Anda di halaman 1dari 30

PENGENALAN

STRUKTUR
JEMBATAN

Hinawan T. Santoso
Definisi Jembatan

Jembatan adalah :

Struktur yang dibuat untuk menyeberangi rintangan yang


kedudukannya lebih rendah, seperti: sungai, jurang, teluk,
jalan raya/kereta api, dan lain-lain sehingga memungkinkan
untuk dilintasi dengan lancar dan aman.

Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur


transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan
(traffic flows).
Sejarah Perkembangan Jembatan
1. Zaman Purba
Tipe jembatan zaman purba adalah jembatan balok
sederhana, dan digunakan hanya untuk bentangan yang
pendek. Namun, pada era ini juga ditemukan tipe jembatan
pelengkung (arch bridge) walau bentuk dan material konstruksi
masih relatif sederhana. Material yang umum digunakan :
-Akar / ranting pohon
-Pilar batu
-Kayu gelondongan (log)

Akar Painan Bridge, A log bridge in the French The Arkadiko Bridge (Greece), one of
Sumatera Barat, Inodnesia Alps near Vallorcine the oldest arch bridges in existence
2. Zaman Romawi Kuno
Pada periode ini, telah membangun jembatan dari kayu,
batu dan beton. Untuk jembatan batu dan beton,
bentuknya sama seperti pada periode jembatan purba
yaitu berbentuk lengkung (arch).

Aquaduct Pont du Gard


(40-60 AD), Perancis
3. Zaman Pertengahan
Secara fisik konstruksi jembatan pada periode ini
tidak jauh berbeda dengan periode romawi kuno.
Bentuk jembatan lengkung dan pilar-pilar batu
masih sering digunakan pada jembatan periode ini

Pont Valentre (1308-1355), Perancis Rialto Bridge (1588-1591), Venice


4. Zaman Besi dan Baja
Pada zaman ini jembatan besi dibangun dengan
menggunakan prinsip-prinsip bentuk lengkung, terutama
untuk jembatan jalan raya, dan beberapa juga sudah
menggunakan sistem kantilever pada konstruksinya. Pada
era ini, jembatan sudah menggunakan berbagai macam
komponen dan sistem struktur baja: deck, girder, rangka
batang, pelengkung, penahan dan penggantung kabel.

The Iron Bridge (1777-1779), England


World’s First Cast Iron Bridge
5. Era Jembatan Suspension (Gantung)
Pada era awal abad ke-18, jembatan gantung pertama masih
menggunakan menara batu dan kabel rantai besi (Menai
Strait Bridge, England). Kemajuan inovasi jembatan gantung
terjadi pada tahun 1855 ketika dibangunnya Jembatan
gantung Kereta Api pertama di Niagara Falls, USA. Sedang,
penggunaan kabel baja (wire steel) pertama kali digunakan
pada Jembatan Gantung Brooklyn, New York (1869).

Menai Strait Bridge (1825), England

Brooklyn Bridge (1869-1833), USA


6. Era Jembatan Cable Stayed
Era jembatan ini awalnya berkembang di Eropa Barat pada abad
18 dan mulai menyebar ke bagian lain dunia setelah
ditemukannya material baja berkekuatan tinggi, deck-orthotropic,
kemajuan teknik las dan analisis struktur dengan pemodelan 3D.
Dibanding tipe jembatan gantung, jembatan ini mempunyai rasio
panjang bentang utama dan tinggi pilar lebih efisien dengan
defleksi tengah bentang yang lebih kecil.

Pons Ferrevs, a Chain-stayed


bridge concept by Fausto Veranzio,
Venice (1616) Old Redheugh Bridge
(1868-1871), England Millau Viaduct (2004), France
World’s Highest Cable Stay Bridge
7. Era Jembatan Beton
Era jembatan ini diawali perkembangan industri semen
Portland tahun 1865. Jembatan beton bertulang pertama
berbentuk lengkung dibangun di Perancis tahun 1855.
Pada tahun 1928, diperkenalkan teknologi beton prategang
modern oleh Freyssinet. Tahapan berikutnya pada tahun
1950 dikembangkan teknologi beton prategang segmental,
baik sistem cetak ditempat maupun sistem precast.

The first concrete bridge in


the world, built by Joseph
Alvord Lake Bridge (1889),
and Louis Vicat in Grenoble's
The first concrete bridge
Jardin des Plantes (1855)
in USA The new method of segmental
precast concrete bridge
KLASIFIKASI JEMBATAN

a. Menurut Fungsi
b. Menurut Material
c. Menurut Sistem Strukturnya
d. Menurut Sistem Perletakan
e. Menurut Formasi Lantai
f. Menurut Bidang yang Dipotong
g. Menurut Kelas Jalan
h. Menurut Sifat Penggunaan
a. Menurut Fungsinya
• Jembatan jalan raya: • Jembatan Kereta Api :
Jembatan untuk lalu lintas Jembatan untuk lintasan
kendaraan bermotor. kereta api

Chenab Bridge, India


(World’s Highest Railway Bridge)

Huangjeuwan Interchage, China


(One of World’s Most Complex Interchange)

• Jembatan Kombinasi :
Jembatan yang digunakan sebagai
lintasan kendaraan bermotor dan
kereta api.
The Lake Street Bridge, USA
a. Menurut Fungsinya
• Jembatan Pejalan Kaki :
Jembatan yang digunakan untuk
lalu lintas pejalan kaki.

Gentala Arasy, Indonesia

• Jembatan Aquaduct : • Jembatan Ecoduct :


Jembatan untuk menyangga Jembatan untuk jalur lintas satwa
saluran air / jalur pelayaran. akibat terputus oleh jalan raya atau
kereta api.

Magdeburg Water Bridge, Germany

Animal Bridge, North Brabant


Province, Netherlands
b. Menurut Material
• Jembatan Kayu & Bambu • Jembatan Batu / Batu Bata

Bamboo Bridge at Serayu River (1925), Indonesia Pont de la Liberation (1919), France

• Jembatan Beton • Jembatan Baja

Confederation Bridge (1997), Canada Sydney Harbour Bridge (1932), Australia

• Jembatan Komposit
Kol Sunandar II Bridge
(2019), Indonesia
c. Menurut Sistem Struktur
• Jembatan Plat (Slab Bridge)
Jembatan bentang pendek terdiri dari
pelat beton bertulang yang bertumpu
pada abutmen. Termasuk dalam tipe ini:
box culvert, pile slab, dan voided slab

• Jembatan Gelagar (Girder Bridge)


Tipe jembatan di mana dek/plat lantai
jembatan diletakkan di atas balok
penyangga yang ditempatkan di atas
abutmen dan pilar. Termasuk jembatan
tipe ini : I-girder, T-girder, U-Girder dan
Box-girder.
• Jembatan Pelengkung (Arch)
Tipe jembatan dengan struktur utama
berupa busur lengkung dan abutmen di
setiap ujungnya. Sistem kerja dengan
mentransfer berat jembatan dan beban
sebagai gaya tekan yang disalurkan
menjadi gaya dorong horizontal yang
ditahan oleh abutmen di kedua sisinya.
Termasuk dalam tipe ini : masonry arch,
concrete arch, steel arch Kelok 9 Bridge (2013), Indonesia
c. Menurut Sistem Struktur
• Jembatan Gantung (Suspension)
Jembatan dimana gelagar atau deck
digantung oleh penggantung vertikal
atau mendekati vertikal yang kemudian
digantungkan pada kabel utama yang
melewati menara dari tumpuan satu ke
tumpuan lainnya.
• Jembatan Cable Stayed
Bantar I Bridge (1886), Indonesia
Jembatan dimana struktur berupa
gelagar menerus yang didukung oleh
tumpuan berupa kabel yang diben-
tangkan miring dan dihubungkan ke
menara sebagai penahan utama.

Mamberamo Bridge (1996), Indonesia

Teluk Kendari Bridge (2020), Indonesia


c. Menurut Sistem Struktur
• Jembatan Rangka (Truss
Bridge)
Jembatan dengan struktur bangunan
atas berupa rangka, yaitu susunan
elemen batang dengan pola dasar
menerus, biasanya dengan bentuk
unit segitiga.

Kapuas Timpah Bridge(2010), Indonesia

• Jembatan Cantilever
Jembatan yang dibangun
menggunakan balok kantilever
(balok terjepit) pada salah satu
atau kedua ujungnya dan bertemu
di tengah-tengah pada rintangan
yang dilintasi

Forth Railway Bridge (1890), Scotland


d. Menurut Sistem Perletakan
• Tumpuan Sederhana • Tumpuan Menerus

Composite highway bridge Concrete balanced cantilever

• Jembatan Integral • Jembatan Terapung (Floating)

Concrete integral bridge Jembatan Kp. Laut (2017), Cilacap


e. Menurut Formasi Lantai
• Jembatan Lantai Atas • Jembatan Lantai Bawah

Qinglong Railway Bridge (2016), China Soekarno-Hatta Bridge (1988), Malang-Indonesia

• Jembatan Lantai Tengah • Jembatan Double Deck

Bayone Bridge (1931), USA I-229 Double Decker Bridges, USA


f. Menurut Bidang yang Dipotong
• Jembatan Lurus (Straight) • Jembatan Menceng (Skewed)

Concrete girder bridge

• Jembatan Lengkung (Curved)

Concrete skewed bridge

Longspan LRT Kuningan (2019), Indonesia


g. Menurut Kelas Jalan
• Jembatan Kelas A
Jembatan dengan lebar jalur lalu
lintas 7,00 m (lajur ganda) ditambah
1,00 m lebar trotoar untuk pejalan
kaki dan sandaran pada kanan dan
kiri jembatan

• Jembatan Kelas B
Jembatan dengan lebar jalur lalu
lintas 6,00 m (lajur ganda) ditambah
0,50 m lebar trotoar untuk pejalan
kaki dan sandaran pada kanan dan
kiri jembatan

• Jembatan Kelas C
Jembatan dengan lebar jalur lalu
lintas 3,50 m ditambah 0,50 m lebar
trotoar untuk pejalan kaki dan
sandaran pada kanan dan kiri
jembatan
h. Menurut Sifat Penggunaan
• Jembatan Tetap/Permanen
Adalah jembatan yang dirancang untuk
keberadaannya dapat dimanfaatkan terus
atau sesuai umur rencana jembatan atau
tidak terikat waktu.
Umur rencana jembatan standar yaitu 50
tahun dan jembatan khusus s/d 100 tahun

• Jembatan Sementara/Darurat
Adalah jembatan yang diperuntukkan dan
dibangun pada keadaan tertentu, misal
jembatan eksisting roboh / direhabilitasi /
diganti sehingga dibuatkan jembatan
sementara sebagai pengalih lalu lintas.
Jembatan sementara dapat berupa Rangka
Bailey, jembatan kayu/batang kelapa, dsb

• Jembatan Bergerak
Jembatan dirancang dapat dipindahkan
atau dapat dibuka untuk jalur lalu lintas
air atau watercrafts dengan cara : terbuka
(bascule), terangkat vertikal (vertical-lift),
berputar (swing)
Komponen Utama Jembatan
Bangunan Bawah: Bangunan Atas: Bangunan Pelengkap &
Pengaman:
• Fondasi • Semua struktur di atas landasan
• Jalan pendekat (oprit)
• Pilar (pier) yang mendukung lalu lintas
• Sandaran (railing)
• Kepala jembatan • Pelat Lantai
• Tembok sedada
(abutment) • Lapis permukaan
• Krib, bronjong, DPT, dll

Panjang Jembatan

Bentang
Jembatan

Oprit

Tipikal Struktur Jembatan Secara Umum


Komponen Utama Jembatan
Kepala
Jembatan Bangunan atas
Lantai
Bang. Bawah Jembatan

Landasan

Pilar (Bang.Bawah)

Fondasi
Tampak memanjang jembatan

Diafragma dan /
Gelagar
Ikatan angin
melintang
Plat Lantai

Gelagar
memanjang

Potongan melintang bangunan atas


BANGUNAN ATAS

Pelat beton bertulang,


Pelat Flat slab, Voided slab
B
E
Gelagar beton bertulang T
Gelagar beton pratekan O
Gelagar beton pelengkung N
Gelagar
Gelagar baja
Bangunan Gelagar baja komposit
Atas

Rangka baja
Rangka Rangka baja pelengkung
Rangka baja khusus B
A
J
A
Jembatan cable stayed
Khusus Jembatan gantung
Pelengkung
BANGUNAN BAWAH

Kepala Jembatan Jenis Cap


(Abutment) Dinding penuh

Bangunan Beton Baja Tulangan Pasangan Batu


Bawah

Cap
Dinding penuh
Pilar Satu kolom
Dua kolom
Tiga kolom atau lebih
Penamaan Jembatan Bina Marga
Kode-Kode Penamaan Jembatan

Contoh: GPI : Gelagar Beton Pratekan Indonesia


MBI : Gelagar Komposit Baja Indonesia
RBU : Rangka Baja Umum (Callender Hamilton)
RBA : Rangka Baja Australia
Gelagar Baja Komposit

Rangka Baja Australia


Standar B. Atas Jembatan Bina Marga
1. Standar Bangunan Atas
 Gelagar beton bertulang tipe T (6 – 25m)
 Gelagar beton pratekan tipe I dan T (16 – 40m)
 Girder komposit bentang 20 s/d 30m
 Voided slab bentang 6 s/d 16m
 Rangka baja bentang 40 s/d 60m
2. Standar Bangunan Pelengkap
 Standard gorong-gorong persegi beton bertulang (box culvert)
Single, Double, & Triple
Revisi dan pengembangan standar Bangunan Atas
 Gelagar beton bertulang tipe T (simple & continuous beam)
 Gelagar beton pratekan tipe I dan U
 Girder komposit bentang 15 s/d 35m (simple & continuous beam)
 Voided Slab Bentang 6 s/d 16m
Art of
Bridge Engineering
Terima Kasih
We’re Civil Engineer and We Bridge The Future

Anda mungkin juga menyukai