Anda di halaman 1dari 51

MAKALAH

MANAJEMEN

Oleh :
Nur Masrurroh 201811004
Anisthasya Miana Syahputri 201811010
Juwita Mayasari 201811015
Dandi Weli Sasmita 201811021
Novia Migriyani 201811022

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT Dr. SOETOMO
PRODI D3 REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
miniriset ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Statistik Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan judul Konsep Dasar Data dan
Informasi di Fasyankes.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Surabaya, 10 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................................................... 2
1.5 Metode Penulisan ..................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................ 4
2.1 SEJARAH MANAJEMEN.............................................................................................. 4
2.2 DEFINISI MANAJEMEN .............................................................................................. 6
2.3 MANAJEMEN KESEHATAN ........................................................................................ 9
2.4 MANAJEMEN REKAM MEDIS .................................................................................. 10
2.5 FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN ........................................................................ 19
2.6 MANAJEMEN SEBAGAI ILMU, SENI, DAN PROFESI ................................................. 26
2.6.1 Manajemen Sebagai Ilmu ................................................................................ 26
2.6.2 Manajemen sebagai Seni ................................................................................. 28
2.6.3 Manajemen sebagai Profesi ............................................................................. 29
2.7 MANAJEMEN, MANAJER, KEPEMIMPINAN............................................................. 30
2.7.1 Manajemen ...................................................................................................... 30
2.7.2 Manager ........................................................................................................... 38
2.7.3 Kepemimpinan ................................................................................................. 39
BAB III ................................................................................................................................ 41
LATIHAN SOAL ................................................................................................................... 41
3.1 LATIHAN SOAL ......................................................................................................... 41

ii
BAB IV................................................................................................................................ 46
PENUTUP ........................................................................................................................... 46
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 46
4.2 Saran ....................................................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 47

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses Manajemen sebetulnya sama dengan kehidupan manusia, mengapa
demikian? karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya
tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun
tidak langsung. Baik di sadari ataupun tidak disadari.
Manajemen telah didefinisikan dalam berbagai cara. Manajemen juga
terdiri dari proses atau kegiatan untuk menjelaskan apa yang dilakukan oleh
manajer pada operasi organisasi mereka. Merencanakan, mengorganisasikan,
dan mengendalikan operasi.
Sistem dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai seperangkat elemen
yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk satu tujuan bersam. Suatu
subsistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Untuk maksut kita,
oraganisasi adalah sistem dan bagiannya (divisi, departemen, fungsi, satuan
dan sebagainya) adalah subsistem.
Sekarang ini, para manajer harus melakukan lebih dari sekedar
menetapkan strategi jangka panjang dan berharap bahwa hasil yang terbaik
akan diperoleh. Mereka juga harus berusaha lebih dari sekedar yang
dinamakan incremental management, yang hanya memandang pekerjaan
sebagai sejumlah perubahan kecil (minor) untuk meningkatkan efisiensi
operasi perusahaan.
Oleh karena itu dalam suatu perkumpulan atau organisasi, untuk mencapai
suatu tujuan bersama, dibutuhkan manajemen. Hal ini agar segala sesuatu
yang dirumuskan untuk menjadi tujuan bersama tersebut dapat tercapai
dengan sempurna. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian
tujuan tersebut akan terorganisir dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari manajemen?

1
2. Apa saja fungsi dan proses manajemen?
3. Mengapa manajemen dibutuhkan?
4. Bagaiamanakah manajemen dari segi ilmu?
5. Bagaiamanakah manajemen dari segi seni?
6. Bagaiamanakah manajemen dari segi profesi?
7. Bagaimana manajemen di bidang kesehatan dan rekam medis?
8. Apa itu manajemen, manager dan kepemimpinan?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari manajemen.
2. Menjelaskan fungsi dan proses dari manajemen.
3. menjelaskan alasan manajemen dibutuhkan.
4. menjelaskan manajemen dari segi ilmu.
5. menjelaskan manajemen dari segi seni.
6. menjelaskan manajemen dari segi profesi.
7. menjelaskan manajemen di bidang kesehatan dan rekam medis.
8. menjelaskan manajemen, manager dan kepemimpinan.

1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan makalah yang hendak dicapai, maka makalah ini
dhrapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa stikes yayasan
rumah sakit Dr Soetomo.
b. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu pendidikan mahasiswa
stikes yayasan rumah sakit Dr Soetomo.
c. Sebagai referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan peningkatan kemampuan mahasiswa serta
menjadi bahan kajian lebih lanjut.
2. Manfaat praktis
Makalah ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

2
a. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang
pengertian manajemen pada mahasiswa.
b. Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai
pembelajaran secara aktif dan tertarik mempelajari manajemen
sehingga perkembangan kemampuan mahasiswa dapat meningkat.
c. Bagi kampus
Bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta
menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat untuk
menggembangkan kemampuan mahasiswa.

1.5 Metode Penulisan


Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah :
1. Metode Pustaka.
Metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data
dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun
informasi di internet.
2. Diskusi
Mendapatkan data dengan cara bertanya secara langsung kepada PJ
konsultasi dan teman – teman yang mengetahui tentang informasi yang di
perlukan dalam membuat proyek.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SEJARAH MANAJEMEN


Mempelajari sejarah manajemen sangat bermanfaat untuk mendapatkan
deskripsi tentang bagaimana manajemen itu berlangsung pada masa silam,
bagaimana manajemen berkembang dengan berbagai prinsip yang diajukan
para ahli manajen, dan pada akhirnya kita mampu mendeskripsikan,
menganalisis, merumuskan, mengaplikasikan konsep serta teori dalam praktik
manajemen pada berbagai aspek kehidupan, sehingga dalam implementasinya
dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam memprediksi
tindakan yang berkaitan dengan pengunaan keteramoilan manajerial.
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti
adalah piramida di mesir. Adanya bangunan piramida di mesir menunjukkan
bahwa pada jaman dahulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur
sedekimian rupa, mengikuti tahapan tahapan tertentu yang telah disiapkan
hingga bangunan piramida yang megah di tenggah gurun pasir dapat menjadi
decak kagum masyarakat di seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah
dapat diketahui bahwa tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam
pembangunan piramida di mesir. Selain itu juga candi Borobudur di
Indonesia, dan masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat
rumit bisa dibanggun oleh nenek moyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat
dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen.
Untuk memahami sejarah perkembangan manajemen, dalam buku ajar ini
dengan mengadop dari referensi A.A Gede Munijaya, 2004 hanya dijelaskan 3
tokoh pemikir manajemen ilmiah yaitu FW Taylor, Henry Fayol , Elton Mayo
,karena ketiga tokoh ini diakui sebagai peletak dasar studi ilmiah di bidang
manajemen yang berkembang sampai saat ini.
1. FW. Taylor (1870) / Scientific management Theory
a. Mengukur waktu yang wajar untuk menyelesaikan pekerjaan

4
b. Study waktu dan gerak (Time Motion Study) yaitu mempersingkat
waktu untuk menghasikan pekerjaan yang sama.
c. System penggajian, yaitu pembayaran tertentu untuk pekerjaan dengan
standart tertentu untuk menhindari pekerjaan yang lambat.
d. System pemberian bonus dan insentif berdasarkan kualitas dan waktu
kerja yang dihasilkan (bersama Henry Laurence Gantt)
e. System kerja cepat dengan posisi yang menyenangkan secara
ergonomic (bersama Frank Gillberth)
2. Henry Fayol (1916)
Orang yang paling dikenal dan manajemen ilmiah menurutnya
“Manajemen tidak ada hukum mutlak”. Manajer perlu memahami prinsip
administrasi dan manajemen dalam organisasinya, yaitu :
a. Authority, kewenangan bagian yang tak terpisahkan daro tanggung
jawab
b. Unity of Command, Setiap orang punya atasan yang memerintah dan
kepadanya ia bertanggung jawab.
c. Unity of Direction, dalam satu pimpinan ada kelompok dan rencana
yang mempunyai tujuan yang sama.
d. Struktur organisasi
e. Spesialisasi dalam pekerjaan
f. Disiplin
g. Mendahulukan kepentingan bersama
h. Pembayaran yang sama untuk pekerjaan dengan ukuran yang sama
i. Terpusatnya tanggung jawab pada satu pimpinan
j. Segalanya diatur pada tempatnya
k. Tabiat baik dan adil harus dikembangkan
l. Cara kerja, perubahan personel, pension, kematian, promosi jabatan
m. Batas kewenangan
n. Kerjasama
3. Elton Mayo (1920) Human Relationship Theory
a. Produktifitas (hasil, volume)

5
b. Tidak ada pembudakan kerja, karena diberikan hak untuk mengambil
keputusan dalam mengembangkan tugas
c. Mengembangkan tipe pengawasan
d. Kerjasama, perhatian, insentif non materian
4. Teori Kepemimpinan (1945)
5. Management By Objektive (1945)
6. Total Quality Management (1950)
7. Pendekatan system (1960)

2.2 DEFINISI MANAJEMEN


Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno management, yang
berarti seni melaksanakan dan mengatur. Istilah manajemen juga berasal dari
kata management (Bahasa Inggris) yang berasal dari kata to manage yang
artinya mengurus atau tata laksana.
Manajemen Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
1. Orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai
kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran.
2. Orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana,
mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk
mencapai sasaran tertentu.
Manajemen Menurut Para Ahli :
1. Henry Fayol
“Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang,
mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.
Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan
acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan”.
2. James A.F. Stoner (2006:Organisasi.org)
“Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta

6
penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya”.
3. Mulayu S.P. Hasibuan (2000:2)
“ Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai satu tujuan”.
3. T.Hani Handoko (2000:10)
“Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
personalia, pengarahan, kepemimpinan dan pengawasan”.
4. Marry Parker Follet
“Manajemen adalah seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui
orang lain”.
5. Prof. Oie Liang Lee
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengkoordinasikan serta mengawasi
tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”.
6. The Liang Gie, 1982
“Manajemen adalah unsur yang merupakan rangkaian perbuatan
menggerakkan karyawan-karyawan dan mengarahkan segenap fasilitas
kerja agar tujuan organisasi yang bersangkutan benar-benar tercapai”.
7. George R. Terry, 1994
Manajemen dalam bukunya Principles of Management yaitu "Suatu proses
yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demmi
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.
8. Dr. Sp. Siagian dalam buku Filsafat Administrasi
“Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh
suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain”.

7
9. Ordway Tead yang disadur oleh Drs. He. Rosyidi dalam buku Organisasi
Dan Management
Manajemen adalah “Proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin
dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasi di dalam
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan”.
10. Renville Siagian
Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergerak dalam bidang jasa
pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli terlatih serta berpengalaman.
11. Richard L.Daft (20028)
Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara
yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.
12. Oxford
Manajemen ialah the process of dealing with or controlling people or
things (proses berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda).
13. Horold Koontz
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui
kegiatan orang lain.
14. Lawrence A. Appley
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha
orang lain.”
15. Hilman
Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang
lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang
sama.
16. Menurut Ricky W. Griffin
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran
(goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas

8
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan
jadwal.
17. William H. Newman
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil
tertentu melalui orang lain.
18. Drs. Oey
Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengontrolan.
19. Prof. Eiji Ogawa
Manajemen adalah perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian
kegiatan-kegiatan termasuk system pembuatan barang yang dilakukan oleh
organisasi usaha dengan terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran
untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan
yang berubah.

2.3 MANAJEMEN KESEHATAN


Manajemen Kesehata adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk
mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Dengan kata
lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum
dalam system pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek
dan sasaran manajemen adalah suatu proses untuk mengerakkan sumber daya
manusia dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan
mengawasi semua kegiatan pelayanan kesehatan dalam organisasi dalam
upayah untuk:

1. Mengetahui adanya persoalan pelayanan kesehatan


2. Mendefinisikan persoalan pelayanan kesehatan
3. Mengumpulkan fakta-fakta yang terkait dengan pelayanan kesehatan
4. Data dan informasi yang timbul dalam pelayanan kesehatan
5. Menyusun alternatif penyelesaian persoalan pelayanan kesehatan

9
6. Mengambil keputusan pelayanan kesehatan dengan memilih salah satu
alternatif

2.4 MANAJEMEN REKAM MEDIS


Manajemen rekam medis membahas tentang :
1. Penyelenggaraan rekam medis manual dan komputerisasi
2. Sistem pendaftaran pasien
 Identifikasi pasien merupakan pengumpulan dan pencatatan segala
keterangan tentang bukti-bukti dari seorang pasien sehingga dapat
ditetapkan dan disamakan keterangan tersebut dengan seorang pasien atau
dengan sebuah identitas itu kita dapat mengenal seseorang dengan
membedakan dari orang lain. Berikut merupakan tata cara pencatatan
identifikasi pasien :
1. Nomor rekam medis
2. Nama pasien
3. Tempat dan tanggal lahir
4. Umur
5. Jenis kelamin
6. Status perkawinan
7. Agama
8. Pendidikan
9. Pekerjaan
10. KTP
11. Suku bangsa
12. Alamat
13. Nama keluarga
14. Penanggung jawab biaya perawatan
 Sistem penomoran merupakan tanda pengenal yang unik kepada setiap
rekam medis pasien yang berkunjung, baik untuk menjalankan
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan kesehatan lain di rumah
sakit baik rawat inap, rawat jalan, maupun unit gawat darurat. Sistem

10
penomoran ada tiga yaitu sistem nomor seri, sistem nomor unit, dan sistem
nomor seri unit.
 Sistem penamaan bertujuan untuk memberikan identitas kepada seorang
pasien, membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya,
mempermudah memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien berobat ke
rumah sakit, mempermudah penggunaan indeks pasien, menjaga
kerahasiaan pasien dari orang yang tak bertanggung jawab.
 Registrasi pasien merupakan kegiatan dimana pertama kalli pasien
mendapatkan layanan dari fasilitas pelayanan kesehatan.
 Sistem pengolahan
 Assembling (perakitan) berkas rekam medis merupakan salah satu urusan
di seksi rekam medis yang berfungsi sebagai perakitan kelengkapan,
evaluasi atau penelitian terhadap isi dokumen rekam medis (DRM) atau
berkas rekam medis (BRM) sebelum disimpan serta pengendalian sensus
harian.
 Coding (pengodean) dan indexing (pengindekan) merupakan salah satu
bagian dalam unit rekam medis. Dalam hal inimemerlukan alat bantu
meliputi :
1. Buku ICD 10 volume 1,volume 2 dan volume 3
2. Buku ICD 9CM untuk memastikan kode operasi dan prosedur medis
3. Kamus kedokteran untuk menemukan arti istilah-istilah kedokteran
4. Kamus bahasa inggris untuk menemukan arti istilah-istilah dalam
bahasa inggris.
 Filling merupakan salah satu bagian dalam unit rekam medis. Peran dan
fungsi dalam pelayanan rekam medis yaitu sebagi penyimpanan Berkas
Rekam Medis (BRM), penyedia BRM untuk berbagai keperluan,
pelindung arsip-arsip BRM terhadap kerahasiaan isi data rekam medis dan
pelindung arsip-arsip BRM terhadap bahaya kerusakan fisik,kimiawi dan
biologi.
a. Metode penyimpanan berkas rekam medis
1. Metode Sentralisasi

11
Metode Sentralisasi adalah metode yang menggabungkan
dan semua berkas rekam medis seorang pasien (RJ,RI,GD)
menjadi satu folder dan disimpan dalam satu tempat
2. Metode Desentralisasi
Metode Desentralisasi adalah metode penyimpanan berkas
rekam medis seorang pasien yang di simpan di beberapa
tempat pelayanan yang berbeda
b. Peralatan dan Perlengkapan Penyimpanan
Untuk menata berkas rekam medis dengan kecepatan tinggi,
dengan sedikit kesalahan diperlukan peralatan da perlengkapan
yang sanggup menjalankan fungsi setiap system serta metode
dengan sebaik-baiknya.
1) Krireteria pemilihan peralatan
1. Bentuk arsip
2. Frekuensi penggunaan arsip
3. Lama arsip disimpan (aktif-in aktif)
4. Lokasi penyimpanan
5. Luas ruangan tersedia dn kemungkinan untuk perluasan
6. Tipe dan letak penyimpanan arsip non aktif
7. Bentuk organisasi
8. Tingkat perlindungan terhadap arsip
2) Tipe peralatan penyimpanan
1. Alat penyimpanan tegak (vertical file)
2. Alat penyimpanan menyamping (lateral file)
3. Alat pengimpanan elektrik (power file)
c. Perlengkapan Penyimpanan
1. Penyekat
2. Map (folder)
3. Penunjuk
4. Kata Tangkap (caption)
5. Alat bantu kearsipan

12
d. Diskripsi pokok kegiatan penyimpanan dalam pelayanan rekam
medis
1. Menerima BRM yang sudah lengkap
2. Menyimpan BRM yang sudah lengkap ke dalam rak
penyimpanan
3. Menyediakan BRM
4. Mencatat penggunaan DRM pada buku catatan
penggunaan DRM
5. Menandatangi dan meminta tanda tangan penerima
BRM
6. Melakukan penyisiran untuk mengembalikan BRM
yang salah letak
7. Melakukan retensi BRM dengan langkah-langkan
sebagai berikut
a. Mencatat nomor-nomor rekam medis yang sudah
waktunya retensi sesuai dengan ketentuan jadwal
retensi
b. Membuat daftar dokumen yang diretensi
c. Mengambil BRM yang akan disimpan in-aktif
d. Menyimpan BRM in-aktif berdasarkan urutan
tanggal terakhir berobat dan di kelompokan
berdasarkan jenis penyakit untuk keperluan Retensi
ialah kegiatan penyusutan atau pengurangan arsip
rekam medis dari rak tempat penyimpanan dengan
cara memindahkan arsip rekam medis yang in-aktif
yang saat ini berada di rak aktif menuju ke rak in-
aktif.
8. Bersama tim pemusnah rekam medis melaksanan
kegiatan pemusnahan.
Terdapat langkah-langkah pemusnahan sebagai berikut,

13
a. Mengambil BRM in-aktif yang sudah
saatnya dapat dimusnahkan
b. Membantu kegiatan penilaian nilai guna
rekam medis yang dilakukan oleh tim
pemusnah
c. Membuat daftar pertelaan BRM
d. Memisahkan lembar formulir rekam medis
yang akan dilestarikam
e. Mengawetkan formulir rekam medis yang
akan dilestarikan sesuai dengan urutan abjad
nama pasien
f. Membantu pemusnahan sesuai dengan
peraturan yang berlaku
9. Menghitung tingkat penggunaan BRM per bulan
10. Menghitung tingkat kehilangan BRM
 Sistem Penjajaran
Penjajaran adalah sistem penataan RM dalam suatu sekuens yang
khusus agar rujukan dan pengambilan kembali /retrieve menjadi mudah
dan cepat, Ada 3 cara :
a. ALFABETIK
b. ALFANUMERIK
c. NUMERIK / PENOMORAN
1. Straight Numerical Filing
Sistem Penjajaran Berdasarkan Nomor Langsung
(Straight Numerical Filing) yaitu suatu sistem penyimpanan dokumen
rekam medis dengan mensejajarkan berkas dokumen rekam medis
berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak
penyimpanan.123456 disimpan sesuai urutan nomor RM.
2. Middle Digit Filing
Sistem penjajaran dengan sistem angka tengah atau MDF yaitu
suatu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan

14
folder dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada
2 angka kelompok tengah. Kelebihan dan kekurangan sistem ini sama
dengan TDF namun yang membedakan adalah angka yang terletak di
tengah-tengah menjadi angka pertama, pasangan angka yang terletak
paling kiri menjadi angka kedua, dan angka yang paling kanan menjadi
yang ketiga.
3. Terminal Digit Filing
Sistem penjajaran dengan sistem angka akhir yaitu suatu sistem
penyimpanan dokumen rekam medis dengan mensejajarkan folder atau
dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2
angka kelompok akhir.
 PENYUSUTAN

Penyusutan RM → Suatu kegiatan pengurangan berkas rekam medis


dari rak penyimpanan.
a) Caranya :
1. Memindahkan berkas rekam medis inaktif dari rak file aktif ke rak file
inaktif dengan cara memilah pada rak file penyimpanan sesuai dengan
tahun kunjungan.
2. Memikrofilmisasi berkas rekam medis inaktif sesuai ketentuan yang
berlaku.
3. Memusnahkan berkas rekam medis yang telah dimikrofilm dengan
cara tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Dengan melakukan scaner pada berkas rekam medis.
b) Tujuannya :
1. Mengurangi jumlah berkas rekam medis yang semakin bertambah.
2. Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat
penyimpanan berkas rekam medis yang baru.
3. Tetap menjaga kualitas pelayanan dengan mempercepat penyiapan
rekam medis jika sewaktu – waktu diperlukan.

15
4. Menyelamatkan rekam medis yang bernilai guna tinggi serta
mengurangi yang tidak bernilai guna / nilai guna rendah atau nilai
gunanya telah menurun.
5. Jadwal Retensi Rekam Medis
Daftar yang berisikan daftar formulir rekam medis yang akan disimpan
dan jangka waktu penyimpanannya sesuai dengan kegunaannya yang
wajib dimiliki oleh setiap badan pemerintah sebagai pedoman dalam
penyusutan berkas rekam medis. Jadwal retensi rekam medis disusun
oleh kepanitiaan yang terdiri dari komite rekam medis dan rekam
medis.
 PENGEMBALIAN KEMBALI
Pengertian Pengembalian
Pengembalian berasal dari kata kembali, kembali adalah “balik ke
tempat atau ke keadaan semula”, sedangkan pengembalian adalah “proses,
cara, perbuatan mengembalikan pemulangan, pemulihan”. (Menurut
Kamus Besar Indonesia)
 Ketentuan Pengembalian Rekam Medis Rawat Inap
Menurut dirgen yanmed (1997;108) seorang yang menerima
dan meminjam rekam medis berkewajiban untuk mengembalikan
dalam keadaan baik dan tepat waktu 2×24 jam setelah pasien keluar
dari rumah sakit.

Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)


TPPRJ atau lebih dikenal dengan sebutan tempat pendaftaran, merupakan
tempat dimana antara pasien dengan petugas rumah sakit melakukan kontak yang
pertama kali.
Diskripsi atau gambaran kegiatan pokok di Tempat Pendaftaran Pasien
Rawat Jalan (TPPRJ)
a. Sebelum tempat pendaftaran dibuka perlu disiapkan :
1) Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP)
2) Kartu Identitas Berobat (KIB)

16
3) Dokumen Rekam Medis
4) Buku register
5) Tracer
6) Buku Ekspedisi
b. Setelah tempat pendaftaran dibuka :
1) Petugas pendaftaran menerima pendaftaran pasien dan perlu memastikan
terlebih dulu, apakah pasien pernah berobat di rumah sakit ini apa belum.
Apabila sudah diminta menunjukkan KIBnya kemudian digunakan untuk
mencari dokumen rekam medis yang lama. Apabila KIB pasien tertinggal di
rumah, tanyakan nama dan alamatnya untuk dicari nomor rekam medis pada
komputer atau KIUP, kemudian dicatat nama dan nomor rekam medis
di tracer. Bila belum pernah berobat, tanyakan identitas pasien untuk
dibuatkan KIB dan diberi nomor rekam medis.
2) Simpan KIUP secara rapi berdasarkan abjad.
3) Tanyakan keluhan utama pasien, berobat atau ke poliklinik mana. Bila
sudah diketahui poliklinik mana yang dituju, pasien membayar jasa
pelayanan rawat jalan, kemudian mencari poliklinik yang dituju.
4) Catat identitas pasien di buku register TPPRJ.
5) Berikan tracer pada filing bila kita mengambil dokumen rekam medis.
6) Menerima dokumen rekam medis lama dari bagian filing, dengan
menggunakan tanda penerima.
7) Melayani pengguna ASKES dengan menggunakan sistem yang telah
ditetapkan oleh pihak ASKES.
8) Membuat laporan harian yang berisi tentang informasi yang dihasilkan hari
ini.
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap (TPPRI)
TPPRI atau administration office merupakan tempat dimana pengaturan
pasien rawat inap dilakukan, sehingga informasi lokasi ruangan (bangsal) pasien
yang dirawat inap dapat diperoleh disini. Pasien yang akan dirawat inap berasal
dari IRJ, dan UGD. Tetapi TPPRI juga menerima pasien rujukan dari rumah sakit
lain sehingga harus dibuka 24 jam. Diskripsi kegiatan pokok di TPPRI antara lain:

17
a. Setiap saat petugas menanyakan penggunaan tempat tidur kepada petugas unit
rawat inap untuk dibuat sensus harian.
b. Menyediakan dokumen rekam medis untuk rawat inap sesuai dengan
spesialisnya. Dokumen rekam medisnya antara lain :
1. Register rawat inap.
2. Dokumen rekam medis rawat inap lengkap sesuai dengan bangsal masing-
masing.
3. Surat persetujuan rawat inap.
4. Kartu tunggu pasien rawat inap.
5. Apabila menerima pasien langsung, perlu disediakan KIB dan KIUP.
6. Data penyakit yang harus segera dilaporkan ke Dati II.
c. Menerima pasien rawat inap berdasarkan admission note.
d. Mencatat identitas pasien rawat inap pada dokumen rekam medis.
e. Memesankan ruangan bagi pasien rawat inap ke bangsal rawat inap.
f. Menulis nomor rekam medis pada tracer untuk diserahkan ke unit rekam medis
di bagian filing.
g. Membuat KIB dan KIUP pasien.
h. Mencatat buku register rawat inap.
i. Jika rumah sakit mengizinkan pasien ditunggu, membuat kartu tunggu kemudian
diserahkan kepada keluarga pasien.
j. Mendistribusikan dokumen rekam medis dan mengantar pasien ke bangsalnya.
k. Mencatat nama-nama pasien yang menggunakan tempat tidur.
Unit Gawat Darurat (UGD)
UGD merupakan tempat pelayanan di rumah sakit yang melayani pasien
selama 24 jam setiap hari, untuk melayani pasien yang mengalami keadaan yang
gawat darurat. Karena kecepatan dan ketepatan pelayanan medis, maka sering kali
dikatakan bahwa UGD merupakan “Jendela Mutu Pelayanan Medis” rumah sakit.
Diskripsi kegiatan pokok UGD antara lain:
a. Menyiapkan dokumen rekam medis UGD dan formulir sebagai kelengkapan
yaitu:
1. Surat permintaan pemeriksaan penunjang.

18
2. Surat perintah dirawat.
3. Surat pengantar rujukan.
4. Surat jawaban rujukan.
5. Surat keterangan sakit.
6. Surat keterangan kematian.
7. Visum et repertum.
b. Menerima dokumen rekam medis dari unit rekam medis yang diterima dari
TPPRJ.
c. Melakukan anamnesa, pemeriksaan, tindakan dan terapi, kemudian dicatat
dalam dokumen rekam medis.
d. Apabila perlu dirawat inap, buatlah surat peintah dirawat (admission note).
e. Dengan membawa admission note dan dokumen rekam medis, pasien diantar
oleh petugas ke TPPRI.
f. Membuat pengantar pembayaran tindakan jasa UGD kemudian diserahkan
kepada pengantar atau keluarga pasien untuk membayar ke kasir.
g. Membuat surat keterangan sehat atau sakit, dan surat kematian.
h. Mencatat identitas pasien dan nomor rekam medis ke dalam buku register
UGD.
i. Setelah selesai pelayanan UGD melakukan kegiatan antara lain :
1) Membuat sensus harian UGD yang kemudian diserahkan ke URM.
2) Mengembalikan dokumen rekam medis ke URM dengan buku ekspedisi.
3) Menjumlahkan pembayaran jasa pelayanan UGD dan jasa tindakan UGD
berdasarkan bukti pembayaran dan catatan kasir.
j. Membuat informed consent dan bila perlu dilakukan secara tertulis.
k. Melayani permintaan visum et repertum oleh polisi.

2.5 FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN


1. Fungsi Manajemen
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. ada tiga
alasan utama diperlukannya manajemen:

19
 Untuk mencapai tujuan.
 Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan - tujuan yang sangat
bertentangan.
 Untuk mencapai efisiensi dan afektivitas.
Efisiensi dan Efektivitas dua kospensi utamauntuk mengukur prestasi
kerja. Efesien adalah Kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
dengan benar. Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang
tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Ahli
manajemen PETER DRUCKER Efektifitas adalah Melakukan pekerjaan
yang benar (doing the right things), sedangkan Efisien adalah Melakukan
pekerjaan dengan benar (doing things right).
a) Untuk pencapaian tujuan
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari
manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya
baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu
perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang
terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal
melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan
kegiatan atau pekerjaan. Pembagian fungsi manajemen menurut
beberapa ahli manajemen, di antaranya yaitu :
1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management
Principles and Management”, fungsi manajemen terbagi
menjadi :
 Perencanaan (Planning).
 Pengorganisasian (Organizing).
 Pengawasan (Controlling)
2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of
Management”, proses manajemen terbagi menjadi :
 Perencanaan (Planning)
 Pengorganisasian (Organizing)
 Pengawasan (Controlling)

20
 Pelaksanaan (Activating)
3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The
Principles of Management”, proses dan fungsi manajemen
terbagi menjadi :
 Perencanaan (Planning)
 Pengorganisasian (Organizing)
 Pengawasan (Controlling)
 Pengarahan (Directing)
b) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan.
Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-
tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan
dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik
dan karyawan, pelanggan, konsumen, masyarakat dan pemerintah.
c) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Suatu kerja organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda.
Salah satu cara yang umum digunakan adalah dengan melihat efisiensi
dan efektivitasnya.
 Efektivitas
Efektivitas dan efisiensi adalah pedoman utama dan merupakan norma
dalam manajemen, artinya harus diusahakan dan harus dilaksanakan.
Efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan. Apakah tujuan
telah dicapai dan apakah tujuan itu tepat? Efektivitas tidak
bersangkutan dengan pengorbanan untuk pencapaian tujuan.
Sedangkan efisiensi berhubungan dengan pengorbanan untuk
mencapai tujuan itu. Pengorbanan dimaksud disini adalah berupa
pikiran, waktu, tenaga, uang, ruang, alat, bahan, dan lainnya.
Beberapa definisi atau pengertian ”efektivitas” menurut ahli
1. Roulette (1999:1) Efektivitas adalah dengan melakukan hal yang benar pada
saat yang tepat untuk jangka waktu yang panjang, baik pada organisasi
tersebut dan pelanggan.

21
2. Hodge (1984:299) Efektivitas sebagai ukuran suksesnya organisasi
didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk mencapai segala
keperluannya. Ini berarti bahwa organisasi mampu menyusun dan
mengorganisasikan sumber daya untuk mencapai tujuan.
3. Sondang P. Siagian (2001 : 24) Efektivitas adalah pemanfaatan sumber
daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar
ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa
kegiatan yang dijalankannya.
4. Abdurahmat (2003:92) Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana
dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya.
5. Hidayat (1986) Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa
jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin
besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.
6. Schemerhon John R. Jr. (1986:35) Efektifitas adalah pencapaian target
output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau
seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA)
> (OS) disebut efektif .
7. Prasetyo Budi Saksono (1984) Efektifitas adalah seberapa besar tingkat
kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah
input “.
8. Richard M. Steers, (1985 : 46) Efektivitas adalah “sejauh mana organisasi
melaksanakan seluruh tugas pokoknya atau mencapai semua sasaran”.
9. Gibson (2002) Efektivitas adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati
atas usaha bersama.
10. Hidayat (1996), Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa
jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.
 Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara usaha dan hasil yang
diperoleh dari usaha tersebut. Apabila yang dilakukan oleh manajer ternyata
menunjukkan dengan cara yang tidak efisien dengan hasil yang tidak efektif,

22
maka yang dilaksanakan itu bukanlah manajemen dalam arti yang benar,
melainkan disebut kesalahan manajemen atau mismanajement.
Arti kata efisien menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau
sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-
buang waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat,
berdaya guna, bertepat guna. Sedangkan definisi dari efisien yaitu Sedangkan
efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil
yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah
tercapai.
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang
berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara
umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan
dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis.
Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari berbagai pendapat
praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Proses manajemen menurut para ahli :
a) Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
koordinasi".
b) Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing,
pengarahan, koordinasi, pelaporan dan penganggaran".
c) Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".
d) Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan,
pengendalian, inovasi, representasi".
e) Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing,
pengarahan, pengendalian".
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki
pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat
dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai langkah-langkah
dasar manajemen , batu-batu fondasi manajemen.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan
daftar kata perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian, seperti

23
mantera. Tetapi keempat kata itu mewakili rumpun kegiatan yang kompleks
menurut bidang kegiatan lembaga yang dimanajemeni sebagai kategorisasi
pemikiran. Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang
dipahami pada para peserta gugus-mutu, dalam rangka memanajameni pekerjaan
mereka masing-masing.
a. Proses perencanaan (planning)
Meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti
peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa
yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
1. Menetapkan tujuan dan target bisnis
2. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
3. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
4. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis.
Empat tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan:
1. Insight : kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan
penyelidikan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang
direncanakan.
2. Forsight : kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan
atau cara-cara yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang
mungkin timbul sebagai akibat dari kegiatan yang dilakukan.
3. Studi eksploratif : kemampuan untuk melihat segala sesuau secara
keseluruhan, sehingga diperoleh gambaran secara integral dari kondisi
yang ada
4. Doorsight : kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat
menyamarkan pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat
mengambil keputusan.
b. Pengorganisasian (organizing)
Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi
yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau

24
organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan yang
telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau tujuan kelompok dan
organisasi.
Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS (koordinasi, integrasi,
simplifikasi, dan sinkronisasi) dalam rangka menciptakan keharmonisan
dalam kegiatan organisasi.
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi
yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan
dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara
efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggungjawab
3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja
4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
c. Pelaksanaan atau penerapan (actuating)
Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana
seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satuorganisasi tersebut
bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing untuk
dapat mewujudkan tujuan.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan
2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
d. Pengawasan (controlling)

25
Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan,
pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut
memberikan hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil
guna.
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi
dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan:
1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan
3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
E. penilaian (evaluating)
Aktifitas untuk meneliti dan mengetahui sampai dimana pelaksanaan yang
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang di tetapkan. Dengan ada nya
penilaian maka akan dapat diketahui kekurangtan dan kelemahan sehingga
dapat direncanakan cara memperbaikinya.

2.6 MANAJEMEN SEBAGAI ILMU, SENI, DAN PROFESI

2.6.1 Manajemen Sebagai Ilmu


Manajemen mempunyai peranan penting dalam kehidupan, karena
manajemen salah satu untuk membentuk seseorang menjadi lebih baik, dan
manajemen juga untuk memberikan pengawasan, pengetahuan, serta
pengorganisasian, baik untuk atasan, bawahan didalam organisasi, maupun untuk
pribadinya masing - masing dalam kehidupan sehari – hari.
Manajemen juga di artikan sebagai ilmu karena manajemen sangat
dibutuhkan untuk bekal kita ketika kita menjadi seorang pemimpin kelak. baik
pemimpin perusahaan, oraganisasi dan sebagainya. jadi manajemen sebagai ilmu

26
adalah manajemen sebagai pengetahuan atau cara untuk membekali diri kita
menjadi seorang pemimpin.
Di samping alasan di atas, manajemen termasuk sebagai ilmu karena
memenuhi syarat-syarat sebagai ilmu yaitu:
a. Tersusun secara Sistematis dan Teratur
Tersusun secara sistematis dan teratur, manajemen memiliki serangkaian
tahap kegiatan fungsi secara berkaitan mulai dari menentukan sasaran sampai
berakhirnya sasaran atau tercapainya tujuan. Dalam hal ini, beberapa pakar
mengklasifikasikan dengan berlainan pendapat, namun pada hakikatnya
meliputi: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
b. Objektif Rasional sehinga dapat Dipelajari Mengenai objek manajemen,
Sebagai objek adalah “manusia” itu sendiri. Tetapi bukan manusia pada
umumnya melainkan manusia dalam usaha kerja sama. Sebagai usaha kerja
sama itu tidak bisa dengan dirinya sendiri akan tetapi melalui orang lain. Jadi
objek manajemen adalah manusia dalam hal ini cara memanfaatkan orang-
orang untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan di sini adalah tujuan yang hendak
dicapainya sesuai dengan bidang kegiatannya, sepertinya: bidang keuangan,
bidang pema-saran, bidang perkantoran, bidang akuntansi dan semacamnya.
c. Menggunakan Metode Ilmiah
Seperti halnya dengan bidang lain yang menggunakan metode deduksi dan
induksi. Melakukan metode deduksi yaitu metode yang bersifat rasional
bersumber dari rasio atau akal pikiran. Melakukan penyelidikan dengan
bertitik tolak pada pengetahuan umum untuk sampai kepada pengetahuan
khusus yang baru. Pengetahuan umum ini bisa berupa konsep atau teori
mengenai sesuatu. Di dalam manjemen sesungguhnya perencanaan, motivasi
adalah suatu teori umum, sedangkan pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan merupakan teori khusus. Dari teori umum (perencanaan dan
motivasi) inilah manajemen bertitik tolak melaksanakan kegiatan secara
sistematis, efektif dan efisien menurut teori-teori khusus sebagai pedoman.
Cara menggunakan orang sesungguhnya bertumpu pada perencanaan dan
teori-teori motivasi dan sebagainya. Sedangkan metode induktif yaitu bersifat

27
empirik, bersumber dari pengalaman konkrit. Melakukan penyelidikan dengan
bertitik tolak dari pengetahuan khusus untuk sampai pada pengetahuan umum.
Di dalam manajemen sesungguhnya pengalaman praktis dalam
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dan lain-lain sebenarnya
merupakan in-puit dalam membuat perencanaan yang bersifat umum.
Mempunyai prinsip-prinsip tertentu. Pendapat Fayol yang mengemukakan 14
prinsip organisasi yang sekarang ini telah menjadi prinsip manajemen
merupakan sumbangan yang cukup besar melahirkan mana-jemen sebagai
suatu ilmu pengetahuan.
d. Dapat Dijadikan suatu Teori
Di sini teori manajemen tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari dan
dikembangkan melalui lembaga pendidikan dan pelatihan dengan manajemen
merupakan salah satu mata pelajaran yang dicantumkan dalam kurikulum
bahkan terdapat jurusan yang disebut dengan jurusan manajemen.

2.6.2 Manajemen sebagai Seni


Menurut Mary Parker Follet (stoner, 1986) manajemen sebagai seni untuk
melakasanakan pekerjaan malalui orang-orang (The art of getting things done
through people). Manajemen sebagai suatu seni, di sini memandang bahwa di
dalam mencapai suatu tujuan di perlukan kerja sama dengan orang lain, nah
bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar bekerja sama. Pada
hakikatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur) dan
untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan
pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, manajemen di pandang sebagai
seni oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan
mengatur orang lain menjalankan dalam tugas.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen mencakup
keduanya, baik sebagai ilmu maupun sebagai seni. Berarti juga, supaya seseorang
dapat menjadi manajer atau pemimpin yang baik, di samping harus memiliki
pengetahuan tentang ilmu manajemen, juga harus memiliki seni manajemen.

28
2.6.3 Manajemen sebagai Profesi
Pada uraian terdahulu telah dijelaskan bahwa manajemen selain
merupakan suatu seni, juga sekaligus merupakan suatu ilmu, tetapi apakah ia juga
merupakan suatu profesi? Edgar H schein dalam bukunya yang berjudul
organization socialization and the profession of management menguraikan
karakteristik atau kiteria sesuatu bisa dijadikan suatu profesi yaitu :
Para professional membuat keputusan atas dasar prinsip-prinsip umum
yang berlaku dalam situasi dan lingkungan. Hal ini banyak ditunjang dengan
banyaknya pendidikan-pendidikan yang tujuannya mendidik siswanya menjadi
seorang professional. Misalnya akademi pendidikan profesi manajemen, kursus-
kursus dan program-program latihan dan lain sebagainya.
Para Professional memperoleh status dengan cara mencapai suatu standar
prestasi kerja tertentu, ini tidak didasarkan pada keturunan, favoritas, suku bangsa,
agama, dan kriteria-kriteria lainnya. Para professional harus ditentukan oleh suatu
kode etik yang kuat. Jadi profesi adalah suatu pekerjaan yang menuntut
persyaratan tertentu. Jadi, berikut adalah alasan manajemen mempunyai sifat
profesi:
Pertama, sudah dijelaskan bahwa manajemen adalah suatu ilmu yang
sudah tidak diragukan lagi karena sudah dipelajari, dikembangkan melalui
lembaga pendidikan dan pelatihan untuk memperoleh pengetahuan khusus yang
dibutuhkan dan kecakapan untuk mempergunakan kemampuan manajer yang
kompeten.
Kedua, pengetahuan khusus dan kecakapan yang dibutuhkan, manajemen
dipakai untuk “memerintah, membimbing dan menasehati lainnya” meskipun
dapat dilakukan oleh kebanyakan manjer dan para ahli teori manajemen tidak
dapat diterapkan secara utuh pada semua situasi, pedoman-pedoman tertentu
memiliki tingkat reabilitas yang cukup tinggi. Misalnya pedoman sederhana
mengenai tingkah laku yang berbunyi “pujilah didepan umum dan keritiklah
secara pribadi”, umumnya sangat berhasil, walaupun kadang-kadang tidak
demikian halnya.

29
Ketiga, manajemen berarti memajukan tiap pekerjaan sedemikian sehingga
ia berhasil mencapai kedudukan tertinggi untuk kecakapannya bukan karena
favoritisme atau faktor lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan jabatan yang
dipangkunya.

2.7 MANAJEMEN, MANAJER, KEPEMIMPINAN

2.7.1 Manajemen
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah Orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara
berbagai kelompok atau sejumlah orang serta berwenang dan bertanggung
jawabmembuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan
pelaksanaannya untukmencapai sasaran tertentu
Tujuan Manajemen
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari
manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan
teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan
melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah
serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai
akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan.
a. Untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha untuk
mencapai tujuan organisasi dan pribadi yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan yang saling bertentangan
c. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, yaitu suatu perbandingan terbaik
antara input dan output.
Unsur – Unsur Manajemen
a. Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses
untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab
pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
b. Money (uang)

30
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena
itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai
gaji tenaga kerja, alat - alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa
hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
c. Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli
dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi
sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan,
tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
d. Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin
akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar
serta menciptakan efesiensi kerja.

e. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusianya sendiri.
f. Market (pasar)

31
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang
yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti.
Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan
pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan
dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga
barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan)
konsumen. Unsur - unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen
karena sebagai penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan
perusahaan.
Prinsip Manajemen.
Prinsip-prinsip manajemen adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti
dari keberhasilan sebuah manajemen. Menurut Henry Fayol. seorang industrialis
asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam
arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan
situasi-situasi yang berubah. Prinsip - prinsip umum manajemen menurut Henry
Fayol terdiri dari :
 Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian
sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam
penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right
place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif
yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right
man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan,
kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci
bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan
berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam
penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang
berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama
yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
 Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)

32
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan
dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang
dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat
memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh
karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban
demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu
usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak
pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer
puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian
dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan
bumerang.
 Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang.
Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan
hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan
disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab
terhadap pekerajaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
 Kesatuan perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip
kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai
dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer
lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan
tanggung jawab serta pembagian kerja.
 Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu
diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan
pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan
perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah

33
sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur
yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan
pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan
tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan
pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja,
wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
 Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri.
Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada
kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang
sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan
dapat tercapai dengan baik. Setiap karyawan dapat mengabdikan
kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki
kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada
berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan
pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap
karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang
tinggi.
 Penggajian pegawai
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan
terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan
cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan
kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam
bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan
bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian
harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja
sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar.
Prinsip more pay for more prestige (upah lebih untuk prestasi lebih), dan
prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila
ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin
akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
 Pemusatan (Centralization)

34
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam
suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang
wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya
kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari
kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini
juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of
authority)
 Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian
kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki
diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan
seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap
karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan
dari siapa ia mendapat perintah.
 Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena
pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau
tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh
karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi.
Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai
tujuan.
 Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral
karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus
ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling
besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan
sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
 Stabilitas kondisi karyawan
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar
segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud

35
karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam
kegiatan. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki
keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi,
perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan
dalam bekerja.
 Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir.
Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna
bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa
terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang.
Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai.
Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu
hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa
karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh
karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari
prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
 Semangat kesatuan dan semangat korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib
sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.
semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran
bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat
dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan
mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer
yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction
de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.
Robert L.Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut
adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau

36
ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran
ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai
proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional
juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang
lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya.
Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat
karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Tingkatan Manajemen
1. Manejer ini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah
yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang
terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor),
manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau
mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada diantara manajer lini pertama dan manajemen
puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang
termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek,
manajer pabrik, atau manajer divisi.

37
3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive
officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara
umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen
adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer),
dan CFO (Chief Financial Officer).

2.7.2 Manager
Pengertian Manager
James A.F. Stoner dan Charles Wankel menspesifikasikan secara lebih lengkap
tentang manajer sebagai berikut :
1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain (manager work with and
through other people) yang dimaksud disini adalah para bawahan, para
penyelia dan manajer dalam hierarki yang sama maupun hierarki lain dalam
organisasi. Orang juga menyangkut pihak ekstern, orang yang berhubungan
langsung dengan organisasi ; pemegang saham (stock holder), pembeli
(buyer), pelanggan (customer), kreditur (creditor, bank, pemasok (supplier)
dll.
2. Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat (managers are responsible
and accountable) Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan
pekerjaan yang telah diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya, sesuai
dengan kemampuannya. Sedangkan tanggunggugat adalah kewajiban untuk
melaksanakan tanggung jawab dan otoritas menurut standar pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan
3. Manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas
(managers balance competing goals and set priorities) setiap manajer
dihadapkan pada sejumlah tujuan, permasalahan dan kebutuhan organisasi
yang seluruhnya berkompetisi untuk mendapatkan sumber daya dan waktu
manajer. Mengingat sumber daya selalu terbatas, setiap manajer harus mencari
kesimbangan diantara berbagai macam tujuan dan kebutuhan
4. Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual (managers must think
analytically and conceptually) agar menjadi seorang pemikir analitis, manajer
harus mampu memisahkan suatu permasalahan menjadi komponen,

38
menganalisis komponen tersebut, kemudian muncul dengan suatu
penyelesaian yang mungkin. Selain itu manajer harus menjadi seorang pemikir
konseptial, mampu melihat tugas dan pekerjaan keseluruhannya secara
abstrak, dan mengaitkannya dengan tugas dan pekerjaan yang lain.
5. Manajer adalah penengah (managers are mediators) organisasi terdiri atas
sekelompok orang dan sekelompok orang mungkinsaja tidak akur atau
bertengkar. Perselisihan yang terjadi didalam sesuatu organisasi dapat
melemahkan moral dan produktivitas. Akhirnya mereka bisa menjadi tidak
senang atau mengacau. Dengan demikian, bawahan yang benar-benar mampu
akan mengambil keputusan untuk meninggalkan organisasi. Manajerlah yang
harus menjadi penengah atas perselisihan sehingga kontinuitas organisasi
tidak mengalami gangguan
6. Manajer adalah politikus (managers are politician) manajer harus membangun
hubungan dan menggunakan bujuk rayu serta kompromi dalam mencapai
tujuan organisasi, sebagaimana yang dilakukan oleh politikus untuk
menjalankan programnya.
7. Manajer adalah diplomat (managers are diplomats) manajer dapat bertindak
sebagai wakil resmi dari unit kerja atau rapat-rapat organisasi.
8. Manajer adalah lambang (managers are symbols) manajer menjelmakan atau
melambangkan kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi, baik dihadapan
para anggota organisasi sendiri maupun dihadapan para pengamat luar.
Perbedaan Manajemen dan manajer adalah bahwa manajemen
adalahprosesnya dari suatu kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama
orang lain,sedangkan Manajer adalah orangnya yang senantiasa memikirkan
kegiatan pencapaian tujuan dimaksud.

2.7.3 Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Luar Negeri:
1. Jacobs dan Jacques (1990:281): Pengertian kepemimpinan menurut Jacobs
dan Jacques adalah sebuah proses memberi arti terhadap usaha kolektif,

39
dan mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan
untuk mencapai sasaran.
2. Hemhiel dan Coons (1957:7): Menurut Hemhiel dan Coons, bahwa
pengertian kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang individu yang
memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan
dicapai bersama (shared goal).
3. Ralph M. Stogdill: Pengertian kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill
adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang
yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan.
b. Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Indonesia:
1. Sutarto (1998b:25): pengertian kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan
penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain adalah
situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Moejiono (2002): Pengertian kepemimpinan dimana adalah sebagai akibat
penagaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas
tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.

40
BAB III
LATIHAN SOAL
3.1 LATIHAN SOAL
1. Kepala ruang ICU sedang merencanakan pengembangan staf melalui
pendidikan dan pelatihan selama 6 bulan untuk meningkatkan kemampuan
serta ketrampilan staf yang berada di ICU tersebut. Apakah fungsi
manajemen keperawatan yang sedang dijalankan oleh kepala ruang
tersebut?
a. Pengorganisasian
b. Pengaturan staf
c. Perencanaan
d. Pengawasan
e. Pengarahan

2. Seorang kepala ruang Bangsal Penyakit Dalam pada hari yang sama harus
menghadiri beberapa kegiatan, pada pukul 08.00 WIB rapat dengan
direktur, kemudian pukul 10.00 WIB memimpin Ronde keperawatan, dan
pukul 08.30 WIB harus mengikut rapat rutin bulanan di ruangan. Apakah
kemampuan yang harus dimiliki oleh kepala ruangan tersebut?
a. Kecerdasan Emosional yang bagus
b. Pengelolaan waktu yang efektif
c. Pengetahuan yang luas
d. Stamina yang bagus
e. Kerja cepat selesai

3. Seorang kepala ruangan yang sedang mempersiapkan pembenahan


ruangan termasuk metode asuhan, saat ini kepala ruangan tersebut
mendapatkan tugas baru dari direktur rumah sakit untuk segera berangkat
mengikuti kegiatan pelatihan manajerial. Sebagai kepala ruangan
sebagaian tugas didelegesikan kepada staf perawat dibawahnya. Apakah
aspek terpenting yang harus diperhatikan kepala ruangan tersebut?
a. Menciptakan suasana memotivasi
b. Mempercayaan kekuasaan penuh
c. Mempercayakan pekerjaan untuk dilaksanakan
d. Memastikan memberikan tugas pada staf yang berkompeten
e. Memperyakan tugas pada staf perawat baru yang tidak terlalu banyak
pekerjaan

41
4. Salah satu kegiatan unit rekam medis yang dilakukan oleh pimpinan untuk
menggerakkan seluruh perekam medis agar bekerja keras dengan tujuan
yang telah ditetapkan dan memberikan motivasi kerja serta suasana kerja
yang nyaman, hal yang dilakukan pimpinan tersebut adalah termasuk
dalam fungsi manajemen?
a. Controlling
b. Organizing
c. Actuating
d. Directing
e. Planning

5. Tindakan memantau kinerja atau tindakan membandingkan hasil-hasil


dengan tujuan, serta tindakan mengadakan perbaikan, proses pengumpulan
dan penafsiran umpan balik kinerja sebagai dasar tindakan konstruktif dan
perbaikan-perbaikan bila dipandang perlu, merupakan pengertian dari
fungsi manajemen?
a. Coordinating
b. Controlling
c. Organizing
d. Actuating
e. Planning

6. Seorang kepala bidang keperawatan, melaksanakan rapat dengan


mengundang seluruh kepala ruangan yang ada di rumah sakit. Pada rapat
tersebut Kepala bidang keperawatan menetapkan dan menyampaikan visi
dan misi keperawatan yang baru. Apakah fungsi manajemen yang
dilakukan kepala bidang keperawatan tersebut?
a. Pengorganisasian
b. Pengaturan staf
c. Pengendalian
d. Perencanaan
e. Pengarahan

7. Seorang perawat usia 22 tahun pada hari pertama bekerja di Bangsal


Penyakit Dalam, kemudian kepala ruangan menyampaikan uraian tugas
kepada perawat baru tersebut dan kepada masing-masing stafnya, fungsi
manajemen manakah yang dilakukan kepala ruangan pada kegiatan
tersebut?
a. Pengorganisasian
b. Pengaturan staf

42
c. Pengendalian
d. Perencanaan
e. Pengarahan

8. Tuan A adalah seorang manajer personalia merencanakan penerimaan


pegawai baru. Dalam rangka merealisasikan rencananya, Tuan A
melakukan kegiatan-kegiatan mulai dari menentukan panitia, menetapkan
tugas, dan tanggung jawab masing-masing individu, serta pendelegasian
wewenang kepada bawahan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tuan
A sesuai dengan fungsi manajemen, yaitu?
a. Controlling
b. Organizing
c. Forcasting
d. Actuating
e. Planning

9. Seorang lulusan Ners baru 3 bulan bekerja di sebuah pelayanan kesehatan


swasta. Berdasarkan penampilannya 3 bulan ini perawat tersebut
menunjukkan antusiasme dan komitmen yang tinggi pada institusi dan
bidang yang digelutinya, namun secara kompetensi ia masih tergolong
kurang terampil dan kurang kecakapannya, ia cenderung belum tanggap
terhadap apa yang seharusnya dilakukan. Bagaimana sikap manajer
terhadap perawat muda tersebut?
a. Diajarkan dan dibimbing (coaching)
b. Diberdayakan (empower)
c. Diawasi (controlling)
d. Diarahkan (directing)
e. Didukung (support)
10. Seorang kepalah ruangan ditugaskan oleh bidang rekam medis yang
memiliki masalah pelayanan diantaranya ketenagaan dan fasilitas yang
kurang memadai. Untuk menyelesaikan masalah tersebut kepala ruangan
melakukan kegiatan analisa situasi masalah, memperoleh informasi
mengenai masalah dan membuat target jangka pendek dan jangka panjang.
Apa kegiatan yang dilakukan perawat tersebut dilihat menurut konsep
manajemen
a. Planinning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controlling
e. Evaluating

43
11. Sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok
orang/organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut degan cara
bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki merupakan
pengertian dari
a. Manajemen
b. Organisasi
c. Manajer
d. Kepemimpinan
e. Administrator
12. Manajemen adalah sebuah seni dalam menyelesaikan pekerjaan orang lain.
Dengan kata lain seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan sebuah organisasi. Merupakan definisi
manajemen menurut?
a. George R. Terry
b. Mary parker follet
c. Henry fayol
d. Henry mary
e. W.H. evans
13. pak Bambang adalah seorang manajer personalia merencanakan
penerimaan pegawai baru. Dalam rangka merealisasikan rencananya, pak
bambang melakukan kegiatan-kegiatan mulai dari menentukan panitia,
menatapkan tugas, dan tanggung jawab masing-masing individu, serta
pendelegasian wewenang kepada bawahan. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh pak bambang sesuai dengan fungsi manajemen?
a. Forcasting
b. Controlling
c. Planning
d. Organizing
e. Ectuating
14. fungsi manajemen menurut henry fayol adalah?
a. Planing, Organizing, Actuating, Controlling, Evaluating
b. Planing, Organizing, Comanding, Coordinating, dan Controlling
c. Planing, Organizing, Motivating, Conditioning, Controlling
d. Planing, Organizing, Staffing, Directing, controlling
e. Planning, Staffing, Coordinating, Reporting, Budgeting, Organizing,
Directing
15. fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang untuk bekerja sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan adalah
a. planning
b. organizaing

44
c. actuating
d. controlling
e. directing

45
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem manajemen merupakan sebuah cara yang tepat untuk mengukur
pencapaian dari visi perusahaan yang mengalami perkembangan dari waktu ke
waktu. Yang paling penting untuk diperhatikan dalam memilih sistem
manajemen yang cocok dengan perusahaan adalah variabel-variabel apa saja
yang bisa diukur, prioritas apa saja yang diutamakan oleh perusahaan serta
orientasi dari visi perusahaan.
Proses Manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang
berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara
umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan
dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara
ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari
berbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Jadi dengan manajemen semua kegiatan atau tujuan dapat terlaksana
dengan baik dengan hasil sesuai dengan apa yang diinginkan.

4.2 Saran
1. Dalam kehidupan, manajemen harus dapet di implementasikan dalam
setiap kegiatan dan aktifitas.
2. Manager harus mampu melakukan fungus manajemen secara efektif dan
efisien agar tujuan dapat tercapai.
3. Dalam proses manajemen, harus bias melakukan komunikasi secara
berkelanjutan.

46
DAFTAR PUSTAKA
Aisya. 2014. http://aisyaadministrasi13.blogspot.co.id/2014/10/makalah-alasan-
manajemen-dibutuhkan.html\. Diunduh pada tanggal 04 Oct 2017.

Amirullah, H. B. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

David, F. R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep Edisi 12.


Jakarta: Salemba Empat.

Griffin, R. W. 2004. Manajemen Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Handoko. 1986. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Hariadi, B. 2003. Strategi Manajemen. Malang: Banyumedia Publishing.

Manullang. 1971. Dasar-Dasar Manajemen. Medan: CV Amanlaham.

Risma. 2015. http://www.materisma.com/2015/01/fungsi-manajemen-secara-


umum-dan.html. Diunduh pada tanggal 04 Oct 2017.

Robins & Coulter. 1996. Management 5. ed Prentice Hall. Inc.

Schermerhorn, J. R. 1996. Manajemen. Yogyakarta: Suhardana.

Suwandiyanto, M. 2010. Manajemen Strategi Dan Kebijakan Perusahaan.

Pengantar Manajemen Bernuansa Hindu. Surabaya: Paramita.

47

Anda mungkin juga menyukai