Anda di halaman 1dari 17

PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

(PP No. 27 Tahun 2020)


8 Juni 2020

DIREKTORAT PENGELOLAAN SAMPAH


DIREKTORAT JENDERAL PSLB3
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TAHUN 2020
KONSTILASI PENGATURAN SAMPAH DI INDONESIA

UU 18/2008
Tentang
PP 81/2012
Pengelolaan
Pengelolaan Sampah
SRT & SSRT PP 27/2020
Pengelolaan
SS

Perpres
Perpres 35/2018
97/2017 Perpres
Percepatan
Jakstranas Instalasi PS-WTE 83/2018
SRT & SSRT Penanganan
Sampah Laut

Permen LH Permen LHK


Permen LHK Permen LHK
13/2012 10/2018
75/2019 Peta 76/2019
3R Bank Pedoman
Jalan Produsen Adipura
Sampah Jakstrada
PENGERTIAN

SAMPAH SPESIFIK ADALAH SAMPAH YANG KARENA SIFAT,


KONSENTRASI, DAN/ATAU VOLUMENYA MEMERLUKAN
PENGELOLAAN KHUSUS.
Tempat Penampungan Sementara Sampah
RUANG Spesifik Bahan Berbahaya dan Beracun
yang selanjutnya disingkat TPSSS-B3
LINGKUP Sampah
mengandung B3 Sampah
Sampah yang 1. E waste mengandung
2. Bekas Kemasan
Timbul Tidak 3. Produk RT Limbah B3
Periodik 1. B3 kadaluwarsa
1. Berukuran Besar 2. Bekas Kemasan
2. Pesisir, Laut, Perairan dan 3. Produk RT
Daratan
3. Kegiatan massal

Sampah Secara Sampah yang Timbul


Teknologi belum Akibat Bencana
Puing Bongkaran 1. B3/LB3
dapat diolah Bangunan 2. Bangkai Binatang
1. Prasarana Pengairan 3. Lainnya
2. Prasarana
Perhubungan
3. Taman dan rekreasi
4. Gedung
PENGELOLAAN SAMPAH
PENGURANGAN SAMPAH PENANGANAN SAMPAH

1. Pembatasan  memilih produk yang mempunyai label


1. Pemilahan  dilakukan oleh setiap orang pada sumbernya
kandungan bahan kimia yang ramah lingkungan, memilih produk
yang mempunyai petunjuk cara penggunaan, penyimpanan dan
2. Pengumpulan  dilakukan oleh bupati/walikota di fasilitas
pasca penggunaan dan/atau memilih produk yang dapat didaur pengelolaan sampah spesifik. Pengelola kawasan wajib
ulang. menyediakan TPSSS-B3 /alat pengumpul sampah B3 terpilah
2. Pendauran Ulang  memanfaatkan Kembali sampah yang dan dapat bekerjasama dengan badan usaha pengelolaan
mengandung B3 menjadi bahan baku atau yang berguna limbah B3 yg berizin.
setelah melalui proses pengolahan terlebih dahulu 3. Pengangkutan
Bila tidak mampu melakukan pendaurulangan dan 4. Pengolahan
pemanfaatan, bisa diserahkan ke fasilitas pengelolaan sampah 5. Pemrosesan Akhir
spesifik yang disediakan pemerintah pusat

3. Pemanfaatan Kembali  menggunakan Kembali sebagian 1. Penyediaan fasilitas pengelolaan sampah spesifik dilaksanakan oleh
atau seluruh sampah yang mengandung B3. Menteri
2. Bila fasilitas belum tersedia, dapat menggunakan tempat pengumpulan
sampah yang mengandung B3
3. Penyediaan fasilitas pengelolaan sampah spesifik, dapat bekerjasama
Ketentuan pengaturannya mengacu kepada PUU Limbah B3 dengan badan usaha yang berizin.
SAMPAH MENGANDUNG B3/LB3
Tidak termasuk sampah yang berasal dari sisa hasil usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3

SUMBER
1. Rumah tangga;
2. Kawasan komersial;
3. Kawasan industri;
4. Kawasan khusus;
5. Kawasan
permukiman;
6. Fasilitas sosial; TERDIRI DARI
7. Fasilitas umum; 1. Produk rumah tangga mengandung B3
8. Fasilitas lainnya dan tidak digunakan lagi; Sampah yang mengandung B3 yang
2. Bekas kemasan produk mengandung terkumpul di fasilitas pengelolaan
B3; sampah, TPSSS B3 dan TPS LB3
3. Barang elektronik yang tidak dilakukan pengangkutan, pengolahan
digunakan lagi dan pemrosesan akhir sesuai peraturan
perundangan di bidang LB3.
MEKANISME PENGELOLAAN
SAMPAH MENGANDUNG B3/LB3
PRODUSEN
1. Wajib membatasi
timbulan sampah; TPSSS-B3
2. Wajib melakukan Pengelola Kawasan
penarikan kembali
melalui fasilitas Pengelolaan
penampungan; Lanjutan
3. Bertanggung jawab
melakukan - pengangkutan
pengelolaan TPSSS-B3 - pengolahan
lanjutan Pemerintah Pusat - pemrosesan akhir
Pengelolaannya
4. Pembatasan dan dapat dilakukan *PP No 101 th 2014 PLB3*
penarikan kembali secara sendiri atau
dilakukan secara bekerjasama
dengan produsen
bertahap
lainnya
persepuluh tahun
melalui peta jalan
(Permen LHK Fasilitas Penampungan
75/2019) Milik Produsen

Fasilitas penampungan wajib didaftarkan kepada


bupati/walikota
PENANGANAN SAMPAH TIMBUL
AKIBAT BENCANA
Dilakukan setelah penyelamatan dan evakuasi korban dan setelah penetapan status selesainya darurat
bencana diterbitkan
Pemanfaatan
Kembali

- non-B3
- B3/LB3
skala nasional *PP no 101 th 2014*

Menteri mengandung
B3/LB3

skala provinsi Sarpras Pengelolaan - Pengolahan


Gubernur Sampah - Pemrosesan Akhir
bangkai
binatang *PP no 101 th 2014*
utk sampah mengandung B3/LB3
Skala kab/kota
Bupati/Wali Kota lainnya *PP no 81 th 2012*
utk sampah RT & sejenis sampah RT
Koordinator Pemilahan
Pengumpulan Pengelolaan Lanjutan
Pelaksana
PUING BONGKAR BANGUNAN
Rencana Penanganan
Sampah bangunan sebelum
sendiri/kerja sama
dilakukan pembongkaran
dgn Badan Usaha
- dapat didaur ulang
- dapat dimanfaatkan
- Fasilitas Pendauran Ulang
- Fasilitas Pemanfaatan

send
ir
dgn i/kerja
Bad s
an U ama
saha
Pengelola Kawasan Residu - Pengolahan
- Pemrosesan Akhir
*PP no 101 th 2014*
utk sampah mengandung B3/LB3
Fasilitas Pengolahan *PP no 81 th 2012*
utk sampah RT & sejenis sampah RT
erja sama
sendiri/k 3 *PP no 101 th 2014*
g n P e n g umpul LB utk sampah B3/LB3
d 3
/TPSSS-B *PP no 81 th 2012*
mengandung utk sampah RT &
B3/LB3 sejenis sampah RT

PELAKSANA PEMILAHAN PENGUMPULAN PENGANGKUTA PENGELOLAAN LANJUTAN


N
SECARA TEKNOLOGI BELUM DAPAT DIOLAH
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota bertanggung jawab melakukan penanganan sampah yang secara
teknologi belum dapat diolah.

- sumber
- jenis
- karakter
Gubernur Mengajukan usulan sampah Menteri
yang belum dapat diolah

Bupati/ Kajian Penentuan Jenis Sampah


Wali Kota - potensi dampak
Berkoordinasi dgn:
- bentuk penangnan
- Menteri Perindustrian
- alternatif
- Non-Kementerian Penyelenggara
Kajian dan Penerapan Teknologi
- Lembaga Terkait
SAMPAH TIMBUL SECARA TIDAK
PERIODIK
1. Sampah yang Timbul dari Kegiatan Massal
2. Sampah Berukuran Besar
3. Sampah yang Timbul di Pesisir, Laut, dan Perairan Daratan

Dilakukan pengelolaan sampah berupa:


• Pengurangan
• Penanganan
SAMPAH TIDAK PERIODIK – KEGIATAN MASSAL
Penanganan dilakukan oleh Penyelenggara Kegiatan di Sumber
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH
KEWAJIBAN PENGHASIL DI
SUMBER
• Dilakukan oleh penyelenggara kegiatan dalam bentuk rencana pengelolaan sampah
1. Melakukan pengurangan melalui dari tahap persiapan hingga diselesaikannya kegiatan
pembatasan, pendauran ulang,
dan pemanfaatan kembali • Rencana terdiri dari:
2. Memilah sampah a. Potensi jenis dan volume timbulan
3. Menyediakan sarana b. Sarana prasarana pengelolaan sampah
pengumpulan dan melakukan c. Lokasi pemilahan dan pengumpulan
kegiatan pengumpulan sampah
d. Tujuan pengangkutan sampah
4. Melakukan pengangkutan
sampah dari tempat
pengumpulan ke • Rencana disetujui oleh perangkat daerah kab/kota bidang lingkungan hidup
sebelum kegiatan diselenggarakan
TPSSSB3/Pemanfaat B3 (untuk PENGELOLAAN LANJUTAN
sampah mengandung B3) atau ke
TPS, TPS 3R, atau bank sampah
Terhadap sampah yang timbul dari kegiatan massal, dilakukan pengolahan dan pemrosesan
akhir sesuai peraturan perundangan bidang SRT & SSSRT dan PLB3 sesuai jenis sampah
SAMPAH TIDAK PERIODIK – PESISIR, LAUT, PERAIRAN
DARATAN
Pengelolaan Sampah yang Timbul di Pesisir, Laut, dan Perairan Daratan dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah
PENGELOLAAN LANJUTAN
KEWAJIBAN ALTERNATIF PENGOLAHAN SAMPAH
PEMERINTAH
• Dilakukan pengelolaan lanjutan
a. menggunakan Sampah sebagai substitusi bahan berupa pengolahan dan
1. Menyediakan
fasilitas bakar pemrosesan akhir sesuai
pengelolaan peraturan perundangan di bidang
sampah b. menggunakan Sampah sebagai bahan baku SRT & SSSRT atau PLB3
2. Menetapkan titik
pengumpulan c. cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu
sampah pengetahuan dan/ atau teknologi
3. Melakukan
pengangkutan
sampah dari titik
pengumpulan ke
fasilitas
pengelolaan
sampah spesifik
PEMBINAAN

MENTERI thd GUBERNUR GUBERNUR thd BUPATI/WALI KOTA


Pemberian norma, standar, prosedur, dan kriteria
Bantuan teknis
Pengelolaan Sampah Spesifik

Diseminasi peraturan perundang-undangan di bidang


Bimbingan teknis
Pengelolaan Sampah Spesifik

Pendidikan dan pelatihan di bidang Pengelolaan Sampah Diseminasi peraturan daerah di bidang Pengelolaan
Spesifik Sampah Spesifik

Pendidikan dan pelatihan di bidang Pengelolaan Sampah


Fasilitasi penyelesaian perselisihan antar daerah
Spesifik

Fasilitasi kerja sama Pemerintah Daerah kabupaten/kota,


badan usaha dan masyarakat dalam penyelenggaraan
sarana dan prasarana Pengelolaan Sampah Spesifik Fasilitasi penyelesaian perselisihan Pengelolaan Sampah
Spesifik antar kabupaten/ kota
Fasilitasi bantuan teknis penyelenggaraan pengembangan
sarana dan prasarana Pengelolaan Sampah Spesifik
PENGAWASAN

MENTERI GUBERNUR BUPATI/WALIKOTA

Terhadap kinerja daerah


provinsi dalam melakukan
pengelolaan Sampah Spesifik Terhadap kinerja daerah
Terhadap kinerja badan usaha
kabupaten/ kota dalam
dalam melakukan pengelolaan
melakukan pengelolaan
Terhadap kebijakan Sampah Spesifik
Sampah Spesifik
pengelolaan Sampah Spesifik
yang diterbitkan oleh
Pemerintah Daerah provinsi

Pengawasan yang dilakukan oleh gubernur dan bupati/wali kota didasarkan


pada norma, standar, prosedur, dan kriteria yang diatur oleh Menteri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai