Anda di halaman 1dari 11

INFORMASI/RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL

Dalam penyusunan dokumen lingkungan, rona lingkungan awal dibutuhkan untuk


memberikan gambaran kondisi atau gambaran keadaan lingkungan di sekeliling
lokasi kegiatan pada saat studi lingkungan tersebut dilakukan, berkaitan dengan
atau berpotensi terkena dampak dan akan menjadi dasar dalam penilaian
perubahan lingkungan yang terjadi.
Rona lingkungan hidup disusun berdasarkan data primer yang diperoleh secara
langsung dari pengukuran maupun pengamatan lapangan dan data sekunder dari
instansi terkait dan pemerintah daerah setempat.
1. Komponen Fisik-Kimia
1.1.Wilayah Administrasi Dan Geografis

Kecamatan Jogoroto mempunyai letak yang strategis, karena berada pada


bagian tengah Kabupaten Jombang dan dilintasi jalan menuju Malang.
Secara administrasi Kecamatan Jogoroto terbagi menjadi 11 desa yang
terdiri dari 48 dusun dan 97 RW serta 345 RT. Ditinjau dari segi komposisi
jumlah dusun, rata-rata masing-masing desa di Kecamatan Jogoroto
memiliki 4 dusun. Untuk desa yang memiliki jumlah dusun terkecil yaitu 2
dusun ada di desa Tambar. Namun bila ditinjau dari luas wilayah, Desa
Jogoroto merupakan desa terluas yaitu dengan luas 4,29 Km2. Sedangkan
Desa Tambar memilliki luas paling kecil yaitu hanya seluas 1,44 Km2.

Berikut data mengenai banyaknya dusun, RW, dan RT yang dimiliki


Kecamatan Peterongan disajikan dalam tabel.

Tabel 1. Jumlah Dusun, RW, dan RT menurut Desa/Kelurahan Th. 2015

Desa/Kelurahan Dusun RW RT

Jogoroto 7 14 59
Jarak Kulon 3 6 23
Alang-Alang Caruban 4 8 28
Sukosari 4 7 20
Sawiji 4 6 22
Mayangan 6 12 39
Smbermulyo 6 16 47
Ngumpul 5 7 29
Tambar 2 5 25
Janti 3 9 34
Sambirejo 4 7 10
Jumlah 48 97 345
Sumber : KantorDesa se-Kec. Jogoroto

1
Adapun batasan wilayah Kecamatan Jogoroto secara administrasi sebagai
berikut ini.

1. Sebelah Utara : Kecamatan Peterongan dan Sumobito


2. Sebelah Timur : Kecamatan Mojoagung dan Mojowarno
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Mojowarno dan Diwek
4. Sebelah Barat : Kecamatan Diwek dan Jombang

Secara geografis Kecamatan Jogoroto terletak di sebelah selatan garis


katulistiwa berada antara 112 14' 0" s.d 112 19' 0" BT dan 7 33' 0" s.d 7
37' 0" LS. Kecamatan Jogoroto memiliki luas wilayah 28,28 Km2.

Yang sangat mempengaruhi kesuburan tanah Kabupaten Jombang antara


lain adalah aliran sungai yang cukup besar dan material hasil letusan
gunung berapi. Oleh karena itu penggunaan tanah di Kecamatan Jogoroto
didominasi oleh sawah yang mencapai 61,0803 persen dari luas wilayah
kecamatan, kemudian permukiman/perumahan 32.90 persen, industri 0.38
persen, tegalan 1,80 persen, kolam dan lainnya 3,82 persen.
Letak ketinggian masing-masing desa dan luas wilayahnya di Kecamatan
Jogoroto adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Tinggi dan Luas Daerah menurut Desa/Kelurahan

Letak Ketinggian (meter) Luas


Desa/Kelurahan Daerah
< 500 500 - 700 > 700 (Km2)
Jogoroto 43 - - 4,29
Jarak Kulon 43 - - 1,90
Alang-Alang Caruban 43 - - 2,53
Sukosari 43 - - 2,25
Sawiji 43 - - 2,16
Mayangan 43 - - 3,29
Smbermulyo 42 - - 3,25
Ngumpul 41 - - 2,90
Tambar 41 - - 1,44
Janti 41 - - 1,97
Sambirejo 46 - - 2,30
Kecamatan Jogoroto 28,28
Sumber : Koordinator Statistik Kec. Jogoroto

2
1.2. Fisiografi
Topografi
Kabupaten Jombang merupakan dataran rendah, yakni 90% wilayahnya
berada pada ketinggian kurang dari 500 meter dpl. Secara topografis,
Kabupaten Jombang dibagi menjadi 3 sub area, yaitu :

1. Kawasan Utara : Bagian pegunungan kapur muda Kendeng yang


sebagian besar mempunyai fisiologi mendatar dan sebagian berbukit,
meliputi Kecamatan Plandaan, Kabuh, Ploso, Kudu dan Ngusikan.
2. Kawasan Tengah : Sebelah selatan sungai Brantas, sebagian besar
merupakan tanah pertanian yang cocok bagi tanaman padi dan
palawija, karena irigasinya cukup bagus meliputi Kecamatan Bandar
Kedungmulyo, Perak, Gudo, Jogoroto, Mojoagung, Sumobito,
Jogoroto, Peterongan, Jombang, Megaluh, Tembelang dan Kesamben.
3. Kawasan Selatan : Merupakan tanah pegunungan, cocok untuk
tanaman perkebunan, meliputi Kecamatan Jombang, Bareng,
Mojowarno dan Wonosalam.

Faktor penting yang sangat mempengaruhi tingkat kesuburan tanah,


diantaranya adalah aliran sungai yang cukup besar dan material hasil
letusan gunung berapi. Dimungkinkan bahwa hasil letusan Gunung
Kelud terbawa arus deras sungai Brantas, kali Konto dan sungai-sungai
lainnya yang mengalir dari Selatan/Tenggara ke Utara masuk melintasi
wilayah Kabupaten Jombang.

1.3. Klimatologi

Keadaan iklim khususnya curah hujan di Kabupaten Jombang yang terletak


pada ketinggian 500 meter dari permukaan laut mempunyai curah hujan relatif
rendah yakni berkisar antara 1750 - 2500 mm pertahun. Sedangkan untuk daerah
yang terletak pada ketinggian lebih dari 500 meter dari permukaan air laut, rata-
rata curah hujannya mencapai 2500 mm pertahunnya.

Lokasi usaha yang terletak di Kecamatan Jogorotomempunyai perubahan iklim


sebanyak 2 jenis setiap tahunnya, yaitu musim kemarau dan musim penghujan,
karena letak wilayah Kecamatan Jogoroto berada di sekitar garis khatulistiwa.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim,
keadaan orographi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu
jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat.
Berikut data tentang Keadaan hari hujan dan curah hujan bisa dilihat pada tabel
dibawah ini.

3
Tabel 3. Banyaknya hari hujan dan curah hujan di Kecamatan Jogoroto Th. 2015
Banyaknya Jumlah
Bulan Hari Hujan Curah Hujan
(hari) (mm)
Januari 9 87
Pebruari 13 121
Maret 12 132
April 8 64
Mei - -
Juni 2 22
Juli 1 3
Agustus - -
September - -
Oktober - -
Nopember 3 36
Desember 17 145
Sumber : Kantor Cab. Dinas Pengairan Kec. Jogoroto

2. Komponen Sosial Ekonomi Budaya


2.1. Demografi
Penduduk merupakan obyek sekaligus subyek dari pembangunan, sehingga data
kependudukan merupakan piranti yang sangat diperlukan guna mengetahui
profil penduduk di suatu wilayah dengan berbagai masalah sosial yang
ditimbulkan.
Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan yang
dilaksanakan adalah dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya
dari seluruh masyarakat Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Berdasarkan Proyeksi Sensus


Penduduk 2010 Jumlah penduduk Kecamatan Jogoroto sebesar 66.871 jiwa,
hasil tersebut mengalami kenaikan dari tahun 2013, sebesar 0,9 %. Salah satunya
jumlah penduduk yang menikah sejumlah 597 orang, setahun terakhir.
Secara lebih rinci data mengenai jumlah penduduk baik laki-laki maupun
perempuan di masing-masing desa wilayah Kecamatan Jogorotopada Tahun
2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5. Penduduk di Kecamatan Jogoroto menurut Jenis Kelamin th. 2015

Laki-
Desa/Kelurahan Perempuan Jumlah
laki
Jogoroto 4.947 4.845 9.793
Jarak Kulon 1.667 1.711 3.378
Alang-Alang Caruban 2.464 2.445 4.909
Sukosari 1.534 1.519 3.054

4
Laki-
Desa/Kelurahan Perempuan Jumlah
laki
Sawiji 2.292 2.285 4.577
Mayangan 3.638 3.578 7.216
Smbermulyo 5.835 5.557 11.392
Ngumpul 3.736 3.826 7.561
Tambar 2.170 2.206 4.376
Janti 3.122 3.117 6.240
Sambirejo 2.199 2.177 4.376
Jumlah 33.604 33.267 66.871
Sumber : Proyeksi Jumlah Penduduk Berdasarkan Sensus Penduduk 2010

Kepadatan penduduk Kecamatan Jogoroto semakin tahun semakin naik yaitu


pada tahun 2015 kepadatannya sebesar 28,28 jiwa/km2, hal ini disebabkan
perhitungan yang dipakai pada 2010 adalah jumlah penduduk Kecmatan
Jogoroto dari hasil proyeksi hasil Sensus Penduduk 2010, konsep penghitungan
kependudukan berbeda dengan hasil register penduduk pada 2014. Kepadatan
tertinggi berada di Desa Bandung dan kepadatan terendah berada di Desa
Ngumpul. Sex rasio penduduk Kecamatan Jogoroto tahun 2015 adalah
101,0artinya setiap 10.000 penduduk perempuan terdapat 10.100 penduduk
laki laki.

Tabel 6. Kepadatan Penduduk menurut Desa/Kelurahan th. 2015


Luas
Kepadatan
Desa/Kelurahan Daerah
2 Penduduk
(Km )
Jogoroto 4,29 2.283
Jarak Kulon 1,90 1.778
Alang-Alang Caruban 2,53 1.940
Sukosari 2,25 1.357
Sawiji 2,16 2.119
Mayangan 3,29 2.193
Smbermulyo 3,25 3.505
Ngumpul 2,90 3.607
Tambar 1,44 3.089
Janti 1,97 3.167
Sambirejo 2,30 1.902
Jumlah 28,28 2.365
Sumber : Proyeksi Jumlah Penduduk Berdasarkan Sensus Penduduk 2010

5
2.2. Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan suatu masalah yang cukup rumit bagi suatu daerah.
Situasi ketenagakerjaan di Kecamatan Jogoroto secara umum sama dengan
Kecamatan lain di seluruh Kabupaten Jombang, yaitu masih timpangnya antara
kesempatan kerja dan lapangan kerja yang tersedia.
Di Kecamatan Jogoroto juga terdapat sentra industri UMKM. Jumlahnya
mencapai 823 industri UMKM. Dengan tumbuhnya berbagai macam industri di
Kecamatan Jogoroto dapat membuka peluang kesempatan kerja bagi
masyarakat di sekitar desa tersebut. Tetapi tidak bisa dapat menyerap tenaga
kerja yg kian bertambah.tetapi masih ada dampak positif nya terutama untuk
daerah sekitar industri besar ,dengan adanya bahan setengah jadi yg di sub
kontrak kan, warga sekitar bisa ikut terlibat dalam proses produksi, dengan
sistim borong kerja. Upah nya juga bisa untuk menambah pendapatan rumah
tangga, Tetapi belum bisa memenuhi/menampung tenaga kerja, dari tahun ke
tahun selalu bertambah jumlahnya. Oleh karena itu diperlukan terobosan yang
berkelanjutan mengatasi masalah ini.

Mengingat lahan persawahan merupakan lahan terluas di Kecamatan Jogoroto


yang penggunaan tanah wilayahnya 61,07 % untuk sawah, maka sebanyak 11%
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan 28,2% sebagai pegawai
swasta. Sebesar 45,63% PNS, 0,6% pensiunan. Untuk lebih jelasnya, data
mengenai ketenagakerjaan penduduk di Kecamatan Peterongan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.

Tabel 7. Penduduk menurut Mata Pencaharian th. 2015


Pegawai Wira- TNI Pensi-
Desa/Kelurahan Petani PNS Jumlah
Swasta swasta POLRI unan
Jogoroto 862 1.437 1.895 91 21 35 5,115
Jarak Kulon 270 403 620 24 10 12 1.915
Alang-Alang Caruban 513 659 1,091 26 2 10 2.439
Sukosari 333 311 636 23 6 13 1.619
Sawiji 272 636 1,070 26 9 7 2.402
Mayangan 339 1.113 1.535 46 7 23 3.927
Smbermulyo 229 1.740 3.489 91 30 42 5.408
Ngumpul 240 1.159 1.966 33 9 15 3.887
Tambar 168 675 930 23 9 12 2.413
Janti 243 1.097 1.464 58 13 21 3.129
Sambirejo 331 499 1.053 55 16 13 2.258
Jumlah 3.801 9.727 15.748 497 132 205 34.512
Sumber : Dispenduk Capil

6
2.3. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan sumber daya


manusia, melalui kegiatan belajar mengajar di segala tingkatan baik formal
maupun informal. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka mengembangkan
dan meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan, yaitu dengan
mencanangkan program seperti program wajib belajar, Gerakan Nasional Orang
Tua Asuh (GNOTA) dan lain-lain. Dengan program ini diharapkan akan
tercipta sumber daya manusia tangguh yang siap bersaing pada era globalisasi.
Peningkatan sumber daya manusia sekarang ini lebih diutamakan dengan
memberikan kesempatan kepada penduduk untuk menempuh pendidikan yang
seluas-luasnya. Wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan sejak tahun
1994 dengan tujuan untuk mewujudkan pendidikan dasar yang bermutu dan
menjangkau penduduk di daerah terpencil.

Pada tingkat Sekolah Dasar (SD sederajat) terdapat 17 SD Negeri dan Swasta
pada tahun ajaran 2015/2016 dan MI ada 21 sekolah swasta. Untuk tingkat TK
jumlah sekolah yang ada adalah 19 sekolah sedangkan RA ada 20 sekolah,
PAUD 23 sekolah swasta. Sedang untuk tingkat SMP ada 3 sekolah negeri dan
swata Madrasah Tsanawiyah sebanyak 15 Madrasah Tsanawiyah Negeri dan
Swasta. Kemudian untuk tingkat SMA ada 1 sekolah negeri dan tingkat SMK
ada 1 sekolah swata. Madrasah Aliyah Swasta sebanyak 7 Madrasah Aliyah
swasta pada tahun ajaran 2015/2016 ini.

2.4. Agama
Beragam agama yang dianut oleh masyarakat menggambarkan toleransi umat
beragama. Agama merupakan unsur yang penting dalam memperkenalkan
kebudayaan suatu daerah, tak terkecuali di Kecamatan Jogoroto yang mengakui
keberadaan lima agama yaitu Islam, Protestan, Katholik, Hindu dan Budha.
Untuk tahun 2015, meskipun dominasi Islam atas penganut agama lain begitu
mencolok, yang mencapai 64.548 jiwa, diikuti penganut protestan sebanyak 65
jiwa dan umat Hindu adalah yang terkecil yaitu sebanyak 1 jiwa, diharapkan
penganut agama Islam tetap bersikap saling menghormati antar umat beragama
dalam melaksanakan ibadah mereka. Jumlah penduduk menurut agama yang
dianut pada di Kecamatan Jogoroto disajikan pada tabel berikut.

Karena banyaknya penganut Islam di Kecamatan Jogoroto, tentu saja hal ini
diiringi dengan banyaknya bangunan tempat ibadah menurut agamanya.

7
Tabel 8. Tempat Peribadatan Menurut Jenisnya Th. 2015
Langgar/
Gereja Gereja
Desa/Kelurahan Masjid Musholla/ Pura Vihara
Protestan Katholik
Surau
Jogoroto 10 52 - - - -
Jarak Kulon 5 19 - - - -
Alang-Alang Caruban 4 27 - - - -
Sukosari 4 9 - - - -
Sawiji 5 21 - - - -
Mayangan 6 39 - - - -
Smbermulyo 7 47 - - - -
Ngumpul 5 34 - - - -
Tambar 2 27 - - - -
Janti 7 28 - - - -
Sambirejo 5 13 - - - -
Jumlah 60 316 - - - -
Sumber : KUA Kec. Jogoroto

2.5. Industri dan Perdagangan


Sektor Industri dan perdagangan adalah sektor yang selalu ada dan cukup
potensial untuk ditumbuhkembangkan menjadi sektor andalan suatu daerah.
Sektor ini akan selalu menjadi aktivitas masyarakat setiap hari karena sektor ini
menunjukkan interaksi antara antar penduduk yang saling menguntungkan dan
mendukung.

Sektor ekonomi di kecamatam Jogoroto adalah peternakan. Terdapat banyak


peternak dan beraneka ragam yng sangat membantu perekonimian masyarakat
Jogoroto.

Pentingnya peran serta pemerintah dalam pembangunan pusat perdagangan di


desa-desa lain sangat diharapkan karena akan mempercepat laju produktivitas
ekonomi dan pendapatan masyarakat yang akhirnya akan berdampak pada
pendapat daerah.

Secara lebih rinci, kegiatan industri dan perdagangan yang ada di Kecamatan
Jogorotodi tiap-tiap desa disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 9. Industri Menurut Klasifikasinya Th. 2015


Industri
Industri Industri Kerajinan
Desa/Kelurahan
Besar/Sedang Kecil Rumah
Tangga
Jogoroto 1 8 4
Jarak Kulon - 6 2
Alang-Alang - 4 3
Caruban
Sukosari - 7 2
Sawiji - 3 2

8
Industri
Industri Industri Kerajinan
Desa/Kelurahan
Besar/Sedang Kecil Rumah
Tangga
Mayangan - 9 17
Smbermulyo 1 235 5
Ngumpul 1 30 5
Tambar 4 31 7
Janti 2 15 2
Sambirejo 1 22 15
Jumlah 10 370 62
Sumber : Kantor Desa se Kec. Jogoroto

Tabel 10. Produksi Telur, Daging dan Susu Menurut Desa/ Kelurahan Th. 2015
Produksi Telur (ton) Daging (ton) Produksi
Desa/ Kelurahan Ayam Ayam Itik Ayam susu
Buras Petelur Pedaging (liter)
Jogoroto 1,22 125,93 - - 5.621
Jarak Kulon 0,53 - - - -
Alang-Alang Caruban 0,75 - - 296,96 -
Sukosari 0,55 - 19,80 - -
Sawiji 0,80 94,90 - 224,00 -
Mayangan 1,02 - - 2,56 -
Smbermulyo 1,24 - - - -
Ngumpul 1,07 63,88 - - -
Tambar 0,72 - - - -
Janti 1,07 - - - -
Sambirejo 0,65 - - - -
Jumlah 9,63 284,70 19,80 523,52 5,621
Sumber : Kantor Desa se Kec. Jogoroto

Tabel 11. Produksi Ikan Menurut Desa/Kelurahan dan Sektor Perikanan


Th. 2014
Desa/ Kelurahan Perairan Sawah Kolam Mina Keramba Jumlah
Umum Tambak Padi
Jogoroto - - 65,00 - - 65,00
Jarak Kulon - - 78,50 - - 78,50
Alang-Alang Caruban - - - - - 0,00
Sukosari - - - - - 0,00
Sawiji - - 39,00 - - 39,00
Mayangan - - 132,50 - - 132,50
Smbermulyo - - - - - 0,00
Ngumpul - - 8,00 - - 8,00
Tambar - - 96,00 - - 96,00
Janti - - 26,00 - - 26,00
Sambirejo - - 84,00 - - 84,00
Jumlah 0,00 0,00 529,00 0,00 0,00 529,00
Sumber : Kantor Desa se Kec. Jogoroto

9
3. Komponen Kesehatan Masyarakat
3.1. Fasilitas dan Tenaga Kesehatan
Salah satu komponen pembangunan manusia yang vital adalah masalah
kesehatan. Kesehatan adalah mencakup data kesehatan penduduk suatu wilayah
yang meliputi tingkat kesehatan penduduk tersebut, fasilitas baik tenaga dan alat
penunjang kesehatan, dan prasarana fisik seperti rumah sakit, apotik.
Sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan kesehatan masyarakat adalah
peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang tidak terlepas dari ketersediaan
fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai.

Penambahan jumlah fasilitas kesehatan tentulah juga diikuti oleh penambahan


tenaga kesehatan. Peningkatan fasilitas kesehatan telah terjadi adalah jumlah
posyandu di wilayah Kecamatan Jogoroto sebanyak 64 posyandu yang
menyebar di seluruh wilayah kecamatan. Bahkan Kecamatan Jogoroto memiliki
2 Puskesmas pembantu yang membantu pelayanan kesehatan 2 Puskesmas yang
telah ada di Kecamatan Jogoroto. Serta jumlah pondok / rumah bersalin
sebanyak 10 rumah bersalin.

Banyaknya fasilitas kesehatan di Kecamatan Jogoroto disajikan pada tabel


berikut ini.

Tabel 12. Banyaknya Rumah Sakit, Puskesmas, dan Puskesmas Pembantu Th. 2015
Rumah Sakit Puskesmas
Desa/Kelurahan Puskesmas
Pemerintah Swasta Pembantu
Jogoroto - - - -
Jarak Kulon - - 1 -
Alang-Alang Caruban - - - -
Sukosari - - - 1
Sawiji - - - -
Mayangan - - 1 -
Smbermulyo - - - -
Ngumpul - - - -
Tambar - 1 - 1
Janti - - - -
Sambirejo - - - -
Jumlah - 1 2 2
Sumber : Puskesmas Kec. Jogoroto

10
Tabel 13. Banyaknya Puskesmas Keliling, Posyandu, Pondok Bersalin, dan Balai
Pengobatan Th. 2015
Puskesmas Pondok/Rumah Balai
Desa/Kelurahan Posyandu
Keliling Bersalin Pengobatan
Jogoroto - 9 1 -
Jarak Kulon - 4 - 3
Alang-Alang Caruban 4 4 1 -
Sukosari 4 4 - -
Sawiji - 5 1 2
Mayangan - 7 2 2
Smbermulyo - 9 1 1
Ngumpul - 6 1 1
Tambar - 5 1 2
Janti 3 5 1 -
Sambirejo 4 6 1 1
Jumlah 15 64 10 13
Sumber : Puskesmas Kec. Jogoroto

Tabel 14. Banyaknya Tempat Praktek Dokter, Bidan, dan Dukun Bayi Th. 2015

Dokter Dokter Dokter Dukun


Desa/Kelurahan Bidan
Umum Gigi Spesialis Bayi
Jogoroto 1 - - 4 2
Jarak Kulon - - - - -
Alang-Alang - - - 1 -
Caruban
Sukosari - - - 1 -
Sawiji 2 - - 3 1
Mayangan - - - 2 1
Smbermulyo - - - 3 -
Ngumpul - - - 3 -
Tambar - - - 1 -
Janti 1 - - 1 1
Sambirejo - - - 4 -
Jumlah 4 0 0 23 5
Sumber : Puskesmas Kec. Jogoroto

11

Anda mungkin juga menyukai