Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT pengatur alam


semesta, karena rahmat-Nyalah penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Lingkungan Pendidikan Dalam Perspektif Pendidikan Islam”
dalam waktu yang sudah ditetapkan. Makalah ini kami rangkai dari beberapa
sumber yang insya Allah sumber tersebut adalah sumber terpecaya.
Makalah ini di buat untuk memenuhi Tugas Ujian Komprehensif Mata
Kuliah Metodologi Studi Islam. Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada
ibu penguji selaku pembimbing di dalam mengerjakan Tugas makalah ini,
bahwasanya karena bimbingan beliau banyak pengalaman baru serta pengetahuan
baru yang dapat kami peroleh
Pada saat penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan tidak
menghasilkan kesalahan, penyusun mengucapkan mohon maaf apabila ada
kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca. Saran dan kritik sangat
kami harapkan.
Tujuan penyusun membuat makalah ini selain untuk memenuhi tugas,
penyusun berkeinginan pula agar makalah ini dapat dibaca oleh siapa saja yang
mempunyai niatan untuk menambah pengetahuannya. Penyusun berharap
makalah ini dapat membawa manfaat bagi pembacanya umumnya, dan kami
sebagai penyusun khususnya. Amin.

Banda Aceh, 12 Desember 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i


DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1. Latar belakang ..........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................
1.3. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................
2.1. Lingkungan ................................................................................................
2.2. Lingkungan ................................................................................................
2.3. Lingkungan Pendidikan .............................................................................
2.3.1.Pendidikan Umum ...........................................................................
2.3.2.Pendidikan dalam perspektif islam ...................................................
2.4. Lingkungan pendidikan dalam perspektif pendidikan islam ....................
BAB PENUTUP III ..................................................................................................
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
3.2 Saran .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu paedagogie yang berarti
bimbingan terhadap anak, kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris
menjadi education yaitu pengembangan atau bimbingan, sedangkan dalam bahasa
Indonesia, istilah pendidikan mengandung arti perbuatan, hal, cara, atau
sebagainya. Dalam Undang-Udang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa
pedidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan
dirinya, masyarakat, dan Negara.
Pendidikan merupakan hal terpenting bagi setiap manusia, karena
pendidikan juga menjadi faktor penting dalam penentuan kemajuan, dan
pengembangan potensi diri, bangsa dan Negara. Menurut Harahap dan poerkatja
menyebutkan bahwa pendidikan adalah sebuah usaha sengaja yang dilakukan oleh
orang tua atau orang yang mempunyai kewajiban mendidik seperti guru, pendeta,
dan seorang kiai, dimana pendidikan tersebut berdampak positif bagi para
generasi muda dan juga pendidikan akan menyiapkan generasi yang baik dan
bagus bagi Negaranya, sehingga setiap para pendidik membutuhkan dan harus
mempunyai keahlian, dan juga kesabaran dalam setiap proses belajar-mengajar1.
Pendidikan dapat bersumber dari keluarga ataupun lingkungan, sehingga
jenis dari pendidikan dibagi menjadi dua macam, yaitu pendidikan formal, dan
pendidikan non-formal2. Pendidikan formal adalah pendidikan yang telah baku
seperti: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi (PT), pendidikan formal biasanya
berfokus pada skill atau kemampuan dalam menghadapi dunia masyarakat secara

1
Muhibbin, syah. 2007. psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Pt. remaja rosdakarya. Hal 11
2
undang-undang no 23 tahun 2003

3
luas. Sedangkan pendidikan non-formal adalah setiap kesempatan komunikasi
yang terjadi secara teratur, terarah dan dilakukan diluar dari sekolah (formal).3
Dalam mewujudkan keberhasilan dari suatu pendidikan, tentu dipengaruhi
oleh faktor utama dan faktor penunjang, adapun faktor penunjang tersebut adalah
tempat dan lingkungan. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada diluar dari
diri anak, atau berada disekitaran anak, baik itu berupa benda-benda, peristiwa-
peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat terutama yang dapat
berpengaruh kuat kepada anak tersebut dalam menjalani kehidupan sehari-hari4.
Manusia dilahirkan kedunia ini dalam keadaan fitrah atau suci sesuai
dengan proses penciptaan-Nya. Namun, orang tua dan lingkungan lah yang
membuat dia termasuk dalam golongan orang muslim atau kafir. Setiap manusia
terlahir dalam keadaan islam sesuai dengan hadist Rasulullah SAW
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda; Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka orang tuanyalah yang
akan menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. Dari hadist tersebut Islam
menegaskan bahwa, pendidikan yang ditanamkan sejak dini oleh orang tua dan
lembaga pendidikan lainya sangat berpengaruh terhadap karakter seseorang. Peran
lingkungan dimana dia tinggal juga sangat menentukan sikap dan akhlak dari
seseorang.
Untuk memahami lebih mendalam lagi, tentang apa dan bagaimana
hakikatnya lingkungan pendidikan yang digali dari ayat-ayat al-Qur’an maupun
hadist dan landasan hukum islam lainya, maka perlu dilakukan kajian yang
komprehensif dan mendalam tentang lingkungan pendidikan menurut pandangan
syariat islam. Makalah ini disusun untuk membahas tentang lingkungan
pendidikan dalam perspektif pendidikan islam.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah antara
kain sebagai berikut.
1. Bagaimana pandangan islam tentang lingkungan pendidikan?
2. Bagaiman pengaruh lingkungan pendidikan dalam perspektif pendidikan
islam?
3
Suprijanto,2005:6-8
4
Marlina Gazali, Dasar-Dasar Pendidikan,(Bandung:mizan, 1998),h.24.

4
1.3 Tujuan dan Manfaat
Dari rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka tujuan dan manfaat
dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mendapatkan informasi tentang pandangan islam tentang lingkungan
pendidikan?
2. Mendapatkan informasi tentang pengaruh lingkungan pendidikan dalam
perspektif pendidikan islam?

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lingkungan
Lingkungan merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi tingkah laku,
kelakuan serta perkembangan hidup manusia, lingkungan meliputi segala sesuatu
yang berada di dalam maupun di luar diri manusia. Jadi, lingkungan ialah segala
sesuatu yang tampak dan terdapat di alam yang dapat berkembang baik
merupakan makhluk hidup, maupun benda mati (buatan manusia). [1]
Lingkungan merupakan sumber belajar yang banyak berpengaruh dalam
pendidikan, Lingkungan yang baik akan memberikan kenyamana kepada setiap
individu untuk mengikuti proses belajar maupun mengajar, kenyamanan dalam
belajar sudah pasti akan mendorong individu untuk mengikuti belajar dengan giat
dan sungguh-sunguh. [2]
Pendidikan tentunya sangat dipengaruhi oleh keadan lingkungan, jika
lingkungan dan pendidikan dijadikan sebuah kalimat maka akan bermakna
sebagai tempat berlangsungnya pengembangan diri seseorang. [3]
2.2 Pendidikan
Pendidikan adalah upaya yang dilakukan oleh pelaku pendidikan kepada
pribadi atau kelompok dengan tujuan untuk menumbuh kembangkan potensi di
dalam diri sesuai yang diinginkan oleh pelaku pendidikan.5
Pendidikan terbagi menjadi dua macam yaitu pendidikan formal dan
pendidikan non formal. Adapun pendidikan non formal adalah usaha pendidikan
yang dilakukan di luar instansi formal dengan tujuan memperoleh potensi diri
yang lebih baik dari sebelumnya sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain6
Sedangkan pendidikan formal adalah sistem pendidikan yang terstruktur
secara hierarki, terstruktur, berjalan dari sekolah dasar hingga universitas dan
berbagai program dan lembaga khusus untuk pelatihan teknis dan profesional
dalam satuan waktu tertentu7
2.3 Lingkungan pendidikan

5
Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. (Jakarta : PT Rineka Cipta)
6
Soelaman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan non formal. (Jakarta: Bumi Aksara. 1992)
7
Machfoedz,I., dan Suryani, E. 2007. Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan.(Fitrayama:
Yogyakarta.)

6
2.3.1 Pendidikan dalam Kontek Umum
Lingkungan adalah ruang yang tersedia untuk benda hidup (biotik) atau
tidak hidup (abiotik). Pada lingkungan terjadi interaksi antara hewan, tumbuhan,
tanah, air, dan makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya makhluk hidup
lainnya8. Adapun untuk lingkungan pendidikan adalah bagian dari lingkungan
yang memiliki tujuan dan pengaruh kepada individu atau kelompok tertentu.
lingkungan pendidikan memiliki peran terhadap perubahan yang terjadi
pada individu atau kelompok tertentu. Lingkungan pendidikan terbagi menjadi
tiga jenis yang masing-masing saling mempengaruhi, yaitu Lingkungan Keluarga,
Lingkungan Sekolah, dan Lingkungan Komunitas9.
Lingkungan pendidikan membawa dua jenis pengaruh dalam kehidupan,
yaitu lingkungan pendidikan yang membawa pengaruh positif dan lingkungan
pendidikan yang membawa pengaruh negatif. Lingkungan pendidikan dikatakan
memiliki pengaruh positif jika memenuhi tujuannya dan sejalan dengan arah
pendidikan yang sedang dilakukan. Adapun dimaksud dengan lingkungan
pendidikan yang memiliki pengaruh negatif adalah lingkungan pendidikan yang
memiliki arah dan tujuan yang bertentangan dengan pendidikan yang sedang
dilakukan10.
2.3.2 Pendidikan dalam prespektif islam
Pendidikan adalah ikhtiar atau usaha manusia mandiri dan bertanggung
jawab baik terhadap dirinya maupun segala sesuatu diri diluar dirinya, orang lain,
hewan, dan sebagainya.
Sabda Rasulullah SAW

Artinya: “Nabi Saw bersabda: (1) jadilah engkau orang berilmu, atau (2)
orang yang menuntut ilmu, atau (3) orang yang mau mendengarkan ilmu,
atau (4) orang yang menyukai ilmu, dan (5) janganlah engkau menjadi
orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).

8
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005).
9
Ngalim Purwanto. 2004. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : Rosdakarya).
10
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia).

7
Sedangkan dalam hadist lain Imam Bukhori berkata,”Rasulullah SAW telah
bersabda barang siapa yang dikehendaki Allah untuk menjadi baik maka akan
di pandaikan dalam urusan agama, dan sesungguhnya ilmu itu didapatkan dari
belajar”. Adapun beberapa lingkunga pendidikan islam antara lain adalah
sebagai berikut:
Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga golongan yaitu rumah tangga,
sekolah dan masyarakat.
a) Lingkungan rumah tangga (Keluarga) merupakan dimana tempat
pertama kali berlangsungnya pendidikan bagi anak, juga merupakan
besik. Sesuai dengan hadis yang terdapat pada latar belakang yaitu
“Setiap anak dilahirkan atas dasar fitrah, ibu bapaknyalah yang
membuat dia menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR. Bukhari
Muslim). Dari hadis tersebut membuktikan bahwasanya rumah tangga
ialah lingkungan yang paling menentukan pendidikan anak.
Lingkungan rumah yang baik dapat memberi peluang besar dalam
menjadikan anak lebih baik kedepannya dan begitu pula sebaliknya.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama tempat anak
mendapatkan pendidikan. Di dalam keluarga inilah tempat meletakkan
dasar-dasar kepribadian anak-anak didik pada usia yang masih muda,
karena pada usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh dari
pendidiknya (orangtuanya dan anggota yang lain).
Keluarga dapat diperoleh melalui keturunan (anak, cucu), perkawinan
(suami, isteri), persusuan dan pemerdekaan. Keluarga (kawula dan
warga) dalam pandangan antropologi adalah suatu kesatuan sosial
terkecil oleh manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki tempat
tinggal dan ditandai oleh kerjasama ekonomi, berkembang, mendidik,
melindungi, merawat, dsb. Inti keluarga adalah ayah, ibu dan anak11.
Hasby Ash-Shiddieqy mengungkapkan bahwa cara memelihara anak
dari api neraka adalah dengan memberikan kepada anak-anak pelajaran-
pelajaran akhlak dan menjaganya dari bergaul dengan orang yang buruk
pekertinya.10 Berikutnya Wahbah Zuhaily dalam tafsirnya menyatakan

Muhammad fuad ‘Abd Al-Baqi, Mu’jam Al-Muhfahras li Alfazh Al-Quran Al-Karim, (Beirut: Dar Al
11

Fikri), h. 95.)

8
bahwa cara memelihara diri dengan senantiasa berada dalam ketaatan,
dan meninggalkan perbuatan maksiat. Sedangkan memelihara keluarga
adalah dengan memberikan pendidikan12.
Secara umum kewajiban orangtua pada anak-anaknya adalah sebagai
berikut:13
 Mendoakan anak-anaknya dengan doa yang baik. Firman Allah
Swt dalam Surat al-Furqān (25) ayat 74
 Orangtua jangan mengutuk anaknya dengan kutukan yang tidak
manusiawi dan memelihara anak dari api neraka. Firman Allah
Swt dalam Surat al-Taḥrīm (66) ayat 6
 Orangtua menyuruh anaknya untuk shalat Q.S.Th aha (20) ayat
132
 Orangtua Menciptakan kedamaian dalam rumah tangga Q.S. An-
Nisa (4) ayat 128
 Orangtua memberi pelajaran kepada anaknya yang dapat berbekas
pada jiwanya. Firman Allah dalam Surat an-Nisa ayat 63
 Orangtua bersikap hati-hati terhadap anaknya Q.S. atTaghabun
(64) ayat 14
 Orangtua mendidik anak agar berbakti pada ibu bapaknya. Firman
Allah dalam Surat al-Isra(17) ayat 23
b) Lingkungan sekolah merupakan ini dimana anak yang sudah cukup
umur dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh sekolah,
disnilah sang anak mendapat pendidikan dari dia bergaul dengan
teman-teman dan gurunya. Oleh karena itu, sangat kondusif bagi anak
dalam proses pembentukan diri kearah yang diinginkan oleh sang anak
dan orang tuanya, sehingga membuat anak menjadi berprestasi. Sesuatu
yang menggembirakan juga bisa merangsang psikologis sang anak
untuk bisa berprestasi, sedangkan hukuman menyedihkan juga dapat
mempengaruhi sang anak baik secara jasmani dan rohani.14

12
Wahbah Zuhaily, Al-Tafsir Al-Munir, Juz 3 (Beirut: Dar Al-fikri, t.t), h. 315.
13
Suhada. Lingkungan pendidikan dalam perspektif al-qur’an.Hikmah, vol. Xiii, no.1, 2017. Hal 8 – 9
14
Haidar Putra Daulay.Pendidikan Islam Dalam Perspektif Islam. Kencana. (Jakarta. Hal 120 – 123)

9
Pendidikan agama di sekolah/ madrasah sangat penting bagi
kehidupan manusia, terutama dalam mencapai ketenteraman batin dan
kesehatan mental pada umumnya. Tidak diragukan lagi, bahwa agama
Islam merupakan bimbingan hidup yang paling baik, pencegah
perbuatan salah dan mungkar yang paling ampuh, pengendalian moral
yang tiada taranya. Untuk membekali peserta didik diperlukan
lingkungan sekolah yang agamis15.
Iklim sekolah yang kondusif-akademik baik fisik maupun non-fisik
merupakan landasan bagi penyelenggaraan pembelajaran yang efektif
dan produktif, antara lain lingkungan yang aman, nyaman, dan tertib,
serta ditunjang oleh optimisme dan harapan warga sekolah, kesehatan
sekolah dan kegiatankegiatan yang berpusat pada perkembangan
peserta didik16.
c) Lingkungan masyarakat mengajarkan sang anak bagaimana bersosial
terhadap orang lain. Anak juga dapat belajar bahwa hakikat manusia
tersebut adalah makhluk sosial karena bakalan saling membutuhkan
satu sama lain. Di dalam bermasyarakat karakter sang anak bakalan
terbentu sendirinya sesuai bagaiman prilaku dari masyarakat dimana
tempat dia tinggal.
Pendidikan dalam masyarakat boleh dikatakan merupakan pendidikan
secara tidak langsung, pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak
sadar oleh masyarakat. Anak secara sadar atau tidak mendidik dirinya
sendiri, mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri, mempertebal
keimanan serta keyakinan sendiri akan nilai-nilai kesusilaan dan
keagamaan di dalam masyarakat.
Lembaga-lembaga di masyarakat dapat ikut serta melaksanakan
pendidikan. seperti organisasi pemuda seperti remaja mesjid, karang
taruna. Organisasi kesenian, seperti sanggar tari, perkumpulan musik.

15
Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama, 1994),h.95.
16
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), cet, ke 10,
h.23.

10
Organisasi Keagamaan, Olahraga, dan sebagainya ikut membantu
pendidikan dalam usaha membentuk kepribadian anak17.
Didalam Al-quran dijelaskan bagaimana posisi atau kabar gembira bagi
balasan dari perbuatan manusia. Disebutkan dengan perkataan surga (jannah),
perkataan ini sangatlah banyak bisa ditemukan dalam Al-quran, contohnya saja
pada surah Al-waqiah (27 – 40).

Artinya: “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.


Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang
bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang
tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak terhenti (buahnya) dan
tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan
langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta, lagi
sebaya usianya. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan
kanan, (yaitu) golongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan
segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian”.
Ayat diatas merupakan hadiah yang diberikan Tuhan kepada hambanya
sesuai dengan apa yang telah dikerjakan sang hamba. Salain itu ada juga ayat
dalam Al-quran yang menjelaskan hukuman bagi yang tidak mau mengikuti apa

17
Suhada. Lingkungan pendidikan dalam perspektif al-qur’an. Hikmah, vol. Xiii, no. 1, 2017. Hal 8 – 9

11
yang telah diperintahkan oleh Tuhan ke para RasulNya. Tertera di dalam surah
Al-waqiah (51 – 56):

Artinya:
“Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi
mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi
perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat
panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan
untuk mereka pada hari Pembalasan".
Dari ayat di atas sudah jelas bagaimana hadiah dan hukuman yang diberikan
kepada setiap anak adam. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang
berbunyi:
“Suruhlah anakmu shalat ketika mereka sudah berumur tujuh tahun.
Pukullah mereka ketika sudah berumur sepuluh tahun apabila tidak shalat.” (HR.
Ibn Majah)
Hadist tersebut menjelaskan adanya hukuman ketika mendidik anak untuk
menegakkan shalat telah di mulai dari umur tujuh tahun. Oleh karena itu, dalam
konsep pendidikan islam pendidikan tersebut harus benar-benar di terarah di jalan
yang benar sehingga membentuk manusia muslim seutuhnya. Walaupun demikian
di dalam penerapannya atau pengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari adanya
batas dan syarat-syarat.
2.4 Pendidikan Dalam Prespektif Pendidikan Islam
Pendidikan Islam ialah suatu usaha berupa bimbingan untuk pertumbuhan
manusia agar mereka menjadi manusia yang memiliki pengetahuan luas namun
tetap berpedoman ajaran agama islam sehingga terjalin kebahagian dunia dan
akhirat. Menurut Abdurrahman an-Nahlawi (1995) pendidikan islam mengajarkan

12
manusia untuk berbuat dan berperilaku baik yang berpedoman kepada syariat
Allah SWT.
Pendidikan islam ialah suatu kondisi pendidikan yang berusaha memelihara
serta mengembangkan diri seseorang dengan berpatokan kepada ajaran Allah
(berpaduan kepada Al-qur’an dan hadist). Pendidikan yang berbasis islam tentu
sangat berperan penting dalam membentuk suatu individu karena dengan
berpanduan kepada ajaran agama islam seseorang maupun masyarakat
mengetahui antara baik dan buruk, benar dan salah serta halal dan haram,
sebgaiman firman Allah dam surat Al-baqarah ayat 42 :

Artinya:
“Dan janganlah kamu campurkan yang hak dengan yang bathil dan
janganlah kamu, sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui” (QS : Al-
Baqarah : 42).
Jadi, pengaruh lingkungan pendidikan dalam prespektif islam ialah
pendidikan dalam prespektif islam mengajarkan agar setiap manusia dapat
berpedoman dalam ajaran agama islam dalam berpendidikan karena dalam ajaran
islam sudah dijelaskan secara detail terkait bagaimana berpendidikan yang
seharusnya.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

14

Anda mungkin juga menyukai