Anda di halaman 1dari 40

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN

KERAWANANNYA DALAM AMDAL

Suyud Warno Utomo

Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan


Sekolah Ilmu Lingkungan

Universitas Indonesia
2023
Pengertian Ekosistem Dalam AMDAL

• Adalah tatanan unsur lingkungan hidup


yang merupakan satu kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi
dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas dan produktivitas lingkungan
hidup
Unsur atau Komponen Lingkungan Hidup
• Unsur Abiotik seperti : Fisik, Kimia
• Unsur Biotik atau Hayati seperti Flora
Fauna dan mikroba
• Unsur Manusia seperti social, ekonomi,
budaya, Kesehatan dan lainnya
Dalam system kehidupan semua unsur
saling terkait satu sama lain membentuk
jejaring kehidupan
Syarat Terbentuknya Ekosistem
• Adanya bahan tidak hidup seperti air,
udara, tanah dll
• Adanya bahan hidup yang terdiri dari
produsen, konsumen dan pengurai
• Adanya energi sinarmatahari
Prinsip Prinsip Ekosistem
•Keanekaan
•Keterkautan
•Ketergantungan
•Keharmonisan
•Keberlanjutan
Setiap tipologi ekosistem mempunyai prinsip
yang berbeda beda sehingga dalam
AMDAL harus dicermati tipologi yang ada
Kerawanan atau Kerentanan Suatu Ekosistem
Dalam AMDAL
• Adanya pengambilan sda secara berlebihan,
longsor, banjir, landsubsidence
• Adanya penggunaan teknologi yang kurang
bijaksana, kekeringan, banjir, longsor dll
• Adanya ganguan dari luar seperti pencemaran
• Adanya penggunaan lahan yang kurang sesuai,
longsor, banjir, dll
• Pembuangan limbah yang tidak dikelola terlebih
dahulu
• Tidak adanya pengelolaan lingkungan sesuai
dengan peratura yang ada
EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS

Lingkungan abiotik yang mempengaruhi


kehidupan pada hutan hujan tropis adalah :
1. Cahaya matahari yang bersinar sepanjang
tahun yang menyebabkan suhu udara relatif
sama sepanjang tahun pula.
2. Curah hujan yang hampir turun sepanjang
tahun.
3. Kelembaban udara yang relatif tinggi, dan
4. Tanahnya yang subur.
Ada beberapa ciri umum yang berlaku untuk hutan hujan tropis
dataran rendah, antara lain :

1. Ciri nir musiman


Tidak menunjukkan musiman yang mencolok. Perbedaan antara
rerata pada bulan panas dan dingin pada dataran rendah tropis
lembab biasanya kurang dari 4oC.
2. Keanekaragaman spesies
Keanekaragaman spesies sangat besar untuk hutan hujan tropis.
Kekayaan spesies ini tergantung kepada daerah geografisnya,
misalnya daerah yang drainasenya tidak terhalangi, lebih baik
daripada daerah yang berawa.

3. Struktur kompleks
Hutan dengan keanekaragaman spesies yang perlu memiliki
struktur yang kompleks. Hutan hujan tropis cenderung paling
kompleks dibandingkan dengan yang lain.
4. Stabilitas
Hutan hujan tropis sering dianggap sebagai contoh ekosistem
klimaks stabil.
Kerentanan Hutan Tropis
1. Terjadinya penebangan untuk perladangan tradisional,
2. Terjadinya penebangan skala luas, misalnya untuk perkebunan
kelapa sawit, karet, padi, dan lain sebagainya,
3. Terjadinya penebangan ilegal (illegal logging),
4. Kegiatan penambangan,
5. Pertanian,
6. Peternakan dan perikanan,
7. Eksploitasi kehidupan liar,
8. Kegiatan kerja rekayasa skala besar, seperti pembuatan jalan,
kompleks, dll,
9. Terjadinya pencemaran, misalnya pada air sungai, sampah, dll,
10. Kebakaran hutan
11. Pengetahuan yang terbatas.
EKOSISTEM HUTAN MUSIM
• Hutan musim adalah hutan yang
dipengaruhi oleh pergantian musim.
Ekosistem hutan seperti ini dijumpai pada
daerah yang mangalami pergantian musim
kemarau dan musim penghujan, seperti
hutan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kerentanan Hutan Musim
Permasalahan ekosistem hutan musim selama ini
adalah :
1. Terjadinya penebangan baik dalam skala terbatas
maupun luas.
2. Kebakaran hutan
3. Adanya kegiatan penambangan,
4. Pertanian, dan kegiatan sejenisnya
5. Eksploitasi kehidupan liar,
6. Kegiatan kerja rekayasa raksasa, seperti
pembuatan jalan, kompleks, dll,
7. Terjadinya pencemaran, misalnya pada air
sungai, dll
EKOSISTEM HUTAN GUGUR

Hutan gugur terdapat di daerah


beriklim sejuk. Di daerah ini setiap
tahun mengalami 4 (empat) musim,
yaitu musim panas, musim gugur,
musim dingin, dan musim semi.
Kerentanan atau Permasalahan Hutan
Gugur

Permasalahan ekosistem hutan gugur selama


ini adalah :
1.Adanya kegiatan penambangan,
2.Eksploitasi kehidupan liar,
3.Kegiatan kerja rekayasa raksasa, seperti
pembuatan jalan, dll,
4.Terjadinya pencemaran, misalnya pada air
sungai, dll
EKOSISTEM KOTA

1. Ketepatan alokasi ruang untuk setiap


kegiatan pembangunan.
2. Ketersediaan dan kemampuan kelembangaan
dalam proses pengelolaan lingkungan.
3. Pengendalian kegiatan pembangunan yang
mengarah kepada efisiensi penggunaan bahan
dan pengendalian pencemaran dan perusakan
fungsi.
4. Tingkat peranserta masyarakat dan disiplin
bermasyarakat kota.
5. Banjir, pencemaran uadara, air dan tanah, dll
Permasalahan ekosistem kota, misalnya Kota
Jakarta, antara lain :

Permasalahan ekosistem kota selama ini adalah :


1. Perusakan alam, seperti pencemaran air, pencemaran
udara, dll,
2. Keterbatasan sumber daya alam seperti air bersih,
3. Daya dukung lingkungan tidak sebanding dengan jumlah
manusia,
4. Ketergantungan dengan daerah lain untuk mendapatkan
sumberdaya air, produk-produk pertanian, dll,
5. Tingkat urbanisasi yang tinggi,
6. Tingkat pengangguran yang tinggi,
7. Kemacetan lalu lintas,
8. Masalah sampah yang sulit terpecahkan,
9. Keterpaduan dengan daerah lain.
EKOSISTEM PERTANIAN

Yang dimaksud dengan pertanian disini adalah


kegiatan bercocok tanam yang menyangkut input
proses dan output untuk mendapatkan pangan.

Permasalahan ekosistem pertanian


Permasalahan ekosistem pertanian selama ini adalah :
1.Tingkat pendidikan petani yang umumnya rendah,
2.Penggunaan pestisida yang berlebihan, baik dosis,
frekuensi, maupun kombinasi jenis,
3.Penggunan lahan yang tidak sesuai, misalnya hutan
lindung, lereng terjal, dll,
4.Penggunaan pupuk yang berlebihan,
5.Penggunaan air yang berlebihan,
6.Timbulnya erosi,
7. Ekosi penanaman tanaman semusim pada tanah
berlereng dengan tidak memperhatikan garis kontur.
EKOSISTEM SUNGAI

Sungai mempunyai peran antara lain sebagai penyalur massa


air yang datang dari atas, termasuk hujan.
Permasalahan ekosistem sungai

Permasalahan ekosistem pertanian selama ini adalah :


1.Terjadinya penebangan hutan di bagian hulu sungai,
2.Kegiatan pertanian di lahan terjal sehingga terjadi erosi dan
pendangkalan sungai,
3.Penggunaan pupuk di lahan pertanian sekitarnya sehingga
terjadinya proses euthrofikasi,
4.Limbah galian tambang apabila ada tambang di atasnya,
5.Penggunaan pestisida di lahan pertanian sekitarnya,
6.Buangan limbah industri,
7.Buangan limbah domestik,
8.Anggapan masyarakat “sungai sebagai tempat pembuangan
sampah”,
9. kualitas dan kuantitas air.
EKOSISTEM LAHAN BASAH
Lahan basah menurut Konvensi Ramsar
adalah daerah-daerah rawa, payau, lahan
gambut, dan perairan baik yang bersifat tetap
maupun sementara; tergenang maupun
mengalir; tawar, payau, atau asin; termasuk
wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak
lebih dari 6 (enam) meter pada waktu surut.

Lahan basah memiliki peranan yang sangat


penting bagi kehidupan manusia, antara lain
sebagai pengendali banjir dan kekeringan,
jalur transportasi, penyedia air untuk
masyarakat, habitat berbagai keanakaragaman
hayati, dan bahkan pengendali iklim global.
Secara lebih mendalam beberapa cakupan wilayah
ekosistem lahan basah antara lain :

1.Lahan Basah Berpasir, yang terdiri atas :


-dataran lumpur dan dataran berpasir
-terumbu karang
-padang lamun
-mangrove
-lahan basah dan pulau-pulau kecil
2.Rawa-rawa, yang terdiri atas :
-hutan rawa air tawar
-rawa dan lahan gambut
-rawa tanpa hutan
3.Wilayah Berair Mengalir, yang terdiri atas :
-sungai
-dataran banjir
-estuari/muara sungai
4.Danau dan Lahan Basah Buatan, yang terdiri dari :
-danau alami dan buatan (termasuk waduk)
-sawah
-kolam
-tambak air payau
-tambak garam
Permasalahan ekosistem lahan basah

Permasalahan ekosistem lahan basah selama


ini adalah :
1.Tingkat pendidikan nelayan/penduduk pesisir yang umumnya
rendah,
2.Penebangan/pemanfaatan hutan bakau yang tidak terkontrol,
3.Perluasan wilayah tambak,
4.Perburuan,
5.Adanya sedimentasi yang berlebihan,
6.Abrasi,
7.Kualitas dan kuantitas air,
8.Upwelling,
9.Pencemaran.
EKOSISTEM LAUT

Pada dasarnya ekosistem laut maupun terestrial adalah


serupa dimana di kedua sistem tersebut baik produsen
maupun konsumen akan dimanfaatkan oleh dekomposer
yang selanjutnya terurai menjadi unsur hara yang akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan.
Perbedaannya fitoplankton yang ada di laut tidak mampu
mencukupi kebutuhan herbivora laut.

Begitu pula perbedaannya antara ekosistem laut dengan


ekosistem sungai, yang terutama lebih berasal dari
kandungan kadar garam lebih tinggi pada ekosistem laut.
Dengan adanya sejumlah perbedaan-perbedaan ini,
ekosistem laut mempunyai keunikan tersendiri dibanding
dengan ekosistem-ekosistem lainnya, yang akhirnya
akan mempunyai cara penanganan tersendiri pula,
termasuk dalam mengelola mahluk hidup yang ada di
dalamnya.
Permasalahan ekosistem laut

1. Penangkapan ikan yang berlebihan,


2. Penangkapan ikan dengan bahan kimia atau bahan peledak,
3. Penangkapan dengan mata jaring yang terlalu kecil,
4. Penangkapan dengan “pukat harimau”,
5. Pencemaran yang semakin meningkat,
6. Keamanan laut yang kurang terjamin,
7. Peralatan penangkapan yang minim bagi nelayan lokal,
dan lain-lain.
Tingkatan kerawanan dari masing-masing
ekosistem sebagai berikut :
1. Ekosistem Terumbu Karang
2. Ekosistem Estuaria dan Hutan bakau
3. Ekosistem Rawa
4. Ekosistem Hutan Hujan Tropis
5. Ekosistem Danau/Sungai Dangkal
6. Ekosistem Padang Lamun
7. Ekosistem Gunung
8. Ekosistem danau/Reservoir Dalam
Rekomendasi Penilaian Kelayakan
Lingkungan

1. Rencana tata ruang sesuai peraturan


perundang-undangan. Perlu dicermati
ekosistem dimana lokasi kegiatan akan
dilaksanakan sesuai dengan tataruang
2. Apakah ada Kebijakan di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup serta
sumber daya alam yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan Misalnya lokasi kegitan
berada di sekitar Taman Nasional, dekat area
konservasi dll
Lanjutan
3. Kepentingan pertahanan dan keamanan,
Misalnya area Latihan militer,
4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan
sifat penting dampak dari aspek biogeofisik
kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang dan
kesehatan masyarakat pada tahap pra konstruksi,
konstruksi, operasi dan pasca operasi usaha dan/
atau kegiatan. Dampak terhadap ekosistem dari
unsur yang ada sangat penting untuk dicermati
Lanjutan
• Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh
dampak penting sebagai sebuah kesatuan yang
saling terkait dan saling mempengaruhi
sehingga diketahui perimbangan dampak
penting yang bersifat positif dengan yang
bersifat negative. Ingat bahwa di dalam system
selalu ada jejaring keterkaitan antara unsur
system yang ada. Jadi perlu dicermati
Lanjutan
6. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait
yang bertanggung jawab dalam menganggulangi
dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
dengan pendekatan teknologi, sosial dan
kelembagaan
7. Rencana usaha dan atau kegiatan tidak
mengganggu nilai-nilai sosial atau pandangan
masyarakat (emic view)
Lanjutan
8. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan
mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas ekologis
yang merupakan:
1)Entitas dan/atau spesies kunci (key species) misalnya
misalnya terjadi pengambilan psesies tertentu
2)Memiliki nilai penting secara ekologis (ecological
importance) misalnya Hutan Mangrove untuk multi fungsi
ekosistem darat, Ekosistem rawa untuk parkir air dll
3)Memiliki nilai penting secara ekonomi (economic
importance); dan/atau
4)Memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance)
lanjutan
9. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak
menimbulkan gangguan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang telah berada di
sekitar rencana lokasi usaha dan/atau
kegiatan
10. Tidak dilampauinya daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup dari lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatandalam hal
terdapat perhitungan daya dukung dan daya
tampung lingkungan yang dimaksud
Kondisi awal hutan hujan tropik dan daerah ekotone, yang kemudian untuk kepentingan manusia
terjadilan penggundulan hutan
Kondisi awal hutan hujan tropik dan daerah ekotone, yang kemudian untuk kepentingan manusia
terjadilan penggundulan hutan
Kondisi awal hulu sungai yang semula jernih, makin ke bawah mulai melewati persawahan
Kondisi awal hulu sungai yang semula jernih, makin ke bawah mulai melewati persawahan
Kondisi sungai setelah masuk ke perkotaan, yang terlalu dieksploitasi, sampai dengan
dipergunakan kembali sebagai air baku air minum
Suasana lingkungan perkotaan yang kumuh, penuh dengan polusi
LIMBAH RUMAH TANGGA YANG SAMPAI SEKARANG MASIH MENIMBULKAN BERBAGAI PERMASALAHAN LINGKUNGAN.
BERBAGAI AKTIVITAS DI SUNGAI
Kondisi sungai dan muara di hilir, dengan segala permasalahan sampai terjadinya pencemaran
Kondisi hilir sungai yang sudah banyak berubah fungsi untuk kepentingan manusia dan akibatnya
Latihan
1.Jelaskan apa yang anda ketahui dengan
Ekosistem
2. Jelaskan unsur penting dalam ekosistem
dan kaitkan dengan amdal
3. Beri contoh minimal dua tipe ekosistem
berikut kerawanannya
4. Beri contoh minimal 3 penyebab
kerusakan suatu ekosistem yang dapat
menjadi sumber dampak

Anda mungkin juga menyukai