Anda di halaman 1dari 22

BAB 3

PROFIL SANITASI WILAYAH

3.1 Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene
3.1.1 Tatanan Rumah Tangga
Berdasarkan data cakupan tahun 2010, persentase rumah tangga yang
berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Kabupaten Bekasi
sebesar 45,31%. Puskesmas yang memiliki persentase tertinggi adalah
Tambun (91 ,46 %) sedangkan puskesmas dengan persentase PHBS yang
rendah adalah Muaragembong ( 4,46%).

Tabel 3.
Rumah Tangga ber PHBS menurut Kecamatan di Kabupaten Bekasi Tahun
2010
Sumber : Profil kesehatan kabupaten Bekasi Tahun 2011

3.1.2 Tatanan Sekolah


Pengetahuan tentang sanitasi dan higieni di sekolah-sekolah di Kabupaten
Bekasi dapat terlihat dari chart di bawah ini bahwa pengetahuan tersebut lebih
banyak diberikan pada saat mata pelajaran penjas di kelas. Namun demikian
masih ada juga beberapa sekolah yang belum pernah memberikan pengetahuan
secara khusus mengenai sanitasi dan higieni di sekolah

Untuk pengelolaan sampah di sekolah, masih pada tahap mengumpulksan


sampah saja, namun ada beberapa sekolah yang sudah mulai melalukan
pemisahan dan pembuatan kompos.

Ketersediaan anggaran untuk air bersih, sanitasi maupun pendidikan higieni di


sekolah, terlihat di chart dari sekolah yang terdata kondisinya berimbang antara
sekolah yang memiliki anggaran maupun yang tidak memiliki anggaran.
Dari data sekolah yang ada, sebanyak 55 % nya pernah melakukan pengurasan
tangki septic 74 % nya menyatakan bahwa kondisi sanitasi sekolahnya baik.
3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik
3.2.1 Kelembagaan
Dikelola oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran

3.2.2 Sistem dan cakupan Pelayanan


Dalam pengelolaan limbah domestic, Kabupaten bekasi memiliki 1 buah IPLT
berlokasi di Desa Muktiwari Kecamatan Cibitung. Kapasitas kolam pengaduk
adalah 50 m3. Jumlah armada yang dimiliki adalah 11 kendaraan namun yang
beroperasi hanya 1 kendaraan.
Tarif yang diberlakukan bergantung pada jarak yang ditempuh dan rata-rata
berkisar antara Rp. 80.000,- sampai Rp. 100.000,-

3.2.3 Kesadaran masyarakat dan PMJK


3.2.4 Pemetaan Media
3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha
Banyak pengelola lumpur tinja swasta yang membuang ke IPLT Muktiwari namun
Pemerintah Kabupaten Bekasi belum mendatanya.
Tabel 3.3
Peta Pemangku Kepentingan Dalam pembangunan dan pengelolaan Air Limbah Domestik

Sumber : Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Damkar Kabupaten Bekasi


Tabel 3.4
Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten bekasi

Sumber : Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Damkar Kabupaten Bekasi

3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan


3.2.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak
Isu strategis dan permasalahan mendesak terkait dengan pengelolaan limbah
domestic adalah :
1. Pembenahan IPLT
2. Pengelolaan limbah domestik yang belum optimal
3. Kurangnya armada pengangkut
4. kurangnya SDM yang handal untuk mengelola
5. perlunya regulasi yang kuat untuk mendukung pengelolaan IPLT yang optimal
6. peran serta masyarakat dalam mendukung pengelolaan air limbah domestic
masih rendah
3.3 Pengelolaan persampahan
3.3.1 Kelembagaan
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Bekasi dikelola oleh UPTD di bawah
Dinas kebersihan, pertamanan dan pemadam kebakaran.

3.3.2 Sistem dan cakupan Pelayanan


Kabupaten Bekasi memiliki 1 TPA yang berlokasi di Desa Burangkeng Kecamatan
Setu dengan luas 9,939 Ha dan direncanakan sampai dengan 11 Ha. Sistem
pengolahan sampah di TPA saat ini adalah dengan open dumping. Jumlah
armada yang dimiliki adalah 59 mobil pengangkut dan yang beroperasi 50
kendaraan, 5 compactor dan 24 mobil sampah pasar.

Fasilitas yang ada di TPA saat ini adalah 2 buah bulldozer dan 2 buah excavator.
Perkiraan timbulan sampah rumah tangga 6.750 m3/hari. Frekwensi
pengangkutan sampah rumah tangga adalah 2 kali seminggu.
Jumlah sampah terangkut ke TPA 4252,6 m3. Jumlah pemulung di sekitar TPA
200 300 orang.

Perkiraan Jumlah barang bekas yang dikumpulkan pemulung adalah 1 pemulung


bias 3 kwintal/hari. Sedangkan pengomposan dihasilkan 2 ton/hari. Dalam 1
bulan menghasilkan 50 ton basah dan 10 ton kering.
Sistem pengangkutan sampah yang digunakan adalah door to door. Truk
pengangkut mengambil sampah dari rumah ke rumah di dalam perumahan.
Sedangkan untuk permukiman saat ini belum terkelola untuk pengangkutan
sampahnya. Umumnya masih dikelola sendiri seperti dibakar, ditanam, atau
dibuang ke saluran.

Cakupan pelayanan sampah sampai saat ini baru melayani 14 kecamatan dari 23
kecamatan di seluruh wilayah di Kabupaten Bekasi. Adapun wilayah tersebut
adalah :
1. Cikarang Pusat
1. Cikarang Selatan
2. Cikarang Timur
3. Cikarang Utara
4. Cikarang Barat
5. Cibitung
6. Tambun Selatan
7. Tambun Utara
8. Serang Baru
9. Setu
10. Cibarusah
11. Babelan
12. Kedungwaringin
13. Tarumajaya
Tabel 3.16

Peta Pemangku Kepentingan Dalam pembangunan dan pengelolaan Persampahan


Tabel 3.17
Peta Peraturan Persampahan Kabupaten bekasi

Sumber : Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Damkar Kabupaten Bekasi

3.3.3 Kesadaran masyarakat dan PMJK


3.3.4 Pemetaan Media
3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha
3.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan

3.3.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


Isi strategis dan permasalahan mendesar terkait dengan pengelolaan
persampahan di Kabupaten Bekasi adalah sebagai berikut :
1. Pembenahan TPA
2. Jumlah dan kondisi armada pengelolaan sampah
3. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang
4. Pengolahan sampah rumah tangga yang belum optimal
5. Kurangnya SDM yang handal
6. Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah masih terbatas
7. Perlunya regulasi yang kuat

3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan


3.4.1 Kelembagaan
Di Kabupaten Bekasi instansi yang mengelola drainase lingkungan adalah Dinas
Bina Marga dan PSDA. Namun demikian, anggaran untuk pembangunan
drainase lingkungan didapat juga dari program PNPM yang berada di bawah
lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD).

3.4.2 Sistem dan cakupan Pelayanan


3.4.3 Kesadaran masyarakat dan PMJK
3.4.4 Pemetaan Media
Terkait dengan pemetaan media dalam rangka pengelolaan drainase lingkungan
belum dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.

3.4.5 Partisipasi Dunia Usaha


3.4.6 Pendanaan dan Pembiayaan
3.4.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak
Isu strategis dan permasalahan mendesak terkait dengan pengelolaan drainase
lingkungan adalah :
1. Beberapa wilayah di Kabupaten Bekasi masih memiliki genangan air
2. Banyaknya saluran drainase yang rusak
3. Saluran drainase yang ada tidak terkoneksi dengan saluran pembuangan
akhir
4. Dimensi saluran yang tidak dapat menampung run of
5. Perlunya disusun basis data mengenai drainase lingkungan sebagai dasar
dalam pembangunan fisik
6. Peran serta dan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan drainase belum
optimal

3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi


Beberapa komponen terkait dengan sanitasi adalah pengelolaan air bersih, pengelolaan
air limbah industry rumah tangga dan pengelolaan limbah medis

3.5.1 Pengelolaan Air Bersih


Penggunaan air untuk keperluan sehari-hari masyarakat selain menggunakan air tanah
juga menggunakan air perpipaan. Untuk air perpipaan di kabupaten Bekasi dikelola
oleh PDAM Tirta Bhagasasi yang merupakan BUMD. Selain itu di Kabupaten bekasi
juga terdapat pengelola air perpipaan oleh swasta. Kondisi tersebut tentunya
berkaitan erat dengan perkembangan industry dan perumahan di Kabupaten Bekasi.

Kabupaten sampai dengan saat ini memiliki 10 WTP yang dikelola oleh PDAM dengan
wilayah pelayanan adalah meliputi 16 kecamatan. Jumlah penduduk terlayani adalah
1.823.516 jiwa atau 14,54 % dari jumlah penduduk Kabupaten Bekasi.
Sumber : PDAM Tirta Bhagasasi

Sumber air baku yang digunakan untuk perpipaan sebagian besar dari Saluran tarum
Barat. Namun demikian ada juga yang bersumber dari lainnya seperti

Tabel 3.41
Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Bersih di Kabupaten Bekasi
Jumlah Pelanggan Per Kec
Sumber : PDAM Tirta Bhagasasi

3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga


Industri rumah tangga di Kabupaten Bekasi, umumnya belum memiliki pengelolaan
limbah industrinya sehingga sebagian besar membuang ke saluran air yang ada.
Berikut disampaikan jenis-jenis industry rumah tangga yang ada di Kabupaten Bekasi.

Tabel 3.42
Jenis Pengelolaan Industri Rumah Tangga
Sumber : Profil Data UMKM Kabupaten Bekasi, 2011, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM

3.5.3 Pengelolaan Limbah Medis

Tabel 3.43
Jenis Pengelolaan Limbah Medis
Sumber : Inventarisasi, BPLH Kabupaten Bekasi

Anda mungkin juga menyukai