Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Administrasi dan Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu :
Fery Diantoro, M.Pd.I.

Oleh
Kelas GMI F
Kelompok VIII
Lileh Linggarrani (210617201)
Khoirul Anam (210617200)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO
MEI 2019
PETA KONSEP

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka perkembangan organisasi dari waktu ke waktu di berbagai
negara memunculkan kesepakatan bahwa sumber daya manusia merupakan
aspek yang sangat penting, karena kontribusi sumber daya manusia dinilai
sangat signifikan dalam pencapaian tujuan organisasi. Dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber daya manusia yang
dimiliki secara tepat dan relevan maka aktivitas yang berkenaan dengan
manajemen sumber daya manusia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
dinamika suatu organisasi.
Mengacu pada era globalisasi yang menuntut keunggulan bersaing dari
setiap organisasi, persaingan global telah meningkatkan standar kinerja dalam
berbagai dimensi, meliputi kualitas, biaya dan operasionalisasi yang lancar.
Penting pula pengembangan lanjut dari organisasi dan para pegawainya.
Dengan menerima tantangan yang ditimbulkan dari standar yang makin
meningkat ini, organisasi yang efektif bersedia melakukan hal-hal penting
untuk dapat bertahan dan meningkatkan kemampuan strategis. Hanya dengan
mengantisipasi tantangan ini, organisasi dapat meningkatkan kemampuannya
dan para pegawai dapat mempertajam keahlian mereka.
Dalam sistem pendidikan nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem
tersebut merupakan sub sistem yang memiliki sumber daya manusia yang perlu
dikelola secara tepat. Secara nyata mereka adalah para tenaga kependidikan
yang memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi
pendidikan yang pada gilirannya memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan?
2. Apa tujuan dari manajemen pendidik dan tenaga kependidikan?
3. Apa saja tugas dan fungsi pendidik dan tenaga kependidikan?
4. Apa saja jenis-jenis manajemen pendidik dan tenaga kependidikan?

2
5. Apa saja ruang lingkup manajemen pendidik dan tenaga kependidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
2. Untuk mengetahui tujuan manajemen pendidik dan tenaga kependidikan
3. Untuk mengetahui tugas dan fungsi pendidik dan tenaga kependidikan
4. Untuk mengetahui jenis-jenis manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan
5. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen pendidik dan tenaga
kependidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Definisi Manajemen
Secara harfiah, sebagaimana yang tertera dalam kamus ilmiah popular,
manajemen diartikan sebagai pengelolaan, usaha, kepengurusan,
ketatalaksanaan, penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran yang diinginkan.
Sementara itu Mamduh mendefinisikan manajemen sebagai “sebuah
proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan
sumberdaya organisasi”.1
2. Definisi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Menurut undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional pasal 1 ayat 5 dan 6 yang di maksud dengan tenaga kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, pamong pelajar, dan
sebagainya.
3. Definisi Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Istilah manajemen dalam kaitannya dengan pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan
melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian seluruh sumber daya organisasi.2
“Manajemen tenaga kependidikan lebih cenderung pada fungsi
manajemen tenaga kependidikan itu sendiri, yakni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga
kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan

1
Mahmud M. Hanafi, Manajemen (Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN, 2007), 30.
2
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Ardadizya Jaya, t.t.), 22.

4
hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi, dan masyarakat”.3
Dari berbagai uraian mengenai pengertian manajemen pendidik dan
tenaga kependidikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen
pendidik dan tenaga kependidikan adalah segala kegiatan pengelolaan,
pemanfaatan seluruh potensi tenaga kependidikan yang ada di lembaga
untuk mendayagunakan secara efektif, guna mencapai tujuan pendidikan
yang telah dicanangkan oleh lembaga untuk jangka waktu tertentu, yang
dalam pengelolaan tersebut terdapat fungsi-fungsi yang menyertainya, yakni
antara lain perencanaan, pengadaan personil, pembinaan dan pengembangan
personil, promosi, mutasi, dan pemberhentian personil, kompensasi, dan
evaluasi personil.
B. Tujuan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tujuan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan berbeda dengan
manajemen sumber daya manusia pada konteks bisnis. Di dunia pendidikan
tujuan manajemen SDM lebih mengarah pada pembangunan pendidikan yang
bermutu, membentuk SDM yang handal, produktf, kreatf dan berprestasi.4
Republik Indonesia mempunyai satu lembaga yang mengurus pendidik
dan tenaga kependidikan, yakni Direktorat Tenaga Pendidik di bawah Dirjen
Peningkatan Mutu Pendidik dan Kependidikan (PMPTK) yang memiliki
wewenang untuk mengatur, mengelola tenaga pendidik dan kependidikan.
Berdasarkan (Permendiknas No 8 tahun 2005) tugas Dirjen PMPTK,
mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan standarisasi
teknis di bidang peningkatan mutu pendidikan dengan tenaga kependidikan.
Fungsi Dirjen PMPTK adalah sebagai berikut.
a. Penyiapan perumusan kebijakan departemen di bidang peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan

3
Ahmad Subekhi dan Jauhar Mohammad, Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) (Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2012), 84.
4
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012), 231.

5
c. Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan
d. Pelaksanaan pengurusan admistrasi direktorat jendral
Dari uraian-uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa tujjuan
manajemen tenaga pendidika dan kependidikan secara umum adalah :
a. Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja
yang cakap, dapat di percaya dan memiliki motivasi yang tinggi;
b. Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang dimiliki oleh karyawan;
c. Mengembangkan sistem kerja dan kinerja tinggi yang meliputi prosedur
perekrutan dan seleksi yang ketat, sistem konpensasi dan insentif yang
disesuaikan dengan kinerja, pengembangan manajemen serta aktivitas
pelatihan yang berkaitan dengan kebutuhan organisasi dan individu.
C. Tugas dan Fungsi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Secara khusus tugas dan fungsi tenaga pendidk (guru, dosen) di dasrkan
pada undang-undang no 14 tahun 2007. Yaitu sebagi agen untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni, serta mengabdi pada masyarakat. Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya secara profesional tenaga pendidik dan kependidikan harus memiliki
kopentensi yang di syaratkan yaitu sebagai berikut.
1. Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan serta sertifikasi yang
sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi di hasilkan
oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.
Mereka pun memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugasnya,
diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Pendidik dan tenaga pendidik berhak memperoleh
a. Penghasilan dan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
b. Penghargaan sesuia dengan tugas dan restasi kerja
c. Pembinaan karier sesuia dengan tuntutan pengembangan kualitas

6
d. Perlindungan hukum dan melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual
e. Kesempatan untuk mengguanakan sarana prasarana dan pasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksaan tugas
2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatan mutu
pendidikan.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang di berikan kepadanya.

D. Jenis-Jenis Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam
instansi atau lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja
melainkan keseluruhan yang berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari
jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Tenaga struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif
umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak
langsung atas satuan pendidikan.
2. Tenaga fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu
jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian
akademis kependidikan.
3. Tenaga teknis kependidikan
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya
lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.

7
Tabel 1.1
Tenaga Teknis Raudhatul Athfal An-Nur Prima Kota Medan

Tabel 1. Jenis-jenis tenaga kependidikan untuk lingkungan Departemen


Pendidikan Nasional.

E. Ruang Lingkup Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Ruang lingkup kegiatan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan
meliputi kegiatan :
1. Rekruitmen.
Rekrutmen pendidik dan tenaga kependidikan terdiri dari seleksi,
orientasi dan penempatan. Untuk mendapatkan tenaga kependidikan dan
pendidik yang berkualitas serta memenuhi prinsip the right man on the right
place maka dilakukan kegiatan perekrutan yang diawali dengan kegiatan
seleksi, dilanjutkan dengan kegiatan orientasi dan penempatan.
Sebelum dilaksanakan seleksi, terlebih dahulu ditetapkan kualifkasi dan
kompetensi yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan tertentu. Pada
umumnya kualifkasi meliputi : keahlian, pengalaman, umur, jenis kelamin,
pendidikan, keadaan fisik dan lainnya. Kompetensi adalah kemampuan yang
harus dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan tugas tertentu.
Kompetensi merupakan perwujudan pengetahuan, sikap dan keterampilan

8
yang terinternalisasi dalam setap gerak langkahnya. Seleksi adalah kegiatan
memilih calon-calon tenaga yang dilaksanakan melalui kegiatan seleksi
administratif tes tertulis, tes psikologis, wawasan dan tes kesehatan setelah
calon dinyatakan lulus seleksi maka tahap pertama dilakukan kegiatan
orientasi. Orientasi dilakukan untuk memperkenalkan kepada pegawai baru
terhadap lingkungan kerja, tugas-tugas dan personal yang ada di
lingkungannya.5
2. Pembinaan
Pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan dapat dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan, pemberian kompensasi, penggajian, pemberian
kesejahteraan, kenaikan pangkat, penilaian pendidik dan tenaga
kependidikan serta cuti pegawai. Pembinaan dilakukan dalam upaya
mengelola dan mengendalikan pegawai selama melaksanakan kerja di
lembaga/sekolah.
a. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelathan merupakan upaya peningkatan pegawai agar
lebih berkualitas kinerjanya. Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan
sebagai pengembangan bagi tenaga kependidikan.Pendidikan dan
pelatihan dalam contoh memberikan kesempatan kepada guru-guru dan
staf untuk mengikut penataran, pelathan, melanjutkan pendidikan,
seminar, workshop dan lain-lain.
b. Kompensasi/penggajian
Kompensasi atau penggajian tenaga kependidikan terbagi dalam
beberapa kategori-kategori :
1) Tenaga tetap yang ditugaskan oleh Negara (PNS) mendapat gaji
sesuai peraturan Negara
2) Tenaga tidak tetap sekolah dengan PTT (Pegawai Tidak Tetap)
mendapat gaji sesuai peraturan Negara dan masa kontraknya
3) Tenaga tidak tetap sekolah dengan status guru bantu bagi sekolah
swasta mendapat gaji sesuai peraturan negara dan masa kontraknya

5
Rusi Rusmiati Aliyyah, Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Jakarta: Polimedia
Publising, 2018), 24.

9
4) Tenaga honorer baik bagi tenaga administratif atau guru mendapat
gaji sesuai kondisi keuangan sekolah, masa pengabdian yang mengacu
kepada Upah Minimum Regional (UMR).

Salah satu prinsip yang diterapkan dalam pemberian kompensasi yaitu


“equal pay equal work” kesinambungan atau kesesuaian pembayaran dan
kesesuaian kerja.
c. Tunjangan dan Kesejahteraan
Tunjangan kesejahteraan bagi tenaga kependidikan dimaksudkan untuk
meningkatkan semangat kerja, rasa aman dan nyaman sehingga membuat
pegawai betah dan menghasilkan ideyang tnggi. Tunjangan tersebut
dapat berupa tunjangan yang langsung dibayar dalam bentuk uang
adapula dalam bentuk lain seperti asuransi. Adapun tunjangan tersebut
diperuntukan sebagai tunjangan keluarga, kesehatan, tunjangan pangan,
jabatan dan lain-lain. Bagi PNS diberikan tunjangan sebagai berikut :
1) Tunjangan keluarga
Tunjangan keluarga ini terdiri atas (a) tunjangan istri/suami sebesar
5% dari gaji pokok. Bagi suami/istri yang kedua-duanya
berkedudukan sebagai PNS, maka tunjangan hanya diberikan pada
PNSyang mempunyai gaji pokok yang lebih besar, (b) tunjangan anak
sebesar 2% untuk setap anak. Tunjangan anak diberikan sebanyak-
banyaknya untuk 3 anak.
2) Tunjangan pangan
Tunjangan pangan berupa tunjangan seharga sepuluh kilogram untuk
setap anggota untuk sebanyak 5 orang.
3) Tunjangan jabatan
Kepada PNS yang menjabat jabatan tertentu diberikan tunjangan
jabatan. Jenis jabatan dan besarnya tunjangan jabatan ditentukan
dengan keputusan presiden. Tunjangan jabatan dapat berbentuk
tunjangan struktural dan tunjangan fungsional

10
d. Kenaikan Pangkat
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan pemerintah
atas pengabdian PNS yang bersangkutan terhadap negara. Kenaikan
pangkat diterapkan setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap tahunnya.
Macam kenaikan Pangkat PNS adalah sebagai berikut: kenaikan
pangkat regular, kenaikan pangkat pilihan, kenaikan pangkat istimewa,
kenaikan pangkat pengabdian, kenaikan pangkat anumerta, kenaikan
pangkat dalam tugas belajar, kenaikan pangkat selama dalam penugasan
di luar instansi induk, kenaikan pangkat selama menjalankan wajib
militer, kenaikan pangkat sebagai penyesuaian ijazah, kenaikan pangkat
pilihan
Kenaikan pangkat untuk jabatan guru diatur dalam keputusan
menteri aparatur negara No 84/menpan/1993 tentang angka kredit jabatan
guru. Seorang dapat naik pangkat bila telah memenuhi persyaratan angka
kredit yang terdiri kegiatan bidang pendidikan, proses belajar mengajar
atau bimbingan penyuluhan, pengembangan profesi dan penunjang
proses belajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan.
1) Bimbingan pendidikan meliputi : (a) mengikut dan memperoleh ijazah
pendidikan formal, (b) mengikut dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Latihan (STTPL) kedinasan
2) Bidang proses belajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan,
meliputi : (a) melaksanakan proses belajar mengajar atau praktek atau
melaksanakan proses bimbingan dan penyuluhan, (b) melaksanakan
tugas di daerah terpencil, dan (c) melaksanakan tugas tertentu di
sekolah.
3) Bidang pengembangan profesi meliputi : (a) melakukan kegiatan
karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan, (b) membuat alat
pelajaran/alat peraga, (c) menciptakan karya seni, (d) menemukan
teknologi tepat guna di bidang pendidikan, dan (e) mengikuti kegiatan
pengembangan kurikulum.

11
4) Bidang penunjang proses belajar mengajar atau bimbingan dan
penyuluhan meliputi : (a) melaksanakan pengabdian pada masyarakat,
dan (b) melaksanakan kegiatan pendukung pendidikan.
e. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)
Dafar penilaian pelaksanaan pekerjaan diatur dengan peraturan
pemerintah No 10 tahun 1979.DP3 merupakan suatu dafar yang memuat
hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan setap pegawai selama satu tahun
(mulai bulan Januari sampai dengan Desember) yang dibuat oleh pejabat
penilai.Unsur-unsur yang dinilai dalam DP3 ini adalah (a) kesetaan, (b)
prestasi kerja, (c) tanggung jawab, (d) ketaatan, (e) kejujuran, (f) kerja
sama, (g) prakarsa, dan (h) kepemimpinan.
Pejabat penilai DP3 ini adalaha atasan langsung PNS yang bersangkutan
dengan ketentuan serendah-rendahnya kepala urusan, kecuali ditentukan
lain oleh Mendikbud. Pejabat penilai baru dapat melaksanakan tugas
penilaian kalau ias telah membawahi PNS yang bersangkutan sekurang-
kurangnya enam bulan. PNS yang dinilai dapat mengajukan keberatan
disertai alasan-alasannya atas penilaian pejabat penilai secara tertulis
pada ruangan yang telah disediakan dalam lembaran DP3 kepada atasan
pejabat penilai sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 14 hari setelah
menerima lembaran DP3.6
f. KualifIkasi dan Kompetensi Guru
Kualifkasi guru adalah persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh
guru mulai dari guru yang bertugas pada satuan pendidikan jalur formal
mencakup kualifkasi akademik guru pendidikan Anak Usia Dini/Taman
Kanak-Kanak/ Raudatul Atal (PAUD/TK/RA), guru SD/MTs, guru
SMA/MA, guru SDLB/SMPLB/SMALB dan guru sekolah menengah
kejuruan/SMK/MAK. Kualifkasi untuk masing-masing satuan sebagai
berikut:
1) Kualifkasi Guru
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifkasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV)

6
Aliyyah, 26.

12
atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1
PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
2) Kompetensi Guru
Kompetensi adalah separangkat pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayat dan dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi guru
SD/MI antara lain :
a) Kompetensi pedagogik
b) Kompetensi kepribadian;
c) Kompetensi professional
d) Kompetensi sosial
3. Pemberhentian dan Pemensiunan
Pemberhentian dan pemensiunan merupakan konsep yang hampir
bersamaan yaitu sama-sama terjadi pemutusan kerja. Istilah pemberhentian
atau pemutusan hubungan kerja digunakan pada lembaga pemerintahan atau
bagi pegawai negeri. Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja
seorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan. Pensiun adalah
pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan/undang-undang atau
keinginan karyawan sendiri.
Alasan pemberhentian disebabkan oleh undang-undang, keinginan
perusahaan, keinginan karyawan, pensiun, kontrak kerja berakhir, kesehatan
karyawan, meninggal dunia.
Pemberhentian harus didasarkan UU No 12 Tahun 1964 KUHP dan seizin
Panita Perselisihan Pegawai dan Perusahaan Daerah (P4D).Pemberhentian
atau pemesiunan pegawai negeri sipil diatur dalam peraturan pemerintah
nomor 32 tahun 1979. Pemensiunan PNS maksudnya adalah berakhirnya
status seseorang dari status PNS karena alasan-alasan tertentu.
Pemberhentan PNS dapat terjadi karena permintaan sendiri, mencapai batas
usia pension, adanya penyederhaan organisasi, tidak cakap jasmani/rohani,
meninggalkan tugas, meninggal dunia atau hilang dan lain-lain. Hak pensiun
PNS diatur dalam undang-undang nomor 11 tahun 1969. Pensiun adalah

13
berhentinya seseorang yang telah selesai menjalankan tugasnya sebagai
PNS karena telah mencapai batas yang telah ditentukan atau karena
menjalankan hak atas pensiunnya.
Batas usia seorang PNS untuk mendapatkan pensiun adalah 56 tahun. Batas
usia ini dapat diperpanjang menjadi (1) 65 tahun bagi PNS yang memangku
jabatan ahli penelit, guru besar, lector kepala dan lector, jabatan lainnya
yang ditentukan presiden, (2) 60 tahun bagi PNS yang memangku jabatan
eselon I dan eselon II, pengawas, guru sekolah menengah sampai dengan
SMTA (kepala sekolah dan pengawas) dan (3) 65 tahun bagi PNS yang
memangku jabatan sebagai hakim.7

7
Rugayah, Profesi Kependidikan dalam Perspektif Manajemen Pendidikan (Bandung:
Alfabeta, 2010), 99.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang
peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari
dimensi pembelajaran, peranan pendidik (guru, dosen, pamong belajar,
instruktur, tutor, widyaiswara) dalam masyarakat Indonesia tetap dominan
sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
berkembang amat cepat. Untuk memahami konsep manajemen tenaga pendidik
dan kependidikan, kita terlebih dahulu harus mengerti arti manajemen tenaga
pendidik dan kependidikan. Berbagai definisi tentang manajemen telah banyak
dikemukakan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan adalah aktivitas yang harus
dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam
organisasi pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan
SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan,
pendidikan dan latihan atau pengembangan dan pemberhentian.
Tujuan manajemen tenaga pendidik dan kependidikan berbeda dengan
manajemen sumber daya manusia pada konteks bisnis, di dunia pendidikan
tujuan manajemen SDM lebih mengarah pada pembangunan pendidikan yang
bermutu, membentuk SDM yang handal, produktif, kreatif, dan berprestasi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aliyyah, Rusi Rusmiati. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.


Jakarta: Polimedia Publising, 2018.

Engkoswara, dan Aan Komariah. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Ardadizya


Jaya, t.t.

Hanafi, Mahmud M. Manajemen. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan


Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2007.

Rugayah. Profesi Kependidikan dalam Perspektif Manajemen Pendidikan.


Bandung: Alfabeta, 2010.

Subekhi, Ahmad, dan Jauhar Mohammad. Pengantar Manajemen Sumber Daya


Manusia (MSDM). Jakarta: Prestasi Pustakarya, 2012.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.


Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012.

16

Anda mungkin juga menyukai