Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN

“MANAJEMEN PENDIDIKAN & TENAGA KEPENDIDIKAN”

Dosen Pengampu :

Rusi Rusmiati Aliyyah, M.Pd.

Penyusun :

1. Feni Auliansah (H.1810301)


2. Nenden Safira P (H. 1810352)
3. Tabella Eliyanti (H.1810507)
4. Yoga NurSeptrianto (H.1810747)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS DJUANDA

2019
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam profesi keguruan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 24 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Manajemen Pendidikan dan Tenaga Kependidikan ....................................... 3
2.2 Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan................................................................... 6
2.3 Tugas, Hak, dan Kewajiban Pendidikan dan Tenaga Kependidikan ............................... 7
2.4 Jenis Pendidikan dan Tenaga Kependidikan .................................................................... 9
2.5 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan dan Tenaga Kependidikan ............................. 10
BAB III .................................................................................................................................... 12
HASIL PELAKSANAAN OBSERVASI ................................................................................ 12
3.1 PERSIAPAN .................................................................................................................. 12
3.2 PELAKSANAAN .......................................................................................................... 12
3.3 HASIL OBSERVASI & PEMBAHASAN .................................................................... 12
BAB IV .................................................................................................................................... 21
PENUTUP................................................................................................................................ 21
4.1 Simpulan......................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 22
Lampiran .................................................................................................................................. 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Membicarakan sistem pendidikan di Indonesia dan lembaga lainnya tidak pernah
berhenti karena banyak hal yang bisa ditinjau di dalamnya serta banyak pula persoalan
yang membutuhkan upaya-upaya untuk memecahkan permasalahan dalam pendidikan.
Tenaga pendidik dan kependidikan merupakan salah satu aspek yang terdapat dalam
pendidikan. Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang
peranan penting terutama dalam upaya membentuk karakter bangsa melalui
pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang hendak dicapai. Dipandang dari dimensi
pembelajaran, peranan pendidik terhadap masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun
teknologi yang ada saat ini sudah sedemikian canggihnya. Fungsi mereka tidak akan bisa
seluruhnya dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun
dengan tenaga kependidikan, mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan. Sehubungan dengan tuntutan ke arah profesionalisme tenaga
pendidik dan kependidikan, maka sekarang ini sedang digalakkan program peningkatan
mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen
nasional. Untuk mengatasi segala permasalahan yang dihadapi maka diperlukan
manajemen tenaga pendidikan yang mampu meningkatkan mutu dan kualitas untuk
pendidikan yang lebih berkualitas dan maju.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu manajemen Pendidikan ?
2. Apa yang dimaksud dengan tenaga kependidikan ?
3. Apa tujuan manajemen Pendidikan dan tenaga kependidikan ?
4. Apa saja tugas, hak dan kewajiban dari manajemen pendidikan dan tenaga
kependidikan ?
5. Apa saja jenis Pendidikan dan manajemen Pendidikan itu ?
6. Bagaimana dengan pengertian ruang lingkup manajemen Pendidikan ?

1
1.3 Tujuan
1. Memahami manajemen Pendidikan dan tenaga kependidikan
2. Memahami tujuam dari manajemen Pendidikan
3. Mengetahui dan memahami tugas, hak, kewajiban manajemen Pendidikan
4. Mengetahui jenis-jenis Pendidikan dan manajemen Pendidikan
5. Mengetahui dan memahami ruang lingkup manajemen Pendidikan dan tenaga
kependidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Pendidikan dan Tenaga Kependidikan


Seperti halnya administrasi dan manajemen, definisi Pendidikan pun sejauh ini
belum ada keseragaman formulasi yang dapat dipakai sebagai pegangan karena masing-
masing ahli mengemukakan definisi yang agak berbeda satu dengan yang lainnya,
tergantung dari konsepsi pendekatannya masing-masing.

Ditinjau dari segi hukum, definisi Pendidikan berdasarkan undang-undang RI


Nomor 20 tahun 2003 tentang Sidiknas, pasal 1 ayat (1), yaitu “Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”

Manajemen Pendidikan dapat didefiniskan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber
daya Pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sera keterampilan
yang diperlukan dirinya. Masyarakat, bangsa, dan negara. Manajemen Pendidikan dapat
pula di definisikan sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya Pendidikan mencapai
tujuan Pendidikan secara efektif dan efisien. Sumber daya Pendidikan adalah sesuatu yang
dipergunakan dalam penyelenggaraan Pendidikan yang meliputi 12 hal. Selanjutnya, Bush
& coleman (2000) mendefinisikan manajemen Pendidikan sebagai berikut, “educational
management is a field of study and practice concerced with the operation of educational
organization.” Bush menyatakan bahwa sampai saat ini tidak ada definisi manajemen
Pendidikan yang dapat diterima semua pihak. Setiap ahli menyampaikan definisinya
masing-masing sesuai dengan pengetahuan dan pengalamannya. Meskipun banyak definisi
administrasi Pendidikan telah diungkapkan para ahli sesuai pendekatan dan pandangannya
masing-masing, namun tidak satu pun yang memuaskan. Demikian, esensi administrasi
Pendidikan dapat dipandang, baik sebagai proses (fungsi) maupun sebagai tugas.

3
Manajemen tenaga kependidikan (guru & personalia) mencakup (1) perencanaan
pegawai, (2) pengadaan pegawai, (3) pembinaan dan pengembangan pegawai, (4) promosi
dan mutasi, (5) pemberhentian pegawai, (6) kompensasi, dan (7) penilaian pegawai. Semua
itu perlu dilakukan dengan baik dan benar agar apa yang diharapkan tercapai, yakni
tersedianya tenaga kependidikan yang diperlukan dengan kualifikasi dan kemampuan yang
sesuai serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan berkualitas.

Perencanaan pegawai merupakan kegiatan untuk menentukan kebutuhan pegawai,


baik secara kuantitatif maupun kualitatif untuk sekarang dan masa depan. Penyusunan
rencana personalia yang baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap dan jelas
tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan dalam organisasi. Karena itu, sebelum
menyusun rencana, perlu dilakukan analisis pekerjaan (job analisis) dan analisis jabatan
untuk memperoleh deskripsi pekerjaan (gambaran tentang tugas-tugas dan pekerjaan yang
harus dilaksanakan). Informasi ini sangat membantu dalam menentukan jumlah pegawai
yang diperlukan, dan juga untuk menghasilkan spesifikasi jabatan ini memberi gambaran
tentang kualitas minimum pegawai yang dapat diterima dan yang perlu untuk melaksanakan
pekerjaan sebagaimana mestinya.

Pengadaan pegawaii merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pegawai pada


suatu Lembaga, baik jumlah maupun kualitasnya. Untuk mendapatkan pegawai yang sesuai
dengan kebutuhan, dilakukan kegiatan rekriutment, yaitu usaha untuk mencari dan
mendapatkan calon-calon pegawai yang memenuhi syarat sebanyak mungkin, untuk
kemudian dipilih calon terbaik dan tercakap. Untuk kepentingan tersebut diperlukan seleksi,
melalui ujian lisan, tulisan, dan prakterk. Namun adakalanya, pada suatu organisasi
pengadaan pegawai dapat didatangkan secara intren atau dari dalam organisasi saja, apakah
melalui formasi yang kosong sedikit, sementara pada bagian lain ada kelebihan pegawai atau
memang sudah dipersiapkan.

Organisasi senantiasa menginginkan agar personil-personilnya melaksanakan tugas


secara optimal dan menyumbangkan segenap kemampuannya untuk kepentingan organisasi,
serta bekerja lebih baik dari hari ke hari. Di samping itu, pegawai sendiri, sebagai manusia,
juga membutuhkan peningkatan dan perbaikan pada dirinya termasuk dalam tugasnya.
Sehubungan dengan itu, fungsi pembinaan dan pengembangan pegawai merupakan fungsi
pengelolaan personil yang mutlak perlu, untuk memperbaiki, menjaga dan meningkatkan

4
kinerja pegawai. Kegiatan ini dilakuakn dengan cara on the job training dan in service
training. Setelah diperoleh dan ditentukan calon pegawai yang akan diterima, kegiatan
selanjutnya adalah mengusahakan suapaya calon pegawai tersebut menjadi anggota
organisasi yang sah sehingga mempunyai hak dan kewajiban sebagai anggota organasasi
atau Lembaga. Di Indonesia, untuk pegawai negeri sipil, promosi atau pengangkatan
pertama biasanya diangkat sebagai calon PNS dengan masa percobaan satu atau dua tahun,
kemudian ia mengikuti latihan prajabatan, dan setelah lulusdiangkat menjadi pegawai neegri
sipil penuh. Setelah pengangkatan pegawai, kegiatan selanjutnya biasanya adalah
penempatan tugas yang mana dalam penempatan ini di usahakan adanya konruensi yang
tinggi antara tugas yang menjadi tanggung jawab pegawai dengan karakteristik pegawai,

Pemberhentian pegawai merupakan fungsi personalia yang menyebabkan


terlepasnya pihak organisasi dan personil dari hak dan kewajiban sebagai Lembaga tempat
bekerja dan sebagai pegawai. Dalam kaitannya dengan tenaga kependidikan di sekolah,
khusunya pegawai negeri sipil, sebab-sebab pemberhentian pegawai ini dapat di
kelompokan kedalam tiga jenis.

1. pemberhentian atas permohonan sendiri


2. pemberhentian oleh dinas atau pemerintahan
3. pemberhentian sebab lain-lain.

Pemberhentin atas permohonan pegawai sendiri, misalnya, karena pindah lapangan


pekerjaan yang bertujuan memperbaiki nasib. Pemberhentian oleh dinas atau pemerintah
bisa dilakukan dengan beberapa alasan berikut :

1. pegawai yang bersangkutan tidak cakap atau tidak memiliki kemampuan untuk
melaksanakan tugas-tugasnya.
2. Perampingan atau penyederhanaan organisasi
3. Peremajaan. Biasanya pegawai yang telah berusia 50 tahun dan berhak pension harus
di berhentikan dalam jangka waktu 1 tahun.
4. Tidak sehat jasmani dan rohani sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik.
5. Melakukan pelanggaran tindaj pidana sehingga dihukum penjara atau kurungan.
6. Melanggar sumpah atau janji pegawai negeri sipil.

5
Sementara pemberhentian karena alasan lain penyebabnya adalah pegawai yang
bersangkutan meninggal dunia, hilang, dll.

Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan organisasi kepada pegawai, yang dapat dinilai
dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap. Masalah kompensasi
merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi manajemen. Dikatakan tantangan
karena imbalan oleh para pekerja tidak lagi dipandang semata-mata sebagai alat pemuas
kebutuhan materialnya akan tetapi sudah dikaitkan dengan harkat dan martabat manusia.

Untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang dikemukan terdahulu, diperlukan system penilaian


pegawai secara objektif dan akurat. Penilaian tenaga kependidikan ini difokuskan pada
prestasi individu dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak hanya
penting bagi sekolah, tetapi juga bagi pegawai itu sendiri. Bagi para pegawai, penilaian
berguna sebagai umpan balik berbagai hal, seperti kemampuan, keletihan, kekurangan, dan
potensi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana, dan
pengembangan karir. Bagi sekolah, hasil penilaian prestasi kerja tenaga kependidikan sangat
penting dalam pengambilan keputusan berbagai hal, seperti identifikasi kebutuhan program
sekolah, penerimaan, pemilihan, pengenalan, penempatan, promosi, system imbalan, dan
aspek lain dari keseluruhan proses efektif sumber daya manusia.

Tugas kepala sekolah dalam kaitannya dengan manajemen tenaga kependidikan bukanlah
pekerjaan yang mudah karena tidak hanya mengusahakan tercapainya tujuan sekolah, ttapi
juga tujuan tenaga kependidikan (guru & pegawai) secara pribadi.

2.2 Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan


Tujuan dan manfaat menejemen Pendidikan antara lain :

1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan bermakna (PAKEMB);
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara;
3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya
kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer);

6
4. Tercapainya tujuan Pendidikan secara efektif dan efisien;
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi Pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajera atau konsultan
manajemen Pendidikan);
6. Teratasinya masalah mutu Pendidikan karena 80% masalah mutu disebabkan
oleh manajemennya;
7. Terciptanya perencanaan Pendidikan yang merata, bermutu, relevan , dan
akuntabel;
8. Meningkatnya citra positif Pendidikan.

Adapun tujuan dari manajemen tenaga kependidikan atau manajemen personalia


Pendidikan ialah untuk mendayagunakan tenaga kependidikan seacar efektif dan efisien
untuk mencapai hasil yang optimal namun tetap dalam kondisi yang menyenangkan.
Sehubungan dengan itu fungsi personalia yang harus dilaksanakan pimpinan adalah
menarik, mengembangkan, menggaji, dan memotivasi personil guna mencapai tujuan
system, membantu anggota mencapai posisi dan standar perilaku, memaksimalkan
perkembangan karier tenaga kependidikan, serta menyelaraskan tujuan individu dan
organisasi.

2.3 Tugas, Hak, dan Kewajiban Pendidikan dan Tenaga Kependidikan


Dalam pelaksanaan pendidikan setiap unsur pendukung terselenggaranya
pendidikan itu sangat dibutuhkan. Tersedianya dan prasarana yang memadai tidak cukup
tanpa sumber daya yang mampu mengelola dengan baik sarana tersebut. Sehingga dalam
manajemennya perlu adanya tugas dan fungsi- fungsi khusus dalam setiap bidang yang
ditangani oleh sumber daya yang ada. Termasuk juga dalam tugas dan fungsi tenaga
pendidik dan kependidikan.

Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 Pasal 39 : (1) Tenaga Kependidikan bertugas


melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (2) Pendidik merupakan
tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.

7
Secara khusus Tugas dan Fungsi tenaga pendidik (Guru dan Dosen) didasarkan pada U
No 14 Tahun 2017, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada
masyarakat. Dalam pasal 6 disebutkan bahwa kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga
profesional bertujuan untuk melaksanakan sisten pendidikan nasional dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan yang dimaksud yaiut mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Tujuan pendidikan yang dimaksud yaitu berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, ehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara
yang demokratis dan bertanggung jawab. Dalam menjalankan Tugas dan Fungsinya secara
profesional tenaga pendidik dan kependidikan harus memiliki kompetensi yang disyaratkan
baik oleh peraturan pemerintah maupun kebutuhan masyarakat antara lain:

a) Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b) Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi
yang terakreditasi.

Selain syarat kompetensi secara umum, pendidik dan tenaga kependidikan juga memiliki
hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas yaitu:

1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:


a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai
b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
c. Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.
d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan
intelektual.
e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis.

8
b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

2.4 Jenis Pendidikan dan Tenaga Kependidikan


Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan merupakan seluruh komponen yang terdapat dalam instansi atau
lembaga pendidikan yang tidak hanya mencakup guru saja melainkan keseluruhan yang
berpartisipasi dalam pendidikan. Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan
menjadi tiga, yaitu:

1. Tenaga Struktural
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif umum
(pemimpin) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung atas
satuan pendidikan. (Kepsek, Wakepsek, Urusan Kurikulum, Kesiswaan, Sapras, dan
Pelayanan Khusus)
2. Tenaga Fungsional
Merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan
yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis
kependidikan. (Guru, Guru BP, Pengembangan Kurikulum dan Teknologi
Kependidikan, Pengembangan Tes, dan pustakawan).
3. Tenaga Teknis Kependidikan
Merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih
dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administrative. (Laboran, Teknisi,
Sumber Belajar, Pelatih; olahraga, Kesenian dan Keterampilan, dan petugas TU)

Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu sekolah
atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU no 22 Tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah PP No 25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan
kewenangan provinsi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat
bervariasi sesuai kebutuhanorganisasi yang berdangkutan

9
2.5 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Substansi yang menjadi garapan manajemen pendidikan sebagai proses atau disebut juga
sebagai fungsi manajemen adalah

1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan (motivasi, kepemimpinan, kekuasaan, pengambilan keputusan,
komunikasi, koordinasi, negosiasi, manajemen konflik, perubahan organisasi,
keterampilan interpersonal, membangun kepercayaan, penilaian kinerja, dan
kepuasan kerja)
4) Pengendalian meliputi pemantauan (monitoring), penilaian, dan pelaporan.
Monitoring dan evaluasi sering disingkat ME atau Monev

Contoh 1, sumber daya manusia dapat dibatasi pada ruang lingkup perencanaannya saja atau
pengorganisasiannya atau pengarahannya atau pengendaliannya. Demikian pula untuk
sumber daya pendidikan lainnya. Gambaran menyeluruh tentang ruang lingkup manajemen
pendidikan sebagai proses tampak pada tabel 1.2 berikut

Tabel 1.2 Ruang Lingkup Fungsi Manajemen

Fungsi
perencanaan pengorganisasian Pengarahan pengarahan
Sumber Daya
Man V V V V
Money V V V V
methods/media V V V V
Material V V V V
Machines V V V V
Minutes V V V V
Marketing V V V V
Information V V V V

Contoh 2, ruang lingkup manajemen pendidikan sebagai tugas atau sebagai manajemen
sekolah dibatasi pada perencanaan peserta didik saja atau pengorganisasian peserta didik

10
atau pengarahan peserta didik atau pengendalian peserta didik. Demikian pula terhadap
tugas-tugas manajemen lainnya.

Gambaran menyeluruh tentang ruang lingkup manajemen pendidikan sebagai proses tampak
pada

Tabel 1.3 berikut.

Tabel 1.3

Ruang Lingkup Tugas Manajemen Pendidikan

(Manajemen Sekolah)

Bidang Tenaga Sarana Kurikulum


Peserta Layanan
Pendidik dan dan
Keuangan Humas
dan
Didik Prasarana Khusus Pembelajaran
Tugas kependidikan
Perencanaan V V V V V V V
Pengorganisasian V V V V V V V
Pengarahan V V V V V V V
Pengendalian V V V V V V V

Secara yurdis, ruang lingkup manajemen pendidikan yang dilaksanakan oleh kepala sekolah
di sekolah mengacu pada Pendidikan Nomor 19 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Sekolah
Madrasah adalah:

1) Rencana program sekolah


2) Pelaksanaan program sekolah
3) Kepemimpinan
4) Pengawasan evaluasi
5) Sistem informasi manajemen

11
BAB III

HASIL PELAKSANAAN OBSERVASI


3.1 PERSIAPAN
Sebelum melaksanakan observasi kami mempersiapkan beberapa hal, antara lain :

1. Memilih sekolah dasar negeri yang berakreditasi A


2. Menyiapkan Surat Pengantar Observasi
3. Menghubungi pihak sekolah dan membuat janji
4. Menyerahkan Surat Pengantar Observasi
5. Melaksanakan Observasi

3.2 PELAKSANAAN
Waktu : 11.00 – 12.00 WIB
Tanggal pelaksanaan : 06 November 2019
Tempat Pelaksanaan : SDN CISARUA 1
Narasumber : Neneng Rohayati

3.3 HASIL OBSERVASI & PEMBAHASAN


a. Hasil Observasi

Hasil Wawancara

Pewawancara : 1. Feni Auliansah

2. Nenden Safira P

Camera : 1. Tabella Eliyanti

Narasumber : Neneng Rohayati, S.Pd

Pewawancara : assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Narasumber : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Pewawancara : mohon maaf mengganggu waktunya ibu

Narasumber : iya tidak apa apa

12
Pewawancara : perkenalkan ibu kami dari universitas Djuanda fakultas keguruan
ilmu pendidikan prodi pgsd, kami izin menanyakan beberapa pertanyaan perihal
manajemen tenaga pendidik dan kependidikan.

Narasumber : iya silahkan

Pewawancara : pertanyaan yang pertama mengenai rekruitmen guru di SDN


Cisarua 1, bagaimana alur dan proses sekolah dalam merekrut tenaga pendidik ?

Narasumber : kebetulan jika sekolah memiliki kuota atau kekurangan tenaga


kependidikan terutama guru dari SDN Cisarua 1 yang pertama adalah dilihat dari
kualifikasi pendidikannya khususnya untuk guru karena di jenjang sekolah dasar jadi
kami memprioritaskan calon tenaga kependidikan dari lulusan pgsd, karena kan kalo
lulusan mata pelajaran biasanya mengajar di SMP atau SMA, selanjutnya dilihat juga
dari masa kerjanya apakah dia sudah pernah mengajar di tempat lain dilihat juga
kelulusanya.

Pewawancara : untuk rekrutmen guru itu apakah ada penyeleksiannya Bu ?

Narasumber : ohiya ada, di kami ini kemarin sempat kekurangan tenaga


kependidikan laki-laki, karena perbandingan guru perempuan dan laki-laki itu terlalu
senjang ya dan itu juga menjadi salah satu penyeleksian yang dilakukan sekolah ya,
yang kedua kami juga melihat dari IPK nya, kemudian juga tadi dari pengalaman
kerjanya, dari cvnya juga. Dan untuk alur menjadi tenaga kependidikan itu, masukan
dulu lamaran lalu melihat dulu dari sekolah kami kekurangan guru atau tidak, jika
sewaktu-waktu sekolah kami kekurangan guru maka nanti akan ada panggilan.

Pewawancara : dengan kata lain ibu memprioritaskan guru yang sudah pasti
berpengalaman, seperti itu Bu ?

Narasumber : tergantung sih ya, jika sangat mendesak kita membutuhkan guru
misalnya ada guru yang di promosikan menjadi kepala sekolah pasti kita kekurangan
guru ya atau mungkin juga yang mutasi dan misalnya di ajak pindah oleh suaminya
berarti otomatis rombel kami atau kelas kami kekurangan guru, itu secara insidental
dan secepat mungkin kita mencari penggantinya.

Pewawancara : jadi di dahulukan yang pengalaman dulu ya Bu ?

13
Narasumber : iya kalo bisa yang sudah memiliki pengalaman dulu, tetapi jika
kebetulan rezekinya ada disini, kami membutuhkan itu sah sah saja dan bisa.

Pewawancara : bagaimana cara sekolah menempatkan guru kedalam bidang-


bidangnya ?

Narasumber : kebetulan kan kalo untuk guru SD ini mengajar dari kelas 1 sampai
6 itu guru harus mampu harus siap ditempatkan di kelas manapun, kalaupun ada yang
masih junior seperti yang baru lulus,memang apa yang diperoleh di bangku kuliah
akan berbeda dengan kenyataan langsung di kelas, maka dari itu kita memberikan
treatment semacam bimbingan kepada guru yang masih junior, dipersilahkan untuk
bertanya kepada guru yang sudah senior, bertanya seputar administrasi kelas ataupun
metode-metode pembelajaran apa saja yang memang perlu di kembangkan di kelas
tersebut, ataupun misalnya ada permasalahan di kelas tersebut silahkan di sampaikan
kepada guru senior tersebut atau kepada kepala sekolah langsung. Dan guru junior
juga harus proaktif jangan diam saja jika ada masalah di kelas sehingga mendapatkan
bimbingan dari guru seniornya. Jika ia tidak paham dengan hal-hal yang berkaitan
dengan belajar mengajar silahkan bertanya dan kami siap untuk membimbing.

Pewawancara : kompetensi yang harus di miliki guru disetiap sekolah itukan


berbeda-beda ya Bu, untuk sdn Cisarua 1 ini kompetensi khusus apa saja yang harus
dimiliki ?

Narasumber : tentunya sebagai seorang guru harus memiliki 4 kompetensi yaitu,


kompetensi sosial, kompetensi professional, kompetensi pedagogic. Yang pertama
mungkin kita lihat dulu tampilannya, seperti apa tampilan untuk seorang pendidik
bukan hanya guru saja sebagai yang mengajar tapi sebagai seorang pendidik yang
tentunya akan dicontoh oleh anak-anak dari karakternya, sifatnya, dari
penampilannya seperti pakaiannya itu akan dinilai juga, yang keduanya potensi
pedagogiknya seperti cara mengajarnya juga dan juga untuk kompetensi professional
itu dinilai sejalan dengan menjalankan tugasnya dalam mengajar.

Pewawancara : bagaimana cara sekolah mengembangkan potensi/ keahlian para


tenaga pendidik, apakah diberikan semacam seminar atau workshop ?

14
Narasumber : pertama kita setiap tahun itukan mengadakan supervisi untuk melihat
secara detail bagaimana kinerja guru tersebut, biasanya dimulai dari bulan januari
hingga desember 1 tahun nanti melanjut kepada penilaian kinerja guru, untuk
supervisi tersebut saya yang menyusun programnya di bulan oktober dan November
selain pemantauan kesehariannya khusus dalam supervise ini terdapat kegiatan KBM
dimulai dari penyusunan RPPnya perangkat-perangkat pembelajarannya lalu ada
penilaian dalam kelas, biasanya proses mengajarnya direkam melalui video, agar
dalam proses penilaian nantinya bersifat otentik/ objektif kita tidak mengarang-
ngarang dalam memberikan penilaian tersebut, dan biasanya kegiatan itu terjadwal.
Dari hasil supervisi tersebut dilihat kelemahan atau kekurangannya dimana,
misalnya kekurangan dalam materinya, atau mengajarnya kurang pendekatan dengan
peserta didiknya, nantinya kami akan memanggil dan diajak wawancara, jika ada
beberapa orang misalnya kurang dalam memanfaatkan media yang ada, maka
nantinya akan kami ajak wawancara dan diberi arahan serta diberikan semacam
pelatihan seperti IHT ( In House Training) kepada tenaga Pendidik tentang
penyusunan silabus yang baru sesuai dengan permendikbud yang baru no. 22 tahun
2015, ada juga kegiatan kolektif (KKG) dalam satu gugus ini ada 8 sekolah yang
mana guru-gurunya dikumpulkan dan diberikan pembinaan materi apa yang memang
dibutuhkan, jadi ada kegiatan IHT, KKG, ada pula workshop penyusunan kurikulum
yang di dalamnya ada penyusunan silabus, penyusunan rpp perangkat pembelajar
semuanya. Itu merupakan hal yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru
di sekolah kami. Untuk meningkatkan potensinya kan di sekolah kami memiliki
ekstrakulikuler nantinya kita melihat keahlian guru tersebut dibidang apa, misalnya
dibidang seni Tarik suara nantinya akan menjadi pelatih ekstrakulikuler paduan
suara. Ada 14 ektrakulikuler jika guru di sekolah kami tidak ada yang mahir maka
kita mengambil dari luar tenaga pelatihnya.

Pewawancara : Jadi semua guru disini sudah termasuk mengajar ekstrakulikuler ?

Narasumber : iya betul, karena memang di KBM nya include ada tugas mengajar
ditambah juga dengan tugas tambahannya yakni membina/melatih ekstrakulikuler,
yang lebih di prioritaskan pramuka karena di kurikulum 2013 pramuka di wajibkan.

Pewawancara : ada berapa tenaga kependidikan ibu di sdn cisarua 1 ini ?

15
Narasumber : semuanya ada 24, guru pengajarnya ada 21, guru mata pelajaran
agama ada 1, guru computer 1, guru kelasnya ada 18, penjaga 2 orang dan tata usaha
1 orang.

Pewawancara : Bagaimana dengan Promosi guru di SDN cisarua 1 ?

Narasumber : Tahun kemarin ada guru yang naik menjadi kepala sekolah di lantik
bulan juli, itu salah satunya untuk mempromosikan guru-guru ke jenjang karir
berikutnya, ada juga yang ikut menjadi guru berprestasi kebetulan tahun kemarin
dari kita ada guru yang mendapat juara pertama sekecamatan, untuk yang lainnya
jika ada kegiatan-kegiatan diluar sekolah diikuti juga. Karena yang sedang di
gembor-gemborkan tersebut kan tentang replikasi desiminasi KKG bermutu.

Pewawancara : Berapa gaji yang diterima guru ?

Narasumber : sebetulnya gaji guru disekolah itukan bervariasi jika dikatakan tidak
layak ya memang sangat tidak layak jika dilihat dari kualifikasi pendidikannya dan
di danai dari dana bos, hanya 15 % dari keseluruhan dana yang diterima itu sudah
menjadi aturannya . jika di SDN Cisarua 1 ini rata-rata hanya 6-7 juta lalu dibagi
saja dengan gaji honor 17 orang, paling gajinya hanya 300.000 perbulan sebetulnya
sangat tidak layak tapi mengabdi saja ya. Jika menurut aturannya seperti itu antara
300.000-500.000 tetapi kami berupaya untuk gajinya jangan terlalu minim dan
disesuaikan dengan masa kerja, jika menurut spj/ aturan pemerintah sangat minim
maka kami berupaya juga. Jika untuk yang baru masuk gajinya 500.000 dan ada uang
tambahannya dari membina atau melatih ekstrakulikuler, gaji paling besar kisaran
1.000.000 dan ada juga yang mendapatkan uang untuk kesehatan dari pemerintah
daerah, untuk yang jangka bekerjanya dua tahun maka mendapat 500.000, jika yang
sudah menbdi 5 tahun mendapatkan tunjangan sekitar 700.000.

Pewawancara : rata-rata jam kerja guru di SDN Cisarua 1 ?

Narasumber : jika menurut peraturan pemerintah no.15 tentang beban kerja itu,
beban kerja kan tidak membedakan mana honorer ataupun PNS yang penting dia itu
sebagai tenaga kerja dalam seminggu 37,5 jam itu jam kerja bukan jam mengajar itu
idealnya, tetapi kami memiliki kebijakan sendiri. minimal beban kerja kan 24 jam,

16
tetapi jika di sini tidak ada minimal, lebih dari 24 jam ada yang 35 jam atau 30 jam
jika minimalnya 37, 5 jam.

Pewawancara : Apakah ada aturan kepegawaian ?

Narasumber : tata tertibnya tentu ada, diantaranya masuk jam kerja jam 7 sampai
minimal jam 14.30, lalu untuk guru pakaiannya setiap hari ada seragam-seragam
yang sudah diatur. Dan juga untuk guru pembiasaannya dalam bersikap yang baik,
sopan, lembut, ramah yang terpenting adalah menyontohkan perilaku yang baik, ada
aturan rapat juga setiap bulan.

b. Pembahasan

Dari hasil observasi yang telah dipaparkan sebelumnya, kita dapat melihat bahwa
menjadi seorang guru atau tenaga pendidik dan kependidikan bukanlah suatu hal yang
mudah dan dapat diremehkan. Menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang penuh
dengan tanggung jawab dan harus memiliki rasa ikhlas dan sabar yang tinggi. Dari
pertanyaan ke 1 dan 2 kita dapat mengetahui mengenai proses recruitment guru dan seleksi
untuk menjadi guru di SDN Cisarua 1. Proses rekruitmen guru bukanlah suatu hal yang asal-
asalan tetapi penuh dengan banyak kriteria, penilaian,dan pertimbangan. Kepala sekolah
khususnya tidak bisa untuk asal dalam memilih tenaga pendidik. Dari hasil observasi kita
dapat melihat bahwa dalam rekruitmen guru sekolah melihat dulu keadaan dan kebutuhan
sekolah, apakah sekolah itu membutuhkan tenaga pendidik, dan bagaimana kriteria yang
dibutuhkan untuk menjadi tenaga pendidik. Penyeleksian untuk calon tenaga pendidik juga
tidaklah mudah, apalagi saat ini untuk menjadi guru sekolah dasar perlu memiliki gelar strata
1 atau s.Pd, dari hal tersebut kita sudah dapat melihat bahwa menjadi tenaga pendidik
tidaklah main-main, jika masih banyak orang diluaran yang berasumsi bahwa menjadi
tenaga pendidik terlebih lagi guru sekolah dasar adalah sesuatu yang mudah dan
meremehkan namun pada kenyataannya tidak semudah itu. Tahap penyeleksian meliputi,
seleksi dari penampilan yang baik/ good looking, ipk (indeks prestasi kumulatif),
kompetensi yang dimiliki, mampu mengajar dengan baik, dan biasanya pihak sekolah
mengutamakan yang sudah memiliki pengalaman mengajar.

Sebagai calon guru kita juga perlu memiliki 4 kompetnsi yang akan membuat kita
menjadi guru yang baik, antaralainnya kompetensi, pedagodik, kompetensi sosial,

17
kompetensi professional, dan kompetensi kepribadian. Ke-4 kompetensi ini perlu kita miliki
sebagai calon guru yang akan menjadi contoh untuk peserta didik. Selain harus memiliki ke
4 kompetensi guru juga perlu untuk memiliki keahlian yang nantinya keahlian tersebut agar
mengajarkan peserta didik untuk mengembangkan bakat mereka.

Untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan guru pihak sekolah juga biasanya
mengadakan workshop, mengikuti kegiatan-kegiatan, dan pihak sekolah juga memiliki
sebuah program yang diberi nama supervisi, program ini dimana guru akan dinilai selama
beberapa waktu, aspek yang dinilai meliputi : 1). Cara menyampaikan materi kepada peserta
didik/ kegiatan belajar mengajar dalam kelas 2). Penyusunan RPP dan silabus yang baik dan
benar 3). Sikap kesehariannya mencontohkan yang baik atau tidak 4). Memanfaatkan media
pembelajaran yang ada atau tidak. Dari kegiatan supervisi tersebut sekolah dapat mengetahui
kekurangan serta kelemahan dari guru yang mengajar dalam kelas itu seperti apa, ketika
sudah memahami dan mengatahui kekurangan dari guru tersebut kepala sekolah akan
mengadakan wawancara dan memberikan arahan ataupun memberikan pelatihan kembali
agar guru dapat mengajar dengan ideal, kegiatan supervisi ini juga untuk merefresh
pengetahuan yang dimiliki guru contohnya seperti mengajarkan guru dalam menyusun
silabus yang baru sesuai dengan aturan pemerintah, ataupun memberikan pelatihan kepada
guru mengenai penyusunan rpp yang baik dan benar. Sedangkan untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki dengan cara menempatkan guru sebagai pelatih atau pembina
ekstrakulikuler.

Untuk jumlah tenaga pendidik di masing-masing sekolah pastinya berbeda, untuk


tenaga pendidik di SDN Cisarua 1 ini terdiri atas 24 tenaga pendidik itu meliputi, guru kelas,
guru mata pelajaran agama, guru computer, bagian tata usaha, dan penjaga. Tenaga pendidik
ataupun guru di SDN Cisarua 1 ini memiliki beban kerja lebih dari 24 jam dalam seminggu,
jika menurut peraturan pemerintah bahwa minimal beban kerja adalah 24 jam tetapi untuk
guru di SDN Cisarua 1 ini memiliki beban kerja dari itu, ada yang memiliki beban kerja 30
jam, 35 jam, dll. Dengan beban kerja guru yang diterima bahwasannya akan cocok jika
mendapatkan gaji yang lumayan tinggi, jika kita melihat kembali kepada tanggung jawab
seorang guru, kreatifitas seorang guru, dan professionalitas dari guru tersebut. Tetapi pada
kenyataan yang sebenarnya, jika kita melihat keadaan guru yang sekarang masih banyak
guru yang kekurangan secara finansial, kekurangan dalam hal ekonominya hal itu terjadi
dikarenakan guru dituntuu untuk selalu berada di lingkungan sekolah dan mengurus segala

18
hal mengenai administrasi sekolah, tetapi untuk gaji atau tunjangan yang diterima oleh guru
tidak sepadan dengan apa yang dilakukannya. Dari paparan diatas kita dapat paham bahwa
guru memiliki waktu yang padat dalam menyusun administrasi atau perencanaan pengajaran
di dalam kelas tetapi untuk bayaran yang diterima guru masih sangatlah minim bahkan dapat
dikatakan bahwa itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan kata lain guru belum
mendapatkan kesejahteraan dalam hal ekonomi. Gaji yang diterima oleh guru hanya 15 %
dari dana keseluruhan yang didapat sekolah dari pemerintah, kisaran gaji guru honorer
adalah Rp.300.000,- sampai Rp.500.000,- sedangkan untuk gaji guru yang paling tinggi
kisaran Rp.1.000.000,- selain gaji yang diterima biasanya guru juga mendapatkan uang
tunjangan kesehatan dari pemerintah daerah yang berkisar Rp. 500.000 – Rp. 700.000,-
setiap bulannya. Jika melihat pekerjaan guru ini dari sisi kelayakan gajinya mungkin akan
terasa berat dalam menjalannya, namun jika dengan niat yang ikhlas, tulus karena allah
proses dalam menjalankan peran sebagai guru ini akan dapat dilakukan dengan baik.

Setiap sekolah juga pasti memiliki aturan-aturan kepegawaian yang berbeda-beda,


namun ada aturan-aturan kepegawaian sekolah secara umum, berikut kami jelaskan :

1. Aturan jam kerja guru

Di SDN Cisarua 1 ini aturan jam kerja dimulai dari pukul 07.00 WIB – 14.30 WIB.
Waktu 14.30 disini merupakan waktu minimal guru dalam bekerja, namun pada
kenyataannya banyak guru yang berkerja hingga melebihi waktu minimalnya, seperti
berkerja hingga pukul 17.00 wib.

2. Pakaian seragam yang dikenakan

Untuk seragam guru sudah ditentukan pemakaiannya untuk setiap harinya. Untuk
pakaian yang dikenakan guru juga harus rapih, sopan, nyaman, dan nyaman dipandang.
Sebetulnya bukan hanyak pakaiannya saja yang harus diperhatikan melainkan penampilan
secara keseluruhan harus nyaman dipandang oleh lingkungan sekitar terutama peserta didik
yang nantinya akan meniru penampilan baik gurunya.

3. Sikap/attitude yang ramah

Sudah diwajibkan seorang guru untuk memiliki sikap serta sifat yang menyenangkan,
sabar, ramah, lembut, berwawasan luas, dan professional. Itu pula yang diterapkan
dalam aturan kepegawaian ini, dimana guru harus dapat menjadi pribadi yang baik dan

19
di contoh oleh peserta didik. Guru juga harus selalu mempersiapkan performa terbaiknya
dalam berhadapan dengan peserta didik. Guru juga harus dapat mentransferkan
semangat kepada peserta didiknya, sehingga peserta didiknya aktif dalam proses
pembelajaran. Dan yang terpenting guru juga harus dapat menyembunyikan masalah
pribadi jika sedang berhadapan dengan anak, jangan sampai anak menyadari bahwa guru
sedang merasa kesulitan ataupun bingung, ini yang dimaksud dengan guru harus
bersikap professional dalam mengajar di dalam kelas.

20
BAB IV

PENUTUP
4.1 Simpulan
Dari pemaparan yang sudah ada di bab sebelumnya mengenai manajemen Lembaga
Pendidikan. Keberhasilan MBS sangat di tentukan oleh keberhasilan pimpinannya dalam
mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Dalam hal ini, peningkatan
produktivits dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku manusia di
tempat kerja melalui aplikasi konsep dan tekhnik manajemen personalia modern. Sebagai
calon kepala sekolah pastinya kita harus memiliki jiwa kepemimpinan, yang harus bisa
memimpin, mengajak, membangun suatu sekolah ke arah yang positif, hakikatnya bukan
hanya membangun sekolah kearah yang positif saja namun harus dapat membangun
organisasi dan struktur yang baik guna menjalankan sekolah tersebut sehingga visi dan misi
nya tercapai. Sebetulnya banyak yang mesti di siapkan dan mesti diatur/manage oleh kepala
sekolah, hanya saja dalam makalah ini hanya membahas manajemen tenaga kependidikan.
Yang kita sebut sebagai tenaga kependidikan ialah, guru, staf tata usaha, pustakawan, dll.
Dalam membangun sekolah dan mencapai visi misi tentunya dibutuhkan tenaga
kependidikan yang mumpuni, memiliki skill yang baik dan dapat di andalkan sehingga
nantinya visi dan misi sekolah dapat tercapai dengan baik. kepala sekolah sebelumnya harus
menentukan kriteria guru yang sesuai dengan visi misi sekolah. Maka biasanya kepala
sekolah mengadakan seleksi sebelum merekrut guru pengajar, menempatkan guru sesuai
bidang keahliannya, mengembangkan potensinya, serta mempromosikan guru tersebut
untuk mencapai karir yang lebih tinggi.

21
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E.2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Usman, Husaini.2010.Manajemen : teori, praktik, dan riset Pendidikan. Jakarta : PT Bumi


Aksara

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan


Nasional

https://www.academia.edu/35893553/RUANG_LINGKUP_MANAJEMEN_SEKOLAH_
BIDANG_PENDIDIK_DAN_TENAGA_KEPENDIDIKAN_0leh_I_Made_Nuhari_Anta

22
Lampiran

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

23
11/6/2019
Jl. Raya Puncak. RT.02/05, Kampung Pasanggrahan, Cisarua,
Bogor, Jawa Barat.

TEKS WAWANCARA

Tahap Perkenalan
Assalamualaikum wr. Wb. Maaf mengganggu waktu bapak/ibu, Kami dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Djuanda Bogor ingin menanyakan beberapa
hal berkaitan dengan Manajemen Pendidikan dan tenaga kependidikan di sdn cisarua 1
ini.

Tahap Inti
1. Bagaimana Reqruitment Guru di SDN Cisarua 1 ?
2. Bagaimana dengan tahap seleksi yang harus di tempuh guru ?
3. Kapan mulai pengrekrutan dan penyeleksian guru ?
4. Bagaimana cara sekolah menempatkan guru kedalam bidang-bidangnya ?
5. Apa standar potensi yang harus dimiliki guru di SDN Cisarua 1 ini ?
6. Ada berapa yang menjadi tenaga teknis kependidikan ?
7. Bagaimana cara sekolah mengembangkan potensi yang dimiliki guru, diberikan
pelatihan kembali atau bagaimana ?
8. Apakah ada tenaga Pendidik dan kependidikan yang kesulitan dalam menjalankan
tugasnya ?
9. Bagaimana cara manggulangi serta membantu tenaga pendidik dan kependidikan
yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya ?
10. Bagaimana dengan promosi guru ?
11. Berapa gaji yang diterima oleh guru ?
12. Apakah ada aturan kepegawaian ?

Closing
Terimakasih atas informasi yang telah diberikan, sangat bermanfaat untuk kami.
Mohon maaf telah mengganggu waktu bapak/ibu
wassalamualaikum

24

Anda mungkin juga menyukai