelaksanaan proyek
jalan/jembatan, dan perkiraan kondisi proyek pada saat proyek selesai.
Maka manajer pelaksana pekerjaan jalan/jembatan perlu melakukan
langkah-langkah apa yang akan dilakukan, terutama pada kondisi-
kondisi sebagai berikut:
 Pekerjaan terlambat, biaya melebihi anggaran.
 Pekerjaan tepat waktu, biaya melebihi anggaran.
 Kinerja biaya kecil dari satu.
Kondisi-kondisi ini nantinya dikaitkan dengan:
 Sumber daya yang digunakan menyangkut tenaga kerja, bahan,
peralatan.
 Proses kerja yang dilakukan
 Metode kerja yang dipilih
 Prosedur-prosedur yang sudah disepakati bersama
Dimana dari hasil evaluasi ini manajer pelaksana pekerjaan jalan dan
jembatan mengambil langkah-langkah perbaikan meliputi:
 Penambahan sumber daya yang digunakan menyangkut tenaga
kerja, bahan, peralatan.
 Perbaikan proses kerja yang dilakukan
 Metode kerja yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi lapangan
 Prosedur-prosedur yang sudah diisepakati ditingkatkan lagi
komitmennya untuk dilaksanakan secara konsisten.

4.4 Pengendalian Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan jalan/Jembatan


4.4.1 Prosedur administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan
Menentukan dokumen standar administrasi, pelaksanaan prosedur
administrasi, laporan penerapan prosedur, sehingga administrasi yang
dilaksanakan betul-betul memenuhi prosedur sehingga administrasi
pelaksanaan jalan/jembatan dapat berjalan dengan baik.
1) Dokumen Standar Prosedur Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan
Kontraktor bertanggung jawab kepada Pimpro/Engineer untuk
membuat program penyelesaian Pekerjaan dalam batas waktu kontrak
dan untuk mengikuti program tersebut. Pimpinan Proyek/Engineer

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 48 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

harus menjamin bahwa hal-hal yang dapat mengakibatkan klaim


perpanjangan waktu, seperti perubahan desain atau kondisi pondasi
yang tak terduga, dimasukkan dalam pemutakhiran program
Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan data yang cukup sehingga
pemantauan yang efektif terhadap kegiatannya dapat dilakukan.
Format yang benar dan persyaratan minimum dari program terdapat
pada syarat-syarat Teknik. Bilamana suatu pekerjaan kontrak termasuk
banyak jenis bahan (misalnya komponen bangunan atas dari baja)
yang harus disediakan oleh pemberi pekerjaan, adalah penting untuk
memperkirakan dengan baik pengaturan waktu. Ini akan menjamin

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


bahwa kegiatan Kontraktor tidak akan tertunda disebabkan kekurangan
salah satu bahan. Program Kontraktor harus memperlihatkan tanggal
bahan yang diharapkan dapat diterima yang mana harus disediakan
oleh Pemberi Pekerjaan.
2) Tahapan Pelaksanakan Prosedur Administrasi Pelaksanaan
Pekerjaan Jalan/Jembatan
Pimpinan Proyek/Engineer dan/atau Konsultan Supervisi harus
melakukan hal-hal sebagai berikut, dan ini harus diketahui dan
dipenuhi oleh manajer pelaksana jalan/jembatan:
a. Mendapatkan copy surat penerimaan (Letter of Acceptance) dan
memperhatikan ketentuan khusus yang terdapat didalamnya.
b. Membicarakan pekerjaan dengan perencana teknis untuk lebih
mengenal berbagai segi desain.
c. Memastikan bahwa jalan masuk dapat di lakukan kelokasi jembatan
dan setiap kondisi yang dilarang pada jalan masuk (seperti
misalnya curah hujan yang tinggi).
d. Memeriksa apakah kontrak sudah ditanda-tangani dan Jaminan
Pelaksanaan (Performance Bond) telah diserahkan.
e. Meminta Kontraktor memberikan bukti bahwa polls asuransi yang
diminta sesuai Persyaratan Umum Kontrak telah dilakukan. Satu
copy harus diperoleh untuk menjamin terpenuhinya Persyaratan
Umum tersebut.
f. Menyelidiki adanya utilitas umum yang kemungkinan akan
dipengaruhi karena adanya pekerjaan ini. Mendapatkan copy surat
menyurat dengan instasi yang berwenang. Dalam hal mana
Pemberi Pekerjaan, bertanggung jawab atas pemindahan utilitas,
dilaksanakan pada waktunya untuk menghindari keterlambatan
pekerjaan sesuai kontrak.
g. Memeriksa kebenaran posisi patok pengukuran dan jika perlu
mengatur kembali pemasangannya.
h. Memeriksa bahan-bahan yang akan disediakan oleh Pemberi
pekerjaan, menjamin bahwa penyediaan bahan tepat waktu.
i. Membuat surat pelimpahan wewenang kepada Konsultan Supervisi
(Engineer's Representative).

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 49 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

j.Mencari informasi dari engineer yang pernah mempunyai hubungan


kerja dengan Kontraktor. Dengan cara ini mungkin akan terungkap
hal-hal khusus yang perlu mendapat perhatian.
k. Meminta pada Kontraktor untuk menyediakan contoh-contoh
agregat beton dan rencana campuran beton yang diusulkannya
sedini mungkin. Kalau. Tidak kemungkinan akan terlambat karena
menunggu rencana campuran (mix design) yang disetujui.
l. Mengadakan pertemuan lapangan pendahuluan (pre-construction
meeting) dengan Kontraktor
3) Laporan Penerapan Prosedur Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Jalan/Jembatan
Pembuatan dan pemeliharaan suatu sistem pencatatan dan pelaporan
oleh Pimpro/Engineer dan Konsultan Supervisi beserta staf sangat
penting pada waktu pelaksanaan pekerjaan. Dan manajer pelaksana
jalan/jembatan dalam hal ini tampak jelas harus memenuhinya dan jika
sampai timbul perselisihan, pada waktu itu semua bentuk pencatatan
dari surat menyurat resmi, buku harian pengawas, hasil pengujian dan
sebagainya dipakai sebagai bukti untuk mengetahui apa yang terjadi
sebenarnya.
Laporan dan Notulen rapat harus ditulis secara jelas dan ringkas.
Hanya masalah berupa fakta yang dapat dituliskan, dan bukan
memberikan pandangan emosional. Harus diketahui bahwa dalam
proses hukum arti suatu laporan hanya berdasarkan atas kata-kata dan
ungkapan yang dipakai. Jika terdapat ketidak pastian suatu tulisan
dapat diambil dan diberi interpertasi yang
sesuai oleh seorang penengah (arbitator). Jika ada hal-hal dalam
laporan yang berdasarkan suatu sumber tanpa dibenarkan oleh
sumber itu dapat disalah-tafsirkan sebagai fakta dalam pengendalian.
Catatan Harian
Manajer pelaksana jalan/jembatan dan stafnya harus menggunakan
catatan harian guna mencatat kemajuan pekerjaan tiap hari, termasuk
catatan semua diskusi dengan pimpinan proyek, konsultan pengawas.
Manajer pelaksana pekerjaan jalan/jembatan di lokasi harus
mempunyai catatan harian terperinci mengenai kemajuan pekerjaan,
dengan mencantumkan jumlah pekerja, jenis alat dan sebagainya.
Informasi ini penting untuk menentukan keabsahan klaim-klaim
tambahan pembayaran di masa mendatang. Manajer pelaksana
jalan/jembatan harus menyimpan catatan harian yang memberikan
catatan permanen yang rinci daripada perkembangan pekerjaan.
Informasi yang harus dicatat adalah:
 Jumlah serta klasifikasi pekerja, alat yang digunakan serta
lokasinya di lapangan
 Bahan yang dikirim kepada Kontraktor dan alat yang ada.
 Pengiriman pemasangan dan pemindahan alat Kontraktor,
perincian kerusakkan alat yang besar serta berfungsinya kembali.
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 50 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 Lokasi dan penjelasan pekerjaan yang dilakukan tiap hari.


 Tanggal dimulai dan selesainya tiap bagian pekerjaan.
 Perincian setiap instruksi dan pemberitahuan, dan pembicaraan
yang penting yang dilakukan dengan Kontraktor atau yang
mewakilinya (Representative)
 Tanggal dan cara pengiriman contoh-contoh pengujian.
 Hasil-hasil pengujian bahan dilapangan dan di laboratorium
 Perincian bahan yang tidak diterima atau pekerjaan kurang baik,
dan pembuangan bahan yang ditolak.
 Keterangan mengenai jalan samping termasuk kondisi dan tanggal

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


dibuka atau ditutup.
 Keterangan mengenai ruang bebas horisontal atau vertikal
termasuk tanggal ditetapkan dan dicabut kembali.
 Dokumentasi yang diambil menurut petunjuk Pimpro/Engineer (foto
pekerjaan dalam perselisihan; tanda-tanda sementara yang
menunjukan lokasi ta.nda yang ada, marka jalan, pagar
pembatasah dan item yang diambil atau diganti)
 Kondisi cuaca, termasuk perkiraan curah hujan, suhu yang dibaca
dan pengaruhnya terhadap pekerjaan, termasuk masa berhenti.
 Permukaan serta waktu banjir.
 Rincian mengenai keadaan darurat dan pada kecelakaan
 Rincian mengenai keterlambatan pekerjaan dan sebab-sebabnya.
 Rincian mengenai hal-hal yang tidak lazim pada pekerjaan atau
peristiwa yang berhubungan.
 Tanggal kunjungan ke lokasi oleh Pimpro/Engineer, staf DPU
lainnya dan
 anggota-anggota penting dari perusahaan/Kontraktor.
 Petunjuk-petunjuk yang diterima dari Pimpro/Engineer, konsultan
pengawas, dan
 Bila ada bahan serupa yang diambil dari sumber berlainan, lokasi
penggunaan bahan demikian di dalam Pekerjaan-pekerjaan.
Catatan harian ditulis dengan memakai standar format.
Pada jangka waktu sesuai keperluan, manajer pelaksana
jalan/jembatan harus menyerahkan halaman asli catatan hariannya
kepada pimpinan perusahaan (kantor pusat). Copy dapat disimpan di
lokasi hingga pekerjaan selesai. Catatan harian dapat dipakai untuk
menyusun laporan kemajuan Pekerjaan oleh staf lapangan kepada
Pimpro/Engineer.
Surat Menyurat
Suatu catatan lengkap surat menyurat yang dikirim kepada dan
diterima dari Kontraktor harus dipelihara. Ini termasuk surat pengantar
Gambar Rencana, pemberian dan penegasan petunjuk di lokasi,
perincian pembayaran angsuran, dan penegasan Perpanjangan Waktu.
Konsultan Supervisi harus menyimpan kopi surat keluar dalam buku

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 51 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

surat menyurat. Surat yang diterima harus disimpan dalam sistem


filing, dan tembusan harus dikirim kepada Engineer.
Buku Pengukuran
Manajer pelaksana jalan/jembatan dan Konsultan Supervisi harus
mengadakan pengukuran yang perlu dan menyimpan catatan
penerimaan dan pemakaian bahan yang memungkinkannya menjamin
bahwa jumlah yang ditetapkan dari berbagai bahan telah digunakan
pada pekerjaan itu. la akan memastikan bahwa Kontraktor mengerti
dasar pengukuran dalam setiap kasus. Untuk maksud ini, la akan
mencatat dalam buku hal-hal sebagai berikut (duplikasi):

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


 Semua pengukuran dari pekerjaan yang selesai.
 Kuantitas dan jenis bahan yang telah diterima.
 Perincian dari pengurangan dan penambahan yang disetujui.
 Rincian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor atas
dasar biaya yang sebenarnya (actual cost), dengan disebutkan
pemberi wewenang, dan
 Rincian bahan yang ditolak atau pekerjaan yang ditolak dan
pembuangan bahan yang ditolak.
Untuk pencatatan detail pekerjaan yang dilaksanakan Kontraktor atas
dasar actual cost, Konsultan Supervisi dan manajer pelaksana
jalan/jembatan harus mencatat secara terpisah, untuk setiap pekerjaan:
 Jumlah orang yang dipekerjakan, jumlah jam kerja per/orang,
klasifikasi dan tarif pembayaran.
 Volume bahan yang dipakai dan biayanya kepada Kontraktor di
lokasi.
 Jenis, kelas dan perincian tiap, macam alat yang dipakai serta
waktu
 pemakaiannya, dan
 Keterangan dan Pengukuran akhir dari pekerjaan yang selesai.
Manajer pelaksana jalan/jembatan harus memberi sumber informasi
butir tersebut diatas dan harus memeriksa kebenaran butir tersebut
dengan Konsultan supervisi, atau Wakilnya, yang perlu mengetahui
kebenaran informasi dengan menandatangani pekerjaan yang telah
dilakukan. Pada hari pertama tiap masa pembayaran, Konsultan
Supervisi harus mengirim catatan yang asli untuk masa pembayaran
sebelumnya kepada Pimpro/Engineer serta menyiapkan copy untuk
digunakan sendiri.
Pembayaran
Catatan menyeluruh dari setiap pembayaran angsuran harus dibuat.
Termasuk perincian kuantitas yang telah diukur, perintah perubahan
pekerjaan dan perintah pekerjaan harian.
Perincian perhitungan Kontraktor dan Konsultan Supervisi harus
dimasukan pula dalam catatan (file).
Pengamanan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 52 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Manajer pelaksana jalan/jembatan dan Konsultan Supervisi harus


mengadakan langkah pencegahan untuk menjaga pembongkaran dan
pencurian di kantor lokasi. Perhatian khusus harus diberikan pada
pengamanan barang-barang berharga seperti peralatan survai dan alat
pemotretan, yang sebaiknya tidak ditinggal di kantor pada malam hari
atau pada hari libur. Bila kantor tidak ditempati untuk jangka waktu
lama, kantor harus dikunci.
Catatan harian proyek, semua surat menyurat kontrak dan copy
laporan-laporan kepada Pimpro/Engineer harus dianggap rahasia dan
disimpan dalam laci atau lemari terkunci pada saat tidak dipakai.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Laporan Kemajuan
Manajer pelaksana jalan/jembatan dan Konsultan Supervisi harus
membuat laporan kemajuan pekerjaan secara bulanan atau pada
interval yang ditentukan oleh Pimpro/Engineer, dengan jumlah kopi
yang diminta dan dalam bentuk yang sesuai. la harus menyimpan satu
kopi dan mengirim kopi selebihnya pada Pimpro/Engineer.
Laporan ini dapat berbentuk ringkasan tertulis, dilampiri satu gambar
berskala kecil dan tampak samping serta denah jalan/jembatan, diberi
warna untuk menunjukan bagian yang sudah dilaksanakan.
Catatan lain harus diserahkan juga pada Engineer, meliputi catatan
cuaca, alat dan pekerja, angka-angka produktivitas untuk masa
pelaporan, copy catatan harian dan rekapitulasi mingguan, serta
catatan penting lainnya. Perincian variasi dan perubahan desain harus
dimasukan juga.
Kemajuan dan Gambar Terlaksana (As-Constructed Drawing)
Manajer pelaksana jalan/jembatan dan Konsultan Supervisi harus
mencatat secara bertahap pada kopi gambar rencana, atau pada table
kemajuan, detail pekerjaan yang selesai. Juga harus ditandai (dengan
warna yang mencolok) pada kopi gambar rencana, setiap perubahan
Kontrak.
Perubahan dari gambar rencana tersebut harus digambar/ditandai dan
diberi ukuran sehingga memungkinkan perhitungan tepat, semua
tambahan atau pengurangan kuantitas bahan, galian dan sebagainya.
Dengan selesainya tiap bagian bangunan yang terdapat tambahan
atau pengurangan, perhitungan terpisah dengan kopinya harus dicatat
dalam buku pengukuran dan diberi paraf oleh Kontraktor atau wakilnya
pada pekerjaan tersebut. Tiap pekerjaan tambahan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor sendiri dan bukan atas instruksi Pimpro/Engineer harus
ditunjukan dalam buku pengukuran dan diberi tanda pada gambar
rencana. Pada akhir pekerjaan gambar rencana harus diberikan pada
Pimpro/ Engineer yang akan mengatur dipersiapkan gambar terlaksana
(As-Constructed Drawing).
Pelaporan Oleh Manajer Pelaksana Jalan/Jembatan/Konsultan
Supervisi

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 53 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Manajer pelaksana jalan/jembatan dan Konsultan Supervisi biasanya


harus membuat laporan kemajuan tiap bulan mengenai jalan/jembatan
yang sedang dibangun dan memberikan jumlah kopi yang diminta
kepada Pimpro/ Engineer.
Format umum dari laporan tersebut adalah sebagai berikut:
 Uraian mengenai Proyek
 Kemajuan bulan ini
 Status kemajuan tiap jembatan pada proyek
 Sertifikat bulanan dan pembayaran angsuran
 Program bulan berikut

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Lampiran-lapiran
 Peta lokasi
 kemajuan mobilisasi yang diproyeksikan dan yang sebenarnya
 Peralatan Kontraktor
 Pekerja Kontraktor
 Kemajuan Pelaksanaan yang diproyeksikan dan yang sebenarnya
 Program Kontrator
 Catatan Data Cuaca
 Ringkasan Perintah Perubahan
 Rekapitulasi klaim Kontraktor
 Rekapitulasi Pembayaran eskalasi (bila ada)
 Rekapitulasi Pekerjaan Harian
 Rekapitulasi Nilai Kontrak
 Foto Dokumentasi Lokasi Proyek
Bagi banyak orang, laporan ini adalah informasi satu-satunya
mengenai proyek, maka laporan harus lengkap dan ringkas sehingga
memberi informasi detail mengenai status pekerjaan itu.
Laporan harus menggaris bawahi masalah yang harus diantisipasi
maupun masalah sekarang.

4.4.2 Realisasi administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan


Untuk merealisasikan administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan langkah
yang diperlukan meliputi evaluasi laporan realisasi pekerjaan, alternative
tindakan perbaikan dan tindakan perbaikan yang dipilih dalam
menyelesaikan permasalahan dalam realisasi administrasi pelaksanaaan
pekerjaan jalan/jembatan.
1) Evaluasi Laporan Realisasi Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan
Semua laporan yang sudah dilaksanakan baik secara sendiri maupun
bersama dengan konsultan supervisi harus dievaluasi apakah:
 Sudah dibuat dan disusun dengan baik
 Isi laporan sudah sesuai dengan standar laporan yang ada
 Pelaksanaan administrasi sesuai dengan jadwal dan kesepakatan
yang ada.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 54 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 Jumlah kopi sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh


kontrak.
 Realisasi administrasi sudah sampai kepada yang diminta sesuai
kontrak
 Semua kegiatan administrasi sudah memenuhi sesuai dengan yang
diinginkan oleh seluruh stake holder.
Jika semua hasil evaluasi menyatakan tidak ada masalah alias oke,
berarti kegiatan administrasi sudah berjalan dengan baik. Seandainya
tidak memenuhi, maka berarti ada permasalahan pada prosedur dan
realisasi administrasi proyek jalan/jembatan. Jika hal ini terjadi maka

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


manajer pelaksana jalan/jembatan harus memastikan status
permasalahan administrasi yang ada. Status ini akan mengeluarkan
indikasi ada berapa kegiatan administrasi yang bermasalah dan apa
saja permasalahannya yang timbul. Permasalahan administrasi ini
dievaluasi dan ditentukan statusnya apakah memerlukan tindakan-
tindakan yang akan diambil.
2) Alternative Tindakan Perbaikan Hasil Evaluasi Realisasi
Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Alternative tindakan perbaikan yang dipilih perlu dikembangkan,
secepatnya agar realisasi pelaksanaan administrasi pelaksanaan
jalan/jembatan tidak menjadi berlarut-larut. Hal ini menjaga agar proses
pelaksanaan berjalan dengan baik dan diikuti dengan kegiatan
administasi yang mendukung. Sebab banyak proyek konstruksi yang
kadang-kadang mengabaikan administrasi sementara teknis berjalan
terus, pada hal untuk proyek kegiatan teknis dan administrasi tidak
boleh dibedakan, keduanya saling mendukung dan memperkuat
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
Oleh sebab itu jika dalam pelaksanaan ada atau timbul permasalahan
administrasi, maka perlu diidentifikasi permasalahan tersebut,
kemudian dikembangkan alternative penyelesaiannya. Setelah
dievaluasi alternative yang berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
 Kelengkapan administrasi yang disusun
 Ketepatan waktu pembuatannya
 Tercapainya tujuan dari administrasi tersebut dibuat
 Lampiran data pendukung yang diperlukan untuk kesempurnaan
administrasi.
Dengan pertimbangan tersebut, maka alternative penyelesaian
masalah administrasi dapat segera diputuskan dan dipilih solusinya.
3) Tindakan Perbaikan Yang Dipilih Terhadap Administrasi
Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Berdasarkan pertimbangan yang jelas dan terukur, maka manajer
pelaksana jalan/jembatan dapat menentukan tindakan perbaikan
administrasi pelaksanaan jalan/jembatan ditetapkan. Dengan demikian
langkah-langkah perbaikan menjadi terukur dan terarah dengan jelas
mengarah kepada penyelesaian permasalahan administrasi yang
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 55 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

komprehensif dan terkendali. Dengan langkah-langkah seperti ini


manajer pelaksana jalan/jembatan dapat memenuhi tugasnya dengan
baik.

4.4.3 Laporan status administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan


Laporan status administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan
diberikan kepada otoritas yang lebih tinggi. Sebagai salah satu langkah
untuk memberikan keyakinan pada pimpinan bahwa administrasi proyek
berjalan sesuai rencana.
1) Status Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan Yang

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Dilaporkan Kepada Otoritas Yang Lebih Tinggi.
Status administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan secara
berkala dilaporkan kepada otoritas yang lebih tinggi dalam organisasi
kontraktor. Tujuannya tidak lain adalah memberikan informasi sedini
mungkin kepada mereka sehingga setiap kebijakan yang diputuskan
atau yang akan diambil berdasarkan pada fakta dan kondisi yang ada
diproyek.
Dengan adanya laporan status administrasi kepada otoritas yang lebih
tinggi ini juga akan membantu secara langsung bagi manajer
pelaksana jalan/jembatan dalam menentukan langkah-langkah praktis
yang dipilih untuk meningkatkan kinerja proyek, baik dari sisi waktu
pelaksanaan pekerjaan maupun dari sisi biaya.
2) Laporan Status Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan
Pada akhir masa kontrak, Pimpinan Proyek/Engineer harus
memastikan bahwa semua detail Kontrak harus diselesaikan secepat
mungkin.
Penyerahan Pertama/Provisional Handover
Pada kontrak-kontrak Ditjen Bina Marga, biasanya terdapat Panitia
Penyerahan Pertama terdiri dari wakil-wakil Pemberi Pekerjaan,
Pimpinan Proyek/Engineer dan Kontraktor yang melakukan
pemeriksaan pekerjaan secara resmi sebelum pemberian Sertifikat
serah terima oleh Engineer.
Pimpinan Proyek mengirim bentuk standar surat kepada Kontraktor
dan membentuk Panitia secara resmi. Panitia mengirimkan Berita
Acara (dalam satu bagian atau Iebih) yang menunjukkan hasil
pemeriksaan visual, dan pengujian pengendalian mutu dan
memberitahu Kontraktor mengenai kekurangan serta cacat yang
memerlukan tindak lanjut penanganan.
Suatu masa tenggang dapat diberikan pada Kontraktor untuk
memenuhi permintaan tersebut. Berita Acara selanjutnya menyatakan
bahwa pekerjaan selesai dan menentukan tanggal Penyerahan
Pertama. Tanggal ini menandai mulanya Masa Pemeliharaan/Jaminan.
Proses pemeriksaan dan perbaikan pekerjaan ditetukan dalam
Persyaratan Umum kontrak.
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 56 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Pengukuran akhir pekerjaan harus disepakati dan Kontraktor dibayar


untuk tagihan yang belum terbayar, termasuk Pembayaran Kembali
Uang yang ditahan oleh Pemberi Pekerjaan yang disyaratkan dalam
Persyaratan Umum Kontrak. Umumnya, Perintah perubahan terakhir
diberikan untuk memasukan semua pekerjaan harian, menghapus sisa
biaya tak terduga dan untuk menegaskan jumlah akhir kontrak. Kalau
terdapat kurang kesepakatan, pembayaran harus diberikan tanpa
menyudutkan posisi Pemberi pekerjaan dan dibuatkan suatu
pernyataan dari posisi yang diambil sehingga tindakan selanjutnya ada
di pihak Kontraktor.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Pada akhir masa Kontrak, Pimpinan Proyek/Engineer harus
memastikan bahwa gambar terlaksana (As-Constructed Drawing) dan
laporan penyelesaian pembangunan jalan/jembatan telah selesai.
Penyerahan Akhir
Yang tersisa untuk penyelesaian kontrak adalah pemeriksaan
pekerjaan secara teliti pada akhir Masa Jaminan.
Kesalahan/kekurangan yang ada harus diperbaiki oleh Kontraktor.
Sertifikat Penyerahan Akhir diberikan dan sisa dari uang yang ditahan
serta Jaminan atau Pemeliharaan dikembalikan pada Kontraktor.
Gambar Terlaksana (As-Constructed Drawings)
Kopi gambar Konsultan Supervisi yang telah diberi tanda harus
diberikan kepada Pimpinan Proyek/engineer untuk mempersiapkan
gambar terlaksana.
Laporan Penyelesaian Pembangunan Jalan/Jembatan
Laporan Penyelesaian Jalan/Jembatan harus dibuat untuk setiap
jembatan, tanpa melihat kelancaran pembangunannya atau
pelaksanaan yang baik dari Kontraktor.
Isi Laporan tergantung dari sifat jembatan serta kesulitan yang dihadapi
pada waktu dibangun. Jalan/jembatan sederhana cukup dilaporkan
detail-detail yang pentingnya saja, sedangkan yang lebih besar
memerlukan uraian serta penjelasan yang lebih banyak.
Laporan pada umumnya dibagi dalam empat bagian utama seperti
diuraikan dibawah ini. Foto berwarna dari bangunan yang selesai harus
dilampirkan seperti foto-foto pada tahap-tahap penting pembangunan.
Satu kopi dari Lembar Pengaturan Umum dari Gambar Terlaksana (As-
Constructed Drawings) juga harus dilampirkan.
Laporan penyelesaiaan Pembangunan jalan/jembatan akan
memberikan data mengenai bangunan yang sudah selesai sebagai
masukan bagi Pimpinan Proyek sedangkan keterangan mengenai
biaya, waktu pembangunan dan sebagainya pada formulir laporan
standar untuk tiap jalan/jembatan.
Rincian Kontrak
Bagian dari Laporan ini berisi ringkasan mengenai rincian Kontrak
dalam bentuk yang sesuai untuk rujukan dikemudian hari atau untuk
dimasukan kedalam data base.
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 57 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Rincian yang diperlukan adalah:


 Nama-nama Kontraktor dan Sub-Kontraktor yang telah disetujui.
Untuk kombinasi kontrak pekerjaan jalan/jembatan, Kontraktor yang
terdaftar haruslah perusahaan yang pernah melaksanakan
pekerjaan pembangunan jalan/jembatan.
 Kriteria desain awal, jenis kontrak dan rujukan terhadap standar,
peraturan dan spesifikasi dsb.
 Biaya kontrak termasuk detail tambahan biaya dan faktor-faktor
yang berhubungan dengannya.
 Perubahan lingkup kerja selama Pekerjaan dan sebab-sebab

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


perubahan.
 Jadwal Asli Pelaksanaan dan penyimpangan dari jadwal/serta
penyebab penyimpangan.
 Masa kontrak termasuk perpanjangan waktu yang disetujui.
 Masa Kontrak sebenarnya.
Data tersebut diperlukan untuk setiap jalan/jembatan dan diisi pada
formulir laporan standar.
Detail-detail Konstruksi
Bagian ini memberikan informasi dasar sebagai bahan rujukan
mendatang. Rincian yang diperlukan adalah:
 kedalaman (Level) sebenarnya untuk tiang pancang dan dasar
bangunan bawah (copy berukuran A3 dari lembar "As-Constructed
Drawing" yang dimaksud dapat digunakan).
 perbedaan yang berarti dari Gambar Rencana, misalnya ketinggian
lantai, kekuatan beton, pengaturan prategangan dan lain-lain yang
mungkin akan mempengaruhi pemeliharaan atau peningkatan kelas
jalan/jembatan di masa datang.
 detail dan bagian yang sebenarnya dipasang, alternatif yang
disetujui diperbolehkan menurut Dokumen Kontrak, misalnya pagar
aluminium/baja, landasan, sambungan pemuaian dan barang-
barang paten (yang dibuat dipabrik) lainnya.
 peralatan (Instrument) atau alat-alat pengukuran permanen yang
dipasang pada jalan/jembatan.
 data tanah dan bahan.
 masalah-masalah teknis dan Iangkah penanggulangannya.
Catatan Mengenai Desain dan Pelaksanaan
Dalam bagian ini termasuk:
 perubahan yang penting terhadap desain atau prosedur
pelaksanaan yang ditentukan, serta menfaatnya.
 diadakannya perubahan terhadap desain atau prosedur
pelaksanaan yang ditentukan untuk menghemat waktu biaya atau
perbaikan yang tidak perlu.
 kesulitan yang dihadapi dalam pembangunan, yang tidak terdapat
suatu pemecahan praktis selain mendesain kembali jembatan.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 58 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 prosedur pelaksanaan yang inovatif dilakukan oleh Kontraktor.


Dokumentasi foto harus diserahkan bila diperlukan, dan
 kesulitan yang disebabkan oleh kekurangan-kekurangan dari
Dokumen Pelelangan.
Catatan Mengenai Kinerja Kontraktor
Jika bagian laporan ini kurang menguntungkan bagi Kontraktor
sedemikian rupa sehingga mempengaruhi prospek kerja Kontraktor di
masa mendatang (dengan mengurangi prakualifikasi, misalnya) maka
harus ditulis sebagai lampiran terpisah dan rahasia, yang
ditandatangani oleh Pimpinan Proyek/Engineer. Harus diperhatikan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


bahwa tindakan resmi yang diusulkan akibat kinerja Kontraktor yang
kurang baik sebaiknya menjadi laporan yang terpisah sama sekali.
3) Laporan Status Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Yang Akan Disampaikan Kepada Otoritas Yang
Lebih Tinggi
Laporan status administrasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan
yang ada diperbaiki dan disempurnakan, kemudian berkas tersebut
disiapkan oleh manajer pelaksana jalan/jembatan, berikut dengan
kelengkapan lampirannya untuk diteruskan kepada otoritas yang lebih
tinggi. Tujuannya adalah agar pengambil keputusan mendapat
gambaran dan informasi tentang proyek secara jelas berikut urut-
urutanya dari awal proyek sampai waktu pelaporannya serta berbagai
kebijakan lapangan yang sudah diambil.
Otoritas yang lebih tinggi akan memanfaatkan laporan status
administrasi ini sebagai dasar untuk menentukan kebijakan yang akan
diambil berikutnya agar pelaksanaan proyek jalan/jembatan dapat
memenuhi keinginan pimpinan proyek, perusahaan dan semua stake
holder yang terkait.

4.5 Penyelesaian Permasalahan Pelaksanaan Administrasi dan Keuangan


Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Penyelesaian permasalahan pelaksanaan administrasi harus dilakukan dengan
langkah-langkah yang sistematis agar permasalahan administrasi dapat
diselesaikan dengan prosedur yang ada.
4.5.1 Pemeriksaan permasalahan pelaksanaan administrasi dan keuangan
pekerjaan jalan/jembatan
Setiap permasalahan yang muncul, selayaknya dilakukan pemeriksaan
agar keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan untuk
penyelesaian permasalahan.
1) Permasalahan Pelaksanaan Administrasi Dan Keuangan
Pekerjaan Jalan/Jembatan
Dalam hal adanya permasalahan dalam pelaksanaan administrasi dan
keuangan, manajer pelaksana jalan/jembatan terlebih dulu
mengidentifikasi persoalan-persoalan yang timbul berikut apa yang
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 59 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

menjadi penyebab masalah itu timbul. Secara garis besar masalah


yang timbul dapat dibagi atas:
 Masalah keuangan
Disini berkaitan masalah yang berhubungan dengan keuangan
yang berpengaruh pada kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Manajer pelaksana jalan/jembatan pada awal proyek sudah
menyiapkan cash flow yang merupakan rencana pengelolaan
keuangan proyek. Pada cash flow tergambar hal-hal berikut:
• Penerimaan bersih
• Pengeluaran

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


• Selisih pengeluaran dan penerimaan
• Kas awal
• Kas sebelum financial
• Finansial
• Kas akhir
• Kumulatif pinjaman
Permasalahan yang sering timbul adalah pada penerimaan dan
masalah financial. Disamping masalah-masalah yang lain. Oleh
sebab itu Manajer pelaksana jalan/jembatan perlu secara cermat
melakukan identifikasi terhadap masalah keuangan ini.

Tabel: Cashflow proyek jalan/jembatan


N URAIAN BULAN Keterangan
O
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penerimaan bersih - - 200 - 300 300 - 200

2 Pengeluaran 50 150 150 150 100 150 100 50

3 Selisih 50 150 50 150 200 150 100 150


pengeluaran dan
penerimaan
4 Kas awal 50 200 46 92 38 32 80 80

5 Kas sebelum - 50 96 58 238 182 20 230


financial
6 Finansial 200 - - 100 - - 100 -
6.1 pinjaman
6.2 Pengembalian 200 100 100

6.3 Bunga 4 4 4 6 2 2
pinjaman
Total financial 200 4 4 96 206 102 100 102

7 Kas akhir 200 46 92 38 32 80 80 128

8 Kumulatif 200 200 200 300 100 - 100 -


pinjaman

 Masalah Administrasi
Masalah administrasi berkaitan dengan kewajiban yang harus
dipernuhi oleh Manajer pelaksana jalan/jembatan, untuk
memberikan produk administrasinya kepada stake holder yang
terlibat pada proyek. Karena administrasi merupakan bukti tertulis

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 60 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

dan yang dapat dipertanggung jawabkan akan keabsahan proses


yang dilakukan, maka persoalan yang sering terjadi adalah
kelambatan dalam pemenuhan masalah administrasi. Oleh sebab
itu mulai dari sejak awal proyek Manajer pelaksana jalan/jembatan
sudah harus mempersiapkan penanggung jawab pelaksana
administrasi untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul.
Walaupun demikian permasalahan tetap saja timbul, terutama
masalah ketepatan waktu, kedalaman isi, dan sampainya informasi
kepada yang seharusnya. Oleh sebab itu masalah-masalah yang
timbul ini diidentifikasi secara cermat dan kemudian dikumpulkan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


dan diregsitrasi.
2) Dokumen Pendukung Permasalahan Pelaksanaan Administrasi
Dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Agar permasalahan pelaksanaan administrasi dan keuangan ini dapat
diselesaikan dengan baik, maka Manajer pelaksana jalan/jembatan
harus selalu melengkapinya dengan dokumen pendukung. Baik itu
berupa format-format tertentu, atau dalam bentuk dokumen yang dapat
dijadikan sebagai pendukung dari permasalahan yang dihadapi.
Hal ini akan memudahkan bagi otoritas yang lebih tinggi dalam
mendalami permasalahan dan kemudian secara bersama-sama
mencarikan solusinya.
3) Hasil Pemeriksaan Permasalahan Pelaksanaan Administrasi Dan
Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Kelancaran pelaksanaan pekerjaan sangat tergantung kelancaran arus
dana/biaya konstruksi baik penguna maupun penyedia jasa, kemajuan
fisik konstruksi dapat terganggu akibat hal-hal yang disebut cidera janji,
yaitu :
a. oleh penyedia jasa yang meliputi:
• tidak menyelesaikan tugas, akibat kekurangan modal /tidak jujur
dalam pemakaian uang muka/termin;
• tidak memenuhi mutu, personil tidak cakap, peralatan rusak/lama;
• tidak memenuhi kuantitas, tidak sesuai gambar;
• tidak menyerahkan hasil pekerjaan, pekerjaan tidak selesai/ dan
atau ditinggal pergi oleh penyedia jasa.
b. oleh pengguna jasa yang meliputi:
• terlambat membayar, karena kesalahan administrasi proyek ;
• tidak membayar, karena ternyata tidak ada dana ;
• terlambat menyerahkan sarana pelaksanaan pekerjaan, karena
adanya permasalahan pembebasan lahan atau menunggu
keputusan.
Oleh karena itu untuk menjaga keadaan yang tidak diinginkan pihak
penguna jasa mengenakan adanya jaminan/pertanggungann dalam
hubungan kontrak kerja konstruksi, pertanggungan dimaksudkan untuk
menjamin penyelesaian konstruksi apabila ternyata pihak penyedia
jasa tidak dapat memenuhi kontrak, antara lain:
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 61 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

a. jenis pertanggungan yang menjadi kewajiban penyedia jasa yang


berkaitan dengan pembayaran uang muka, pelaksanaan pekerjaan,
hasil pekerjaan, tenaga kerja, tuntutan pihak ketiga dan kegagalan
bangunan;
b. pertanggungan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) memuat :
• nilai jaminan;
• jangka waktu pertanggungan;
• prosedur pencairan;
• hak dan kewajiban masing-masing pihak; dan
c. dalam hal penyedia jasa tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


kontrak kerja konstruksi, pengguna jasa dapat mencairkan dan
selanjutnya menggunakan jaminan dari penyedia jasa sebagai
kompensasi pemenuhan kewajiban penyedia jasa;
Untuk keamanan kemungkinan adanya kerugian akibat kecelakaan
dan/atau hal hal yang tidak diinginkan dan/atau bencana alam dapat
memanfaatkan jasa asuransi konstruksi, peralatan maupun personil
sehingga jaminan dana/biaya penyelesaian pekerjaan konstruksi
dapat lebih dipastikan.

4.5.2 Rumusan penyelesaian permasalahan pelaksanaan administrasi dan


keuangan pekerjaan jalan dan jembatan.
Sebelum sebuah penyelesaian permasalahan diputuskan, seoarang
manajer pelaksana jalan dan jembatan terlebih dulu melakukan rumusan
bagaimana penyelesaian permasalahan administrasi dan keuangan
pekerjaan jalan/jembatan diambil.
1) Perumusan Alternative Penyelesaian Permasalahan Pelaksanaan
Administrasi dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Alternatif penyelesaian permasalahan pelaksanaan administrasi dan
keuangan pekerjaan jalan/jembatan dikembangkan oleh menajer
pelaksana jalan/jembatan agar dapat menemukan jawaban terhadap
permasalahan yang dihadapi, dengan meminimal dampak negative dari
keputusan yang diambil.
Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut dalam mengembangkan
perumusan alternative, yaitu:
a. Rumuskan permasalahan secara jelas sesuai dengan interpretasi
yang berkembang.
b. Kembangkan alternative penyelesaian permasalahan dengan
merujuk pada klausul kontrak
c. Susun alternative penyelesaian permasalahan berdasarkan tingkat
dampaknya terhadap proyek.
d. Lengkapi alternatife yang disampaikan dengan data-data yang
relevan.
2) Evaluasi Terhadap Alternative Perumusan Penyelesaian
Permasalahan Pelaksanaan Administrasi Dan Keuangan
Pekerjaan Jalan/Jembatan
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 62 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Tindakan evaluasi terhadap alternative yang diberikan oleh manajer


pelaksana jalan/jembatan perlu dilakukan. Evaluasi dikaitkan dengan
kemungkinan pengaruh penyelesaian terhadap permasalahan. Dalam
menentukan pilihan untuk pengambilan keputusan, perlu dilakukan hal-
hal sebagai berikut:
a. Perumusan Masalah
Persoalan perlu diformulasikan sehingga memiliki ukuran yang
mungkin dapat dipecahkan
Bila perlu harus menguraikan atau membagi persoalan yang
besar menjadi beberapa sub persoalan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


b. Penetapan parameter dan variabel yang merupakan bagian dari
suatu persoalan
Makin banyak dan lengkap variabel keputusan makin baik,
akibatnya struktur persoalan makin sukar dan sulit dipecahkan
Penetapan parameter dan variabel merupakan seni mengatur
keseimbangan
c. Membangun model keputusan
Model merupakan abstraksi atau representasi dari suatu situasi
atau persoalan
Dengan bantuan model dapat ditetapkan alternatif pemecahan
masalah
d. Evaluasi dan penetapan kriteria pemilihan alternative
Dalam menetapkan kriteria harus mendasarkan pada misi, tujuan
kebijaksanaan organisasi disamping peluang, ancaman serta
kekuatan/ kelemahan organisasi (SWOT)
3) Rumusan Keputusan Penyelesaian Permasalahan Pelaksanaan
Administrasi Dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Sebelum keputusan penyelesaian permasalahan ditetapkan statusnya,
maka manajer pelaksana jalan/jembatan merumuskan langkah-langkah
atau keputusan-keputusan yang akan di ambil. Agar rumusan lebih
fokus maka perlu dibentuk tim kecil yang memang sudah memahami
permasalahan yang terjadi sehingga rohnya keputusan tersebut sudah
merekan pahami dan dalami lebih dulu.
4.5.3 Keputusan status penyelesaian permasalahan pelaksanaan
adminisrasi dan keuangan pekerjaan jalan/jembatan
Untuk membuat sebuah keputusan, terutama untuk menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan,
perlu dilakukan berdasar pada alternative status penyelesaian permalahan
yang ada. Dengan demikian status keputusan merupakan cerminan
kemampuan manajer pelaksana jalan/jembatan dalam memutuskan
tersebut.
1) Pemilihan Status Penyelesaian Permasalahan Pelaksanaan
Administrasi Dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 63 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Masalah merupakan suatu kondisi yang memilki potensi untuk


menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar
biaya. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberikan respon
terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau manfaatkan
peluang keuntungannya. Oleh karena itu masalah penting untuk
dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi
yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah
tersebut.
Elemen-elemen proses pemecahan masalah:

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Gambar: Proses pemecahan masalah
Standar: menggambarkan keadaan yang diharapkan yang harus
dicapai oleh sistem.
Informasi: menggambarkan keadaan saat ini apa yang sedang
dicapai oleh sistem.
Perbedaan antara masalah dan gejala, gejala adalah kondisi yang
dihasilkan oleh masalah. Untuk memberikan ilustrasi ini kita ambil
contoh, seorang manajer dihadapkan pada suatu gejala seperti
laba yang rendah. Dalam hal ini ada masalah penyebab laba
rendah. Jadi dalam kaitan ini, masalah adalah penyebab dari suatu
persoalan atau penyebab dari suatu peluang.
2) Dokumen Keputusan Status Penyelesaian Permasalahan
Pelaksanaan Administrasi Dan Keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan
Jenis-jenis masalah :

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 64 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Masalah terstruktur; apabila terdiri dari elemen dan hubungan-


hubungan antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah
masalah.Masalah tak terstruktur; berisi elemen-elemen atau hubungan
antar elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah. Masalah
semi-terstruktur, masalah yang berisi sebagian elemen- elemen atau
hubungannya yang dimengerti oleh pemecah masalah.
Pendekatan sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey
seorang professor filosofi di Columbia University pada awal abad
ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


memecahkan suatu kontroversi yang memadai :
• Mengenali kontroversi.
• Menimbang klaim alternatif.
• Membentuk penilaian.
Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem :
Tahap I: Usaha Persiapan
Langkah
(1) : Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
(2) : Mengenali sistem lingkungan.
(3) : Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
Tahap II: Usaha Definisi
Langkah
(4) : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.
(5) : Menganalisa bagian sistem dalam urutan tertentu.
Tahap III : Usaha Solusi
Langkah
(6) : Mengidentifikasi solusi alternatif.
(7) : Mengevaluasi solusi alternatif.
(8) : Memilih solusi terbaik.
(9) : Menerapkan solusi terbaik.
(10) : Membuat tindak lanjut bahwa solusi itu efektif.
3) Keputusan Status Penyelesaian Permasalahan Pelaksanaan
Administrasi Dan Keuangan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Manajer mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk
memecahkan permasalahan yang sama. Manajer jarang
memecahkan masalah sendirian, biasanya dilakukan tukar menukar
pikiran (brain storming).Pendekatan formal disebut sesi JAD
(Joint Application Design), suatu rancangan aplikasi bersama dan
merupakan pendekatan sistem pendukung keputusan secara
kelompok (group decision support system) untuk memecahkan masalah.
Contoh pemecahan masalah yang tidak sanggup menangani volume
aktivitas pekerjaan yang meningkat. Ada 3 solusi alternatif:
(1) menambah lebih banyak peralatan pada komputer yang ada
untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatannya
(2) menggantikan komputer yang ada dengan yang lebih besar;
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 65 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

(3) menggantikan komputer yang ada dengan jaringan komputer lokal


(LAN) dari komputer-komputer yang lebih kecil.
Dari contoh tadi, keuntungan dan kerugian dipertimbangkan dengan
kriteria:
(1) biaya operasi; (2) pelatihan pemakai; (3) daya respon; (4) keamanan
data; dan (5) kemampuan mengadaptasi perubahan kebutuhan.
Menurut Henry Mintzberg (ahli manajemen) ada 3 cara memilih alternatif
terbaik:
Analisis: Suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan,
mempertimbangkan konsekwensinya ada tujuan organisasi.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Penilaian: Proses mental dari seorang manajer.
Tawar-menawar: Negosiasi antara beberapa manajer.
Faktor-faktor pribadi yangmempengaruhi pemecahan masalah:
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya ini
Mempengaruhi keterlibatannya dalam merasakan masalah,
mengumpulkan informasi, dan menggunakan informasi.
Merasakan masalah :
Ada tiga kategori dasar dalam gaya merasakan masalah (problem
- sensing style), yaitu :
Menghindar masalah (problem avoider), mengambil sikap positif dan
menganggap bahwa semua baik-baik saja.
Pemecah masalah (problem solver), manajer ini tidak mencari dan
tidak menghalangi masalah.
Pencari masalah (problem seeker), manajer ini menikmati
pemecahan masalah dan mencarinya.
Mengumpulkan informasi:
Gaya mengumpulkan informasi ada dua :
Gaya teratur (preceptive styles), manajer jenis ini mengikuti
management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak
berhubungan dengan area minatnya.
Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini ingin melihat
semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut
bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.
Menggunakan informasi:
Manajer juga cenderung menggunakan salah satu dari dua gaya
menggunakan informasi, yaitu :
Gaya sistematik (systematic style). Manajer memberi perhatian
khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan,
misalnya pendekatan sistem.
Gaya intuitif (intuitive style).Manajer tidak lebih menyukai suatu
metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.
Di dalam pendekatan sistem, tiga komentar berikut perlu diperhatikan
yaitu :
1) Pendekatan sistem sebenarnya hanyalah akal sehat (common sense
ns).
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 66 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

2) Pendekatan sistem hanyalah satu cara memecahkan masalah.


3) Pendekatan sistem adalah metodologi sistem dasar Suatu
metodologi adalah suatu cara yang telah ditetapkan untuk
melaksanakan sesuatu.
4.6 Laporan Akhir Pelaksanaan Jalan/Jembatan
Sebagai hasil pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan adalah berupa bangunan
fisik yang digunakan untuk sesuai dengan tujuannya. Untuk menceritakan proses
fisik itu terjadi, maka perlu disusun laporan, yang tentunya berupa laporan akhir
pelaksanaan pekerjaan jalan dan jembatan. Laporan ini akan bercerita banyak
tentang hal-hal yang terjadi di lapangan selama proses pembangunan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


berlangsung
4.6.1 Rangkuman data realisasi pelaksanaan pekerjaan
Untuk kelengkapan dan validitas laporan akhir, maka rangkuman data
realisasi pelaksanaan pekerjaan diperlukan. Hal ini sangat membantu
nantinya menyangkut penjaminan mutu yang diberikan (Quality
Assurance).
1) Cakupan Rangkuman Data Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan
Manajer pelaksana pekerjaan jalan/jembatan biasanya harus membuat
laporan kemajuan tiap bulan mengenai jalan/jembatan yang sedang
dibangun dan memberikan jumlah kopi yang diminta kepada Pimpro/
Engineer.
Format umum dari laporan tersebut adalah sebagai berikut:
 Uraian mengenai Proyek
 Kemajuan bulan ini
 Status kemajuan tiap jembatan pada proyek
 Sertifikat bulanan dan pembayaran angsuran
 Program bulan berikut
2) Data Realisasi Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Data realisasi pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan diuraikan dan
dilengkapi, meliputi:
 Peta lokasi
 kemajuan mobilisasi yang diproyeksikan dan yang sebenarnya
 Peralatan Kontraktor
 Pekerja Kontraktor
 Kemajuan Pelaksanaan yang diproyeksikan dan yang sebenarnya
 Program Kontrator
 Catatan Data Cuaca
 Ringkasan Perintah Perubahan
 Rekapitulasi klaim Kontraktor
 Rekapitulasi Pembayaran eskalasi (bila ada)
 Rekapitulasi Pekerjaan Harian
 Rekapitulasi Nilai Kontrak
 Foto Dokumentasi Lokasi Proyek

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 67 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Bagi banyak orang, laporan ini adalah informasi satu-satunya


mengenai proyek, maka laporan harus lengkap dan ringkas sehingga
memberi informasi detail mengenai status pekerjaan itu. Laporan
harus menggaris bawahi masalah yang harus diantisipasi maupun
masalah.

4.6.2 Penyusunan laporan akhir pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan


Penyusunan laporan akhir pelaksanaan pekerjaan harus jelas
cakupannnya sehingga laporan akhir yang disusun dapat memberikan
gambaran yang sesungguhnya dari pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


1) Cakupan Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Cakupan laporan akhir harus mengaggambarkan keadaan yang sudah
dilaksanakan oleh manajer pelaksana jalan/jembatan. Laporan akhir
mencakup hal-hal berikut:
a. Penyerahan Pertama/Provisional Handover
b. Penyerahan Akhir
c. Gambar Terlaksana (As-Constructed Drawings)
d. Laporan Penyelesaian Pembangunan Jalan/Jembatan
e. Rincian Kontrak
f. Detail-detail Konstruksi
g. Catatan Mengenai Desain dan Pelaksanaan
h. Catatan Mengenai Kinerja Kontraktor
Kinerja Kontraktor harus dinilai dalam hal-hal berikut:
Organisasi dan perencanaan-Apakah Kontraktor mampu
menyelesaikan Pekerjaan dalam masa Kontrak (termasuk
perpanjangan waktu yang disetujui) dan tanpa menimbulkan
perubahan berlebihan, dan apakah Kontraktor membuktikan diri
mempunyai dasar perencanaan baik dengan membuat bar
chart/program yang memadai selama Kontrak?
Kapasitas Fisik-Apakah Kontraktor menggunakan alat yang
sesuai dan tenaga kerja cukup untuk menyelesaikan pekerjaan
pada waktunya?
Kapasitas Teknis-Apakah Kontraktor memperkerjakan
pengawas dengan cukup kemampuan teknis sehingga
pekerjaan dilakukan dengan memuaskan ?
Sikap-Apakah Kontraktor menghadapi pekerjaan dengan sikap
kerjasama yang baik atau konfrontatif.
Bagian ini diakhiri dengan rekomendasi mengenai kesesuaian
Kontraktor untuk pekerjaan mendatang. Rekomendasi ini dapat pula
menyinggung sehubungan dengan kinerja Kontraktor, kesesuaian
batas prakualifikasi Kontraktor saat ini.
2) Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Laporan Akhir pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan yang disusun
oleh manajer pelaksana jalan/jembatan dengan berdasarkan data yang

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 68 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

ada. Jika memungkinkan laporan diperkuat dengan gambar-gambar


atau foto-foto berikut informasi-informasi yang memberikan tambahan
wawasan dan pengalaman pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan,
bagi yang membacanya.

4.6.3 Pendistribusian laporan akhir pelaksanaan pekerjaan


Laporan akhir yang sudah jadi harus didistribusikan segera. Permasalahan
awal yang timbul adalah menentukan pihak-pihak mana saja yang akan
menerima laporan tersebut dan bagaimana agar laporan tersebut dapat
sampai kepada yang bersangkutan dengan cepat.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


1) Nama-Nama Instansi Yang Akan Menerima Pendistribusian
Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Jalan/Jembatan
Laporan akhir pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan setelah disusun
dan sudah memenuhi kelengkapannya, maka instansi atau pihak-pihak
yang akan menerima laporan akhir pelaksanaan pekerjaan
jalan/jembatan adalah: Pemimpin bagian proyek, konsultan pengawas
dan kontraktor/pelaksana
Sebagaimana telah diuraikan, Siklus Manajemen Proyek/Konstruksi
maka manajemen proyek pelaksanaan jalan/jembatan adalah proses
implementasi dari rencana kerja-organisasi kerja-pelaksanaan kerja–
kontrol/pengendalian kerja (planning-organizing-
actuating/implementation-controlling/POAC) yang diterapkan/ dilakukan
pada pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan. Untuk
mengimplementasikan ini perlu adanya suatu organisasi yang
berfungsi mengendalikan pelaksanaan sehingga dapat dicapai tujuan
proyek. Sesuai dengan UU No. 18/1999 tentang Jasa Konstruksi yang
mengatur pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
konstruksi ada 2 (dua) unsur pokok
masing-masing sebagai berikut :
 pihak pengguna jasa adalah orang perseorangan atau badan
sebagai pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek yang
memerlukan layanan jasa konstruksi;
 pihak penyedia jasa adalah orang perseorangan atau badan yang
kegiatan usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi;
Adapun yang dimaksud layanan jasa konstruksi adalah:
 layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi,
 layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
 layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi.
Sedangkan yang dimaksud pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan
atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan
beserta pengawasan untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk
fisik lain; dalam hal ini konstruksi jalan dan jembatan.
Dari pihak pengguna jasa dan penyedia jasa maka dapat disimpulkan
bahwa pada setiap proyek ada 4 (empat) unsur pelaku kegiatan
penyelenggara konstruksi, yaitu:
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 69 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

 Pemberi tugas atau pemilik pekerjaan/proyek atau biasa dikenal


Pimpro/Pimbagpro;
 Perencana Konstruksi atau biasa dikenal Konsultan Perencana;
 Pelaksana Konstruksi atau biasa dikenal Kontraktor;
 Pengawas Konstruksi atau biasa dikenal Konsultan Pengawas.
Dalam menjalankan tugasnya layanan jasa konstruksi yang dilakukan
oleh penyedia jasa dilakukan oleh masing-masing penyedia jasa
secara terpisah dalam pekerjaan konstruksi (UU 18/1999 pasal 16 ayat
2).
Layanan jasa perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dapat

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


dilakukan secara terintegrasi dengan memeperhatikan besaran
pekerjaan atau biaya, penggunaan teknologi canggih, serta risiko besar
bagi para pihak ataupun kepentingan umum dalam satu pekerjaan
konstruksi (Undang-undang No. 18 tahun 1999 pasal 16 ayat 3)
Sebaliknya apabila proyek sederhana/kecil, dimana penyedia
jasa/pemilik pekerjaan/proyek mampu melaksanaan pekerjaan
konstruksi yang direncanakan, dikerjakan, dan diawasi sendiri. Proyek
seperti ini disebut proyek swakelola,
dalam Kepres 80/2003 pasal 39 ayat (3) disebutkan kriteria pekerjaan
swakelola sebagai berikut:
 pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis
sumber daya manusia instansi pemerintah yang bersangkutan dan
sesuai dengan fungsi dan tugas pokok pengguna barang/jasa;
dan/atau
 pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan
partisipasi masyarakat setempat; dan/atau
 pekerjaan tersebut dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau
pembiayaannya tidak diminati oleh penyedia barang/jasa; dan/atau
 pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ ditentukan
terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa akan menanggung resiko yang besar; dan/atau
 penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya,
atau penyuluhan; dan/atau
 pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang bersifat
khusus untuk pengembangan teknologi/metoda kerja yang belum
dapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa; dan/atau
 pekerjaan khusus yang bersifat pemrosesan data, perumusan
kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium, pengembangan
sistem tertentu dan penelitian oleh perguruan tinggi/lembaga ilmiah
pemerintah;
 pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi pengguna barang/jasa
yang bersangkutan.
Secara khusus dalam manajemen proyek pelaksanaan konstruksi jalan
dan jembatan diuraikan masing-masing peranan pihak penyelenggara

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 70 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

proyek yang terlibat langsung kegiatan pekerjaan konstruksi jalan dan


jembatan dilapangan yaitu:
 Pimpro/Pimbagpro;
 Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas;
 Kontraktor.
Dalam melakukan kegiatan pekerjaan konstruksi, ketiga pihak dapat
bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab dan secara profesional,
yang dilandasi prinsip-prinsip keahlian sesuai kaidah keilmuan,
kepatutan, dan kejujuran intelektual dalam menjalankan profesinya
dengan tetap mengutamakan kepentingan umum.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Adapun tugas dan tanggung jawab dari ketiga unsur proyek tersebut,
dari awal
proyek sampai serah terima pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak
dan Kepmen PU adalah:
a. Pemimpin Bagian Proyek:
sebagai wakil pemilik pekerjaan/proyek; bertanggungjawab penuh
kepada pemilik pekerjaan/proyek atas penggunaan dana untuk
melaksanakan konstruksi jalan dan jembatan yang diikat
dengan Dokumen Kontrak
sebagai manager; bertanggung jawab atas kelancaran proyek,
baik fisik maupun administrasi. Dalam tugas managerial
tersebut, Pinbagpro memeriksa dan segera mengantisipasi
kondisi proyek dan melaksanakan tindakan turun–tangan lebih
dini, bila terjadi masalah di lapangan
sebagai engineer; melakukan rekayasa produk fisik tepat guna,
terutama dalam penentuan prioritas lokasi, pemilihan tipe dan
dimensi konstruksi serta kualitas pekerjaan dengan batasan
yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak sehubungan
dengan kondisi lapangan dan keterbatasan dana yang tersedia
b. Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas:
sebagai Engineer Repsentative mempunyai wewenang penuh
dalam mengawasi, mengarahkan pelaksanaan pekerjaan agar
dapat tercapai penyelesaian pekerjaan sesuai persyaratan yang
ada dalam Dokumen Kontrak;
membantu Pinbagpro memecahkan persoalan dan permasalahan
berhubungan dengan perpanjangan masa pelaksanaan
pekerjaan, bila diperlukan;
tidak berwenang membebaskan kontraktor dari tugas tugas yang
ada dalam dokumen kontrak yang akan mengakibatkan
keterlambatan pekerjaan atau menambah pembayaran oleh
pemilik.
c. Kontraktor/ Pelaksana:
kontraktor harus membuat, menyelesaikan dan memelihara
pekerjaan sesuai ketentuan dalam Dokumen Kontrak dengan
sungguh-sungguh dan penuh perhatian dan tanggung jawab;
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 71 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

menyediakan semua tenaga kerja maupun pengawas


pelaksanaan, bahan, peralatan dan lain-lain yang harus
memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Kontrak;
menjamin terselenggaranya pelaksanaan pekerjaan yang
berkesinambungan di lapangan
2) Pendistribusikan Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Kepada Instansi-Instansi Terkait
Pendistribusian laporan akhir pelaksanaan pekerjaan jalan/jembatan
dilakukan kepada semua pihak yang terkait dengan proyek, sehingga
laporan ini dapat dipelajari dan sekaligus sebaga dokumen yang

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


sangat diperlukan nantinya pada saat diperlukan data-data yang
relevan jika disaat nanti diperlukan untuk mengejakan proyek yang
sama atau hampur bersamaan.
Laporan akhir ini diperlukan untuk proses pembelajaran bagi semua
pihak yang terlibat, sehingga tidak terulang kembali permasalahan
yang sama dimasa yang akan dating.

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 72 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN


KOMPETENSI

5.1 Sumber Daya Manusia


5.1.1 Instruktur
Instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran instruktur adalah
untuk :
1) Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


2) Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
3) Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktek baru dan
untuk menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar.
4) Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
5) Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
6) Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.

5.1.2 Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di
tempat kerja. Penilai akan :
1) Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan
merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan
peserta.
2) Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan
peserta.
3) Mencatat pencapaian / perolehan peserta.
5.1.3 Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber
dukungan dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses
belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang
berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta.

5.2 Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )


5.2.1 Sumber pustaka penunjang pelatihan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung
proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan
materi pelatihan ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan
Jalan/Jembatan Halaman: 73 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

• Buku referensi (text book)/ buku manual servis


• Lembar kerja
• Diagram-diagram, gambar
• Contoh tugas kerja
• Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada
suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam pelatihan Berbasis Kompetensi mendorong
kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternatif lain yang lebih baik atau jika
ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar
ini tidak tersedia/tidak ada.

5.2.2 Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan:


Judul : Pedoman Pelaksanaan Proyek
Pengarang : Islamic Developmen Bank
Penerbit : Islamic Developmen Bank
Tahun terbit : 2011

Judul : Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan


Pengarang/Peng- : Hartri Putranto
Penerbit : Universitas Mercubuana
Tahun terbit : 2011

Judul : Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai


Operasional
Pengarang : Imam Soeharto
Penerbit : Erlangga
Tahun terbit : 1997

Judul : Construction Schedulling, Cost Optimization, and


Management
Pengarang : Hojjat Adeli and Asim Karim
Penerbit : Spon Press, London
Tahun terbit : 2001

Judul : Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan


Pengarang : Pusat Litbang Prasarana Transportasi-Balitbang
Penerbit : Pusat Litbang Prasarana Transportasi-Balitbang
Tahun terbit : 2005

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 74 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Manajer Pelaksanaan (General Superintendent) Pekerjaan Jalan/Jembatan F45.xx01.00x11

Judul : Pedoman Pelaksanaan K3 untuk Konstruksi Jalan


dan Jembatan
Pengarang/Peng- : Dirjend Bina Marga- Departemen PU
Penerbit : Dirjend Bina Marga-Departemen PU
Tahun terbit : 2006

Judul : Manajemen Proyek Pelaksanaan Konstruksi Jalan


dan Jembatan
Pengarang : Dirjend Bina Marga- Departemen PU
Penerbit : Dirjend Bina Marga- Departemen PU

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


Tahun terbit : 2006

Judul : A Guide to the Project Management Body of


Knowledge (PMBOK Guide) Fourth Edition
Pengarang : Project Management Institute
Penerbit : Pproject Management Institute
Tahun terbit : 2008

Judul : Practice Standard for Work Breakdown Structure


Pengarang : Project Management Institute
Penerbit : Pproject Management Institute
Tahun terbit : 2001

5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan


5.3.1 Peralatan yang digunakan:
1) Komputer
2) Software
5.3.2 Bahan yang dibutuhkan:
3) Kertas;
1) Format-format;
2) Standard Operating Prosedure (SOP);
3) Surat Perintah Kerja;
4) Form Laporan;

Judul Modul: Mengelola Administrasi dan keuangan Pekerjaan


Jalan/Jembatan Halaman: 75 dari 59
Buku Informasi Edisi: 1-2012

Anda mungkin juga menyukai