Anda di halaman 1dari 21

JEMBATAN

Pengertian jembatan

Pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi


untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-
rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan
kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.
Dengan berkembangnya teknologi ada berbagai macam jenis jembatan yang
di bangun unutk keperluan mobilisasi baik itu berdasarkan fungsi jembatan tersebut,
dimana jembatan itu di bangun, bahan kontruksi yang digunakan serta tipe struktur
yang di aplikasikan pada jembatan.

1. berdasarkan fungsinya jembatan di bagi menjadi :


a. Jembatan jalan raya (highway bridge),:
b. Jembatan jalan kereta api (railway bridge),
c. Jembatan pejalan kaki atau penyeberangan (pedestrian bridge).

2. Berdasarkan lokasi jembatan dibagi menjadi :


a. Jembatan di atas sungai atau danau serta laut,
b. Jembatan di atas lembah,
c. Jembatan di atas jalan yang ada (fly over),
d. Jembatan di atas saluran irigasi/drainase (culvert),
e, Jembatan di dermaga (jetty).

3. Berdasarkan bahan konstruksinya, jembatan dapat dibedakan


menjadi beberapa macam, antara lain :
a. Jembatan kayu (log bridge),
b. Jembatan beton (concrete bridge),
c. Jembatan beton prategang (prestressed concrete bridge),
d. Jembatan baja (steel bridge),
e. Jembatan komposit (compossite bridge).

4. Berdasarkan tipe strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi


beberapa acam, antara lain :
a. Jembatan plat (slab bridge),
b. Jembatan plat berongga (voided slab bridge),
c. Jembatan gelagar (girder bridge),
d. Jembatan rangka (truss bridge),
e. Jembatan pelengkung (arch bridge),
f. Jembatan gantung (suspension bridge),
g.Jembatan kabel (cable stayed bridge),
h. Jembatan cantilever (cantilever bridge).

STRUKTUR JEMBATAN
Secara umum struktur jembatan dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu
struktur atas dan struktur bawah.

1. Struktur Atas (Superstructures)


Struktur atas jembatan merupakan bagian yang menerima beban langsung
yang meliputi berat sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas
kendaraan, gaya rem, beban pejalan kaki, dll.
Struktur atas jembatan umumnya meliputi :
a Trotoar :
1. Sandaran dan tiang sandaran,
2. Peninggian trotoar (Kerb),
3. Slab lantai trotoar.
4. Slab lantai kendaraan,
5. Gelagar (Girder),
6. Balok diafragma,
7. Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan melintang),
8. Tumpuan (Bearing).

2. Struktur Bawah (Substructures)


Struktur bawah jembatan berfungsi memikul seluruh beban struktur atas dan
beban lain yang ditumbulkan oleh tekanan tanah, aliran air dan hanyutan, tumbukan,
gesekan pada tumpuan dsb. untuk kemudian disalurkan ke fondasi. Selanjutnya
beban-beban tersebut disalurkan oleh fondasi ke tanah dasar.
Struktur bawah jembatan umumnya meliuputi :
a. Pangkal jembatan (Abutment),
1.Dinding belakang (Back wall),
2. Dinding penahan (Breast wall),
3. Dinding sayap (Wing wall),
4. Oprit, plat injak (Approach slab)
5. Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
6. Tumpuan (Bearing).

b. Pilar jembatan (Pier),


1. Kepala pilar (Pier Head),
2. Pilar (Pier), yg berupa dinding, kolom, atau portal,
3. Konsol pendek untuk jacking (Corbel),
4. Tumpuan (Bearing).
3. Fondasi
Fondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah
dasar. Berdasarkan sistimnya, fondasi abutment atau pier jembatan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam jenis, antara lain :
a. Fondasi telapak (spread footing)
b. Fondasi sumuran (caisson)
c. Fondasi tiang (pile foundation)

1. Tiang pancang kayu (Log Pile),


2. Tiang pancang baja (Steel Pile),
3. Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile),
4. Tiang pancang beton prategang pracetak (Precast Prestressed Concrete Pile),
spun pile,
5. Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in Place), borepile, franky pile,
6. Tiang pancang komposit (Compossite Pile).

Diatas berikut adalah sedikit penjelasan tentang jembatan secara umum baik
fungsi jembatan, jenis-jenis jembatan, struktur jembatan , bahan konstruksi jembatan
serta struktur jembatan secara umum.
Dan di bawah berikut merupakan jembatan yang kami temukan di sekitar
kami

1. jembatan struktur baja ( jembatan kali krasak jalan magelang-yogyakarta)


Jembatan baja yaitu jembatan yang mayoritas bahannya dari baja.sedangkan
konstruksinya dipertimbangkan pada kebutuhan bentang,bisa berbentuk rangka
bisa hanya merupakan baja propil menerus.

Kelebihan Jembatan Rangka Baja:


Gaya batang utama merupakan gaya aksial
Dengan sistem badan terbuka (open web) pada rangka batang dimungkinkan
menggunakan tinggi maksimal dibandingkan dengan jembatan balok tanpa rongga.
Besi baja mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi, sehingga dengan
material yang sedikit bisa memenuhi kebutuhan struktur.
Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja diproduksi di
pabrikan dilapangan hanya memasang saja.
Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan
dipindahkan ke tempat lain, setelah masa layan, jembatan baja bisa dengan mudah
diperbaiki dari karat.
Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan jembatan
beton.
Kelemahan Jembatan Baja batang:
Efisiensi rangka Baja tergantung dari panjang bentangnya, artinya jika
jembatan rangka batang dibuat semakin panjang,maka ukuran dari rangka batang
itu sendiri juga harus diperbesar atau dibuat lebih tinggi dengan sudut yang lebih
besar untuk menjaga kekakuannya, sampai rangka batang itu mencapai titik dimana
berat sendiri jembatan terlalu besar ,sehingga rangka batang tidak mampu lagi
mendukung beban tersebut. Kelemahan lain dari jembatan Rangka baja adalah baja
beresiko berkarat dan biaya oprasional jembatan baja lebih mahal di bandingkan
beton

2. jembatan gantung/ jembatan kabel


( jembatan gantung di daerah sekitar merapi kab. Magelang)

Jembatan Gantung/ jembatan kabel adalah sebuah sistem struktur jembatan


yang bekerja berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja, sendi, batang, dsb
Keuntungan dan Kelemahan Struktur Kabel
Keuntungan struktur kabel :
1. Elemen kabel merupakan elemen konstruksi paling ekonomis untuk bentang
jembatan yang panjang
2. Ringan, meminimalisasi beban sendiri sebuah konstruksi
3. Memiliki daya tahan yang besar terhadap gaya tarik, untuk bentangan ratusan
meter mengungguli semua sistem lain
4. Memberikan efisiensi ruang lebih besar
5. Dari segi teknik, pada saat terjadi penurunan penopang, kabel segera
menyesuaikan diri pada kondisi keseimbangan yang baru, tanpa adanya
perubahan yang berarti dari tegangan
Kelemahan struktur kabel
Apabila lantai kerja tidak cukup kaku, maka jembatan penggantung akan bergoyang
dan menjadi tidak stabil jika terkena angin dan getaran akibat resonansi.
3. Jembatan Beton ( jembatan beton kali senowo kab. Magelang )

Jembatan beton adalah jembatan yang bahan konstruksinya mayoritas dari


material beton .
Kelebihan jembatan beton .
1. Beton tahan terhadap getaran, beban angin serta tahan terhadap berubahan
temperatur
2. berbagai bentuk konstruksi dapat dibuat dari bahan beton menurut selera
perancang atau pemakai.
3. Biaya pemeliharaan atau perawatan sangat sedikit), serta umur jembatan beton
lebih lama
Kekurangan jembatan beton
1. Jembatan beton memiliki berat massa yang besar sehingga di perlukan pondasi
yang kuat.
2. Perlu Pengawasan Ketat saat pekerjaan pembuatan jembatan beton untuk Menjamin
Kualitas Beton
Salah satu jembatan paling tertua di dunia dan masih berdiri kokoh
saat ini adalah The
Zhaozhou Bridge atau dikenal juga
dengan nama “Anji Bridge”. Dibangun pada 605 AD, Jembatan
yang berdiri di Cina tepatnya berlokasi di Zhaoxian County, Provinsi
Hebei ini terbuat dari tumpukan balok batu dengan pola
melengkung dan berusia lebih dari 1400 tahun.

Zhaozhou Bridge, gambar: china.org.cn

Setiap negara di dunia rasanya hampir tidak ada yang tidak memiliki jembatan, baik
itu jembatan buatan ataupun jembatan alami. Hal ini dikarenakan jembatan
merupakan salah satu fasilitas fundamental bagi kegiatan manusia untuk sampai
pada tempat yang dituju dengan jarak lebih cepat. Seperti halnya antara dua daerah
yang terpisah sungai, ataupun lautan dan pegunungan.

Dua hal yang menjadi konsep dasar yang harus diperhatikan dalam
membuat jembatan yaknitegangan dan kompresi. Setiap
jembatan di dunia menerapkan konsep untuk mengurangi
semaksimal mungkin tegangan dan kompresi tersebut agar tidak
terjadi tekuk dan gertakan.
Ilustrasi Tegangan dan Kompresi, gambar: technologystudent.com

Tegangan bekerja pada struktur jembatan, mengakibatkan stres tensional atau bisa
dianalogikan dengan rel kereta akan memanjang jika dipanaskan. Sedangkan
kompresi kebalikan dari tegangan yang disebut stres kompresional atau bisa
dianalogikan dengan saat musim dingin atau malam hari kabel listrik akan
menegang atau menyusut. Tekuk terjadi ketika kompresi mengatasi kemampuan
suatu objek untuk bertahan dari beban. Gertakan adalah apa yang terjadi ketika
ketegangan melampaui kemampuan suatu objek untuk menangani kekuatan
memanjang.

Cara terbaik untuk menangani hal tersebut adalah dengan menghilangkannya atau
mentransfernya. Dengan disipasi, desain memungkinkan kekuatan yang akan
tersebar merata di wilayah yang lebih besar, sehingga tidak ada satu tempat
menanggung beban terkonsentrasi berlebih. Seperti halnya memakan 1 pak kue
brownis dihabiskan setiap hari dalam satu minggu dengan memakan kue tersebut
dalam disore hari dalam 1 hari akan menimbulkan perbedaan kentara. Sehingga
dengan disipasi, jembatan akan bertahan sangat lama karena pengaruh tekuk dan
gertakan terminimalisir.

Modern ini jembatan umumnya dibuat dari uang publik yang memiliki tiga tujuan
kepentingan dalam desain diantaranya,efisiensi, ekonomis serta keanggunan.
Efisiensi adalah prinsip ilmiah yang menempatkan nilai pada pengurangan bahan
sambil meningkatkan kinerja. Ekonomi adalah prinsip sosial yang menempatkan nilai
pada pengurangan biaya konstruksi dan pemeliharaan sementara tetap
mempertahankan efisiensi. Keanggunan adalah prinsip simbolik atau visual yang
menempatkan nilai pada ekspresi pribadi dari desainer tanpa mengorbankan kinerja
atau ekonomi.
Dari sekian banyak jenis-jenis jembatan yang terdapat didunia, terdapat beberapa
konsep desain jenis jembatan yang disesuaikan dengan medan dan hambatan
lokasinya. Terdapat empat komponen struktural utama dalam pembuatan jembatan
modern ini diantaranya “beams (balok-balok), arches (lengkungan), trusses
(gulungan) and suspensions (suspensi).”
Berikut adalah 7 Jenis Jembatan yang dibangun dan digunakan diseluruh
dunia:
1. Beam Bridge

Ilustrasi Jembatan Beam, gambar: britannica.com

Beam Bridge atau disebut juga Jembatan Gridermerupakan desain jembatan


paling sederhana diantara jembatan modern saat ini. Terdiri dari balok jalan
horizontal serta ditumpu oleh balok batu yang menahan jalanan horizontal tersebut.
Balok penumpu disimpan ini menahan atau melawan gaya berat ke bawah dari
badan jalan serta beban yang berada di atasnya. Balok penumpu yang digunakan
biasanya terbuat dari beton dengan kekuatan kompresi baik, dan batang baja
tertanam dalam menahan kekuatan ketegangan.
Model jembatan ini lebih cocok untuk jarak dekat seperti menghubungkan jalan yang
terpisah sungai. Selain itu, jika jalan semakin panjang, maka balok penumpu harus
lebih banyak dibuat secara sistematis untuk menahan beban agar tidak mudah
roboh karena tegangan dan kompresi.
Beam Bridge untuk jalan kereta, gambar: wikipedia

Jembatan grider atau beam biasanya diperuntukan bagi jalan kereta, penghubung
antar desa yang terpisah sungai. Seperti yang tampak pada gambar di atas dan di
bawah ini:

Jembatan Grider diatas sungai, gambar: pbs.org

Jika dilihat dari konsep desainnya, beam bridge ini sering pula kita temukan pada
jembatan untuk menyebrangi aliran sungai yang tidak luas, yang umumnya berada
di tempat rekreasi ataupun dipedesaan seperti gambar berikut:
Jembatan kayu, gambar: www.pinstopin.com

2. Truss Bridge

Ilustrasi jembatan Truss, gambar: britannica.com

Truss Bridge atau dikenal juga dengan Beam Bridge with Truss merupakan desain
versi lebih kokoh dibandingkan dengan Beam Bridge. Hal ini dikarenakan adanya
Truss atau kerangka yang umumnya berbentuk tringular untuk menahan beban lebih
baik.
Bagian paling atas dari balok mendapatkan kompresi yang lebih tinggi, dan bagian
paling bawah dari balok mengalami tegangan tertinggi. Oleh karena itu,
penambahan Truss akan meminimalisir kompresi dan tegangan. Sedangkan desain
truss biasanya varian dari segitiga, menciptakan kedua struktur yang sangat kaku
dan salah satu fungsinya mentransfer beban dari satu titik ke daerah yang jauh lebih
luas sehingga tidak bertumpu pada satu titik.

Jembatan Ikitsuki di Jepang, gambar: wikimedia.org

Jembatan Beam Bridge with Truss terpopuler di dunia saat ini salah satunya
adalah Ikitsuki Ōhashi Bridge yang terletak di Nagasaki, Jepang. Jembatan ini
selesai dibangun tahun 1991 terbentang sepanjang 400 meter yang
menghubungkan pulau Iki dan Hirado. Jembatan inipun disebut sebagai jembatan
yang memiliki rentang truss berkelanjutan terpanjang di dunia.
3. Arch Bridge

Ilustrasi Arch Brige, gambar: britannica.com

Disebut Arch Bridge, karena memiliki desain melengkung setengah lingkaran


layaknya sebuah panahan atau bentuk parabola. Meskipun desain ini lebih rumit
namun dalam proses pembuatannya lebih sedikit memerlukan material bangunan
dibandingkan model Beam Bridge.
Karena bentuknya parabola atau melengkung, maka kompresi terletak pada dua
arah yakni horizontal dan vertikal. Sehingga bahan dari lengkungan tersebut
haruslah sangat kuat. Namun yang paling mengagumkan dari jembatan desain
berbentuk melengkung ini memiliki kuatan luar biasa bahkan lebih kuat dibandingkan
Truss Bridge. Hal ini dikarenakan kompresi akan disebarkan merata melalui seluruh
bentuk lengkungan dan mengalihkan berat pada duaabutment (penopang vertikal di
kedua ujung lengkungan, seperti tampak pada gambar di atas), komponen jembatan
yang langsung menahan tekanan.
Kurva alami dari lengkungan dan kemampuannya untuk mengusir kekuatan luar
sangat mengurangi efek tegangan pada bagian bawah lengkungan. Tetapi semakin
besar tingkat kelengkungan (yang lebih besar setengah lingkaran dari lengkungan),
semakin besar pula efek tegangan pada bagian bawah jembatan. Membangun
lengkungan yang cukup besar, tegangan pada akhirnya akan menyalip kekuatan
alami struktur dukungan tersebut.
Jembatan New River Gorge, gambar: Reddit: Chris Anthony

Model Arch bridge ini sudah diterapkan ribuan tahun silam, namun seiring
perkembangan jaman, yang diawal penemuannya menggunakan balok batu bata,
kini banyak dibuat dari beton dan baja seperti pada jembatan New River Gorge di
Fayetteville, W.Va. Amerika Serikat. Jembatan ini selesai dibangun tahun 1977
dengan rentang 518 meter menyediakan link jalan melalui daerah New River Gorge
National River.

4. Suspension Bridge

Ilustrasi Jembatan Suspensi, gambar: britannnica.com

Dari kesemua jenis jembatan yang ada saat ini, sepertinya jembatan model
Suspension Bridge merupakan jembatan paling populer dan cenderung sangat
mahal, namun dengan hasil yang indah dan mengagumkan, dikarenakan dibangun
diatas perairan luas di beberapa negara maju mulai dari Amerika hingga Jepang.
Jembatan suspensi atau bisa disebut jembatan gantung ini terdiri dari menara dan
tali/kabel/rantai serta jangkar yang menjadi sebuah sitem dalam mengurangi
tegangan dan kompresi. Sesuai namanya, jembatan gantung, menahan jalan
dengan kabel, tali atau rantai dari dua menara tinggi. Menara ini mendukung
sebagian besar berat kompresi yang mendorong ke bawah di dek jembatan gantung
dan kemudian diteruskan melalui kabel, tali atau rantai untuk mentransfer kompresi
ke menara. Menara kemudian menghilangkan kompresi langsung ke bumi.

komponen jembatan suspensi, gambar: howstuffworks.com

Di sisi lain, kabel menerima pasokan tegangan jembatan. Kabel ini menjalar
horizontal antara dua jangkar jauh-melemparkan. Jangkar jembatan pada dasarnya
berupa batuan padat atau blok beton besar di mana jembatan ini membumi.
Kekuatan tensional diloloskan ke jangkar dan ke dalam tanah. Untuk lebih jelasnya
bisa kita perhatikan video bagaimana Jembatan Suspensi Golden Gate terbuat:
Salah satu yang terpopuler saat ini adalah jembatan Akashi Strait yang selesai
dibangun tahun 1998 sepanjang 1.991 meter yang menghubungkan pulau Honshu
dan Shikaku di Jepang. jembatan Akashi pun saat ini masih menjadi jembatan
gantung atau Suspension Bridge terpanjang di dunia.
Jembatan Gantung Akashi Strait, Jepang. gambar: pbs.org

Jika Akashi Strait dibangun di tahun 1998, maka Golden Gate adalah jembatan
gantung paling populer sejak kemunculannya yang diselesaikan tahun 1937 yang
terletak di San Fransisco, Amerika. Jembatan inipun menjadi jembatan tertua
setelah George Washington di New York yang selesai dibangun tahun 1931.

Jembatan Suspensi Golden Gate di san Fransisco, US. gambar: wikimedia.org


Maha karya luar biasa dari sejumlah insinyur, artsitek dan manusia dikala itu yang
membangun sebuah jembatan gantung bisa dikatakan sangat mengagumkan.
Seperti tampak pada dokumentasi berupa video sejarah Golden Gate berikut ini:

5. Cantilever Bridge

Ilustrasi jembatan model Cantilever, gambar: britannica.com

Sebuah jembatan Cantilever umumnya dibuat dengan tiga bentang, yaitu bentang
luar keduanya berlabuh turun di pantai dan Cantilever di atas saluran yang akan
menyeberang. Rentang tengah bersandar pada lengan Cantilever yang
membentang dari rentang luar yang berfungsi membawa beban vertikal seperti pada
jembatan Truss.

Untuk mengetahui selengkapnya tentang jembatan cantilever bisa


dicek di link
berikut:https://en.wikipedia.org/wiki/Cantilever_bridg
e.

Fungsi komponen struktur jembatan Cantilever, gambar: wikipedia

Salah stau jembatan model desain Cantilever adalah Forth Bridge yang terletak
di Skotlandia, tepatnya 14 km dari pusat kota Edinburg. Jembatan ini dibuka pada
tahun 1890 oleh Prince of Wales.
Jembatan Cantiveler Forth Bridge di Skotlandia, gambar: archineeringtalk.com

6. Cable-Stayed Bridge

Ilustrasi desain jembatan cabel-stayed, gambar: britannica.com

Sekilas desain jembatan Cable-stayed mirip dengan jembatan gantung (suspension


bridge) karena sama-sama memiliki jalan yang menggantung serta dua menara.
Tapi dua jembatan tersebut menopang beban jalan dengan cara yang sangat
berbeda. Perbedaannya terletak pada bagaimana kabel terhubung ke menara. Pada
jembatan suspensi, kabel naik bebas melintasi menara, transmisi beban dengan
pengangkeran di kedua ujung. Dalam jembatan Cable-stayed, kabel yang melekat
pada menara dan menanggung sendiri beban.
Ilustrasi dari posisi jembatan cable-stayed, gambar: technologystudent.com

Cable-Stayed Bridge atau Jembatan dengan kabel tetap adalah khas dari banyak
jembatan modern saat ini. Jembatan kabel tetap adalah pilihan populer karena
mereka menawarkan semua keuntungan dari jembatan gantung tetapi dengan biaya
yang lebih rendah untuk rentang 500 sampai 2.800 kaki (853 meter). DSalam
pembuatannya membutuhkan kabel baja yang lebih sedikit, lebih cepat selesai
dalam pembangunannya.

Russky Bridge, gambar: skyscrapercity.com

Salah satu jembatan kabel tetap yang terpanjang dan populer adalah Russky Island
Bridge, yang terletak diVladivostok, Russia. Jembatan ini selesai dibangun tahun
2012 dengan rentang 1.104 meter, melintasi Selat Bosporus Timur Laut Jepang
antara Vladivostok dan Pulau Russiky.
Dikawasan Asia terdapat jembatan kabel tetap populer yakni,Shanghai Yangtze
River Bridge, berlokasi di China yang resmi dibuka tahun 2009 sepanjang 730
meter yang menghubungkan Pudong New District dan Chongming Island.
Bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia sendiri jembatan kabel tetap diterapkan padaJembatan
Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura yang selesai dibangun
tahun 2009 dengan 3 bagian rentang yang masing masing sepanjang 192 m, 434 m
and 192 m.

Jembatan Suaramadu, Indonesia, gambar: skyscrapercity.com

Selain Suramadu, ada pula Balerang Bridge atau Jembatan Balerang yang terletak
di kota Batam, seperti tampak pada gambar di bawah ini:
Jembatan Balerang, Batam. Gambar: skyscrapercity.com

Beberapa jembatan modern dengan tipe kabel tetap pun bisa ditemukan di Bandung
dengan nama Jembatan Pasupati, serta di Borneo ada Barito Brdige di Sumatera
ada Ampera Bridge.
7. The Living Bridge
Living Bridge bermakna bahwa jembatan ini merupakan jembatan alami yang terbuat
dari pepohonan yang merambat seperti yang terdapat di kawasan Meghalaya,
India. Kawasan ini merupakan daerah dengan rentang hujan terapat di dunia,
sehingga termasuk pada kawasan paling lembab dan basah. Maka tak heran
jembatan alami tersebut dapat terbentuk dengan sedikit kreativitas dari warganya
untuk menghubungkan tanaman merambat hingga terbentuk jembatan seperti
gambar berikut ini:
Jembatan hidup dari tanaman merambat di India, gambar:
travel.nationalgeographic.com

Begitu mengagumkan beragam jenis jembatan yang ada di seluruh dunia, namun
jembatan-jembatan tersebut memiliki usia yang tidak selamanya, karena perubahan
iklim, pelapukan komponen jembatan hingga faktor alamiah seperti angin, gempa,
badai dan sejenisnya dapat membuatnya tidak sekokoh semula bahkan bisa hancur
seketika. Hal ini tentu saja mengingatkan kita pada keagungan Allah SWT atas
segala kekuasaannya.

Anda mungkin juga menyukai