DAN PENEJELASAN
AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN
Disusun :
Dosen Pembimbing :
2018/2019
Kata Pengantar
KELOMPOK 4
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I : PENDAHULUAN 1
BAB II : PEMBAHASAN 3
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berkut.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
4. Untuk Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
5. Untuk mengetahui Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah
A. Periode KHA. Dahlan (1912-1923)
KH. Ibrahim adalah adik Nyai waidah (Nyai Haji Ahmad Dahlan). Ibrahim
adalah seorang ulama hasil tempaan dari pondok pesantren. Ia tokoh
Muhammadiyah yang alim, sederhana dalam hidupnya dan bertanggung jawab
terahdap amanah yang diserahkan kepada dirinya. Dan seperti halnya dengan
periode KHA. Dahlan , pada periode KH. Ibrahim ini juga rumusan yang bersifat
konsepsional yang menggambarkan hal ihwal persyarikatan yang bersifat
fundamental belum mendapatkan penggarapan yang memadai.
KH. Hisyam adalah seorang ulama yang berkepribadian lugu, sederhana, dan
termasuk salah seorang kader KHA. Dahlan dalam menumbuhkan dan
mengembangkan Muhammadiyah sejak awak berdirinya. Pekerjaan beliau sehari-
hari sebagai pedagang kain di pasar Beringhardjo, Yogyakarta. Dibawah
kepemimpinannya yang sangat singkat dapat dimaklumi kalau hal-hal yang
bersifat konsepsional dan fundamental belum juga dapat tergarap. Namun
demikian dapat dicatat bahwa dibawah kepemimpinannya dunia pendidikan
mendapatkan perhatian yang cukup intensif. Demikian juga masalah-masalah
administrasi organisasi dalam Persyarikatan Muhammadiyah mendapatkan
perhatian tersendiri.
Kh. Mas Mansur berasal dari kota surabaya dan diknal sebagai seorang ulam
besar sekaligus aebgi cendekiawan yang yang cukup berwibawa di tengah-tengah
pergaulannya yang sangat luas dan beraneka ragam. Beliau termasuk tokoh
Muhammadiyah yang berasal dari luar kota Yogyakarta yang pertama kali
menduduki jabatan tertinggi di dalam Persyarikatan Muhammadiyah.
KH. Mas Mansur tercatat mulai aktif dalam Persyarikatan Muhammadiyah
sejak tahun 1921. Karena keaktifannya serta ditunjang keluasan ilmu yang
dimilikinya, oleh Persyarikatan beliau ditunjuk untuk mewakili Muhammadiyah
bersama-sama dengan HOS Cokroaminoto yang mewaliki Syarikat Islam untuk
memenuhi undangan Raja Ibnu Su’Ud menghadiri Muktamar Islam Se-Dunia yang
berlangsung di kota Makkah pada tahun 1926.
Dan pada tahun 1927 dalam kongres Muhammadiyah di daerah Surabaya
beliau mengusulkan kepada sidang agaar didalam Persyarikatan Muhammadiyah
perlu segera diadakan sebuah lembaga atau majelis ulama yang tugas utamanya
khusus membahas berbagai masalah agama. Usulan KH. Mas Mansur ternyata
mendapat tanggapan yang sangat positif sekali dikalangan Muktarimin. Dan
akhirnya lembaga yang dinamakan Majlis Tarjih diterima sebagai salah satu
Muktamar.
Dikalangan pimpinan Muhammadiyah, KH. Mas Mansur dikenal sebagai tokoh
yang sangat tinggi ghirah agamanya serta dikenal sebagai salah satu tokoh yang
berperan serta dalam membentuk dan mnegisi jiwa gerakan Muhammadiyah
sebagai Gerakan Islam, sehingga lebih berisi dan lebih mantap, seperti dengan
pengokohan kembali hidup beragama serta penegasan faham agama dalam .
Melihat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh KH. Mas Mansur, baik di dalam
Persyarikatan sendiri maupun kegiatan diluar seperti keaktifannya dalam Majelis
Islam A’la Indonesia , GAPi, PII (Partai Islam Indonesia), dan sebagainya dapat
dipahami kalau masih banyak hal yang belum terjamah. Berbagai hal yang
ditangani pada periode ini misalnya seperti Anggaran Dasar Muhammadiyah yang
samapai saat itu ternyata belum sempurna, karena didalamnya belum termuat
Mukadimah atau preambule yang semestinya materi tersebut harus dirumuskan
terlebih dahuku dan baru kemudian batang tubuhnya.
E. Periode Ki. Bagus Hadikusuma (1942-1953)
“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi Allah yang
mengasuh semua alam; Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, Yang memegang
pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada engaku, hamba menyembanh dan hanya
kepada engkau, hamba memohon pertolongan. Berilah petunjuk kepada hamba akan
jalan yang lurus, jalan orang-orang yangtelah Enkau beri kenikmatan; yang tidak
dimurkai dan tidak resesat”. ( QS. Al-Fatihah )
“ Saya ridlah: bertuhan kepada allah, beragama kepada islam dan bernabikan
kepada MUHAMMAD RASULULAH Shallalahu ’alaihi wasalam”.
1. AMMA BA’DU, bahwa sesungguhnya ketuhanan itu adalah hak Allah semata-
mata, bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu –
satunya ketuhanan yang wajib atsa tiap-tiap mahkluk.
2. Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah ( hokum qudrat-iradat) Allah atas
kehidupan didunia ini.
3. Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat
diajukan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong – royong,
bertolong-tolong dengan bersendikan hukuM Allah yang sebener-benernya, lepas
dari pada pengaruh setan dan hawa nafsu.
4. Agama allah yang dibawakan dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan
berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama
dan sebaik-baiknya.
5. Menjungjung tingi nama Allah lebih dari pada hukum yang mana pun juga, adalah
kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan kepada Allah.
6. Agama islam adalah agama Allah yang dibaa oleh sekalian Nabi sejak Nabi Adam
smapai Nabi Muhammad SAW. Dan diajarkan kepada umatnya masing-masing
untuk mebndapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.
7. Syahdan , untuk menciptakan masyarakat bahagia dan sejahtera sebagai yang
tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat islam,umat yang percaya akan
Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak –jejak sekalian Nabi yang suci
,beribadah kepada Allah dan berusaha segiat giatnya mengumpulkan kekuatan
dan menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, Dengan
niat murni tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hambanya
mwngharapkan karunia Allah an ridha- Nya belaka, serta mempunyai rasa
tanggung jawab di hidirat Allah atas segala perbuatannya; lagipula harus sabar
dan tawakal bersabar hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang
menimpa dirinya, atau rintangan yang menghalangi pekerjaannya, dengan penuh
pengharapanperlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.
Untuk melalaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan
berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Qur’an:
“ adakanlah dari kamu sekalian, golonagn yang mengajak keislaman, menyuruh
kepada kebaikan dan mecegah dari pada keburukan, mereka itulah golongan
yang berbahagia”. ( QS. Ali Imron: 104)
Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912 Miladiyah,
oleh Almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai “ gerakan
Islam” dengan nama “ MUHAMMADIYAH “ yang disusun dengan majelis-majelis (
bahagian-bahagian) nya, mengikuti perdaran zaman serta berdasarkan” syura”
yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaraan atau
mukamar.
Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan
perintah perintah allah dan sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad sawguna
mendapatkan karunia dan ridho –Nya, di dunia dan diakhirat, dan mecapai
masyarakat yang sentosa dan bahagia, dosertai nikmat dan rahmat Allah yang
melimpah, sehingga merupakan:
“ suatu Negara yang indah, bersih,suci dan makmur dibawah perlindungan Tuhan
Yang Maha Pengampun”.
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan umat islam dapat diantarkan
kepintu gerbang surga” Jannatun Na’im” dengan keridlaaan Allah Yang Rahman
dan Rahim.
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua
pengurus besar Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H
Hadikusuma dengan bantuan beberapa sahabatnya.
b) Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
yaitu adanya kekeburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari proses
kehidupnya sesudah lebih dari 30 tahun yang ditandai oleh :
a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh
Muhammadiyah oleh perkembangan lahiriah
b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang sudah menjadi
lebih kuat
B. Saran
Demikian makalah ini saya buat, terima kasih atas partisipasi saudara serta teman-teman,
adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman sekalian saya ucapkan banyak
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.anggarandasarmuhammadiyah.com