Anda di halaman 1dari 19

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KETERAMPILAN

BERBAHASA PADA ANAK USIA DINI DENGAN METODE BERNYANYI

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Karya Tulis Ilmiah Kelas B

Makalah

Oleh:

Iftaturrohmah (150210205067)

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI

MARET 2017

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kuliah Karya Ilmiah
dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Hobri,
S.Pd, M.Pd. yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini di susun untuk Meningkatkan Perkembangan Keterampilan
Berbahasa Pada Anak Usia Dini Dengan Metode Bernyanyi. Bernyanyi dapat
digunakan sebagai media dalam pembelajaran yang dapat dijadikan untuk
menanamkan nilai-nilai karakter yang dapat membangun kepribadian anak untuk
masa mendatang.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan penulis telah menyelesaikannya dengan semaksimal mungkin manakala terdapat
kesalahan penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi
sempurnanya makalah ini.

Jember, 27 Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Hakikat Anak Usia Dini .......................................................................... 3


2.1.1 Pengertian Anak Usia Dini ........................................................... 3
2.1.2 Perkembangan Anak Usia Dini ..................................................... 4
2.2 Hakikat Bahasa Anak Usia Dini ............................................................... 5
2.2.1 Pengertian Bahasa ......................................................................... 5
2.2.2 Fungsi Bahasa bagi Anak Usia Dini ............................................. 6
2.2.3 Aspek-aspek Perkembangan Bahasa Anak ................................... 8
2.3 Hakikat Bernyanyi .................................................................................... 9
2.3.1 Pengertian Bernyanyi .................................................................... 9
2.3.2 Funsi Bernyanyi ............................................................................ 10
2.4 Kegiatan Metode Bernyanyi Anak Usia Dini ........................................... 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 15

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

iii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun (Undang-
undang Sisdiknas tahun 2003) dan 0-8 tahun menurut para pakar pendidikan anak.
Menurut Mansur (2005:88) anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangannya. Masa pada anak usia dini adalah masa-masa dimana anak dapat
tumbuh dan berkembang dengan pesat karena anak usia dini lebih aktif dalam segala
tindakan dalam banyak hal pada semua aspek perkembangan.

Perkembangan merupakan suatu proses untuk menuju masa kedewasaan.


Perkembangan bersifat kualitatif, karena tidak bisa diukur tetapi dapat diamati
disetiap perubahannya. Proses perkembangan pada anak usia dini harus melewati
beberapa tahap untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal menuju masa dewasa.
Misalnya perkembangan pada anak yang semula tidak dapat merangkak setelah
beberapa bulan kemudian anak dapat merangkak.

Keterampilan merupakan kemampuan yang dimiliki setiap orang dengan


merubah sesuatu yang tak bernilai menjadi hal yang bernilai. Keterampilan sangat
penting bagi semua orang terutama anak usia dini karena dengan adanya keterampilan
mereka dapat memiliki dasar untuk mengembangkan kreativitasnya. Keterampilan
perlu diasah sejak masa kanak-kanak agar semakin di dalam mengelola keterampila
yang dimilikinya.

Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan sebagai penghubung komunikasi


antar masyarakat satu dengan yang lainnya. Bahasa terdiri dari bahasa verbal dan
non-verbal. Bahasa verbal merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan
pembicara kepada pendengar dalam bentuk lisan maupun tulisan. Sedangkan bahasa

1
non-verbal merupakan bentuk komunikasi yang disampaikan pembicara kepada
pendengar dalam bentuk isyarat maupun simbol-simbol. Pada anak usia dini bahasa
diperkenalkan sejak mereka lahir di dunia tetapi bahasa yang mereka gunakan masih
dalam bentuk isyarat seperti tangisan. Anak belum mampu untuk memahami betul
maksud dari apa yang dikatakan oleh orang dewasa, untuk itu anak perlu dilatih
secara terus-menerus agar lancar dalam berbahasa.

Bernyanyi merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan khususnya pada


anak usia dini karena dapat membangkitkan semangat anak dan membuat perasaan
anak menjadi senang. Bernyanyi dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran
yang dapat dijadikan untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang dapat membangun
kepribadian anak untuk masa mendatang. Bukan hanya membangkitkan semangat
pada anak, bernyanyi juga berguna untuk meningkatkan keterampilan menghafal dan
berbahasa anak seperti kemampuan mengingat dan mengucap kosakata yang ada
dalam sebuah lagu.

Berdasarkan pada uraian diatas bahwa makalah yang berjudul Upaya


Meningkatkan Perkembangan Keterampilan Berbahasa Pada Anak Usia Dini Dengan
Metode Bernyanyi di susun penulis agar anak dapat meningkatkan kemampuan
berbahasanya dengan lancar serta tidak merasa stress dalam belajar karena dengan
bernyanyi anak merasa senang, bersemangat dan bergairah. Terutama sangat baik jika
pembelajaran yang diterapkan belajar sambil bermain dengan permainan yang disertai
dengan lagu.

2
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Anak Usia Dini


2.1.1 Pengertian Anak Usia Dini
Menurut Santoso (2007:2.9) Anak usia dini adalah sosok individu sebagai
makhluk sosiokultural yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat
fundamental bagi kehidupan selanjutnya dan memiliki sejumlah karakteristik tertentu.
Menurut Masitoh, dkk (2007:1.16) Anak usia dini adalah sekelompok anak yang
berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya
memiliki karakteristik pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, kognitif atau
intelektual (daya pikir, daya cipta), sosial emosional serta bahasa. Berbagai kajian
tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak TK diantaranya oleh Kellough dalam
Masitoh, dkk (2007: 1.14 1.15) sebagai berikut:
1) Anak bersifat unik
2) Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan
3) Anak bersifat aktif dan enerjik
4) Anak itu egosentris
5) Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal
6) Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang
7) Anak umumnya kaya dengan fantasi
8) Anak masih mudah frustrasi
9) Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak
10) Anak memiliki daya perhatian yang pendek
11) Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman
Oleh karena itu pada dasarnya hakikat anak usia dini itu sosok yang unik dan
memiliki beberapa karakteristik yang khusus baik dari segi sosial, kognitif, emosi,
bahasa serta fisik motorik, sehingga anak pada masa dalam perkembangan yang
sangat pesat sehingga membutuhkan stimulasi.

3
2.1.2 Perkembangan Anak Usia Dini
Perkembangan anak usia dini akan berkesinambungan secara progresif dari
masa kelahiran sampai usia 6 tahun yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
Karakteristik perkembangan anak usia menurut Bredekamp, dkk dalam Ramli
(2005:68) adalah sebagai berikut :
1) Perkembangan aspek fisik, sosial, emosional, dan kognitif anak saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
2) Perkembangan fisik/motorik, emosi, sosial, bahasa, dan kognitif anak terjadi
dalam suatu urutan tertentu yang relative dapat diramalkan.
3) Perkembangan berlangsung dalam rentang yang bervariasi antar anak dan
antar bidang pengembangan dari masing-masing fungsi.
4) Pengalaman awal anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap
perkembangan anak.
5) Perkembangan anak berlangsung ke arah yang makin kompleks, khusus,
terorganisasi dan terinternalisasi.
6) Perkembangan dan cara belajar anak terjadi dan dipengaruhi oleh konteks
sosial budaya yang majemuk.
7) Anak adalah pembelajar aktif, yang berusaha membangun pemahamannya
tentang tentang lingkungan sekitar dari pengalaman fisik, sosial, dan
pengetahuan yang diperolehnya.
8) Perkembangan dan belajar merupakan interaksi kematangan biologis dan
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
9) Bermain merupakan sarana penting bagi perkembangan sosial, emosional, dan
kognitif anak serta menggambarkan perkembangan anak.
10) Perkembangan akan mengalami percepatan bila anak berkesempatan untuk
mempraktikkan berbagai keterampilan yang diperoleh dan mengalami
tantangan setingkat lebih tinggi dari hal-hal yang telah dikuasainya.

4
11) Anak memiliki modalitas beragam (ada tipe visual, auditif, kinestetik, atau
gabungan dari tipe-tipe itu) untuk mengetahui sesuatu sehingga dapat belajar
hal yang berbeda pula dalam memperlihatkan hal-hal yang diketahuinya.
12) Kondisi terbaik anak untuk berkembang dan belajar dalam dalam komunitas
yang menghargainya, memenuhi kebutuhan fisiknya, dan aman secara fisik
dan fisiologis.
2.2 Hakikat Bahasa Anak Usia Dini
2.2.1 Pengertian Bahasa
Mengingat bahasa itu merupakan suatu lambang, maka manusia dapat berfikir
dan berbicara tentang sesuatu yang abstrak disamping yang konkret. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa bahasa anak adalah bahasa yang dipakai anak
untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan dan lain-lain untuk
kepentingan pribadinya. Anak pada umumnya memakai bahasa dalam kehidupannya
untuk memenuhi kepentingan individu anak itu sendiri . Anakanak sebelum
memasuki dunia pendidikan (masuk sekolah) ada kecenderungan menggunakan
bentukbentuk bahasa yang hanya mampu dipahami oleh orang tuanya dan orang
orang yang terdekatnya saja, sehingga anak dengan orang lain disekitarnya pun susah
berkomunikasi dengan anak tersebut.
Setiap anak yang lahir dengan panca indra yang lengkap sepertinya sukses
memperoleh bahasa. Pada usia antara dua dan tiga tahun biasanya anak sudah bisa
membentuk kalimat yang dapat dipahami oleh orang dewasa. Mungkin pelafalannya
masih belum pas, tapi struktur bahasanya sudah baik. Bahasa dapat diartikan sebagai
suatu komunikasi yang menggunakan cara apapun yang ditempuh dalam rangka
pertukaran informasi oleh dua individu. Dengan berbahasa seseorang dapat
mengembangkan kemampuan intelektualnya, kepekaan sosial dan kematangan sosial.
Pengertian bahasa menurut Suhartono (2005:8) menyatakan Pada dasarnya bahasa
itu merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran,perasaan serta sikap
manusia. Jadi, bahasa dapat dikatakan sebagai lambang. Dalam pemakaiannya,
lambang itu digunakan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa yang

5
bersangkutan.Dikemukakan Badudu dalam Dhieni (2006:1.11) bahasa adalah alat
penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu-
individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya. Sebagaimana
dikemukakan Bromley dalam Dhieni (2006:1.11) bahasa sebagai sistem simbol yang
teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri dari symbol-
simbol visual maupun verbal. Simbol-simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis, dan
dibaca, sedangkan simbol-simbol verbal dapat diucapkan dan didengar. Sehingga
dengan pernyataan diatas anak dapat memanipulasi dan meniru simbol-simbol
tersebut dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan berfikirnya.
Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah segala bentuk
komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat
menyampaikan arti kepada orang lain sehingga terjalinlah suatu proses berpikir pada
saat berinteraksi.
2.2.2 Fungsi bahasa bagi anak
Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Jika kita
mengkaji fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dalam masyarakat maka dapat kita
bedakan fungsi bahasa itu menjadi dua yaitu fungsi perorangan dan fungsi
kemasyarakatan. Fungsi perorangan dalam kajian Halliday dalam Suhartono (2005:9)
yaitu suatu pemakaian bahasa atas dasar individu anak yang masih kecil dan
mengklasifikan bahwa anak anak terbagi menjadi tujuh fungsi yaitu:
1) Fungsi instrumental
Terdapat dalam ungkapan bahasa, termasuk bahasa bayi, untuk meminta
sesuatu (makanan, barang dan sebagainya).
2) Fungsi menyeluruh
Menyeluruh maksudnya adalah ungkapan untuk menyuruh orang lain berbuat
sesuatu.
3) Fungsi interaksi

6
Ungkapan yang menciptakan sesuatu iklim untuk hubungan antar pribadi.
Fungsi kepribadian (personal) ialah yang terdapat dalam ungkapan yang
menyatakan atau mengakhiri partisipasi
4) Fungsi pemecahan masalah
Ungkapan yang meminta atau menyatakan jawab kepada suatu masalah
persoalan
5) Fungsi khayalan
Ungkapan yang mengajak pendengar untuk berpura-pura atau simulasi suatu
keadaan seperti yang dilakukan anak anak kalau menyanyikan tentang
seekor kupu-kupu.
6) Bromley dalam Dhieni (2006:1.19) menyatakan bahwa empat macam bentuk
berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis selanjutnya
ditambahkan bahwa bahasa juga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Bahasa menjelaskan keinginan dan kebutukan individu
Anak usia dini belajar kata-kata yang dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan utama mereka.
b. Bahasa dapat mengubah dan mengontrol prilaku
Anak-anak belajar bahwa mereka dapat mempengaruh lingkungan dan
mengarahkan prilaku orang dewasa dengan menggunakan bahasa.
c. Bahasa membantu perkembangan kognitif
Ketika kita menulis atau membicarakan sebuah topik, kita menjelaskan ide-
ide sekaligus menghasilkan pengetahuan baru
d. Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain
e. Bahasa berperan dalam memlihara hubungan anda dengan orang sekitar anda.
f. Bahasa mengekspesikan keunikan individu
g. Anak mengungkapkan pendapat dan perasaan pribadi dengan cara yang
berbeda dari orang lain.
Dari berbagai pendapat para ahli tersebut peneliti menyimpulkan jika anak dapat
berbahasa dengan baik, perlu latihan dari kata-kata yang terucapkan dan selalu

7
mendengar kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitar lingkungan.
Sehingga anak dapat berbicara dengan baik dan paham tentang bahasa yang akan
diucapkan oleh anak tersebut.
2.2.3 Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa anak
Anak TK berada dalam fase perkembangan bahasa secara ekspresif. Hal ini
berarti bahwa anak telah dapat mengungkapkan keinginannya, penolakannya,
maupun pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan. Bahasa lisan sudah dapat
digunakan sebagai alat berkomunikasi. Menurut Jamaris (2006:30) menyatakan
bahwa dalam meningkatkan perkembangan bahasa anak terdapat 4 aspek yang
berkaitan dengan perkembangan bahasa anak yaitu:
a. Kosa kata
Seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi dengan
lingkungannya, kosa kata anak berkembang.
b. Sintak (tata bahasa)
Anak belum mempelajari tata bahasa akan tetapi melalui contoh-contoh
berbahasa yang didengar dan dilihat anak dilingkungannya.
c. Semantik
Semantik maksudnya penggunaan kata sesuai dengan tujuannya. Anak-anak
sudah dapat mengekspresikan keinginan, penolakan dan pendapatnya dengan
mengguanakan kata-kata dan kalimat yang tepat
d. Fonem
Anak-anak sudah memiliki kemampuan untuk merangkaikan bunyi yang
didengarkan menjadi salah satu kata yang menggandung arti.
Tadkiroatun (2005:56) menyatakan bahwa dalam meningkatkan
perkembangan bahasa anak terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan pada masa
usia taman kanak-kanak yaitu :
a. Perkembangan kosakata

8
Pada saat memasuki usia TK anak telah mengakuisisi sekitar 300 kata,
secara garis besar kata-kata tersebut meliputi : kata benda, kata kerja, kata
sifat dan kata kunci
b. Perkembangan struktur anak mengikuti angka tahun pertumbuhannya
Anak berusia 4 tahun umumnya menghasilkan ujaran empat kata dalam
setiap kalimat dan menjadi lima kata dalam usia 5 tahun
c. Perkembangan pragmatik
Berarti mengajarkan tentang konvensi bertutur pada anak, secara pragmatik
dapat dikatakan bahwa anak-anak masa kini mengalami kesulitan
berkomunikasi secara sopan, sehingga mereka kehilangan kepekaan
berkomunikasi.
2.3 Hakikat bernyanyi
2.3.1 Pengertian bernyanyi
Kamtini (2005:113) Bernyanyi merupakan sarana pengungkapan pikiran dan
perasaan, sebab kegiatan bernyanyi penting bagi pendidikan anakanak selain itu
bernyanyi adalah kegiatan menyenangkan yang memberi kepuasan kepada anak-
anak.
Masitoh, dkk (2007:11.8) Bernyanyi pada dasarnya merupakan bakat alamiah
yang dimiliki oleh seorang individu. Sejak lahir bayi telah mulai mengenal
suara,ritme atau melodi melalui lagu yang dilantunkan oleh ibunya. Di taman kanak-
kanak bernyanyi merupakan kegiatan yang dapat di integrasikan dalam pembelajaran.
Berdasarkan teori-teori di atas penulis menyimpulkan bahwa Bernyanyi merupakan
salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak-anak. Hampir setiap anak sangat
menikmati lagu-lagu atau nyanyian yang didengarkan, lebih-lebih jika nyanyian
tersebut dibawakan oleh anak-anak seusianya dan diikuti dengan gerakan-gerakan
tubuh yang sederhana.
Melalui kegiatan bernyanyi suasana pembelajaran akan lebih menyenangkan,
menggairahkan, membuat anak bahagia, menghilangkan rasa sedih, anak-anak merasa
terhibur, dan lebih bersemangat. Dengan bernyanyi potensi belahan otak kanan dapat

9
dioptimalkan, sehinggga pesan-pesan yang kita berikan akan lebih lama mengendap
di memori anak (ingatan jangka panjang), dengan demikian anak akan selalu ingat
kata demi kata yang diterimanya.
2.3.2 Fungsi bernyanyi
Pengembangan kemampuan berbahasa bagi Anak Usia Dini berfungsi agar
anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya. Lingkungan yang
dimaksud adalah lingkungan di sekitar anak antara lain teman sebaya, teman
bermain,orang dewasa, baik yang ada di sekolah, di rumah, maupun dengan tetangga
di sekitar tempat tinggalnya. Kemampuan bahasa Anak Usia Dini diperoleh dan
dipelajari anak secara alami untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga
anak akan mampu bersosialisasi, berinteraksi dan merespon orang lain.

Kamtini (2005:118) Melalui bernyanyi dapat memiliki fungsi sebagai berikut :


a. Menambah pemberdaharaan bahasa, berbuat kreatif, berimajinasi.
b. Bermain bersama, mematuhi aturan permainan, tidak mementingkan diri
sendiri (sosial).
c. Menyalurkan emosi ,menimbulkan rasa senang (emosi)
d. Melatih otot badan, mengkordinasikan gerak tubuh (psikomotorik).
Menurut Fathur (2010:148) Nyanyian adalah bagian dari musik, berfungsi sebagai
alat untuk mencurahkan pikiran dan perasaan untuk berkomunikasi. Pada hakekatnya
nyanyian bagi anak- anak adalah berfungsi sebagai berikut :
a. Bahasa emosi : Dengan menyanyi seorang anak dapat mengungkapkan
perasaannya, rasa senang, lucu, kagum, haru dan sebagainya
b. Bahasa nada : Bagi anak, nyanyian dapat didengar, dapat dinyanyikan dan
dikomunikasikan sebagai bahasa ekspresi
c. Bahasa gerak : Gerak pada nyanyian tergambar pada birama gerak atau
ketukan yang teratur, irama dan pada melodi

10
Peneliti menyimpulkan bahwa fungsi dari bernyanyi itu akan menambah
pemberdaharaan bahasa anak serta meyalurkan emosi dari anak sehingga mampu
berimajinasi dan kreatif sehingga anak dapat berkembang dengan pesat.
2.4 Kegiatan Metode Bernyanyi Anak Usia Dini
Metode menyanyi adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan cara
berdendang, dengan menggunakan suara yang merdu, nada yang enak didengar dan
kata-kata yang mudah dihapal. Nyanyian merupakan alat untuk mencurahkan pikiran
dan perasaan untuk berkomunikasi. Nyanyian memiliki fungsi sosial selama nyanyian
itu dikomunikasikan. Kekuatan nyanyian pada fungsi ini dapat kita lihat pada
pendidikan. Melalui nyanyian, kita berupaya membantu diri anak menuju kedewasaan
dalam hal menumbuhkembangkan aspek fisik, intelegensi, emosi dan rasa sosial
anak. Nyanyian yang sesuai untuk anak-anak, adalah antara lain :

1. Nyanyian yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan diri anak


(aspek fisik, intelegensi, emosi, sosial).
2. Nyanyian itu bertolak dari kemampuan yang telah dimiliki anak :
3. Syair Lagu sesuai dengan dunia anak-anak
4. Bahasa yang digunakan sederhana
5. Luas wilayah nada sepadan dengan kesanggupan alat suara dan pengucapan
Tema lagu : mengacu pada GBPKBTK

Satibi (2006:11.13) mengungkapkan bahwa kegiatan bernyanyi bagi anak usia


taman Kanak-kanak tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan sehari-hari. Baik anak
yang berbakat ataupun tidak mereka pada dasarnya senang bernyanyi. Bernyanyi
adalah ekspresi perasaan senang seseorang yang di ungkapkan melalui nada dan
syair. Menurut Jamalus (1988 : 46) kegiatan bernyanyi adalah merupakan kegiatan
dimana kita mengeluarkan suara secara beraturan dan berirama baik iringan musik
tanpa iringan musik. Bernyanyi berbeda dengan berbicara, bernyanyi memerlukan
teknik- teknik tertentu sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu.
Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan menyenangkan bagi mereka dan

11
pengalaman bernyanyi memberikan kepuasan kepadanya, bernyanyi juga merupakan
alat bagi anak untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode menyanyi adalah
penyampaian pelajaran dengan cara guru menyanyi / berdendang dengan suara yang
merdu dan nada yang enak didengar sebagai suatu upaya untuk menyampaikan
bermacam informasi dan pengetahuan.

Peneliti menyimpulkan bahwa Kegiatan bernyanyi yang sesuai akan menambah


secara berangsur pemberdaharaan kata anak dan melenturkan anak dalam
mengucapkan katakata. Sehingga kegitan bernyanyi itu sangat berperan dalam
bahasa anak. Hal ini dikarenakan bahasa mempunyai beberapa komponen antara lain
kosakata, pengucapan dan pemaknaan. Memperoleh pemahaman yang bermakna,
unsur-unsur musik itu haruslah diberikan melalui kegiatan utamanya adalah
bernyanyi. Guru dapat memilih lagu-lagu yang sudah dikenal anak, atau lagu baru
yang mudah untuk diajarkan, lagu itu disebut sebagai lagu model dan digunakan
sebagai sumber pembahasan unsur-unsur nyanyian yang terkandung didalamnya.
Nyanyian disini merupakan bagian kehidupan dan perkembangan jiwa setiap
manusia. Sejak di dalam kandungan seorang anak telah memiliki beberapa aspek
yang berkaitan dengan musik. Aspek itu diterima dan dipengaruhi oleh berbagi
pengalaman yang bersifat natural atau alami dalam proses kehidupannya. Sehingga
sebuah nyanyian atau lagu itu dapat berdampak kedalam diri seseorang.
Bentuk Metode Menyanyi
a. Menyanyi secara lisan

Bentuk menyanyi ini adalah dengan cara guru berdendang / menyanyi secara
langsung dengan mengunakan suara yang merdu dan nada yang enak didengar
sebagai suatu cara penyampaian pelajaran/penyampaian bermacam informasi tentang
pengetahuan, nilai dan sikap untuk dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

12
b. Melalui kaset

Pemilihan menyanyi dengan menggunakan media kaset akan dapat lebih


menarik perhatian anak. Dunia kehidupan anak itu penuh dengan kegembiraan, maka
kegiatan menyanyi diusahakan dapat memberikan perasaan senang dan
mengasyikkan. Sehingga nantinya dengan teknik menyanyi ini diharapkan akan
berfungsi dengan baik.

Strategi pembelajaran dengan bernyanyi terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut :


1. Tahap perencanaan,terdiri dari:
1) penetapkan tujuan pembelajaran,
2) penetapan materi pembelajaran,
3) menetapkan metode dan teknik pembelajaran, dan
4) menetapkan evaluasi pembelajaran.

2. Tahap pelaksanaan, Berupa pelaksanaan apa saja yang telah direncanakan,


yang terdiri dari:
a. Kegiatan awal
Guru memperkenalkan lagu yang akan dinyanyikan bersama dan memberi
contoh bagaimana seharusnya lagu itu dinyanyikan serta memberikan arahan
bagaimana bunyi tepuk tangan yang mengiringinya.
b. Kegiatan tambahan
Anak diajak mendramatisasikan lagu, misalnya lagu Dua Mata Saya, yaitu
dengan melakukan gerakan menunjuk organ-organ tubuh yang ada dalam lirik
lagu.
c. Kegiatan pengembangan
Guru membantu anak untuk mengenal nada tinggi dan rendah dengan alat
musik, misalnya pianika.
3. Tahap penilaian,

13
Dilakukan dengan memakai pedoman observasi untuk mengetahui sejauh
mana perkembangan yang telah dicapai anak secara individual maupun
kelompok.

14
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya hakikat
anak usia dini itu sosok yang unik dan memiliki beberapa karakteristik yang khusus
baik dari segi sosial, kognitif, emosi, bahasa serta fisik motorik, sehingga anak pada
masa dalam perkembangan yang sangat pesat sehingga membutuhkan stimulasi.
Perkembangan anak usia dini akan selalu berkesinambungan secara progresif dari
masa kelahiran sampai usia 6 tahun yang memiliki karakteristik berbeda-beda karena
masing-masing anak tidak akan sama dalam proses pertumbuhan dan
perkembangannya.
Anak pada umumnya memakai bahasa dalam kehidupannya untuk memenuhi
kepentingan individu anak itu sendiri. Anakanak sebelum memasuki dunia
pendidikan (masuk sekolah) ada kecenderungan menggunakan bentukbentuk bahasa
yang hanya mampu dipahami oleh orang tuanya dan orangorang yang terdekatnya
saja, sehingga anak dengan orang lain disekitarnya pun susah berkomunikasi dengan
anak tersebut. Di dalam belajar meningkatkan kemampuan berbahasa dilakukan
dengan berbagai macam metode seperti contoh dengan metode bernyanyi.Seperti
yang dijelaskan Kamtini bahwa bernyanyi merupakan sarana pengungkapan pikiran
dan perasaan, sebab kegiatan bernyanyi penting bagi pendidikan anakanak selain itu
bernyanyi adalah kegiatan menyenangkan yang memberi kepuasan kepada anak-
anak. Sehingga kegitan bernyanyi itu sangat berperan dalam bahasa anak. Hal ini
dikarenakan bahasa mempunyai beberapa komponen antara lain kosakata,
pengucapan dan pemaknaan. Memperoleh pemahaman yang bermakna, unsur-unsur
musik itu haruslah diberikan melalui kegiatan utamanya adalah bernyanyi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Dhieni, N. (2007). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Widiyanti, S, 2014, Penerapan Metode Bernyanyi Untuk Meningkatkan


Keterampilan Berbahasa Pada Anak Usia Dini, Bengkulu; Widiyanti, S.
repository.unib.ac.id/8713/1/I,II,III,II-14-sri.FK.pdf diakses pada tanggal 27
Maret 2017
Littleprinces,2014,Kegiatan-Bernyanyi-Anak-Usia-Dini,Littleprinces.
https://littleprincesblog.wordpress.com/2014/02/07/kegiatan-bernyanyi-anak-
usia-dini/ diakses pada tanggal 27 Maret 2017

16

Anda mungkin juga menyukai