BUKU INFORMASI
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
3) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
a. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
b. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan.
c. Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
d. Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
e. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
f. Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan
1) Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
a. Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan
sebagai sumber pelatihan.
b. Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
c. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
d. Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan
dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
2) Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:
a. Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
b. Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
c. Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
d. Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
e. Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan
pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk
mengikuti pelatihan.
1.3.2. Persyaratan
Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja,
karena telah:
1) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
2) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
3) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi yang tercakup dalam unit kompetensi ini harus diujikan secara
konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi
pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau secara simulasi dengan
kondisi seperti tempat kerja dengan menggunakan metode uji yang tepat
untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai
dengan tuntutan standar.
2) Tempat.
Lokasi kerja atau tempat pelatihan (training ground) yang memenuhi
syarat.
3) Penguasaan unit kompetensi sebelumnya :
• FKK.CP.01.001.01 : Melakukan komunikasi dan kerjasama di tempat
kerja;
• FKK.CP.01.002.01 : Menerapkan Ketentuan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Pengendalian Dampak
Lingkungan di Tempat Kerja;
• FKK.CP.02.001.01 : Melakukan Pemeliharaan Harian Sebelum
Operasi;
• FKK.CP.02.001.01 : Melakukan Mobilisasi Peralatan ke Lokasi Proyek;
• FKK.CP.02.003.01 : Menempatkan Unit Concrete pump di Tempat
Pemompaan Beton;
• FKK.CP.02.004.01 : Mengoperasikan Pemompaan Beton Segar (Siap
Pakai);
• FKK.CP.02.005.01 : Mengatasi Gangguan (Trouble shooting)
Pemompaan Beton dengan Melakukan Perbaikan
Komponen
b. Kondisi Pengujian.
1) Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat
berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan
membersihkan komponen concrete pump, memeriksa komponen concrete
pump, mengatur Outriggers dan distributor boom pada posisi transport,
melakukan demobilisasi unit concrete pump dan membuat laporan
pekerjaan, sebagai bagian dari pekerjaan pengoperasian concrete pump;
2) Penilaian dapat dilakukan dengan cara lisan, tertulis, demonstrasi/praktek;
3) Penilaian dapat dilaksanakan secara simulasi di tempat pelatihan (training
ground) dan atau di tempat kerja.
c. Pengetahuan yang diperlukan :
1) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
2) Struktur dan fungsi komponen utama peralatan pompa beton;
3) Prosedur pembersihan concrete pump;
4) Pemeriksaan concrete pump setelah selesai operasi;
5) Prosedur mobilisasi concrete pump;
6) Sistem pelaporan.
Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump
Halaman: 9 dari 56
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
BAB III
1 2 3 4 5 6 7
prosedur
pemeliharaan
peralatan setelah
selesai operasi
prosedur
pemeliharaan
peralatan setelah
selesai operasi
5. Peragaan 15**
mengidentifikasi
bab yang
membahas
prosedur
pemeliharaan
peralatan setelah
selesai operasi
prosedur
pemeliharaan
peralatan setelah
selesai operas
1.2 Bagian dalam pipa Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku 5
penyalur beton pembelajaran 2. Diskusi/ prosedur Petunjuk
dibersihkan dengan sesi ini, diskusi pembersihan bagian Pemeliharaa
bola busa (sponge peserta dapat kelompok dalam pipa penyalur n dan
ball). membersihkan 3. Peragaan beton Pengopera-
1) Dapat Bagian dalam 2. Menjelaskan cara sian pompa
menjelaskan pipa penyalur menyiapkan bola beton
prosedur beton dengan busa (sponge ball) 2. Peraturan
pembersihan bola busa sesuai ukuran pipa K3L
bagian dalam pipa (sponge ball). penyalur beton 3. SOP perusa-
penyalur beton 3. Menjelaskan dan haan terkait
2) Mampu memberikan langkah pengecoran
menyiapkan bola cara menyiapkan beton
busa (sponge ball) washing reducer
sesuai ukuran 4. Menjelaskan
pipa penyalur langkah melakukan
beton pencucian bagian
3) Mampu dalam pipa penyalur
menyiapkan beton dari pipa
washing reducer pendek dengan
4) Harus mampu sponge ball, washing
melakukan reducer dan pompa
pencucian bagian air sesuai prosedur
dalam pipa 5. Menjelaskan dan
penyalur beton memberikan langkah
dari pipa pendek cara
dengan sponge melakukan
ball, washing pencucian bagian
reducer dan dalam pipa penyalur
pompa air sesuai beton dengan
prosedur metode hisap
5) Harus mampu (suction cleaning)
melakukan 6. Diskusi kelompok 15*
pencucian bagian pembersihan
dalam pipa bagian dalam pipa
penyalur beton penyalur beton
dengan metode menyiapkan bola
hisap (suction busa (sponge
cleaning) ball) sesuai
ukuran pipa
penyalur beton
melakukan
pencucian bagian
dalam pipa
penyalur beton
dari pipa pendek
dengan sponge
ball, washing
reducer dan
pompa air sesuai
prosedur
melakukan
pencucian bagian
Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump
Halaman: 13 dari 56
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
1 2 3 4 5 6 7
dalam pipa
penyalur beton
dengan metode
hisap (suction
cleaning)
7. Peragaan 15**
menyiapkan bola
busa (sponge
ball) sesuai
ukuran pipa
penyalur beton
melakukan
pencucian bagian
dalam pipa
penyalur beton
dari pipa pendek
dengan sponge
ball, washing
reducer dan
pompa air sesuai
prosedur
melakukan
pencucian bagian
dalam pipa
penyalur beton
dengan metode
hisap (suction
cleaning)
1.3 Sisa beton segar di Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku 5
agitator hopper dan Y pembelajaran 2. Diskusi/ prosedur Petunjuk
section dibersihkan sesi ini, diskusi pembersihan sisa Pemeliharaa
sesuai prosedur peserta dapat kelompok beton segar di n dan
1) Dapat membersihkan 3. Peragaan agitator hoper dan Y Pengopera-
menjelaskan Sisa beton section sian pompa
prosedur segar di 2. Menjelaskan dan beton
pembersihan sisa agitator memberikan langkah 2. Peraturan
beton segar di hopper dan Y cara membersihkan K3L
agitator hoper dan section sisa beton segar di 3. SOP perusa-
Y section sesuai agitator hopper haan terkait
2) Harus mampu prosedur 3. Menjelaskan pengecoran
membersihkan langkah mencuci beton
sisa beton segar agitator hopper
di agitator hopper dengan air
3) Mampu mencuci bertekanan 15*
agitator hopper 4. Diskusi kelompok
dengan air prosedur
bertekanan pembersihan sisa
beton segar di
agitator hoper dan
Y section
membersihkan
sisa beton segar
di agitator hopper
mencuci agitator
hopper dengan air
bertekanan 15**
5. Peragaan
membersihkan
sisa beton segar
di agitator hopper
mencuci agitator
hopper dengan air
bertekanan
1.4 Semua komponen Pada akhir 1. Cerama 1. Menjelaskan 1. Buku 5
concrete pump yang pembelajaran h prosedur Petunjuk
bersentuhan dengan sesi ini, 2. Diskusi/ pembersihan semua Pemeliharaa
beton dicuci dengan peserta dapat diskusi komponen concrete n dan
menggunakan air mencuci kelompok pump yang Pengopera-
bertekanan. Semua 3. Peragaan bersentuhan dengan sian pompa
1) Dapat komponen beton beton
menjelaskan concrete 2. Menjelaskan cara 2. Peraturan
prosedur pump yang membersihkan K3L
pembersihan bersentuhan piston sesuai 3. SOP perusa-
Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump
Halaman: 14 dari 56
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
1 2 3 4 5 6 7
semua komponen dengan beton prosedur haan terkait
concrete pump dengan 3. Menjelaskan dan pengecoran
yang bersentuhan menggunakan memberikan langkah beton
dengan beton air cara membersihkan
2) Mampu bertekanan. piston rod sesuai
membersihkan prosedur
piston sesuai 4. Menjelaskan
prosedur langkah
3) Mampu membersihkan S-
membersihkan valve sesuai 15*
piston rod sesuai prosedur
prosedur 5. Diskusi kelompok
4) Mampu pembersihan
membersihkan semua komponen
sliding valve concrete pump
sesuai prosedur yang bersentuhan
dengan beton
membersihkan
piston sesuai
prosedur
membersihkan
piston rod sesuai
prosedur
membersihkan S-
valve sesuai 15**
prosedur
6. Peragaan
piston sesuai
prosedur
membersihkan
piston rod sesuai
prosedur
membersihkan S-
valve sesuai
prosedur
1.5 Kondisi semua Pada akhir 1. Cerama 1. Menjelaskan 1. Buku 5
komponen concrete pembelajaran h prosedur Petunjuk
pump diperiksa ulang. sesi ini, 2. Diskusi/ pemeriksaan ulang Pemeliharaa
1) Dapat peserta dapat diskusi semua komponen n dan
menjelaskan memeriksa kelompok concrete pump Pengopera-
prosedur ulang Kondisi 3. Peragaan setelah selesai sian pompa
pemeriksaan semua pencucian beton
ulang semua komponen 2. Menjelaskan cara 2. Peraturan
komponen concrete menentukan K3L
concrete pump pump komponen yang 3. SOP perusa-
setelah selesai harus diperiksa haan terkait
pencucian ulang pengecoran
2) Harus mampu 3. Menjelaskan dan beton
menentukan memberikan langkah
komponen yang cara memeriksa
harus diperiksa ulang semua
ulang komponen concrete
3) Harus mampu pump setelah
memeriksa ulang selesai pencucian. 15*
semua komponen 4. Diskusi kelompok
concrete pump pemeriksaan
setelah selesai ulang semua
pencucian. komponen
concrete pump
setelah selesai
pencucian
menentukan
komponen yang
harus diperiksa
ulang
memeriksa ulang
semua komponen
concrete pump
setelah selesai
pencucian 15**
5. Peragaan
menentukan
komponen yang
Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump
Halaman: 15 dari 56
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
1 2 3 4 5 6 7
harus diperiksa
ulang
memeriksa ulang
semua komponen
concrete pump
setelah selesai
pencucian
Diskusi kelompok: 75
menyiapkan buku manual / referensi pedoman pemeliharaan harian
mengidentifikasi bab yang membahas prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi
prosedur pemeliharaan peralatan setelah selesai operasi
prosedur pembersihan bagian dalam pipa penyalur beton
prosedur pembersihan sisa beton segar di agitator hoper dan Y section
prosedur pembersihan semua komponen concrete pump yang bersentuhan dengan beton
prosedur pemeriksaan ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5, dibimbing langsung oleh Instruktur
dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
Pelaksanaan praktik: 75
menyiapkan bola busa (sponge ball) sesuai ukuran pipa penyalur beton
menyiapkan washing reducer
melakukan pencucian bagian dalam pipa penyalur beton dengan metode hisap (suction
cleaning)
membersihkan sisa beton segar di agitator hopper
mencuci agitator hopper dengan air bertekanan
membersihkan piston sesuai prosedur
membersihkan piston rod sesuai prosedur
membersihkan S-valve/ sliding valve sesuai prosedur
memeriksa ulang semua komponen concrete pump setelah selesai pencucian
dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 1.1 s.d KUK 1.5, dengan didahului penjelasan langkah
pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang
dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
Elemen Kompetensi 2 : Mengembalikan Outriggers dan distributor boom pada posisi transport
Metode Sumber/ Jam
Kriteria Unjuk
Tujuan Pelatihan Tahapan Referensi Pelajara
No Kerja/Indikator Unjuk
Pembelajaran yang Pembelajaran yang n
Kerja
Disarankan Disarankan Indikatif
1 2 3 4 5 6 7
2.1 Distributor boom Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku 5
dilipat pada posisi pembelajaran 2. Diskusi/ prosedur pelipatan Petunjuk
transport. sesi ini, diskusi distributor boom Pemeliharaa
1) Dapat peserta dapat kelompok 2. Menjelaskan cara n dan
menjelaskan melipat 3. Peragaan mengikat pipa Pengopera-
prosedur pelipatan Distributor fleksible di ujung sian pompa
distributor boom boom pada distributor boom beton
2) Harus mampu posisi pada tempatnya 2. Peraturan
mengikat pipa transport. 3. Menjelaskan dan K3L
fleksible di ujung memberikan langkah 3. SOP perusa-
distributor boom cara melipat elemen haan terkait
pada tempatnya distributor boom pengecoran
3) Harus mampu sesuai prosedur dan beton
melipat elemen urutannya
distributor boom 4. Menjelaskan
sesuai prosedur langkah melakukan
dan urutannya pemutaran (slewing)
4) Harus mampu distributor boom
melakukan pada arah transport
pemutaran 5. Menjelaskan dan
(slewing) memberikan langkah
distributor boom cara
pada arah menurunkan paket
transport boom hingga hingga
5) Harus mampu duduk pada
menurunkan paket pengikatnya (catch
boom hingga hook)
hingga duduk 6. Diskusi kelompok 15*
pada pengikatnya prosedur
(catch hook) pelipatan
distributor boom
mengikat pipa
fleksible di ujung
1 2 3 4 5 6 7
distributor boom
pada tempatnya
melipat elemen
distributor boom
sesuai prosedur
dan urutannya
melakukan
pemutaran
(slewing)
distributor boom
pada arah
transport
menurunkan
paket boom
hingga hingga
duduk pada
pengikatnya 15**
(catch hook
7. Peragaan
mengikat pipa
fleksible di ujung
distributor boom
pada tempatnya
melipat elemen
distributor boom
sesuai prosedur
dan urutannya
melakukan
pemutaran
(slewing)
distributor boom
pada arah
transport
menurunkan
paket boom
hingga hingga
duduk pada
pengikatnya
(catch hook)
2.2 Outriggers Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku 5
dikembalikan pada pembelajaran 2. Diskusi/ prosedur Petunjuk
posisi transport. sesi ini, diskusi mengembalikan Pemeliharaa
1) Dapat peserta dapat kelompok Outriggers pada n dan
menjelaskan mengembalika 3. Peragaan posisi transport Pengopera-
prosedur n Outriggers 2. Menjelaskan cara sian pompa
mengembalikan pada posisi melepas kunci (lock) beton
Outriggers pada transport Outriggers 2. Peraturan
posisi transport 3. Menjelaskan dan K3L
2) Harus mampu memberikan langkah 3. SOP perusa-
melepas kunci cara mengembalikan haan terkait
(lock) Outriggers Outriggers belakang pengecoran
3) Harus mampu pada posisi transport beton
mengembalikan 4. Menjelaskan dan
Outriggers memberikan langkah
belakang pada cara mengembalikan
posisi transport Outriggers depan
4) Harus mampu pada posisi transpor
mengembalikan 5. Diskusi kelompok 15*
Outriggers depan mengembalikan
pada posisi Outriggers pada
transport posisi transport
melepas kunci
(lock) Outriggers
mengembalikan
Outriggers
belakang pada
posisi transport
mengembalikan
Outriggers depan
pada posisi
transpor
6. Peragaan 15**
mengembalikan
Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump
Halaman: 17 dari 56
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
1 2 3 4 5 6 7
Outriggers pada
posisi transport
melepas kunci
(lock) Outriggers
mengembalikan
Outriggers
belakang pada
posisi transport
mengembalikan
Outriggers depan
pada posisi
transpor
2.3 Pipa lapangan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan cara 1. Buku 5
(conveying pipe) dan pembelajaran 2. Diskusi/ mengidentifikasi pipa Petunjuk
perlengkapannya sesi ini, diskusi lapangan dan Pemeliharaa
dikumpulkan ke unit peserta dapat kelompok perlengkapannya n dan
alat. mengumpulka 3. Peragaan 2. Menjelaskan cara Pengopera-
1) Dapat n Pipa 4. Praktik mengumpulkan pipa sian pompa
mengidentifikasi lapangan pemerik- dan beton
pipa lapangan dan (conveying saan perlengkapannya 2. Peraturan
perlengkapannya pipe) dan komponen 3. Menjelaskan dan K3L
2) Harus mampu perlengkapann hot memberikan langkah 3. SOP perusa-
mengumpulkan ya ke unit alat elevator cara meletakkan haan terkait
pipa dan dan pipa dan pengecoran
perlengkapannya vibrating perlengkap-annya beton
3) Harus mampu screen keatas unit alat
meletakkan pipa 4. Diskusi kelompok 15*
dan perlengkap- mengidentifikasi
annya keatas unit pipa lapangan
alat dan
perlengkapannya
mengumpulkan
pipa dan
perlengkapannya
meletakkan pipa
dan perlengkap-
annya keatas unit
alat 15**
5. Peragaan
mengidentifikasi
pipa lapangan
dan
perlengkapannya
mengumpulkan
pipa dan
perlengkapannya
meletakkan pipa
dan perlengkap-
annya keatas unit
alat
Diskusi kelompok: 45
prosedur pelipatan distributor boom
prosedur mengembalikan Outriggers pada posisi transport
mengidentifikasi pipa lapangan dan perlengkapannya
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.3, dibimbing langsung oleh Instruktur
dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
Pelaksanaan praktik: 45
mengikat pipa fleksible di ujung distributor boom pada tempatnya
melipat elemen distributor boom sesuai prosedur dan urutannya
melakukan pemutaran (slewing) distributor boom pada arah transport
menurunkan paket boom hingga hingga duduk pada pengikatnya (catch hook)
melepas kunci (lock) Outriggers
mengembalikan Outriggers belakang pada posisi transport
mengembalikan Outriggers depan pada posisi transport
mengumpulkan pipa dan perlengkapannya
meletakkan pipa dan perlengkap-annya keatas unit alat
dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 2.1 s.d KUK 2.3, dengan didahului penjelasan langkah
pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang
dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
1 2 3 4 5 6 7
yang ditentukan
sesuai prosedur
3.3 Unit concrete pump Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. Buku 5
diparkir di tempat pembelajaran 2. Diskusi/ prosedur pemarkiran Petunjuk
yang datar dan aman sesi ini, diskusi alat Pemeliharaa
sesuai dengan peserta dapat kelompok 2. Menjelaskan cara n dan
prosedur. memarkir Unit 3. Peragaan memilih tempat Pengopera-
1) Dapat concrete parkir yang keras, sian pompa
menjelaskan pump di datar dan aman beton
prosedur tempat yang 3. Menjelaskan dan 2. Peraturan
pemarkiran alat datar dan memberikan langkah K3L
2) Harus mampu aman sesuai cara menempatkan 3. SOP perusa-
memilih tempat dengan unit concrete pump haan terkait
parkir yang keras, prosedur. di tempat parkir pengecoran
datar dan aman 4. Diskusi kelompok beton 15*
3) Harus mampu prosedur
menempatkan unit pemarkiran alat
concrete pump di memilih tempat
tempat parkir parkir yang keras,
datar dan aman
menempatkan
unit concrete
pump di tempat
parkir 15**
5. Peragaan
memilih tempat
parkir yang keras,
datar dan aman
menempatkan
unit concrete
pump di tempat
parkir
3.4 Engine dimatikan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan cara 1. Buku 5
sesuai prosedur pembelajaran 2. Diskusi/ menetralkan semua Petunjuk
1) Dapat sesi ini, diskusi tuas kendali Pemeliharaa
menetralkan peserta dapat kelompok operasional n dan
semua tuas mematikan 3. Peragaan 2. Menjelaskan cara Pengopera-
kendali Engine sesuai mengaktifkan rem sian pompa
operasional prosedur tangan (hand brake) beton
2) Harus mampu 3. Menjelaskan dan 2. Peraturan
mengaktifkan rem memberikan langkah K3L
tangan (hand cara mengatur 3. SOP perusa-
brake) putaran engine pada haan terkait
3) Harus mampu posisi idle dan pengecoran
mengatur putaran melakukan beton
engine pada pendinginan (cooling
posisi idle dan down)
melakukan 4. Menjelaskan
pendinginan langkah memutar
(cooling down) kunci start ke arah
4) mampu memutar ”off” hingga engine
kunci start ke arah mati 15*
”off” hingga 5. Diskusi kelompok
engine mati menetralkan
semua tuas
kendali
operasional
mengaktifkan rem
tangan (hand
brake)
mengatur putaran
engine pada
posisi idle dan
melakukan
pendinginan
(cooling down)
memutar kunci
start ke arah ”off”
hingga engine
mati 15**
6. Peragaan
menetralkan
semua tuas
Judul Modul: Kegiatan Akhir Pengoperasian Concrete Pump
Halaman: 20 dari 56
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
1 2 3 4 5 6 7
kendali
operasional
mengaktifkan rem
tangan (hand
brake)
mengatur putaran
engine pada
posisi idle dan
melakukan
pendinginan
(cooling down)
memutar kunci
start ke arah ”off”
hingga engine
mati
Diskusi kelompok: 60
prosedur demobilisasi
prosedur menghidupkan engine
prosedur pemarkiran alat
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 3.1 s.d KUK 3.4, dibimbing langsung oleh Instruktur
dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
Pelaksanaan praktik: 60
menyiapkan daftar simak pemeriksaan alat
menyiapkan surat jalan untuk demobilisasi dan dokumen lain yang diperlukan
menghidupkan engine sesuai prosedur
menjalankan unit concrete pump sampai di tempat yang ditentukan sesuai prosedur
memilih tempat parkir yang keras, datar dan aman
menempatkan unit concrete pump di tempat parkir
menetralkan semua tuas kendali operasional
mengaktifkan rem tangan (hand brake)
mengatur putaran engine pada posisi idle dan melakukan pendinginan (cooling down)
memutar kunci start ke arah ”off” hingga engine mati
dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 3.1 s.d KUK 3.4, dengan didahului penjelasan langkah
pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur yang
dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
1 2 3 4 5 6 7
concrete pump
memilah data
untuk dimasukkan
dalam laporan
harian operasi
5. Peragaan 15**
menentukan
catatan dan data
yang harus
dikumpulkan
untuk pembuatan
laporan
mengumpulkan
catatan dan data
yang terkait
dengan
pengoperasian
concrete pump
memilah data
untuk dimasukkan
dalam laporan
harian operasi
1 2 3 4 5 6 7
3) Harus mampu kepada pihak haan terkait
melaporkan pengguna untuk pengecoran
kepada pihak mendapatkan beton
pengguna untuk pengesahan
mendapatkan 4. Diskusi kelompok 15*
pengesahan. Menjelaskan tata
cara pembuatan
time sheet
Menjelaskan cara
membuat time
sheet / laporan
kerja concrete
pump
Menjelaskan dan
memberikan
langkah cara
melaporkan
kepada pihak
pengguna untuk
mendapatkan
pengesahan
5. Peragaan 15**
tata cara
pembuatan time
sheet
membuat time
sheet / laporan
kerja concrete
pump
melaporkan
kepada pihak
pengguna untuk
mendapatkan
pengesahan
Diskusi kelompok: 45
menentukan catatan dan data yang harus dikumpulkan untuk pembuatan laporan
prosedur pembuatan laporan harian operasi
tata cara pembuatan time sheet
Dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 s.d KUK 4.3, dibimbing langsung oleh Instruktur
dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
Pelaksanaan praktik: 45
mengumpulkan catatan dan data yang terkait dengan pengoperasian concrete pump
memilah data untuk dimasukkan dalam laporan harian operasi
menyiapkan formulir laporan harian operasi
membuat laporan harian operasi dengan mengisi dan mencatat pada formulir harian operasi
membuat time sheet / laporan kerja concrete pump
melaporkan kepada pihak pengguna untuk mendapatkan pengesahan time sheet
dilakukan setelah selesai penjelasan KUK 4.1 s.d KUK 4.3, dengan didahului penjelasan
langkah pelaksanaan dari masing-masing kegiatan praktik dan contoh praktik dari instruktur
yang dilanjutkan dengan pelaksanaan praktik untuk setiap peserta dengan bimbingan instruktur
Instruktur yang diusulkan untuk Materi Pelatihan “Pemeliharaan sebelum operasi”
Instruktur Teori: …………………………………………………………………………………………..
Instruktur Praktek: ……………………………………………………………………………………….
Catatan :
1. Jam pelajaran indikatif dalam menit
2. *) Pelaksanaan diskusi kelompok dilaksanakan pada akhir penyajian setiap elemen
kompetensi.
**) Pelaksanaan peragaan langsung pada penyajian setiap KUK.
***) Pelaksanaan praktik dilakukan pada akhir penyajian setiap elemen kompetensi,
atau pada akhir penyajian seluruh elemen kompetensi, tergantung pada metoda
yang diterapkan
BAB IV
4.1 Umum
Pengoperasian pompa beton berhubungan erat dengan beton segar yang mempunyai sifat
cepat mengeras, sifat ini mengharuskan operator pompa beton untuk segera
membersihkan komponen yang bersentuhan dengan beton dalam waktu 5 menit setelah
selesainya pengoperasian. Penundaan kegiatan pencucian akan mempersulit keadaan
karena kondisi beton yang mengeras sulit untuk dibersihkan.
Setelah semua komponen dicuci dan diperiksa ulang kondisinya, operator harus membuat
laporan pekerjaan dan mendemobilisasi ke tempat asal atau yang ditentukan.
4.2 Pembersihan Komponen Concrete pump
4.2.1 Prosedur pembersihan komponen concrete pump.
Pada kegiatan pembersihan komponen pompa beton, operator harus berpedoman
pada buku OMM untuk pelaksanaannya. Untuk penyiapan buku OMM operator dapat
memeriksa tempat penyimpanan buku manual di alat yang akan dioperasikan.
Apabila buku tersebut tidak ada dalam alat yang bersangkutan maka operator
berkewajiban untuk menanyakan kepada atasan langsung tentang keberadaan buku
tersebut.
Dibawah ini ditunjukkan contoh mengidentifikasi bab yang membahas pencucian pipa
penyalur beton dan komponen dalam buku OMM pompa beton
• Pipa lapangan, yaitu pipa penyalur beton yang terpasang sebagai sambungan dari
selang fleksibel di ujung distributor boom, rangkaian pipa penyalur beton dari baja
sampai selang fleksibel di ujung pengecoran. Kelompok pipa ini dibersihkan oleh
crew concrete pump dengan menggunakan air bertekanan atau udara bertekanan
(kompresor).
• Pembersihan pipa penyalur beton pada distributor boom dengan metode
penghisapan.
Berikut ini adalah contoh prosedur pembersihan pipa penyalur beton yang
terpasang pada distributor boom :
1) Setelah pengoperasian pompa beton dihentikan, kopling penyambung antara
pipa fleksibel pompa beton dengan pipa lapangan dilepas sehingga pipa
fleksibel pompa beton ujungnya terbuka dan siap untuk dibersihkan dengan
metode hisap.
2) Mengatur distributor boom dalam posisi mendatar.
3) Melakukan langkah hisap/ reverse sampai sisa beton segar mencapai as blade
agitator hopper, lalu menghentikan penghisapan.
4) Menyiapkan sponge ball yang sudah direndam air sesuai dengan ukuran
diameter pipa dan menekan masuk melalui ujung pengeluaran (outlet) pipa
flexible.
5) Menarik/ menghisap sponge ball dengan melakukan gerakan reverse
6) Apabila sponge ball tidak bergerak yang
terdeteksi dengan memukul-mukul pipa
dengan palu kecil (gambar 4.1) hingga
sponge ball terhisap sampai di agitator
hopper.
Gambar 4.2 7) Menghentikan gerakan reverse dan agitator
Sponge ball pembersih pipa hopper.
8) Membuka swing out elbow untuk mengambil sponge ball yang sudah terhisap
sampai di agitator hopper.
9) Untuk pipa penyalur beton prosedur diatas diulangi beberapa kali agar pipa
benar-benar bersih (untuk tipe S-valve) .
10) Setelah pipa penyalur beton bersih, dilanjutkan dengan pembersihan agitator
hopper.
a. Pembersihan pipa lapangan.
Pipa penyalur beton yang terpasang pada distributor boom dapat dibersihkan
dengan metode hisap yang dilakukan dengan pompa beton sendiri, namun tidak
demikian dengan pipa lapangan. Pembersihan pipa lapangan dilakukan dengan air
bertekanan atau dengan udara bertekanan (kompresor).
• Pembersihan dengan air bertekanan.
Prosedur pembersihan pipa penyalur beton dengan air bertekanan (dipompa) :
a) Setelah pengoperasian pompa beton dihentikan, kopling penyambung antara
pipa lapangan dengan pipa fleksibel pompa beton dilepas sehingga yang
tertinggal adalah rangkaian pipa lapangan saja.
b) Menyiapkan filler yang terdiri dari kertas pembungkus semen, sponge ball
dan cleaner piston sesuai dengan panjang pipa lapangan yang akan
dibersihkan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Panjang pipa
Susunan filler
lapangan
Dibawah 100 meter 2 sponge ball dan 1 cleaner piston
Bungkus semen, 2 sponge ball dan 1
100 – 500 meter
cleaner piston
Bungkus semen, 2 sponge ball dan 2
Diatas 500 meter
cleaner piston
c) Melepas pipa bengkok diujung pipa lapangan (bila ada), apabila tidak dilepas
pipa bengkok bisa berputar pada saat udara bertekanan disemprotkan
kedalam pipa lapangan (gambar 4.4).
b. Drive Component.
Komponen ini merupakan pusat pengendalian tenaga mekanis dan hidrolik, yang
diperiksa adalah:
1) Kedudukan PTO dan level pelumas.
2) Kondisi semua pompa hidrolik.
3) Kondisi kabel, selang dan pipa.
4) Kebocoran minyak hidrolik.
c. Outriggers.
Komponen ini berfungsi untuk menjaga stabilitas alat selama pengoperasian
pompa beton, yang diperiksa adalah :
1) Kelengkapan suku cadang seperti roller, pin, mur dan baut.
2) Kondisi silinder hidrolik.
3) Kelengkapan food pads.
4) Kondisi selang dan pipa hidrolik serta pengikatnya.
5) Kebocoran minyak hidrolik.
6) Kondisi niple grease.
d. Landasan boom dan alat pemutar.
Komponen ini berfungsi untuk bertumpunya distributor boom untuk berputar
(slewing), yang diperiksa adalah :
1) Kerusakan struktur alat pemutar boom, dan kemungkinan adanya sambungan
las yang retak.
2) Kekencangan baut pengikat roda gigi swing.
3) Kondisi roda gigi swing dan pinion gear.
4) Kondisi limit stop untuk gerakan swing.
5) Kondisi pipa penyalur beton, snap coupling dan pengikatnya.
6) Kondisi selang dan pipa hidrolik serta pengikatnya.
7) Kebocoran minyak hidrolik.
8) Level minyak hidrolik.
9) Kondisi niple grease.
e. Distributor Boom.
1) Kerusakan struktur dan sambungan.
2) Kondisi bushing, pin dan penahannya.
3) Kondisi silinder hidrolik dan ikatannya.
4) Kondisi selang dan pipa hidrolik serta pengikatnya.
5) Kondisi pipa penyalur beton, snap coupling dan pengikatnya.
6) Kebocoran minyak hidrolik.
7) Kondisi niple grease.
f. Boom Control valve.
1) Kondisi ikatan Control valve.
2) Tuas kendali dapat bergerak bebas dan kembali ke posisi awal bila dilepas.
3) Kondisi karet pelindung tuas kendali.
4) Skala pembacaan terlihat dengan jelas.
5) Sambungan selang/ pipa hidrolik, kabel listri terikat dengan kuat.
6) Tidak ada kebocoran minyak hidrolik.
Gambar 4.7
Memasang selang fleksibel
7) Putar kunci kontak, dalam kondisi normal engine akan hidup dalam waktu 5
detik, bila tidak periksa kembali settingnya sebelum mengulang start lagi.
8) Bila engine hidup, atur putaran konstan pada 800rpm (fast idle) dan periksa
tekanan oli. Jika indikator tekanan oli tidak muncul dalam waktu 5 detik
setelah start, matikan engine dan cari penyebabnya.
9) Setelah engine berputar dengan halus (biasanya setelah 15 atau 30 detik)
lepaskan pedal kopling secara perlahan.
10) Setelah engine hidup dilakukan pemeriksaan :
a) Panel monitor instrumen.
b) Pengamatan gas buang.
c) Pengamatan suara dan getaran engine.
d) Pemeriksaan ulang kebocoran cairan.
c. Pemanasan engine.
Kinerja engine akan optimal pada temperatur kerja, sehingga setelah engine hidup
harus dilakukan pemanasan engine.
1) Biarkan engine hidup pada putaran fast idle selama 3 - 5 menit.
2) Periksa semua alat-alat ukur, lampu-lampu peringatan dan indikator secara
berkala selama pengoperasian.
d. Mengemudikan kendaraan.
Sebelum mengemudikan operator harus memastikan arah tujuan kendaraan
sudah diidentifikasi dengan benar, prosedur dan langkah kerja mengemudikan
kendaraan adalah sebagai berikut :
1) Naik ke kabin alat dengan pedoman 3 titik tumpuan (1 pijakan kaki pada anak
tangga dan 2 pegangan tangan pada handle, atau 2 pijakan kaki pada anak
tangga dan 1 pegangan tangan pada handle (bergantian) seperti gambar 4.14
Oleh karena itu engine harus dibiarkan cooling down pada putaran high idle
(800rpm) selama 10 menit agar temperatur engine berkurang dan putaran impeller
turbo menurun lebih dahulu.
d. Pemutaran kunci start ke arah ”off” hingga engine mati.
Setelah pendinginan (cooling down) cukup, engine dapat dimatikan dengan
memutar kunci kontak kearah ”off”.
4.5 Pembuatan Laporan Pekerjaan
Laporan pekerjaan merupakan titik awal dari berbagai informasi pengoperasian alat-alat
berat, berbagai data mengenai pengoperasian alat-alat berat. Berbagai data mengenai
pengoperasian alat, termasuk data alat dan pekerjaan, disajikan melalui laporan ini.
Pembuatan laporan pekerjaan menjadi tugas dan tanggung jawab Operator alat yang
bersangkutan.
Dengan demikan peranan Operator dalam menangani administrasi pengoperasian alat,
yang kemudian menjadi informasi perusahaan, menjadi cukup penting. Kesalahan atau
ketidak benaran dalam memasukan data, dapat berakibat fatal dalam pelaksanaan
pengoperasian alat dan pelaksanaan pekerjaan.
Oleh karena itu operator dituntut, disamping menyajikan data secara akurat juga harus jujur
dan aktual (sesuai apa yang sebenarnya terjadi, tidak ada unsur rekayasa).
2) Pengisian daftar simak potensi kecelakaan kerja, dibuat oleh operator pompa
beton dan pelaksana lapangan, yang harus dibuat dan dikirim ke atasan
sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic atau setiap
memakai pekerjaan baru).
3) Pengisian daftar simak keselamatan kerja yang terdiri dari 2 macam yaitu
daftar simak yang harus dibuat (diisi) dan ditanda tangani oleh operator dan
daftar simak yang dibuat (diisi) dan ditanda tangani oleh pelaksana lapangan.
4) Time sheet, adalah laporan yang dibuat oleh operator pompa beton khusus
untuk alat sewa/ rental yang harus disyahkan oleh pihak penyewa. Laporan ini
merupakan kelengkapan dokumen untuk penagihan biaya sewa dari pemilik
alat kepada pihak penyewa.
5) Laporan khusus, adalah laporan yang dibuat oleh operator saat
menyelesaikan tugas khusus misalnya mobilisasi-demobilisasi, penempatan
unit concrete pump, trouble shooting.
4.5.2 Pembuatan Laporan Harian Operasi (LHO).
a. Prosedur pembuatan laporan harian operasi.
1) Laporan harian operasi dibuat oleh operator pompa beton secara harian dan
diketahui oleh pelaksana pengecoran dimana pompa beton tersebut
dioperasikan.
2) Laporan harian operasi berisi berbagai macam hal yang berhubungan dengan
pengoperasian pompa beton. Mungkin saja terjadi sedikit perbedaan isi
laporan diantara laporan dari unit Kerja atau perusahaan yang satu dengan
yang lainnya, namun pada dasarnya hampir sama, seperti diantaranya :
a) Data proyek (nama, lokasi, dsb).
b) Data pompa beton (jenis, merek/type, tahun pembuatan, kapa-sitas, dsb).
c) Kondisi alat.
d) Rincian pekerjaan (jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan, dsb)
e) Hasil pekerjaan (volume pengecoran beton).
f) Pemakaian bahan (bahan bakar, minyak pelumas, minyak hidrolik, dsb)
g) Dan lain sebagainya
b. Bentuk Laporan.
Laporan harian operasi pada umumnya mempunyai bentuk yang mudah
dikerjakan, yaitu bentuk formulir atau form. Dengan demikian untuk suatu laporan,
formulir telah didesain/dirancang sesuai dengan kebutuhan, dan selalu diusahakan
agar mudah dan sederhana dalam pengisiannya, untuk menghindari kesalahan-
kesalahan pengisian.
Laporan dalam bentuk surat selalu dihindari. Tujuannya adalah agar tidak terlalu
membebani operator dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan.
c. Pengisian Formulir Laporan Harian Operasi.
Pengisian dilakukan dengan memperhatikan materi yang ada di dalam formulir
laporan termasuk satuan-satuan yang harus diisikan. Sebagian diantaranya ada
yang harus diisi dengan angka, dengan huruf, sebagian lainnya diisi dengan
tanda-tanda saja, misalnya tanda (x) atau contreng (√ ).
Contoh Formulir Harian Operasi seperti tercetak pada halaman dibawah ini.
Catatan : 1. Pada kolom-kolom Keadaan/Tekanan/Temperatur, isilah dengan tanda [√] pada kolom yang bersangkutan (Normal atau Tidak Normal)
2. Pada kolom-kolom di belakang Waktu/Jam, isilah dengan tanda contreng [√], di belakang waktu yang bersangkutan bila alat beroperasi, dan dengan tanda
silang [X] bila alat tidak beroperasi. Pada kolom Jam/Menit diisi dengan waktu penggunaan/pengoperasian
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
d. Petunjuk Pengisian
Petunjuk pengisian formulir laporan harian operasi diberikan secara rinci
bagaimana mengisikan data pengoperasian alat kedalam form LHO (Laporan
Harian Operasi)
Berikut ini diberikan contoh Form LHO beserta petunjuk pengisiannya.
Cara Pengisian :
1) Nama Pekerjaan
Diisi nama pekerjaan yang dilakukan pada Proyek termaksud, misalnya :
- Memompa beton segar gedung bertingkat
- Memompa beton segar abutment jembatan
- dsb.
2) Lokasi
Diisi nama tempat pekerjaan dilakukan, misalnya :
- Cikarang, atau
- Jembatan Kapuas
- dsb.
3) Tanggal
Diisi tanggal pada hari pekerjaan dilakukan, misalnya :
- 25 Juli 2012, atau
- 25 Agustus 2012
- dsb.
4) Jenis Alat
Diisi jenis alat yang dipergunakan, misalnya :
- Pompa beton stasioner, atau
- Truck mounted concrete pump
- dsb.
5) Merek / Type
Diisi merek dan tipe dari alat berat yang dipergunakan, misalnya :
- IHI / IPF80B
- Putzmeister / M28
- dsb.
6) Nomor Registrasi
Diisi Nomor registrasi alat, sesuai dengan yang diberikan oleh pemilik alat/unit
kerja, misalnya :
- CP 2009/005
- dsb.
9) Nama Operator
Diisi dengan nama operator yang bertugas, misalnya :
- Joko
- Amir.
4) Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya tuangkan
dalam laporan sesuai dengan yang diminta.
4.5.3 Pembuatan Time Sheet
a. Tata cara pembuatan time sheet.
Time sheet, adalah laporan yang dibuat oleh operator pompa beton khusus untuk
alat sewa/ rental yang harus disyahkan oleh pihak penyewa. Laporan ini
merupakan kelengkapan dokumen untuk penagihan biaya sewa dari pemilik alat
kepada pihak penyewa.
b. Penyiapan time sheet/laporan kerja concrete pump.
Formulir time sheet biasanya dibuat standar oleh perusahaan rental alat berat,
yang diisi dengan data-data :
1) Waktu kedatangan alat sewa di proyek (mobilisasi)
2) Jenis/ identitas pompa beton yang disewa
3) Data jam pengoperasian alat dari hari ke hari
4) Data jam tunggu (idle) alat dari hari ke hari
5) Data jam rusak/ perbaikan
6) Waktu penyewaan selesai (demobilisasi).
Data-data tersebut diatas disiapkan dan diisikan pada formulir time sheet serta
ditanda tangani oleh operator pompa beton berdasarkan catatan hariannya.
c. Pengesahan time sheet.
Formulir time sheet yang telah dibuat dan ditanda tangani oleh operator pompa
beton harus divalidasi oleh pihak pemakai agar dokumen ini menjadi syah untuk
dasar penagihan biaya sewa. Untuk itu time sheet harus diperiksa dan ditanda
tangani oleh pelaksana pengecoran atau petugas yang berwenang menanda
tanganinya.
4.5.4 Pembuatan laporan K3L
Pada setiap pelaksanaan pekerjaan selalu ada potensi kecelakaan yang setiap saat
bisa muncul dan menimbulkan kecelakaan. Potensi ini perlu diketahui adanya oleh
para pelaksana dilapangan, terutama para operator, sehingga yang bersangkutan
masing-masing dapat lebih waspada dan dapat menghindari terjadinya kecelakaan.
a. Prosedur pembuatan Laporan K3L
Laporan K3 ini dibuat oleh Operator Pompa Beton dan pelaksana lapangan, yang
harus dibuat dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah
ditetapkan (periodik atau setiap memakai pekerjaan baru).
Dibuat oleh : Operator pompa beton ……, Tanggal ………………. Nama : ……………………………. Tanda tangan …
Diperiksa oleh : ………………………....……, Tanggal …………….. Nama : ……………………………. Tanda tangan …………
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
Setiap langkah kegiatan (kolom kegiatan) harus diisi dengan resiko bahaya apa
saja yang bisa terjadi pada kegiatan-kegiatan termaksud. Pengisian dilakukan
dengan memberi tanda contreng (√) pada kotak-kotak resiko bahaya (A – H)
sesuai dengan kegiatan yang bersangkutan.
4.5.5 Pengisian daftar simak Keselamatan Kerja.
Daftar simak keselamatan kerja ini ada 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat
(diisi) dan ditanda tangani oleh operator dan daftar simak yang dibuat (diisi) dan
ditanda tangani oleh pelaksana lapangan.
Pada dasarnya daftar simak pertama (yang dibuat oleh operator) adalah
menginformasikan kegiatan dan penyediaan sarana yang terkait dengan keselamatan
dan kesehatan kerja yang telah dilakukan. Sementara yang lainnya (yang ditanda
tangani oleh pelaksana lapangan) menginformasikan mengenai pengawasan sejauh
mana sarana atau perlengkapan keselamatan kerja telah dipergunakan secara benar.
Seperti halnya dengan daftar simak potensi kecelakaan, daftar simak keselamatan
kerja inipun dibuat oleh pejabat K3, berisi berbagai pertanyaan berkaitan dengan
usaha pencapaian Nihil Kecelakaan serta P3K.
Berikut ini diberikan contoh Daftar Simak Keselamatan Kerja yang harus diisi oleh
Operator dan Pelaksana Lapangan (halaman berikut).
LOKASI : ........................................................
LOKASI : ........................................................
Apakah daerah kerja sudah aman dan tidak rawan amblas akibat
2.
hujan
Apakah ketika parkir semua tuas kendali dalam posisi netral dan
11.
dikunci
Setiap pertanyaan (pada kolom pertanyaan) harus dijawab Ya atau Tidak sesuai
dengan kenyataannya, oleh baik operador maupun Pelaksana Lapangan dengan
memberi tanda √ pada kotak yang sesuai dari form (daftar simak) masing-masing.
4.5.6 Pembuat laporan pelaksanaan pencegahan pencemaran lingkungan
Laporan pelaksanaan pencegahan pencemaran lingkungan dibuat dengan bimbingan
Ahli Lingkungan Hidup atau Pengawas Lapangan, sehingga dapat diisi dengan data
yang benar, dan operator dapat memahami potensi pencemaran lingkungan pada
setiap tahap kegiatan. Diisi dengan mengisikan tanda contreng (√ ) pada kolom yang
sesuai. (Contoh Formulir Daftar Simak Potensi Pencemaran Lingkungan pada
halaman berikut).
Dibuat oleh : Operator pompa beton….. , Tanggal ………………. Nama : ……………………………. Tanda tangan …
Diperiksa oleh : ………………………....……, Tanggal …………….. Nama : ……………………………. Tanda tangan …………
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Operator Pompa Beton FKK.CP.02.006.01
BAB V
5.1.2. Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
1) Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses
belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.
2) Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki
dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta.
3) Mencatat pencapaian / perolehan peserta.