MODUL - 5
PERENCANAAN
STRUKTUR BANGUNAN
BAWAH JEMBATAN
Bangunan
atas
Jalan
pendekat
Fondasi
Kepala
Kepala
Jembatan
Jembatan
Wingwall
Tahap Perencanaan Kepala Jembatan
Menetukan bentuk dan dimensi awal kepala dan pilar jembatan yang sesuai
dengan ketinggian dan kondisi sungai.
Tidak ditempatkan
pada belokan luar
sungai
Fondasi berada
pada kedalaman Tidak ditempatkan
yang aman dari pada aliran sungai
Kepala
gerusan sungai
Jembatan
l =b
Untuk Kondisi:
• sungai limpasan banjir
• Air banjir membawa hanyutan
Permasalahan pada Kepala Jembatan
Permasalahan Gerusan Pada Dinding Sungai Gerusan pada Dasar Sungai
Gambar
Penyebab Aliran air menabrak bidang dinding sungai yang Interaksi antara aliran air dan material dasar
tegak lurus aliran sungai
Perlintasan jembatan
Kondisi geoteknik
Ketersediaan lahan
Persyaratan arsitektural
Pertimbangan biaya
Jenis-Jenis Kepala Jembatan
a. Tipe Open-End
• Terdapat sebuah lereng di antara
muka dari kepala jembatan dan
tepian dari perlintasan jembatan.
b. Tipe Closed-End
• Kepala jembatan diposisikan
sedekat mungkin dengan tepian
perlintasan jembatan.
c. Tipe Monolithic
• Kepala jembatan dibuat menyatu
dengan struktur atas jembatan.
d. Seat-Type
• Dinding dari kepala jembatan
dikonstruksi secara terpisah.
Yang umum Struktur atas duduk melalui
digunakan sebuah bearing.
Pembebanan pada Kepala Jembatan
Timbunan
dibelakang kepala
jembatan bersifat
nonkohesif dengan
sudut friksi ɸ
Kepala jembatan
bebas berdeformasi Timbunan tidak
sedemikian sehingga jenuh sehingga tidak
memberikan kondisi ada pengaruh
tekanan aktif untuk likuifaksi
timbul
Asumsi
Dasar
Tekanan Tanah Lateral Akibat Gempa
Analisis Mononobe-Okabe
Keterangan:
𝛾 = Berat jenis tanah (kN/m3) 𝛿 = Sudut geser antara tanah dan kepala jembatan (ᵒ)
𝐻𝑡 = tinggi tanah (m) 𝑘ℎ = Koefisien percepatan horizontal
𝜙 = Sudut geser internal tanah (ᵒ) 𝑘𝑣 = Koefisien percepatan vertikal (umumnya diambil 0)
𝜃 = arc tan (𝑘ℎ /(1 − 𝑘𝑣 )) (ᵒ) 𝑖 = Sudut kemiringan timbunan (ᵒ)
𝛽𝑎 = Kemiringan dinding kepala jembatan terhadap bidang vertikal (ᵒ)
SNI 2833:2016
Kombinasi Pembebanan
SNI 1725:2016
Sifat dan Karakteristik Bahan
Beton
Tanah Timbunan (tidak ada tanah timbunan) : Tanah Dasar : Property Beton :
o o
f1 = 30 f2 = 30 Wc = 24.0 kN/m
3
= 2.4 t/m
3
s5 s6 s 71 s 72
Hb
HSP
HWa
H HW
s2
HWb
HP s1 s5 s 6 s 61 s 62
s8
s3 s4
b = 0
i = 0
2 2
'
= 1+ sin(30+0) x sin(30-0) = 1 + 0.250 = 2.250
cos(0+0) x cos(0-0) 1.000 di mana :
kh
q = a tan
[ cos(30-0) ]^2 = 0.750 = 0.333 1− k v
=
2.250 x [cos(0)]^2 x cos(0+0) 2.250 Tipe struktur jembatan dalam laporan ini adalah tipe struktur dimana bangunan atas dan bangunan bawah terpisah sehingga
ketahanan gempa bangunan atas dan bawah ditinjau secara terpisah pula. Kemudian bentang ataupun panjang jembatan total
Total tekanan tanah aktif tidak melebihi 200m dan tinggi pilar tidak ada yang melebihi 30m sehingga analisis gempa secara statik ekivalen masih relevan.
= 0.5 x 1.0000 x 6.69^2 x 0.333 = 7.457 ton/m Pada struktur atas ini besarnya beban gempa adalah sbb :
L (m) W (t) 2
m (kg dt /m) dx (m) Kx (kg/m) Tx (dtk) f x (Hertz)
dimana koefisien tanah aktif akibat gempa adalah :
5.49 86.9 8863.0 3.2374E-08 30888951 0.106 9.40
KAE = koefisien tanah aktif akibat gempa
Perhitungan perioda alami (abutment) dalam arah transversal :
L (m) W (t) 2
m (kg dt /m) dy (m) Ky (kg/m) Ty (dtk) f y (Hertz)
Gam bar 21. Peta Wilayah Gempa Indonesia untuk Periode Ulang 500 tahun
Wt = berat total struktur dari beban mati dan beban hidup yang sesuai
Contoh Analisis Perencanaan Kepala Jembatan
Gempa dalam arah vertikal tidak diperhitungkan kecuali untuk perencanaan perletakan dan sambungan. (5) Tekanan tanah aktif ekivalen :
kv = koefisien gempa vertikal ekuivalen = 0.00 Dari perhitungan tekanan aktif di atas didapat dua jenis tekanan aktif tanah yaitu :
- Tekanan aktif statik (PA) , bekerja pada jarak H/3 dari dasar abutmen
Perhitungan tekanan tanah akibat gempa menjadi :
- Tekanan aktif akibat gempa (PAE) , bekerja pada jarak 0.6H dari dasar abutmen
o
q = atan 0.147 = 8.35 Kedua tekanan aktif ini dapat dijadikan sebagai tekanan tanah aktif ekivalen tunggal dengan menggunakan
1 - 0.0 thrust factor F`T :
2 2
= 1+ sin(30+0) x sin(30-8.35-0) = 1 + 0.184 = 2.050 = 7.457 x 6.69/3 + [(9.623 - 7.4571) x 0.6 x 6.69] = 25.32 = 1.523
cos(0+0+8.35) x cos(0-0) 0.989
7.4571 x 6.69/3 16.63
DL = 35.6 ton
DL Dari langkah sebelumnya tekanan tanah aktif statik :
kh W1
LL = 161.9 ton
VY W1 Vy = 1.0 a x (DL+SDL) = 0.15 x ( 35.6 + 0.0 ) , dimana KA = 0.333
kh W51
kh W4 kh W52 = 5.22 ton
kh W2 Wi Hi (width)i Wi = Hi x (w idth)i x B x g V i = kh x Wi
W4 W52
W51 1 Hb = 1.14 s6 = 0.20 3.28 ton 0.48 ton Gam bar 24. Tekanan Tanah Aktif pada Stem dan Wall
W2
2 Hw = 4.35 s5 + s6 = 1.10 68.90 ton 10.11 ton
Definisi
Suatu konstruksi yang menumpu di atas fondasi dan terletak di tengah sungai atau yang lain
yang berfungsi sebagai pemikul antara bentang tepi dan bentang tengah bangunan atas
jembatan
Diringkas dari SNI 2451-2008
Jenis-jenis umum
Tidak
ditempatkan di
tengah aliran
sungai
Untuk daerah
Bentuk
gempa tidak
disarankan bulat
menggunakan
atau lancip
pilar tunggal
Permasalahan Pada Pilar Jembatan
Beban
Beban Air
Tumbukan
Beban Hidup Mengalir
Kendaraan
atau Beban
Lalu Lintas
termasuk
Beban Rem
Beban Tumbukan
Kapal
Untuk angin dengan sudut serang tidak tegak lurus terhadap bangunan
bawah, gaya ini harus diuraikan menjadi komponen yang bekerja tegak
lurus terhadap bidang tepi dan bidang muka dari bangunan bawah.
Keterangan:
Ps
𝑃𝑠 = Gaya tumbukan kapal sebagai gaya statis
ekuivalen (t)
DWT = Tonase berat mati muatan kapal (t) = berat
kargo, bahan bakar, air, dan persediaan.
V = Kecepatan tumbukan kapal (m/s)
*) Dalam keadaan khusus diperlukan analisis dinamis untuk menentukan energi dan gaya tumbukan kapal
1800 kN
1.2 m
9m
MATERI 03.
PROTEKSI TERHADAP GERUSAN
Klasifikasi Struktur Pengaman Tebing
Jenis Fleksibel
• Riprap
• Bronjong
Riprap Bronjong
Jenis Kaku
• Dinding
Penahan
Dinding penahan tanah Tanah
Riprap
Definisi
• Bangunan menyilang atau sejajar arah aliran yang ditujukan guna mengubah pola aliran,
sifat aliran, untuk suatu tujuan tertentu
Perencanaan
Perencanaan
Pra Rencana Uji Model Teknik
Teknik
Teknik Hidraulik Struktur dan
Hidraulik
Fondasi
Tempat pembuatan
▪ Di lapangan
▪ Fabrikasi
Sungai lebar dengan arus tidak deras pada kemiringan dasar sungai < krib tiang pancang atau krib permeable bercelah besar.
1/1000
Jenis sungai Sungai lebar dengan arus deras pada kemiringan dasar sungai antara 1/50 krib tipe rangka dengan digabung blok beton.
sampai 1/500
Sungai kecil atau alur sempit tidak perlu dipasang krib
Penentuan Jenis Krib
Arah Krib
Dimensi,
Jarak, dan
Panjang Krib
Panjang
Tiang
Kedalaman
Jarak Krib
Fondasi
Elevasi
Mercu Krib
Jalur terbatas
Keterangan:
Hv adalah tinggi ruang bebas vertikal
HK adalah tinggi kapal kosong dan antena/cerobong
HA adalah tinggi muka air tertinggi pada saat pasang/high water level (HWL)
HB adalah ruang bebas (1,0 m – 2,0 m)
Sumber : Lampiran Surat Edaran Menteri PUPR No 2 Tahun 2015
Jenis Kapal dan Tongkang
Berat dan Dimensi Kapal
Jembatan Kritis
Berat kapal desain Berat kapal desain
terlampaui oleh 5% terlampaui oleh 10%
jumlah lintasan kapal jumlah lintasan kapal
dalam satu dalam
tahun atau maksimum satu tahun atau
50 lintasan kapal per maksimum 200 lintasan
Jembatan Biasa
tahun (pilih yang kapal per tahun (pilih
terkecil yang terkecil
Struktur penahan tanah umumnya banyak digunakan pada proyek jalan raya
dan jembatan. Selain itu, struktur penahan tanah juga sering digunakan sebagai
struktur penopang sementara (temporary shoring) pada fase konstruksi
jembatan.
Jenis Struktur Penahan Tanah
Jenis Struktur Penahan Tanah
Dinding Gravitasi
Kekuatan Elemen
Struktur
Tembok Sayap Pada Jembatan
𝐵
• 0.4 ≤ 𝐻 ≤ 0.8
1 𝑇𝑏𝑜𝑡 1
• ≤ ≤8
12 𝐻
3
• 𝐿𝑡𝑜𝑒 ≈ 𝐵
• 𝑇𝑡𝑜𝑝 ≥ 300 𝑚𝑚
• 𝑇𝑓𝑜𝑜𝑡 ≥ 𝑇𝑏𝑜𝑡
Contoh Soal
Perencanaan DPT
• Ho = 3 m
1. Preliminary Dimensi
2. Menghitung tekanan tanah lateral
𝑘𝑁
• 𝑆𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔, 𝑊ℎ = 120 3.81 1.37 = 98.5 𝑚
𝑘𝑁
• 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑉𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙, 𝑁𝑡𝑜𝑡 = 208.51 𝑚
Sehingga, besarnya gaya friksi ijin pada bagian bawah footing adalah sebesar
𝑘𝑁
𝐹 = 𝑓𝑁𝑡𝑜𝑡 = 0.35 208.51 ≈ 73
𝑚
Contoh Soal
Perencanaan DPT
Total Gaya lateral aktif Digunakan Bagian bawah dari kaki footing sebagai titik tinjau
(Lihat Gambar Diatas)
𝑘𝑁 Momen Guling
𝑃1 + 𝑃2 = 17.34 + 65 = 82.35
𝑚
𝐻 4.572
• 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑆𝑢𝑟𝑐ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒, 𝑃1 . 2 = 17.34 = 39.63 𝑘𝑁 − 𝑚
Total tahanan 2
𝐻 4.572
𝑘𝑁 • 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓, 𝑃2 . 3 = 65 = 99.1 𝑘𝑁 − 𝑚
friksi + pasif = 73 + 65.67 = 138.67 𝑚 3
138.67
= = 1.68 > 1.50 (𝑂𝐾)
82.35
Contoh Soal
Perencanaan DPT
Tahanan Momen
0.4572
• 𝐷𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 = 31.85 0.92 + = 36.4 𝑘𝑁 − 𝑚
2
2.75
• 𝐹𝑜𝑜𝑡𝑖𝑛𝑔, 𝑊𝑓 = 49.25 2
= 67.5 𝑘𝑁 − 𝑚
0.92
• 𝑆𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑇𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑑𝑎 𝐾𝑎𝑘𝑖 𝐷𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔, 𝑊𝑡 = 13.135 = 6 𝑘𝑁 − 𝑚
2
1.38
• 𝑆𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 = 98.5 0.92 + 0.457 + = 202.67 𝑘𝑁 − 𝑚
2
1.38
• 11.5 𝑘𝑃𝑎 𝑆𝑢𝑟𝑐ℎ𝑎𝑟𝑔𝑒 = 240 (1.38)(0.92 ± 0.457 ± = 32.43 𝑘𝑁 − 𝑚
2
𝑀 206.4
• 𝐸𝑘𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒 𝑘𝑎𝑘𝑖 𝑓𝑜𝑜𝑡𝑖𝑛𝑔, 𝑋𝑜 = = 208.51 = 0.98 𝑚
𝑁
2.75
• 𝐸𝑘𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑓𝑜𝑜𝑡𝑖𝑛𝑔, 𝑒𝑜 = − 0.98 = 0.382 𝑚
2
𝐵 2.75
• 𝐶𝑒𝑘: 𝑒𝑜 = 0.382 𝑚 < = = 0.4572 𝑚
6 6