Anda di halaman 1dari 60

KULIAH REKAYASA JEMBATAN

Oleh:
DR. Ir. Awal Surono
PENDAHULUAN
FUNGSI JEMBATAN

FUNGSI UTAMA JEMBATAN ADALAH :


1. Untuk menghubungkan dua daerah yang
terpisah karena ada rintangan, misalkan
lembah, sungai , laut atau lainnya
2. Untuk menghindari terjadinya lalulintas
yang sebidang.
* OVERPASS
* FLYOVER
JARINGAN TRANSPORTASI

 Jembatan merupakan komponen yang


sangat penting dalam suatu jaringan
transportasi. Terganggunya jembatan akan
mengganggu sistem transportasi.
 Perencanaan kapasitas dari sebuah
jembatan erat kaitannya dengan prediksi laju
pertumbuhan lalu lintas yang akan terjadi.
 Biaya Jembatan mahal, lebih mahal daripada
jalan biasa.
Kepentingan Publik

 Jembatan umumnya dibangun dengan


menggunakan uang publik.
 Oleh karena itu, jembatan harus didesain
dengan :
 Efisien
 Ekonomis
 Aman dan nyaman
 Cantik, indah dan anggun.
KINERJA

 Jembatan harus direncanakan mampu memikul berat


sendiri struktur
 Jembatan harus mampu memikul beban lalu lintas
seperti Truk,Mobil atau Kereta api.
 Jembatan harus mampu memikul volume lalu lintas
sekarang dan prediksi dimasa yang akan datang
 Jembatan harus mampu memikul beban yang
berasal dari luar (alam), misalnya :
 Beban angin
 Beban Gempa
KLASIFIKASI JEMBATAN

Klasifikasi jembatan dapat ditinjau dari


beberapa aspek:
 Material
 Penggunaannya
 Bentangnya
 Bentuk Strukturnya
 Statikanya
MATERIAL

 Jembatan kayu/bambu
 Jembatan Batu
 Jembatan Beton
 Jembatan Baja
 Jembatan Komposit
 Jembatan Kabel
PENGGUNAANNYA

Beberapa Jenis jembatan adalah :


 Jembatan pejalan kaki (Pedestrian)
 Jembatan Jalan Raya (Highway Bridge)
 Jembatan Kereta Api (Railway Bridge)
 Jembatan untuk keperluan lainnya seperti
untuk pipa minyak, pipa air, saluran irigasi
dan lainnya
BENTANG

 Jembatan bentang pendek


 Jembatan tidak terlalu panjang
 Jembatan bentang panjang
 Jembatan sangat panjang
Bentuk Struktur

 Jembatan PELAT
 Jembatan BALOK
 Jembatan RANGKA
 Jembatan PELENGKUNG
 Jembatan GANTUNG
 Jembatan CANCANG
STATIKA

 Jembatan Statis tertentu


 Jembatan Statis tidak tertentu
Faktor dalam Perencanaan
Jembatan
 Kondisi Geometrik
 Kondisi lapisan tanah
 Kebutuhan fungsional
 Material
 Peralatan
 Tenaga Akhli
 Kemudahan pelaksanaan
 Pemeliharaan
 Keindahan
Struktur jembatan
 Secara garis besar, struktur jembatan terbagi
dalam 4 kategori :
 1. Jembatan Balok (Beam)
 Balok diatas dua tumpuan
 Balok dengan kantilever
 Balok menerus
 Rangka
 2. Jembatan Busur (Arch)
 3. Jembatan Portal (Frame)
 4. Jembatan Kabel (Suspension, Stayed)
JEMBATAN SEDERHANA

BENTANG LEBAR

LANTAI
GIRDER
GIRDER
LANTAI
PERLETAKAN
Komponen Jembatan (tipikal)

 Bagian diatas perletakan (bearing) disebut


struktur atas (super structure)
 Bagian dibawah bearing disebut struktur bawah
(sub structure)
JUMLAH JALUR JEMBATAN
Lebar Jembatan
BEBAN JEMBATAN

Beban yang diperhitungkan pada


struktur jembatan adalah :
a. Beban berat sendiri struktur
b. Beban mati tambahan seperti
aspal, railing dan median.
c. Beban lalu lintas, Truk dan
beban “D”, beban REM dan
beban Sentrifugal.
d. Beban permanen dari creep,
shrinkage, tekanan air, tanah
dan gaya prategang.
d. Beban lingkungan seperti
* Temperatur
* Angin
* Gempa
STRUKTUR Jembatan
- STRUKTUR STATIS TERTENTU – BALOK DIATAS DUA TUMPUAN

- STRUKTUR STATIS TAK TENTU – BALOK MENERUS ATAU PORTAL

- STRUKTUR STATIS TAK TENTU – MENGGUNAKAN KABEL (TARIK)


Faktor dalam desain jembatan

 Kondisi geometrik
 Kondisi topografi
 Kondisi lapisan tanah
 Kebutuhan fungsional
 Kemudahan pelaksanaan
 Ketersediaan material
 Perawatan
 Estetika
Geometrik dan Topografi

 Tipe jembatan yang dipilih bergantung pada


kondisi geometrik yang meliputi alinemen
horizontal dan vertikal serta ruang bebas
(clearance) dibawah dan diatas jembatan
yang disyaratkan serta bentuk topografi
lokasi jembatan
 Tinggi pilar , balok atau kelengkungan
 Bentang jembatan
 Jumlah dan jarak antar pier
Kondisi lapisan tanah

 Kondisi lapisan tanah sangat berpengaruh


pada pemilihan tipe fondasi jembatan
 Akan menentukan pemilihan panjang
bentang yang paling ekonomis
 Akan menentukan pemilihan tipe struktur atas
yang akan digunakan
Kebutuhan fungsional

 Harus mampu menampung arus lalu lintas


sekarang dan prediksi untuk beberapa tahun
kedepan
 Jumlah jalur dan lajur, ada tidaknya lajur
untuk pejalan kaki ( dan motor ?), median.
 Kemungkinan untuk penambahan lajur untuk
masa yang akan datang.
Kemudahan pelaksanaan

 Tingkat kemudahan/kesulitan dalam


pelaksanaan konstruksi akan berpengaruh pada
beberapa hal dibawah ini :
 1. Biaya/harga jembatan
 2. Waktu pelaksanaan
 3. Ketersediaan tenaga kerja/ tenaga akhli
 4. Gangguan terhadap trafik eksisting
 5. Elemen jembatan (transport & pemasangan)
Perawatan

 Jembatan yang terbuat dari beton bertulang


relatif memerlukan sedikit perawatan selama
masa layannya. Perawatan umumnya
dilakukan pada perletakan, sambungan dan
lapisan penutup lantai jembatan.
 Jembatan yang terbuat dari material baja
memerlukan perawatan yang rutin untuk
mencegah terjadinya korosi.
Estetika

 Struktur jembatan sebaiknya dibuat dengan


memperhatikan kondisi topografi, kondisi
lingkungan dan budaya setempat dan dibuat
dengan memperhatikan aspek estetika.
 Jembatan, seringkali dijadikan ikon dari suatu
daerah tertentu.
Sejarah perkembangan jembatan
di Amerika
JEMBATAN BATU
2490 ft (760 m)
23 arches
Completed in 1883
retired in 1982
JEMBATAN KAYU
JEMBATAN KAYU
JEMBATAN KAYU
JEMBATAN KAYU
JEMBATAN KAYU
Suspension Bridge

completed in 1849

Fig. 1.11
Wheeling Suspension Bridge
Steel Arch Bridge

completed in 1874

Fig. 1.12
Eads Bridge
Concrete Arch Bridge
completed in 1933

Fig. 1.14
Bixby Creek Bridge
Suspension Bridge
Belajar dari Keruntuhan Jembatan
Silver Bridge, West Virginia, December 15, 1967

CAUSE OF COLLAPSE
The National Transportation Safety Board (NTSB) found that the cause of
the bridge collapse was a cleavage fracture in the eye of an eyebar of the
north suspension chain in the Ohio side span (NTSB, 1970). The fracture
was caused by development of a flaw due to stress corrosion and corrosion
fatigue over the 40-year life of the bridge as the pin-connected joint adjusted
its position with each passing vehicle

EFFECT ON BRIDGE PRACTICE


The investigation following the collapse of the Silver Bridge disclosed the
lack of regular inspections to determine the condition of existing bridges.
Consequently, the National Bridge Inspection Standards (NBIS) were established
under the 1968 Federal Aid Highway Act. This act requires that
all bridges built with federal monies be inspected at regular intervals not
to exceed 2 years.
Belajar dari Keruntuhan Jembatan
Interchange I-5 and I-210 , San Fernando, California, February 9, 1971

The bridges were designed for lateral


seismic forces of about 4% of the
dead load, which is equivalent to an
acceleration of 0.04 g,
and vertical seismic forces were not
considered

From field measurements


made during the earthquake, the
estimated ground accelerations at
the interchange
were from 0.33 to 0.50 g laterally
and from 0.17 to 0.25 g vertically.
Belajar dari Keruntuhan Jembatan
Sunshine Skyway, Tampa Bay, Florida, May 9, 1980

The ramming of the Sunshine Skyway Bridge by the Liberian bulk carrier
Summit Venture in Tampa Bay, Florida, on May 9, 1980, destroyed a
support pier, and about 1297 ft (395 m) of the superstructure fell into the
bay.
Provisions for determining vessel collision forces
on piers and bridges are incorporated in the AASHTO (2004) LRFD
Bridge Specifications.
Belajar dari Keruntuhan Jembatan
Schoharie Creek Bridge, Amsterdam, New York, April 5, 1987

CAUSE OF COLLAPSE
The severe flooding of Schoharie Creek caused local scour to erode the
soil beneath pier 3, which then dropped into the scour hole, and resulted in
the collapse of spans 3 and 4.
Belajar dari Keruntuhan Jembatan
Cypress Viaduct, Loma Prieta Earthquake, October 17, 1989

CAUSE OF COLLAPSE
Caltrans was aware of the critical
design features that were
necessary to provide
the ductility and energy absorption
required to prevent catastrophic
failure.

Unfortunately, similar details were common in other bridge substructures


designed by the best practices at the time.

Caltrans was working on correcting these defects, but with over 13,000
bridges in its inventory and limited resources, engineers had not been able
to retrofit the Cypress Viaduct before the earthquake
BEBERAPA FOTO JEMBATAN
DI dalam NEGERI
Belajar dari Keruntuhan Jembatan
Sunshine Skyway, Tampa Bay, Florida, May 9, 1980
Jembatan Suramadu

Sisi Surabaya Sisi Madura


Total panjang jembatan 5438m

Cable Stayed 818m


Causeway Approach Approach Causeway
Jembatan Suramadu

Rp 4.5 triliun
TOL diatas LAUT BALI
Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa.

Rp 2,4 triliun
Rp 2,4 triliun KELOK - 9

Rp 580 miliar
Jembatan Cipada
Cipada Bridge
PT. Hutama Karya

30 m
708 m
Jembatan Ciujung

500m

33m
FLYOVER DAAN MOGOT
Ajkwa Bridge – Free Port Papua
Jembatan Pesanggrahan – Box Baja
Fly Over Antasari – Blok M
Fly Over Antasari – Blok M
Fly Over Antasari – Blok M
JEMBATAN BENTANG
PANJANG
JEMBATAN BENTANG
PANJANG
JEMBATAN BENTANG
PANJANG DI DUNIA
JEMBATAN BENTANG
PANJANG

Anda mungkin juga menyukai