FISIKA LINGKUNGAN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Yang telah
melimpahkan Rahmat dan Kasih Sayang-Nya serta penyertaan-Nya dalam
kehidupan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul ini tepat pada
waktunya. meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan modul ini masih jauh
dari kesempurnaan karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata,
namun kami telahberusahasemaksimalmungkin agar modul ini dapat bermanfaat
bagi khalayak umum khususnya bagi Mahasiswa di lingkungan kampus Jurusan
Kesehatan Lingkungan. Oleh karena itu untuk menambah kelengkapan dan
kesempurnaan dari modul ini kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun bagi Penulis.
Semoga modul ini dapat member manfaat bagi pembaca dan mudah –
mudahan segala usaha dan pengorbanan kami tidak sia – sia. Akhirnya kepada
Allah SWT, penulis serahkan segalanya diiringi doa dan harapan semoga amal
kebaikan serta pengorbanan yang telah diberikan selama ini mendapat balasan
yang setimpal dan jauh lebih baik. Amin Ya Rabbal Alamin.
2
DESKRIPSI SINGKAT
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat
dan kasih sayang-Nya sehingga Modul sanitasi industry dan k3 ini dapat
selesai dengan tepat waktu.
Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai dengan
menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang
mengukur tingkat penguasaan materi setiap topik. Dengan demikian
pengguna modul ini secara mandiri dapat mengukur tingkat ketuntasan yang
dicapainya.
Agar memudahkan Anda mempelajari modul ini, maka materi yang
akan dibahas dibagi menjadi 14 Kegiatan Belajar
Modul ini dapat Anda pelajari secara mandiri. Dalam mempelajari
modul ini sebaiknya Anda pelajari secara bertahap, mulai dari materi
pembelajaran yang disajikan pada Kegiatan Belajar-1 dan mengerjakan soal-
soal latihannya serta apabila telah yakin memahaminya, barulah Anda
diperkenankan untuk melanjutkan mempelajari materi pembelajaran Kegiatan
Belajar-2danseterusnya. Anda dapat melanjutkan mempelajari Kegiatan
Belajar-2 setelah Anda memahami materi Kegiatan Belajar-1 dan dapat
menjawab soal-soal tugasnya dengan benar. Demikian seterusnya. Anda
dapat melanjutkan kegiatan belajar selanjutnya. Jika Anda telah dapat
menyelesaikan Kegiatan Belajar sebelumnya. Satu hal penting adalah
membuat catatan tentang materi pembelajaran yang sulit Anda pahami.
Cobalah terlebih dahulu mendiskusikan materi pembelajaran yang sulit
dengan sesama mahasiswa. Apabila memang masih dibutuhkan, Anda
dianjurkan untuk mendiskusikannya dengan narasumber pada saat kegiatan
pembelajaran tatap muka.
Di dalam modul ini tersedia soal tugas mandiri dan hendaknya semua
soal tugas ini Anda kerjakan dengan tuntas. Dengan mengerjakan semua
soal tugas yang ada, Anda akan dapat menilai sendiri tingkat penguasaan
3
atau pemahaman terhadap materi pembelajaran yang disajikan dalam modul.
Dengan mengerjakan semua soal tugas juga akan dapat membantu Anda
mengetahui bagian-bagian mana dari materi pembelajaran yang disajikan di
dalam modul yang masih belum sepenuhnya dipahami.
Rumus
Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar
X100%
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
- 69% = kurang
4
Di samping itu, Anda juga harus berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk menyelesaikan semua tugas yang ada di dalam modul ini. Yakinlah
bahwa Insya Allah Anda akan berhasil dengan baik apabila memiliki
semangat belajar yang tinggi. Jangan lupa berdoa kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa agar senantiasa diberikan kemudahan belajar. Selamat Belajar,
Semoga Sukses.
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DESKRIPSI SINGKAT................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iv
MATERI PEMBELAJARAN........................................................................1
1. Kegiatan belajar 1...................................................................................1
2. Kegiatan belajar 2................................................................................20
3. Kegiatan belajar 3................................................................................33
4. Kegiatan belajar 4................................................................................41
5. Kegiatan belajar 5................................................................................50
6. Kegiatan belajar 6................................................................................75
7. Kegiatan belajar 7................................................................................86
8. Kegiatan belajar 8………………………………………………………..109
9. Kegiatan belajar 9..............................................................................140
10. Kegiatan belajar 10............................................................................155
11. Kegiatan belajar 11............................................................................172
12. Kegiatan belajar 12............................................................................199
13. Kegiatan belajar 13............................................................................218
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................234
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1……………………………………………………………………. 10
Gambar 1.2 ...............................................................................................79
Gambar 1.3……………………………………………………………………146
Gambar 1.4……………………………………………………………………148
Gambar 1.5……………………………………………………………………150
Gambar 1.6…………………………………………………………………....151
7
DAFTAR TABEL
Gambar 1.1……………………………………………………………….........76
Gambar 1.2 ...............................................................................................76
Gambar 1.3................................................................................................76
Gambar 1.4................................................................................................77
Gambar 1.5................................................................................................77
Gambar 1.6................................................................................................77
Gambar 1.7................................................................................................78
Gambar 1.8................................................................................................78
Gambar 1.9..............................................................................................103
Gambar 1.10............................................................................................104
Gambar 1.11............................................................................................105
Gambar 1.12............................................................................................116
Gambar 1.13………………………………………………………………….116
Gambar 1.14……………………………………………………………….…130
Gambar 1.15………………………………………………………………….136
Gambar 1.16............................................................................................175
Gambar 1.17............................................................................................175
Gambar 1.18............................................................................................190
Gambar 1.19............................................................................................200
Gambar 1.20…………………………………………………………….……200
Gambar 1.21……………………………………………………………….…200
Gambar 1.22………………………………………………………………….201
8
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-1
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-1Ini
adalah
3.1 Menjelaskan pengertian, kualitas, karasteristik air bersih dan air
minum.
3.2 Menjelaskan pengertian, sumber, karasteristik limbah cair.
3.3 Menjelaskan pengertian, sumber, dan jenis udara.
3.4 Menjelaskan pengertian, dan konsep penyehatan tanah.
3.5 Menjelaskan pengertian, tujuan dan sasaran makanan dan minuman.
3.6 Menjelasakan pengertian, fungsi, karasteristik sampah
9
4. Uraian materi
4.1 Pengertian kualitas karakteris air bersih dan air minum
Menurut Sudarmadji (2007), Air merupakan ikatan kimia yang terdiri dari
2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen (H2O), ia dapat berbentuk gas cair
maupun padat. Air sering dianggap murni hanya terdiri dari H2O, tetapi
pada kenyataannya di alam tidak pernah dijumpai air yang sedemikian
murni, meskipun air hujan.
Sementara yang dimaksud dengan air bersih adalah, semua air yang
terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada
di darat.
Air Bersih menurut beberapa literature diantaranya adalah air sehat yang
dipergunakan untuk kegiatan manusia dan harus bebas dari kuman-kuman
penyebab penyakit, bebas dari bahan-bahan kimia yangdapat mencemari
air bersih tersebut. Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap mahluk hidup
dan kebersihan air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan
(Dwijosaputro,1981). Menurut Peraturan Menteri Kesehata RI Nomor : 41
6/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, air
bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila
telah dimasak
10
4.1.1 Karasteristik air bersih
11
tersuspensi yang terbuang dari sumber domestik (perkantoran, perumahan
dan perdagangan), sumber industri, dan pada saat tertentu tercampur
dengan air tanah, air permukaan dan air hujan.
Air limbah rumah sakit adalah buangan hasil proses kegiatan yg
berbentuk cair yang sebagian merupakan limbah bahan beracun dan
berbahaya (B3), yang mengandung microorganisme phatogen, bersifat
infeksius dan radioaktif.
sumber Limbah cair Secara umum, limbah cair dihasilkan berdasarkan
kegiatan-kegiatan berikut:
Kegiatan rumah tangga seperti air cucian, deterjen, air bekas mandi, dll
Kegiatan industri seperti air limbah dari pabrik baja, pabrik tinta, dll
Kegiatan rumah sakit dan aktivitas yang bergerak di bidang kesehatan
Kegiatan pertanian, peternakan
Kegiatan pertambangan
Kegiatan transportasi
Kegiatan Perkotaan Limbah cair secara umum dikategorikan menjadi 2
macam yaitu:
Point Sources ialah limbah cair yang sudah diketahui
sumbernya. Seperti limbah cair kegiatan industry baik tekstil,
tinta, maupun baja.
Not Point Sources ialah limbah cair yang tidak diketahui di mana
sumbernya. Seperti limbah cair hasil kegiatan pertanian, dan
peternakan. Berdasarkan sumber-sumbernya, Sugiharto (1987)
menjelaskan bahawa limbah cair dapat berasal dari limbah
infiltrasi, limbah industri, limbah domestik (rumah tangga).
Limbah infiltrasi adalah limbah yang meresap kedalam tanah
dan mengandung bahan-bahan pencemar. Pada areal
perkebunan limbah hujan mencuci daun-daunan yang terkena
pestisida masuk kedalam tanah yang disebut juga sebagai
limbah infiltrasi.
12
Karakteristik air limbah cair dapat diketahui
menurut sifat-sifat dan karaktersitik fisika, kimia dan
biologis.Dalam menentukan karakteristik limbah cair, ada tiga
(3) sifat yang harus diketahui, yaitu :
A. Karakteristik Fisika
Karakteristik fisika ini terdiri dari beberapa parameter,
diantaranya:
1. Total Solid (TS)
Merupakan padatan di dalam air yang terdiri dari
bahan organik maupun anorganik yang larut,
mengendap, atau tersuspensi dalam air.
a. Total Suspended Solid (TSS)
Merupakan jumlah berat dalam mg/l kering
lumpur yang ada di dalam air limbah setelah
mengalami penyaringan dengan membran berukuran
0,45 mikron (Sugiharto, 1987).Total Suspended Solid
atau Padatan tersuspensi adalah padatan yang
menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak
dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel-
partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari
sedimen.
b. Warna
Pada dasarnya air bersih tidak berwarna,
tetapi seiring dengan waktu dan meningkatnya
kondisi anaerob, warna limbah berubah dari yang
abu–abu menjadi kehitaman.Warna dalam air
disebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan
(secara alami), humus, plankton, tanaman air dan
buangan industri.Warna air dibedakan atas dua
macam, yaitu :
Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh
bahan-bahan terlarut.
13
Warna semu (apparent collor) yang selain
disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, juga
karena bahan-bahan tersuspensi, termasuk
diantaranya yang bersifat koloid.
c. Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat
tersuspensi, baik yang bersifat organik maupun
anorganik yang mengapung dan terurai dalam air.
Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang
mengakibatkan pembiasan cahaya kedalam air.
Kekeruhan membatasi masuknya cahaya dalam air.
d. Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting
dikarenakan efeknya terhadap reaksi kimia, laju
reaksi, kehidupan organisme air dan penggunaan air
untuk berbagai aktivitas sehari – hari. Naiknya suhu
atau temperatur air akan menimbulkan akibat
berikut :
Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
Mengganggu kehidupan organisme air.
e. Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan
pada proses dekomposisi materi atau penambahan
substansi pada limbah. Sifat bau limbah disebabkan
karena zat-zat organik yang telah berurai dalam
limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti sulfide
atau amoniak yang menimbulkan penciuman tidak
enak. Hal ini disebabkan adanya pencampuran dari
nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari
pembusukan protein yang dikandung limbah.
Pengendalian bau sangat penting karena terkait
dengan masalah estetika.
14
4.2.2 Karateristik Kimia
Biological Oxygen Demand (BOD Menunjukkan
jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup
untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan–bahan buangan
di dalam air. Jadi nilai BOD tidak menunjukan jumlah bahan
organik yang sebenarnya, tetapi hanya mengukur secara relativ
jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-
bahan buangan tersebut. Jika konsumsi oksigen tinggi, yang
ditunjukan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut
didalam air, maka berarti kandungan bahan buangan yang
membutuhkan oksigen adalah tinggi.
Chemical Oxygen Demand (COD)Merupakan jumlah
kebutuhan oksigen dalam air untuk proses reaksi secara kimia
guna menguraikan unsur pencemar yang ada. COD dinyatakan
dalam ppm (part per milion) atau ml O2/ liter.(Alaerts dan
Santika, 1984). Pengukuran kekuatan limbah dengan COD
adalah bentuk lain pengukuran kebutuhan oksigen dalam air
limbah. Pengukuran ini menekankan kebutuhan oksigen akan
kimia dimana senyawa-senyawa yang diukur adalah bahan-
bahan yang tidak dapat dipecah secara biokimia.
Dissolved Oxygen (DO)adalah kadar oksigen terlarut
yang dibutuhkan untuk respirasi aerob mikroorganisme. DO di
dalam air sangat tergantung pada temperatur dan salinitas.
Keadaan DO berlawanan dengan keadaan BOD. Semakin tinggi
BOD semakin rendah DO. Keadaan DO dalam air dapat
menunjukan tanda-tanda kehidupan organisme dalam perairan.
Angka DO yang tinggi menunjukan keadaan air yang semakin
baik.
Derajat keasaman (pH)Keasaman air diukur dengan pH
meter. Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi- rendahnya
konsentrasi ion hidrogen dalam air. pH dapat mempengaruhi
kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu rendah atau terlalu
15
tinggi dapat mematikan kehidupan mikroorganisme. Ph normal
untuk kehidupan air 6 – 8.
Logam berat yang berbahaya dan sering mencemari
lingkungan, yang terutama adalah Merkuri (Hg), Timbal (Pb),
Arsenik (As), Kadmium (Cd), Tembaga (Cu), Kromium (Cr), dan
Nikel (Ni). Logam- logam tersebut diketahui dapat mengumpul di
dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh
dalam jangka waktu yang lama sebagai racun yang
terakumulasi.
Tembaga (Cu)Tembaga dengan nama kimia cupprum
dilambangkan dengan Cu. Unsur logam ini berbentuk kristal
dengan warna kemerahan.Unsur tembaga di alam, dapat
ditemukan dalam bentuk logam bebas, akan tetapi lebih banyak
ditemukan dalam bentuk persenyawaan atau senyawa padat
dalam bentuk mineral, seperti dari peristiwa pengikisan (erosi)
dari batuan mineral.
Sesuai dengan sifat kelogamannya, Cu dapat
membentuk alloy dengan bermacam-macam logam. Dalam
bidang industri, senyawa Cu banyak digunakan, pada industri
cat sebagai antifoling, industri insektisida dan fungisida, dan
lain-lain.
Pada manusia, efek keracunan utama yang ditimbulkan
akibat terpapar oleh debu atau uap logam Cu adalah terjadinya
gangguan pada jalur penafasan sebelah atas.
Cadmium (Cd)Logam Cd mempunyai penyebaran yang
sangat luas di alam, namun hanya satu jenis mineral Cd di
alam, yaitu greennockite (CdS) yang selalu ditemukan
bersamaan dengan mineral spalerite (ZnS). Logam ini bersifat
lunak, ductile, berwarna putih seperti putih perak.Keracunan
yang diakibatkan oleh Cd dapat bersifat akut dan
kronis.Keracunan akut oleh logam Cd menimbulkan penyakit
paru-paru. Sedangkan keracunan kronik yang diakibatkan
logam Cd adalah kerusakan pada banyak sistem fisiologis
tubuh.
16
4.3 Pengertian sumber dan jenis udara
Pengertian Udara Menurut (Wisnu Arya 1995) adalah atmosfer yang
ada di sekeliling bumi sangat penting untuk kehidupan di muka bumi ini,
dalam udara terdapat oksigen (O2) untuk bernafas, karbon dioksida (CO2)
untuk proses fotosintesis oleh khlorofil daun, dan ozon (O3) untuk menahan
sinar ultraviolet dari matahari (Sunu, 2001). Udara adalah campuran gas
yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komponen yang
konsentrasinya paling bervariasi yaitu uap air dan CO2, kegiatan yang
berpotensi menaikkan konsentrasi CO2 seperti pembusukan sampah
tanaman, pembakaran atau sekumpulan massa manusia di dalam ruangan
terbatas yaitu karena proses pernapasan (Agusnar, 2007). Menurut Sunu
(2001), komposisi udara terutama uap air (H2O) sangat dipengaruhi oleh
keadaan suhu udara, tekanan udara, dan lingkungan sekitarnya. Komposisi
udara bersih dan kering, pada umumnya sebagai berikut:
4.3.1 Letusan gunung berapi mengeluarkan beberapa gas yang melimpah
diantaranya H2O, CO2, H2S, SO2, CO, HF, dan He. Diantara semua
gas tersebut, sulfur dioksida merupakan pencemar udara utama
karena selain berpengaruh pada kesehatan, SO2 juga menyebabkan
anomali cuaca.
4.3.2 Gas-gas vulkanik yang menimbulkan potensi bahaya besar untuk
manusia, hewan, pertanian, dan material adalah belerang dioksida,
karbon dioksida, dan hidrogen fluorida. Secara lokal, gas belerang
dioksida dapat mengakibatkan hujan asam dan polusi udara di
daerah sekitar gunung berapi. Secara global, letusan gunung berapi
yang besar dapat menyuntikkan volume sulfur ke stratosfer yang
dapat mengakibatkan suhu permukaan yang lebih rendah dan
menimbulkan penipisan lapisan ozon bumi.
17
(Gambar 1.1)
18
bronchitis, bertambah buruknya asma dan kematian pradini. Selain itu asap
kebakaran hutan membuat kelancaran lalu lintas di daerah yang terkena
dampak terganggu.
Udara dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Jooffe dan Marbut (1949), dua orang ahli Ilmu Tanah dari Amerika
Serikat, Tanah adalah tubuh alam yang terbentuk dan berkembang sebagai
akibat bekerjanya gaya-gaya alam terhadap bahan-bahan alam
dipermukaan bumi. • Darmawijaya (1990) mendefinisikan tanah sebagai
akumulasi tubuh alam bebas, menduduki sebagain besar permukaan planet
bumi, yang mampu menumbuhkan tanaman, dan memiliki sifat sebagai
19
akibat pengaruh iklim Menurut dan jasad hidup yang bertindak terhadap
bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu
pula.
Karakteristik tanah yang sehat Kondisi tanah yang baik (sehat) adalah :
20
Selain melakukan bioremediasi, dapat pula dilakukan hal-hal lain untuk
menyehatkan tanah, diantaranya :
21
kepopulerannya sudah mulai memudar karena berbagai alasan. Makan
dengan lauk pauk tahu, tempe, sepotong daging, dan serta mangkuk sayur
masih belum cukup memenuhi kebutuhan gizi. Bila dilihat, menu makan
tersebut sudah dianggap memenuhi kebutuhan kalori dan protein, tetapi
apakah di dalamnya sudah tercakup nutrisi lain yang diperluhkan tubuh.
22
manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Kemudian dalam
peraturan pemerintah No 81 Tahun 2012 tentang pengolahan sampah rumah
tangga dan sampah sejanis sampah rumah tangga di jelaskan lagi tentang
definisi sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan
sehari- hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik.sampah sejenis sampah rumah tangga adalah samapah rumah
tangga berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitasa sosial, fasilitasa umum, dan fasilitas lainnya.
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya (Chandra, 2006).
Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008
menyatakan sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau dari
proses alam yang berbentuk padat.
Juli Soemirat (1994) berpendapat bahwa sampah adalah sesuatu yang
tidak dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Azwar (1990)
mengatakan yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari sesuatu
yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak
termasuk kedalamnya.
Manik (2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak
digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang yang dihasilkan oleh
kegiatan manusia.
Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat batasan, sampah
(waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi,
atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak
terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil
kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna. Dengan
demikian sampah mengandung prinsip sebagai berikut :
Adanya sesuatu benda atau bahan padat.
Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan kegiatan manusia
23
Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi (Notoatmojo, 2003)
24
RANGKUM
AN
Menurut Slamet (2004) komposisi air di dalam tubuh manusia, berkisar antara
50-70% dari seluruh berat badan. Sedangkan tingkat konsumsi air bersih berbeda
antara pedesaan dan perkotaan. Menurut Manual Teknis Upaya Penyehatan Air,
Ditjen P2PLP Depkes RI (1996.5), kebutuhan air bersih masyarakat perkotaan
berkisar 150 lt/org/hr, dan untuk masyarakat pedesaan 80 lt/org/hr. Air tersebut
digunakan untuk keperluan sehari-hari dan keperluan pendukung lainnya termasuk
yang mendukung kebutuhan-kebutuhan sekunder.
“Limbah cair adalah air yang membawa bahan padat terlarut atau tersuspensus
dari tempat tinggal, kebun, bangunan perdagangan dan industri”.
Udara adalah campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi
bumi. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi yaitu uap air dan CO2,
kegiatan yang berpotensi menaikkan konsentrasi CO2 seperti pembusukan sampah
tanaman, pembakaran atau sekumpulan massa manusia di dalam ruangan terbatas
yaitu karena proses pernapasan (Agusnar, 2007)
Tanah sebagai suatu sistem tiga fase yang mengandung air, udara dan
bahan-bahan mineral dan organik serta jasad-jasad hidup, yang karena pengaruh
berbagai faktor lingkungan pada permukaan bumi dan kurun waktu, membentuk
berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri-ciri morfologi yang khas, sehingga
berperan sebagai tempat tumbuh bermacam-macam tanaman.
“Makanan sehat” adalah makanan dalam arti yang sesungguhnya dan mampu
menikmati makanan tersebut. Makanan yang sehat harus terdiri dari makanan
utama dan makanan penunjang. Makanan sehat tersebut juga dikenal dengan istilah
4 dan 5 sempurna, tetapi kepopulerannya sudah mulai memudar karena berbagai
alasan. Makan dengan lauk pauk tahu, tempe, sepotong daging, dan serta mangkuk
sayur masih belum cukup memenuhi kebutuhan gizi. Bila dilihat, menu makan
25
tersebut sudah dianggap memenuhi kebutuhan kalori dan protein, tetapi apakah di
dalamnya sudah tercakup nutrisi lain yang diperluhkan tubuh.
Sampah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi
atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang
dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena kotoran
manusia (Human Waste) tidak termasuk kedalamnya
Tes Formatif
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100
5
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
70 % = Kurang
70 % = Kurang
So
al-
soa
l
Tu
1. gasdimaksud dengan air bersih dan air minum?
Jelaskan apa yang
2. Sebutkan jenis-jenis udara yang anda ketahui?
3. Jelaskan cara penyehatan tanah secara bioremedasi?
4. Sebutkan dan jelaskan karasteristik sampah?
5. Jelaskan pengertian makanan?
27
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-2
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-12Ini
adalah:
3.1 Menjelaskan apa yang di maksud pengertian limbah cair
3.2 menjelaskan tentangsumber limbah cair
3.3 menjelaskan tentang karakteristik limbah cair
3.4 Menjelaskan tentang kualitas limbah cair
3.5 Prosedur pengambilan limbah cair, pengiriman sampel limbah cair dan
interpretasi hasil pemeriksaan
28
4. Uraian Materi
4.1 Pengertian limbah cair
Cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan
kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste
water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang
berasal dari industri, air tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah
tidak dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga,
peternakan, pertanian, dan sebagainya.Komponen utama limbah cair
adalah air (99%) sedangakan komponen lainnya bahan padat yang
bergantung asal buangan tersebut.(Rustama et. al, 1998).
4.2.1 Kegiatan rumah tangga seperti air cucian, deterjen, air bekeas mandi,
dll
4.2.2 Kegiatan industri seperti air limbah dari pabrik baja, pabrik tinta, dll
4.2.3 Kegiatan rumah sakit dan aktivitas yang bergerak di bidang
kesehatan
4.2.4 Kegiatan pertanian, peternakan
4.2.5 Kegiatan pertambangan
4.2.6 Kegiatan transportasi
4.2.7 Kegiatan PerkotaanLimbah cair secara umum dikategorikan menjadi
2 macam yaitu:
29
A. Point Sources ialah limbah cair yang sudah diketahui sumbernya.
Seperti limbah cairkegiatan industry baik tekstil, tinta, maupun
baja.
B. Not Point Sources ialah limbah cair yang tidak diketahui di mana
sumbernya. Seperti limbah cair hasilkegiatan pertanian, dan
peternakan
30
alami), humus, plankton, tanaman air dan buangan
industri.Warna air dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh bahan-bahan
terlarut.
2. Warna semu (apparent collor) yang selain disebabkan oleh
bahan-bahan terlarut, juga karena bahan-bahan tersuspensi,
termasuk diantaranya yang bersifat koloid.
D. Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik
yang bersifat organik maupun anorganik yang mengapung dan
terurai dalam air. Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang
mengakibatkan pembiasan cahaya kedalam air. Kekeruhan
membatasi masuknya cahaya dalam air
E. Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan
efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme
air dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari – hari.
Naiknya suhu atau temperatur air akan menimbulkan akibat
berikut :
1. Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
2. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
3. Mengganggu kehidupan organisme air.
F. Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses
dekomposisi materi atau penambahan substansi pada limbah.
Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah
berurai dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti sulfide
atau amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak. Hal ini
disebabkan adanya pencampuran dari nitrogen, sulfur dan
fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung
limbah. Pengendalian bau sangat penting karena terkait dengan
masalah estetika.
31
G. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukan
ke dalam kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di
atas permukaan air. Minyak dan lemak merupakan bahan
organis bersifat tetap dan sukar diuraikan oleh bakteri. Karena
berat jenisnya lebih kecil dari pada air maka minyak tersebut
membentuk lapisan tipis di permukaan air dan menutup
permukaan yang mengakibatkan terbatasnya oksigen masuk ke
dalam air.
34
4.3.3 Karakteristik Biologi
Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air
terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih.
Parameter yang biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme
yang terkandung dalam air limbah.
35
4.5.2 Jenis alat pengambil sampel :
A. Alat pengambil sampel sederhana
Dapat berupa ember plastik yang dilengkapi dengan tali
atau gayung plastik yang bertangkai panjang.
B. Botol biasa yang diberi pemberat yang digunakan pada
kedalaman tertentu.
36
Pada aliran bertubulensi tinggi agar terjadi pencampuran
dengan baik.
Bila tidak memungkinkan ditentukan lokasi lain yang dapat
mewakili karateristik air limbah
B. Untuk keperluan pengendalian pencemaran air :
Pada penerima sebelum tercampur limbah
Pada saluran pembuangan air limbah sebelum ke perairan
penerima.
Pada perairan penerima setelah tercampur dengan air limbah,
namun belum tercampur limbah lainnya.
37
F. Botol dilap dan diberi label dengan tulisan :
1) Tanggal pengambilan sample
2) Nama pengambil sample
3) Waktu pengambilan sample
4) Lokasi pengambilan sample.
G. Sample air segera dibawa ke Laboratorium Kesehatan.
1) Aerator gaya berat, misalnya cascade air terjun atau bidang-
bidang miring.
2) Penyebar suntik, dimana udara dalam bentuk gelembung-
gelembung kecil disuntikkan kedalam zat cair.
3) Aerator mekanis yang mengikat pencampuran zat cair dan
membuat air terbuka ke atmosfir dalam bentuk butiran-
butiran tetesan.
RANGKUMAN
Cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair
yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran
dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air
permukaan, serta buangan lainnya.
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah tidak
dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan,
pertanian, dan sebagainya.Komponen utama limbah cair adalah air (99%)
sedangakan komponen lainnya bahan padat yang bergantung asal buangan
tersebut.(Rustama et. al, 1998)
38
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada
salahsatu huruf yang dianggap paling tepat.
1. Salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman
dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. ....
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
2. Dilakukankan dengan cara membuat air terbuka bagi udara atau
denganmemasukkan udara kedalam air.....
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
3. Pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga
bagian yang padat berada di dasar kolam
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
4. Banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan
air minum di Negara-negara sedang berkembang karena sebagai
desinfektan, biayanya relative murah, mudah, dan efektif..
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
5. Proses pemisahan antara padatan/koloid dengan cairan
a. Aerasi
b. Klorinasi
39
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100
6
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
70 % = Kurang
So
70 % = Kurang
al-
soa
l
Tu
gas
40
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-3
KUALITAS UDARA
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar-3 ini, mahasiswa dapat mengetahui pengertian, sumber, jenis
udara, dan kualitas udara.
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-1Ini adalah:
3.1 Menjelaskan apa yang di maksud pengertian udara
3.2 Menjelaskan tentang sumber udara
3.3 Menjelaskan tentang jenis udara
4. Uraian
4.1 Pengertian udara
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan
yangmengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu
konstan.Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air dalam
bentuk uapH2O dan karbon diokside (CO2). Jumlah uap air yang terdapat di
udara bervariasitergantung dari cuaca dan suhu. Konsentrasi CO2 di udara
selalu rendah, yaitusekitar 0.03%. konsentrasi CO2 mungkin naik, tetapi
masih dalam kisaranbeberapa per seratus persen, misalnya di sekitar
proses-proses yang menghasilkanCO2 seperti pembusukan sampah
41
tanaman, pembakaran, atau di sekitar kumpulanmassa manusia di dalam
ruangan terbatas yaitu karena pernafasan. KonsentrasiCO2 yang relatif
rendah dijumpai di atas kebun atau lading tanaman yang sedangtumbuh
atau di udara yang baru melalui lautan. Konsentrasi yang relatif rendah
inidisebabkan oleh absorsi CO2 oleh tanaman selama fotosintesis dan
karena kelarutan CO2 di dalam air. Tetapi pengaruh proses-proses tersebut
terhadap konsentrasi total CO2 di udara sangat kecil karena rendahnya
konsentrasi CO2.
42
lambung). Di kawasanpertanian, gas-gas belerang oksiada ini dapat
merusak hasil panen
4.2.3 Partikel-partikel, berasal dari asap (terutama pembakaran kayu,
sampah,batubara) erupa partikel-partikel debu halus dan agak kasar
yang berasal darikegiatan manusia. Sifat terpenting dari partikel ini
adalah ukurannya, yangberkisar 0,0002-500 mikron yang disebut
partikel tersangga (suspendedparticulate) yang keberadaanya di
udara berkisar antara beberapa detik hinggabeberapa bulan,
tergantung keadaan dinamika atmosfer. Hasketh dan Ahmad dalam
Purnomohadi (1995)
4.3.1 Oksigen
A. Keberadaan Oksigen
B. Manfaat Oksigen :
43
4. Memperkuat jantung dan sistem imun
5. Mempercantik kulit dan mencegah penuaan dini
6. Menstabilkan metabolism
C. Dampak Buruk O2
4.3.2 Nitrogen
44
4.3.3 Karbondioksida
1. Gangguan pernapasan
45
RANGKUMAN
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada
salahsatu huruf yang dianggap paling tepat.
1. Salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman
dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. ....
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
2. Dilakukankan dengan cara membuat air terbuka bagi udara atau
denganmemasukkan udara kedalam air.....
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
46
3. Pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga
bagian yang padat berada di dasar kolam
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
4. Banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan
air minum di Negara-negara sedang berkembang karena sebagai
desinfektan, biayanya relative murah, mudah, dan efektif..
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
5. Proses pemisahan antara padatan/koloid dengan cairan
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100
7
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
70 % = Kurang
70 % = Kurang
47
So
al-
soa
l
Tu
gas
48
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-4
1. TujuanPembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar-ini, mahasiswa dapat Memahami tentang Tanah, Kualitas dan
penyehatan tanah.
2. TujuanPembelajaranKhusus
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar-4 ini, secara khusus Anda dapat:
2.1 Mengetahui Pengertian Tanah.
2.2 Mengetahui Kualitas Tanah
2.3 Mengetahui Konsep Penyehatan Tanah
2.4 Mengetahui Prosedur pengambilan, pengiriman dan interpretasi hasil
sampel tanah
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada KegiatanBelajar-4Ini adalah:
3.1 Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Tanah.
3.2 Menjelaskan apa yang dimaksud Kualitas Tanah
3.3 Menjelaskan tentang Konsep penyehatan tanah.
3.4 Menjelaskan Prosedur pengambilan, pengiriman dan interpretasi hasil
sampel tanah.
4. Uraian
4.1 Pengertian Tanah
Tanah adalah salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem
bumi yang lain, yaitu air alami dan atmosfer, menjadi inti fungsi, perubahan,
dan kemantapan ekosistem. Tanah berkedudukan khas dalam masalah
lingkungan hidup, merupakan kimia lingkungan dan membentuk landasan
hakiki bagi kemanusiaan (James, 1995).Tanah juga merupakan komponen
49
dari keseluruhan ekosistem yang mendukung produksi tanaman dan
menentukan kualitas ekosistem. Dalam pertanian, tanah yang sehat
merupakan keseimbangan antara fisik, kimia dan biologi.
51
4.3 Konsep Penyehatan Tanah
Penyehatan tanah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyehatkan
kembali tanah yang telah tercemar. Bioremediasi adalah suatu cara untuk
melakukan penyehatan tanah, dengan bantuan mikroorganisme.
Penyehatan tanah dengan cara bioremediasi, terbagi atas 2, yaitu :
4.3.1 Bioremediasi in-situ (dilakukan di tempat, tanpapemindahan)
A. Harus mengeksplorasi dan mengetahui secara mendalam
mengenai unsur yg mengkontaminasi, serta memerlukan oksigen
dan nutrisi untuk memaksimalkan kerja organisme.
4.3.2 Bioremediasi eks-situ
A. Menggunakan teknik landframing, dengan meratakan tanah
hingga ke lapisan kedap air, lalu melepaskan mikroorganisme
pengurai.
52
4.4.2 Pengiriman Sampel Tanah
A. Beri label plastik sampel yang berisi sampel tanah. Berisi
informasi: lokasi, waktu pengambilan,dan pengambil sampel.
B. Sampel tanah siap dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
4.4.3 PembuatanLarutan NA
A. Alat: Timbangan analitik, erlenmeyer 300ml, gelas ukur 100ml
B. Bahan: Nutrient Agar (NA) 5,6 gr, akuades 200ml
C. Cara Kerja :
1. Timbang NA sebanyak 5,6gr lalu masukkan ke erlenmeyer
300ml.
2. Masukkan akuades 200ml (sedikit demi sedikit) pada
erlenmeyer yang berisi NA 5,6gr.
3. Homogenkan, lalu sterilisasi di autoclave.
4.4.4 PemeriksaanSampel Tanah
A. Alat: Tabung reaksi, cawan petri, jarum ose, lampu bunsen,
pipet tetes, pipet ukur 10ml dan 1ml, beaker glass 100ml,
timbangan analitik, erlenmeyer,
B. Bahan: akuades, asam asetat, nutrien agar.
C. Cara Kerja:
1. Timbang 1 gr tanah dan masukkan ke dalam erlenmeyer
berisi 100ml akuades, lalu kocok hingga terbentuk suspens
yang homogen.
2. Diamkan dan ambil 1 ml bagian yang jernih dan masukkan ke
dalam tabung rekasi berisi 9ml akuades
3. Lakukan pengenceran hingga 103.
4. Ambil sampel dari tabung reaksi 100µml (0,1ml) ke cawan
petri steril yang telah berisi 3 tetes asam asetat.
5. Tuangkan NA (suhu 45 – 50oC) ke cawan petri yang berisi
sampel dan asam asetat.
6. Homogenkan dengan menggerakkan cawan petrimembentuk
angka 8.
7. Inkubasikan selama 1x24 jam. Jika belum terlihat adanya
mikroba. Lanjutkan lagi 1x24 jam.
53
4.4.5 Interpretasi Hasil
A. Alat: Colony counter
B. Bahan: cawan petri sampel yang telah diinkubasi
C. Cara kerja:
1. Nyalakan colony counter
2. Letakkan cawan petri sampel yang telah diinkubasi ke colony
counter
3. Tekan koloni yang ada pada cawan petri denganpena colony
counter .
54
RANGKUMAN
Tanah adalah salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem bumi
yang lain, yaitu air alami dan atmosfer, menjadi inti fungsi, perubahan, dan
kemantapan ekosistem. Tanah berkedudukan khas dalam masalah lingkungan
hidup, merupakan kimia lingkungan dan membentuk landasan hakiki bagi
kemanusiaan (James, 1995). Tanah juga merupakan komponen dari keseluruhan
ekosistem yang mendukung produksi tanaman dan menentukan kualitas
ekosistem.
Kualitas tanah (soil health atau soil quality) adalah kondisi tanah yang
menggambarkan tanah itu sehat, yaitu mempunyai sifat tanah yang baik dan
produktifitasnya tinggi secara berkelanjutan. (Utomo, 2002 dan Reintjes et al,
1999). Tanah yang berkualitas, tidak saja tanah tersebut subur dan produktif akan
tetapi harus mencakup aspek lingkungan dan kesehatan.
Penyehatan tanah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyehatkan
kembali tanah yang telah tercemar.
TesFormatif
Kerjakan soal berikut ini dengan member tanda silang (x) pada salah satu
huruf yang dianggap paling tepat.
55
d. 4 bagian
3. Alat yang digunakan untuk mengambil sampel tanah yaitu...
a. Auger
b. Timbangan analitik
c. Plastik sampel
d. Cawan Petri
4. Menurut Doran dan Parkin (1993) pengertian kualitas tanah harus
mencakup...
a. Produktivitas
b. Kualitas Lingkungan
c. Kesehatan
d. Semuanya benar
5. Colony counter merupakan alat yang digunakan dalam...
a. Pengambilan sampel tanah
b. Pembuatan larutan NA
c. Pemeriksaan Sampel Tanah
d. Interpretasi hasil sampel tanah
56
So
al-
soa
lTu
gas
57
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-5
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-5 Ini
adalah:
3.1 Menjelaskan tentang kualitas makanan minuman
3.2 Menjelaskan tentang syarat bahan makanan
3.3 Menjelaskan tentang metode pemeriksaan
4. Uraian
4.1 Kualitas makanan minuman
(sari 2003) makanan merupakan salah satu dari tiga unsure kebutuhan
pokok manusia selain kebutuhan sandang dan papan. Sandang dan
papan menjdai kebutuhan pokok manusia keduanya.Makanan bahan yang
biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan di makanan oleh mahluk
hidup untuk memberikan tengga dan nutrisi. Cairan yang dapat di pakai
untuk maksud ini minuman tetapi kata makanan juga bisa di pakai ini
kadang-kadang di pakai dengan kaisan seperti makanan untuk pemikiran
58
makanan yang di butuhkan manusia adalah biasanya di buat melalui
pertnian dan perkebunan yang meliput hewan dan tumbuhan
Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan tanpa makanan mahluk
hidup tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Makanan dapat
memebantu pertumbuhan badan dan otak. Makanan yang bergizi
membantu pertumbuhan manusia baik otak maupun badan bergizi akan
memebantu pertumbahuan badan maupun otak. Setiap makanan
mempunyai kandugan gizi yang berbeda protoin, karbohidrat,dan lemak
adalah sala satu contoh gizi yang akan di dapatkan dari mkanan dan
setiap gizi mempunyai fugsi yang berbeda kerbohidrat merupakan sember
tengga sehari-hari.
Air dan panagan merupakan kebutuhan esensialbagi setiap manusia
untuk pertumbuhan maupun mempertahankan hidup namun , dapat pula
timbul penyakit oleh pangan .
Air yang kita gunakan untuk kerluan sehari - hari mengandung
berbagai jenis mikroba ( pathogen dan nonpatogen ) di dalamnya seiring
dengan perkembangan industri , penduduk dan luasnya areal pemukiman,
ketersidiaan air yang bersih yang layak minum semakain langka salah
satu hal yang perlu diperhatikan dalam menilai kelayakan / kualitas air
untuk menjadi air minum adalah jenis bakteri yang terkandung di
dalamnya .
59
4.2.1 Cara peyimpanan bahan makanan
Baku Makanan Tidak semua bahan makanan yang tersedia
langsung dapat dikonsumsi. Bahan makanan yang tidak segera
diolah terutama untuk katering dan penyelenggaraan makanan
seperti rumah sakit perlu penyimpanan yang baik, mengingat sifat
bahan makanan yang berbeda-beda dan dapat membusuk,
sehingga kualitasnya dapat terjaga. Ada empat cara penyimpanan
yang memenuhi syarat hygiene sanitasi makanan adalah sbb :
A. Penyimpanan sejuk (cooling) yaitu suhu penyimpanan 10 0-150C,
untuk jenis minuman, buah dan sayuran.
B. Penyimpanan dingin (chilling) yaitu suhu penyimpanan 40-100C,
untuk jenis bahan makanan berprotein yang akan segera diolah
kembali
C. Penyimpanan dingin sekali (freezing) yaitu suhu penyimpanan
00-40C, untuk bahan makanan yang berprotein yang mudah
rusak untuk jangka waktu sampai 24 jam
D. Penyimpanan beku (frozen) yaitu suhu penyimpanan < 00C,
untuk bahan makanan yang berprotein yang mudah rusak untuk
jangka waktu >24 jam
1. Tempat pengolahan
Tempat pengolahan makanan adalah suatu
tempat dimana makanan diolah, tempat pengolahan ini
sering disebut dapur. Dapur mempunyai peranan yang
penting dalam proses pengolahan makanan, karena itu
kebersihan dapur dan lingkungan sekitarnya harus selalu
terjaga dan diperhatikan. Dapur yang baik harus memenuhi
persyaratan sanitasi.
60
2. Penjamah Makanan (food handler)
Penjamah makanan menurut Depkes RI (2006)
adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan
makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan,
pembersihan, pengolahan pengangkutan sampai penyajian.
Dalam proses pengolahan makanan, peran dari penjamah
makanan sangatlah besar peranannya. Penjamah makanan
ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit. Banyak
infeksi yang ditularkan melalui penjamah makanan, antara
lain Staphylococcus aureus ditularkan melalui hidung dan
tenggorokan, kuman Clostridium perfringens, Streptococcus,
Salmonella dapat ditularkan melalui kulit. Oleh sebab itu
penjamah makanan harus selalu dalam keadaan bersih,
sehat dan terampil.
3. Cara pengolahan makanan
Cara pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya
kontaminasi makanan sebagai akibat cara pengolahan yang
salah dan mengikuti kaidah hygiene dan sanitasi yang baik
disebut GMP (good manufacturing practice).
Pengendalian Serangga Dan Tikus Serangga dan
tikus dapat menimbulkan kerugian bagi manusia, karena
sangat menyukai lingkungan hidup manusia terutama pada
lingkungan yang kurang bersih. Dampak terhadap kesehatan
adalah dapat menimbulkan penyakit yang mengakibatkan
kematian.
a. Lalat
Lalat banyak sekali jenisnya dan paling banyak
merugikan manusia adalah jenis lalat rumah (Musca
domestica), lalat hijau (Lucialia seritica), lalat biru
(Calliphora vipmituria) dan lalat latrine (Fannia
canicularis). Lalat rumah dikenal sebagai pembawa
penyakit, beberapa penyakit yang ditularkan melalui
makanan oleh lalat adalah disentri, diare dan cholera.
61
Penularan ini terjadi secara mekanis, dimana kulit tubuh
dan kaki-kakinya yang kotor merupakan tempat
menempelnya mikro organisme penyakit perut kemudian
hinggap dimakanan. Cara pengendalian lalat diantaranya
adalah lingkungan tempat pengelolaan makanan harus
bebas dari kotoran (bersih), mencegah adanya bau yang
dapat merangsang lalat untuk datang, menggunakan
cahaya berwarna biru, sehingga lalat tidak betah hinggap
pada cahaya tersebut, prosesing makanan terutama ikan,
daging dan sayuran harus pada rungan tertutup (diberi
kasa) sehingga tidak dihinggapi oleh lalat, dengan
mengalirkan angin yang kencang pada dinding atas
sampai bawah pintu sehingga lalat/serangga terjatuh.
b. Kecoak
Kecoak sangat dekat dengan kehidupan manusia,
menyukai bangunan yang hangat, air dan banyak
terdapat makanan, hidupnya berkelompok dan aktif pada
malam hari mencari makanan di dapur, tempat sampah,
saluran air, dan sebagainya. Serangga ini dapat
menularkan penyakit perut antara lain diare, disentri,
typhus dan cholera.
Cara pengendalian kecoak diantaranya adalah
pengendalian yang paling mudah adalah kebersihan,
terutama pada dapur, makanan harus tertutup rapi,
lingkungan jasaboga, rumah makan dan restoran harus
bersih sehingga tidak ada sisa makanan, tempat sampah
harus tertutup rapat, dan harus dibuang setiap saat.
c. Tikus
Lingkungan manusia sangat disenangi oleh tikus,
hal yang menarik yaitu, tersedianya makanan dan
tempat, tikus juga merupakan binatang penular penyakit
baik secara biologis/mekanik.
Secara biologis tikus merupakan “tuan rumah” dari
pinjal yang dapat menualarkan penyakit pes. Kadang-
62
kadang tikus juga mengigit manusia dan dapat
menyebabkan demam (Rat bite
fiver), Salmonellosis dan Leptospirosis, ditularkan melalui
tinja dan urine tikus yang mencemari makanan.
Cara pengendalian tikus diantaranya adalah
semua pintu masuk tempat penyimpanan makanan harus
ditutup rapat dan dapat menutup sendiri dengan baik,
semua sisa makanan, sampah harus dikelola dengan
baik dan terbungkus rapi, kemudian dibuang ditempat
sampah yang tertutup dengan baik, tidak memberi
kemungkinan tikus dapat bersarang, bersembunyi di
dalam usaha jasaboga, rumah makan dan restoran.
Harus diingat/diperhatikan pestisida/bahan racun tikus
yang digunakan tidak terkontaminasi dengan
makanan.Makanan mempunyai rute perjalanan makanan
yang sangat panjang dibagi dalam dalam dua rangkaian
yaitu :
63
2) Lajur makanan
Yaitu perjalanan makanan dalam proses
pengolahan makanan, setiap tahap dalam jalur
pengolahan makanan akan ditemukan titik-titik
yang bersifat riskan pencemaran (critical point).
Titik ini harus dikendalikan dengan baik agar
makanan yang dihasilkan menjadi aman.
Bakteri merupakan salah satu zat pencemar
yang potensial dalam mengkontaminasi makanan,
masuknya bakteri ke dalam makanan akan
meningkatkan pertumbuhan bakteri, terutama bila
tersedia makanan, kelembaban yang cukup, air
yang cukup untuk bakteri tumbuh. Pertumbuhan
bakteri berlangsung secara vegetative (membelah
diri) satu menjadi dua, dua menjadi empat dan
seterusnya. Sel bakteri terdiri inti dan protoplasma.
Inti terdiri dari protein dan protoplasma, bakteri
memerlukan protein dan air untuk hidupnya, pada
suhu dan lingkungan yang cocok, satu bakteri akan
berkembang biak menjadi dua juta lebih dalam
waktu 7 jam.
Dengan jumlah sebanyak itu maka dosis
infeksi dari bakteri telah terlampaui. Artinya
kemungkinan menjadi penyebab penyakit sangat
besar sekali. Suhu yang paling cocok untuk
pertumbuhan bakteri adalah 10 0-600C. Suhu ini
sebagai danger zone (daerah berbahaya).
Makanan yang masih dijamin aman paling
lama dalam waktu 6 jam, karena waktu 6 jam
jumlah bakteri yang tumbuh baru mencapai
500.000 (5x105), setelah melewati waktu tersebut
makanan sudah tercemar berat. Daerah aman
(safety zone) adalah < 100C dan > 600C.
Prakteknya < 100C yaitu di dalam lemari es yang
64
masih berfungsi dengan baik dan > 600C yaitu di
dalam wadah yang selalu berada di atas api
pemanas, kukusan atausteam (uap air).
65
kontak makanan dengan tangan
telanjang, droplet atau wadah yang tidak bersih
dan debu atau serangga.
Penyajian makanan merupakan titik akhir dari
rangkaian perjalanan makanan yang siap
disantap. Makanan yang telah disajikan segera
dimakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri
dan pencemaran ulang (recontamination) akibat
lingkungan sekitarnya. Penyajian dalam waktu
kurang dari 2 jam cukup diamankan dengan
penutup saji, tetapi kalau lebih dari 2 jam harus
disimpan di atas pemanas (oven/termos) atau
dalam lemari es yang berfungsi.
Santapan akan lebih nyaman bila dikonsumsi
dalam keadaan hangat, makanan akan tetap
aman bila disimpan dalam suhu dingin di dalam
lemari es pada suhu 100C dan dipanaskan ulang
(reheating) pada suhu 800C waktu disantap.
66
4. pipit ukur
5. api Bunsen
C. Prosedur Pemeriksaan
1. Uji metode mikrobiologi
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan
diperlukan berbagai uji yang mencakup uji fisik, uji kimia, uji
mikrobiologi dan uji organoleptik.Uji mikrobiologi merupakan
salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga
daya tahan simpan suatu makanan, juga dapat digunakan
sebagai indikator sanitasi makanan atau indicator keamanan
makanan
Biakkan dalam tabung reaksi yang bernilai positif
pada masing-masing kelompok ditanam kembali pada
tabung reaksi yang berisi medium cair BGLB yang
didalamnya dilengkapi tabung Durham. Volume medium dan
biakan yang ditambahkan sesuai dengan kelompok asal usul
presumtif. Kemudian diinkubasi 24 jam pada suhu kamar
(37° C). Bila terdapat gelembung gas didalamnya uji
penegas positif dan dianggap mengandung E.coli. Catatlah
banyaknya tabung reaksi yang bernilai penegasan positif
dari masing-masing kelompok. Gunakan tabel Mc Crady
untuk mengetahui nilai MPN kuman E.coli tiap 100 ml
sampel air uji
2. Uji pelengkap
Biakan dalam tabung yang beruji penegasan
positif di tanam secara gores (streak method) pada media
EMB. Kemudian diinkubasi pada suhu kamar (37° C) selama
48 jam. Setelah itu dilakukan pengecatan gram terhadap
koloni yang muncul atau tumbuh. Uji lengkap bernilai positif
bila koloni yang muncul berwarna hijau metalik dan hasil
pengecatan gram melalui pengamatan mikroskop diketahui
67
bakteri berbentuk batang Gram negatif. Jika uji lengkap
bernilai positif, maka dapat dipastikan bakteri .
3. Pemeriksaan kualitatif
Pemeriksaan kualitatif, yaitu untuk menentukan
total mikroba yang terdapat dalam sampel air yang
umumnya menggunakan media kaldu agar. Adapun untuk
melindungi dan mencegah masyarakat terhadap bahaya
penyakit yang bersumber dari air, maka WHO dan menteri
kesehatan RI menetapkan baku mutu air minum,sebagai
berikut Baku mutu WHO Menkes RIMPN coliform 0/100 ml
air 0/100air MPN E. coli 0/100 ml air 0/100 ml air TPC 100
kuman/ ml air 200 kuman/ml air Metode TPC
Salah satu metode yang digunakan untuk menguji
mikroorganisme dalam suatu bahan pangan ataupun obat-
obatan merupakan metode TPC (Total Plate Count) atau
bisa disebut juga ALT (Angka Lempengan Total). Metode
TPC adalah metode yang berfungsi untuk menghitung
jumlah mikroba dalam bahan pangan maupun obat-obatan.
Metode TPC paling banyak digunakan dalam analisa karena
koloni dapat dilihat secara langsung dengan mata tanpa
menggunakan mikroskop. Alat yang digunakan dalam
metode TPC adalah Coloning Counter.
Dengan demikian standart mikrobiologi pada
bahan pangan dan obat sangat diperlukan. Hal ini sangat
erat hubungannya dengan keamanan suatu produk yang
dihasilkan serta menghindari terdeteksi bakteri patogen pada
makanan dan obat-obatan yang dapat menimbulkan suatu
penyakit bagi konsumen.
4. Perhitungan
Cara Perhitungan ALT:
a. Hitung koloni pada masing-masing pengenceran.
b. Koloni yang menumpuk tidak dapat dihitung. Cari petri
dengan koloni yang tidak menumpuk dan dapat dihitung.
68
c. Jumlah koloni yang representatif adalah yang berjumlah
antara 30-300 koloni.
d. Jumlah koloni dihitung dengan rumus.
RUMUS:
ALT = Jumlah koloni / Volume yang ditanam x faktor
pengenceran
Satuan ALT = CFU/ml atau CFU/g
Metode Angka Lempeng Total :
Jumlah mikroba aerob mesofil dalam suatu
produk .
Umumnya tidak selalu terkait dengan bahaya
keamanan pangan , bermanfaat menunjukkan
kualitas , masa simpan, kontaminasi, dan status
higienis pada saat proses produksi.
Makanan dalam kaleng : ALT anaerob dan ALT
aerob dimaksudkan untuk menunjukkan
kontaminasi pasca proses pengalengan.
Angka bakteri Aerob Mesofil :
Sebagai indikator yang lebih baik, dibandingkan
dengan organisme anaerob penyebab keracunan
pangan, misalnya Clostridium botulinum dan C.
Perfringens.Indikator yang baik dalam menentukan
status higienis pada ruang lingkup mikrobiologi
pangan.
5. Nilai Angka Lempeng Total yang tinggi :
a. Menunjukkan bahan baku yang terkontaminasi.
b. Sanitasi yang tidak memadai.
c. Proses pengolahan (produksi) yang tidak sempurna
serta kondisi penyimpanan yang tidak baik.
6. Nilai ALT 106 -108 mikroorganisme per gram sampel :
a. Menunjukkan kemungkinan telah terjadi kerusakan atau
produk mengalami
b. dekomposisi.
69
7. Perhitungan Koloni Bakteri (1)
a. Dipilih cawan petri dari satu pengenceran yang
menunjukkan jumlah koloni antara 25-250 koloni.
(Tabel 1.1)
70
Bila hasil perhitungan pada tingkat pengenceran yang
lebih tinggi diperoleh jumlah koloni rata-rata ≥2 kalijumlah
koloni rata-rata pengenceran dibawahnya, maka dipilih
tingkat pengenceran yang lebih rendah.
(Tabel 1.4)
Pengenceran Jumlah Koloni Rata-Rata
10-2 140
10-3 32
71
kemudian dibagi menjadi beberapa sektor (2,4, atau 8) dan
dihitung jumlah koloni dari satu sector.
(Tabel 1.7)
Pengenceran Cawan I (1 Cawan II (1
sektor) sektor)
-2
10 100 150
10-3 175 200
a. Metode MPN
MPN adalah suatu metode enumerasi
mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil
pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair
spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel
padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah
sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya
sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme
yang diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau massa
sampel.
Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk
menghitung jumlah mikroba di dalam contoh yang
72
berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk
contoh berbentuk padat dengan terlebih dahulu
membuat suspensi 1:10 dari contoh tersebut.Metode
MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi,
dimana perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah
tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh jasad
renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan
mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas
di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang diletakkan
pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk
gas. (Lihat Halaman 12).
Dalam metode MPN, pengenceran harus
dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran dalam
hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi
medium cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil
pengenceran tersebut mengandung satu sel, beberapa
tabung yang lainnya mengandung lebih dari satu sel
atau tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan
demikian setelah inkubasi, diharapkan terjadi
pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan
sebagai tabung positif, sedangkan tabung lainnya
negatif.
Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung
jumlah jasad renik tertentu yang terdapat diantara
campuran jasad renik lainnya. Sebagai contoh, jika
digunakan Lactosa Broth, maka adanya bakteri yang
dapat memfermentasi laktosa ditunjukkan dengan
terbentuknya gas di dalam tabung Durham. Cara ini
biasa digunakan untuk menentukan MPN koliform
terhadap air atau minuman karena bakteri Coliform
termasuk bakteri yang dapat menfermentasi laktosa.
Dalam metode MPN (Most Probable Number)
untuk uji kualitas mikrobiologi air dalam praktikum
73
digunakan kelompok koliform sebagai indikator. Metode
MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan
pertumbuhan koliform sehingga diperoleh nilai untuk
menduga jumlah koliform dalam sampel yang diuji. Uji
ini diawali dengan memasukkan 10 ml cairan dari
sampel ke dalam lauryl tryptose broth, uji awal ini
disebut uji duga (presumtive test). Dalam uji duga,
setiap tabung yang menghasilkan gas dalam masa
inkubasi diduga mengandung bakteri koliform. Uji
dinyatakan positif bila terlihat gas dalam tabung
Durham. Tabung yang memperlihatkan gas diuji lebih
lanjut dengan uji peneguhan. Untuk uji peneguhan
dilakukan untuk meneguhkan bahwa gas yang
terbentuk disebabkan oleh kuman koliform dan bukan
disebabkan oleh kerja sama beberapa spesies
sehingga menghasilkan gas. Uji peneguhan
menggunakan BGLB (Briliant Green Bile Lactose Broth)
yang diinokulasikan dengan satu mata ose media yang
memperlihatkan hasil positif pada uji duga (Lay, 1994).
Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan
sampel sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan
konsentrasi mikroorganisme yang pas/sesuai dan jika
ditanam dalam tabung menghasilkaan frekensi
pertumbuhan tabung positif “kadang-kadang tetapi tidak
selalu”. Semakin besar jumlah sampel yang
dimasukkan (semakin rendah pengenceran yang
dilakukan) maka semakin “sering” tabung positif yang
muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang dimasukkan
(semakin tinggi pengenceran yang dilakukan) maka
semakin “jarang” tabung positif yang muncul. Jumlah
sampel/pengenceran yang baik adalah yang
menghasilkan tabung positif “kadang-kadang tetapi
tidak selalu”. Semua tabung positif yang dihasilkan
sangat tergantung dengan probabilitas sel yang
74
terambil oleh pipet saat memasukkannya ke dalam
media. Oleh karena itu homogenisasi sangat
mempengaruhi metode ini. Frekuensi positif (ya) atau
negatif (tidak) ini menggambarkan konsentrasi
mikroorganisme pada sampel sebelum diencerkan.
MPN dinilai dari perkiraan unit tumbuh
(Growth Unit / GU) seperti CFU, bukan dari sel individu.
Meskipun begitu baik nilai CFU atau MPN dapat
menggambarkan seberapa banyak sel individu yang
tersebar dalam sampel. Metode MPN dirancang dan
lebih cocok untuk diterapkan pada sampel yang
memiliki konsentrasi <100/g atau ml. Oleh karena itu
nilai MPN dari sampel yang memiliki populasi
mikroorganisme yang tinggi umumnya tidak begitu
menggambarkan jumlah mikroorganisme yang
sebenarnya. Jika jumlah kombinasi tabung positif tidak
sesuai dengan tabel maka sampel harus diuji ulang.
Semakin banyak seri tabung maka semakin tinggi
akurasinya tetapi juga akan mempertinggi biaya
analisa.
Pemilihan media sangat berpengaruh terhadap
metode MPN yang dilakukan. Umumnya media yang
digunakan mengandung bahan nutrisi khusus untuk
pertumbuhan bakteri tertentu. Misalnya dalam
mendeteksi faecal coliform dan E coli dapat
menggunakan media Brilliant Green Lactose 2% Bile
(BGLB) broth. Di dalam media ini
mengandunglactose dan garam empedu (bile salt) yang
hanya mengizinkan faecal coliform dan E.coliuntuk
tumbuh. Jika terdapat ketidaksesuaian jenis media dan
bakteri yang diinginkan maka metode MPN akan
menghitung bukan bakteri yang dituju. Untuk
menghitung coliform dapat menggunakan Lauryl
Sulphate Tryptose (LST) broth, sedangkan untuk
75
menghitung E.coli diperlukan media EC
(Escherichia coli) broth. Berdasarkan prinsip diatas
apakah mungkin metode MPN dapat untuk menghitung
jenis bakteri selain jenis-jenis coliform? Telah
disebutkan diatas bahwa MPN cocok untuk sampel
dengan konsentrasi mikroorganisme rendah khususnya
dari jenis sampel air, susu, atau makanan terutama
yang memiliki partikel-partikel yang larut didalamnya.
Partikel-partikel tersebut dimungkinkan mampu
mempengaruhi keakuratan perhitungan bakteri jika
menggunakan metode penanaman pada cawan petri.
Hal ini karena sel bakteri yang terpisah dapat
mengelompok pada partikel makanan dan mungkin
tidak terpisah pada proses homogenisasi dalam
pengenceran bertingkat sehingga saat diplating satu
kumpulan tersebut menjadi satu koloni dan membuat
data plate count menjadi bias. Metode MPN dapat
mengeliminasi kekurangan ini.
b. Metode AKK
Metode AKK adalah metode penghitungan
angka Kapang dan Khamir pada suatu sampel yang
akan diuji. Kapang adalah mikroba yang memiliki lebih
dari satu sel berupa benang benang halus yang disebut
hifa, kumpulan hifa disebut miselium, dan berkembang
biak dengan spora. Khamir adalah mikroba bersel
tunggal berbentuk bulat lonjong dan memperbanyak diri
dengan cara membentuk tunas (askospora), tetapi tidak
membentuk miselum
Kapang adalah multiseluler yang bersifat aktif
karena merupakan organisme saprofit dan mampu
memecah bahan – bahan organic kompleks menjadi
bahan yang lebih sederhana. Di bawah mikroskop
dapat dilihat bahwa kapang terdiri dari benang yang
76
disebut hifa, kumpulan hifa ini dikenal sebagai
miselium.
Kapang Monascus purpureus sudah digunakan
sebagai bumbu masakan oriental sejak berabad silam.
Kapang ini menjadi sumber berbagai senyawa penting,
seperti pigmen biotek, toksin dan penghambat enzim.
Kapang Monascus purpureus ini dapat berfungsi
sebagai pewarna alami dan penghambat aktivitas
biologi. Terdapat 14 senyawa monacolin yang terdapat
dalam kapang merah ini, antara lain Monacolin
K,J,L,M,X dan bentuk asam hidroksinya. Angkak atau
beras merah merupakan produk olahan dari beras yang
difermentasikan oleh kapang Monascus purpureus.
Manfaat dari angkak adalah sebagai pengawet atau
pewarna makanan yang alami serta sebagai bahan
alami yang terbukti efektif untuk mereduksi kadar
kolesterol dalam darah. Berkat berbagai senyawa itu
angkak dapat dipakai untuk obat memperbaiki
peredaran darah sampai meredakan sakit lambung,
mengobati memar, gangguan pencernaan dan mulas
pada bayi.
Terhadap microalgae, media yang digunakan
harus bersifat semi solid atau cair, yaitu dengan
penambahan tepung agar 50% dari yang diperlukan.
Karena kalau penggunaan tepung agar sesuai dengan
bacteria ataupun fungi, pertumbuhan mikroalge akan
terlambat atau terhambat sama sekali. Berbeda dengan
biakan bacteri ataupun fungi, maka biakan mikroalge
harus ditempatkan pada tempat yang terang atau
dikenai cahaya matahari, selama 5-15 hari. Jenis media
yang digunakan untuk perhitungan total account
kelompok lain pada dasarnya berbentuk media selektiff
atau pengaya. Karena sifat selektif dari media, pada
akhirnya kalaupun ada bacteria yang tidak diharapkan
77
dapat tumbuh dan berkembang didalamnya, selain
memerlukan waktu yang cukup lama (diatas 10 × 24
jam) juga koloni yang terbentuk tetapi tidak dapat
membesar dan mudah hilang dari pengamatan dengan
mengunakan mata biasa.
Metode ini digunakan untuk menetapkan angka
kapang khamir dalam makanan dan minuman, obat
tradisional dan sediaan kosmetika. Tim analis
mikrobiologi telah melakukan uji internal "Kapang dan
Khamir" sesuai SNI 2332.7:2009 pada beberapa produk
perikanan seperti: Ikan segar, Udang rebus beku, Telur
ikan terbang kering, dan Gurita (Octopus) beku. Hal ini
dilakukan karena pada kenyataannya, beberapa waktu
terakhir ini tidak ada permintaan terhadap pengujian
Kapang dan Khamir, padahal sebagai laboratorium
yang terakreditasi, kompetensi laboratorium harus
selalu terjaga demi profesionalisme laboratorium.
c. Untuk menentukan jumlah bacteri dapat di lakukun
beberapa cara:
1) Penghitungan jumlah bacteri secara keseluruhan
a) Menghitung langsung secara mikroskopis
Pada cara ini dihitung jumlah bacteri
dalam satuan isi yang sangat kecil. untuk ini
digunakan kaca objek khusus yang bergaris
berbentuk bujur sangkar. Jumlah cairan yang
terdapat antara kaca objek dan kaca penutup
mempunyai volume tertentu,sehingga satuan isi
yang terdapat dalam satu bujur sangkar juga
tertentu.
16. Menghitung dengan cara kekeruhan
Cara ini mengggunakan spektofotometer atau
nefelometer. Dasar teknik ini adalah banyaknya cahaya
yang diabsorpsi sebanding dengan banyaknya bacteri pada
batas tertentu.
78
a. Menghitung jumlah bacteri dengan metode kerapatan
optic
Jumlah mikroorganisme dalam suspense
dapaat ditentukan dengan kerapatan optic (OD =
OPTIKAL DENSITY). Pengukuran kerapatan optic
menggunakan kolorimeter yang membiaskan cahaya
dengan gelombang tertentu.Gelombang cahaya
melewati suspensi biakan dan banyaknya yang di
transmisikan setelah melewati suspensi di ukur jumlah
cahaya yang ditransmisikan setelah melewati suspensi
biakan berbanding terbalik dengan jumlah
mikroorganisme dan jumlah cahaya yang diabsorpsi.
Jumlah cahaya yang diabsorpsi tergantung pada bentuk
dan besar sel. Spektropotometer dapat mengukur
kepekatan sel dalam suspense dalam % T
(transmittance) atau OD (jumlah cahaya yang
diabsorpsi dan disebarkan). Dalam mikrobiologi
digunakan OD sebagai satuan hitungan, karena OD
sebanding dengan kepekatan sel dalam suspense
biakan.
RANGKUMAN
79
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan berbagai uji yang
mencakup uji fisik, uji kimia, uji mikrobiologi dan uji organoleptik. Uji mikrobiologi
merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga daya tahan
simpan suatu makanan, juga dapat digunakan sebagai indikator sanitasi makanan
atau indicator keamanan makanan.
Berbagai macam uji mikrobiologi dapat dilakukan terhadap pangan, meliputi
uji kuantitatif mikroba untuk menentukan mutu dan daya sutu makanan, uji kualitatif
mikroba untuk menentukan mutu dan daya tahan suatu makanan, uji kualitatif
bakteri patogen untuk menentukan tingkat keamananya dan uji bakteri indikator
untuk menentukan tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan
terhadap setiap bahan pangan tidak sama tergantung dari berbagai faktor seperti
jenis dan komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan penyimpanan, cara
penanganan dan konsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai faktor lainnya.
Uji bakteri patogen terdiri dari beberapa pengelompokkan lagi, dan dapat
dibedakan atas beberapa tahap yaitu uji penduga, uji penguat dan uji identifikasi
lengkap. Tetapi tidak semua tahap perlu dilakukan terhadap suatu bahan pangan,
tergantung dari tujuan analisis serta waktu dan biaya yang tersedia.
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada
salahsatu huruf yang dianggap paling tepat.
1. Salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman
dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. ....
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100
9
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
70 % = Kurang
81
70 % = Kurang
So
al-
soa
l
Tu
gas
Jawablah soal-soal tugas berikut ini dengan jelas dan singkat.
1. Jelaskan apa yang dimaksud penyaringan?
2. Jelaskan alasan dilakukannya proses klorinasi pada air?
3. Jelaskan alasan penggunaan arang aktif pada proses filtrasi?
4. Jelaskan secara singkat yang dimaksud dengan sedimentasi?
5. Jelaskan secara singkat manfaat dilakukannya filtasi pada air?
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-6
82
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar-1 ini, mahasiswa dapat Menggunakan prinsip-prinsip makanan
minuman terhadap lingkungan dan kesehatan.
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-1Ini adalah;
3.1 Menjelaskan Prosudur pengambilan sampel
3.2 Menjelaskan Pengiriman sampel makanan minuman dan
3.3 Menjelaskan tentang Interpretasi hasil
4. Uraian Materi
4.1 Prosedur Pengambilan Sampel Makanan Minuman
Sampel makanan termasuk bahan makanan, minuman atau air yang
sudah dimasak. Pemeriksaan: kualitas bakteriologi dengan sampelyang
dibawa ke Laboratorium Spesimen Alat Masak dan alat makan/minum
(piring, gelas, sendok, panci, baki) Spesimen Usap Dubur: Usap dubur dari
semua Penjamah Makanan, Petugas di Dapur. Titik Sampling: Tempat
penyimpanan makanan/minuman sebelum didistribusikan ke pasien.
Tempat penyimpanan makanan di gudang, Tempat pelayanan makanan
untuk pegawai, kantin,
4.1.1 Prioritas sampel makanan
Yang mempunyai kandungan protein tinggi, Yang mengandung
kadar air bebas tinggi, Makanan dengan suhu antara 10o C ~ 60o
C, Makanan dengan kadar asam rendah. Prioritas untuk alat
makan/minum: Tempat penyimpanan alat makan/minuman Alat
83
yang baru dicuci dan yang akan digunakan. Penjamah Makanan:
Penjamah yang dicurigai mempunyai penyakit kulit, Petugas yang
berperilaku tidak sehat. Frekwensi pengambilan sampel dan
spesimen: Dua kali setahun ( per semester), lebih baik lagi kalau
setiap bulan.
4.1.2 Alat pengambilan sampel alat masak
Dengan cara usapkan pada alat masak/makan yang akan
diperiksa (bagian yang bersentuhan dengan makanan), atau yang
akan kontak dengan bibir Media transport cairan Buffer berisi ½ ~
¾ botol keadaan steril, Lidi dililit kapas pada ujungnya. Sarung
tangan bersih dan steril. Spidol tahan air, Formulir isian
(pengambilan sampel) Kertas label, Lampu spiritus, Sabun
desinfektan / alkohol 70%, Buku Harian pengambilan sampel,
Termos es
Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam mengambil sampel
dari populasi adalah sebagai berikut:
84
Jenis data yang akan dikumpulkan dari suatu penelitian
harus dirumuskan secara jelas. Apabila jenis data yang akan
dikumpulkan telah di rumuskan secara jelas, maka dapat
dengan mudah ditentukan dari mana data tersebut diperoleh
atau ditentukan sumberdatanya.
G. Memilih sampel
85
dari populasi ini dengan sendirinya berdasarkan teknik-teknik
pengambilan sampel.
1) Metode makanan
a) Alat
Kantong plastic tebal
Icebox (untuk sampel yang mudah busuk)
Label
86
Alat tulis
b) Bahan
Sampel makanan yang akan diperiksa,
c) Cara Kerja
(Gambar 1.3)
2) Hasil
a) Data Umum
Nama Pemilik :Yani
Pendidikan : SMP
Alamat : Kalibener
Lama Berjualan : ± 30 tahun
Jenis Makanan : Otak-otak
Jumlah Karyawan/Penjamah : 2
No. Ijin Usaha :-
Nama Pemeriksa : Kelompok 6
Tanggal Pemeriksaan : 18 November 2014
4.2.1 Alat:
Termos dan alat tulis
4.2.2 Bahan: Label
87
4.2.3 Cara Kerja:
A. Plastik sampel makanan diberi label yang berisi informasi berikut:
1. Jenis Sarana;
2. Jenis pemeriksaan;
3. Lokasi pengambilan;
4. Jam pengambilan,
5. Tanggal pengambilan;
6. Petugas pengambil;
7. pH;
8. Suhu.
B. Sampel makanan dimasukkan termos dan dikirim ke laboratorium
untuk dilakukan uji lab.
b. Pemeriksaansampel
1) Siapkan alat yang akan digunakan (yang telah
disterilkan)
88
2) Timbang makanan sebanyak 10 gram. Sampel padat
dihaluskan terlebih dahulu dengan menggunakan alu
dan lumpang.
3) Masukkan sampel makanan yang telah dihaluskan
kedalam beaker glass yang berisi larutan KH2PO4
sebanyak 90ml.
4) Siapkan 4 tabung reaksi, kemudian isi masing-masing
tabung reaksi dengan 9ml laruan NaCl.
5) Ambil 1 ml sampel (dari sampel yang telah
dimasukkan ke larutan KH2PO4) lalu masukkan
kedalam tabung reaksi pertama.
6) Ambil 1 ml dari tabung reaksi pertama, lalu masukkan
ke tabung reaksi kedua. Ambil 1 ml dari tabung reaksi
kedua, lalu masukkan ketabung reaksi ketiga. Ambil 1
ml dari tabung reaksi ketiga, lalu masukkan ketabung
reaksi keempat.
Lanjutan..
1) Ambil 1 ml dari tabung reaksi pertama, lalu masukkan
ke cawan petri. Kemudian tambahkan larutan PCA
secukupnya. Homogenkan dengan cara
menggerakkan cawan petri membentuk angka 8 atau
0 (lakukan pada tiap pengenceran).
2) Diamkan selama 15 menit.
3) Bungkus cawan petri dengan kertas coklat kemudian
masukkan kedalam incubator dalam keadaan terbalik.
4) Atur suhu inkubator (37oC). • Hitung total koloni
kuman setelah 1 x 24 jam.
89
Untuk makanan jadi/bahan makanan harus 0 E.coli. Untuk sampel
usap dubur “0” dari pencemaran Bakteri pathogen seperti Salmonella
typhosa, salmonella paratyphi A,B,C, Vibrio Cholerae, Shygella, Entero
bacteriace pathogen. Angka bakteri untuk setiap cm2 permukaan alat
makan Max.10 coloni. Jika hasil pemeriksaan terukur diatas ketentuan tsb,
maka menunjukkan adanya pencemaran kotoran manusia pada makanan
dan alat masak, dan penjamah makanan mengidap penyakit perut.
90
RANGKUMAN
TesFormatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada salah
satu huruf yang dianggap paling tepat.
1. Yang bukan langkah-langkah dalam mengambil sampel dari populasi
adalah sebagai berikut...
a. Menentukan tujuan penelitian
b. Menentukan populasi penelitian
c. Menentukan unit sampel yang diperlukan
d. Menentukan kualitas sampel
2. Tahapan-tahapan pemeriksaan sampel makan minuman.....
a. Pelayanan pemeriksaan sampel
b. Sterilisasi alat dan pemeriksaan sampel
c. Kualitas pemeriksaan sampel
d. Mengidentifikasikan pemeriksaan sampel
3. Makanan mempunyai peraan penting dalam kehidupan manusia dan
mahluk hidup kecuali.
a. Makanan sebagai sumber energi yang memberikan tenaga pada
tubuh.
91
b. Makanan sebagai zat pembangun jaringan pada tubuh yang baru
dan pada tubu yang tua.
c. Makanan sebagai zat pengatur yang mengatur proses
alamia,kimiawi dan proses faal dalam tubu
d. Makanan dengan asam rendah
4. Persiapan peralatan alat makanan minuman.
a. Sendok dan forok
b. Forok piein dan gelas
c. Piring gelas folok plastik
d. Piring gelas dan forok sendok yang semuanya steril
5. Sebutkan beberapa cara pengeriman sampel makan minuman
a. Makan di berih lebel informasi
b. Lokasi pengambilan
c. Tangal pengambilan
d. Lebel yang berisi informasi lokasi pengambilan jam pengambilan
tangal pengambilan.
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
70 % = Kurang
70 % = Kurang
92
So
al-
soa
lTu
gas
93
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-7
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-7 ini adalah:
3.1 Menjelaskan Tentang Parameter Fisika Pemeriksaan Limbah Cair
3.2 Menjelaskan Tentang Parameter Fisika Pemeriksaan Udara
3.3 Menjelaskan Tentang Pemeriksaan Tanah
3.4 Menjelaskan Tentang Pemeriksaan Fisik Makanan Minuman
3.5 Menjelaskan Tentang Parameter Fisika Pemeriksaan Sampel Sampah
4. Uraian Materi
4.1 Parameter Fisika pemeriksaan sampel limbah cair
94
Menurut Azwar (1989), air limbah adalah air yang tidak bersih dan
mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau
hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti, limbah
industri dan limbah rumah tangga.
4.1.2Metode Pemeriksaan
95
A. Alat untuk pemeriksaan Bau dan Rasa Air limbah
1. botol contoh dengan tutup asah dari gelas
2. penangas air yang dapat diatur suhunya;
3. erlenmeyer 500 mL yang bertutup asah;
4. gelas ukur 25, 50, 100 dan 200 mL;
5. pipet ukur 10 mL;
6. termometer yang berskala (0-100)°C.
B. Bahan Untuk Pemeriksaan Bau dan Rasa Air
Bahan pengencer yang digunakan adalah air suling atau air
demineralisasi yang tidak berbau.
C. Alat Untuk Pemeriksaan Warna Air
1. Tabung nessler 50 mL
2. Neraca analitik
3. Labu ukur 100 mL
D. Bahan Untuk Pemeriksaan Warna Air Limbah
1. Air Limbah
2. Larutan induk warna 500 unit Pt-Co
3. Larutan 1,246 g kalium kloro platina, K2PtCl6 yang ekivalen
dengan 500 mg logam platina, dan 1,0 g kobal klorida,
CoCl2.6H2O yang ekivalen dengan 250 g logam kobal
4. Larutan baku dengan unit warna
5,10,15,20,25,30,35,40,45,50,60,70. Ambil secara kuantitatif
larutan induk 500 unit PT-Co, masing-masing sebanyak 0,5 mL,
1,0 mL, 1,5 mL, 2,0 mL, 2,5 mL, 3,0 mL, 3,5ml, 4,0mL, 4,5mL,
5,0 mL, 6,0mL dan 7,0 mL kemudian diencerkan dengan air
suling menjadi 50 mL di dalam tabung nessler.
96
b. tambahkan air suling ke dalam erlenmeyer tersebut masing-
masing sebanyak : 0 mL, 150 mL, 188 mL dan 197,2 mL
sehingga total volume campuran menjadi 200 mL;
c. tutup erlenmeyer dan masukkan ke dalam penangas air;
d. masukkan juga erlenmeyer berisi 200 mL air suling atau air
demineralisasi ke dalam penangas air tersebut sebagai
pembanding;
e. panaskan penangas air sampai mencapai suhu 60 0 C;
f. setelah suhu air dalam penangas mencapai 60 0C, angkat
erlenmeyer tersebut dari penangas air
g. goyang-goyangkan erlenmeyer dan buka tutupnya serta
cium baunya satu persatu, mulai dari yang paling encer dan
diselang-seling dengan air pengencer;
h. apabila tercium bau, catat volume benda uji yang mulai
dapat tercium baunya;
i. apabila tidak tercium bau sama sekali, artinya contoh
memang tidak berbau, catat hasilnya.
2. Uji Penentuan
a. ulangi langkah pada butirsampai butir menegencer, seperti
tersebut di atas dengan pengenceran sesuai ketentuan tabel
dibawah ini
97
(Tabel.1.10: Angka Bau yang Sesuai dengan Variasi Pengenceran)
Volume benda uji yang encerkan Volume benda uji yang akan di
encerkan menjadi 200 (mL)
200 1
140 1,4
100 2
70 3
50 4
35 6
25 8
17 12
12 17
8,3 24
5,7 35
4,0 50
2,8 70
2,0 100
1,4 140
1,0 200
98
4. Bandingkan warna sampel secara visual dengan larutan baku di
mulai dari larutan baku yang paling encer
5. Tetapkan warna sampel sesuai dengan skala warna larutan
baku yang paling mendekati atau berada diantara dua skala
larutan baku
6. Apabila warna lebih dari 70 unit Pt-Co, dilakukan pengenceran
langsung pada tabung nessler.
C. Perhitungan
Warna Sampel (unit PtCo) = A x 50/B
A : adalah perkiraan unit warna sampel yang diencerkan
B : adalah mL contoh yang diencerkan
(Tabel 1.11)
Unit Warna Pembulatan Contoh Pembulatan
(Satuan unit
PtCo)
1 – 50 2,5 5;7;5,..........47,5
51- 100 5 50,55,.............95
101-250 10 100; 110;.........210
251-500 20 250;270;........480
4.2.1Parameter Fisik
A. Particulate Matter
99
Debu partikulat merupakan salah satu polutan yang sering
disebut sebagai partikel yang melayang di udara ( suspended
particulate matter/spm) dengan ukuran satu micron samapai
dengan 500 mikron. Dalam kasus pecemaran udara baik dalam
maupun di ruang gedung (indor dan outdoor pollutan) debu sering
dijadikan salah satu indicator pencemaran yang digunakan untuk
menunjukkan tingkat bahaya baik terhadap lingkungan maupun
terhadap kesehatan dan keselamatan kerja Partikel debu akan ada
di udara dalam waktu yang relative lama dengan keadaan
melayang-layang di udara kemudian masuk ke dalam tubuh
manusia melalui pernafasan.
B. Suhu
Definisi suhu yang nyaman (thermal comfort) menurut ASHRAE
adalah suatu kondisi yang dirasakan dan menunjukkan kepuasam
terhadap suhu yang ada di lingkungan Untuk pekerja kantor
dimana pekerjaan yang berulang-ulang selama beberapa jam,
aktivitas personal, pakaian, tingkat kebugaran, dan pergerakan
udara merupakan factor yang cukup berpengaruh terhadap
persepsi seseorang terhadap kenyamanan suhu
Sedangkan kelembapan aktif juga turut berpengaruh terhadap s
uhu dimana kelembaban yang rendah akan membuat suhu
semakin dingin dan begitu juga sebaliknya. (BiNardi 2003)
C. Kelembaban Relatif (Relative Humadity /RH)
Kelembaban udara yang ekstrim dapat berkaitan dengan burukn
ya kualitas udara. RH yang rendah dapat mengakibatkan terjadinya
gejala SBS seperti iritasi mata, iritasi tenggorokan dan batuk-batuk .
Menurut SK Gubernur No.54 tahun 2008 tahun 2002, agar
ruang kerja perkantoran memenuhi persyaratan, bila kelembaban
udara ruang. 60 % perlu menggunakan alat dehumidifier, dan bila
< 40 % perlu menggunakan humidifier
misalnya mesin pembentikan aerasol.
D. Pencahayaan
100
Cahaya merupakan pencaran gelombang elektromagnetik yang
melayang melewati udara, iluminasi merupakan jumlah atau
kualitas cahaya yang jatuh kesuatu permukaan. Apabila suatu
gedung tingkat ilmunasinya tidak memenuhi syarat maka dapat
menyebabkan kelelahan mata. ( Spengler et al.2000)
E. Kecepatan Aliran Udara
Pergerakan udara yang tinggi akan mengakibatkan menurunnya
suhu tubuh dan menyebabkan tubuh mersakan suhu yang lebih
rendah. Namun apabila kecepatan aliran udara stagnan
( minimal air movement) dapat membuat
terasasesak dan buruknya kualiatas udara ( BiNardi 2003)
F. Bau
Bau merupakana salah satu permsalahan buruknya kualitas
udara yang dapat dirasakan dengan jelas. Jenis bau dapat berasal
dari tubuh manusia, bau asap rokok,bau masakan,dan sebagainya.
G. Kebisingan
Menurut Kepmen No.48 tahun 1996, kebisingan adalah bunyi
yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat menimbulkan ganguan kesehatan
manusia dan kenyamanan lingkungan.
2. Prosedur kerja
a. Hidupkan lux meter
b. Bawa alat pada titik pengukuran yang telah ditentukan
c. Posisikan alat pada ketinggian 1-1,5 meter,tunggu hingga
angka menunjukkan stabil
d. Baca hasil pengukuran pada layar monitor
e. Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan
f. Matikan lux meter.
B. Pencahayaan
1. Alat : lux meter
2. Satuan : lux
3. Pencahayaan setempat : pencahayaan setempat objek
kerja,baik berupa meja kerja maupun peralatan.
4. Pencahayaan umum : pencahayaan di seluruh area tempat
kerja
a. Jarak Tertentu Tersebut Dibedakan Berdasarkan Luas
Ruangan
1) Luas kurang dari 10 m2, titk potong garis horizontal
panjang dan lebar ruang adalah jarak setiap 1 meter.
2) Luas ruangan 10 m2, -100 m2 titik potongan garis
horizontal panjang dan lebar ruangan adalah pada jarak
setiap 3 meter.
3) Luas ruangan lebih dari 100 m, titik potongan panjang
dan lebar ruangan adalah jarak 6 meter.
b. Penentuan Titik Pengukuran
1) Pencahayaan setempat
Bila merupakan meja kerja,pengukuran dapat
dilakukan diatas mekja yang ada
2) Pencahayaan umum
102
Pada titik potong garis horizontal panjang dan
lebarruangan pada setiap jarak tertentu setinggi 1 meter
dari lantai.
C. Debu
Debu merupaka partikel padat yang terbentuk karna adanya
kekuatan alami atau mekanik seperti penghalusan,penghancuran,p
eledakan, pengayakan atau pengoboran.
5. Prosedur Kerja
a. Siapkan alat dan filter
b. Panaskan filter pada oven dengan suhu 105 c selama 2 jam.
Kemudian dinginkan dengan desikator selama 30 menit.
c. Timbang dengan timbangan analitik (berat A)
d. Pasang filter pada alat dan lakukan sampling selama 30
menit
e. Posisikan alat dengan ketinggian 1-2 meter dari lantai
f. Kemudian panaskan kembali dalam oven selama 2 jam.
Kemudian dinginkan dalam desikator selama 30 menit.
g. Timbang (B)
h. Hitung kadar debu dengan memasukkan pada rumus.
b. Prosedur Kerja
1) Letakkan alat ditengah ruang
2) Biarkan 10-15
3) Catat suhu dan kelembaban yang tertera pada alat
4) Ulangi 2-3 kali dan hitung rata rata hasil pengukuran.
104
Parameter tanah, adalah ukuran atau acuan untuk mengetahui atau
menilai hasil suatu proses perubahan yang terjadi dalam tanah sebagai
medium pertumbuhan tanaman. Dalam menilai atau membandingkan
kualitas tanah, maka setiap parameter tanah harus diketahui, diantaranya
parameter sifat kimia, biologi, dan fisika tanah harus diketahui. Semua sifat
tersebut akan menentukan apakah tanah tersebut merupakan media
tumbuh yang baik.
105
Porositas tanah berpengaruh pada daya simpan air tanah
dan kemampuan tanah dalam mempertukarkan udara.Hal-hal
tersebut sangat penting, karena tanaman sangat membutuhkan
udara dan air.Porositas juga memberikan ruang bagi akar
tanaman untuk tumbuh dan mencari unsure hara dengan lebih
leluasa.Tanah yang kualitasnya baik memiliki porositas yang
tidak terlalu sedikit dan tidak juga terlalu besar. Porositas yang
kecil akan menyebabkan aerasi tanah terganggu dan
mengganggu pertumbuhan akar. Sedangkan porositas yang
terlalu besar akan menyebabkan tanah sulit mengikat air
sehingga tanaman akan kekurangan air. Menurut PP No 150
tahun 2000 , porositas tanah lahan kering yang memiliki tidak
kurang dari 30% dan tidak lebih dari 70% dapat dikatakan
kualitas tanah baik.
D. Berat Jenis
Bobot jenis partikel (particle density) dari suatu tanah
menunjukkan kerapatan dari partikel dapat secara keseluruhan.
Hal ini ditunjukkan sebagai perbandingan massa total dari
partikel padatan dengan total volume tidak termasuk ruang pori
antarpartikel. Berat jenis partikel ini penting dalam penentuan laju
sedimentasi, pergerakan partikel oleh air dan angin.
E. Berat Isi
Menurut Lembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat
isi tanah adalah berat tanah utuh (undisturbed) dalam keadaan
kering dibagi dengan volume tanah, dinyatakan dalam g/cm3
(g/cc). Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara satu titik
dengan titik lainnya karena perbedaan kandungan bahan
organik, tekstur tanah, kedalaman tanah,jenis fauna tanah, dan
kadar air tanah (Agus et al . 2006). Bobot isi tanah dapat
digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam
membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah,
dan untuk pertumbuhan akar tersebut (Pearson et al.,
1995).Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang
menggambarkan taraf kemampatan tanah. Tanah dengan
106
kemampatan tinggi dapat mempersulit perkembangan perakaran
tanaman, pori makro terbatas dan penetrasi air terhambat
(Darmawijaya,1997).
Tanah lahan kering memiliki berat isi yang baik yaitu
dengan nilai <1,4 g/cm³. (PP no 150 tahun 2000)
F. Kemantapan Agregat
Kemantapan agregat adalah ketahanan rata-rata agregat
tanah melawan pendispersi oleh benturan tetes air hujan atau
penggenangan air. Agregat dapat menciptakan lingkungan fisik
yang baik untuk perkembangan akar tanaman melalui
pengaruhnya terhadap porositas, aerasi dan daya menahan air.
Pada tanah yang agregatnya kurang stabil bila terkena gangguan
maka agregat tanah tersebut akan mudah hancur.
(Hardjowigeno,1987)
G. Tekstur
Tektur juga menentukan porositas tanah.tanah yang
didominasi fraksi pasir cendrung lebih porus datau memiliki
porositas yang besar. Tanah dengan tekstur seperti ini akan sulit
menahan air. Karena jumlah pori mikro yang berfungsi menahan
air sangat sedikit.namun jika tanah yang didominasi oleh liat
akan memiliki jumlah pori mikro yang bersar dan jumlah pori
makro yang sedikit. Hal ini akan menghambat aerasi tanah
sehingga tidak terjadi pertukaran udara yang akan menghambat
respirasi akar dan mirobia tanah.
B. Prosedur Kerja
1. Pengambilan Sampel Tanah
a. Memilih lokasi pengambilan sampel tanah. Memilih
tempat yang tak tergenang air, tak terkena sinar matahari
secara langsung, datar, dan mewakili tempat sekitarnya
b. Membersihkan seresah, batuan, dan benda alam lain di
lapisan permukaan sehingga tubuh tanah terlihat
c. Melakukan pengeboran tanah dengan auger dengan
kedalaman 15-25 cm
d. Membersihkan lubang dari sampah
e. Mengambil sampel tanah dengan menggunakan cethok
dan memasukkannya ke dalam plastik dan ditutup
f. Memberi label : tanggal pengambilan sampel, lokasi
pengambilan sampel, jenis sampel, jenis pemeriksaan,
petugas pengambil sampel, dan tanda tangan.
2. Pengukuran Suhu Tanah
a. Memasukkan termometer ke dalam lubang tanah, biarkan
5-10 menit
b. Membaca suhu tanah pada termometer.
3. Pengukuran pH Tanah
a. Menancapkan pH soil tester ke dalam lubang tanah
sampai batas besi ujung ph soil tester
b. Tekan tombol sampai jarum penunjuk berhenti dan
konstan
c. Memcatat hasil pengukuran pH tanah.
109
1. Metode Pemeriksaan :
a. Alat dan Bahan
1) Alat
(Tabel 1.1.2)
No. Alat Jumlah
1. Pipet tetes 1
2. Tabung reaksi 12
3. Penjepit Tabung reaksi 1
4. Lumpang Porselen dan penumbuknya 1
5. Pemakar Spirtus 1
6. Rak Tabung reaksi 1
7. Gelas kimia 5
8. Spatula 1
9. Tissue 1 bungkus
2) Bahan
(Tabel 1.13)
No Bahan
.
1. Kertas buram
2. Larutan lugol
3. Larutan benedict
4. Larutan biuret
5. Nasi
6. Susu
7. Margarin
8. Jagung matang
9. Ubi matang
10. Kentang matang
11. Tempe
12. Tahu
13. Telur
14. Ubi mentah
15. Kentang mentah
16. Jagung mentah
b. Cara Kerja / Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan eksperimen yang akan diuji
2) Tumbuk/ geruslah semua bahan makanan yang akan
diuji secara bergantian pada lumping porselen!
Tambahkan sedikit aquades pada saat penggerusan
3) Siapkan 9 buah tabung reaksi pada rak, kemudian
lakukan percobaan berikut ini :
a) Uji Glukosa
110
Masukkan kedelapan bahan makanan yang
akan diuji dengan takaran sedikit ke dalam
masing-masing tabung reksi (Kelompok kami
mendapatkan Tempe dan Margarin)
Masukkan 2-5 tetes reagen benedict pada
masing-masing tabung reaksi
Panaskan tabung reaksi diatas pembakar
spirtus
Amati perubahan warna yang terjadi
b) Uji Protein
Bersihkan semua tabung reaksi, kemudian
ulangi langkah kerja 1
Masukkan 2-5 tetes reagen biuret pada
masing-masing tabung reaksi
Amati perubahan warna yang terjadi
c) Uji Amilum
Bersihkan semua tabung reaksi, kemudian
ulangi langkah kerja 1
Masukkan 2-5 tetes lugol pada masing-masing
tabung reaksi
Amati perubahan warna yang terjadi
d) Uji Lemak
Siapkankertas buram
Teteskan larutan yang diuji/ Usap bahan
makanan pada kertas buram
Tunggu beberapa saat hingga terjadi
perubahan
Masukkan data kedalam table. Lakukan hal
tersebut ke dalam semua bahan makanan tadi.
111
Pemeriksaan kualitas fisika adalah pemeriksaan yang dilakukan pada
suatu sampel dengan melihat wujud secara fisik seperti bau, rasa, warna,
kekeruhan dan sebagainya.Pemeriksaan kualitas kimia adalah pemeriksaan
yang dapat dilhat berdasarkan struktur kandungan dalam sampel tersebut.
1. Botol timba
6. Tas lapangan
7. Alat tulis
112
4.5.2 Prosedur pengambilan sampel uji fisika
2. Lokasi pengambilan sampel :
113
4. Jenis pemeriksaan : Fisik / kimia / mikrobiologi
dan parasitologi*)
5. Nama petugas :
6. Tanda Tangan :
RANGKUMAN
limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang
berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas
114
lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah
kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air
tanah, air permukaan, serta buangan lainnya.
Udara dalam ruangan adalah media perantara yang mana manusia,
bangunan daniklim saling mempengaruhi. Kesehatan dan kesejahteraan manusia
ditentukan oleh faktor fisik, kimia dan biologis yang terkandung dalam udara
dalam ruangan.
Pengambilan sampel tanah merupakan tahapan terpenting di dalam
program uji tanah. Analisis kimia dari contoh tanah yang diambil diperlukan untuk
mengukur kadar hara, menetapkan status hara tanah dan dapat digunakan
sebagai petunjuk penggunaan pupuk dan kapur secara efisien, rasional dan
menguntungkan. Namun, hasil uji tanah tidak berarti apabila contoh tanah yang
diambil tidak mewakili areal yang dimintakan rekomendasinya dan tidak dengan
cara benar. Oleh karena itu pengambilan sampel tanah merupakan tahapan
terpenting di dalam program uji tanah.
Makanan dan minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.Makanan penting baik
untuk pertumbuhan maupun mempertahankan kehidupan.Makanan memberikan
energy dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membangun dan mengganti
jaringan, untuk bekerja, dan untuk memelihara pertahanan tubuh terhadap
penyakit (Adams, 2003).
Pengambilan sampel sampah untuk pemeriksaan secara fisika dan kimia
berbeda, karena parameter yang diperiksa juga berbeda.Pada pemeriksaan
kualitas fisika yang diperiksa adalah suhu, konduktivitas, warna, bau, kekeruhan,
Daya Hantar Listrik (DHL), serta Total Suspended Solid (TSS).
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada
salahsatu huruf yang dianggap paling tepat.
1. Dibawah ini yang tidak termasuk parameter fisika limbah cair adalah ....
a. Jumlah zat padat terlarut
b. BOD
115
c. Warna
d. Kekeruhan
2. Yang termasuk parameter fisika udara adalah……
a. Pencahayaan
b. Jumlah zat padat terlarut
c. BOD
d. DO
3. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu tanah adalah….
a. Cawan petrik
b. Hygrometer
c. Sound level meter
d. Thermometer
4. Dibawah ini yang tidak termasuk Parameter fisik makanan adalah…….
a. Bau dari makanan
b. Rasa dari makanan
c. Tekstur dari makanan
d. Warna dari makanan
5. Dibawah ini adalah parameter fisik sampah kecuali,……
a. Berat jenis
b. Konduktifitas
c. Warna
d. TSS
soa
l
Tu
gas
Jawablah soal-soal tugas berikut ini dengan jelas dan singkat.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Limbah cair?
2. Jelaskan alasan dilakukannya pemeriksaan sampel udara?
116
3. Sebutkan parameter fisik tanah?
4. Sebutkan parameter fisik makanan dan minuman ?
5. Sebutkan parameter fisik sampah yang Anda ketahui?
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-8
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-13Ini
adalah:
117
3.1 Menjelaskan tentang sumber air dan persyaratan kualitas air
3.2 Menjelaskan tentang berbagai macam parameter fisika kualitas limbah cair
3.3 Menjelaskan tentang berbagai macam parameter fisika udara
3.4 Menjelaskan tentang berbagai macam parameter fisika makanan minuman
3.5 Menjelaskan tentang berbagai macam parameter fisika tanah
4. Uraian
4.1 Sumber Air, Parameter Fisika Persyaratan Kualitas Air
Indonesia yang berada di wilayah iklim tropis hanya memiliki dua
musim, yaitu penghujan dan kemarau. Perubahan musim secara langsung
berdampak pada jumlah air di perairan. Pada musim penghujan, jumlah air
sangat berlimpah. Pada musim kemarau jumlah air terbatas. Tak jarang,
beberapa daerah di wilayah Indonesia mengalami bencana kekeringan saat
kemarau melanda. Aliran air dipengaruhi juga oleh tata guna lahan di
permukaan bumi.
B. Air Hujan
Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di
permukaan bumi akibat pemanasan oleh sinar matahari. Dalam keadaan
ideal (tanpa pencemaran air), air hujan merupakan air bersih dan dapat
langsung dikonsumsi oleh manusia.
Namun, pada saat evaporasi berlangsung, air yang menguap
sudah tercemar. Selain itu, air hujan yang turun juga ‘tercemar’ oleh polusi
udara. Akibatnya, air hujan tidak bersifat netral (pH = 7) lagi, melainkan
bersifat asam. Hujan yang bersifat asam dapat menyebabkan korosi
(karat) pada benda yang berbahan logam. Selain bersifat asam, air hujan
cenderung bersifat sadah karena kandungan kalsium dan magnesiumnya
cukup tinggi.
Indikasi air sadah (kesadahan) adalah sabun atau deterjen tidak
dapat beraksi dengan air. Akibatnya, sabun atau deterjen tidak berbusa
walaupun dilarutkan dengan air. Dengan demikian, air sadah dapat
memboros penggunaan sabun mandi atau sabun cuci. Selain kalsium dan
119
magnesium, air hujan juga mengandung beberapa senyawa dan unsur
(mineral), antara lain SO4, CI, NH3, N2, C, dan O2.
C. Air Permukaan
Air permukaan adalah semua air yang terdapat di permukaan tanah,
antara lain sumur, sungai, rawa, dan danau. Air permukaan berasal dan
air hujan yang meresap dan membentuk mata air di gunung atau hutan,
kemudian mengalir di permukaan bumi dan membentuk sungai atau
mengumpul di tempat cekung yang membentuk danau ataupun
rawa. Pada umumnya, air permukaan tampak kotor dan berwarna (tidak
bening). Hal itu terjadi akibat kotoran, pasir, dan lumpur yang ikut terbawa
(hanyut) oleh aliran air.
Air permukaan banyak digunakan untuk berbagai kepentingan, antara
lain untuk diminum, kebutuhan rumah tangga, irigasi, pembangkit listrik,
industri, dan sebagainya. Agar dapat diminum, air permukaan harus diolah
terlebih dahulu, meliputi pengolahan fisika, kimia, dan biologi. Air
permukaan dibagi menjadi dua, yaitu air sungai dan air danau atau rawa.
D. Air Sungai
Air sungai berasal dan mata air dan air hujan yang mengalir pada
permukaan tanah. Secara fisik, air sungai terlihat berwarna cokelat
dengan tingkat kekeruhan yang tinggi karena bercampur dengan pasir,
lumpur, kayu, dan kotoran lainnya. Kualitas air sungai juga dipengaruhi
oleh lingkungan di sekitar aliran sungai. Secara umum, kualitas air sungai
di daerah hulir (muara) lebih rendah dibandingkan di daerah hulu (mata
air). Hal ini terjadi akibat limbah industri dan rumah tangga yang dibuang
langsung ke sungai tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu
terkumpul di muara sungai. Akibatnya, secara kualitas fisika, kimia,
maupun biologi, air di daerah muara sungai sangat rendah dan tidak layak
dijadikan bahan baku air minum.
F. Air Tanah
Menurut definisi Undang-undang Sumber Daya Air, air tanah
merupakan air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap
ke dalam tanah. Dalam proses peresapan tersebut, air tanah mengalami
penya ringan (filtrasi) oleh lapisan-lapisan tanah. Air tanah lebih jernih
dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki kandungan mineral yang
cukup tinggi.
Sifat dan kandungan mineral air tanah dipengaruhi oleh lapisan
tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air tanah antara lain Na, Mg,
Ca, Fe, dan O2.Kondisi tanah yang berkapur menyebabkan tingkat
kesadahan air tanahnya relatif tinggi (keras). Air tanah di daerah
berkapur mengandung ion-ion Ca2 dan Mg2 dalam jumlah yang cukup
besar. Kondisi tanah yang mengandung batu granit, air tanahnya
memiliki derajat kesadahan yang rendah (lunak) karena mengandung
unsur (mineral) CO2 dan Mn(HCO3).
Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal, air tanah
dalam, dan mata air. Golongan tersebut berkaitan dengan kualitas,
kuantitas, dan mineral yang terkandung di air tanah.
121
Air tanah dangkal terdapat pada kedalaman kurang lebih 15
meter di bawah permukaan tanah. Jumlah air yang terkandung pada
kedalaman ini cukup terbatas. Biasanya hanya digunakan untuk
keperluan rumah tangga, seperti minum, mandi, dan mencuci.
Penggunaan air tanah dangkal berupa sumur berdinding semen
maupun sumur bor.
Secara fisik, air tanah terlihat jernih dan tidak berwarna (bening)
karena telah mengalami proses filtrasi oleh lapisan tanah. Kualitas air
tanah dangkal cukup baik dan layak digunakan sebagai bahan baku
air minum. Kuantitas air tanah dangkal dipengaruhi oleh musim. Pada
saat musim hujan, jumlah air tanah dangkal berlimpah, tetapi
jumlahnya terbatas saat musim kemarau.
2. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam terdapat pada kedalaman 100-300 meter di
bawah permukaan tanah. Air tanah dalam berwarna jernih dan
sangat baik digunakan sebagai air minum karena telah mengalami
proses penyaringan berulang-ulang oleh lapisan tanah. Air tanah
dalam memiliki kualitas yang Iebih baik daripada air tanah dangkal.
Hal ini disebabkan proses filtrasi air tanah dalam lebih panjang, lama,
dan sempurna dibandingkan air tanah dangkal.
Kuantitas air tanah dalam cukup besar dan tidak terlalu
dipengaruhi oleh musim, sehingga air tanah dalam dapat digunakan
untuk kepentingan industri dan dapat digunakan dalam jangka waktu
yang cukup lama.
G. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar langsung dan permukaan
tanah. Mata air biasanya terdapat pada lereng gunung, dapat berupa
rembesan (mata air rembesan) dan ada juga yang keluar di daerah
dataran rendah (mata air ‘umbul’).Mata air memiliki kualitas air hampir
sama dengan kualitas air tanah dalam dan sangat baik untuk air minum.
Selain untuk air minum, mata air dapat digunakan untuk keperluan
lainnya, seperti mandi dan mencuci. Kuantitas air yang dihasilkan oleh
122
mata air cukup banyak dan tidak dipengaruhi oleh musim, sehingga dapat
digunakan untuk kepentingan umum dalam jangka waktu lama.
Beberapa parameter fisik yang digunakan untuk menentukan
kualitas air meliputi suhu, kekeruhan, warna, daya hantar listrik, jumlah
zat padat terlarut, rasa, bau.
1. Bau
Air minum yang berbau, selain tidak estetis juga tidak disukai
oleh masyarakat. Bau air dapat memberi petunjuk terhadap kualitas
air, misalnya bau amis dapat disebabkan oleh adanya algae dalam
air tersebut. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa syarat air minum yang
dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berbau. (Sumber Effendi,
2003)
123
Jumlah dan sumber materi terlarut dan tidak terlarut yang
terdapat dalam air sangat bervariasi. Pada air minum, kebanyakan
merupakan materi terlarut yang terdiri dari garam anorganik, sedikit
materi organik, dan gas terlarut. Total zat padat terlarut dalam air
minum berada pada kisaran 20 – 1000 mg/L.Padatan terlarut total
(Total Dissolved Solid atau TDS) merupakan bahan-bahan terlarut
(diameter < 10-6 mm) dan koloid (diameter 10 -6 mm – 10-3 mm) yang
berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak
tersaring pada kertas saring berdiameter 0,45 µm (Rao, 1992 dalam
Effendi, 2003). Materi ini merupakan residu zat padat setelah
penguapan pada suhu 105 oC. TDS terdapat di dalam air sebagai
hasil reaksi dari zat padat, cair, dan gas di dalam air yang dapat
berupa senyawa organik maupun anorganik. Substansi anorganik
berasal dari mineral, logam, dan gas yang terbawa masuk ke dalam
air setelah kontak dengan materi pada permukaan dan tanah. Materi
organik dapat berasal dari hasil penguraian vegetasi, senyawa
organik, dan gas-gas anorganik yang terlarut. TDS biasanya
disebabkan oleh bahan anorganik berupa ion-ion yang terdapat di
perairan. Ion-ion yang biasa terdapat di perairan ditunjukkan dalam
Tabel 1.14
124
7. Boron (B)
8. Silika (SiO2)
Sumber : Todd, 1970 dalam Effendi, 2003.
3. Kekeruhan
125
Padatan tersuspensi berkolerasi positif dengan kekeruhan.
Semakin tinggi nilai padatan tersuspensi, semakin tinggi nilai
kekeruhan. Akan tetapi, tingginya padatan terlarut tidak selalu diikuti
dengan tingginya kekeruhan. Tingginya nilai kekeruhan dapat
mempersulit usaha penyaringan dan mengurangi efektivitas
desinfeksi pada proses penjernihan air. (Sumber Effendi,2003)
4. Rasa
Air minum biasanya tidak memberikan rasa (tawar). Air yang
berasa menunjukkan kehadiran berbagai zat yang dapat
membahayakan kesehatan. Efek yang dapat ditimbulkan terhadap
kesehatan manusia tergantung pada penyebab timbulnya rasa.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui bahwa syarat air minum yang
dapat dikonsumsi manusia adalah tidak berasa. (Sumber
Effendi,2003)
5. Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas, agar tidak terjadi
pelarutan zat kimia pada saluran/pipa yang dapat membahayakan
kesehatan, menghambat reaksireaksi biokimia di dalam saluran/pipa,
mikroorganisme patogen tidak mudah berkembang biak, dan bila
diminum dapat menghilangkan dahaga. (Sumber Effendi,2003)
Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude),
ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu, sirkulasi udara,
penutupan awan, aliran, serta kedalaman. Perubahan suhu
mempengaruhi proses fisika, kimia, dan biologi badan air. Suhu
berperan dalam mengendalikan kondisi ekosistem perairan. (Sumber
Effendi,2003)
Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas,
reaksi kimia, evaporasi, volatilisasi, serta menyebabkan penurunan
kelarutan gas dalam air (gas O2, CO2, N2, CH4, dan sebagainya)
(Haslam, 1995 dalam Effendi, 2003). Peningkatan suhu juga
menyebabkan terjadinya peningkatan dekomposisi bahan organik
126
oleh mikroba. Kisaran suhu optimum bagi pertumbuhan fitoplankton
di perairan adalah 20 oC – 30 oC. (Sumber Effendi,2003)
Pada umumnya, suhu dinyatakan dengan satuan derajat
Celcius (oC) atau derajat Fahrenheit (oF). Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002, diketahui
bahwa temperatur maksimum yang diperbolehkan dalam air minum
sebesar ± 3 oC. Pengukuran suhu pada contoh air air dapat dilakukan
menggunakan termometer. (Sumber Effendi,2003)
6. Warna
127
a. Warna Sejati (true color)
Warna sejati disebabkan adanya zat-zat organik dalam
bentuk koloid. Warna ini tidak akan berubah walaupun mengalami
penyaringan dan sentrifugasi. Pada penentuan warna sejati,
bahan-bahan tersuspensi yang dapat menyebabkan kekeruhan
dipisahkan terlebih dahulu. Filtrasi (penyaringan) bertujuan
menghilangkan materi tersuspensi dalam air tanpa mengurangi
keaslian warna air. Sentrifugasi mencegah interaksi warna
dengan material penyaring. Warna sejati tidak dipengaruhi oleh
kekeruhan. Contoh dari warna sejati antara lain : warna air teh,
warna air buangan industri tekstil, serta warna akibat adanya
asam humus, plankton, atau akibat tanaman air yang mati.
(Sumber Effendi,2003)
128
dari debu serta penguapan. Tabung Nessler yang digunakan
harus memiliki warna, ketebalan, ketinggian cairan, dan diameter
tabung yang sama. (Sumber Effendi,2003)
129
menghantarkan arus listrik. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin
banyak mineral yang terkandung dalam air. (Sumber Effendi,2003)
(Tabel 1.15)
130
c. Mengevaluasi pengolahan yang cocok dengan kondisi mineral air.
d. Memperkirakan jumlah zat padat terlarut dalam air.
e. Menentukan air layak dikonsumsi atau tidak.
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah
tidak dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga,
peternakan, pertanian, dan sebagainya.Komponen utama limbah cair
adalah air (99%) sedangakan komponen lainnya bahan padat yang
bergantung asal buangan tersebut.(Rustama et. al, 1998)
Karakteristik air limbah cair dapat diketahui menurut sifat-sifat dan
karaktersitik fisika, kimia dan biologis. Tapi yang kali ini akan di bahas
adalah mengenai parameter fisiknya yang terdiri dari :
4.2.4Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang
bersifat organik maupun anorganik yang mengapung dan terurai dalam
air. Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang mengakibatkan
pembiasan cahaya kedalam air. Kekeruhan membatasi masuknya
cahaya dalam air
4.2.5Temperatur
Merupakan parameter yang sangat penting dikarenakan
efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air
dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari – hari. Naiknya
suhu atau temperatur air akan menimbulkan akibat berikut :
A. Menurunnya jumlah oksigen terlarut dalam air.
B. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia.
C. Mengganggu kehidupan organisme air.
4.2.6Bau
Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses
dekomposisi materi atau penambahan substansi pada limbah. Sifat
bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah berurai
dalam limbah dan mengeluarkan gas-gas seperti sulfide atau amoniak
yang menimbulkan penciuman tidak enak. Hal ini disebabkan adanya
pencampuran dari nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari
pembusukan protein yang dikandung limbah. Pengendalian bau sangat
penting karena terkait dengan masalah estetika.
4.2.7Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak yang mencemari air sering dimasukan ke
dalam kelompok padatan, yaitu padatan yang mengapung di atas
permukaan air. Minyak dan lemak merupakan bahan organis bersifat
tetap dan sukar diuraikan oleh bakteri. Karena berat jenisnya lebih
kecil dari pada air maka minyak tersebut membentuk lapisan tipis di
132
permukaan air dan menutup permukaan yang mengakibatkan
terbatasnya oksigen masuk ke dalam air.
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang
mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan.
Kualitas dari udara yang telah berubah komposisinya dari komposisi udara
alamiahnya adalah udara yang sudah tercemar sehingga tidak dapat
menyangga kehidupan. Udara merupakan komponen yang paling penting
bagi kelangsungan kehidupan bagi mahluk hidup baik itu pada
manusia,hewan maupun tumbuhan karena tampa makanan atau pun
minuman manusia dan mahluk hidup lainnya dapat bertahan hidup berhari-
hari sedangkan tampa udara yang hanya sekita beberapa menit maka
mahluk hidup yang ada di muka bumi ini akan mati (Fardiaz 1992) .
4.3.1Suhu
133
Suhu dan kelembaban dapat mempegaruhi konsentrasi
pencemar udara. Suhu udara yang tinggi menyebabkan udara makin
renggang sehingga konsentrasi pencemar udara makin rendah.
Sebaliknya pada suhu yang dingin keadaan udara makin padat
sehigga konsetrasi pencemar di udara tampaknya makin tinggi.
Suhu udara adalah besaran yang menyatakan derajat panas
dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu
adalah thermometer. Persyaratan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri
standar suhu adalah 18o C – 28o C .
Menurut SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas iklim
kerja (panas),kebisingan,getaran tangan-lengan dan radiasi sinar ultra
ungu di tempat kerja, NAB Iklim kerja (panas) di tempat kerja dengan
Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB) tidak di perkenakan melebihi :
4.3.2Pencahayaan
Nilai pencahayaan (lux) yang terlalu rendah akan berpengaruh
terhadap proses akomodasi mata yang terlalu tinggi sehingga akan
berakibat terhadap kerusakan retina pada mata. Cahaya yang terlalu
tinggi akan mengakibatkan kenaikan suhu pada ruangan.
Pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang
kerja yang di perlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Industri
Standar Intensitas cahaya di ruang kerja minimal 100 lux
Prinsip penerangan yang baik adalah jumlah dan intensitas
penerangan yang diperlukan hendaknya disesuaikan dengan jenis
pekerjaan,daya lihat seseorang dan lingkungannya.
134
Alat yang di gunakan untuk mengukur tingkat pencahayaan
adalah lux meter. Alat ini akan di arahkan ke sumber datangnya
cahaya kemudian alat ini akanl bekerja berdasarkan pengubahan
energy cahaya menjadi tenaga listrik oleh photo electric cell.
4.3.3Kelembaban
Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan
udara basah yang disebabkan oleh adanya uap air. Kelembaban
relative berpengaruh terhadap suhu di mana kelembaban yang rendah
akan membuat suhu semakin dingin dan begitu juga sebaliknya
(Binardi 2003). Pada kelembaban yang tinggi maka uap air di udara
dapat bereaksi dengan pencemar udara sehingga menjadi zat lain
yang tak berbahaya atau menjadi pencemar sekunder.
Kelembaban udara adalah jumlah uap air di udara (atmosfer).
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Kelembaban adalah
tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung
dalam bentuk uap air. Alat yang di gunakan untuk mengukur
kelembaban adalah hygrometer.
Persyaratan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri standart kelembaban
adalah 40% - 60% .
4.3.4Kebisingan
4.3.5Partikulat Debu
136
Partikulat debu merupakan partikel padat yangterbentuk karena
adanya kegiatan alami atau mekanik seperti penghalusan,
penghancuran, peledakan, pengayaan atau pengeboran.
Apabila terjadi perubahan bau, rasa, warna dan bentuk dari makanan
maka dinyatakan rusak. Contoh, tengiknya minyak, noda hitam pada sayur
dan buah-buahan, menjadi lunaknya sayur/buah, dan timbulnya noda hitam
pada roti. Penambahan bahan pewarna yang tidak memenuhi syarat dapat
dideteksi melalui warna makanan. Makanan yang mengandung rhodamin B
mempunyai warna merah terang menyala/menyolok. Dalam larutan yang
mengandung rhodamin B, pada permukaan nampak berpendar. Sedangkan
makanan yang mengandung metanyl yellow, berwarna kuning menyolok.
Makanan yang mengandung bahan pengawet boraks mempunyai ciri-ciri:
konsistensi kenyal/kompak, lebih awet meskipun kadar air tinggi, dan tidak
mudah ditumbuhi jamur. Makanan yang mengandung bahan pengawet
formalin biasanya tidak dihinggapi lalat/serangga, ada bau khas formalin,
tidak ditumbuhi jamur, dan makanan tampak kaku/keras. Keberadaan
mikroba juga dapat dideteksi secara fisik dengan terjadinya perubahan bau
dan rasa menjadi asam (staphylococus atau proteus), berlendir, dan
terjadinya warna hitam (adanya pertumbuhan jamur).
4.5 Parameter fisika tanah
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun
atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang
yang membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah
sangat mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara
dan air di bumi. selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai
mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi
sebagian mahluk hidup yang ada di darat. Dari segi klimatologi , tanah
memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan mencegah
terjadinya erosi.
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya
tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi
sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan
138
anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S,
Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan
zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya
secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan
biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri
perkebunan, maupun kehutanan.
Tanah memiliki beberapa parameter fisik yaitu :
4.5.1 Tekstur Tanah
139
1. Tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar meliputi tanah
yang bertekstur lempung berpasir (sandy loam) atau
lempung berpasir halus.
2. Tanah bertekstur sedang meliputi yang bertekstur
berlempung berpasir sangat halus, lempung (loam), lempung
berdebu (silty loam) atau debu (silt).
3. Tanah bertekstur sedang tetapi agak halus mencakup
lempung liat (clay loam), lempung liat berpasir (sandy clay
loam), atau lempung liat berdebu (sandy silt loam).
140
seperti warna, tekstur atau komposisi kimia. Ada dua jenis tanah
tanpa struktur, yakni butir tunggal (single grain) dan massive. Butir
tunggal adalah apabila partikel-partikel tanah dalam keadaan lepas
(tidak terikat) satu sama lainya. Keadaan ini sering dijumpai pada
tanah-tanah yang banyak mengandung pasir. Sedangkan untuk
tanah yang massive apabila partikel-partikel tanah dalam keadaan
terikat satu sama lainnya (Hakim et al. 1986).
141
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengolahan tanah,
bahan organik, pemadatan oleh alat-alat pertanian, tekstur, struktur,
kandungan air tanah, dan lain-lain. Pengolahan tanah yang sangat
intensif akan menaikkan bobot isi. Hal ini disebabkan pengolahan
tanah yang intensif akan menekan ruang pori menjadi lebih sedikit
dibandingkan dengan tanah yang tidak pernah diolah. Besaran bobot
isi tanah dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau dari lapisan ke
lapisan sesuai dengan perubahan ruang pori atau struktur tanah.
Keragaman itu menunjukkan derajat kepadatan tanah (Foth 1994),
karena tanah dengan ruang pori berkurang dan berat tanah setiap
satuan bertambah menyebabkan meningkatnya bobot isi tanah.
Tanah dengan bobot yang besar akan sulit meneruskan air atau sulit
ditembus akar tanaman, sebaliknya tanah dengan bobot isi rendah,
akar tanaman lebih mudah berkembang (Hardjowigeno 2007).
144
RANGKUMAN
145
Kelembaban
Cahaya
Kebisingan
Partikular debu
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada salah
satu huruf yang dianggap paling tepat.
1. Dibawah ini yang termasuk parameter fisik udara, kecuali…….....
a. Kelembaban
b. Kebisingan
c. Bau
d. Cahaya
2. Yang termasuk ke dalam parameter fisika tanah adalah.....
a. Pori Drainase sagat Cepat
b. Bentuk
c. Warna
d. Bau
3. Berikut ini yang tergolong ke dalam sumber air tanah adalah, kecuali …..
146
a. Air tanah dangkal
b. Air tanah dalam
c. Mata Air
d. Air Rawa
4. Di bawah ini yang tidak termasuk sumber air permukaan adalah, kecuali…..
a. Air sungai
b. Mata air
c. Air minum
d. Air tanah
5. Berapakah NAB suhu yang sesuai dengan PERMENKES 1405/SK/XI/2002….
a. 25oC
b. 15-20oC
c. 18-28oC
d. 18-20oC
soa
l
Tu
gasberikut ini dengan jelas dan singkat.
Jawablah soal-soal tugas
1. Sebutkan dan Jelaskan kualitas fisika dari air ……………
147
2. Jelaskan nilai ambang batas dari suhu dan pencahayaan ……….
3. Jelaskan penyebab timbulnya bau pada limbah cair ………..
4. Sebutkan dan Jelaskan kuaitas fisika pada tanah ………
5. sebutkan sumber-sumber air …………..
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-9
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-9 Ini adalah:
148
3.1 Menjelaskan apa yang dimaksud dengan habitat dan populasi
3.2 Menjelaskan Macam-macam bioma
3.3 Menjelaskan Air mengalir pada badan air
3.4 Menjelaskan Saluran terbuka
3.5 Menjelaskan Resapan air tanah
3.6 Menjelaskan Pencemaran udara
4. Uraian
4.1 Pengertian Habitat dan Populasi
4.1.1 Pengertian Habitat
Morrison (2002) mendefinisikan habitat sebagai sumberdaya
dan kondisi yang ada di suatu kawasan yang berdampak ditempati
oleh suatu species. Habitat merupakan organism-specific: ini
menghubungkan kehadiran species, populasi, atau idndividu (satwa
atau tumbuhan) dengan sebuah kawasan fisik dan karakteristik
biologi. Habitat terdiri lebih dari sekedar vegatasi atau struktur
vegetasi; merupakan jumlah kebutuhan sumberdaya khusus suatu
species.Dimanapun suatu organisme diberi sumberdaya yang
berdampak pada kemampuan untuk bertahan hidup, itulah yang
disebut dengan habitat.
4.1.2 Pengertian populasi
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies
yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun
waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle Royale
membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon
cemara.Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan
pertumbuhan dari populasi serta hubungan antara masing-masing
spesies dan kondisi-kondisi lingkungan.
149
Populasi adalah suatu wilayah yang bersifat general yang terdiri
dari subjek dengan karakteristik tertentu. (Pengertian populasi
menurut Sugiyono 2005:90)
Defenisi populasi dalam penelitian adalah keseluruhan subjek
penelitian atau jumlah keseluruhan yang cenderung sama. (Netra :
1974).
150
air. Sesuai dengan salah satu fungsi di atas, maka karbon aktif juga
dipakai di Unit CO2 Removal pada Pabrik Ammonia.
Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat
digunakan sebagai adsorben (penyerap). Daya serap ditentukan oleh
luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih
tinggi jika terhadap arang tersebut dilakukan aktifasi dengan bahan-
bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada temperatur tinggi.
Dengan demikian, arang akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika
dan kimia. Arang yang demikian disebut sebagai arang aktif.
a. Alat
1) Botol gelap volume 1 liter
2) Comparator dengan slide Cl2
3) Pipet ukur
4) Beacker gelas
b. Bahan
Larutan Kaporit 2 gr/l, Indikator OT (Orto Tolydin)
2. Prosedur
a. Ambil botol berwarna gelap volume 1 liter keudian bilas dengan air
contoh
b. Isi botol dengan sampel samapi batas volume
c. Masukkan larutan kaporit 1 – 4 ml
d. Kocok sampai merata
e. Segera diambil secukupnya (10 ml) untuk diperiksa chlor segera
151
f. 10 menit kemudian periksa lagi sisa chlor untuk sisa chlor 10 menit
pertama.
g. Lakukan hal yang sama sampai diperoleh sisa chlor yang tetap
sebanyak 3 kali.
3. Perhitungan
152
Sampel
Semen dan pasir
153
3. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara ditimbah dari sumber air
kemudian dimasukkan ke dalam jergen.
4. Siapkan bahan dan alat yang akan digunakan.
5. Masukkan sampel ke dalam ember ukuran 40 liter, kemudian kran
dibuka dan alirkan ke pipa saringan sampai permukaan saringan
terisi air.
6. Diamkan beberapa saat agar sampel kontak dengan media saringan.
7. Lalu alirkan, air yang keluar dari pipa saringan diambil sekitar 100 ml
baik pada saringan sederhan dengan arah aliran dari atas kebawah
untuk pemeriksaan di laboratorium
(Gambar 1.4)
155
Kemudian letakkan posisi ember pada tempat ketinggian
tertentu hingga sesuai posisi permukaan pipa saringan
diletakkan.
Letakkan pipa saringan dengan posisi yang baik hingga
tidak goyang / jatuh, kemudian kran ditutup.
(Gambar 1.5)
156
b. Filtrasi dengan Penggunaan Arang Aktif
1) Alat dan Bahan
a) Alat
Pipa PVC, diameter 8 inc 1,2 meter
Dop (tutup) PVC 8 inc 2 bh
CO PVC 3 inc 2 bh
Stop Kran, 3/4" 5 bh
Knee 3/4", PVC 4 bh
Sambungan T 3/4" PVC 4 bh
Strainer 2 bh
Sock Drat Dalam 3/4", 2 bh
Sock Drat luar 3/4", PVC 10 bh
Water Mur 2 bh
Pipa PVC 3/4" 1 batang
b) Bahan
Lem Epoxy 2 bh
Lem PVC (kaleng) 1 bh
Dempul 1 bh
Amplas 5 lembar
Batang Las 7 batang
Cat pilox 2 kaleng
Seal Tape 5 buah
Kerikil diameter 5-8 mm 3 liter
Pasir Silika 20 kg
157
Mangan Zeolit 20 kg
Karbon Aktif 10 kg
c) Prosedur Kerja
Pipa PVC 8" dipotong dengan panjang 1 - 1,2 meter.
Pada salah satu sisi yang sama, pipa PVC 8" tersebut
dilubangi, diameter lubang 3 inci, untuk tempat memaang
CO nya. Jarak pusat lubang yakni 15 Cm dari ujung-
ujung pipa.
Selanjutnya dibuat satu buah lubang pada sisi yang sama
(tegak lurus pusat lubang untuk CO). Jarak pusat lubang
masing-masing 10 Cm dari ujung pipa bagian bawah,
diameter lubang + 1 inci. Lihat Gambar ,Lubang ini untuk
memasang fiiting untuk pipa air olahan dan untuk
memasang sarangan (strainer) bagian bawah.
CO dipasang pada lubang yang telah dibuat dan dilas
denga menggunakan las PVC, dan diusahakan agar kuat
dan tidak bocor.
(Gambar 1.5)
158
Salah satu Dop (tutup) PVC 8" dilubangi pada bagian
tengahnya dengan diameter 3/4 ", dan dipasang sock
drat luar dan sock drat dalam, kemudian dilas dengan las
PVC agar kuat menahan tekanan pompa. Dop tersebut
dipasang pada bagian atas filter. Dop atas ersebut juga
berfungsi untuk tempat memasang sarangan atas.
Setelah pemasangan CO dan sarangan bagian bawah
pada pipa filter 8" seselai, dilanjutkan dengan
pemasangan dop bawah. Untuk dop bawah dipilh bentuk
yang rata agar filter dapat berdiri dengan leluasa. Cara
pemasangan dop bawah yakni dengan menggunakan
lem PVC dan setelah kering baru dilas dengan las PVC
agar kuat menahan tekanan pompa.
Setelah pemasangan dop (tutup) bawah selesai,
dilanjutkan dengan pemasangan dop atas yang
dilengkapi dengan sarangan (srainer).
Setelah pemasangan dop atas dan dop bawah selesai,
dilanjutkan dengan pemasangan kran-kran pengatur
aliran masuk, aliran keluar dan kran untuk pencucian
balik (back wash). Untuk filter tunggal pemasangan
perpipaan dan kran pengatur dilakukan seperti pada
Gambar berikut :
(Gambar 1.6)
159
Pengisian media untuk filter karbon aktif adalah sebagai
berikut: lapisan paling bawah yakni kerikil (diameter 5 -
10 mm) dengan ketebalan 10-15 cm, atau diisikan
sampai meneutupi sarangan bawah. Di atas lapisan
kerikil adalah lapisan pasir degan ketebalan 20 cm, dan
diatas lapisan pasir adalah lapisan karbn aktif butiran
diameter 8-32 mesh dengan ketebalan 45-60 cm.
Susunan media filter kaebon aktif ditunjukkan seperti
pada Gambar berikut:
(Gambar 1.7)
RANGKUMAN
160
Penyaringan merupakan proses pemisahan antara padatan/koloid dengan
cairan. Proses penyaringan bisa merupakan proses wal (primary treatment) atau
penyaringan dari proses sebelumnya. Dan Klorinasi merupakan salah satu bentuk
pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman dan mengoksidasi
bahan-bahan kimia dalam air. Sedangkan Karbon Aktif atau Arang Aktif
merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon, dihasilkan
dari bahan-bahan yang mengandung karbon dengan pemanasan pada suhu
tinggi.
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada
salahsatu huruf yang dianggap paling tepat.
1. Salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman
dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. ....
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
2. Dilakukankan dengan cara membuat air terbuka bagi udara atau
denganmemasukkan udara kedalam air.....
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
3. Pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga
bagian yang padat berada di dasar kolam
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
161
4. Banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan
air minum di Negara-negara sedang berkembang karena sebagai
desinfektan, biayanya relative murah, mudah, dan efektif..
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
5. Proses pemisahan antara padatan/koloid dengan cairan
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100
12
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
70 % = Kurang
So
70 %al-
= Kurang
soa
l
Tu
gas
162
Jawablah soal-soal tugas berikut ini dengan jelas dan singkat.
1. Jelaskan apa yang dimaksud penyaringan?
2. Jelaskan alasan dilakukannya proses klorinasi pada air?
3. Jelaskan alasan penggunaan arang aktif pada proses filtrasi?
4. Jelaskan secara singkat yang dimaksud dengan sedimentasi?
5. Jelaskan secara singkat manfaat dilakukannya filtasi pada air?
ATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-10
163
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran yang diuraikan pada
Kegiatan Belajar-10 ini, secara khusus Anda dapat:
2.1 Mengetahui tentang pengertian Air
2.2 Mengetahui tentang unsur-unsur air
2.3 Mengetahui Jenis-jenis Air
2.4 Mengetahui Dampak terhadap kesehatan
2.5 Mengetahui Sumber Pencemaran Air
2.6 Mengetahui tentang cara mengetahui jalur pajanan
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-10 Ini
adalah:
3.1 Menjelaskan apa yang di maksud dengan air
3.2 Menjelaskan tentang unsur-unsur pada air
3.3 Menjelaskan tentang jenis-jenis air
3.4 Menjelaskan tentang dampak terhadap kesehatan
3.5 Menjelaskan tentang sumber pencemaran air
3.6 Menjelaskan tentang cara mengetahui jalur pajanan
4 Uraian
4.1 Pengertian Air
164
4.2 Unsur Air
Air merupakan substansi kimia dengan rumus H2O. Satu molekul air
terdiri dari dua atom hidrogen yang terikat pada satu atom oksigen. Air
bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi normal.
Kondisi yang dimaksud adalah pada tekanan 100 kPa (1 bar) dan suhu
273,15 Kelvin. Air merupakan suatu zat pelarut yang penting yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia seperti asam, garam,
beberapa jenis gas, dan molekul-molekul organic tertentu.
Air angkasa adalah air yang berasal dari udara dan jatuh ke
permukaan bumi. Komposisi air yang terdapat di lapisan udara bumi
berjumlah sekitar 0,001 % dari total air di permukaan bumi. Air
angkasa terbagi menjadi air hujan, air salju, dan air es.
A. Air tanah freatik, merupakan air tanah dangkal yang berada tidak
jauh dari permukaan tanah.
165
B. Air tanah dalam, merupakan air yang terletak di bawah lapisan
tanah kedap air pertama.
C. Air tanah meteorit (vados), merupakan air tanah yang berasal dari
air hujan dan sebelumnya terjadi penguapan air di atmosfer yang
membuat air ini bercampur debu meteor.
D. Air tanah magma (juvenil), merupakan air yang terbentuk secara
kimiawi di dalam tanah karena pengaruh magma.
E. Air konat, merupakan air tanah yang terjebak di batuan selama
beribu-ribu tahun sehingga sering juga disebut dengan istilah air
purba.
166
Sumber Pencemaran Air Paling tidak terdapat 9 sumber pencemar air
yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai berikut:
4.5.1 Kegiatan Rumah Tangga
Kegiatan sehari-hari seperti mencuci, mandai, kakus atau
sampah rumah tangga lainnya dapat mencemari air. Septic tank yang
bocor juga dapat mencemari air tanah.
4.5.2 Kegiatan Industri
Kegiatan industri kecil atau besar banyak menghasilkan limbah
dalam berbagai bentuk seperti asap, cairan maupun bentuk padat.
4.5.3 Kegiatan Pertanian dan Peternakan
Penggunaan pestisida, kotoran hewan dan penggunaan pupuk
dapat menimbulkan pencemaran air. Pada rumah pemotongan
hewan, sisa cucian ternak atau darah hasil penyembelihan dapat
mengotori air.
4.5.4 Kegiatan Transportasi
Kegiatan transportasi dapat menjadi sumber pencemar
perairanan seperti sisa oli, atau sisa mobil bekas yang dibuang ke
laut dapat mencemari air.
4.5.5 Kegiatan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Berbagai fasilitas umum banyak menghasilkan limbah seperti
rumah sakit menghasilkan limbah cair dari lab, kamar operasi, dapur.
Toilet di terminal banyak membuat saluran limbah langsung ke
selokan atau tanah.
4.5.6 Kegiatan Perdagangan
Kegiatan perdagangan baik dari sektor formal maupun informal
seringkali menghasilkan limbah cair seperti oli pada bengkel motor,
limbah warung kaki lima, limbah air loundry dan lainnya.
4.5.7 Kegiatan Pengolahan Akhir Sampah
Kegiatan pengolahan sampah dapat menghasilkan limbah cair
yang berasal dari proses leaching sampah sehingga akan mencemari
air tanah.
4.5.8 Kegiatan Kehutanan
Kegiatan penebangan di hutan dapat menghasilkan limbah cari
167
yang berasal dari erosi tanah kemudian hanyut ke sungai dan
mencemari air.
4.5.9 Kegiatan Pertambangan
Kegiatan pertambangan dapat menimbulkan limbah cair yang
berasal dari proses produksi seperti lumpur bor, emulsi minyak atau
logam berat (merkuri).
4.6 Cara Mengetahui Jalur Pajanan
168
degan sumber dan sifat unsur penyebab, keadaan pejamu yang
mengalami pemajanan atau keterpaparan tersebut serta cara
berlangsungnya proses pemajanan atau keterpaparan.
Tabel 1. gambar pajanan dan penyakit yang berskala dikotomi dalam studi
epidemiologi
(Tabel 16)
Pajanan
Penyakit
Ada Tidak Ada
Ada A B a+b
Tidak Ada C D c+d
a+c b+d N
(Tabel 17)
169
Kebiasaan mencuci tangan
Diare Jumlah
Ya Tidak
Ada 2 16 18
Tidak ada 18 64 82
Jumlah 20 80 100
170
Adapun keterpaparan yang berhubungan erat dengan
unsur pejamu antara lain sifat karakteristik pejamu secara
perorangan atau individu dan sifat karakteristik kelompok
sosial tertentu. Sedangkan sifat kekebalan tiap pejamu
secara perorangan dalam masyarakat, akan sekaligus
memenuhi kedua sifat tersebut karena tingkat kekebalan
perorangan yang membentuk suatu kelompok masyarakat
tertentu akan menentukan tingkat kekebalan masyarakat
tersebut.
171
A. Likelihood of exposure
B. Magnitude of exposure
C. Route of exposure
D. Population exposed
172
Secara umum pajanan dapat dikelompokkan dalam 3 kategori.
1. Workplace exposure
3. Environmentally-mediated exposure.
173
Beberapa macam aplikasi penilaian paparan di lapangan,
antara lain:
174
e. Penduduk berisiko adalah orang-orang yang terpajan
atau berpotensi terpajan oleh pencemar pada titik-titik
pemajanan.
E. Agen Lingkungan
175
agen, tingkat dan lamanya pemaparan, serta keadaan gizi dan
karakteristik manusia.
1. Agen kimia
2. Agen fisik
176
RANGKUMAN
Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun
dan bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia.
177
suatu faktor sebagai kausa penyakit berguna untuk mencegah dan mengendalikan
penyakit pada populasi, dengan cara mengeliminasi, menghindari atau mengubah
kausa. Pemajanan merupakan kontak antara manusia dengan komponen
lingkungan yang memiliki potensi bahaya, sehingga dapat dikatakan bahwa
pemajanan sama dengan keterpaparan.
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada
salahsatu huruf yang dianggap paling tepat.
1. Suatu keadaan ketika pejamu atau host berada pada pengaruh ataupun
berinteraksi dengan unsur penyebab, baik penyebab primer maupun
sekunder atau dengan unsur lingkungan yang dapat mendorong proses
terjadinya penyakit. Definisi diatas merupakan pengertian dari...
a. Pajanan atau keterpaparan
b. Modifikasi pajanan
c. Aplikasi pajanan
d. Jalur Pajanan
2. Pemajanan memiliki 2 unsur penyebab, salah satunya unsur penyebab
primer. Sebutkan apa saja unsur penyebab primer dalam pemajanan dibawah
ini, kecuali.
a. Unsur prnyebab biologis
b. Unsur penyebab spritual
c. Unsur penyebab Nutrisi
d. Unsur penyebab kimiawi
3. Dalam pajanan terdapat empat pertimbangan dalam penilaian pajanan antara
lain, kecuali..
178
a. Likelihood of exposure
b. Population exposed
c. Dislike exposed
d. Route of exposur
4. Seorang mahasiswi di Jakarta terpapar oleh suatu zat karena dia sering
berganti-ganti make-up pemutih wajah, sekarang wajahnya timbul bercak-
bercak merah dan terasa gatal. Zat apakah yang terkandung di dalam make-
up tersebut..
a. Merkuri
b. Boras
c. Mangan
d. Tambal
5. Jika sesorang sering berkendala dengan sepeda motor dan sering tidak
menggunakan masker sebagai pelindung. Maka orang tersebut akan sangat
rentan terpapar dengan zat kimia. Jenis zat kimia tersebut adalah….
a. Cadium
b. Merkuri
c. Timbal
d. Air Raksa So
al-
soa
l
Tu
gas
179
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-11
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-1Ini adalah:
3.1 Menjelaskan tentang jenis fisik
4. Uraian
4.1 Jenis Fisik Tanah
180
Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan
kulit bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil
pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium
pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat
gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah
dan lamanya waktu pertumbuhan. Makalah ini berjudul “Sifat Fisika Tanah”.
Tanah bersifat dinamis, dimana tanah mengalami perkembangan
setiap waktunya.Karakteristik tanah di setiap daerah tentunya berbeda
dengan daerah lainnya.Tanah dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri
atau sifat-sifat yang dimilikinya.Ilmu yang mempelajari tentang proses-
proses pembentukan tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
disebut genesis tanah.
Tanah terdiri dari tiga komponen: padat (butir pasir, debu, liat
dan bahan organik), cair (air di dalam pori tanah), dan udara (di dalam pori
atau rongga tanah). Penelitian tanah pada umumnya dimulai dengan
pengamatan profil tanah di lapangan. Profil tanah terdiri dari beberapa
horizon tanah yang kurag lebih sejajar dengan permukaan tanah dan
dibedakan satu sama lain atas dasar warna, struktur, tekstur Dan lain-lain.
Tanah merupakan bahan bangunan yang berasal dari alam,
yang terdiri dari air, udara dan butir – butir tanah yang padat ,dimana
bagian yang berisi dengan air dan udara disebut rongga atau pori .
Perbandingan isi air dengan udara dalam pori menentukan kondisi tanah
,yaitu apabila tanah tersebut kering ,maka volume udara dalam pori lebih
sedikit dibanding volume udara ,maka tanah trsebut dikatakan basah
.Apabila pori penuh diisi air , sehingga tidak ada udara didalamnya ,maka
tanah dikatakan sebagai tanah jenuh.
4.1.1Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran
atau kehalusan bahan mineral yang menyusun tanah.Tekstur tanah
ditentukan oleh proporsi tiga jenis partikel tanah,yaitu
pasir,debu/endapan lumpur,dan lempung/liat.pembagian ini
berdasarkan ukuran partikel ketiga jenis
181
tanah tersebut.Pasir memiliki ukuran partikel paling besar
sedangkan lempung memiliki ukuran partikel paling kecil.
Tekstur tanah sangat menentukan kualitas tanah
terutama dalam dalam hal kemampuannya menahan air. Tekstur
tanah merupakan gambaran tinkat kekasaran atau kehalusan
bahan mineral yang menyusun tanah.disini tekstur tanah ditentukan
3 jenis partikel tanah yaitu,pasir,debu/endapan lumpur,dan
lempung/liat.
Tekstur merupakan sifat kasar-halusnya tanah dalam
percobaan yang ditentukan oleh perbandingan banyaknya zarah-
zarah tunggal tanah dari berbagai kelompok ukuran, terutama
perbandingan antara fraksi-fraksi lempung, debu, dan pasir
berukuran 2 mm ke bawah (Notohadiprawito, 1978).
Tekstur tanah menunjukkan perbandingan kasar-
halusnya suatu tanah, yaitu perbandingan pasir, liat, debu serta
pertikel-partikel yang ukurannya lebih kecil daripada kerikil. Partikel-
partikel tersebut dapat berupa bahan-bahan induk yang belum
terurai sempurna..
184
Lempung Liat 0 – 20 40 -73 27-40
Berdebu (Silty
Clay Loam)
Lempung Berdebu 0 -50 50-88 0-27
(Silty Loam)
Debu (Silty) 0-20 80-100 0-12
185
teguh bila kering dan juga dapat membentuk gulungan
jika dipilin dan gulungan akan mudah hancur serta dapat
melekat.
6. Lempung liat berdebu (sandy-silt-loam) => Lempung liat
berdebu memiliki rasa licin yang jelas. Dapat membentuk
bola teguh dan gulungan yang mengkilat serta dapat
melekat.
7. Lempung berliat (clay loam) => Lempung berliat akan
terasa agak kasar. Dapat membentuk bola agak teguh
bila kering dan membentuk gumpalan bila dipilin tetapi
pilinan mudah hancur. Daya lekatnya sedang.
8. Lempung berdebu (Silty Loam) => Lempung berdebu
akan terasa agak licin. Dapat membentuk bola yang agak
teguh dan dapat melekat.
9. Debu (Silt) => Debu akan terasa licin sekali. Dapt
membentuk bola yang teguh dan dapat sedikit digulung
dengan permukaan yang mengkilap serta terasa agak
lekat.
10. Liat berpasir (Sandy-clay) => Liat berpasir akan terasa
licin tetapi agak kasar. Dapat membentuk bola dalam
keadaan kering. Akan sukar untuk dipijit tetapi mudah
digulung serta memilliki daya lekat yang tinggi (melekat
sekali).
11. Liat berdebu (Silty-clay) => Liat berdebu akan terasa
agak licin. Dapat membentuk bola dalam keadaan kering.
Akan sukar dipijit tetapi mudah digulung serta memiliki
daya lekat yang tinggi (melekat sekali).
12. Liat (clay) => Liat akan terasa berat, dapat membentuk
bola yang baik. Serta memiliki daya lekat yang tinggi
(melekat sekali).
186
Tanah bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat
dengan tekstur yang lembut dan licin yang memiliki
permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah
bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir. Sehingga
tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas dalam
proses penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar
dibandingkan dengan tanah yang bertekstur kasar. Namun,
pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur
dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak
mengandung unsure hara dan bahan organic yang
dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap
unsur hara.
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih
porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian
tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang
lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan
yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air (water
retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro
porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan
udara dan air. Semakin halus tekstur tanahnya maka
kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih besar,
dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan
organik yang dibutuhkan tanaman, kapasitas memegang air
juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih luas.
Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang
cepat dan lebih porus. Sehingga unsure hara akan ikut
hanyut dan yang tertahan didalamtanah semakin sedikit.
191
C. Struktur tanah berpengaruh terhadap perkecambahan biji dan
pertumbuhan akar
D. Struktur tanah dapat berpengaruh terhadap operasi pertanian,
pengolahan tanah, irigasi, drainase, dan pertanaman.
192
kekuatan yang dapat mempengaruhi. Konsistensi tanah ditentukan
oleh tekstur dan struktur tanah.
193
bulatan dan kemampuannya mempertahankan bentuk tersebut
(plastis atau tidak plastis).
A. Konsistensi Basah
1. Kelengkatan, yaitu menyatakan tingkat kekuatan daya
adhesi antara butir-butir tanah dengan benda lain, ini dibagi
4 kategori (Pairunan, dkk, 1985) :
(Tabel 1.19)
Tidak Lekat Tidak melekat pada jari tangan atau benda lain
Agak Lekat Sedikit melekat pada jari tangan atau benda
lain
Lekat Melekat pada jari tangan atau benda lain
Sangat Sangat melekat pada jari tangan atau benda
Lekat lain
B. Konsistensi Lembab
Pada kondisi kadar air tanah sekitar kapasitas lapang,
konsistensi dibagi 5 kategori sebagai berikut (Darmawijaya,
1990) :
(Tabel 1.21)
tanah tidak melekat satu sama lain atau antar
Lepas
butir tanah mudah terpisah
Sangat gumpalan tanah mudah sekali hancur bila
194
Gembur diremas.
hanya sedikit tekanan saat meremas dapat
Gembur
menghancurkan gumpalan tanah.
diperlukan tekanan agak kuat saat meremas
Teguh tanah tersebut agar dapat menghancurkan
gumpalan tanah
diperlukannya tekanan berkali-kali saat meremas
Sangat
tanah agar dapat menghancurkan gumpalan
Teguh
tanah tersebut.
C. Konsistensi Kering
Penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar air
tanah kering udara, ini dibagi 5 kategori sebagai berikut
(Hanafiah, 2005) :
(Tabel 1.22)
butir-butir tanah mudah dipisah-pisah atau
Lepas
tanah tidak melekat satu sama lain
gumpalan tanah mudah hancur bila diremas
atau tanah berkohesi lemah dan rapuh,
Lemah
sehingga jika ditekan sedikit saja akan mudah
hancur.
gumpalan tanah baru akan hancur jika diberi
tekanan pada remasan atau jika hanya
Agak Keras
mendapat tekanan jari-jari tangan saja belum
mampu menghancurkan gumpalan tanah.
semakin susah untuk menekan gumpalan
tanah dan makin sulitnya gumpalan untuk
Keras hancur atau makin diperlukannya tekanan
yang lebih kuat untuk dapat menghancurkan
gumpalan tanah.
diperlukan tekanan yang lebih kuat lagi untuk
dapat menghancurkan gumpalan tanah atau
Sangat Keras
gumpalan tanah makin sangat sulit ditekan dan
sangat sulit untuk hancur.
195
Dua faktor utama yang mempengaruhi konsistensi tanah,
yakni (a) kondisi kelengasan tanah (kering, lembap, basah) dan (b)
tekstur tanah (terutama kandungan lempung). Konsistensi tanah
yang penting untuk menentukan cara pengolahan lahan yang baik,
juga penting bagi penetrasi akar tanaman di lapisan bawah dan
kemampuan tanah menyimpan lengas. Ada dua cara penentuan
konsistensi tanah: (a) di lapangan dan (b) di lapisan laboratorium
berdasarkan angka-angka Attenberg (Sutanto, 2005).
Konsistensi merupakan bagian dari rheologi. Rheologi
adalah ilmu yang mempelajari perubahan–perubahan bentuk
(deformasi) dan aliran (flow) suatu benda (Baver, 1959). Sifat–sifat
rheologi tanah di pelajari dengan menentukan angka–angka
Atterbarg yaitu angka–angka kadar air tanah pada beberapa
macam keadaan. Angka–angka ini penting dalam menentukan
tindakan pengolahan tanah, karena pengolahan tanah akan sulit
dilakukan kalau tanah terlalu kering ataupun terlalu basah. Sifat–
sifat tanah yang berhubungan dengan angka Atterberg tersebut
adalah:
1. Batas mengalir (liquid limit). Batas mengalir adalah jumlah
air terbanyak yang dapat ditahan tanah. Kalau air lebuh
banyak tanah bersama air akan mengalir. Dalam hal ini
tanah diaduk dulu dengan air sehingga tanah bukan dalam
keadaan alami. Hal ini berbeda dengan istilah kapasitas
lapang (field capacity) yang menunjukan jumlah air
terbanyak yang dapat ditahan dalam keadaan alami
atau undisturbed.
2. Batas melekat. Batas melekat adalah kadar air di mana
tanah mulai tidak dapat melekat pada benda lain. Bila kadar
air lebih rendah dari batas melekat , maka tanah tidak dapat
melekat, tetapi bila kadar air lebih tinggi dari batas melekat,
maka tanah akan mudah melekat pada benda lain. Bila
tanah yang telah mencapai batas mengalir atau batas
melekat tersebut dapat membentuk gulungan atau pita yang
tidak mudah patah bila digolek–golekkan maka dikatakan
196
bahwa tanah itu plastis. Bila tanah tidak dapat dibentukpita
atau gulungan (selalu patah–patah) maka disebut tidak
palstis.
3. Batas menggolek. Batas menggolek adalahn kadar air
dimana gulungan tanah mulai tidak dapat digolek–golekkan
lagi. Kalau digolek–golekkan tanah akan pecah–pecah ke
segala jurusan. Pada kadar air lebih kecil dari batas
menggolek tanah sukar diolah.
4. Indeks Plastisitas (plasticity index). Indeks plastisitas
menunjukan perbedaan kadar air pada batas mengalir
dengan batas menggolek. Tanah–tanah liat umumnya
mempunyai indeks plastisitas yang tinggi sedang tanah–
tanah pasir mempunyai indeks plastisitas yang rendah.
5. Jangka Olah. Jangka olah menunjukan besarnya perbedaan
kandungan air pada batas menggolek dengan melekat.
Tanah dengan jangka olah yang rendah merupakan tanah
yang lebih sukar diolah daripada tanah yang memilki jangka
olah yang tinggi. Bila jangka olahnya sama, tanah lebih
sukar diolah bila indeks plastisitasnya rendah.
D. Bulk Density
Bulk density atau kerapatan lindak atau bobot isi
menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan
volume tanah termasuk volume pori-pori tanah.
Bulk density merupakan petunjuk kepadatan tanah.
Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk density, yang berarti
makin sulit menerukan air atau ditembus akar tanaman. Pada
umumnya bulk density berkisar dari 1,1-1,6 g/cc. Beberapa jenis
tanah mempunya bulk density kurang dari 0,90 g/cc (misalnya
tanah Andisol), bahkan ada yang kurang dari 0,10 g/cc
(misalnya tanah gambut).
Bulk Density (BD) yaitu bobot padatan (pada kering
konstan) dibagi total volume (padatan + pori), BD tanah yang
ideal berkisar antara 1,3 -1,35 g/cm3, BD pada tanah berkisar >
197
1,65 g/cm3 untuk tanah berpasir ; 1,0-1,6 g/cm3 pada tanah
geluh yang mengandung BO tanah sedang - tinggi, BD mungkin
lebih kecil dari 1 g/cm3 pada tanah dengan kandungan BO
tinggi. BD sangat bervariasi antar horizon tergantung pada tipe
dan derajat agregasi, tekstur dan BO tanah. Bulk density sangat
sensitif terhadap pengolahan tanah . Tanah yang kandungan
bahan organiknya rendah akan menghasilkan tanah yang bulk
densitynya tinggi karena tanah akan semakin padat apabila
kekurangan bahan organik (Marbun, et al, 2013). Tanah-tanah
organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah
dibanding dengan tanah-tanah mineral. Variasi-variasi yang ada
perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan
kelembaban tanah
Bulk density dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori
tanah, struktur, teksturketersediaan hara organik dan
pengolahan tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat
pengolahan tanah dan praktek budidaya. Selain itu faktor lain
yang mempengaruhi nilai bulk density adalah struktur tanah,
dimana tanah yang memiliki struktur halus maka memiliki nilai
bulk density yang rendah. Semakin masuk kedalam profil tanah,
kerapatan massa tanah makin naik. Hal ini akibat dari
kandungan bahan organik yang rendah dan penimbunan alat
serta pemadatan yang disebabkan berat lapisan atasnya.
Contoh tanah yang digunakan untuk menentukan bobot
isi harus diambil dengan hati-hati dari dalam tanah dan tidak
boleh merusak struktur aslinya. Terganggunya struktur asli
tanah bisa mempengaruhi jumlah pori tanah, demikian pula
berat per satuan volume.
E. Warna Tanah
Warna tanah merupakan campuran berbagai macam
warna sehingga memberikan warna pada tiap lapisan tanah.
Warna tanah dapat menentukan kesuburan suatu tanah.
Menurut Hanafiah (2004) warna tanah merupakan komposit
198
(campuran) dari warna-warna komponen-komponen
penyusunnya. Warna tanah dapat meliputi putih, merah, coklat,
kelabu, kuning dan hitam, kadangkala dapat pula kebiruan atau
kehijauan. Pada kondisi tertentu warna sering pula digunakan
sebagai indicator kesuburan atau kapasitas produktivitas lahan,
secara umum dikatakan bahwa makin gelap tanah berarti makin
tinggi produktivitasnya, dengan berbagai pengecualian
mempunyai urutan : putih, kuning, kelabu, merah, coklat-
kekelabuan, coklat-kekaratan, coklat dan hitam.
Warna tanah merupakan karakteristik tanah yang penting
karena ( Sutanto, 2005) :
1. Berhubungan denga kandungan bahan organik: wana hitam,
hitam kecokelatan;
2. Kondisi pengatusan tanah buruk: kelabu, kehijauan,
kekuningan;
3. Tanah berkembang lanjut: merah;
4. Kandungan oksida besi dan mangan tinggi: merah, cokelat,
hitam kecokelatan;
5. Kandungan mineral tertentu: limonit berwarna kuning;
6. Kesuburan tertentu: bahan organik tinggi (hitam)
F. Porositas Tanah
Porositas adalah proporsi ruang pori tanah (ruang
kosong) yang terdapat dalam suatu volume tanah yang dapat
ditempati oleh air dan udara , sehingga merupakan indicator
kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poreus berarti
tanh yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air
dan udara masuk dan keluar tanah yang secara leluasa ,
sebaliknya jika tanah tidak poros (Hakim ,1986).
200
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam
menyerap air berkaitannya dengan tingkat kepadatan
tanah.Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk
menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil.Sebaliknya
semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut
memiliki porositas yang besar.Tanah yang porositasnya baik
adalah tanah yang porositasnya besar karena perakaran
tanaman mudah untuk menembus tanah dalam menvari bahan
organik.Selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan
sehingga tanaman tidak selalu kekurangan air. Tetapi jika
porositasnya terlalu tinggi, juga tidak baik, karena air yang
diterima tanah langsung turun ke lapisan berikutnya. Tanah
seperti ini kalau musim kemarau cepat membentuk pecahan
yang berupa celah besar di tanah.
1. Pengaruh Porositas Terhadap Produktivitas Tanaman
Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan
bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah.Porositas
tanah tinggi kalau bahan organik tinggi.Tanah-tanah dengan
struktur granular atau remah, mempunyai porositas yang
lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massive
(pejal).Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-
pori makro sehingga sulit menahan air.
Porositas tanah merupakan perbandingan antara
volume pori tanah dengan volume total tanah, yaitu
menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel
tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel
sekunder disebut juga agregat. Struktur dapat mengubah
pengaruh tekstur dengan memperlihatkan hubungan
kelembaban dengan udara. Porositas total tanah juga dapat
dikatakan struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari
butir-butir tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir
pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat
seperti bahan organic, oksida-oksida besi dan lain-lain.
Gumpalan-gumpalan mempunyai bentuk, ukuran,
201
kemantapan yang berbeda-beda.Tanah yang baik adalah
tanah yang mengandung udara dan airnya dalam jumlah
cukup dan seimbang serta mantap. Hal ini hanya terdapat
pada struktur tanah yang ruang pori-porinya besar, dengan
perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan mikro
serta tahan pukulan tetes-tetes air hujan. Dikatakan pula
yang paling baik adalah bila perbandingan sama antara
padatan air dan udara.
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada
salahsatu huruf yang dianggap paling tepat.
1. Salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan untuk membunuh kuman
dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air. ....
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
204
d. Sedimentasi
2. Dilakukankan dengan cara membuat air terbuka bagi udara atau
denganmemasukkan udara kedalam air.....
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
3. Pemisahan bagian padat dengan memanfaatkan gaya gravitasi sehingga
bagian yang padat berada di dasar kolam
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
4. Banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan
air minum di Negara-negara sedang berkembang karena sebagai
desinfektan, biayanya relative murah, mudah, dan efektif..
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
5. Proses pemisahan antara padatan/koloid dengan cairan
a. Aerasi
b. Klorinasi
c. Filtrasi
d. Sedimentasi
205
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100
13
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
70 % = Kurang
70 % = Kurang
So
al-
soa
l
Tu
gas
206
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-12
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-1Ini adalah:
3.1 Menjelaskan tentang jenis fisik udara
3.2 Menjelaskan tentang dampak terhadap kesehatan
4. Uraian
4.1 Jenis fisik udara
4.1.1 Udara Kering
Udara kering berasal dari kata dasar udara. Udara kering adalah
sebuah homonim, yang artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang
sama tetapi maknanya berbeda.Udara kering berarti udara yang tidak
mengandung uap air, atau udara yang kelembapannya lebih kecil
4.1.2 Uap air
207
uap, atau mesin uap. Uap air di alam bisa
berupa awan atau kabut.Uap air yang terjadi secara alami
disebabkan oleh pemanasan Matahari dan oleh panas Bumi contoh
pemanasan oleh Matahari dikenal pemanasan di lautan luas
merupakan permukaan air yang sangat besar dan penguapannya
banyak sekali sehingga bisa smenyebabkan pengaruh musim
kemarau atau musim hujan di suatu wilayah. Uap air bergerak ke
arah wilayah yang lebih panas menyebabkan pergerakan uap air
yangdisebut angin. Pemanasan oleh panas Bumi contohnya di
tempat sumber-sumber air panas.
4.1.3 Aerosol
208
diokasida merupakan bahan pendorong yang paling sering
digunakan
4.1.4 Sumber daya udara adalah sumber daya alam abiotik yang tidak
terbatas jumlahnya (baca: Sumber Daya Alam Yang Dapat
Diperbaharui dan Tidak Dapat Diperbaharui). Secara umum, potensi
sumber daya alam berupa udara bisa dikelompokkan menjadi dua
yakni sumber daya energi angin dan sumber daya gas. Berikut
adalah penjelasan dari masing- masing bentuk potensi sumber daya
udara.
4.1.5 Sumber Daya Energi Angin
209
A. Energi angin tidak akan habis karena dapat terus diperbaharui
(baca juga : Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui
B. Energi angin tidak menghasilkan emisi gas buangan seperti
karbon dioksida.
C. Potensi yang dimiliki energi angin sangat besar.
D. Listrik yang dihasilkan energi angin relatif stabil.
E. Tanah yang dijadikan ladang angin bisa dimanfaatkan untuk
keperluan lain karena pondasi turbin hanya berukuran kecil.
Persen dari total gas kering terdiri dari gas nitrogen. Selain
nitrogen, gas lainnya adalah oksigen sebesar 20 persen, gas argon
sebanyak 0,93 persen, karbon dioksida sebesar 0,003 persen dan
gas- gas lain yang jumlahnya lebih kecil seperti Neon, Helium,
Hidrogen, Kripton, Ozon, Metana dan Radon. Meskipun
keberadaannya kecil dan tidak terlihat, akan tetapi gas- gas di udara
memiliki banyak manfaat dan harus kita jaga dari ancaman
pencemaran udara (baca : Pengertian Pencemaran Udara). Berikut
adalah pemanfaatan gas- gas yang terkandung dalam udara. (baca
juga : Cara Pelestarian Gas Alam)
A. Gas Nitrogen
Gas nitrogen banyak dimanfaatkan dalam bidang
kedokteran, industri kimia dan bidang otomotif. Dalam bidang
kedokteran, gas nitrogen yang berbentuk cair dimanfaatkan
dalam proses pembekuan darah, sperma, sumsum tulang dan
jaringan tubuh lain yang akan digunakan dalam proses
penyembuhan pasien. Nitrogen cair juga digunakan dalam
sebagai sarana pengobatan tumor jinak.Dalam industri kimia,
nitrogen digunakan sebagai gas yang memberkan tekanan pada
pipa- pipa sehingga cairan dalam pipa bisa terdorong.
Sementara itu, dalam bidang otonotif gas nitrogen dimanfaatkan
210
sebagai sarana untuk mengelas suku cadang mobil dan menjadi
gas untuk mengisi ban mobil maupun motor.
B. Gas Oksigen
C. Gas Argon
Gas argon yang disingkat Ar dalam tabel periodik unsur
memiliki banyak manfaat yang tak kalah dari jenis gas lainnya.
Gas argo yang sifatnya tidak reaktif digunakan sebagai penahan
panas dari bola lampu yang kita nyalakan setiap hari. Ketika kita
melakukan diving, kita memerlukan drysuit yang mana sudah
dikembangkan menggunakan gas argon. Sedangkan dalam
dunia industri, argon cair digunakan untuk mencegah terjadinya
pengikatan oksigen (oksidasi) pada peleburan baja.
211
E. Gas Helium
Gas helium biasanya digunakan untuk mengisi balon
udara dan mengisi tabung yang digunakan untuk menyelam.
Oleh karena itu, gas helium sangat diperlukan dalam bidang
pariwisata bahari dan wisata yang mengandalkan balon udara.
Gas helium memiliki titik uap yang rendah sehingga dapat
digunakan sebagai pendingin
212
4.2.3 Iritasi pada seluru pernapan
Dengan banyaknya debu –debu yang kotor dan kita hirup tentu
ini sangat tidak baik untuk kesehatan manusia.jika hal ini terjadi
secara terus menerus maka bisa menyebabkan pergerakan slia yang
beruba menjadi jambat bahkan tidak menutup kemungkinan bisa
terhenti ,sehingga tidak bisa membersikan saluran pernapan
4.2.4 Ganguan pada pernapasan
Udara kotor yang mengandung karbondioksida dan gas beracun
lainya memang sngat berbahaya bagi sistem pernapasan pada
manusia.udara yang kotor masuk kedalam tubuh melalui saluran
pernapasan ini juga bisa menyebabkan terjadinya infeksi saluran
pernapas akut ,contonya asma dan juga bronchitis.tidak menutup
kemungkinan apabila kita terkeena udara yang tercemar secara terus
menerusmaka bisa berakibat sangat vatal ,hingga ke kanker paru-
paru
4.2.5 Menganggu tumbu kembang sang anak
Didalam udara kotor yang namanya kandungan timbale
yang apabila hingga masuk kedalam saluran pernapasan anak ,akan
berdampak sangat berbahaya.bisa menyebabkan terjadi
penghambatan terdap pertumbuhan dan berkembang si anak
tersebut .timbal bisa mengangu sel-sel yang sedang tumbuh didalam
tubuh anak.
4.2.6 Menguranggi jarak panjang
Hal ini bisa terjadi jika asap atau polusi terjadi dengan
tebal jika asap terjadi dengan tebal maka bisa menganggu
penglihatan yang secara otomatis bisa menguranggu jarak panjang
berkurang sala satu solusinya adalah berjalan lebih hati hati tau lebih
pelan pelanuntuk menghindari dari yang adanya tabrakan atau
kecelakan bahkan tidak hanya sebagai manusia saja terganggu
aktifitas bandara juga terganggu bahkan bisa menimbulkan delay
terhadap bebrapa keberangkatan
213
Pernapan globsl atau akrap kita kenal dengan nama
global warning ini bisa mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu
bumi yang juga menimbulkan air laut yanh iku naik.suhu bumi yang
naik ini terjadi dikarenakan lapisan ozon bumi suda rusak padahal
fungsi dari lapisan ozon ini berguna untuk menjaga suhu bumi agar
nantinya suhu bumi tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin
kita t,lapisan ozon bisa dengan muda rusak akibat pencemaran udara
yang dihasilkan sdari zat CFC atau klorofluorkarbon zat ini sendiri
bisa dengan mud dah kita temui dikulkas AC(air conditioner)hingga
aerosol.
4.2.8 Ganguan pada sistem reproduksi
Tidak hanya saluran pernasan dan tumbu kembang sang,anak
saja yang bisa terganggu,pencemaran udara juga bisa menganggu
sistem reproduksi.bahkan tidak menutup kemugkinan juga tak
hanyasistem reproduksi terganggu melainkan beberapa orang lain
seperti ginjal dan jantung bisa terkena
4.2.9 Tanaman terganggu hingga mati
Tanaman atau tumbuhan memang sangat baik bagi
kelangsungan mahluk hidup yang lain tanaman bisa menghasilkan
oksigen sehingga jika kita hidup dideretan tinggi atau pengunungan
akan terasa sejuknya karena polusi udara disanajuga belum begitu
banyakAkan tetapi dengan adanya polisi udara atau pencemaran
udara tanaman juga bisa terserang penyakit.penyakit itu mulaidari
bintik hitam klorosis,nekrosis dan beberapa penyakit lain
A. Pencegahan
1. Sumber Bergerak
a. Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
b. Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara
berkala.
c. Memasang filter pada knalpot.
2. Sumber Tidak Bergerak
a. Mengganti peralatan yang rusak.
b. Memasang scruber pada cerobong asap.
214
c. Memodifikasi pada proses pembakaran
3. Manusia.
Apabila kadar NO2 dalam udara ambien telah melebihi
baku mutu ( 150 mg/Nm3 dengan waktu pengukur 24 jam)
maka untukmencegah dampak kesehatan dilakukan upaya-
upaya :
a. Menggunakan alat pelindung diri, seperti masker gas.
b. Mengurangi aktifitas di luar rumah.
B. Penanggulangan
1. Mengatur pertukaran udara di dalam ruang, seperti
mengunakaN exhaust-fan.
2. Bila terjadi korban keracunan, maka lakukan :
a. Berikan pengobatan atau pernafasaan buatan.
b. Kirim segera ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat
2. Efek Positif
Ternyata selain menimbulkan dampak yang negative
terdapat pula efek positif dariterjadinya pencemaran udara.
Hal itu antara lain :
a. Manusia mulai sadar akan kelestarian dan kebersihan
alam
b. Munculnya banyak ide tentang gerakan peduli linkungan
c. Munculnya ide untuk menciptakan alat pembersih udara
(air purifier)
220
local, gas belerang dioksida dapat mengakibatkan
hujan asam dan polusi udara di daerah
221
Partikel yang dihasilkan dari kebakaran akan
mengganggu pernafasan dan partikel konsentrasi
tinggi dapat mengakibatkan batuk terus-menerus,
berdahak, bersin dan kesulitan bernafas. Dampak asap
dari kebakaran hutan berkisar dari iritasi mata dan
saluran pernafasan sampai kepada gangguan serius,
termasuk berkurangnya fungsi paru-paru, bronchitis,
bertambah buruknya asma dan kematian pradini. Selain
itu asap kebakaran hutan membuat kelancaran lalu
lintas di daerah yang terkena dampak terganggu.
Sumber Air Panas
Zat pencemar udara yang dihasilkan antara
lain asam sulfide, arsenic dan logam berat lainnya.
Gas-gas hasil pencemaran Gas metana dan gas-
gas lain yang dihasilkan melalui pencernaan
makanan dari hewan ternak seperti sapi.
Samudra, Sungai dan Muara
Merupakan sumber-sumber pembuangan
gas metana hasil dari sistem pencernaan dari
hewan-hewan laut, metanogenesis dalam endapan
dan area di sepanjang pesisir, dan mungkin aliran
dari hidrat metan di atas permukaan laut.
Debu, angin berdebu yang berasal dari daerah
tanpa tumbuh-tumbuhan seperti padang pasir
Garam laut adalah hembusang angin dari air laut
yang tereveporsi diudara melepaskan natrium
klorids sertapraktikulat lainya
222
RANGKUMAN
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu
huruf yang dianggap paling tepat.
224
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan =
5 x 100
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
70 % = Kurang
So
70 %al-
= Kurang
soa
l
Tu
gas
225
MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR-13
3. Pokok-Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang harus Anda pelajari pada Kegiatan Belajar-1Ini adalah:
3.1 Menjelaskan jenis fisik tanah
3.2 Menjelaskan dampak terhadap kesehatan
4. Uraian Materi
4.1 Jenis Fisik Tanah Dan Dampak Terhadap Kesehatan
Tanah merupakan kmponen yang penting bagi makhluk hidup. Selain untuk
menopang organisme, tanah merupakan habitat dari semua organisme darat.
Kualitas tanah sangat mempengaruhi organisme di dalamnya.
Tanah (bahasa Yunani adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral
dan bahan organik. Tanah adalah salah satu komponen lahan, bagian dari ruang
daratan dan lingkungan hidup berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari
bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena
226
tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan haradan air sekaligus
sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat
yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup
berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan
untuk hidup dan bergerak. Tanah juga memiliki fungsi produksi, yaitu antara lain
sebagai penghasil biomassa, seperti bahan makanan, serat, kayu, dan bahan obat-
obatan. Selain itu, tanah juga berperan dalam menjaga kelestarian sumber daya air
dan kelestarian lingkungan hidup secara umum. (PP No 150 Tahun 2000).
227
2. Lempung berpasir (Sandy Loam), yaitu tanah yang mengandung
cukup pasir, melekat karena adanya debu dan liat kering bergumpal
dan mudah pecah, basah menggumpal liat.
3. Lempung (Loam), yaitu tanah yang mengandung sama banyak
pasir, debu dan liat.
4. Silt Loam, yaitu tanah kering menggumpal tetapi mudah pecah.
5. Clay Loam, yaitu tanah bertekstur halus yang mudah pecah
menjadi gumpalan-gumpalan yang keras.
6. Clay, yaitu tanah bertekstur halus yang biasanya membentuk
gumpalan halus keras dan kering, jika basah liat dan bila dipijat
melekat.
4.2.2 Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan saling mengikat paritkel-partikel
tanah yang berwujud sebagai agregat tanah yang membentuk dirinya.
Agregat tanah pada umumnya berbentuk remah (Crumb) dan bertekstur
gumpal (Blocky) atau pejal. Berdasarkan tipe dan kelasnya struktur tanah
dapat dibedakan menjadi :
1. Mineral-mineral liat
Oksida-oksida besi dan mangan yang bersifat koloid
Bahan organik koloidal, termasuk gum yang dihasilkan oleh
aktivitas jasad renik.
Agregasi (pembentukan agregat) akan sangat
dipengaruhi oleh aktivitas jasad renik pada tanah yang ada bahan
organiknya. Faktor-faktor yang terlibat dalam pembentukan ini
adalah benang-benang jamur, asam-asam (bahan kimia) dari
aktivitas organisme (lilin lemak).
229
C. Konsistensi kering, menyatakan lunak atau keras dengan cara
memecahkan atau meremukkan yang terbagi atas : lepas, lunak, agak
keras, keras, sangat keras, ekstrim keras.
Konsistensi tanah di laboratorium ditentukan dengan
menggunakan angka Atterberg yang nilainya diperoleh dari
pengukuran Batas Cair (BC), Batas Lekat (BL), Batas Giling (BG),
Batas Ubah Warna (BUW), Derajat Keras (DK) dan Derajat Berat
(DB).
Pengukuran konsistensi tanah dapat digunakan untuk
mengetahui kadar air tanah, kandungan liat dalam tanah serta menentukan
jenis pengolahan tanah dan disain alat-alat pertanian. Hal ini disebabkan
kandungan liat dan kadar air pada tanah akan menentukan nilai Plastic
Number dari tanah.
1. Plastic Number menyatakan perbedaan antara kandungan air pada
batas plastis tertingi (Upper Plastic Limit) dan batas plastis
terendah (Lower Plastic Limit).
2. Upper Plastic Limit adalah kandungan air dalam tanah sudah lewat
jenuh (air mengalir)
3. Lower Plastic Limit adalah kandungan air dalam tanah pada saat
konsistensi tanah berubah dari lekat menjadi gembur.
Misalnya pada tanah yang ber-PLA tinggi (Upper Plastic
Limit), maka tanah ini umumnya banyak mengadung fraksi partikel halus
dan berbentuk lempeng.
230
Kerapatan zarah adalah kerapatan partikel, kerapatan zarah tiap
jenis tanah adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang antara
partikel-partikel.
Pori-pori tanah adalah persentase ruang pori-pori dalam tanah
dapat dihitung dari kerapatan isi dan kerapatan zarah.
231
4.2.6 Suhu tanah
Suhu tanah pada setiap saat tergantung pada perbandingan
energi yang diabsorbsi dan yang dilepaskan selain tergantung pada energi
yang ada, suhu tanah juga sangat tergantung pada panas jenis atau
kemampuan panas (Thermal Capacity) dari tanah dan airnya. Misalnya
pada jumlah panas tertentu yang diabsorbsi oleh tanah tidak selalu diikuti
kenaikan suhu secara cepat, tergantung pada panas jenis dari tanah.
Selain itu jumlah energi yang masuk ke dalam tanah
dipengaruhi oleh warna, kemiringan, serta vegetasi penutup dan penutup
tanah (mulsa). Contohnya pada tanah-tanah organik warna gelap,
mengabsorbsi banyak energi, tetapi karena kandungan airnya tinggi maka
banyak air yang harus dipanaskan sehingga penambahan panas tidak
segera menaikkan suhu tanah.
Kandungan air bisa juga dikatakan sebagai faktor terpenting
dalam menentukan temperatur tanah. Sehingga dapat dikatakan pada saat
musim penghujan tanah cukup tinggi kandungan airnya dan panas akan
menyebabkan perubahan temperatur secara perlahan, tetapi perubahan
panas akan cepat terjadi pada saat musim kemarau.
Drainase sangat penting dan mempengaruhi temperatur tanah.
Selain itu mulsa dan penutup tanah lainnya akan menyebabkan
berkurangnya jumlah radiasi yang diabsorbsi tanah, kehilangan aerasi dari
tanah karena radiasi dan kehilangan air karena evaporasi serta infiltrasi.
Temperatur atau suhu tanah sangat berpengaruh pada proses-
proses kimiawi dan aktivitas jasad-jasad renik yang dapat merombak hara-
hara tanaman menjadi bentuk tersedia.
Jika temperatur tanah turun maka kehidupan jasad renik dalam
tanah akan turun aktivitasnya dan akhirnya terhenti. Aktivitas organisme
ini akan lambat pada saat temperatur mencapai 40F (4,5C) dan giat
kembali pada suhu 70F (21,1C) sampai 90F (33,3C).
232
hidratasi, oksidasi dan proses pelindian tingkat perkembangan tanah, kadar
air tanah atau adanya bahan-bahan tertentu. Warna tanah merupakan
komposit/campuran dari warna-warna komponen penyusunnya.
Warna tanah ditentukan dengan menggunakan buku Munsell
Soil Color Chart terdiri atas kartu-kartu yang berbeda warna spektrumnya
(Hue) dan diberi simbol angka dan huruf dan diletakkan pada sudut kanan
atas. R untuk merah, Y untuk kuning. Selain berdasarkan Huenya
penentuan warna tanah juga didasarkan pada nilai value yang mempunyai
nilai dari 2 – 8 dan interval Chroma dengan nilai dari 0 – 8 tanpa angka 5.
nilai Value/Chroma diletakkan di belakang nilai Hue. Misalnya untuk
tanah Rendzina nilai warnanya 5YR 6/2 (Pinkish Gray), Terra Rosa 10R
2/2 (Very Dusky Red).
233
4.2.3 Menyebabkan Keracunan
Manusia yang memakan tanaman yang ditanam di atas tanah
yang tercemar bisa keracunan. Hal itu dikarenakan tanaman yang tumbuh
di atas tanah yang tercemar mengandung zat-zat berbahaya sehingga jika
dimakan manusia zat yang berbahaya itu bisa berpindah ke tubuh manusia.
Manusia pun akan keracunan.
4.2.4 Asma
Pencemaran tanah yang terjadi bisa menyebabkan tanah
menjadi kekeringan sehingga kondisi tanah menjadi tandus. Tanah yang
tandus akan menghasilkan banyak debu. Ketika debu tersebut masuk ke
saluran pernafasan manusia terutama manusia yang alergi debu, bisa
menyebabkan asma.
4.2.11 Leukimia
Salah satu kanker yang bisa ditimbulkan oleh pestisida dan juga
timbal di dalam tanah yang tercemar itu adalah leukemia. Hal itu
dikarenakan kandungan timbal dan zat berbahaya di dalam pestisida bisa
meningkatkan sel darah putih di dalam tubuh sehingga mengakibatkan
leukemia.
235
4.2.13 Syaraf Otot Terganggu
Manusia yang memakan hasil tanah dari tanah yang tercemar
bisa terkena gangguan syaraf otot. Hal itu dikarenakan organofosfat dan
karmabat bisa larut ke dalam darah manusia melalui otot sehingga
gangguan syaraf otot pun bisa terjadi.
236
4.2.17 Meracuni Serangga
Tanah yang tercemar bisa meracuni serangga. Serangga yang
hinggap di tumbuhan yang hidup di atas tanah yang tercemar dan
mengirup bau busuk dari tanah tersebut akan terkena keracunan.
237
RANGKUMAN
238
a. Dampak terhadap kesehatan
Menimbulkan Kerugian
Menyebabkan keracunan
Asma
Diare dan sakit perut
Sakit kepala
Mikroorganisme mati
Bersifat karsinogenetik
Kerusakan otak
Merusak ginjal organisme
Leukemia
Menyebabkan keracunan hati
syaraf otot terganggu
fungsi system saraf pusat menurun
cangkang telur menjadi menipis
populasi elang menurun
meracuni serangga
menyebabkan diabetes
gangguan tiroid
Tes Formatif
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (x) pada salahsatu huruf
yang dianggap paling tepat.
1. Secara kasar, tekstur tanah dapat digolongkan menjadi 5 golongan, kecuali?
a. Kasar
b. Agak kasar.
c. Sedang.
d. Agak halus.
e. Angka kuman
239
2. Tanah dapat menyatakan jenis, kandungan bahan organik, kondisi drainase dan
aerasi tanah dalam hubungannya dengan hidratasi, oksidasi dan proses pelindian
tingkat perkembangan tanah, kadar air tanah atau adanya bahan-bahan tertentu
defenisi diatas merupakan pengertian dari?
a. Warna tanah
b. Tekstur tanah
c. Suhu tanah
d. Aerasi tanah
e. Struktura tanah
3. Berikut beberapa pengertian tentang istilah dalam tekstur tanah, kecuali?
a. Pasir (Sand)
b. Lempung berpasir (Sandy Loam)
c. Lempung (Loam)
d. Silt Loam
e. Struktur tanah
4. Susunan saling mengikat partikel-partikel tanah yang berwujud sebagai agregat tanah
yang membentuk dirinya disebut?
a. Permeabilitas tanah
b. Porositas tanah
c. Struktur tanah
d. Warna tanah
e. Aerasi tanah
5. Pencemaran tanah bisa membuat orang yang berada di sekitarnya terkena sakit
kepala, hal itu dikarenakan tanah yang tercemar cenderung memiliki bau yang
menyengat bahkan busuk disebut?
a. Sakit kepala
b. Asma
c. Menyebabkan keracunan
d. Mikroorganisme mati
e. Diare dan sakit perut
240
Nah, setelah anda mengerjakan tes formatif, cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci
jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang
benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
terhadap materi kegiatan belajar.
Rumus
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat Penguasaan = x 100
14
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 % = Baik sekali
80 – 89 % = Baik
70 – 79 % = Cukup
70 % = Kurang
So
70 %al-
= Kurang
soa
l
Tu
gas
ATERI PEMBELAJ
241
DAFTAR PUSTAKA
Adli, hadyan. 2012. Pengolahan limbah cair laboraturium dengan metode pretisipasi
dan Absorbsi untuk penurunan kadar logam berat. Skripsi. Jakarta. Universitas
Indonesia.
242
Chandra, Budiman. 2007. PengantarKesehatanLingkungan. Jakarta : EGC.
DepartemenKesehatan RI. 2003. PedomanPelayananGiziRumahSakit. Jakarta
:DepartemenKesehatan RI.
DepartemenKesehatan RI. 2004. KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia
Nomor : 715/Menkes/SK/V/2003 tentangPersyaratanHigienedanSanitasiJasaboga.
Jakarta :DepartemenKesehatan RI.
Djarismawati. 2004. Pengetahuan Dan
PerilakuPenjamahTentangSanitasiPengolahanMakananPadaInstalasiGiziRumahSak
it Di Jakarta, http://www.litbang.Depkes RI.go.id/media/data/sanitasi.pdf.
HarsojodanKadir I. 2012.Penggunaan Formalin
danBorakssertaKontaminasiBakteripadaOtak-Otak. J. IptekNuklirGanendra Vol. 16
No. 1,Januari2013 : 9 – 17. ISSN 1410-6987.
Hiswani.2003. DiareMerupakan Salah SatuMasalahKesehatanMasyarakat Yang
KejadiannyaSangatEratDenganKeadaanSanitasiLingkungan.http://library.usu.ac.id/d
ownload/fkm/fkm-hiswani7.pdf. USU Digital Library,
Kusmayadi, AyidanDadangSukandar.2008. Cara
MemillihdanMengolahMakananUntukPerbaikanGiziMasyarakat.http://databasedepta
n.go.id.
Musadad, D Anwar. 2009. PerilakuPetugasdalamPengelolaanMakanan di
RumahSakit.http://www.cermindunia kedokteran.com/14Perilaku Petugas100.html.
Oginawati, K. 2008. SanitasiMakanan. Bandung :Penerbit ITB
Suryani, D. 2014.
KeberadaanAngkaKumanIkanBawalBakardanPeralatanMakanBakar.JurnalKesehata
nMasyarakat (KEMAS)KEMAS 9 (2) (2014) 191-196.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas.
243
Mahida, U.N, 1981, Pencemaran Udara dan Pemanfaatan Limbah
Industri,diterjemahkan oleh Prof. DR.Ir. Otto Soemarsoto, Penerbit C.V.
Rajawali, Jakarta.
Alaerts, G., S.S. Santika. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional, Surabaya
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.
244
Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, 1999.