KULIAH 9
3
4
Penggolongan Limbah
Berdasarkan wujudnya limbah dapat dogolongkan menjadi:
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas
6
1. Limbah Domestik
Sekitar 70% air yang digunakan oleh kegiatan domestik akan kembali
sebagai air buangan. Limbah cair domestik berasal dari kegiatan
mencuci, mandi, dan dapur. Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
domestik dipengaruhi oleh: Musim / iklim, ada tidaknya pengolah
sebelum dibuang ke badan air, kualitas/gaya hidup/ kebiasaan hidup
masyarakat. Limbah dari toilet semuanya digolongkan tinja.
7
Rata-rata aliran limbah cair domestik
9
2. Limbah Industri
Limbah industri adalah limbah yang dihasilkan dari proses produksi suatu
bahan. Sama dengan limbah domestik limbah industri dapat berwujud
cair, padat dan gas.
Dalam proses produksi suatu bahan sering dibutuhkan air yang umunya
digunakan untuk :
1. Ketel uap, sebagian dari uap air yang masuk dikeluarkan kembali.
Biasanya air untuk keperluan ini mempunyai kandungan garam oksida
dari kalsium, magnesium, natrium sangat tinggi.
2. Pendinginan, umumnya jumlah maupun komposisi air pendingin tidak
banyak berubah. Perubahan yang menonjol hanya pada suhu.
3. Proses produksi, dalam proses produksi air dapat berfungsi sebagai
media maupun ikut dalam reaksi, karena itu air yang keluar dari proses
dapat mengalami perubahan yang besar pada komposisi maupun
kualitasnya.
4. Air bawaan bahan baku, beberapa bahan baku mengandung air yang
selama proses produksi harus dibuang.
5. Keperluan umum seperti minum, kamar kecil dan lain lain. Air dari
kegiatan ini dapat digolongkan menjadi limbah domestik.
10
2. Limbah Industri
12 Limbah gas
3. Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan mineral
logam yang juga melakukan proses pengolahan di tempat (in situ).
Pada umumnya volume sangat besar, variasinya terbatas, dan
tergantung pada curah hujan dan aliran air tanah, dan seringkali
sangat berbahaya. Limbah terbentuk dari proses pelarutan atau
leaching tailing (batuan atau tanah yang telah dihancurkan dan
diambil bijihnya).
Pada kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi limbah berasal dari
cutting (batuan yang hancur karena proses pemboran) dan lumpur
pemboran. Limbah umumnya berupa air formasi dan hidrocarbon
yang terperangkap dalam batuan, serta lumpur pemborannya
sendiri.
14
4. Limbah Pertanian
15
Eutrofikasi /Algae bloom
16
5. Limbah Rumah Sakit dan Hotel
Bahan organik yang bisa Domestik, industri Penyebab degradasi biologis dimana ada
terurai (biodegradable penggunaan oksigen pada badan air
organics) penerima limbah dan menghasilkan
kondisi yang tidak diinginkan
Bakteri Patogen Domestik Penyebab penyakit
Nutrien Domestik, industri, Penyebab eutrofikasi
pertanian
Bahan organik yang sulit Industri Penyebab problem rasa dan bau yang
ditangani (refractory beracun dan karsinogen
organics)
Logam berat (heavy metal) Industri, Beracun, masih tercampur di efluen yang
pertambangan diolah
Padatan inorganik terlarut Domestik, industri Masih tercampur di efluen yang diolah
(dissolved inorganic
solids)
18
Penggolongan badan air
penerima air limbah
Golongan I yaitu air limbah yang dibuang ke dalam air kelas I.
Untuk air baku air minum.
Golongan II yaitu air limbah yang dibuang ke dalam air kelas II.
Untuk prasarana ataupun sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan
air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertamanan
Golongan III yaitu air limbah yang dibuang ke dalam air kelas III.
Untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk
mengairi pertamanan.
Golongan IV yaitu air limbah yang dibuang ke dalam air kelas IV
Untuk mengairi pertamanan
(SK Gubernur Jatim No. 45 tahun 2002 tentang Baku Mutu Limbah
Cair bagi Industri/Kegiatan Usaha lainnya di Jatim)ampiran).
19
Karakteristik air limbah
20
Karakteristik air limbah
21
Contoh
( SK Gub Jatim no 45 /2002)
Baku mutu limbah cair untuk industri
tahu dan kecap/ tempe Param Kadar
Volume limbah cair max per satuan eter max
bahan baku : Tahu 20 m3/ton kedelai (mg/l)
dan kecap/tempe 10 m3/ton kedelai
BOD5 150
Sehingga bila ada industri
tempe/tahu yang kadar air limbahnya
COD 300
melebihi kadar max ini maka harus
diolah terlebih dahulu sehingga
memenuhi kadar max ini.
TSS 100
Misal BOD5 = 500 mg/l maka harus
pH 6-9
diturunkan menjadi < 150 mg/l
22
Upaya Pencegahan Pencemaran