Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

MEMBAHAS TENTANG

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KREATIVITAS ANAK USIA


DINI

DISUSUN OLEH

ASTUTI DUMAI RITONGA

SEM VI MHSW EKS PIAUD STAIS

DOSEN PEMBIMBING

OK.M.DANIELSYAHINDRA M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUMATERA ( STAIS)

MEDAN

TA.2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alah SWT yang telah


memberikan Rahmat dan Hidayahnya,sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini,Sholawat beriring salam saya ucapkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah memberikan kita daari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari Pembelajaran


Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini,dalam menyelesaikan tugas makalh ini
saya tidak dapat menyelesaikan sendiri,namun banyak dukungan dan motivasi
yang saya dapat sehingga dengan ini dapat menyelesaikannya.

Saya menyadari bahwa tugas malkalah ini masih banyak kekurangan,baik


dari segi penulisan dan isi dari makalah, pada lesempatan ini penulis
mengharapkan kritik dan saran yng bersifat membangun. Semoga tugas makalah
ini berguna bagi semua pihak pemerhati pendidikan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

PEMBAHASAN

MENJELASKAN FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG


KREATIVITAS

A. Hambatan Diri Sendiri


B. Pola Asuh (Orang Tua)
C. Sistem Pendidikan (Guru)
D. Latar Belakang Sejarah Dan Budaya

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

Setiap individu sebenrnya memiliki potensi anak untuk kreatif


dengan berbagai macam tujuanya namun untuk lebih mengoptimalkannya
dan mengembangkan kreativitas lebih lanjut maka diperlukan peran
linkungan untuk merangsang dan lebih mengembangkan kreativitas yang
sudah ada baik dalam dirinya sendiri,oranag tua dan guru.

Dalam hal ini untuk merangsang dan lebih mengembangkan


kreativitas yang sudah ada lingkungan dalam hal ini orang tua dan guru di
sekolah potensi kreatif anak namun sebaliknya. Untuk mengembangkan
kreativitas anak orang tua dan guru harus merangsang anak untuk tertarik
mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian
disebaliknya yang anak dengar,lihat,rasakan,orang tua dan guru harus anak
untuk berani untuk mencoba emngemukakan pendapat,gagasan,melakukan
sessuatu atau mengambil keputusan sendiri.

Selain itu orang tua dan guru harus mendorong kemandirian


anakdalam melakukan sesuatu, menghargai usaha usaha yang telah
dilakukanya,memberikan pujian untuk hasil yang telah di capainya walau
sekecil apapun cara cara itu merupakan salah satu unsur penting
pengembangan kreativitas anak.

BAB II
PEMBAHASAN

Menjelaskan Faktor Penghambat Dan Pendukung Kreativitas

A, Hambatan Diri Sendiri

Kreativitas anak usia dini dalam masa perkembanganya akan di


penggaruhi oleh banyak faktor baik yang bersifat eksternal maupun yang
bersifat internal. Faktor internal adalah faktor yang berasl dari dalam diri
anak sepeeti faktor biologis dan fisiologis,sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang berasl dari luar dirinya seperti faktor linkunga
keluarga,sekolah dan masyarakat.

 Faktor biologis yaityu perkembangan kreativitas anak di pengaruhi


oleh gen yang diwarisi oelh kedua orang tuanya, selain menghasilkan
kesamaan fisik, genetik juga dapat menghasilkan ciri ciri pisikologis
seperti bakat dan kecerdasan. Bakat dan kecerdasan diyakini dapat
mempengaruhi kreativitas anak. Biasanya anak yang berbakat dan
memiliki kecerdasan tinggi akan menunjukan kreativitas yang baik di
bandingkan anak yang tidak berbakat memiliki kecerdasan rendah
 Faktor fisiologis kesehatan memiliki pengaaruh terhadap
perkembangan kreativitas anak. Sehat adan aktifnya indera pada anak
anak akan berpengaruh pada prilaku dan suasana hatinya,hal ini
menunjukan bahwa anak yang sehat akan menunjukan kreativitas yang
baik dan sebaliknya. Jika anak mengalami kesehatan yang buruk dan
kondisi tidak sehat disebkan karena penyakit atau kecelakan dapat
menghambat perkembangn kreativitasnya.

B. Pola Asuh (Orang Tua)

Faktor pendukung kreativitas dimana sikap orang tua yang memupuk


kreativitas anak antara lain :
 Menghargai pendapat anak dn mendorongnya untuk
mengungkapkannya
 Memberi waktu kepada anak untuk berfikir dan berkhayal
 Membiarkan anak mengambil keputusannya sendiri
 Mendorong kemelitan anak dan mempertanyakn banyak hal
 Menyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa yang anak coba
lakukan dan apa yang di hasilkan
 Menunjang dan mendorong kegiatan anak
 Memberikan pujian yang sungguh sungguh kepada anak
 Mendorong kemandirian anak dalam belajar
 Melatih hubungan kerjasama yang baik dengan anak

Sikap orang tua secara langsung mempengaruhi kreativitas anak ada


beberapa faktor yanh menentukan antara lain ;

1. Kebebasan
Orang tua yang memberikan kebebasan kepada anak, tidak otoritas, tidak
selalu mau mengawasi anak, tidak terlalu membatasi kegiatan anak dan
tidak terlalu cemas
2. Respek
Orang tua yang menghormati anak sebagai individu percaya akan
kemampuan mereka. Anak ini secara alamiah mengembangkan
kepercayaan dirinya
3. Kedekatan emosional yang sedang
Kreatifitas anak dapat terhambat oleh suasana emosional, anak perlu
merasa bahwa ia di terima dan di sayangi tetapi tidak menjadi tergantung
kepada orang tua
4. Perstasi bukan angka
Orang tua kreatif mendorong anak berusaha dan mengahsilkan karya yang
baik namun tidak tetlalu menentukan untuk mencapai angka atau prestasi
tinggi
5. Orang tua aktif dan mandiri
Bagaimana sikap orang tua terhadap diri sendiri, anak penting karena
mereka menjadi model utama bagi anak, orang tua anak yang kreatif
mearsa aman dan yakin tentang diri sendiri
6. Menghargai kreativitas
Anak yang kreatif memperoleh banyak dorongan dari orang tua untuk
melakukan hal hal yang kreatif

Adapun sikap orang tua yang tidak menunjang pengembangan

Kreativitas anak adalah :

1. Mengatakan kepada anak bahwa ia dihukum jika ia bersalah


2. Tidak membolehkan anak menjadi marah kepada orang tua
3. Tidak membolehkan anak mempertanyakan keputusan orang tua
4. Tidak membolehkan anak bermain dengan anak dari keluarga yang
mempunyai pandangan dan nilai yang berbeda dari keluarga anak
5. Anak tidak boleh berisik
6. Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak
7. Orang tua memberi saran saran spesifik tentang penyelesaian tugas
8. Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan anak
9. Orang tua tidak sabar dengan anak
10. Orang tua dan anak ada kekuasaan
11. Orang tua menekan dan memaksa anak untuk menyelesaikan tugas

C. Sistem pendidikan (guru)

Torance mengemukakan tentang lima bentuk interaksi guru dan siswa


yang di anggap mampu mengembangkan kemampuan kreativitas anak

1. Menghormati pertanyaan yang tidak baik


2. Menghormati gagasan serta imajinatif dari siswa
3. Memberi kesempatan kepada siswa utuk belajar dengan prakarya sendiri
4. Memberi penghargaan kepada siswa
5. Meluangkan waktu bagi siswa untuk belajar dan bersibuk sendiri tanpa
penilaian

Dari uraian di atas dapatlah kita fahami bahwa kreativitas anak akan
berkembang, jika orang tua dan guru selalu bersikap demokratif yaitu mau
mendengarkan omomgan anak, menhargai npendapat anak, mendorong anak
untuk berani mengungkapkan pendapatnya, jangan memotong pembicaraan
anak ketika ia ingin mengungkapkan pikirannya, jangan memaksakan kepada
anak bahwa pendapat orang tua dan guru paling benar atau melecehkan
pendapat anak.

Karena masa anak adalah masa masa penting dalam mengembangkan


potensi kreatif yang mulai tumbuh dan berkembang, maka di butuhkan
lingkungan yang kondusif. Falsafah mengajar yang mendorong
berkembangnya potensi kreatif anak menurut Munandar (2002) sebagai
berikut :

1. Belajar harus berada dalam suasana yang menyenagkan


2. Seorang anak atau siswa harus dihargai sebagai sesuatu yang unik bukan
menurut impian guru atau impian idel guru
3. Anak di dorong untuk menjadi pribadi yang aktif
4. Anak perlu di stimulus secara nyaman selama proses belajar mengajar
5. Anak di dorong untuk memiliki kebanggaan dan rasa memiliki di dalam
kelas
6. Guru sebagai fasilitator bukan yang berfungsi yang selalu membimbing
dan memberitahu siswa ketika mereka tidak tahu
7. Hadiah lebih ditekankan kepada sesuatu yang bersifat simbolis misalnya,
pujian,bukan yang bersifat materi
8. Dalam memberikan tugas anak, guru memberikan pilihan kepada anak
bagaimana cara menyelesaikannya.

Menurut Mayang Sari (2005) faktorn lingkungan juga dapat sebagai


pendorong kreativitas anak, hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa
perkembangan kreativitas anak bukan hanya di pengaruhi oleh lingkungan
fsikis saja, tetapi linkungan fisik juga memiliki andil yang cukup besar
untuk mengembangkan kreativitas anak.
Untuk mengembangkan kreativitas anak menurut mayesky (majidi
2009) ada beberapa hal yang bisa di lakukan di antaranya adalah : main
drama, main boneka, bermain pasir, kertas lipat atau lilin, bermain
sambung crita, main bentuk, main musik, dan lain lain.

D. Latar Belakang Sejarah Dan Budaya

Hal yang tidak kalah pentingnya dalam perkembangan kreativitas di

Indonesia adalah “ luka lama” akibat masa penjajahan selama 3 abad oleh
kolonel belanda serta 3 tahun selama masa penjajahan Jepang, peristiwa
ini sudah membawak dampak yang besar terhadap perkembangan
kreativitas. Kebiasaan hidup yang sehari hari yang selalu di bawah tekanan
membuat bangsa Indonesia kehilangan nyali untuk hidup mandiri, hal ini
terus berkelanjutan secara terus menerus antargenerasi.tidak di lakukan
berprilaku,mengekspor ,mengembangkan kreativitas masyarakat
Indonesia. Selain cerita lama penjajahan yang masih membekas, hingga
saat ini masyarakat Indonesia masih memiliki budaya yang kurang
menguntungkan bagi berkembangnya sifat sifat kreatif.

Terdapat 6 faktor budaya yang dapat menghambat tumbuhnya kreativitas


dan masih kentalnya di Indonesia budaya tersebut adalah :

 Anggapan masyarakat bahwa berkhayal adalah membuang waktu


 Anggapan masyarakat bahwa sikap atau suka bermain hanyalah untuk
anak anak
 Masyarakat menjunjung tinggi kemampuan berpikir logis,kritis,
analisis dan tidak menggunakan perasaan
 Masyarakat masih beranggapan bahwa setiap masalah dapat
dipecahkan dengan uang
 Keterikatan kepada tradisi masih kuat dan sulit melakukan inovasi
ataupun perubahan perubahan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kehidupan sehari hari banyak kita dapat perlakuan dan

tindakan anak dengan berbagai polah dan tingkah laku s4hingga ekspresi
kreativitas anak tetap menimbulkan efek kurang berkenan bagi orang tua, misalny
orang tua melarang anak merobek robek kertas karena takut rumah jadi kotor, atau
berteriak saat anak main pasir karena takut akan terkena kuman, padahal tiap anak
memilki ekspresi kreativitas yang berbeda. Ada yang terlihat suks mencoret
coret,beraktivitas gerak, berceloteh, melakukan eksperimen, dan sebagainya.
Penyikapan orang tua seperti itu berarti merupakan salah satu contoh dari nsekian
banyak faktor yang menghambat kreativitas seorang anak.

Untuk mengembangkan kreativitas anak, orang tua dan guru harus


merangsang anak untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai
benda atau kejadian di sekelilingnya yang mereka dengar,lihat,rasakan, orang tua
dan guru harus mendorong anak untuk berani mencoba mengemukakan pendapat,
gagasan, melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sendiri, bbiarkan mereka
bermain, menggambar, membuat bentuk bentuk atau warna warna dengan tidak
lazim, biarkan mereka menggambar sepeda dengan roda segi empat, langit
berwarna merah, daun berwarna biru, atau perbuatanya yang dianggap salah oleh
orang tua dan guru, tanyakam kepada mereks kenapa mereka berbuat demikian,
beri kesempatan untuk mengemukakan alasan alasan. Berikanlah contoh, ajaklah,
berpikir, jangan di dikte atau di paksa dengan demikian tidak mematikan
keberanian anak untuk mengemukakan gagasan atau melakukn sesuatu.

Daftar Pustaka
https///book.gogle.co.id

Anda mungkin juga menyukai